You are on page 1of 7

Rancangan Alat Pengukuran Tekanan Dara Berbasis Mikrokontroler Atmega8535

Dengan Tampilan PC
Sahril Nasution1, Dr. Bisman Paranginangin, M.Eng.Sc2
Program Studi Sarjana (S1) Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
1

Mahasiswa FMIPA,email : sahril.027@students.usu.ac.id,sahrilnasution90@gmail.com


2
Dosen Fisika ,email : bisman@usu.ac.id

Abstrak
Telah dirancang suatu alat pengukuran tekanan darah digital untuk mempermudah dalam proses pengukuran
tekanan darah manusia.Dengan perkembangan teknologi, sekarang manusia lebih menginginkan pengukuran nya
secara otomatis dikarenakan lebih simple dalam proses pengukurannya,dan alat ini mampu menampilkan hasil
pengukuran tekanan darah tersebut ke sebuah computer dan data pasien akan otomatis tersimpan,tujuannya agar
pasien dapat mengakses hasil pengukuran sebelum nya dan dapat membandingkannya..Beberapa bagian pokok
dari alat ini yaitu Sensor tekanan,Mikrokontroler ,Komproser DC,Manset.Sensor tekanan yang digunakan adalah
sensor tekanan dengan tipe MPX5050DP,alasan memilih sensor ini mampu mendeteksi tekanan sebesar 0 sampai
dengan 50 kPa,Mikrokontroler yang saya gunakan adalah Mikrokontroler Atmega8535 yang memiliki fitur yang
lengkap dan memiliki kecepatan eksekusi yang tinggi.Mikrokontroler Atmega8535 ini berfungsi sebagai otak yang
mampu mengendalikan dan mengolah data.Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman
CodeVisionAVR.Ketika Kompresor memompa maka manset akan terisi oleh udara,dan komproser akan berhenti
secara otomatis ketika tekanan mencapai 145 mmHg.Sensor akan mendeteksi denyut tekanan pertama kali muncul
dan sampai denyut tekanan benar benar hilang.Mikrokontroler akan mengolah data dan menampilkannya ke LCD
dan Komputer,sehingga computer akan menyimpan data tersebut.Secara keseluruhan alat ini mampu bekerja
dengan baik.
Kata kunci : Tekanan Darah,Mikrokontroler,Sensor MPX5050DP

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknnologi sekarang ini telah
berkembang sedemikian pesatnya ke berbagai
kehidupan manusia. Perkembangan teknologi
tersebut juga merambah pada bidang kesehatan.
Hal ini dapat dilihat pada jenis alat ukur kesehatan,
dimana alat ukur kesehatan tersebut dahulunya
bekerja secara manual dan sekarang sudah bekerja
secara otomatis dan menggunakan digital. Hal ini
menunjukkan bahwa alat ukur tersebut telah
memiliki kemajuan dalam proses pengukuran.
Namun,dari alat pengukuran tekanan darah yang
sudah ada dipasaran memiliki perbedaan dengan
alat yang dirancang ini.
Alat ini mampu menampilkannya secara
komputerisasi yang akan menyimpan data pasien.
Sehingga pasien dapat melihat hasil pengukuran
sebelumnya
dan
lebih
mudah
dalam
pemakaiannya. Oleh karena itu , maka timbullah
suatu
pemikiran
untuk
merancang
dan

mengembangkan suatu Rancagan Alat Pengukuran


Tekanan Darah Berbasis Mikrokontroler Atmega8535
Dengan Tampilan PC dimana dengan system ini
diharapkan pasien dapat mengetahui dari hasil pengukuran
tekanan darah dengan cepat tanpa perlu bimbingan dari
dokter,dan pasien akan lebih mudah menggunakan nya
kapan aja.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Paper ini adalah untuk mengetahui
bagaimana sensor tekanan MPX5050Dp dapat mengukur
tekanan sistol dan diastol pada pasien secara otomatis,dan
hasilnya akan ditampilkan pada LCD maupun PC.
II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tekanan Darah


