You are on page 1of 10

ANATOMI DAN FISIOLOGI ALAT KESEIMBANGAN

Gangguan keseimbangan merupakan salah satu gangguan yang sering kita jumpai
dan dapat mengenai segala usia. Seringkali pasien datang berobat walaupun tingkat
gangguan keseimbangan masih dalam taraf yang ringan. Hal ini disebabkan oleh
terganggunya aktivitas sehari-hari dan rasa ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.
Alat vestibuler (alat keseimbangan) terletak di dalam (labirin), terlindung oleh
tulang yang paling keras yang dimiliki oleh tubuh. Labirin secara umum adalah telinga
dalam, tetapi secara khusus dapat diartikan sebagai alat keseimbangan. Labirin terdiri
atas labirin tulang dan labirin membrane. Labirin membrane terletak di dalam labirin
tulang dan bentuknya hampir menurut bentuk labirin tulang. Antara labirin membrane
dan labirin tulang terdapat perilimfa, sedang endolimfa terdapat di dalam labirin
membrane. Berat jenis cairan endolimfa lebih tinggi daripada cairan perilimfa. Ujung
saraf vestibuler berada dalam labirin membrane yang terapung dalam perilimfa, yang
berada dalam labirin tulang. Setiap labirin terdiri dari 3 kanalis semi-sirkularis (kss), kss
horizontal (lateral), kss anterior (superior), dan kss posterior (inferior). Selain 3 kanalis
ini terdapat pula utrikulus dan sakulus.
Perlu diketahui letak geografi alat-alat keseimbangan ini terhadap kepala (bidang
horizontal kepala) maupun terhadap permukaan bumi. Bidang horizontal kepala ialah
bidang yang melalui kedua sisi inferior orbita dan kedua tengah-tengah liang telinga luar
kanan dan kiri. Bidang yang melalui kedua kss horizontal membentuk sudut 30 derajat
dengan bidang horizontal kepala dengan kedua ampula kanalis semi sirkularis berada
pada daerah lateral atas dan depan dari titik perpotongan ketiga bidang kanalis semisirkularis. Letak bidang kss horizontal tegak lurus terhadap kedua bidang vertical (bidang
vertical adalah dua bidang yang masing-masing melalui kss anterior dan kss posterior),
sedang kedua bidang vertical tersebut juga saling tegak lurus, sehingga ketiga bidang
tersebut seperti letak dinding sebuah kubus (saling tegak lurus).
Bila seseorang melihat kaki langit, maka bidang horizontal kepala dianggap
sejajar dengan bidang horizontal bumi, sehingga bila seseorang duduk tegak di bumi dan
1

melihat kaki langit, maka bidang kss horizontal membentuk sudut 30 derajat dengan
bidang horizontal bumi.
Alat vestibuler (alat keseimbangan) terletak di telinga dalam (labirin), terlindungi
oleh tulang paling keras yang dimiliki oleh tubuh. Labirin secara umumm adalah telinga
dalam, tetapi secara khusus dapat diartikan sebagai alat keseimbangan. Labirin terdiri
atas labirin tulang dan labirin membrane. Labirin membrane terletak dalam labirin tulang
dan bentuknya hampir menurut bentuk labirin tulang. Antara labirin membrane dan
labirin tulang terdapat perilimfa, sedang endolimfa terdapat di dalam labirin membrane.
Berat jenis cairan endolimfa lebih tinggi daripada cairan perilimfa. Ujung saraf vestibuler
berada dalam labirin membrane yang terapung dalam perilimfa, yang berada dalam
labirin tulang. Setiap labirin terdiri dari 3 kanalis semi-sirkularis (kss), yaitu kss
horizontal (lateral), kss anterior (superior) dan kss posterior (inferior). Selain 3 kanalis ini
terdapat pula utrikulus dan sakulus.
Perlu diketahui letak geografi alat-alat keseimbangan ini terhadap kepala (bidang
horizontal kepala) maupun terhadap permukaan bumi. Bidang horizontal kepala ialah
bidang yang melalui kedua sisi inferior orbita dan jedua tengah-tengah liang telinga luar
kanan dan kiri. Bidang yang melalui kedua kss horizontal membentuk 30 derajat dengan
bidang horizontal kepala dengan kedua ampula kanalis semi sirkularis berada pada
daerah lateral atas dan depan dari titik perpotongan ketiga bidang kanalis semi sirkularis.
Letak bidang kss horizontal tegak lurus terhadap kedua bidang vertical (bidang vertical
adalah dua bidang yang masing masing melalui kss anterior dan kss posterior), sedang
kedua bidang vertical tersebut juga saling tegak lurus, sehingga ketiga bidang tersebut
seperti letak dinding sebuah kubus (saling tegak lurus).
Bila seseorang melihat kaki langit, maka bida horizontal kepala dianggap sejajar
dengan bidang horizontal bumi, sehingga billa seseirang duduk tegak di kursi dan melihat
kaki langit, maka bidang kss horizontal membentuk sudut 30 derajat dengan bidang
horizontal bumi. Pada perangsangan kalori kira memerlukan bidang kss horizontal dalam
keadaan tegak lurus, jadi dalam keadaan duduk orang ini harus menggerakan kepalanya
ke belakang (ekstensi kepala) sebanyak 60 derajat. Pemeriksaan kalori biasanya
dilakukan sambil telentang. Dalam kedudukan ini bidang kss horizontal membentuk
2

