Professional Documents
Culture Documents
A. Pendidikan Kesehatan
12
pada tahun 2005. Bagian Precede pada model (fase 1-4) berfokus pada
perencanaan program dan bagian proceed (fase 5-8) berfokus pada
pelaksanaa dan evaluasi. Delapan fase dari model pedoman perencanaan
dalam membuat program promosi kesehatan, dimulai dengan keluaran yang
lebih umum dan berubah menjadi keluaran yang lebih spesifik. Pada
akhirnya, proses memimpin untuk membuat program, menghantarkan
program dan mengevaluasi program. (Gambar 1. Menampilkan model
Precede-Proceed untuk perencanaan program kesehatan dan evaluasi; tanda
panah menunjukan jalur utama kegiatan menuju masukan program dan
determinan kesehatan untuk hasil.)
13
14
15
b.
c.
16
sendiri dengan tujuan agar sikap dan perilaku petugas dapat menjadi
teladan, contoh atau acuan bagi masyarakat tentang hidup sehat.
4. Faktor faktor yang mempengaruhi pendidikan kesehatan
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pendidikan kesehatan dapat
mencapai sasaran (Saragih, 2010) yaitu :
a.
Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap
informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin
tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima
informasi yang didapatnya.
b.
c.
Adat Istiadat
Masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap adat istiadat
sebagai sesuatu yang tidak boleh diabaikan.
d.
Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh
orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah ada kepercayaan
masyarakat dengan penyampai informasi.
17
e.
18
2. Kelompok kecil
c. Metode berdasarkan pendekatan massa
Metode pendekatan massa ini cocok untuk mengkomunikasikan pesanpesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat. Sehingga sasaran
dari metode ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan
umur, jenis kelamin, pekerjaan, status social ekonomi, tingkat pendidikan,
dan sebagainya, sehingga pesan-pesan kesehatan yang ingin disampaikan
harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa.
6. Media Pendidikan
Media sebagai alat bantu menyampaikan pesan-pesan kesehatan. Alat-alat
bantu tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut (Notoadmojo, 2012) :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
19
a.
b.
20
21
22
keinginan
orang
untuk
mengetahui
lalu
23
2. Media Elektronik
a. Video dan film strip
Keunggulan penyuluhan dengan media ini adalah dapat
memberikan realita yang mungkin sulit direkam kembali oleh
mata dan pikiran sasaran, dapat memicu diskusi mengenai sikap
dan perilaku, efektif untuk sasaran yang jumlahnya relatif
penting dapat diulang kembali, mudah digunakan dan tidak
memerlukan ruangan yang gelap. Sementara kelemahan media
ini yaitu memerlukan sambungan listrik, peralatannya beresiko
untuk rusak, perlu adanya kesesuaian antara kaset dengan alat
pemutar,
membutuhkan
ahli
profesional
agar
gambar
24
B. Pengetahuan
1. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa, dan raba. Sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoatmodjo, 2012).
2. Tingkat pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo
(2012) mempunyai 6 tingkatan, yaitu :
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini
adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain dapat
menyebutkan,
sebagainya.
menguraikan,
mendefinisikan,
menyatakan,
dan
25
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar.
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini
dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
ini
dapat
dilihat
dari
penggunaan
kata
kerja,
seperti
dapat
26
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada.
27
b. Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga
c. Umur
Semakin cukup umur individu, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja
d. Informasi
Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak
akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
2. Eksternal
a. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia
dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
perilaku orang atau kelompok
b. Sosial budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi
dari sikap dalam menerima informasi
C. Sikap
1. Pengertian
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan sesuatu yang tidak
28
dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya
kesesuaian rekasi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari
hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial.
Menurut Newcomb dalam Notoadmojo (2012), sikap itu merupakan kesiapan
atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif
tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi
merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan
reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka.
2. Komponen sikap
Menurut Allport (1954) dalam Notoadmojo (2012) menjelaskan bahwa sikap
itu mempunyai 3 komponen pokok yaitu
a. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek
b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
c. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave)
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran,
keyakinan dan emosi memegang peranan yang penting.
29
3. Tingkatan sikap
Ada beberapa tingkatan dari sikap yaitu :
a. Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan (objek) .
b. Merespons (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Sebab dengan
seseorang mengerjakan suatu pekerjaan terlepas dari pekerjaan itu benar
atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut.
c. Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala risiko merupakan merupakan sikap yang paling tinggi.
4. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Sikap
Menurut Anwar (2005) ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap
terhadap obyek sikap antara lain :
a. Pengalaman pribadi, untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap,
pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu,
30
31
Adapun pada kelas-kelas yang lebih tinggi (10-12 tahun) ini yang merupakan
masa remaja sebab menurut WHO, remaja bila anak telah mencapai umur 10-18
tahun (Soetjiningsih, 2004). Remaja tersebut memiliki ciri :
a. Punya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit.
b. Realistik, ingin tahu dan ingin belajar.
c. Menjelang akhir periode (lulus SD) mulai terlihat minat kepada hal-hal atau
mata pelajaran khusus sebagai tanda mulai menonjolnya bakat bakat khusus
pada diri seorang anak.
