You are on page 1of 17

26

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode
penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
suatu keadaan secara objektif

(Notoatmodjo, 2005). Peneliti menggunakan

penelitian deskriptif dikarenakan penelitian bertujuan untuk melihat Gambaran


pengetahuan dan sikap remaja putri tentang Pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) dalam upaya deteksi dini kanker payudara di Jurusan Farmasi
Poltekkes Kemenkes Bandung.
3.2 Definisi Konsep Dan Operasional Variabel
3.2.1 variabel penelitian
Menurut Notoatmodjo (2005) variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai
ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang
suatu konsep pengertian tertentu. Variabel di dalam penelitian ini yaitu
pengetahuan dan sikap remaja putri tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI).

3.2.2 Definisi Operasional


26

27

Definisi operasional adalah pembatasan ruang lingkup atau pengertian


variabel-variabel

yang

diamati

atau

diteliti,

biasanya

disertai

dengan

mengidentifikasi skala pengukuran variabel yang di gunakan (Notoatmojo, 2005).


Berikut ini adalah tabel definisi operasional variabel.
TABEL 1
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel
Pengetahuan
Remaja Putri
tentang
Pemeriksaan
Payudara
Sendiri
(SADARI)

Definisi
Operasional
Segala
sesuatu yang
dipahami
oleh remaja
tentang
Pemeriksaan
Payudara
Sendiri
(SADARI)
meliputi
pengertian,
tujuan, waktu
pelaksanaan,
langkahlangkah
melakukan
SADARI.

Alat Ukur

Cara ukur

Hasil Ukur

Kuesioner

Mengisi
kuesioner
berupa
pertanyaan
tertutup. Cara
mengukurnya
: bila jawaban
benar diberi
nilai 1, bila
jawaban salah
diberi nilai 0.

2 : baik ( nilai
>76%)
1 : cukup (nilai
56-75%)
0 : kurang (nilai
<56%)

Skala
Ukur
Ordinal

28

Sikap Remaja
putri tentang
Pemeriksaan
Payudara
Sendiri
(SADARI)

Respon atau
reaksi remaja
putri tentang
Pemeriksaan
Payudara
Sendiri
(SADARI)

Kuesioner

Menggunakan
skala
likert,
untuk
pernyataan
positif
diberikan nilai
sangat setuju
(SS) 5, setuju
(S) 4, raguragu (RR) 3,
tidak
setuju
(TS) 2, dan
sangat tidak
setuju (STS)
1. Sedangkan
untuk
pernyataan
negatif
diberikan nilai
sangat setuju
(SS) 1, setuju
(S) 2, raguragu (RR) 3,
tidak
setuju
(TS) 4, sangat
tidak
setuju
(STS) 5.

1= Mendukung
(nilai median
54)
0= Tidak
Mendukung
(nilai median
< 54)

Ordinal

29

3.3 Kerangka Pikir


BAGAN 2
KERANGKA PEMIKIRAN

Faktor predisposisi
Pengetahuan
Sikap
Kepercayaan
Keyakinan
Nilai-nilai
Faktor pendukung
Lingkungan fisik
Fasilitas kesehatan

Faktor Pendorong
Sikap tokoh masyarakat dan agama
Sikap petugas kesehatan

Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti

Perilaku

30

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Lokasi
Berdasarkan latar belakang dan tujuan yang telah diungkapkan di atas oleh
peneliti, lokasi penelitian dilakukan di Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes
Bandung.
3.4.2 Populasi
Populasi adalah seluruh kelompok yang terdiri dari manusia atau benda yang
memenuhi kumpulan kriteria yang sudah ditetapkan oleh peneliti (Notoatmodjo,
2005). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi di Jurusan Farmasi
Poltekkes Kemenkes Bandung sebanyak 177 orang.
3.4.3 Sampel
Soekidjo Notoatmodjo (2010) mengatakan bahwa sampel penelitian adalah
objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Dalam pengambilan
sampel, peneliti menggunakan rumus derajat kepercayaan 90% dan derajat
kesalahan 10% dengan berbagai pertimbangan yaitu populasi yang cukup besar
>100 yaitu 177 orang. Maka dapat menggunakan derajat kesalahan 10-15%
(Arikunto, 2008).
Menurut Notoatmodjo (2005) besaran sampel tersebut adalah :
n

