You are on page 1of 6

SPKK

A. Definisi Sistem Pendukung Keputusan Klinik


Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau decision support system merupakan salah
satu jenis sistem informasi yang bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing,
memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat
melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik dan berbasis evidence. Secara
hirarkis, SPK biasanya dikembangkan untuk pengguna pada tingkatan manajemen
menengah dan tertinggi. Dalam pengembangan sistem informasi, SPK baru dapat
dikembangkan jika sistem pengolahan transaksi (level pertama) dan sistem informasi
manajemen (level kedua) sudah berjalan dengan baik. SPK yang baik harus mampu
menggali informasi dari database, melakukan analisis serta memberikan interpretasi
dalam bentuk yang mudah dipahami dengan format yang mudah untuk digunakan (user
friendly).
Dari sisi konteks, pada dasarnya sebuah Sistem Pendukung Keputusan Klinik (SPKK)
adalah SPK yang diterapkan untuk manajemen klinis. Secara definitif SPKK adalah
aplikasi perangkat lunak yang mengintegrasikan informasi yang berasal dari pasien
(karakteristik demografis, klinis, sosial psikologis) dengan basis pengetahuan
(knowledge base) untuk membantu klinisi dan atau pasien dalam membuat keputusan
klinis. Pengguna SPKK adalah tenaga kesehatan yang terlibat dalam tata laksana klinis
pasien di rumah sakit mulai dari dokter, perawat, bidan, fisioterapis dan lain-lain.
SPKK tidak harus bersifat elektronis. Kartu Menuju Sehat (KMS) pada dasarnya
adalah suatu SPKK sederhana yang menyediakan fasilitas untuk memasukkan data balita
secara lengkap mulai dari riwayat persalinan, imunisasi, riwayat minum ASI, berat badan
serta grafik yang dilengkapi dengan kriteria status gizi serta panduan tentang bagaimana
menginterpretasikan naik turunnya berat badan balita dan dapat digunakan baik oleh
tenaga kesehatan maupun orang tua balita. Model SPKK manual lainnya adalah
penerapan berbagai algoritma klinis untuk penanganan penyakit tertentu. Namun, dalam
tulisan ini kita akan lebih banyak mengulas tentang SPKK yang berbasis komputer.
B. Komponen SPKK
SPKK tersusun atas komponen sebagai berikut:
1. Database yaitu kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format
elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Database ini menghimpun

berbagai jenis data baik yang berasal dari pasien, obat (jenis, dosis, indikasi,
kontraindikasi dll), dokter/perawat dll.
2. Knowledge base merupakan kumpulan pengetahuan kedokteran yang merupakan
sintesis dari berbagai literatur, protokol klinik (clinical guidelines), pendapat pakar
maupun hasil penelitian lainnya yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang
dapat dipahami oleh komputer.
3. Instrumen adalah alat yang dapat mengumpulkan data klinis seperti: alat
pemeriksaan laboratorium, EKG, radiologis dan lain-lain. Keberadaan instrumen
dalam suatu SPKK tidak mutlak.
4. Mesin inferensial (inference engine) merupakan program utama dalam suatu SPKK
yang mengendalikan keseluruhan sistem, mulai dari menangkap informasi yang
berasal dari pasien, mengkonsultasikannya dengan knowledge base dan
memberikan hasil interpretasinya kepada pengguna.
5. Antar muka (user interface) adalah tampilan program komputer yang
memungkinkan pengguna berkonsultasi untuk memasukkan data, memilih menu
hingga mendapatkan hasil baik berupa teks, grafis, sinyal, simbol dan bentuk
interaktivitas lainnya. Interaktivitas dapat bersifat aktif-otomatis maupun pasif.
Jika mesin inferensial adalah program utama yang mengendalikan SPKK maka
knowledge base adalah otaknya. Knowledge base dapat diibaratkan sebagai tiruan manusia
(dokter) yang ditanamkan ke dalam komputer agar komputer dapat berpikir dan mengambil
keputusan sebagaimana manusia(dokter) aslinya.
C. Fungsi SPKK
Alasan mengapa SPKK disebut-sebut sebagai salah satu alternatif untuk mencegah
medical error dan mendorong patient safety terletak pada potensi dan fungsinya. SPKK
secara umum akan bermanfaat bagi dokter dalam pengambilan keputusan karena
memiliki fungsi mulai dari alerting, assisting, critiquing, diagnosis hingga ke
manajemen.
1. Alerting
Alert otomatis akan muncul dan memberikan data serta informasi kepada
dokter secara cepat pada situasi kritis yang kadang membahayakan. Pada kondisi
tersebut, informasi yang lengkap sangat penting dalam pengambilan keputusan,
misalnya: nilai laboratorium abnormal, kecenderungan vital sign, kontraindikasi
pengobatan maupun kegagalan prosedur tertentu. Sistem alert telah digunakan secara
rutin dalam program HELP (Health Evaluation through Logical Processing) mampu

