You are on page 1of 31

2.

1 UTILITARIANISME: MENIMBANG
BIAYA DAN KEUNTUNGAN SOSIAL
Utilitarianisme adalah sebuah istilah umum untuk
semua pandangan yang menyatakan bahwa
tindakan dan kebijakan yang memaksimalkan
keuntungan atau menekan biaya.
Tindakan bisnis yang yang secara sosial
bertanggung jawab adalah tindakan yang mampu
memberikan keuntungan terbesar atau biaya yang
paling rendah bagi masyarakat.

Utilitarianisme Tradisional
Utilitarianisme TradisionalPrinsip
utilitarian menurut Jeremy
Bentham(pendiri utilitarianisme) bawa :
Suatu tindakan dianggap benar dari
sudut pandang etis jika dan hanya jika
jumlah total utilitas yang dihasilkan dari
tindakan tersebut lebih besar dari
jumlah utilitas total yang dihasilkan oleh
tindakan lain yang dapat dilakukan

Kesalahan pemahaman yang dialami saat


memahami prinsip utilitarian:
1. Prinsip utilitarian tidak menyatakan bahwa tindakan
yang benar adalah tindakan yang menghasilkan
utilitas paling besar bagi orang yang melakukan
tindakan tersebut.
2. Prinsip utilitarian tidak menyatakan bahwa tindakan
yang benar adalah yang memberikan keuntungan
paling besar dibandingkan dari biayanya.
3. Prinsip utilitarian tidak mewajibkan kita hanya
mempertimbangkan konsekuensi langsung dari
tindakan yang diperbuat.

Tiga hal untuk memastikan apa yang harus


dilakukan dalam situasi tertentu:
1. Menentukan tindakan-tindakan atau kebijakan
alternatif apa saja yang dapat dilakukan dalam situasi
tersebut.
2. Setiap tindakan alternatif perlu menentukan
keuntungan dan biaya langsung dan tidak langsung
yang akan diperoleh dari tindakan tersebut bagi
semua orang yang dipengaruhi tindakan tersebut di
masa yang akan datang.
3. Alternatif yang memberikan jumlah utilitas paling
besar wajib dipilih sebagai tindakan yang secara etis
tepat.

Keuntungan utilitarianisme:Dapat
menjelaskan
1. Mengapa jenis aktivitas tertentu secara
moral dianggap salah, sementara yang
lain dianggap benar
2. Dapat menjadi dasar teknik analisis
biaya-keuntungan ekonomi.
3. Utilitarianisme sangat sesuai dengan
nilai efisiensi yang diutamakan oleh
banyak orang.

Masalah Pengukuran
Hambatan-hambatan yang dihadapi saat menilai
atau mengukur utilitas:
1. Penilaian komparatif atas nilai dari tindakan yang bebeda
bagi orang-orang yang berbeda tidak dpat diperoleh.
2. Sejumlah biaya dan keuntungan tertentu tampak sangat
sulit dinilai.
3. Keuntungan dan biaya dari suatu tindakan tidak dapat
diprediksi dengan baik, maka penilaiannya pun juga tidak
dapat dilakukan dengan baik.
4. Belum jelasnya apa yang dihitung sebagai keuntungan
dan apa yang dihitung sebagai biaya.
5. Asumsi utilitarian yang menyatakan bahwa semua barang
dapat diukur atau dinilai.

Tanggapan UtilitarianTerhadap
Masalah Penilaian
Kaum utilitarian menyatakan, meskipun utilitarianisme
idealnya mensyaratkan penilaian yang akurat dan
dapat dikuantifikasikan atas biaya dan keuntungan,
namun persyaratan ini dapat diperlonggar apabila
penilaian itu itu tidak dapat dilakukan.
Menurut kaum utilitarian konsekuensi-konsekuensi dari
berbagai keputusan secara relatif dapat dinilai secara
kuantitatif.
Apabila harga pasar tidak mampu memberikan data
kuantitatif untuk membandingkan keuntungan dan
biaya dari berbagai keputusan, maka masih ada
penilaian kuantitatif lain yang dapat digunakan.

Masalah Hak dan Keadilan


Prinsip utilitarian mengimplikasikan
bahwa ada tindakan tertentu yang
secara moral dibenarkan meskipun
pada kenyatannya tidak adil dan
melanggar hak-hak orang lain.

Tanggapan Utilitarian Terhadap


Pertimbangan Hak dan Keadilan
Untuk mengatasi masalah hak dan
keadilan, kaum utilitarian
mengajukan satu versi utilitarianisme
alternatif yang disebut rule
utilitarianism.
Rule utilitarianism adalah peraturan
yang membatasi analisis utilitarian
hanya pada evaluasi atas peraturanperaturan moral.

