You are on page 1of 36

Riwayat Hidup

Mayor Kes Wartono


Status K3
Alamat Komplek Lanud Adisucipto Blok T no 11 Yogyakarta
Email abirangga.airforce@gmail.com Hp 08152205775
Pendidikan :
D III Fisioterapi Depkes RI
Sussarjemen IX 2001
Sesarcabkes II 2001
Fisioterapi Kasus Bedah RSPAD 2009
Sekkau 87 2010
Jabatan
Kanit Fisioterapi RS Supadio 2000- 2007
Kaklin Spes Kulkel RS Supadio 2007- 2010
Pakes Gol VI RSPAU dr. S. Hardjolukito 2010- 2011
Kasi Fisioterapi RSPAU dr. S. Hardjolukito 2011- 2013
Ka Humas RSPAU dr. S. Hardjolukito 2013-

ASESMEN DAN DIAGNOSIS


FISIOTERAPI

Mayor Kes Wartono


Yogyakarta, Mei 2015

KEPMENKES 1363
Fisioterapi: pelayanan kesehatan yg
ditujukan kpd individu dan atau kelompok
utk mengembangkan, memelihara dan
memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang daur kehidupan dgn
menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik,
elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan
fungsi, komunikasi.

KEPMENKES 1363 Pasal 12


(1)Fisioterapis dlm melaksanakan praktik fisioterapi
berwenang utk melakukan ;
a. Asesmen fisioterapi yg meliputi pemeriksaan
dan evaluasi
b.Diagnosis fisioterapi
c. Perencanaan fisioterapi
d.Intervensi fisioterapi
e. Evaluasi/re-evaluasi/re-asesmen.

(2) Fisioterapis dlm melaksanakan kewenangan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkewajiban utk :

a. Menghormati hak pasien;


b. Merujuk kembali kasus yg tidak dapat
ditangani atau belum selesai ditangani, sesuai
sistem rujukan yang berlaku;
c. Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
d. Meminta persetujuan tindakan yg akan
dilakukan;
e. Memberikan informasi dlm lingkup asuhan
fisioterapi;
f. Melakukan pencatatan dgn baik.

Sistem asuhan
Himpunan yg t a beberapa komponen yg saling

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.


Dlm sistem minimal ada komponen input, proses,
dan out put

input

proses
Umpan balik

output

Sistem Asuhan Fisioterapi


input

proses

Pasien
PT is
Peralatan
Metode
Kode etik
SOP
dll

Assessment
Diagnosis
Planning
Intervensi
ReEvaluasi

output
Kesembuhan klien
FTis pandai
Pengembangan metode
Modif Peralatan
dll

standard praktik fisioterapi

outcome
Kepuasan:
pasien
FT is
Manajemen
Share Holder

PROSES FISIOTERAPI
ASSESSMENT
DIAGNOSIS
PLANNING
INTERVENTION
REEVALUATION
COORDINATION, COMMUNICATION, DOCUMENTATION

STANDAR PRAKTEK FISIOTERAPI

A S S E S M E N T
asesm en
E X A M IN A T IO N
( P E M E R IK S A A N )
d a t a g a t h e r in g

E V A L U A T IO N
( E V A LU A S I )
a n a lis is & s in t e s is

Asesmen termasuk pemeriksaan pd perorangan/


kelompok, nyata/ berpotensi terjadi kelemahan,
keterbatasan fungsi, ketidakmampuan atau kondisi
kesehatan lain dgn cara pengambilan data riwayat
sakit, skreening, tes khusus, pengukuran dan evaluasi
hasil pemeriksaan melalui analisis dan sintesis dlm
sebuah proses pertimbangan klinis.

HISTORY TAKING
(Anamnesis)
Keluhan utama, beberapa contoh:

Sensasi/Nyeri? Jenis, distribusi, dugaan penyebab,


provokasi & peringanan.
Mobilitas sendi? Pembatasan, kelemahan.
Kinerja otot? Kelemahan, tegang, pemicu, pengurang
Gangguan ambulasi? Berjalan, penggunaan alat,
dugaan penyebab, dll
Keseimbangan? Jenis, momen gangguan
Fungsi ADL? Jenis, dugaan penyebab,
Sesak nafas? Jenis, pemicu, pengurang.
Dll.