N
1 N d2

Rumus :

31

Keterangan :
n = Besar Sampel
N = Besar Populasi
d = Derajat Kesalahan (10%)
Maka hasil perhitungannya adalah:
n=

177
1+177( 0,1)2

177
1+1,77

177
1+177 (0,01)

177
2, 77

n = 63,89 maka n = 64 orang


Berdasarkan rumus diatas maka diperoleh jumlah sampel minimal sebanyak 64
responden.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Proportionate
stratified random sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel yang dilakukan
untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata. Dimana untuk
memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap strata
ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masingmasing strata (Arikunto, 2010).

32

TABEL 2
JUMLAH SAMPEL PENELITIAN

NO

TINGKAT

JUMLAH MAHASISWI

JUMLAH SAMPEL

61

61 : 177 x 64 = 22 orang

2
3
JUMLAH

II
III

49
67
177

49 : 177 x 64 = 18 orang
67 : 177 x 64 = 24 orang
64 Orang

3.5 Pengumpulan Data


3.5.1 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan
data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen yang dipakai dalam penelititan ini adalah
angket untuk mengumpulkan data pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Untuk mengukur variabel pengetahuan
menggunakan kuesioner tertutup yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan
mengacu kepada kepustakaan yang sesuai. Angket yang digunakan terdiri dari 20
pertanyaan, berisi tiga pilihan alternatif yaitu a,b, dan c, dimana jawaban benar
diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0.
Instrumen yang dipakai dalam mengukur variabel sikap adalah skala likert
yang terdiri dari 20 pernyataan dengan distribusi rata yaitu 10 pernyataan positif
dan 10 pernyataan negatif yang menggunakan 5 alernatif jawaban yaitu sangat
setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Untuk pernyataan
positif diberikan skor sebagai berikut: sangat setuju (SS) = 5, setuju (S) = 4, ragu-

33

ragu (RR) = 3, tidak setuju (TS) = 2, dan sangat tidak setuju (STS) = 1.
Sedangkan untuk pernyataan negatif diberikan nilai sangat setuju (SS) = 1, setuju
(S) = 2, ragu-ragu (RR) = 3, tidak setuju (TS) = 4, sangat tidak setuju (STS) = 5
(Sunaryo, 2014).
Angket yang penulis buat belum teruji kevalidannya dan kereliabelannya
sehingga angket ini harus diuji terlebih dahulu, adapun pengujian yang dilakukan
adalah Uji Validitas dan Uji Reliabilitas sebagai berikut:
1) Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah. Uji validitas untuk pengetahuan yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan rumus korelasi point biserial sebagai berikut
(Arikunto, 2010) :
r pbis =

M pM t
St

p
q

Keterangan:
rpbis : koefisien korelasi point biserial
Mp
: mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari
Mt
St
p
q

korelasinya

dengan tes

: mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes)


: standar deviasi skor total
: proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut
:1p

34

Menurut Kaplan dan Saccuzo (1993): Suatu item pertanyaan dikatakan


valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien
validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,306.
Sedangkan uji validitas untuk sikap dalam penelitian ini menggunakan
rumus korelasi product moment (Notoatmodjo, 2010), sebagai berikut:

N XY X Y

N X X N Y Y
2

Keterangan :
R = Koefisien korelasi
X = Pertanyaan nomor 1
Y = Skor total
N = Ukuran sample
XY = Skor pertanyaan nomor1 dikali skor total
Menurut Hidayat (2009) ada beberapa tingkat indeks korelasi (r), dikatakan
sangat tinggi apabila berada pada rentan (0,800-1,000), tinggi apabila terdapat
pada rentan (0,600-0,799), cukup tinggi apabila (0,400-0,599), rendah apabila
(0,200-0,399), dan sangat rendah berada pada rentang (0,000-0,199).
Uji validitas telah dilaksanakan pada tanggal 29 Mei dan 2 Juni 2015 di
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Bandung dengan jumlah
responden sebanyak 30 remaja putri. Hasil uji validitas untuk pengetahuan tentang
SADARI dari 20 item pertanyaan didapatkan 16 item yang dinyatakan valid
dengan rentang nilai 0,388 sampai dengan 0,815 . Dan terdapat sebanyak 4 item
yang dinyatakan tidak valid, yaitu item pertanyaan nomor 8, 12, 15, dan 17

