You are on page 1of 44

LAPORAN KASUS (MARET 2016)

KETUBAN PECAH DINI


PADA KEHAMILAN
PRETERM
Tri Kurniawan (C 111 11 323)
Pembimbing : dr. Erny Murty Nyngsi
Supervisor : dr. Armyn Oesman, SpOG (K)

Bagian Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran Universitas Hasan
Makassar
2016

LAPORAN KASUS
BAB I

Identitas Pasien
Nama

: Ny F

Tanggal Lahir
Umur
RM
HPHT

: 27/8/1987

: 28 Tahun
: 7492XX
: 29/08/2015

UK

: 27 minggu 4 hari

TP

: 05/06/2016

Status Obstetrik : G1P0A0


MRS

: 11/03/2016, 17:13

Anamnesis
Keluhan utama

: Keluar air ketuban dari jalan lahir

Anamnesis terpimpin

Ibu Masuk Rumah Sakit rujukan dari RSUD Pangkep dengan


diagnosis G1P0A0 gravid 27 minggu 4 hari + ketuban pecah dini.
Riwayat pelepasan air ketuban sejak 10 jam sebelum masuk ke rumah
sakit. Air jernih tidak berbau dan membasahi 2 sarung.
Riwayat nyeri perut tembus ke belakang tidak ada. Riwayat
perlepasan lendir dan darah tidak ada. Riwayat ANC teratur 4x di
puskesmas. Riwayat TT 2x. Riwayat HT (-), DM (-), Asma (-), Alergi (-).
Riwayat keputihan ada, kental, tidak berbau. Riwayat koitus terakhir 1
minggu lalu
Riwayat Obstetri : I 2016, kehamilan sekarang

Pemeriksaan Fisik
Status

Generalis: KU baik, composmentis

Status Vitalis
TD : 110/70 mmHg N : 80x/menit
P : 16x/menit S : 36.7
Status Lokalis :
Pem Luar:
Tinggi Fundus Uterus : 20cm
Lingkar Perut : 74cm
Taksiran Berat Janin : 1480 gr
Situs : Memanjang
Punggung : Kanan
Bag Terbawah : Kepala
Perlimaan : 5/5
His: DJJ: 140x/menit
Gerakan janin dirasakan ibu
Anak kesan tunggal

Pemeriksaan Fisik
Inspekulo:
Tampak porsio licin, OUE tertutup, tampak air ketuban mengalir
dari OUE,
tes lakmus positif
PDV:
Tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (11/03/2016)
Paramater

Hasil

Rujukan

13,340

4-10 *3/ uL

HGB

11,3

11-16 g/dL

HCT

34,7

33-40%

PLT

368

150.000-450.000

CT/BT

7/3

7-10/3-7

GDS

91

<140 mg/dL

GOT/GPT

18/14

<38/<41 /uL

Ur/Cr

11/0,62

Ur: 10-50, Cr: Lk:


1,3, Pr: 1,1

HbsAg

Non Reaktif

Non Reaktif

KWBC

Kesan : Leukositosis Ringan

Pemeriksaan Penunjang
Ultrasonografi Trans Abdominal (11/3/2016)

Gravid tunggal, hidup,


presentasi kepala, punggung
kiri, plasenta di corpus anterior,
cairan amnion kesan cukup (AFI
9,2 cm). Biometri janin sesuai
umur kehamilan 26 minggu 2
hari, EFW 1111,81 gram