sudut 60 derajat dengan horizontal bumi, dan untuk perangsangan kalori, kepala harus
fleksi 30 derajat. Untuk memudahkan, disediakan tempat tidur dengan sandaran kepala
yang membentuk sudut 30 derajat. Dengan demikian bila pasien tidur dengan kepala pada
sandaran itu, maka posisi tersebut sudah siap untuk tes kalori.

Anatomi alat keseimbangan


Organ vestibulokoklear yang berperan penting sebagai alat keseimbangan dan
pendengaran, terdapat pada telinga dalam. Organ vestibulokoklear yang disebut juga
labirin karena bentuknya yang kompleks di dalam os organ vestibulokoklear yang disebut
juga labirin karena bentuknya yang kompleks di dalam os pertrosus tulang temporal.
Telinga dalam terdiri dari 2 bagian yaitu:
1. Labirin tulang (bony labyrinth) yang berisi cairan perilimfatik.
2. Labirin membranosa (membranous labyrinth) yang berisi cairan endolimfatik.
Labirin Tulang
Labirin tulang merupakan rongga yang dilapisi periosteum. Rongga ini terbagi
menjadi tiga bagian yaitu vestibulum, kanalis semisirkularis dan koklea. Vestibulum
adalah ruangan kecil berbentuk oval berukuran sekitar 3 x 5 mm berisikan utrikulus dan
sakulus. Di tengah labirin tulang, vestibulum memisahkan koklea dan kanalis
semisirkularis. Terdapat 10 lubang pada dinding tulang vestibulum, yaitu 5 untuk kanalis
semisirkularis dan masing-masing satu untuk vestibular aqueduct, cochlear aqueduct,
foramen oval dan rotundum dan saraf.
Kanalis semisirkularis terdiri dari 3 bagian; posterior, anterior dan lateral yang
membentuk sudut 90 satu sama lain dan terletak di belakang vestibulum. Masing-masing
berdiameter 0,8-1,0 mm dengan ujung yang berdilatasi membentuk bony ampulla.
Vestibulum dan kanalis semisirkularis berperan dalam pengaturan keseimbangan. Koklea
adalah struktur berbentuk spiral yang berputar sebanyak 2,5 sampai 2 2/3 putaran seperti
3