Tekanan darah yaitu tekanan yang dialami darah pada
pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke
seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat
dengan mengambil dua ukuran dan biasanya terdapat dua
1

angka yang akan disebut oleh dokter. Misalnya


dokter menyebut 140-90, maka artinya adalah
140/90 mmHg. Angka pertama (140) menunjukkan
tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan
jantung atau pada saat jantung berdenyut atau
berdetak, dan disebut tekanan sistolik atau sering
disebut tekanan atas. Angka kedua (90)
menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di
antara pemompaan, dan disebut tekanan diastolik
atau sering juga disebut tekanan bawah.Setelah
mengetahui tekanan darah, pasti Anda ingin
mengetahui apakah tekanan darah Anda termasuk
rendah, normal atau tinggi. Berikut ini
penggolongan tekanan darah berdasarkan angka
hasil pengukuran dengan tensimeter untuk tekanan
sistolik dan diastolik:
Tabel 2.1 Penggolongan Tekanan Darah Manusia
Sistolik

Klasifikasi
Normal
Pre-Hipertensi
Darah Tinggi
Stadium 1
Darah Tinggi
Stadium 2

mmHg
90-120
120-140
140 -160
>160

tekanan darah menjadi tegangan. Semakin besar tekanan


yang diberikan, semakin besar pula tegangan yang
dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan sensor ini masih
berupa tegangan dengan orde mV. Namun, karena sensor
ini dilengkapi chip signal conditioned seperti dijelaskan
diatas, maka keluaran dari sensor ini tidak perlu dikuatkan
lagi. Tegangan keluaran ini masih berupa analog, sehingga
perlu diubah menjadi tegangan digital. Tegangan digital ini
yang selanjutnya akan diproses oleh mikrokontroler.
2.3 Mikrokontroler Atmega8535
Mikrokontroler adalah suatu mikroprosesor yang
sudah dilengkapi dengan perangkat input dan output yang
dirancang untuk keperluan pengendalian sistem.Pada
perancangan alat ini menggunakan jenis AVR,yaitu
keluarga
Atmega
yang
termasuk
didalamnya
Atmega8535.Mikrokontroler
Atmega8535
memiliki
konfigurasi pin seperti pada gambar berikut.

Diastolik
kPa

12-15,9
16-18,5
18,7-21,2
>21,3

mmHg
60-80
80-90
90-100
> 100

kPa
8,0-10,5
10,7-11,9
12,0-13,2
>13,3

2.2 Sensor Tekanan MPX5050DP


Sensor tekanan MPX5050DP merupakan
tranduser piezoresisif yang terbuat dari bahan
silicon dan dirancang untuk berbagai aplikasi
terutama yang menggunakan mikrokontroler.
Sensor ini dilengkapi dengan chip signal
conditioned, temperature compensated dan
calibrated. Berikut adalah gambar skematik sensor
tekanan MPX5050DP secara keseluruhan.

Gambar 2.2 Skematik Mikrokontroler Atmega8535


2.5 Kompresor Mini
Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi
udara dengan kata lain kompresor adalah penghasil udara
mampat. Prinsip kerja kompresor dapat dijelaskan sebagai
berikut. Jika torak pompa ditarik keatas, tekanan di bawah
silinder akan turun sampai di bawah tekanan atmosfer
sehingga udara akan masuk melalui celah katup hisap yang
kendur.

Gambar 2.1 Skematik Sensor Tekanan


MPX5050DP
Pada pembuatan Tugas Akhir ini digunakan sensor
tekanan tipe MPX5050DP. Sensor ini mampu
mendeteksi tekanan sebesar 0 sampai dengan 50
kPa. MPX5050DP hanya membutuhkan supply
tegangan +5 Volt. Seperti sensor takanan pada
umumnya, sensor tekanan darah akan mengubah

Katup terbuat dari kulit lentur, dapat mengencang dan


mengendur dan dipasang pada torak. Setelah udara masuk
pompa kemudian torak turun kebawah dan menekan udara,
sehingga volumenya menjadi kecil. Tekanan menjadi naik
terus sampai melebihi tekanan di dalam ban, sehingga
udara mampat dapat masuk ban melalui katup (pentil).
Karena diisi udara mampat terus-menerus, tekanan di
dalam ban menjadi naik. Jadi jelas dari contoh tersebut,
proses pemampatan terjadi karena perubahan volume pada
udara yaitu menjadi lebih kecil dari kondisi awal.
2