Kesan :
Gravid tunggal
hidup 26 minggu 2
hari

Resume
Seorang wanita usia 28 tahun, G1P0A0, HPHT 29-8-2015, UK 27 minggu 4 hari, TP 05-06-2016, Masuk
Rumah Sakit rujukan dari RSUD Pangkep dengan diagnosis G1P0A0 gravid 27 minggu 4 hari + ketuban
pecah dini. Riwayat perlepasan air ketuban sejak 10 jam sebelum masuk ke rumah sakit. Air ketuban jernih
tidak berbau dan membasahi 2 sarung.
Riwayat nyeri perut tembus ke belakang tidak ada. Riwayat perlepasan lendir dan darah tidak ada.
Riwayat ANC teratur 4x di puskesmas. Riwayat TT 2x. Riwayat HT (-), DM (-), Asma (-), Alergi (-).
Riwayat keputihan ada, berwarna putih kental, tidak berbau. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat koitus
terakhir 1 minggu lalu.Riwayat Obstetri : I. 2016, kehamilan sekarang
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit baik, compos mentis, status gizi baik, tandatanda vital dalam batas normal. Dari hasil pemeriksaan luar didapatkan tinggi fundus uteri 20 cm, lingkar
perut 74 cm, situs memanjang, punggung kanan, bagian terendah kepala, perlimaan 5/5, TBJ 1480 gram, DJJ
140 x/menit, his tidak ada, gerakan janin (+) dirasakan ibu, janin kesan tunggal
Dari pemeriksaan inspekulo didapatkan permukaan porsio licin, OUE tertutup, tampak air ketuban
mengalir dari OUE, tes nitrazine positif.

Resume (Cont.)
Pada kasus ini tidak dilakukan pemeriksaan dalam, karena pemeriksaan
dalam dapat meningkatkan resiko infeksi pada kasus ketuban pecah dini dan
memperpendek periode laten, serta pada pasien belum terdapat tanda-tanda
inpartu
Dari hasil pemeriksaan laboratorium (21/2/2016) didapatkan leukositosis
(13.340/mm3), sedangkan parameter lain dalam batas normal. Dari hasil USG
Abdomen (21/2/2016) didapatkan gravid tunggal, hidup, presentasi kepala,
punggung kanan, plasenta di corpus anterior, cairan amnion kesan cukup (AFI
:9,2 cm), biometri janin = UK 26 minggu 2 hari, EFW : 1111,81 gram.

Diagnosis

G1P0A0 Gravid 27 minggu 4 hari +


Ketuban Pecah Dini

Penatalaksanaan
IVFD RL 28 tetes per menit
Tatalaksana konservatif
Injeksi Ceftazidime 1 gr/12jam IV
Observasi His, DJJ/Jam dan tanda-tanda persalinan

Follow Up
Perawatan Hari I ( Sabtu, 12 Maret 2016)
Tgl

SOA

Instruksi

12/3/2016

S: -

P:

06.00

O: KU: Baik, Sadar

-Awasi KU, DJJ, His

TD: 100/60

-Injeksi Ceftazidime 1 g/ 12

N: 88x/menit

Jam/ Intravena

P: 16x/menit

-Pematangan

S: 36,7 C

Dexamethason 6 mg/ 12 jam/

Pemeriksaan Luar:

Intramuskular (4x)

TFU: 20cm

- Bed Rest

His: DJJ: 136x/menit


Fluxus: Darah (-)
BAK: Lancar
BAB: Belum
A: G1P0A0 Gravid 27 minggu 5

Paru,

Injeksi

Follow Up
Perawatan Hari II ( Ahad 13 Maret 2016)
Tgl

SOA

Instruksi

13/3/2016

S: Tidak ada keluhan

P:

06.00

O: KU: Baik, Sadar


TD: 100/70 mm Hg
N: 82x/menit
P: 20x/menit
S: 36,5 C
Pemeriksaan Luar:
TFU: 20cm
His: (-)
DJJ: 148x/menit
Fluxus: Air ketuban (-)
BAK: Per kateter, kuning jernih 60cc/jam
BAB: Belum
A: G1P0A0 Gravid 27 minggu 5 hari + KPD
PH 2

-Awasi

KU, DJJ, His dan tanda-

tanda perdarahan
-IVFD RL 28 tetes per menit
-Injeksi Ceftazidime 1 g/ 12 Jam/
Intravena
-Injeksi Dexamethason 6 mg/ 12
jam/ Intramuskular selesai
pukul 18.00 WITA

Perawatan Hari III ( Senin, 14 Maret 2016)


