04/17/16

KESEHATAN KERJA
DAN PENYAKIT
AKIBAT KERJA
(PAK)

UPT K3

DR. MULYA DINATA, SPPK

REF. SISWANTO A., KESEHATAN KERJA, BALAI
HIPERKES DAN K2 JAWA TIMUR
MCKENZIE J.F., PINGER RR., KOTECKI JE., AN

04/17/16

HUB. KESEHATAN KERJA,

KESELAMATAN KERJA &
PRODUKTIVITAS

UPT K3

KESEHATAN KERJA
- Cegah penyakit (dokter)
- Gizi kerja
Angka sakit turun
- Ergonomi
Daya kerja meningkat
- pengendalian lingk. kerja
SEHAT
KESELAMATAN KERJA
- Tenaga uap
- Tenaga mekanik
- Tenaga listrik

Kecelakaan turun
Lost time rendah
Produktivita
2

meningkat

04/17/16

KESEHATAN KERJA

UPT K3

04/17/16
UPT K3

PENDAHULUAN
Era pembangunan ini,
industrialisasi dan mekanisasi
tumbuh dan berkembang
seiring kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pertumbuhan industri yang
pesat, harus disertai
pengmanan efek samping.
Penerapan teknologi akan
menimbulkan berbagai masalah
kesehatan dan keselamatan

04/17/16
UPT K3

Dalam TAP MPR NO. II TAHUN

1983, bahwa arah
pembangunan kesehatan dan
keselamatan kerja adalah
dimaksudkan untuk perbaikan
kesejahteraan tenaga kerja
secaramenyeluruh. Kita harus
mengambil langkah guna
meletakan landasan yang kuat
bagi perkembangan kesehatan
dan keselamatan kerja di tanah
air.

04/17/16
UPT K3

PERMASALAHAN
Seluruh dunia > 2,6 M tenaga
kerja
terus berkembang
75% pekerja di negara
berkembang
bahaya tempat
kerja
250 juta cedera akibat kerja,
330.000 kematian. Penyakit
Akibat Kerja(PAK) 1,1 juta
meninggal tiap tahun.
160 juta kasus baru penyakit
terkait pekerjaan (seluruh

SEJARAH
04/17/16
UPT K3

Resiko pekerjaan telah

dideteksi pada prasejarah.
Masalah kesehatan dan
keselamatan kerja, tonggak
pertama tahun 1561, George
Agricola ventilasi di
pertambangan.
Tahun 1567, Philipus A.T.von
Hohenheim, menggambarkan
penyakit terkait pekerjaan.
Tahun 1700, ramazzini, karya
pertama tentang PAK

04/17/16
UPT K3

Tahun 1835 di Amerika tentang

pekerja anak, demikian juga
tahun 1867, dibuat undangundang.
Tahun 1877, undang-undang
keselamatan kerja yang
pertama.
Tahun 1902, mensahkan
berbagai kompensasi bagi
pekerja.
Tahun 1869 1970, pendukung
kesehatan kerja 9menurunkan

04/17/16

Pada tahun 1970, setiap

perusahaan diharuskan
memenuhi standar kaeshatan
dan keselamatan kerja :
occupational safety and health
administration (OSHA).
Lembaga penelitian: National
institute for Occupational
Safety and health (NIOSH)

UPT K3

DATA DAN MASALAH DI JATIM

2009
- JML. PERUSAHAAN
29.072
- JML. TENAGA KERJA
2.237.576
- JML. PKK(BUAH)
534
- JML. DOKTER PEM.
KESEHATAN KERJA
109
ORG.(TH.2008)
- DOKTER PERUSAHAAN
130 ORG.(TH.2008)

KESEHATAN KERJA

04/17/16

Pengertian/batasan
Istilah tentang Occupational
Health dan terjemahan nya
dalam bahasa Indonesia istilah
Higiene perusahaan dan
kesehatan kerja disingkat :
HIPERKES
Menurut ILO dan WHO kesehatan
kerja/Occupational Health
didefinisikan: unsur kesehatan
yang erat berhubungan dengan 11
lingkungan kerja dan pekerjaan