Rule utilitarianisme:
1. Suatu tindakan dianggap benar dari sudut
pandang etis jika dn hanya jika tindakan
tersebut dinyatakan dalam peraturn moral yang
benar.
2. Sebuah peraturan moral dikatakan benar jika
dan hanya jika jumlah utilitas total yang
dihasilkannya serta jika semua orang yang
mengikuti peraturan tersebut lebih besar dari
jumlah utilitas total yang diperoleh dan jika
semua orang mengikuti peraturan moral
alternatif lainnya.

Dua batasan utama terhadap metode


utilitarian dalam penalaran moral:
1. Metode utilitarian cukup sulit digunakan apabila
kita menghadapi masalah nilai yang sulit atau
mungkin tidak bisa diukur secara kuantitatif.
2. Utilitarianisme tampak tidak mampu
menghadapi situasi-situasi yang melibatkan
masalah hak dan keadilan, meskipun ada
beberapa pihak yang berusaha mengatasi hal
ini dengan membatasi utilitarianisme hanya
pada evaluasi peraturan.

2.2 HAK DAN KEWAJIBAN


Konsep Hak
Hak adalah klaim atau kepemilikan
individu atau sesuatu.

Hak moral adalah hak yang menetapkan larangan


atau kewajiban pada orang lain yang
memungkinkan seseorang untuk memilih dengan
bebas apa pun kepentingan atau aktivitas yang
akan dilakukannya.
Tiga karakteristik hak moral:
1. Hak moral sangat erat kaitannya dengan kewajiban.
2. Hak moral memberikan otonomi dan kesetaraan bagi
individu dalam mencari kepentingan mereka.
3. Hak moral memberikan dasar untuk membenarkan
tindakan yang dilakukan seseorang dan untuk
melindungi atau membantu orang lain.

Dasar dari hak moral dalam


membuat keputusan moral yang
secara substansial berbeda dari
standar-standar utilitarian:
1. Hak moral mengharuskan adanya
moralitas dari sudut pandang individu,
sementara utilitarianisme
mensyaratkan moralitas dari sudut
pandang masyarakat secara
keseluruhan.
2. Hak membatasi validitas acuan pada

Hak Negatif dan Positif

Hak negatif adalah kewajiban orang


lain untuk tidak ikut campur dalam
aktivitas tertentu dari orang yang
memiliki hak tersebut.
Hak positif adalah mengimplikasikan
bahwa pihak lain memiliki kewajiban
positif pada pemilik hak untuk
memberikan apa yang dia perlukan
untuk dengan bebas mencari atau
mengejar kepentingannya.

Hak dan Kewajiban


Kontraktual
Hak dan kewajiban kontraktual adalah hak
terbatas dan kewajiban korelatif yang muncul saat
seseorang membuat perjanjian dengan orang lain.
Hak dan kewajiban kontraktual dibedakan
menjadi:
1. Keduanya berkaitan dengan individu tertentu dan
kewajiban korelatif hanya dibebankan pada individu
tertentu.
2. Hak kontraktual muncul dari suatu transaksi khusus
antara individu tertentu.
3. Hak dan kewajiban kontraktual bergantung pda
sistem peraturan yang diterima publik.

Sistem peraturan yang mendasari hak dan


kewajiban kontraktual diinterpretasikan dalam
sejumlah batasan moral, yaitu:
1. Kedua belah pihak dalam kontrak harus memahami
sepenuhnya sifat dari perjanjian yang mereka buat.
2. Kedua belah pihak dilarang mengubah fakta
perjanjian kontraktual dengan sengaja.
3. Kedua belah pihak dalam kontrak tidak boleh
menandatangani perjanjian karena paksaan atau
ancaman.
4. Perjanjian kontrak tidak boleh mewajibkan kedua
belah pihak untuk melakukan tindakan yang amoral.

Dasar Hak Moral:Kant


Teori Kant di dasarkan pada prinsip
moral yang disebut perintah
kategoris dan yang mewajibkan
semua orang diperlakukan sebagai
makhluk yang bebas dan sederajat
dengan yang lain.

Dua cara untuk merumuskan prinsip


moral dasar, yaitu:
1. Rumusan pertama perintah kategoris
Kant
Sebuah tindakan secara moral benar bagi
seseorang dalam suatu situasi jika, dan
hanya jika, alasan orang tersebut melakukan
tindakan itu adalah alasan yang dipilih
semua orang dalam situasi yang sama.
Perintah kategoris mencakup dua kriteria dalam
menentukan apa yang benar dan salah secara moral,
yaitu:
a. Universalisabilitas yaitu alasan seseorang
melakukan suatu tindakan haruslah alasan yang
dapat diterima semua orang, setidaknya dalam
prinsip.
b. Reversibilitas yaitu alasan seseorang melakukan

2. Rumusan kedua perintah kategoris Kant


Suatu tindakan secara moral benar bagi
seseorang jika, dan hanya jika, dalam
melakukannya orang tersebut tidak hanya
memanfaatkan orang lain sebagai sarana dalam
meraih kepentingan, namun juga menghargai dan
mengembangkan kapasitas mereka untuk
memilih secara bebas bagi diri mereka sendiri.
Perintah kategoris mencakup yaitu tidak ada
kebebasan seseorang yang dianggap lebih
rendah dibandingkan yang lain sehingga dia
boleh dimanfaatkan untuk meraih kepentingan
orang lain, karena saya memiliki nilai, maka saya
tidak bisa mengorbankan diri hanya pada
kepentingan diri sendiri.

