Professional Documents
Culture Documents
PENGUKURAN POROSITAS
Vp
Vb
VbVg
Vb
x 100
%.................(2-1)
dimana : Vp = volume pori-pori batuan, cm3
Vb = volume total batuan, cm3
Vg = volume butiran, cm3
2. Porositas Efektif
Porositas efektif adalah perbandingan antara volume pori yang
berhubungan dengan volume total batuan, atau dapat ditulis:
Vp yang berhubungan
eff =
x 100% .................................
Vb
(2-2)
Minyak hanya dapat mengalir melalui pori yang saling berhubungan maka
dalam pengukuran porositas yang kita cari adalah porositas efektif. Kegunaan dari
pengukuran porositas dalam dunia perminyakan terutama dalam tahap eksplorasi
adalah untuk menentukan cadangan atau IOIP (Initial Oil In Place), sedangkan
dalam tahap eksploitasi adalah untuk komplesi sumur (well completion) dan
secondary recovery.
Secara garis besar metode penentuan porositas dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1. Secara tidak langsung
Metode ini dilaksanakan di laboratorium dengan cara menganalisis
core menggunakan metode penimbangan atau menggunakan metode
mercury injection pump (porosimeter).
2. Secara langsung
Keterangan :
1. Timbangan
2. Anak timbangan
Keterangan :
1. Vacum desicator
2. Vacum pump
1
5
4
Keterangan :
1. Pressure gauge
2. Mercury (Hg)
3. Picnometer
4. Handle Wheel
5. Silinder
6. Pump scale
W 3W 2
densitas kerosin
.......
(2-3)
W 1W 2
densitas kerosin ........
(2-4)
W 3W 1
densitas kerosin ........
(2-5)
W 3W 1
= W 3W 2
4. Porositas efektif
x 100 %.......
(2-6)
pompa
vakum
(melihat
prosedur)
dan
30,8621
0,8
28,2721
0,8
= 9,0875 cm3
W 3W 1
= Densitas Kerosin
30,8628,27
0,8
= 3,2375 cm3
D. Porositas efektif (eff)
Vp
Vg
3,2375
12,325
x 100 %
x 100 %
= 26 %
2.6.2
Penentuan
Porositas
dengan
Mercury
Injection
Pump
(Porosimeter)
Pada percobaan penentuan porositas dengan mercury injection pump tidak
dilakukan sehingga tidak diperoleh hasil percobaan dan perhitungan.
2.7 PEMBAHASAN
Penentuan porositas dalam percobaan kali ini sebenarnya dilakukan
dengan dua cara, yaitu dengan metode mercury injection pump (porosimeter) dan
dengan metode penimbangan. Namun pada percobaan kali ini hanya dilakukan
dengan metode penimbangan saja. Metode pengukuran porositas dengan mercury
injection pump (porosimeter) tidak dilakukan karena peralatan tersebut mengalami
kerusakan.
Hasil dari metode penimbangan yaitu diperolehnya nilai porositas efektif,
karena yang terukur adalah porositas dari pori-pori yang saling berhubungan.
Pada metode penimbangan ini sangat tergantung pada besar pori-pori dalam
sampel, jenis ukuran sampel, jenis fluida penjenuh, dan ketelitian penimbangan.
Metode ini dilakukan dengan cara menyaturasikan kerosin ke dalam
batuan yang sedang dihampaudarakan. Penimbangan berat kering dan berat jenuh
core akan didapatkan berat kerosin yang masuk ke dalam pori-pori batuan. Karena
densitas kerosin diketahui maka volume kerosin dapat dicari dengan
menggunakan rumus volume = densitas kerosin massa . Sampel core yang telah
jenuh diasumsikan hanya mengandung satu fasa fluida yaitu kerosin. Hal ini
menunjukan bahwa pada saat penjenuhan belum terjadi saturasi 100 % dari fluida
penjenuh kerosin, sehingga akan berpengaruh terhadap perhitungan porositas.
Kerosin digunakan sebagai penjenuh pada metode penimbangan ini
dikarenakan densitas kerosin yang relatif tinggi yaitu 0,8 gr/cc. Selain itu
penjenuhan kerosin tidak memerlukan waktu yang lama dikarenakan daya dorong
kerosin mudah masuk dalam pori-pori batuan yang saling berhubungan.
Besarnya porositas efektif dari sampel yang diteliti pada percobaan kali ini
sebesar 26 %. Porositas dari sampel core ini dapat diklasifikasikan sebagai
porositas yang istimewa.
Aplikasi di lapangan pengukuran porositas digunakan dalam tahap
pemboran, reservoir, dan produksi. Dalam bidang reservoir pengukuran porositas
digunakan untuk mengetahui cadangan hidrokarbon dalam suatu reservoir. Dalam
bidang pemboran porositas digunakan untuk menentukan program lumpur yang
tepat untuk suatu sumur pemboran, dalam hal ini untuk mencegah loss circulation.
Dalam bidang produksi, porositas digunakan untuk menentukan metode komplesi
sumur yang tepat dan sebagai pertimbangan dalam secondary recovery, serta
untuk menghitung besar cadangan minyak dalam formasi reservoir (OOIP dan
OGIP).
2.8 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Percobaan pengukuran porositas dengan menggunakan metode
penimbangan diperoleh porositas efektif sebesar 26 %.
2. Tingkat porositas sampel core termasuk dalam kategori porositas
istimewa (excellent).
3. Fluida penjenuh core berupa kerosin
4. Besar kecilnya porositas dipengaruhi oleh bentuk partikel, distribusi
ukuran partikel, sementasi, rekahan dan gerowongan, serta kompaksi.
5. Aplikasi pengukuran porositas dilapangan adalah digunakan dalam
tahap eksplorasi dan eksploitasi. Pada tahap eksplorasi porositas
digunakan untuk menentukan besarnya cadangan minyak dan gas
dalam reservoir. Sedangkan pada tahap eksploitasi porositas digunakan
untuk komplesi sumur dan secondary recovery. Disamping itu
porositas juga digunakan untuk menentukan nilai OOIP dan OGIP.