MPX5050DP,Kompresor untuk memompa manset,Sensor


tekanan MPX5050DP untuk membaca sinyal lonjakan
tegangan,LCD sebagai penampil dari hasil sistol dan
diastol,dan RS232 untuk komunikasi serial antar
mikrokontroler ke PC.Untuk lebih jelas proser kerja dari
masing-msing rangkaian dapat dilihat pada flowchart.
3.2 Flowchart
Gambar 2.5 Kompresor Mini DC

III. METODOLOGI
Dalam Metodologi Perancangan Sistem Akan
membahas
prinsip
kerja
alat
secara
keseluruhan.Dalam hal ini dapat dilihat pada
gambar diagram blok .
3.1 Diagram Blok

Gambar 3.1 Diagram Blok Perancangan Sistem


Blok Diagram yang ditunjukkan pada gambar 3.1
merupakan gambaran secara umum dari
perancangan perangkat keras (Hardware) sistem
pengukuran tekanan darah keseluruhan.
Pada diagram blok tersebut memiliki fungsi
masing-masing.Mikrokontroler untuk mengolah
data
yang
diterima
dari
sensor

Gambar 3.2 Diagram Alir (Flowchart)


3

Alat ini akan bekerja pada saat pengguna


menekan push button untuk mengaktifkan
system.Pada saat push button ditekan,maka
mikrokontroler akan mengkatifkan relay untuk
menyalakan pompa,sehingga pompa udara akan
mengisi udara kedalam manset yang dililitkan di
lengan atas pengguna.Sistem ini menggunakan
sensor tekanan yang langsung terhubung ke manset
untuk mengukur tekanan udara yang ada didalam
manset.Output dari sensor tekanan berupa sinyal
lonjakan tegangan dibaca oleh ADC channel 0 dari
mikrokontroler Atmega8535 sehingga dapat
memonitori tekanan udara di dalam manset yang
sedang diisi udara.Pada saat pompa mengisi udara
kedalam manset ,dan tekanan di dalam manset
mencapai 145 mmHg atau lebih besar sama dengan
tekanan sistol pasien maka pompa akan menonaktifkan relay yang terhubung dengan pompa
udara,sehingga pompa akan berhenti memompa
udara ke dalam manset.Manset akan mulai
mengempis
secara
perlahan-lahan
dengan
sendirinya karena terhubung dengan lubang yang
sangat kecil.
Pencarian
nilai
sistolik
didapatkan
berdasarkan pengolahan dari mikrokontroler dan
dapat
dijelaskan
dengan cara
algoritma
program.Algoritma untuk mencari amplitude
lonjakan tegangan mendeteksi datanganya sebuah
lonjakan ketikan nilai variable indikator1 sama
dengan 0,dan mencari amplitude lonjakan yang
telah terdeteksi ketika indikator1 bernilai 1.Untuk
mendeteksi lonjakan ketika nilai indikator1
bernilai 0,program mengambil nilai ADC 0 dan
menyimpannya
didalam
variable
hasil_lalu.Kemudian program mengecek apakah
nilai hasil_lalu lebih besar dari tekanan sistol
pasien atau tidak,bila ya,maka sebuah lonjakan
telah terdeteksi dan program mengubah nilai
indikator1 menjadi 1.bilai tidak ,maka program
kembali mengambil nilai ADC 0 dan
menyimpannya di dalam variable hasil_lalu
untuk di cek kembali.
Ketika variable indikator1 bernilai 1 ,program
mencari amplitudo dari lonjakan dengan cara
mengambil nilai ADC 0 selama lonjakan
berlangsung dan menyimpannya di dalam variable
hasil_lalu.Maka program akan mengecek nilai
hasil_lalulebih
kecil
dari
batas
yaitu
(batas=sistolik - 35).bila sudah mendapatkan lebih
dari 1 amplitudo lonjakan,maka program akan
mencari selisih tekanan udara dari 2 buah
amplitudo yang saling bersebelahan,dan hasilnya
disimpan di dalam variable selisih.Nilai selisih
terbesar merupakan nilai dari sistolik.