(Anamnesis lanjutan)
Riwayat keluhan kini termasuk mulainya,

perjalanan sakit, gangguan thd


regio/organ/sistem lain.
Riwayat sakit terdahulu yg mungkin terkait.
Pengobatan dan pembedahan yg telah dijalani
Riwayat status kesehatan famili yg relevan.
Kegiatan pekerjaan dan sosial
Harapan klien dan keluarga

HISTORY TAKING
(data lain yang relevan)
Diagnosis medik
Riwayat medik yg terkait
Status sistem, organ lain yg relevan
Status fungsional dan tingkat aktifitas

Screening (pengambilan data


dr Observasi = inspeksi)
Dinamik:
Gait analisis, fungsional dasar, ADL, dll

Statik:
Prinsip umum inspeksi statik:
Status kesadaran dan status psikologis umum
Analisis total, quadrant, lokal.
Kondisi kulit, posture, posisi sendi dan
penyimpangan, status otot, bentuk, konsistensi,

Screening (dr pemeriksaan


fungsi fisik)
Pemeriksaan fungsi gerak dasar

muskuloskeletal:
Quick test gerak sendi
Gerak aktif, gerak pasif, isometrik.

Pemeriksaan fungsi dasar kardiovaskuler-

pulmonal:
Telaah sistemik Vital sign
Pengembangan dada-abdomen, ventilasi
paru, kapasitas paru,

Screening (pemeriksaan fungsi


lanjutan)
Pemeriksaan fungsi dasar neuromuskular:
Pola jalan, keseimbangan dan lokomotor.
Tes sensorik integrasi, nyeri, fungsi motorik,
refleks, keseimbangan, koordinasi,
perkembangan motorik.

Pemeriksaan fungsi dasar integument


Tes sensasi
Pemeriksaan ketebalan kulit, tonus kulit,
konsistensi

Tes khusus

Palpasi
Joint play movement, tes provokasi, kinerja otot,
Tes stabilisasi sendi.
Muscle strength test, length test.
Tes sensasi
Balance test, coordination test.
Strength Duration Curve
Tes ventilasi, kapasitas paru
Tes tonus integument
Tes kedalaman kerusakan kulit

PENGUKURAN
Pengukuran subyektif obyektif: mis

nyeri dgn VAS/VRS,


Pengukuran Mobilitas sendi/ ROM,
Manual Muscle Test
Karakteristik antropometri
Pengukuran postur
Keseimbangan/Balance scale
Aktifitas sehari-hari/IADL
Index Barthel

EVALUASI
evaluasi hasil pemeriksaan melalui analisis dan
sintesis dlm sebuah proses pertimbangan klinis.
Pemeriksaan

Evaluasi

Pengumpulan

Analisis

Data - data

Sintesis

Clinical reasoning

Proses evaluasi analisis sintesis


Fragment

Muskulo
skeletal

Neuro
muskular

Assessment

Diagnose

Anamnesis

Inspeksi

Pemeriksaan Tes khusus


& Pukuran
fungsi

Kel utama,
Riw sakit.
Diagn dan
riwy medik
Stat fungsi
dan tingkat
aktifitas

Dinamik,
Statik
Analisis
total,
kuadran,
lokal.