UPT K3

SEHAT
04/17/16
UPT K3

Menurut WHO adalah

kesimbangan yang sempurna
antara fisik, mental, dan sosial,
bukan hanya tidak adanya
penyakit atau kelemahan

12

TUJUAN
04/17/16

- MENINGKATKAN,MEMELIHARA
KESEHATAN
TENAGA KERJA, JASMANI,
ROHANI, SOSIAL
SEMUA LAPANGAN PEKERJAAN.
- CEGAH GANGGUAN KESEHATAN
KARENA
KONDISI KERJA.
- LINDUNGI TENAGA KERJA DARI
BAHAYA
KESEHATAN AKIBAT PEKERJAAN. 13
- MENEMPATKAN TENAGA KERJA

UPT K3

DASAR HUKUM
04/17/16
UPT K3

- UU NO. 1 TAHUN 1970 :

KESELAMATAN KERJA
PASAL 8 (1) PENGURUS PERIKSA
KESEHATAN BADAN, MENTAL DAN
KEMAMPUAN FISIK PEKERJA.
PASAL 8 (2) PENGURUS PERIKSA
KARYAWAN SECARA BERKALA
PASAL 8 (3) NORMA UJI
KESEHATAN
DITENTUKAN UU.

14

04/17/16
UPT K3

-PERATURAN MENTERI TENAGA

KERJA
NO. PER. 02/MEN/1980,
PEMERIKSAAN KESEHATAN:
- PEM. KESEHATAN AWAL
- PEM. KESEHATAN BERKALA
- PEM. KESEHATAN KHUSUS
PERATURAN MENTERI TENAGA
KERJA
NO. PER. 01/MEN/1976,
LATIHAN
HIPERKES DOKTER

15

04/17/16
UPT K3

-PERATURAN MENTERI TENAGA

KERJA
NO. 03/MEN/1982 : PELAYANAN
KESEHATAN KERJA (PKK).
- PERATURAN MENTERI TENAGA
KERJA
NO. 01/MEN/1981 WAJIB
LAPOR PENYAKIT AKIBAT
KERJA

16

04/17/16
UPT K3

PENYAKIT AKIBAT
KERJA
(PAK)

17

DEFINISI

UPT K3

Di negara berkembang: laporan

resmi PAK sangat terbatas, PAK
yang dilaporkan hanya

04/17/16

PAK didefinisikan sebagai semua

kelainan atau penyakit yang
disebabkan oleh lingkungan kerja
atau pekerjaan. Menurut pasal 1
ayat 2 undang-undang kecelakaan
tahun 1951, PAK dianggap
sebagai kecelakaan dan oleh
karena itu harus diganti rugi.

18

04/17/16
UPT K3

Alasan perusahaan tidak melapor:

Tidak dapat menegakan
diagnosis
Perusahaan kawatir terhadap
ganti rugi, mahalnya biaya untuk
pencegahan
Hambatan teknis dan
administratif.

19

DASAR HUKUM
No. 1, tahun 1970,
tentang keselamatan kerja.
UU No. 3, tahun 1992,
tentang Jamsostek.
No.KEPTS 333/MEN/1989,
mengatur diagnosis dan
pelaporan PAK.

04/17/16

UU

HIPERKES

20

No.KEP.79/MEN/2003,

tentang
pedoman Diagnosis dan
Penilaian cacat karena
21
Kecelakaan dan PAK

HIPERKES

PER-05/MEN/1993, beda
pendapat tentang Kecelakaan
Kerja, penetepan oleh
Pengawas Ketenaga kerjaan.

04/17/16

No.

KEPPRES

HIPERKES

PER/MEN/1998,

04/17/16

No.22, tahun 1993

menetapkan 31 jenis penyakit
disebabkan pekerjaan atau
lingkungan kerja (lihat tabel).