Follow
Up
Perawatan Hari III ( Senin, 14 Maret 2016)
Tgl

SOA

Instruksi

14/3/201

S: Keluar air ketuban

P:

O: KU: Baik, Sadar

-Awasi

TD: 100/70 mmHg

06.00

KU, DJJ, His dan tanda-

tanda perdarahan

N: 88x/menit

-IVFD RL 28 tetes per menit

P: 16x/menit

-Injeksi Ceftazidime 1 g/ 12

S: 36,7 C

Jam/ Intravena

Pemeriksaan Luar:

Hasil USG (14/3/2016):

TFU: 20cm

Gravid tunggal, hidup, placenta

His: -

di

DJJ: 142x/menit

amnion kesan cukup (AFI : 8,9

Fluxus: Air Ketuban (-)

cm)

BAK: Perkateter

Boleh pulang

BAB: Belum

Kontrol poliklinik fetomaternal

A: G1P0A0 Gravid 27 minggu 5 hari


+ KPD PH 3

corpus

anterior,

cairan

TINJAUAN PUSTAKA
KETUBAN PECAH DINI

BAB II

Definisi
Ketuban Pecah Dini ( amniorrhexis

premature rupture of the membrane PROM )


adalah pecahnya selaput
korioamniotik ditandai dengan
keluarnya cairan amnion sebelum terjadi
proses persalinan (tanda-tanda
inpartu).

Soewarto S. Ketuban Pecah Dini. In: Prawirohardjo S, editor. Ilmu Kebidanan Ed IV. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009. p. 67782.

Terminologi
Premature Rupture Of The Membrane (PROM) : Pecahnya selaput ketuban
sebelum onset persalinan pada pasien yang umur kehamilannya

37 minggu.
Preterm Premature Rupture Of The Membrane (PPROM) : Pecahnya selaput
ketuban sebelum onset persalinan pada pasien yang umur
kehamilannya < 37 minggu.
Prolonged Premature Rupture Of The Membrane : Pecahnya selaput
ketuban selama 24 jam dan belum terjadi onset persalinan.
Periode Laten : Interval waktu antara pecahnya selaput ketuban
dengan persalinan. Bervariasi dari 1 12 jam tergantung umur
kehamilannya (semakin kurang bulan, periode laten semakin lama ; 85 %
kehamilan cukup bulan dengan KPD memiliki periode laten < 24 jam
Jazaleri A. Premature
Rupture 57
of the
Medscape;
2015 minggu
[updated Sepdengan
14th 2015;KPD
cited memiliki
2016 March periode
16th]; Available from:
sedangkan
% Membranes.
kehamilan
< 37
http://emedicine.medscape.com/article/261137-overview#a1.
laten > 24 jam).

Epidemiologi
Secara umum ketuban pecah dini terjadi pada 7-12 % kehamilan

KPD pada kehamilan preterm 1% dan pada kehamilan midtrimester <1 %

Soewarto S. Ketuban Pecah Dini. In: Prawirohardjo S, editor. Ilmu Kebidanan Ed IV. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009. p. 67782.

Anatomi Fetus Intrauterin


Selaput Ketuban adalah selaput
yang membungkus fetus, placenta
dan berisi cairan amnion

Fungsi :
Proteksi : Melindungi janin
terhadap trauma dari luar

Mobilisasi : Memungkinkan
ruang gerak bagi bayi

Hemostatis : Menjaga
keseimbangan suhu dan
lingkungan asambasa (Ph)

Mekanik : Menjaga
keseimbangan tekanan dalam
seluruh ruang intrauterin

Pada persalinan,
membersihkan atau melicinkan
jalan lahir
Sadler T. Langman's Medical Embryology 8th Ed.: Lippincott Williams and Wilkins; 2008.

Strauss SPJ. Premature Rupture of the Fetal Membrane. N Eng J Med.


1998;338(10):663-70.

