Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara
mengikat kalsium atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan
untuk merubah fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembekuan. Namun tidak
semua jenis antikoagulan dapat dipakai karena ada beberapa antikoagulan yang dapat
mempengaruhi bentuk eritrosit atau leukosit yang akan diperiksa morfologinya. Pada
pemeriksaan hematologi yang membutuhkan spesimen berupa whole blood dan atau
plasma maka sampel darah harus dikumpulkan dalam sebuah tabung yang berisi
antikoagulan sehingga dengan pemberian antikoagulan maka darah tidak akan beku.
Spesimen dan antikoagulan harus dicampur homogen serta segera setelah
pengambilan spesimen untuk mencegah pembentukan microclot. Pencampuran yang
lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis. Jenis antikoagulan yang baik
adalah yang tidak merusak komponen - komponen yang terkandung di dalam darah
dan harus sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diinginkan.
TUJUAN :
Dapat mengetahui jenis-jenis antikogulan ,mekanisme dan cara kerja antikogulan
dalam pemeriksaan hematologi.
RUMUSAN MASALAH :
1. Apa yang dimaksud dengan antikogulan ?
2. Sebutkan jenis-jenis antikogulan ?
3. Bagaimana cara kerja antikogulang ?
Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI ANTIKOAGULAN
Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara
mengikat kalsium atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan
untuk merubah fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembekuan. Namun tidak
semua jenis antikoagulan dapat dipakai karena ada beberapa antikoagulan yang dapat
mempengaruhi bentuk eritrosit atau leukosit yang akan diperiksa morfologinya. Pada
pemeriksaan hematologi yang membutuhkan spesimen berupa whole blood dan atau
plasma maka sampel darah harus dikumpulkan dalam sebuah tabung yang berisi
antikoagulan sehingga dengan pemberian antikoagulan maka darah tidak akan beku.
Spesimen dan antikoagulan harus dicampur homogen serta segera setelah
pengambilan spesimen untuk mencegah pembentukan microclot. Pencampuran yang
lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis. Jenis antikoagulan yang baik
adalah yang tidak merusak komponen - komponen yang terkandung di dalam darah
dan harus sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diinginkan.
Ada berbagai jenis antikoagulan, masing-masing digunakan dalam jenis
pemeriksaan tertentu. Namun tidak semuanya dapat digunakan karena ada yang
terlalu banyak berpengaruh terhadap bentuk/morfologi eritrosit atau leukosit.
Ada
beberapa
antikoagulansia
yang
banyak
digunakan
Page 2
untuk
3. Heparin
4. Natriun dan Kalium Oskalat.
5. Double oxalate
B.
1.
JENIS-JENIS ANTIKOAGULAN
EDTA(EthyleneDiamineTetraAceticAcid)
Garam Kalium atau Natrium dari Ethylen Diamine Tetra Asetat (EDTA).
Garam-garam tersebut mengubah ion kalsium dari darah menjadi bentuk yang bukan
ion sehingga pembekuan dapat dicegah. EDTA tidak mempengaruh terhadap besar dan
bentuk dari Eritrosit dan leukosit. Selain itu EDTA juga dapat mencegah
penggumpalan trombosit, sehingga sangat baik sebagai antikoagulan untuk
pemeriksaan trombosit. Antikoagulan EDTA sangat luas pemakaiannya, dapat
digunakan untuk kebanyakan pemeriksaan hematologi. Dengan antikoagulan EDTA,
sel-sel darah dapat bertahan lebih lama dibanding dengan antikoagulan lain.
Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium
EDTA (K2EDTA) dan tripotassium EDTA (K3EDTA). Dari ketiga jenis EDTA
tersebut, K2EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International
Council for Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory
Standards Institute).
Jumlah EDTA yang Digunakan
EDTA kering: 1 mg EDTA/1 ml darah
EDTA cair: 0.01ml EDTA/1 ml darah
EDTA cair (laruatan EDTA 10 %) lebih sering digunakan. Pada penggunaan EDTA
kering, wadah yang berisi darah dan EDTA harus digoyang(homogenkan) selama 1-2
menit karena EDTA kering lambat larut. Penggunaan EDTA kurang atau lebih dari
ketentuan seharusnya dihindari. Penggunaan EDTA yang kurang dari ketentuan dapat
menyebabkan darah membeku.