rumah siput. Axis dari koklea adalah modiulus berupa saluran untuk pembuluh darah
arteri vertebralis dan serabut-serabut saraf. Pada proksimal dari koklea terdapat cochlear
aqueduct yang menghubungkan labirin tulang dengan ruang subarachnoid yang terletak
superior terhadap jugular foramen dan round windows yang ditutupi oleh membran
timpani sekunder.
Labirin Membranosa
Labirin membranosa adalah rongga yang dilapisi epitel berisi cairan endolimfatik yang
dikelilingi oleh cairan perilimfatik di dalam labirin tulang. Labirin membranosa dibagi
menjadi dua bagian yaitu cochlear labyrinth dan vestibular labyrinth. Pada vestibular
labyrinth terdapat kantung oval yang disebut utrikulus dan kantung yang lebih kecil
disebut sakulus yang berisikan cairan endolimfatik (utriculosaccular duct). Pada dinding
sakulus dan utricle terdapat daerah-daerah kecil terbatas, disebut macula, terdiri dari
epitel sensoris khusus yang disarafi oleh cabang-cabang vestibular nerve. Cochlear
labyrinth dinamakan juga duktus koklearis dikelilingi oleh cairan perilimfatik di dalam
koklea. Duktus koklearis ditopang oleh ligamentum spiralis ke dinding lateral dari koklea
dan oleh oseus lamina spiralis ke modiolus. Di bagian dalam duktus koklearis
membentuk saluran longitudinal yaitu skala media yang membagi kanalis koklearis
menjadi dua saluran, skala vestibuli dan skala timpani. Skala media dipisahkan dari skala
vestibuli oleh membrana vestibular (Reissners). Sedangkan skala timpani dipisahkan
dari skala media oleh membran basilaris. Di atas membran basilaris terdapat spiral organ
atau organ Corti yang merupakan organ ujung dari saraf pendengaran. Pada spiral organ
terdapat sebarisan sel rambut dalam (inner hair cells) dan tiga baris sel rambut luar (outer
hair cells). Kedua jenis sel rambut adalah silindris dengan inti di basal dan banyak
mitokondria, serta terdapat stereosilia pada permukaannya. Stereosilia dilapisi oleh
membran tektorial dan berfungsi penting dalam transduksi sensoris.
Persarafan Telinga Dalam
Nervus koklearis tersusun oleh sekitar 30.000 sel-sel saraf eferen yang mempersarafi
15.000 sel rambut pada spiral organ di setiap cochlea. Serabut saraf dari nervus koklearis
berjalan sepanjang meatus akustikus internus bersama serabut saraf dari nervus
4

vestibularis membentuk nervus vestibulokoklearis (CN VIII). Pada ujung medial dari
meatus akustikus internus, CN VIII menembus lempengan tulang tipis bersama CN V
(nervus fasialis) dan pembuluh darah menuju dorsal dan ventral coclear nuclei di batang
otak. Sebagian besar serabut saraf dari kedua nuclei naik menuju inferior colliculus
secara kontralateral, dan sebagian lainnya secara ipsilateral. Selanjutnya, dari inferior
colliculus, saraf-saraf pendengaran berjalan menuju medial geniculate body dan akhirnya
menuju korteks auditorius di lobus temporalis.
Vaskularisasi Telinga Dalam
Telinga dalam diperdarahi oleh arteri auditori interna cabang dari arteri
cerebellaris anterior inferior dan arteri basilaris. Arteri auditori interna membentuk dua
cabang yaitu arteri vestibularis anterior yang memperdarahi utrikulus dan sakulus bagian
superior, serta bagian superior dan horizontal dari kanalis semisirkularis. Cabang lain dari
arteri auditori interna adalah arteri koklearis komunis yang bercabang menjadi arteri
koklearis dan arteri vestibulokoklearis. Arteri koklearis memperdarahi semua bagian
koklea kecuali sepertiga bagian basal yang diperdarahi oleh rami koklearis, cabang dari
arteri vestibulokoklearis. Cabang lain dari arteri vestibulokoklearis adalah arteri
vestibular bagian posterior yang memperdarahi utrikulus dan sakulus bagian inferior,
serta kanalis semisirkularis bagian posterior.
Vena dialirkan ke vena auditori interna yang diteruskan ke sinus sigmoideus atau sinus
petrosus inferior. Vena-vena kecil melewati vestibular aqueduct dan bermuara di sinus
petrosus inferior dan superior.Tampak pada gambar 3 organ vestibulokoklear yang
disebut juga labirin karena bentuknya yang kompleks di dalam os pertrosus tulang
temporal.
Telinga
1.

Labirin

dalam
tulang

terdiri
(bony

dari

labyrinth)

yang

bagian
berisi

cairan

yaitu:
perilimfatik.