menurunkan laju infeksi pasca operatif dari 13% ke 5.5% per hari dan menurunkan
prosentase pemberian antibiotik berlebihan dari 35% ke 18%.
2. Interpretasi
Interpretasi merupakan asimilasi dari data klinis untuk memahami data pasien.
Contoh sederhana adalah mesin penginterpretasi EKG, analisis gas datah maupun
pemeriksaan radiologis.
3. Assisting (memberikan bantuan)
Adalah contoh SPKK yang bertujuan untuk mempermudah atau mempercepat
aktivitas klinis. SPKK yang bersifat hibrid (campuran manual dan elektronik) akan
memberikan hasil print out sintesis data pasien yang mengarahkan kepada tindakan
manajemen selanjutnya. Pada sistem yang online, SPKK akan menampilkan seluruh
data dalam tampilan grafis yang mudah dilihat dan komprehensif
4. Critiquing (memberikan kritik)
Jenis aplikasi ini akan memberikan kritik kepada pengguna untuk
memverifikasi keputusan klinis yang telah dipilih. Berbagai contoh aplikasi SPKK
jenis ini dapat bermanfaat untuk mencegah permintaan pemeriksaan klinis yang tidak
tepat.
5. Diagnosis
Merupakan contoh aplikasi SPKK yang paling populer dan banyak
dipublikasikan sejak tahun 1970-an. Tujuan aplikasi ini adalah memberikan daftar
probabilitas berbagai differential diagnosis berdasarkan data pasien yang diinputkan
ke dalam komputer.
6. Manajemen
Pada dasarnya, aplikasi jenis ini bertujuan untuk meningkatkan/memperbaiki
sistem manajemen klinis yang ada, mulai dari operasional rumah sakit, alokasi
sumber daya (termasuk SDM) hingga ke assessment terhadap perubahan pola
penyakit yang dirawat.
D. Alat-Alat yang Berkaitan dengan SPKK
1. EKG
EKG adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang
merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Namanya terdiri atas
sejumlah

bagian

yang

berbeda: elektro,

karena

berkaitan

dengan elektronika, kardio, kata yunani untuk jantung, gram, sebuah akar yunani
yang

berarti

menulis.

Analisis

sejumlah

normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan

gelombang
informasi

penting.
Fungsi EKG :
Mengetahui kelainan-kelainan irama jantung (aritmia)

dan

diagnostik

vektor
yang

Mengetahui kelainan-kelainan miokardium (infark, hipertrophy atrial dan

ventrikel)
Mengetahui adanya pengaruh atau efek obat-obat jantung
Mengetahui adanya gangguan elektrolit
Mengetahui adanya gangguan perikarditis

Pada umumnya pemeriksaan EKG berguna untuk mengetahui aritmia, fungsi alat
pacu jantung, gangguan konduksi interventrikuler, pembesaran ruangan-ruangan
jantung, IMA, iskemik miokard, penyakit perikard, gangguan elektrolit, pengaruh
obat-obatan seperti digitalis, kinidin, kinine, dan berbagai kelainan lain seperti
penyakit jantung bawaan, korpulmonale, emboli paru, mixedema.
2.

Alat penganalisis gas dan Ph darah


Analisa gas darah merupakan salah satu alat diagnosis dan penatalaksanaan
penting bagi pasien untuk mengetahui status oksigenasi dan keseimbangan asam
basanya. Manfaat dari pemeriksaan analisa gas darah tersebut bergantung pada
kemampuan dokter untuk menginterpretasi hasilnya secara tepat.
Fungsi alat
:
Mengukur kadar gas dalam darah (arteri dan vena) yang dapat dilakukan

3.

dengan cepat dan teliti dalam waktu 90 detik untuk satu sampel darah.
Menilai tingkat keseimbangan asam dan basa.
Mengetahui kondisi fungsi pernafasan dan kardiovaskuler.
Menilai kondisi fungsi metabolisme tubuh \
EMG
Elektromiografi (EMG) adalah teknik untuk mengevaluasi dan rekaman
aktivitas listrik yang dihasilkan oleh otot rangka. EMG dilakukan menggunakan
alat yang disebut Electromyograph, untuk menghasilkan rekaman yang disebut
Elektromiogram. Sebuah. Electromyograph mendeteksi potensial listrik yang
dihasilkan oleh sel-sel otot ketika sel-sel ini elektrik atau neurologis diaktifkan.
Sinyal dapat dianalisis untuk mendeteksi kelainan medis, tingkat aktivasi, perintah
rekrutmen atau untuk menganalisa biomekanik gerakan manusia atau hewan.
Fungsi
EMG digunakan secara klinis untuk diagnosis masalah neurologis dan
neuromuskular. Hal ini digunakan diagnosa oleh laboratorium kiprah dan oleh
dokter terlatih dalam penggunaan biofeedback atau penilaian ergonomis. EMG
juga digunakan dalam berbagai jenis laboratorium penelitian, termasuk mereka
yang terlibat dalam biomekanik, kontrol motor, fisiologi neuromuskuler,
gangguan gerak, kontrol postural, dan terapi fisik.