Etiologi

Inkompete
nsi serviks

Ketidakmampuan
serviks
u/mempertahanka
n kehamilan

Terjadi penipisan
dan pembukaan
serviks tanpa nyeri

Gejala :Pelepasan
lendir dan darah

Peninggian
tekanan
intrauterin
e

Infeksi
Gemelli

Gardnerella
vaginalis,
streptococcus bhemolyticus,
Trichomonas
vaginalis,
staphylococcus a.

Trauma
(amniosintesis,
hub.seksual, pem.
Dalam)

Mengubah
keasaman
vagina basa,
menghasilkan
prostaglandin dan
kolagenolitik

Polihidramnion
Makrosomia

Riwayat keputihan,
berbau, kental,
riwayat
berhubungan
seksual, hygiene
yang buruk

Cunningham G. Preterm Labour. In: al. GCe, editor. William's obstetrics. 24th ed. New
York: Mc Graw Hill; 2014.

Jazaleri A. Premature Rupture of the Membranes. Medscape; 2015 [updated Sep 14th 2015; cited
2016

March

16th];

Available

from:

Etiologi

Faktor
Nutrisi

Defisiensi
vitamin C
(Asam askorbat)

Riwayat
KPD
sebelumn
ya

16-32%
vs 4%

Kelainan
Letak

Juga dapat
dihubungkan
dengan faktor
sosioekonomi

Aaron B. J, N., Errol R. Contemporary Diagnosis and Management Preterm Premature


Rupture of the Membrane. Reviews of Obstetrics and Gynecology. 2008;1(1):11-22

Letak
lintang
Letak
bokong

Jazaleri A. Premature Rupture of the Membranes. Medscape; 2015 [updated Sep 14th 2015; cited
2016

March

16th];

Available

from:

Strauss SPJ. Premature Rupture of the Fetal Membrane. N Eng J Med. 1998;338(10):663-70.

Jazaleri A. Premature Rupture of the Membranes. Medscape; 2015 [updated Sep 14th 2015; cited
2016

Patofisiologi

March

16th];

Available

http://emedicine.medscape.com/article/261137-overview#a1.

Patofisiologi terjadinya ketuban


pecah dini

Mekanik Infeksi Struktur

Aktivasi enzimatik dan


hormonal
Serta inflamasi

Ruptur selaput korioamniotik

from:

Diagnosis
Pemeriksaan
Fisik
Anamnesis:
Terdapat riwayat pelepasan air
Pemeriksaan
KU, Tanda
dari jalan
lahir, berbau
amis,Vital
berwarna
Pemeriksaan Luar, meraba bagian janin
jernih, dapat keluar sedikit(leopold), His, DJJ, TBJ
sedikitInspekulo
atau menyembur
Pemeriksaan
Melihat OUE,
menilai serviks
Pertimbangkan
1. cairan
Poolingyang
test keluar : urin,
sekret vagina
lendir serviks,
2. (keputihan),
Nitrazine Test
semenTest
3. Ferning
Pemeriksaan Dalam Vagina Menilai
Keluhan
tanpa persalinan,
disertai nyeri
perut dan
tanda-tanda
kemajuan
pelepasan lendir
darah (belum inpartu)
persalinan
Aaron B. J, N., Errol R. Contemporary Diagnosis and Management Preterm Premature
Rupture of the Membrane. Reviews of Obstetrics and Gynecology. 2008;1(1):11-22

Anamnesis

Tegakkan
Diagnosis KPD

Pemeriksaa
n Fisik

Pemeriksaa
n
Penunjang

Komplikasi/
Penyulit

Pemeriksaan Penunjang
USG Abdomen
Untuk melihat ada tidaknya
oligohydramnion
AFI (Amniotic Fluid Index)
Menjumlahkan kedalaman vertikal dari
kantong terbesar di 4 kuadran uterus.
Cara : bagi abdomen menjadi 4 kuadran,
jumlahkan 4 kedalaman vertikalnya.
Normal bila antara 5 24 cm (< 5 :
oligohydramnion dan > 24 : hydramnion).