32
d. Sampai usia 11 tahun, seorang anak membutuhkan guru atau orang dewasa
lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas
usia ini pada umumnya anak mulai mempunyai keterampilan untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya tanpa tergantung bantuan orang lain.
e. Anak memandang angka rapor sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi
sekolahnya.
f. Mulai senang membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama,
sekaligus membuat peraturan sendiri, yang berbeda dari aturan yang
sebelumnya (Kemenkes RI, 2008)
E. Rokok
1. Pengertian
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu yang
dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies
lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa
bahan tambahan (PP No. 109 tahun 2012)
misalnya
kanker
paru-paru
atau
serangan
jantung
namun
33
2. Jenis Rokok
Di Indonesia pada umumnya, rokok dibedakan menjadi beberapa jenis.
Perbedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, proses pembuatan
rokok dan penggunaan filter pada rokok. Menurut Jaya (2009), maka rokok
dibagi :
a. Rokok berdasarkan bahan pembungkus :
1. Klobot : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung
2. Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren
3. Sigaret : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas
4. Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau
b. Rokok berdasarkan bahan baku :
1. Rokok putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun
tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
2. Rokok Kretek : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa
dan aroma tertentu.
3. Rokok Klembak : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkeh dan kemenyan
34
3. Kandungan Rokok
Tembakau mengandung sekitar 7000 zat kimia yang berbahaya bagi
kesehatan, dimana 200 zat kimia diantaranya adalah zat kimia beracun dan 69
diantaranya adalah karsinogenik (Eriksen, 2012). Beberapa zat racun tersebut
(Gondodiputro, 2007) yaitu :
1. Zat racun utama
a. Karbon Monoksida
Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna dari unsur zat
arang/karbon. Karbon Monoksida (CO) ini adalah zat dalam bentuk
gas. Gas CO yang dihasilkan sebatang tembakau mencapai 3-6%.
Seseorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian saja,
yaitu arus tengah, sedangkan arus pinggir akan tetap berada di luar.
Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin yang terdapat
dalam sel darah merah lebih kuat dibandingkan ikatan antara
hemoglobin dan oksigen. Karena hal itu maka ketika seseorang
35
merokok, maka bukan hanya kadar oksigen saja yang berkurang tetapi
juga sel darah merah juga akan kekurangan oksigen karena yang
diangkut adalah CO dan bukan oksigen.
b. Nikotin
Nikotin juga adalah salah satu zat racun yang terdapat dalam rokok.
Di dalam rokok, kadar nikotin sebesar 0,5-3 ng, dan semuanya diserap
sehingga di dalam cairan darah kadar nikotin ada sekitar 40-50 ng/ml.
Nikotin sendiri bukanlah termasuk komponen karsinogenik. Namun
hasil
pembusukan
panas
dari
nikotin
seperti
dibensakridin,
36
37
38
elastisitas
aorta
(CDC,
2012).
Arteriosklerosis
dapat
berakhir
dengan
39
asam
yangdapat
mengganggu
lambungdengan
daya
40
41
5. Tipe perokok
Tipe perokok merokok dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Perokok aktif
Perokok ini adalah orang-orang yang langsung menghisap atau
mengkonsumsi rokok. Dalam kehidupan sehari-hari sering menjumpai
orang yang merokok disekitar kita, seperti di kantor, di pasar, tempat
umum lainnya atau dalam rumah tangga kita sendiri.
2. Perokok pasif
Perokok ini adalah orang yang tidak merokok tetapi terpaksa menghisap
rokok. Hal ini bisa terjadi pada saat perokok aktif mengeluarkan asap
42
utama yang dihisap perokok itu sendiri dan yang keluar ke udara sehingga
terhisap oleh orang-orang yang ada di sekitar perokok. (Purba, 2009)
6. Faktor faktor yang mempengaruhi seseorang merokok
Menurut UDHHS (2012) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
seseorang tersebut merokok yaitu :
a. Faktor sosial demografi
Faktor ini berhubungan dengan status sosial-ekonomi remaja, tantangan
dari perkembangan remaja tersebut, jenis kelamin dan ras/etniknya .
b. Faktor lingkungan
Faktor ini dapat dilihat dari akseptabilitas dan ketersediaan dari produk
tembakau, variabe interpersonal, variabel lingkungan yang dirasakan
c. Faktor perilaku
Faktor ini dilihat dari prestasi akademik yang dicapai, masalah pada
tingkah lakunya, pengaruh dari teman sebaya, partisipasi dalam aktivitasaktivitas, dan kemampuan perilaku.
d. Faktor individual
Faktor ini dapat dilihat dari pengetahuan tentang penggunaan tembakau
secara jangka panjang, harapan kegunaan dari penggunaan tembakau, dan
yang berhubungan dengan harga diri dan personalitasnya.
e. Tingkah laku sebenarnya yang relatif terhadap penggunaan tembakau
Faktor ini dapat dilihat dari niat peserta untuk merokok dan dari status
merokok pasien.