You are on page 1of 10

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

SOSIALISASI: ISOLASI SOSIAL


SESI 1 : KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI
DI RUANG MERAK RS. dr. SOEHARTO HEERDERDJAN, JAKARTA

DISUSUN OLEH
YUNIKE WIRAHMANINGRUM HS
151 0721 024

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2016

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)


SOSIALISASI

A. TOPIK
Sesi 1 TAK SOSIALISASI: Kemampuan memperkenalkan diri
B. TUJUAN
1. Klien dapat memperkenalkan diri dengan :
a.
b.
c.
d.

Menyebutkan nama lengkap


Menyebutkan nama panggilan
Menyebutkan asal daerah
Menyebutkan hobby atau kesenangan

Kriteria evaluasi:
1. 100% klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir
2. 70% klien dapat memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobby masing-masing.
C. LANDASAN TEORI
Isolasi sosial merupakan suatu sikap dimana individu menghidar dari interaksi
dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak
mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi atau kegagalan. Ia
mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan orang lain (Keliat,2010)
Isolasi sosial merupakan suatu keadaan kesepian yang dialami seseorang karena
orang lain menyatakan sikap yang negative dan mengancam (MaryC, Rowensendi, 2013:
152).
Kasus yang ada di ruang Merak diantaranya isolasi sosial, halusinasi, waham dan
perilaku kekerasan. Klien yang mengalami isolasi sosial di ruang Merak jarang berinteraksi
dengan klien lain. Mereka sering memisahkan diri dengan yang lain saat interaksi. Mereka
cenderung pasif dan tidak bertegur sapa walaupun posisinya saling berdekatan.

Hal

demikian dapat memicu terjadinya perpecahan dan ketidaksukaan seseorang terhadap orang
lainnya. Selain itu akan membuat klien tetap berada dalam kesendirian yang mengakibatkan

kondisinya semakin memburuk. Klien akan mengabaikan segala kegiatan yang ada di
ruangan maupun kegiatannya sehari-hari sehingga membuat kebutuhan klien tergantung
kepada perawat. Klien yang menikmati kesendirian dapat jatuh ke dalam gangguan mental
lainnya seperti halusinasi. Klien halusinasi dapat beresiko mencederai diri sendiri dan orang
lain. Hal ini dapat diminimalisir dengan aktivitas dan interaksi antar klien dan antar
kelompok di ruangan melalui sosialisasi.
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain,
saling bergantung dan mempunyai norma yang sama ( Stuart & Laraia, 2001 dari Keliat,
2010). Fungsi kelompok yaitu sebagai tempat berbagi pengalaman, memberi penjelasan dan
proses menerima umpan balik. Anggota kelompok merasa dimiliki, diakui dan dihargai
eksistensinya oleh anggota kelompok yang lain (Keliat, 2010).
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama (Keliat, 2010).
Tujuan teraupetik terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah melakukan sosialisasi,
meningkatkan kemampuan uji realitas, mendorong kemajuan fungsi kognitif dan afektif
serta belajar cara penyelesaian masalah. TAK klien dengan isolasi sosial bertujuan agar klien
dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap. Aktivitas digunakan
sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan.
D. KLIEN
1. Karakteristik/kriteria
-

Klien dapat diajak bekerjasama

Klien dengan masalah isolasi sosial

Klien yang pernah mengalami isolasi sosial

Klien dengan harga diri rendah yang disertai dengan kurang komunikasi verbal.