Dokter penasehat
mempunyai tugas memberikan
pertimbangan medis pada
Menteri Tenaga Kerja untuk
22
menetapkan PAK.

31 JENIS PENYAKIT AKIBAT

KERJA
04/17/16
HIPERKES

1. Pneumokonikosis dan
Silikotuberkulosis
2. Penyakit paru dan saluran
napas(debu logam berat)
3. Penyakit paru dan saluran napas
(debu kapas)
4. Asthma akibat kerja
5. Alveolitis allergika (debu organik)
6. Penyakit yang disebabkan Berillium
7. Penyakit yang disebabkan Kadnium
8. Penyakit yang disebabkan Phosphor23
9. Penyakit yang disebabkan Chrom

13.Penyakit yang disebabkan Pb

14.Penyakit yang disebabkan Fluor

HIPERKES

16.Penyakit yang disebabkan derivat

Halogen(Aromatik)

04/17/16

15.Penyakit yang disebabkan Karbon Disulfida

17.Penyakit yang disebabkan Benzene

18.Penyakit yang disebabkan derivat Nitro dan
Amonia

19.Penyakit yang disebabkan Nitrogliserin atau

Ester
20.Penyakit yang disebabkan Alkohol
21.Penyakit yang disebabkan Gas atau Uap
Asfiksis(sianida, Amonik)

24

24.Penyakit yang disebabkan pekerjaan

dalam udara yang bertekanan tinggi.
04/17/16

25.Penyakit yang disebabkan Radiasi

HIPERKES

26.Penyakit Kulit (dermatosis)

27.Penyakit Kulit epitelioma primer(Ter)
28.Kanker paru atau Mesotelioma(Asbes)
29.Penyakit infeksi (virus, bakteri)
30.Penyakit yang disebabkan suhu tinggi
atau rendah atau panas.
31.Penyakit yang disebabkan Kimia lainnya
termasuk bahan obat.

25

PEMAHAT
PERUNGGU
04/17/16
UPT K3

26

HOME INDUSTRI PERUNGGU

04/17/16
UPT K3

27

HOME INDUSTRI PERUNGGU

04/17/16
UPT K3

28

04/17/16
UPT K3

TERPAPAR LOGAM
BERAT

29

04/17/16
UPT K3

RUANG
PAMERA
N

30

04/17/16
UPT K3

31

RISIKO KEBAKARAN

04/17/16

PARTIKEL DEBU
DAN LOGAM
BERAT

UPT K3

32

04/17/16

FAKTOR FISIK
-Kebisingan
-Getaran:
-gangguan pengelihatan
-gangguan tulang Belakang,
pencernaan
-penyempitan pembuluh
darah(vibratory
hand tools).
-Suhu ekstrem(heat stoke, heat
cramps)
33
-Radiasi ionisasi(hematologi,
organ)

UPT K3

FAKTOR KIMIA
04/17/16
UPT K3

34

04/17/16
UPT K3

35

asthma

Kromat/gara
m Nikel

Debu

Iritasi

Fibrosis paru

Asbestos

Silika
bebas(SiO2)

asthma

Debu
organik

UPT K3

Penyakit
kulit

04/17/16

Cairan/Larut
an

36

gg.Sarap
perifer

Asthma

Karbon
Monoksida(
CO)
Merkuri(Hg)
Timah
Hitam(Pb)
Organo
phosphat

+
+
-

+
+
+

gg.Fungsi
Hati

gg.Ginjal

gg.Kardio
vaskuler

+
+
-

+
+

+
+
+

Ethyl
Alkhohol
Vinyl
Chloride
Timah

UPT K3

Perubahan
prilaku

04/17/16

Zat Kimia

37

Zat Kimia

+
+

+
+

UPT K3

Ketone(insect
icide)
Benzene

+
+
-

Kelainan
04/17/16

Asbestos
Vinyl Chloride
Merkuri(Hg)
Timah
Hitam(Pb)