2. Labirin membranosa (membranous labyrinth) yang berisi cairan endolimfatik.

Labirin tulang merupakan salah satu tulang terkeras dalam tubuh dan terdiri dari
vestibulum, kanalis semirkularis dan koklea.
Labirin Tulang
Labirin tulang merupakan rongga yang dilapisi periosteum. Rongga ini terbagi
menjadi tiga bagian yaitu vestibulum, kanalis semisirkularis dan koklea. Vestibulum
adalah ruangan kecil berbentuk oval berukuran sekitar 3 x 5 mm berisikan utrikulus dan
sakulus. Di tengah labirin tulang, vestibulum memisahkan koklea dan kanalis
semisirkularis. Terdapat 10 lubang pada dinding tulang vestibulum, yaitu 5 untuk kanalis
semisirkularis dan masing-masing satu untuk vestibular aqueduct, cochlear aqueduct,
foramen

oval

dan

rotundum

dan

saraf.

Kanalis semisirkularis terdiri dari 3 bagian; posterior, anterior dan lateral yang
membentuk sudut 90 satu sama lain dan terletak di belakang vestibulum. Masing-masing
berdiameter 0,8-1,0 mm dengan ujung yang berdilatasi membentuk bony ampulla.
Vestibulum dan kanalis semisirkularis berperan dalam pengaturan keseimbangan. Koklea
adalah struktur berbentuk spiral yang berputar sebanyak 2,5 sampai 2 2/3 putaran seperti
rumah siput. Axis dari koklea adalah modiulus berupa saluran untuk pembuluh darah
arteri vertebralis dan serabut-serabut saraf. Pada proksimal dari koklea terdapat cochlear
aqueduct yang menghubungkan labirin tulang dengan ruang subarachnoid yang terletak
superior terhadap jugular foramen dan round windows yang ditutupi oleh membran
timpani

sekunder.

Labirin Membranosa
Labirin membranosa adalah rongga yang dilapisi epitel berisi cairan endolimfatik yang
dikelilingi oleh cairan perilimfatik di dalam labirin tulang. Labirin membranosa dibagi
menjadi dua bagian yaitu cochlear labyrinth dan vestibular labyrinth.
Pada vestibular labyrinth terdapat kantung oval yang disebut utrikulus dan
kantung yang lebih kecil disebut sakulus yang berisikan cairan endolimfatik
(utriculosaccular duct). Pada dinding sakulus dan utricle terdapat daerah-daerah kecil
6

terbatas, disebut macula, terdiri dari epitel sensoris khusus yang disarafi oleh cabangcabang vestibular nerve. Cochlear labyrinth dinamakan juga duktus koklearis dikelilingi
oleh cairan perilimfatik di dalam koklea. Duktus koklearis ditopang oleh ligamentum
spiralis ke dinding lateral dari koklea dan oleh oseus lamina spiralis ke modiolus.
Di bagian dalam duktus koklearis membentuk saluran longitudinal yaitu skala
media yang membagi kanalis koklearis menjadi dua saluran, skala vestibuli dan skala
timpani. Skala media dipisahkan dari skala vestibuli oleh membrana vestibular
(Reissners). Sedangkan skala timpani dipisahkan dari skala media oleh membran
basilaris. Di atas membran basilaris terdapat spiral organ atau organ Corti yang
merupakan organ ujung dari saraf pendengaran. Pada spiral organ terdapat sebarisan sel
rambut dalam (inner hair cells) dan tiga baris sel rambut luar (outer hair cells). Kedua
jenis sel rambut adalah silindris dengan inti di basal dan banyak mitokondria, serta
terdapat stereosilia pada permukaannya. Stereosilia dilapisi oleh membran tektorial dan
berfungsi penting dalam transduksi sensoris.
Vaskularisasi Telinga Dalam
Telinga dalam diperdarahi oleh arteri auditori interna cabang dari arteri
cerebellaris anterior inferior dan arteri basilaris. Arteri auditori interna membentuk dua
cabang yaitu arteri vestibularis anterior yang memperdarahi utrikulus dan sakulus bagian
superior, serta bagian superior dan horizontal dari kanalis semisirkularis. Cabang lain dari
arteri auditori interna adalah arteri koklearis komunis yang bercabang menjadi arteri
koklearis dan arteri vestibulokoklearis. Arteri koklearis memperdarahi semua bagian
koklea kecuali sepertiga bagian basal yang diperdarahi oleh rami koklearis, cabang dari
arteri vestibulokoklearis. Cabang lain dari arteri vestibulokoklearis adalah arteri
vestibular bagian posterior yang memperdarahi utrikulus dan sakulus bagian inferior,
serta

kanalis

semisirkularis

bagian

posterior.