2. Proses seleksi
-

Pengkajian oleh mahasiswa

Penyeleksian masalah berdasarkan masalah keperawatan

Klien tidak disorientasi

Klien tidak inkoheren

Sehat fisik, cukup kooperatif dan dapat memahami pesan yang diberikan

Mengklarifikasi klien dan bekerja sama dengan perawat ruangan

Mengadakan kontrak dengan klien


3. Jumlah klien: 8 orang
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
-

Hari/tanggal : Rabu, 27 April 2016

Waktu

: 10.30 s.d 11.15 WIB (45 menit)

Tempat

: Ruang Merak

2. Tim terapis
-

Setting: peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

Ruangan nyaman dan tenang


L

CL

F
K

K
K

Keterangan:

K: Klien

L: Leader

O: Observer

F: Fasilitator

CL: Co Leader

Tim terapis dan uraian tugas

Leader: Yunike Wirahmaningrum HS


Uraian tugas:
a. Menyusun proposal TAK
b. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK

c. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai


d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok

Co Leader: Uswatun Hasanah


Uraian tugas:

a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien


b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
c. Mengingatkan leader tentang waktu
d. Mencatat hasil kegiatan di buku catatan

Fasilitator: Dedi Irawan, Rizka Nurniani S


Uraian Tugas:

a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif


b. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung
c. Mempertahankan kehadiran peserta

Observer: Reny Junita


Uraian tugas:

a. Mengobservasi jalannya/proses kegiatan


b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung
3. Metode dan Media
a. Metode yang digunakan, antara lain:
-

Dinamika kelompok

Diskusi dan tanya jawab

Bermain peran/simulasi

b. Media
-

Tape recorder dan kaset lagu

Spidol/ kertas nama tempel

Bola Kecil

Buku catatan dan pulpen

Jadwal kegiatan harian klien

F. PROSES PELAKSANAAN

1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai indikasi, yaitu klien dengan isolasi sosial
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Menjelaskan waktu kegiatan selama 45 menit di ruang diskusi
2) Menjelaskan topik yang akan dibicarakan yaitu memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu untuk saling
mengenal satu sama lain.
4) Menjelaskan aturan main sebagai berikut :
a)

Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta ijin
kepada terapis

b)
c)

Lama keiatan 45 menit

Setiap klien wajib mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir


3. Tahap kerja
a. Jelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu kaset pada tape recorder akan
dihidupkan serta bola kecil diedarkan berlawanan arah jarum jam (yaitu ke arah kiri).
Saat tape dimatikan maka anggota kelompok yang memegang bola kecil harus
memperkenalkan dirinya dengan cara : menyebutkan salam, nama lengkap, nama
panggilan, asal daerah dan hobby masing-masing, dimulai oleh terapis sebagai
contoh.
b. Hidupkan kembali kaset pada tape recorder dan edarkan kembali bola kecil
berlawanan arah jarum jam.
c. Saat tape recorder dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola kecil
mendapat giliran untuk memperkenalkan diri seperti yang telah dijelaskan di atas.

d. Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan tempel/pakai.


e. Ulangi b,c, dan d sampai semua anggotta kelompok mendapat giliran.
f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan klien yang melakukan dengan baik dengan
memberi tepuk tangan
4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada
orang lain di kehidupan sehari-hari.
2) Masukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati TAKS sesi II, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok
2) Menyepakati waktu dan tempat

Pembimbing

Mahasiswa

( Yunike Wirahmaningrum)
NRP 151 0721 024

G. FORMAT EVALUASI
FORMAT EVALUASI
SESI 1 TAK SOSIALISASI
a. Kemampuan Verbal

Nama klien

Aspek yang dinilai

o
1
2
3
4

Menyebutkan nama lengkap


Menyebutkan nama panggilan
Menyebutkan asal
Menyebutkan hobby
Jumlah

b. Kemampuan Non Verbal


Nama klien
No

Aspek yang dinilai

1
2
3

Kontak mata
Duduk tegak
Menggunakan bahasa tubuh

yang sesuai
Mengikuti kegiatan dari awal

sampai akhir
Jumlah
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan member tanda ( ) jika klien mampu dan
tanda (X) jika klien tidak mampu
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, berarti klien
mampu dan jika nilai 2, klien belum mampu
H. STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
1. Persiapan
a.

Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

b.

Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok


c. Memberi kesempatan klien untuk memenuhi kebutuhan dasarnya (BAB, BAK,
minum)
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bapak-bapak? Perkenalkan nama saya suster Yunike, teman disebelah

saya adalah suster uswatun, wanita yang duduk di sebelah kiri adalah Bruder Dedi, di
sebelah kanan adalah suster Rizka dan di pojok sana ada suster Reny.
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bapak-bapak pagi ini?
c. Kontrak
-

Menjelaskan waktu dan tempat


Bapak-bapak, kita berkumpul disini selama 45 menit.

Menjelaskan topik pertemuan


Hari ini kita akan melakukan permainan kecil yaitu untuk memperkenalkan diri
kita kepada orang lain. Sebenarnya pertemuan ini dibagi dalam 2 sesi, Nanti kita
lanjutkan sesi berikutnya setelah sesi pertama selesai.

Menjelaskan tujuan kegiatan


Tujuan kegiatan ini adalah agar seluruh penghuni ruang Merak saling mengenal
satu sama lain.

Menjelaskan aturan main


Bapak-bapak, kami mengharapkan bapak-bapak dapat mengikuti kegiatan ini
dari awal sampai akhir. Apabila bapak-bapak ingin meninggalkan tempat ini
harus ijin terlebih dulu kepada saya atau perawat yang lain, setuju bapakbapak?

3. Tahap kerja
Bapak-bapak, saya akan jelaskan terlebih dahulu cara permainannya. Tape akan diputar
dan musiknya berjalan. Bola kecil ini akan diedarkan memutar dari arah kiri. Saat musik
berhenti, orang yang masih memegang bola kecil ini harus memperkenalkan diri dengan
menyebutkan : salam, nama lengkap, nama panggilan, asal daerah dan hobby. Bapakbapak paham? Baiklah sebelumnya akan saya contohkan terlebih dahulu.
Selamat pagi, nama saya Yunike Wirahmaningum, saya senang dipanggil ike, asal saya
dari Bogor dan hobby saya menyanyi.
Bapak-bapak paham? Baiklah kita mulai musiknya dan permainannya ya.
Bagus sekali, bapak A dapat melakukannya. Berikan tepuk pandu positif untuk bapak
A.
Kita lanjutkan kembali permainannya ya. (dst)

4. Terminasi
a. Evaluasi subyektif : Bagaimana perasaan bapak-bapak setelah memperkenalkan diri
pada orang lain?
b. Evaluasi obyektif : Coba salah satu dari bapak-bapak mengulangi apa saja yang kita
sebutkan saat memperkenalkan diri? Angkat tangannya siapa yang bisa
menyebutkan? Bagus sekali, bapak mengatakannya dengan benar. Berikan tepuk
pandu positif untuk bapak Z.
c. Rencana tindak lanjut
Bapak-bapak, bisa lakukan kegiatan memperkenalkan diri kepada orang lain seperti
yang baru saja kita lakukan! Bagaimana jika kita buat jadwal kegiatan
memperkenalkan diri kepada orang lain. Bapak-bapak setuju?
d. Kontrak
Baiklah bapak-bapak, kita telah berhasil melalui sesi I dari 2 sesi yang telah kita
direncanakan. Setelah ini dan di tempat ini pula, akan dilakukan sesi II yaitu
berkenalan dengan anggota kelompok dengan tujuan yang sama yaitu saling
mengenal satu sama lain. Bagaimana bapak-bapak, bersedia? Nah, sekarang kita
cukupkan dulu sampai disini, bapak-bapak silahkan beristirahat. Kita beri tepuk
tangan dahulu untuk keberhasilan kelompok kita. Selamat siang dan sampai jumpa
lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Ana. 2010. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I. Jakarta : EGC
Marifatul A, Lilik. 2011. Keperawatan Jiwa Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta: Graha Ilmu

You might also like