Hak menurut Kant yaitu:


1. Manusia memiliki sebuah kepentingan yang jelas
untuk dibantu denagn di beri pekerjaan, makanan,
pakaian, perumahan, dan perawatan kesehatan yang
mereka perlukan apabila mereka tidak dapat
memperolehnya sendiri.
2. Manusia juga memiliki sebuah kepentingan yang
jelas untuk tidak dirugikan atau ditipu, serta memiliki
kebebasan dalam berpikir, berbicara, dan menjalani
kehidupan pribadi seperti yang mereka pilih.
3. Manusia memiliki sebuah kepentingan yang jelas
untuk mempertahankan institusi kontrak.

Masalah pada pandangan Kant:


1. Teori Kant tidak cukup tepat untuk bisa selalu
bermanfaat.
2. Meskipun kita mungkin sependapat atas jenis
kepentingan yang memiliki status sebagai hak
moral, namun ada ketidaksepakatan yang cukup
besar tentang apa saja batas-batas hak tersebut
dan bagaimana msing-masing hak diseimbangkan
dengan hak yang saling berkonflik lainnya.
3. Teori Kant mengajukan contoh yang menunjukkan
bahwa teori tersebut kadang salah.

Keberatan Libertarian:
Nozick
Filsuf Amerika Robert Nozick mengklaim bahwa
satu-satunya hak asasi yang dimiliki semua orang
adalah hak negatif untuk tidak mendapat paksaan
atau tekanan dari orang lain.
Nozick dan kaum libertarian tidak menggunakan
argumen bahwasannya suatu kebebasan tertentu
haruslah menunjukkan bahwa sejumlah
kepentingan dapat dipenuhi melalui
kebebasanyang dinilai lebuh baikatau lebih
memuaskan dibandingkan yang bisa diberikan oleh
kebebasan lain.

2.3 Keadilan dan Kesamaan


Keadilan Distributif
Prinsip dasar keadian distributif adalah bahwa yang
sederajat haruslah diperlakukan secara sederajat dan yang
tidak sama juga harus diperlakuka dengan cara yang tidak
sama. Masalah-masalah tentang keadilan distributif muncul
bila ada orang tertentu yang memiliki perbedaan klaim atas
keuntungan dan beban dalam masyarakat

Keadilan sebagai kesamaan: Egalitarian


Pandangan egalitarian didasarkan pada proposisi bahwa
semua manusia adalah sama dala sejumlah aspek dasar dan
bahwa, sejalan dengn kesamaan ini, setiap orang juga
memiliki klaim yang sama atas segala sesuatu yang aa
dlam masyarakat.

Keadilan Sebagai
Libertarianisme

Kebebasan:

Prinsip Nozick didasarkan ada klaim,


bahwa setiap orang berhak atas kebebasn
dari paksaan, dan setiap rang berhak memiliki
segala seuatu yang mereka hasilkan atau
peroleh sebagai pemberian.
Keadilan Retributif
Keadilan retributif berkaitan dengan
keadilan
dalam
menyalahkan
atau
menghukum seseorang yang telah melakukan

Keadilan Kompensatif
Keadilan kompensatif berkaitan dengan
keadilan dalam memperbaiki kerugian yang
dialami seseorang akibat perbuatan orang
lain. Kita umumnya meyakini bahwa saat
seseorang

melakukan

merugikan

kepentingan

tindakan
orang

lain,

yang
maka

pelakunya memiliki kewajiban moral untuk


memberikan
korbannya.

semacam

ganti

rugi

pada

2.4 Etika Memberi


Perhatian
Parsialitas dan Perhatian
Etika perhatian dapat dilihat sebagai
etika yang mencakup berbagai macam
kewajiban, yang melihat komunitas
dan hubungan-hubungan yang ada di
dalamnya
sebagai
sesuatu
yang
memiliki
fundamental
dan
perlu
dipertahankan.

Hambatan dalam Etika


Perhatian
Salah satu hambatan etika perhatian
yaitu, etika bisa berubah menjadi
favoritisme yang tidak adil, bersifat parsial
(berat sebelah).

2.5 memadukan utilitas, hak,


keadilan dan perhatian

Ada 4 jenis standar moral


Standar utilitarian
Hak moral
Standar keadilan
Etika perhatian

2.6 etika kebaikan


1.Kebaikan Moral
merupakan kebiasaan yang
memungkinkan manusia bertindak
sejalan dengan tujuan manusia.
2.Kebaikan, Tindakan dan Institusi
3.Kebaikan dan Prinsip

You might also like