Pem. fungsi
gerak dasar:
Tes cepat,
grk aktif,
pasif dan
isometrik

Palpasi,
LGS,
Provokasi,
pengukuran

Tes sensasi,
motorik,
keseimbang,
koordinasi,
Perkembang
motorik

Motoric
function &
sensoric test
pengukuran

Pengobatan
status kes
famili
Pekerjaansosial

Jaringan /

organ
Patologi
Gg gerak

Sistem
Patologi
Gg gerak

Proses evaluasi analisis sintesis


(lanjutan)
Fragmentasi

Assessment

Diagnose

Anamnesis

Pemeriksaan
fungsi

Tes khusus &


Pengukuran

Kadio
vaskuler
pulmonal

Kel utama,
Riwayat psakit.
Diagnosis dan
riwayat medik
Status fungsional
dan tingkat
aktifitas

Vital sign,
Pengembangan
dada-abdomen,
ventilasi paru,
kapasitas paru

Tes ventilasi,
kapasitas
paru
Gas arteri
Pengukuran2

Sistem
Patologi
Gg gerak

Integumen

Pengobatan
status kes famili
Pekerjaan-sosial

Tes sensasi,
konsitensi kulit,
turgor,

Tonus kulit
Kedalaman
gang. kulit.
Pengukuran2

Sistem
Patologi
Gg gerak

Diagnosis
Mrpk pernyataan, label,
Menggambarkan multi dimensi pasien/klien
Dr tingkat basis (sel) > tertinggi fungsi
Umumnya: kondisi fungsional tkt jaringan, organ,

sistem kususnya sistem gerak dan individu


Menuntun menentukan prognosis
Menuntun rencana intervensi (diag kerja)
Mengindikasikan disfungsi
direct intervension

Isi diagnose fisioterapi


Paling tidak berisikan :
Pernyataan masalah pasien, misal : Gangguan
mobilitas sendi, motor function, kinerja otot, dan
ROM, gait, locomotion, balance, sensory integration,
ventilasi, respirasi/gas exchange, aerobic
capacity/indurance
Hubungan dengan jaringan/organ/sistem terkait,
misal : connective tissue, ligament, otot, tulang, sendi,
Central nervus system, peripheral nerve, vaskuler,
respirasi,
Disebabkan oleh patologi, misal: artrosis, inflamasi
lokal, kerusakan spinal, fraktur, Arthroplasti sendi

Diagnosa Musculoskeletal (1)


1. Berpotensi terjadi gangguan kinerja system
muskulo skeletal
2. Gangguan Sikap
3. Gangguan Kinerja otot
4. Gangguan mobilitas sendi, motor function,
kinerja otot, dan ROM yg terkait connective tissue.
5. Gangguan mobilitas sendi, motor function,
kinerja otot, dan ROM yg terkait inflamasi lokal.

Diagnosa Musculoskeletal (2)


6. Gangguan mobilitas sendi, motor function, kinerja otot,
dan ROM yg terkait kerusakan spinal.
7. Gangguan mobilitas sendi, motor function, kinerja otot,
dan ROM yg terkait fraktur.
8. Gangguan mobilitas sendi, motor function, kinerja otot,

dan ROM yg terkait Arthroplasti sendi.


9. Gangguan mobilitas sendi, motor function, kinerja otot,
dan ROM yg terkait bedah tulang atau jaringan lunak.
10. Gangguan mobilitas sendi, motor function, kinerja otot,
ROM, gait, locomotion, balance yg terkait amputasi

Diagnosa Neuromuskular (1)


1.Berpotensi untuk terjadi gangguan kinerja system
neuromuskuler
2. Gangguan Perkembangan Neuromotor
3. Gangguan motor function dan sensory integration
yg terkait Non progressive disorder CNS
congenital atau pada bayi dan masa anak.
4. Gangguan motor function dan sensory integration
yg terkait Non progressive disorder CNS pada usia
dewasa
5. Gangguan motor function dan sensory integration
yg terkait progressive disorder CNS

Diagnosa Neuromuskular (2)


5. Gangguan Peripheral nerve integrity dan motor
function yg terkait Peripheral Nerve Injury.
6. Gangguan motor function dan sensory integration
yg terkait Acute /Chronic Polyneuropathies.
8. Gangguan motor function dan Peripheral nerve
integration yg terkait Non progressive disorder
Spinal Cord.
9. Gangguan kesadaran , ROM, Motor Control yg
terkait Coma, Near coma, atau status vegetative.