Gambar 3.3 Rangkaian Keseluruhan


Pencarian nilai diastolik didapatkan berdasarkan
pengolahan dari mikrokontroler dan dapat dijelaskan
dengan cara algoritma program.Algoritma untuk mencari
amplitudo lonjakan tegangan mendeteksi datanganya
sebuah lonjakan ketikan nilai variable indikator1 sama
dengan 0,dan mencari amplitude lonjakan yang telah
terdeteksi ketika indikator1 bernilai 1.Untuk mendeteksi
lonjakan ketika nilai indikator1 bernilai 0,program
mengambil nilai ADC 0 dan menyimpannya didalam
variable hasil_lalu.Kemudian program mengecek apakah
nilai hasil_lalu lebih besar dari 60 atau tidak,bila ya,maka
sebuah lonjakan telah terdeteksi dan program mengubah
nilai indikator1 menjadi 1.bilai tidak ,maka program
kembali mengambil nilai ADC 0 dan menyimpannya di
dalam variable hasil_lalu untuk di cek kembali.

Ketika variable indikator1 bernilai 1 ,program


mencari amplitudo dari lonjakan dengan cara
mengambil nilai ADC 0 selama lonjakan
berlangsung dan menyimpannya di dalam variable
hasil_lalu.Maka program akan mengecek nilai
hasil_lalulebih kecil dari batas yaitu (batas
60).bila sudah mendapatkan lebih dari 1
amplitudo lonjakan,maka program akan mencari
selisih tekanan udara dari 2 buah amplitudo yang
saling bersebelahan,dan hasilnya disimpan di
dalam variable selisih.Nilai selisih terbesar
merupakan nilai dari Diastolik.Setelah didapat
hasil dari tekanan sistolik dan diastolik,maka
mikro akan mengirimkan data tersebut untuk
ditampilkan pada Display LCD dan PC.

Tabel 4.1 Hasil analisa pengukuran tekanan 0-200 mmhg

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Untuk mendapat hasil pengukuran dari
SENSOR
MPX5050DP,sebelumnya
Sensor
MPX5050DP harus di kalibrasi agar hasil
pengukuran tidak jauh beda dengan hasil
pengukuran yang dimiliki oleh dokter atau yang
ada di Rumah Sakit.Pada Proses Kalibrasi Sistem
akan membaca ADC 10 bit yang sudah dikonversi
dari data biner ke decimal yang ditampilkan
melalui LCD,Pada saat Pengukuran tekanan dari
spyghmomanometer 0 mmhg di LCD menunjukkan
40
decimal,dan
untuk
pengukuran
dari
spyghmomanometer
10
mmhg
di
LCD
menunjukkan 64 decimal.

Gambar 4.1 Proses kalibrasi dengan


Spyghmomanometer
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel
Hasil Keseluruhan untuk pengukuran 0-200 mmhg.

Data_ADC

Tekanan(mmHg)

Vout Sensor (V)

Kalibrasi

40
64
88
112
136
162
185
210
235
260
283
309
333
362
386
410
435
460
485
510
533

0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
200

0,195
0,312
0,429
0,546
0,664
0,791
0,903
1.025
1.147
1,269
1,381
1,508
1,629
1,767
1,884
2,001
2,124
2,246
2,368
2,490
2,602

0
9,795
19,591
29,387
39,183
49,795
59,183
69,387
79,591
89,795
99,183
109,795
119,591
131,428
141,224
151,020
161,224
171,428
181,632
191,836
201,224

Adapun formula dari pengukuran kalibrasi sebagai berikut:


=

40
2,45

(1)

Hasil Pengukuran dapat dianalisi dengan grafik dibawah


ini:

Gambar 4.2 Grafik tegangan vs tekanan yang diperoleh


dari 0-200 mmhg
Dari grafik diatas bahwa sistem telah bekerja dengan
baik,sehingga dapat melakukan pengukuran pada
pasien,Seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran alat dengan pasien