Single Pocket
Mengukur kedalaman vertikal 1 kantong
saja
Normal : 2 8 cm

Untuk menentukan usia


kehamilan
Untuk melihat letak janin
Untuk menentukan berat
badan janin
Aaron B. J, N., Errol R. Contemporary Diagnosis and Management Preterm Premature
Rupture of the Membrane. Reviews of Obstetrics and Gynecology. 2008;1(1):11-22

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium

Darah Rutin (leukosit)


Infeksi
CRP, ProCalcitonin
suspek sepsis

NST (Non-Stress Test)


Mengetahui
kesejahteraan Janin
Mendeteksi Hipoksia janin
dan Acidosis

Kultur Cairan Amnion


Gold Standar diagnosis
infeksi Korioamnionitis

De Franco Emily AK, Heyl Peter. Premature Rupture of the Membranes. In: Evans A. AT, editor.
Manual of Obstetrics 7th Ed. USA: Lippincot, William's and Wilkins; 2007. p. 141-6.

Prinsip Penatalaksanaan
Berdasarkan Usia Gestasi

Konservatif vs Aktif/Induksi

Ada tidaknya penyulit


Previabel
Prematurita
s

PreTerm

Aterm

Infeksi

Prematurita
s

Observasi
His, DJJ

In
Indu
duks
ksii

tif
Konserva
roi
Kortikoste
d

24 W

Infeksi

Su
Suda
dah
h te
terja
rjadi
di
pe
pem
mat
atan
anga
gan
n
pa
paru
ru,, BB
BB
cu
cuku
kup
p

Antibiotik

32 W

34 W

An
Antib
tibio
iotik
tik

37 W

Usia Kehamilan

Penatalaksanaan

34-37 Minggu

-Induksi persalinan

Penatalaksanaan

32- 34 Minggu

-Profilaksis

antibiotic

group B
-Manajemen

anti

steroptoccocus

konservatif

dilakukan

kecuali jika bukti kematangan paru


sudah ada (amniocentesis dan tes busa +)
dilanjutkan dengan induksi persalinan
-Manajemen konservatif Kortikosteroid
Bethametason 12 mg/24 jam/ I.M dalam 2
dosis atau Deksamethason 6 mg/12 jam/
I.M dalam 4 dosis untuk pematangan paru
-Berikan

Tatalaksana pada Kehamilan

untuk

antibiotik
memperpanjang

spektrum
periode

luas

laten

ampisilin 2 gram dengan kombinasi eritromisin

Preterm

250 mg setiap 6 jam selama 48 jam, diikuti


pemberian amoksisilin 250 mg dan eritromisin
333 mg setiap 8 jam untuk lima hari
24-31 Minggu

Manajemen konservatif Kortikosteroid


Bethametason 12 mg/24 jam/ I.M dalam 2
dosis atau Deksamethason 6 mg/12 jam/ I.M
dalam 4 dosis untuk pematangan paru
-Berikan
untuk

antibiotik
memperpanjang

spektrum
periode

luas

laten

ampisilin 2 gram dengan kombinasi eritromisin

Soewarto S. Ketuban Pecah Dini. In: Prawirohardjo S, editor. Ilmu Kebidanan Ed IV. Jakarta: PT

Jazaleri A. Premature Rupture of the Membranes. Medscape; 2015 [updated Sep 14th 2015; cited

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009. p. 677-82.

2016

March

16th];

Available

from:

http://emedicine.medscape.com/article/261137-overview#a1 .

Penatalaksanaan
Kurang dari 24 Minggu

-Secara

umum,

bertahan

sulit

untuk

hidup

dan

beradaptasi di luar kandungan


-Dilakukan

konseling

pada

pasien tentang kondisi janin


-Dapat dilakukan manajemen

Pada kondisi Previabel

konservatif, dengan antibiotik


spectrum

luas

(seperti

di

atas), jika risiko infeksi dan


oligohidramnion kecil (sesuai
kondisi klinis)
-Terminasi persalinan jika risiko
infeksi atau oligohidramnion
besar, disertai penyulit
-Tidak

direkomendasikan

Penatalaksanaan
Usia Kehamilan > 37 Minggu

Pada kondisi Aterm

-Usia

kehamilan > 37
minggu. Sudah
dianggap aterm
sehingga dapat hidup
diluar kandungan dan
selamat.
Kehamilan pada usia
ini dapat di induksi
dengan oksitosin. Bila
gagal seksio sesarea.
Dapat pula diberikan
misoprostol 25 50
g intravaginal setiap
6 jam maksimal 4 kali.
Bila ada tanda-tanda
infeksi, berikan
antibiotic dosis tinggi
dan persalinan