Diagnosa Cardiovascular /Pulmonary (1)


1. Berpotensi untuk terjadi gangguan kinerja system
cardiovascular-pulmonary
2. Gangguan kapasitas aerobik/ketahanan yg terkait
deconditioning syndrome
3. Ganguan ventilasi, respirasi/gas exchange, aerobic
capacity/indurance yg terkait Airways clearance
dysfunction.
4. Gangguan kapasitas aerobik/ketahanan yg terkait
Cardiovascular Pump Dysfuntion or failure

Diagnosa Cardiovascular /Pulmonary (2)


5. Ganguan ventilasi, respirasi/gas exchange, aerobic

capacity/indurance yg terkait Ventilatory Pump


Dysfunction or Failure.
6. Ganguan ventilasi, respirasi/gas exchange, aerobic
capacity/indurance yg terkait Respiratory Failure.
7. Ganguan ventilasi, respirasi/gas exchange, aerobic
capacity/indurance yg terkait Respiratory Failure
pada neonatus
8. Ganguan sirkulasi darah, anthropometric
dimensions yg terkait Lymphatetic System disorders.

Diagnose

Integumentary (1)

1. Berpotensi untuk terjadi gangguan kinerja


system integument
2. Gangguan integumenary integrity yg terkait
Superficial skin involvement
3. Gangguan integumenary integrity yg terkait
partial thickness skin involvement

Diagnose

Integumentary (2)

4. Gangguan integumenary integrity yg terkait Full


Thickness skin involvement
5. Gangguan integumenary integrity yg terkait
Skin Involvement extended Into Facia,
Muscle, or Bone and scar formation.

Contoh diagn 1: Kontraktur capsular pattern akbt immobilisasi


Capsuloligamentair
Inflamasi lokal
Aktualitas rendah

ROM terbatas, firm,


JPM nyeri/terbatas/ firm

SWD Sub thermal,


lat. Mobilisasistabilisasi aktif,latih
fungsional

Aktualitas tinggi

ROM terbatas,
springy, JPM
nyeri/terbatas/
springy

PRICE, SWD non


thermal, isometric
exc, functional train.

Kontraktur immobilisasi
ROM terbatas,
firm, JPM
nyeri/terbatas/
firm

SWD thermal,
joint mobilisat
traksi-translas,
manipulation

ROM
terbatas,
springy, JPM
nyeri/
terbatas/
springy

SWD sub
thermal, joint
mobilisat
traksi-transl,

Diagn 2: Gang sensorik & motorik akbt pheripheral nerve injury


Gang Peripheral nerve integrity
& motor fucntion

Peripheral Nerve Injury

entrapment

ES rectangularchronaxion,
streghtening exc

Polyneuropathies

Axonotmesis

anak

ES truangularoptimal duration,
reeducation exc

Basic function exc,


fascilitation exc,
play exc,

dewasa

ROM exc, PNF,


Strength exc,
ADL

Contoh diagn3: Gang ventilasi paru akbt akumulasi sputum alergi


Gangguan ventilasi paru

gagal napas

Anak

Inhalation tx, PD/


sucktion, prused lip

gang fungsi pembersihan jalan napas

Dewasa

Inhalation tx, PD,


huffing exc, breath
exc, endurance
exc. dll

Allergi

Postural drainage,
breath exc. , exc
tolerance

Inflamasi lokal

Inhalation tx,
PD, Breath exc,

Contoh diagn4: Gang integritas kulit akbt pasca kombustio


Gangguan integumentary
integrity

Burn

Superficial

Passive & active


exc, ADL exc,
functional training

Pressure sore

Full thickness

Skin hygiene,
Active exc, ROM
exc, isometric exc.

Spinal cord lesion

Positioning &
turning exc, UV R,
massage

Inflamasi lokal

US under water,
massage, local
exc

Prognose
Ketetapan perkembangan optimal yg

mungkin dicapai dgn intervensi dlm


periode waktu.
Sebagai hasil analisis dan sintesis thd hasil
history taking dan data gathering.
Digunakan untuk penetapan target hasil.

You might also like