Cance Kelainan
r
Sistem
reproduk
si

Paru, colon
Paru, otak
Abortus
Oligospermia
,
Abortus
Oligospermia
Oligospermia
38

FAKTOR BIOLOGIS (Antrax,

leptospirosis,
04/17/16
UPT K3

Psittacosis, Ankylostomiasis,
Bruceliosis)
FAKTOR FISIOLOGIS (ERGONOMI)
HNP (Hernia Nucleosus Pulposus)

39

ILMU LAIN YANG

MENDUKUNG

FISIOLOGI
PSIKOLOGI

ANATOMI

ERGONOMI
MANAJEMEN

ENGINEERING
PERANCANGAN

04/17/16

DIAGNOSIS PAK
Identitas
Anamnesa(wawancara)
Pemeriksaan fisik/klinis
Laboratorium/x-ray
Pem. Tempat kerja, Aktivitas
pekerjaan, uji Lingkungan kerja
Riwayat pekerjaan, bekerja
atau tidak bekerja dengan
gejala sakit.

HIPERKES

41

paparan
faktor mekanis, fisik,
kimia, biologis, fisiologis,
ergonomis dan mental
psikologis.
Resume
Kesimpulan (ICD)

04/17/16

Kemungkinan

HIPERKES

42

04/17/16
UPT K3

PROGRAM KESEHATAN KERJA

- IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA
TEMPAT KERJA
- ANALISIS RISIKO
- SURVEYLENCE KESEHATAN
PEKERJA(PENELITIAN)
- PEMERIKSA
KESEHATAN(PEM.AWAL,
BERKALA, KHUSUS)
- PEMANTAUAN
BIOLOGIK(MERKURI)PENGUKURAN(UJI)
- PENGENDALIAN LINGKUNGAN

43

PERAN DAN FUNGSI PERSONIL

KESEHATAN KERJA
04/17/16

UPT K3

Memeriksa kesehatan rekuitmen,

berkala, khusus
Membina dan pengawasan
lingkungan kerja
Membina dan pengawasan
perlengkapan sanitasi
Membina dan pengawasan tenaga
kerja penyesuaian pekerjaan
44
Pembinaan dan pengawasan
terhadap penderita dengan

PERAN DAN FUNGSI PERSONIL

KESEHATAN KERJA
04/17/16

UPT K3

Pertolongan pertama pada

kecelakaan
Membantu usaha rehabilitasi
akibat kecelakaan dan PAK
Pendidikan kesehatan bagi semua
pekerja dan latihan P3K
Keterlibatan dokter pada aktivitas
managemen terutama yang
berhubungan dengan kesehatan 45
kerja. Peran dan fungsi pengusaha

04/17/16

PERMASALAHAN

UPT K3

- PELAYANAN KESEHATAN
KERJA(KLINIK PERUSAHAAN)
TANGGUNG JAWAB
DOKTER.
- KESADARAN PIMPINAN PERUSAHAAN
TERHADAP KESEHATAN KERJA MASIH
KURANG(DIANGGAP CUKUP DENGAN
KURATIF).

46

- KEDUDUKAN ORGANISASI

- DOKTER YANG BEKERJA

DIPERUSAHAAN: DOKTER PARUH
WAKTU (LIHAT TABEL).
04/17/16
UPT K3

- PERUSAHAAN MEMPUNYAI
ANGGAPAN:
BIAYA YANG DIKELUARKAN UNTUK
KESEHATAN ADALAH POS RUGI.
- PEMERIKSAAN KESEHATAN
BERKALA,
MASIH BERSIFAT UMUM.
- APD MERUPAKAN SARANA UTAMA
UNTUK

47

TABEL KEBUTUHAN TENAGA

DOKTER
04/17/16
UPT K3

- TENAGA KERJA 100 200

ORANG,
KURANG BAHAYA, KLINIK
SETIAP
HARI PERAWAT, DOKTER TIAP 2
HARI.
- TENAGA KERJA 100 200
ORANG,
BAHAYA, KLINIK SETIAP
HARI ADA DOKTER.