Vena dialirkan ke vena auditori interna yang diteruskan ke sinus sigmoideus atau sinus
petrosus inferior. Vena-vena kecil melewati vestibular aqueduct dan bermuara di sinus
petrosus inferior dan superior.
7

Fisiologi alat keseimbangan


Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya
tergantung pada input sensorik dari reseptor vestibuler di labirin, organ visual dan
proprioseptif. Gabungan informasi ketiga reseptor sensorik tersebut akan diolah di SSP,
sehingga menggambarkan keasdaan posisi tubuh pada saat itu.
Labirin terdiri dari labirin statis yaitu utrikulus dan sakulus yang merupakan
pelebaran labirin membrane yang terdapat dalam vestibulum labirin tulang. Pada tiap
pelebarannya terdpat macula utrikulus yang di dalamnya terdapat reseptor sel-sel
keseimbangan. Labirin kinetic terdiri dari tiga kanalis semi sirkularis dimana pada tiap
kanalis terdapat pelebaran yang berhubungan dengan utrikulus, disebut ampula. Di
dalamnya terdapat krista ampularis yang terdiri dari sel-sel reseptor keseimbangan dan
seluruhnya tertutup oleh suatu substansi gelatin yang disebut kupula.
Gerakan atau perubahan kepala dan tubuh akan menimbulkan perpindahan cairan
endolimfa di labirin dan selanjutnya silia sel rambut akan menekuk. Tekukan silia
menyebabkan permeabilitas membrane sel berubah, sehingga ion kalsium akan masuk ke
dalam sel yang menyebabkan terjadinya proses depolarisasi dan akan merangsang
penglepasan neurotransmitter eksitator yang selanjutnya akan meneruskan impuls saraf
aferen ke pusat keseimbangan di otak. Sewaktu berkas silia terdorong ke arah
berlawanan, maka terjadi hiperpolarisasi.
Organ vestibuler berfungsi sebagai transduser yang mengubah energy mekanik
akibat rangsangan otolit dan gerakan endolimfa di salam kanalis semi sirkularis menjadi
energy biolistrik sehingga dapat memberi informasi mengenai perubahan posisi tubuh
akibat percepatan linier atau percepatan sudut. Dengan demikian dapat memberi
informasi mengenai semua gerakan tubuh yang sedang berlangsung.
Sistem vestibuler berhubungan dengan sistem tubuh yang lain, sehingga
kelainannya dapat menimbulkan gejala pada sistem tubuh bersangkutan. Gejala yang

timbul dapat berupa vertigo ras mual dan muntah. Pada jantung berupa bradikardi atau
takikardi dan pada kulit reaksinya berkeringat dingin.

Patofisiologi alat vestibuler


Rangsangan normal akan selalu menimbulkan gangguan vertigo, misalnya pada
tes kalori. Rangsangan abnormal dapat pula menimbulkan gangguan vertigo bila terjadi
kerusakan pada sistem vestibulernya, misalnya orang dengan paresis kanal akan merasa
terganggu bila naik perahu. Rangsangan normal dapat pula menimbulkan vertigo pada
orang normal, bila situasinya berubah, misalnya dalam ruang tanpa bobot.
Sistem vestibuler sangat sensitive terhadap konsentrasi oksigen dalam darah, oleh
karena itu perubahan aliran darah yang mendadak dapat menimbulkan vertigo. Vertigo
tidak akan timbul bila hanya ada perubahan konsentrasi oksigen sja, tetapi harus ada
faktor yang menyertai, misalnya sclerosis pada salah satu dari arteri auditiva interna, atau
dalah satu arteri tersebut terjepit. Dengan demikian bila ada perubahan konsentrasi
oksigen, hanya satu sisi saja yang mengadakan penyesuaian, akibatnya terdapat
perbedaan elektropotensial antara vestibuler kanan dan kiri. Akibatnya akan terjadi
serangan vertigo.
Perubahan konsentrasi oksigen dapat terjadi, misalnya pada hipertensi, hipotensi,
spondilosis servikal. Pada kelainan vasomotor, mekanisme terjadinya vertigo disebabkan
oleh karena terjadi perbedaan perilaku antara arteri auditiva interna kanan dan kiri,
sehingga menimbulkan perbedaan potensial antara vestibuler kanan dan kiri.

10

You might also like