(3,33%). Dan untuk tekanan diastole pada saudari Rini


Sihite (3,33%),saudara Sigit (8,33%),saudara Irpan (4,46
%),saudara Sahril (5,41 % ),dan saudara surya
(2,91%).Kesalahan relative yang cukup besar dikarenakan
sensor MPX5050DP sangat sensitive,sehingga jika pada
saat pengukuran dilakukan ada sedikit goncangan atau
gerakan pada lengan yang dililitkan maka kesalahan
relative akan semakin besar.
5.2 Saran
Dari hasil perancangan alat ini masih terdapat
beberapa beberapa kekurangan terutama pada hasil
pengukuran dan dimungkinkan pengembangan lebih
lanjut.Oleh karena itu penulis sebagai perancang alat ini
merasa
perlu
memberikan
saran-saran
untuk
pengembangan lebih lanjut adalah : Sebaiknya dalam
proses kalibrasi pada sensor tekanan harus lebih mendekati
setiap kenaikan tekanan 10 mmHg.
Sebaiknya sensor tekanan MPX5050DP dihubungkan
juga kerangkaian yang dapat mem-filter noise pada sinyal
ouput berupa lonjakan tegangan,yang bertujuan agar
mendapat kan nilai yang sangat akurat apabila ada
goncangan dari lengan pengguna.
Untuk penelitian selanjutnya hasil yang ditampilkan
pada display LCD dan Komputer ditambahkan informasi
keterangan hasil pengukuran tekanan darah berupa
normal,pra hipertensi,dan hipertensi stadium 1.

Dari hasil Pengukuran pada masing-masing pasien


terdapat kesalahan relatif yang sangat besar baik
pada sistol maupun diastol pasien.

DAFTAR PUSTAKA
[1]

Andi,Nalwan
paulus.2004.Panduan
praktis
penggunaan dan antarmuka
modulLCD
M1632.PT.Elex Media Komputindo

[2]

Bejo, Agus.2005. C & AVR Rahasia Kemudahan


Bahasa
C
dalam
Mikrokontroler
ATmega8535.Edisi Pertama.Yogyakarta:Penerbit
Gava Media

[3]

Budiharto, widodo. 2005.Panduan Lengkap


Belajar Mikrokontroler Perancangan Sistem dan
Aplikasi Mikrokontroler.Jakarta:PT Elex media
Komputindo.

[4]

Budiharto,
widodo.
2007.12
Proyek
Mikrokontroler untuk Pemula.Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.

[5]

Eko Putra,Agfianto. 2002.Teknik Antarmuka


Komputer Konsep dan Aplikasi.Yogyakarta:Graha
Ilmu.

V.KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan tahap-tahap mulai dari
perancangan alat,pembuatan alat hingga pengujian
alat secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan
yaitu:Dalam perancangan sistem alat tekanan darah
berbasis mikrokontroler atmega8535 ini bekerja
sesuai dengan yang diharapkan.Dimana pada saat
push button ditekan maka kompresor mini mulai
memompa manset,dan ketika tekanan udara dalam
manset ditampilkan pada display LCD sekitar 140
mmHg maka kompresor akan berhenti memompa.
Hasil pengukuran dalam pengujian alat ini
didapat bahwa ada perbedaan hasil pengukuran
dengan metode auscultatory.Kesalahan relatif pada
tekanan systole untuk saudari Rini Sihite
(4,24%),saudara Sigit (5,83%),saudara Irpan (6,36
%),saudara Sahril (4,72 % ),dan saudara surya

[6]

Elektur.
1996.
302
Rangkaian
Eletronika.Pnerjemah P.Pratomo dkk.
Jakarta : PT.Gramedia.

[7]

Iswanto.2011.Belajar
Mikrokontroler
Atmega8535
dengan
bahasa
C.Yogyakarta:ANDI.

[8]

Lingga,
W.2006.Belajar
sendiri
Pemrograman
AVR
Atmega8535.
Yogyakarta : Andi Offset.

[9]

Subari,yuswanto.2008.Panduan Lengkap
pemrograman Visual Basic
6.0.Jakarta:Cerdas Pustaka.

[10]

Syahrul.2012.Mikrokntroler AVR
Atmega8535.Bandung : Informatika.

You might also like