You are on page 1of 32

KAPASITANSI dan

RANGKAIAN KAPASITIF

KAPASITANSI (Kapasitor)
Adalah suatu komponen listrik yg terdiri
dari dua plat atau silinder pengkonduksi
dari logam yang dipisahkan oleh bahan
dielektrik sebagai isolasinya

Struktur

Simbol

Notasi & Satuan

C, dalam farad
(F)

Fungsi & Prinsip :


Menyimpan muatan listrik pada plat yang

mengelilingi dielektriknya
Tanpa sumber eksternal C bersifat netral
(pelat-pelatnya memiliki muatan positif dan
negatif yang sama banyak)

Struktur dan prinsip kapasitor

Pengisian dan pengosongan


muatan pada kapasitor
Proses pengisian muatan
A
+
+
-

+
+
-

+
+
+
+

B
-

Keadaan netral/kosong

Pengisian muatan
(hingga Vplat =
Vbaterai)

Pengosongan muatan (discharge)

A+
++

B--

+
+

(Bahan isolasi mencegah aliran


muatan antar plat)

A
+

B
+

+
-

+
-

Kapasitansi
adalah ukuran kemampuan kapasitor
untuk menyimpan muatan listrik

Q
C = --V

C = kapasitansi (F)
Q = muatan listrik (coulomb)
V = tegangan (V)

Satu farad adalah kapasitansi yg akan


menyimpan 1 coulomb muatan pada
plat positif, bila tegangan yg diberikan
pada terminal kapasitor sebesar 1 V

Kapasitansi sebuah kapasitor,


tergantung pada :

luas plat konduktornya


jarak pemisah antara platnya
konstanta dielektrikum bahan
isolasinya
Yg dirumuskan :
A
C = k --8,85x10-12

0 = permitivitas ruang
hampa
= 8,85x10-12
k = konstanta
dielektrikum

menggambarkan kemampuan
suatu benda untuk menyimpan
energi disebut konstanta
dielektrik
Contoh bahan dielektrik dan jenis kapasitornya :
Teflon
Kertas
Mika
Keramik

Elektrolit

Konstanta Bahan
Dielektrik

Jenis
Capasitor

Jenis-jenis Kapasitor

KAPASITOR TETAP dan TIDAK TETAP

Contoh :
Luas kapasitor mika dua-plat 0,0025 m2
dan jarak pemisah kedua plat 0,02 m.
Jika konstanta dielektrik mika 7,
Hitung kapasitansi kapasitor tersebut

Dengan rumus :
A
0,0025
C = k --- 8,85x10-12 = 7 ---------- (8,85x10-12)
d
0,02
= 7,74 x 10-12 = 7,74 pF

Jenis Kapasitor
Dielektrik

Konstruksi

Rentang kapasitor

Udara

Pelat terhubung

10 400 pF

Mika

Lembaran bertumpukan

10 - 5000 pF

Kertas
Keramik

Lembaran rol
Silindris
Piringan
Aluminium
Tantalum

Elektrolit

0,001 1 uF
0,5 1600 uF
0,002 - 0,1 uF
5 1000 uF
0,01 - 300 uF

Hubungan Kapasitor

Hubungan Seri

Contoh : 3 kapasitor

1/CT = 1/C1 + 1/C2 + + 1/Cn

Hubungan Paralel

CT = C1 + C2 + + Cn

Contoh : 3 kapasitor

Inga
t!
Tegangan maksimum yang dapat
diberikan pada kapasitor disebut
tegangan kerja, dan batasannya
tidak boleh dilebihi
Contoh :

100 F/25V

22 F/450V
4700 F/35V
10000 F/50V

Reaktansi Kapasitif
Reaktansi kapasitif XC merupakan perlawanan
terhadap aliran arus ac akibat kapasitansi
dalam rangkaian tersebut

1
1
XC = ----- = ------C 2fC

Rangkaian Kapasitif
Jika tegangan ac diberikan pada suatu
rangkaian yg hanya terdiri dari kapasitansi,
maka arus ac yang mengalir melalui
kapasitansi (ic) akan mendahului tegangan
pada kapasitansi (vc) sebesar 900

Beban yang hanya berupa C


atau R dan C
Bila bebannya berupa :
Hanya C Impedansi Z = XC - 900
Sudut 900 menunjukkan beda fasa antara
tegangan dan arus pada kapasitor (C)
(Arus mendahului 900 terhadap tegangannya)
R dan C Z = R jXC

Z = R2 + XC2

XC
tan-1 ---R

Gambar rangkaian kapasitif, gelombang (diagram


waktu) dan diagram fasornya
Rangkaian

Diagram fasor
1
1
XC = ----- = ------C 2fC

V C = I C XC

()

Arus IC mendahului 900


terhadap tegangan VC
IC

V, V

900

Diagram waktu

C
Atau
Tegangan VC tertinggal
900
IC
terhadap Arus
IC

V, VC

Rangkaian Seri R dan C


Z = R - jXC

Z = R2 + XC2 tan-1XC/R
Arus I sama pada R
dan XC
Jatuh tegangan
pada R VR = IR
pada C VC = I XC
Tegangan VT =
VC2

Diagram-diagram fasor Rangkaian Seri RC


Segitiga Impedansi RC Seri

Diagram Arus dan Tegangan

VR

XC
Z
VC
Segitiga tegangan
VR = IR

VC = IXC
V T = V R2 + V L2

VT = VR2 + VC2

I (acun)

Contoh :
R = 30 dan XC = 40 dihubungkan seri pada sumber
tegangan 120 V. Hitung Z, I dan

Penyelesaian :
Impedansi Z = R2 + XC2 = 2500 = 50
Arus I = V/Z = 120/50 = 2,40 A
Sudut fasa = arc tan XC/R = arc tan (-1,33) = - 53,060
Impedansinya dapat ditulis lagi Z = 50
Diagram fasor

I = 2,4 A

- 53,060
V =120 V

- 53,060

R = 15 dan XC = 20 dihubungkan paralel


pada sumber tegangan ac120 V
Hitung IR, IC, IT, dan ZT
Penyelesaian :
IR = VT /R = 120/15 = 8 A
IC = VT /XC = 120/20 = 6 A
IT =

IR2 + IC2 = 82 + 62

IT
36,860

Diagram fasor VT

= 10 A

= arc tan IC /IR = arc tan 6/8 = arc tan 0,75 = 36,860
ZT = VT /IT = 120/10 = 12

Rangkuman Rangkaian RC Seri dan Paralel


R dan C dihubung
R dan C dihubung
seri
paralel
V pada R dan XC sama

I pada R dan XC

sama

IT =

VT = VR2 + VC2

Z=

R + X
2

ZT = VT/IT

Z = VT/I

IC mendahului thd IR sebesar 900

VC terlambat thd VR sebesar 900

I R 2 + I C 2

= arc tan IC/IR


= arc tan (-XC/R)

Rangkaian RC seri

Rangkaian RC Paralel

TUGAS 03 :
1. Hubungan seri R dan L, bila R = 160 ; VR = 80 V
dan VZ = 10 V
Hitung : XL
2. A series RL circuit with R = 5 and L = 2 mH has
an applied
voltage v = 150 sin 5000t V
Find : a. The complex and polar form
impedance Z
b. Draw the impedance diagrams

3. A two element series circuit with R = 20 and L =


0.02 H
has an impedance of 40
Determine the angle and the frequency !

You might also like