48

KEBUTUHAN TENAGA DOKTER

04/17/16

UPT K3

- TENAGA KERJA > 500 ORANG,

KLINIK
SETIAP HARI ADA DOKTER.
- TENAGA KERJA 200 500 ORANG,
KURANG BAHAYA, KLINIK SETIAP
HARI
PERAWAT, DOKTER TIAP 2 HARI.
- TENAGA KERJA
200 500 ORANG, BAHAYA,

49

UPT K3

PEM. KESEHATAN, GIZI, CALON TKI

2003:
- 400 ORANG
- SEHAT 280 ORANG
- TIDAK SEHAT 120 ORANG
(30%)
- ANEMIA 5 ORANG(1,25%)
, KEL. FUNGSI HATI,

04/17/16

DATA HIPERKES & K2 (UPT K3),

SURVEY KESEHATAN TENAGA KERJA
UNTUK MENGETAHUI RISIKO
TERHADAP BAHAYA KERJA, PENYAKIT
UMUM, PAK

50

UPT K3

- 303 ORANG
- SEHAT 191 ORANG
- TIDAK SEHAT 112 ORANG
(36,96%)
- DERMATITIS,
TERBANYAK TBC

04/17/16

PEM. DERMATOSIS TENAGA

KERJA INDUSTRI KECIL,
PENGRAJIN KULIT 2003.

51

04/17/16
UPT K3

PEM. CHOLINESTERASE
DETEKSI INTOKSIKASI
PEPTISIDA 2004:
- 106 ORANG
- SEHAT 101 ORANG
- KERACUNAN RINGAN (1)
KERACUNAN SEDANG (2)
(2,83%)

52

04/17/16

PEMERIKSAAN FISIK TENAGA

KERJA(PRODUKSI) 2005.

UPT K3

159 ORANG
SEHAT 133 ORANG
TIDAK SEHAT 26 ORANG(16,35%)
TERBANYAK AL.
HIPERTENSI, PARU(PENYAKIT
KRONIS)
53

04/17/16

PEMRIKSAAN KESEHATAN TENAGA

KERJA
DI PERUSAHAAN BESAR, KECIL
TAHUN 2007

UPT K3

- 140 ORANG
- SEHAT 118 ORANG (84,29%)
- ABNORMAL 22 ORANG (15,71%)
- RINCIAN : 18 ORANG (12,86%)
HIPERTENSI
4 ORANG (2,86%) DM, 54
ASTHMA,

PEMERIKSAAN UMKM KAYU

TAHUN 2008
04/17/16
UPT K3

-TENAGA KERJA 100 ORANG

-BAGIAN PRODUKSI
-METODE WAWANCARA,
PEM.FISIK, PEM.
SPIROMETRI, HB
55

HASIL:

PEMERIKSAAN PERUSAHAAN KIMIA

2009
04/17/16
UPT K3

-TENAGA KERJA 24 ORANG.

-BAGIAN PRODUKSI
-METODE : PEM. FISIK,
AUDIOMETRI,
HEMOGLOBIN.
HASIL:
-AUDIOMETRI,NORMAL 37,5%,
ABNORMAL 62,5%
-FISIK, HB. NORMAL 92,5%,
ABNORMAL

56

UPT K3

-TENAGA KERJA 200 ORANG.

-USIA TERBANYAK 35-46 TAHUN
-BAGIAN PRODUKSI
-METODE : PEM.
FISIK,SPIROMETRI,VISUS.
HASIL:
-NORMAL : NORMAL 89%

04/17/16

PEMERIKSAAN PERUSAHAAN
2009
(KERTAS, PLASTIK,DLL)

57

PEMERIKSAAN PABRIK
ROKOK 2009
04/17/16
UPT K3

-TENAGA KERJA 200 ORANG.