35

dengan nilai r < 0,306 sehingga setelah melihat cakupan kisi-kisi yang telah
dibuat, pertanyaan tersebut tidak dipergunakan untuk penelitian karena telah
terwakili oleh pertanyaan yang valid.
Hasil uji validitas untuk sikap tentang SADARI, terdapat sebanyak 2 dari 20
pernyataan yang dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan nomor 11 dan 12.
Kemudian peneliti melihat cakupan pernyataan tersebut berdasarkan kisi-kisi dan
peneliti membuang pertanyaan yang tidak valid karena pernyataan yang valid
telah mencakup kisi-kisi yang telah dibuat. Sehingga jumlah pernyataan yang
dipakai dalam kuesioner sikap sejumlah 18 pertanyaan dengan nilai r terkecil
0.366 dan nilai r terbesar 0,937.
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan sehingga hasil pengukuran tetap konsisten
atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,
2010).
Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen yang baik
tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawabanjawaban tertentu. Instrumen yang sudah layak untuk diberikan pada responden
dapat menghasilkan data yang diharapkan oleh peneliti.
Uji reliabilitas untuk mengetahui pengetahuan dalam penelitian ini
menggunakan rumus KR-21 sebagai berikut (Arikunto, 2010)

36

r 11 =(

M ( k M )
k
)(1
)
k 1
kV t

Keterangan :
r11 : reliabilitas instrumen
k
: banyaknya butir pertanyaan
M : skor rata-rata
Vt : varians total
Sekumpulan pertanyaan dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitasnya
lebih dari atau sama dengan 0,700 (Kaplan & Saccuzo, 1993) Pengambilan
keputusan :
1)

Jika r alpha positif, serta r 0,700 maka faktor atau variabel tersebut reliabel

2)

Jika r alpha tidak positif, serta r < 0,700 maka faktor atau variabel tersebut
tidak reliabel

Adapun rumus untuk sikap yang digunakan adalah rumus alpha Cronbach :

Keterangan :
r

: Koefisien reliabilitas yang dicari

: Jumlah butir pertanyaan

i2

: Varians butir-butir pertanyaan

: Varians skor test (varians total)

Sekumpulan pertanyaan dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitasnya lebih


dari atau sama dengan 0,700 (Kaplan & Saccuzo, 1993) Pengambilan keputusan :
3)

Jika r alpha positif, serta r 0,700 maka faktor atau variabel tersebut reliabel

37

4)

Jika r alpha tidak positif, serta r < 0,700 maka faktor atau variabel tersebut
tidak reliabel
Berdasarkan hasil uji reliabilitas untuk pengetahuan tentang SADARI dengan

jumlah pertanyaan sebanyak 20 soal terhadap 30 responden didapatkan nilai alpha


= 0,779. Sedangkan hasil uji reliabilitas untuk sikap tentang SADARI dengan
jumlah pernyataan sebanyak 20 pernyataan terhadap 30 responden didapatkan
nilai alpha = 0.927 sehingga instrumen tersebut dinyatakan reliabel.
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data tentang
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI), maka diperlukan alat pengumpul data (instrumen) yang tepat.
Data yang dikumpulkan berupa data primer dari responden melalui kuesioner,
mencakup variabel yang dibutuhkan.
Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti meminta izin kepada Kepala
Sub Kemahasiwaan Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Bandung untuk
melakukan penelitian, setelah mendapatkan izin, peneliti mendatangi bagian
Administrasi Akademik (ADAK) kemudian memperkenalkan diri dan memberi
tahu maksud dan tujuan penelitian, dengan bantuan staff Tata Usaha (TU) peneliti
melihat data seluruh mahasiswi dan memilah yang sesuai kriteria yaitu remaja
putri yang berusia minimal 20 tahun, lalu meminta bantuan kepada masingmasing ketua kelas untuk mengumpulkan remaja putri yang telah ditentukan.
Setelah semua remaja putri terkumpul peneliti memperkenalkan diri terlebih