Penatalaksanaan
Usia Kehamilan

Penatalaksanaan

Usia kehamilan berapapun -Manajemen


dengan

Pada kondisi dengan penyulit

faktor

aktif

dengan

penyulit terminasi persalinan

seperti :

Seksio caesaria

Infeksi intrauteri

Persalinan pervaginam

Solutio plasenta

Gawat janin

Prolaps tali pusat

Evaluasi
dengan

detak

-Berikan antibiotik profilaksis


-Berikan kortikosteroid (jika
<34
minggu)
janin usia
KTG setidaknya satu kali

menunjukkan hasil gawat -Konseling


janin

pada

keluarga

tentang kondisi ibu dan janin


-Persiapan
intensif neonatus

perawatan

Algoritma

Medina T, ,Hill, A. Preterm Premature Rupture of the


Membrane : Diagnosis and Management. American Family
Physician. 2006;73(4):659-64

Komplikasi
Komplikasi

Insidens (%)

Persalinan terjadi dalam 1 minggu

50-75 %

Respiratory Distress Syndrome

35 %

Kompresi Tali Pusat

32-76 %

Korioamnionitis

13 60%

Solutio Placenta

4- 12 %

Kematian janin dalam Rahim

1 2%

Medina T, ,Hill, A. Preterm Premature Rupture of the


Membrane : Diagnosis and Management. American Family
Physician. 2006;73(4):659-64

PEMBAHASAN KASUS
BAB III

Anamnesis
Teori
Kasus
Pasien merasa basah pada Pasien
vagina.

datang

dengan

keluhan

keluar air dari jalan lahir

Mengeluarkan cairan banyak Riwayat keluar air ketuban dari jalan


tiba -tiba dari jalan lahir atau

lahir sejak 10 jam sebelum masuk

sedikit-sedikit.

rumah sakit.

Warna cairan diperhatikan.


Belum

ada

Cairan yang keluar jernih dan tidak

pengeluaran

berbau

lendir darah dan berbau khas Tidak


His belum teratur atau belum
ada.

ada

riwayat

tembus belakang

nyeri

perut

Pemeriksaan Fisik
Teori
Pemeriksaan

Kasus
dengan Dilakukan pemeriksaan

Teori
Tanda-tanda infeksi:

Kasus
Tidak ada tanda-tanda

Suhu ibu >38o C

infeksi:

spekulum tampak keluar

Nadi cepat

Suhu ibu 37,4o C

cairan dari OUE

DJJ >160 x/menit

Nadi 80 kali / menit

DJJ 150 x/menit

Pemeriksaan Luar

Tampak

inspekulo

cairan

keluar

dari vagina, dan pooling

Cairan

pada

menggenangi

forniks

posterior

Cairan

jernih

posterior
yang

diperiksa

keluar

warna,

air
dan

forniks

vagina,

diperiksa

bau

pH

dengan

kertas Lakmus

dan pHnya

keluar

ketuban.

vagina

Riwayat

Cairan

tidak

berbau,

Air ketuban yang keruh

tidak ada tanda-tanda

dan

infeksi

menunjukkan
proses infeksi.

berbau

Pemeriksaan
Inspekulo
adanya

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Dalam Vagina
Teori
Pemeriksaan dalam

Kasus
Pemeriksaan dalam

dilakukan :

Seminimal

mungkin

untuk

Pada

kasus

dilakukan

mencegah infeksi.

dalam

KPD sudah dalam persalinan.

inpartu)

KPD yang dilakukan induksi


persalinan.