-USIA TERBANYAK 15-35 TAHUN
-BAGIAN PRODUKSI
-METODE : PEM. FISIK,
SPIROMETRI,
VISUS, HEMOGLOBIN.
HASIL:
-NORMAL : NORMAL 97,5%

58

04/17/16
UPT K3

PERUSAHAAN I
Jumlah : 133 ORANG
Waktu
: 9 MARET 2012
Usia
: 41 55 TAHUN
PERUSAHAAN II
Jumlah : 86 ORANG
Waktu
: 12 MARET 2012
Usia
: 41 55 TAHUN

59

Hipercholesterolemia

38

28,6

Ref. Prevalensi Sindroma

UPT K3

.
1

Metabolik (Penelitian) di
Indonesia, Makasar

Hipercholesterolemia,

4,5

Hiperurisemia
Hiperurisemia

6,8

Hipercholesterolemia,

12

9,0

Hiperurisemia, DM

04/17/16

PERUSAHAAN I,
PENYAKIT KRONIS ( SINDROMA
METABOLIK)
NO
DIAGNOSIS
JUMLAH
KETERANGAN

sebesar 30,8% populasi

Prevalensi DM di
Indonesia sebesar 1,5 2,3% pada penduduk
diatas 15 tahun

5
6

Hipertensi
Kelainan

Elektrokardiograf

4
27

3,0
20,3

Prevalensi hipertensi usia

65-74 tahun 30%, usia 50
tahun keatas 20%

60

FIT untuk bekerja

PERUSAHAAN I
PENYAKIT INFEKSI
NO

Infeksi Virus Hepatitis B

H
9

6,8

PROSES PARU KP LAMA

5,3

PROSES PARU KP AKTIF

KETERANGA

N
FIT untuk
bekerja

UPT K3

JUMLA

04/17/16

.
1

DIAGNOSIS

DIDUGA

CATATAN:

BRONCHOPEUMONIA

Ref. Infeksi virus Hepatitis B, Endemisitas tinggi 10-15% dari populasi,

sedang 2-10% dari populasi, rendah 2% dari populasi
Ref. Prevalensi hipertensi usia 65-74 tahun 30%, usia 50 tahun keatas
20%
Ref.Prevalensi DM di indonesia sebesar 1,5 - 2,3% pada penduduk
diatas 15 tahun

61

Ref. Prevalensi Sindroma Metabolik (Penelitian) di Indonesia, Makasar

sebesar 30,8% populasi

Hipercholesterolemia

20

23,3

Ref. Prevalensi Sindroma

UPT K3

.
1

Metabolik (Penelitian) di
Indonesia, Makasar

Hipercholesterolemia,

8,1

Hiperurisemia
Hiperurisemia

3,5

Hipercholesterolemia,

9,3

Hiperurisemia, DM

04/17/16

PERUSAHAAN II
PENYAKIT KRONIS ( SINDROMA
METABOLIK)
NO
DIAGNOSIS
JUMLAH
%
KETERANGAN

sebesar 30,8% populasi

Prevalensi DM di
Indonesia sebesar 1,5 2,3% pada penduduk
diatas 15 tahun

5
6

Hipertensi
Kelainan

Elektrokardiograf

4
6

4,7
7

Prevalensi hipertensi usia

65-74 tahun 30%, usia 50
tahun keatas 20%

62

FIT untuk bekerja

ERUSAHAAN II
PENYAKIT INFEKSI
NO

Infeksi Virus Hepatitis B

H
3

3,5

PROSES PARU KP LAMA,

AKTIF

KETERANGA

N
FIT untuk
bekerja

UPT K3

JUMLA

04/17/16

.
1

DIAGNOSIS

CATATAN:
PROSES PARU KP LAMA
Ref. Infeksi virus Hepatitis B, Endemisitas tinggi 10-15% dari
populasi, sedang 2-10% dari populasi, rendah 2% dari populasi
Ref. Prevalensi hipertensi usia 65-74 tahun 30%, usia 50 tahun
keatas 20%
Ref.Prevalensi DM di indonesia sebesar 1,5 - 2,3% pada penduduk
diatas 15 tahun
Ref. Prevalensi Sindroma Metabolik (Penelitian) di Indonesia,
Makasar sebesar 30,8% populasi