Sinyal EMG digunakan dalam aplikasi klinis dan biomedis. EMG


digunakan

sebagai

alat

diagnostik

untuk

mengidentifikasi

penyakit

neuromuskuler, menilai nyeri punggung bawah, kinesiologi, dan gangguan


kontrol motor. sinyal EMG juga digunakan sebagai sinyal kontrol untuk
4.

perangkat palsu seperti buatan tangan, lengan, dan tungkai bawah.


USG
Ultrasonografi (USG) merupakan sebuah teknik diagnostik pencitraan
menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan
otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk
memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan.
Ultrasonografi tidak menggunakan radiasi. Pemeriksaan ini bersifat non-invasif,
tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman
dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang tinggi.
Fungsi dalam medis : Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan
singkatan USG digunakan luas dalam medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis
atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonografi (misalnya untuk
biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe yang digenggam
yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair memastikan
penyerasian antara pasien dan probe. Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi
(USG) digunakan oleh dokter spesialis kandungan (DSOG) untuk :
a. Konfirmasi kehamilan : Di usia kehamilan lima setengah minggu, embrio
dapat dilihat. Lewat USG. Di usia 7 minggu, detak jantung janin dapat
diketahui
b. Usia kehamilan : ukuran tubuh fetus biasanya digunakan untuk mengukur
usia kehamilan. Ukuran ini bisa diketahui lewat pemantauan dengan USG >
Tanggal persalinan pun dapat diperkirakan dengan mudah.
c. Pertumbuhan dan perkembangan janin
d. Ancaman keguguran : jika terjadi pendarahan vagina awal, USG dapat
menilai kesehatan dari tetus. Detak jantung janin jelas berarti prospek yang
baik untuk melanjutkan kehamilan
e. Plasenta bermasalah : USG dapat menilai kondisi plasenta dan menilai
adanya masalah, seperti plasenta previa (plasenta menutup jalan lahir)
f. Hamil ganda/kembar : jumlah fetus dapat dipastikan lewat USG. Karena
itu, bila ada bayi kembar, orangtua dapat mengetahuinya sejak awal.
g. Ukuran cairan ketuban : lewat USG, cairan ketuban bisa diukur. Jumlah
cairan ketuban yang berlebih maupun kurang dapat mempengaruhi kondisi
janin. Mengecek lewat USG sangat bermanfaat untuk keperluan ini.

h. Kelainan posisi janin : kelainan posisi atau letak janin seperti sungsang dan
melintang juga bisa dipantau lewat alat canggih ini
i. Jenis kelamin bayi : bagi banyak orang, hal ini merupakan bagian
terpenting dalam proses kontrol kehamilan.
5. Semi Auto Chemistry Analyzer
Fungsi alat : Merupakan alat yang digunakan untuk jenis pemeriksaan
kimiadarah,

dengan

menggunakan

campuran

reagent

sebagai

metode

pembacaan,alat ini dapat memeriksa antara lain : gula darah, cholestrol, asam
6.

urat, ureum, creatinin, trigriseride, bilirubin, protein.


CT scan
CT - singkatan dari Computed Temography sedangkan Scan adalah foto. CT
Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari
berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
Fungsi
Computed Tomography Scanning (CT Scan) adalah suatu peralatan radiologi
yang dapat digunakan untuk menampilkan dan mengalokasikan suatu objek yang
akan di diagnosis keadaannya dengan cara menggunakan teknik pemeriksaan
tomografi untuk menghasilkan gambaran-gambaran objek yang berupa potonganpotongan tubuh secara axial dengan menggunakan prinsip kerja tomografi yang
dilengkapi sistem komputer sebagai media pengolahan data-data software dan

7.

recontruksi gambar objek.


Mammografi
Mammografi adalah proses pemeriksaan payudara manusia menggunakan
sinar-X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv). Mammografi digunakan untuk
melihat beberapa tipe tumor dan kista, dan telah terbukti dapat mengurangi
mortalitas akibat kanker payudara.
Fungsi
Mengevaluasi kelainan pada payudara, misalnya rasa nyeri pada payudara,
terasa benjolan pada payudara atau pada kelenjar getah bening ketiak, terjadi
perubahan warna / bentuk / konsistensi pada payudara dan keluar cairan yang

tidak normal dari puting payudara, kulit atau puting.


Untuk mendeteksi kanker payudara walaupun tidak ada gejala sebagai bagian
dari chek-up rutin.

You might also like