Pemeriksaan

awal

untuk

menentukan kondisi inpartu


atau tidak

ini

tidak

pemeriksaan

(pasien

belum

Pemeriksaan Penunjang
Teori

Kasus
Pemeriksaan leukosit untuk mengetahui Leukosit: 13.340 (leukositosis
tanda-tanda infeksi

ringan)

Kertas lakmus merah berubah menjadi


biru

pH air ketuban adalah 7 7,5

Dilakukan

pemeriksaan

kultur

Dilakukan

pemeriksaan

pH

dengan tes lakmus, hasinya


kertas lakmus merah berubah

cairan

amnion

menjadi biru

USG untuk melihat jumlah cairan ketuban

Pada kasus ini tidak dilakukan

dalam kavum uteri

kultur cairan amnion

Dilakukan NST, reaktif jika :

1. Terdapat paling sedikit 2 kali gerakan janin

Pada

kasus

ini

dilakukan

pemeriksaan USG, didapatkan AFI

dalam waktu 20 menit pemeriksaan yang

9,20 (kesan air ketuban cukup)

disertai adanya akselerasi paling sedikit


10-15 dpm,

NST pada kasus ini tidak dilakukan

2. Frekuensi dasar (baseline) denyut jantung


janin diluar gerakan janin antara 120-160
kali/menit dan

Penatalaksanaan
Teori

Pemberian

Kasus

antibiotik

profilaksis

Pasien diberikan injeksi antibiotik

dapat menurunkan infeksi pada ibu

Ceftazidime 1/gr/12j/iv

Lakukan pematangan paru dengan 6

Diberikan

mg/ 12 jam/ i.m sebanyak 4 kali

dengan deksamethason 6 mg/ 12

pemberian

jam

Observasi tanda-tanda persalinan

pemberian

Observasi

faktor

penyulit

seperti

pematangan
i.m

sebanyak

paru
4

kali

Dilakukan observasi pada ibu dan

infeksi (korioamnionitis, kompresi tali

janin serta mengamati tanda-tanda

pusat, oligohidramnion)

persalinan

dengan

mendeteksi

faktor penyulit seperti DJJ, tanda


vital ibu, dan usg kontrol

Kesimpulan
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum adanya tandatanda inpartu

anamnesis yaitu adanya


riwayat keluar air dari jalan lahir, jernih, tanpa adanya tanda-tanda
inpartu, untuk selanjutnya dari pemeriksaan inspekulo bisa ditemukan
adanya cairan di vagina dan pada pemeriksaan lakmus atau nitrazine
didapatkan perubahan warna dari merah ke biru. Pemeriksaan dalam
untuk menentukan kemajuan persalinan. Pemeriksaan penunjang seperti
laboratorium dan usg untuk melihat ada tidaknya penyulit pada kasus kpd

Diagnosis kondisi ini bisa ditegakkan melalui

yang ditangani (infeksi, oligohidramnion).

Tatalaksananya bergantung pada usia kehamilan dan penyulit, >37 Minggu


lakukan induksi atau tunggu hingga persalinan spontan , < 37
Minggu, dilakukan manajemen konservatif, jika terdapat penyulit maka
dilakukan manajemen agresif berupa terminasi persalinan

Tinjauan Kasus
Pada kasus ini diagnosisnya adalah G1P0A0 gravid 27

minggu 4 hari belum inpartu + Ketuban pecah


dini.
Segala prosedur anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan sudah dilakukan
sesuai dengan teori yang ada.

Pertanyaan
1. Nur Amalia : 1. Keadaan apa saja yang bisa menyebabkan test lakmus
positif palsu
2. Faktor resiko KPD pada pasien
Fuda : 1. curiga KPD, tatalaksana pada kasus preterm
Yuki : Letak lintang, letak bokong sbg penyebab KPD ?

TERIMA KASIH

Dan milik Allah meliputi rahasia langit dan bumi dan kepada-Nya segala urusan
dikembalikan. Maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. Dan Tuhanmu
tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan (Q.S Hud : 123)

SELAMAT BELAJAR

You might also like