63

PEMERIKSAAN BERKALA
04/17/16
UPT K3

SUASANA PEMERIKSAAN
PARAMETER PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN DARAH
AUDIOMETRI
SPIROMETRI

64

METODE PEMERIKSAAN
04/17/16
UPT K3

65

REGISTRA

04/17/16
UPT K3

66

UKUR TINGGI DAN BERAT

SPIROMETR
I

UPT K3

67
04/17/16

SPIROMETRI

UPT K3

68
04/17/16

AUDIOMETRI

04/17/16
UPT K3

69

HEMOGLOBI
N

04/17/16
UPT K3

70

MANAGEMEN KESEHATAN KERJA

Perbaikan berkelanjutan
04/17/16

- KOMITMEN & KEBIJAKAN

UPT K3

- TUJUAN/GOAL

Audit
- PERENCANAAN &

- PENERAPAN
- PENGKAJIAN

Norma standar

71

04/17/16

KECELAKAAN KERJA

UPT K3

72

04/17/16
UPT K3

73

04/17/16
HIPERKES

74

04/17/16
HIPERKES

75

04/17/16
HIPERKES

76

04/17/16
HIPERKES

77

04/17/16
HIPERKES

78

K3 KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
04/17/16

UPT K3

PENGERTIAN
Penerapan HIPERKES dan
Keselamatan Kerja sering
dikaitkan dengan pengertian
pelaksanaan program
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja(K3) atau occupational health
and safety (OHS); occupational
79
safety and health (OSH) atau
digabung dengan enviorment

04/17/16

K3 KESELAMATAN DAN
KESEHATAN
KERJA
HIPERKES dan Keselamatan kerja
merupakan keilmuan multidisiplin
yang menerapkan upaya
pemeliharaan dan peningkatan
kondisi lingkungan kerja,
keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja serta melindungi tenaga
kerja terhadap risiko bahaya dalam
melakukan pekerjaan serta
80
mencegah terjadinya kerugian
akibat kecelakaan kerja, penyakit

UPT K3

KESELAMATAN KERJA
04/17/16

DEFINISI
Keselamatan yang bertalian dengan
mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan
proses pengolahannya, landasan tempat
kerja dan lingkungannya, serta caracara melakukan pekerjaan(sumamur.,
1985)
TUJUAN
Melindungi tenaga kerja dalam
melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan produktivitas
Menjamin keselamatan tiap orang lain 81
ditempat kerja,

UPT K3

KECELAKAAN KERJA

04/17/16

DEFINISI
Kecelakaan
Tidak terduga
Tidak diharapkan
Kecelakaan akibat kerja
langsung/pekerjaan sedang dilakukkan
Bahaya pekerjaan
Kerugian (kerusakan, kekacauan
organisasi, keluhan kesedian, cacat,
kematian).
PENYEBAB KECELAKAAN
Tindak perbuatan yang tidak selamat
Keaddan lingkungan kerja
82
Peraturan Kecelakaan kerja - jamsostek:

UPT K3

DASAR HUKUM
04/17/16

Undang-undang No.1 tahun 1970

tentang keselamatan kerja
Wajib menggunakan APD
Memberikan penjelasan pada tenaga
kerja baru
Kewajiban dan hak tenaga kerja
menggunakan APD yang diwajibkan.
Kewajiban melaporkan PAK
Instruksi menaker No. Ins
2/M/BW/BK/1984 tentang pengesahan
APD
83
Instruksi menaker No. Ins
05/M/BW/BK/1997 tentang pengawasan

UPT K3

04/17/16

TERIMA K
84
UPT K3