Page 3
Page 4
2.
ion
kalsium
fungsi
dalam
trombosit
darah
dan
(bufer
mempertahankan
Natrium
sitrat
bisa
Page 5
2. Larutan Natrium Sitrat 3,8 % digunakan pemeriksaan Laju Endap Darah dan
Eritrosit Sedimen Rate (ESR), Volumenya :
1 volume antikoagulan : 4 volume darah
Saat ini sudah tersedia Tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer tube) yang
berisi Natrium sitrat. Tabung sitrat 3,2% bertutup biru terang dan tabung sitrat 3,8%
bertutup hitam.
AdapunKerugianmenggunakanantikoagulannatriumcitrate:
Pemakaiannyaterbatasdalampemeriksaanhematologi.
Page 6
3.
Heparin
Heparin merupakan antikoagulan yang normal dalam tubuh, namun di
laboratorium
heparin
jarang
digunakan
dalam
pemeriksaan-pemeriksaan
di
Saat ini telah tersedia tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer tube)
yang berisi heparin. Tabung heparin bertutup Hijau muda (Lithium heparin) dan Hijau
(Lithium heparin dengan gel)
Page 7
Penentuan hemoglobin
Penentuan hematokrit
Transfusi darah
4.
Natrium Oxalat
Bekerja dengan menikat ion Ca, sehingga terbentuk Ca Oxalat yang mengendap. Na
oxalat yang digunakan berbentuk larutan 0.1 N
Banyaknya Na-Oxalat yang Digunakan
Pemeriksaan Plasma Protrombin Time (PPT) : 1 volume darah: 9 volume
darah.
Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Na-Oxalat
Pemeriksaan Plasma Protrombin Time (PPT).
5.
Double Oxalat
Page 8
Nama lainnya dalah Balance Oxalat Mixture atau antikoagulan dari Heller dan Paul.
Antikoagulan ini mengandung kalium oxalat dan ammonium oxalat dengan perbandingan
2:3. Kalium oxalat menyebebkan eritrosit mengkerut, sedangkan ammonium oxalat
menyebabkan eritrosit mengembang. Campuran kedua garam tersebut bertujuan untuk
menghindari perubahan perubahan volume eritrosit.
Banyaknya Antikoagulan Double Oxalat yang digunakan:
Double oxalat kering : 2 mg Double oxalat / 1 ml darah
Double oxalat cair 2%: 0.1 ml Double oxalat/ 1 ml darah
Double oxalat digunakan dalam bentuk kering. Sebelum ditambahkan darah,
double oxalat cair yang dimasukkan kedalam tabung penampung darah harus di
keringkan terlebih dahulu pada suhu yang kurang 600C, menghindari perubahan
menjadi Karbonat (Sifat antikoagulannya hilang).
Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Double Oxalat
Penentuan hemoglobin
Penentuan hematokrit
Penentuan Laju Endap Darah (LED)
Penentuak resistensi eritrosit
Penentuan golongan darah
6. NaFdanKaliumOxalat
Antikoagulaninisebenarnyadikhususkanuntukpemeriksaanglukosadarah,namun
masih dapat digunakan untuk pemeriksaan hematologi. Antikoagulan ini biasanya
tersediadalamtabungvakumyangdiproduksipabrikan.Kaliumoksalatberfungsi
sebagai antikoagulan dan NaF berfungsi sebagai antiglikolisis dengan cara
menghambatkerjaenzimPhosphoenolpyruvatedanureasesehinggakadarglukosa
darahstabil.
Page 9
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN :
Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara
mengikat kalsium atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan
untuk merubah fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembekuan. Namun tidak
semua jenis antikoagulan dapat dipakai karena ada beberapa antikoagulan yang dapat
mempengaruhi bentuk eritrosit atau leukosit yang akan diperiksa morfologinya
Page 10
DAFTAR PUSTAKA
-Diktat Praktikum Hematologi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
-Buku Penuntun Laboratorium Klinik (Ganda Soebrata)
-Antikogulan dari http://labkesehatan.blogspot.com/2009/11/antikoagulan.html
-Kode Warna Tabung Vaku dari http://ripanimusyaffalab.blogspot.com/2011/04/kodewarna-tabung-vakum.html
http://analiskesehatan-indonesia.blogspot.com/2011/10/antikoagulan-untuk-pemeriksaan.html
Page 11
http://www.katsanakes.com/2012/12/antikoagulan.html
http://efforz.blogspot.com/2011/04/cara-memperoleh-darah.html
Page 12