38

dahulu dan memberitahu kepada remaja putri mengenai maksud atau tujuan
penelitian serta manfaat dan memberikan surat pernyataan kesediaan menjadi
responden (informed consent). Setelah remaja putri bersedia, selanjutnya peneliti
membagikan kuesioner kepada responden secara langsung kemudian responden
diberikan petunjuk oleh peneliti tentang cara untuk mengisi kuesioner. Untuk
mengisi kuesioner tersebut, responden diberikan waktu selama 40 menit, harus
selesai pada waktu yang telah ditentukan oleh peneliti dan tidak boleh dibawa
pulang ke rumah, selama remaja putri mengsi kuesioner, peneliti menunggu
proses pengisian dan mempersilahkan remaja putri bertanya apabila ada yang
tidak dimengerti.
3.6 Pengolahan Data dan Analisa Data
3.6.1 Pengolahan Data
Proses pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 13,0 melalui
tahapan sebagai berikut :
a. Editing
Editing adalah memeriksa jawaban kuesioner dari hasil pengumpulan data di
entry lengkap atau sempurna.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan mengklarifikasi data, memeriksa dan memberikan
kode jawaban atau kode tertentu sehingga lebih mudah dan sederhana,Yaitu
merupakan kegiatan memberikan kode untuk masing-masing data yang diperoleh
dari sumber data yang telah diperiksa kelengkapannya. Setelah data terkumpul

39

untuk variabel pengetahuan menggunakan rumus prosentase sebagai berikut :

P=

F
100%
N

Keterangan:
P = Prosentase
F = Jumlah jawaban yang benar
N= Jumlah semua pertanyaan
Yang akan diukur menjadi pengetahuan baik dengan nilai >76% diberi kode 2,
Pengetahuan cukup dengan nilai >56 - <76% diberi kode 1, dan pengetahuan
kurang dengan nilai <56% diberi kode 0. (Arikunto, 2006)
Untuk variabel sikap menggunakan rumus median sebagai berikut :
Median = nilai minimal + nilai maksimal
2
Yang mana bila hasil hitung lebih besar dari median dikategorikan sebagai sikap
positif/mendukung, sedangkan hasil lebih kecil dari median dikategorikan sebagai
sikap negatif/tidak mendukung. karena pernyataan yang peneliti buat sebanyak 18
pernyataan, maka di dapatkan nilai median yaitu 54, bila hasil >54 diberi kode 1
dan hasil <54 diberi kode 0.
c. Entry Data
Tabulasi atau menyusun data yaitu mengorganisir data sedemikian rupa
sehingga mudah dijumlah, disusun dan disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.
Data yang sudah diberi kode kemudian dimasukan ke dalam program komputer
dengan menggunakan program SPSS.

40

d. Cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukan,
dilakukan apabila terdapat kesalahan dalam melakukan pemasukan data yaitu
dengan melihat distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti. Setelah
seluruh

data

terkumpul,

maka

peneliti

melakukan

pengolahan

dengan

menggunakan program komputer yaitu SPSS.


3.6.2 Analisa Data
Analisa data yang digunakan adalah univariant. Peneliti hanya melihat jumlah
persentase Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI) apakah baik, cukup atau kurang serta mendukung (positif) atau
tidak (negatif). Adapun rumusnya yaitu :

P=

F
100%
N

Keterangan :
P = Prosentase
F = Jumlah responden berdasarkan kategori
N= Jumlah responden
3.7 Keterbatasan Penelitian
Pada saat pengumpulan data, tingkat III sedang PKL sehingga kuesioner
dibawa ke tempat PKL dan diserahkan saat pulang PKL, tetapi peneliti
mempercayakan kepada salah satu orang (tidak terpilih jadi responden) untuk
mengawasi remaja putri dalam pengisian kuesioner sesuai dengan yang telah
ditentukan dan diarahkan.
3.8 Etika Penelitian

41

Menurut Hidayat (2008) menyatakan bahwa, dalam melakukan penelitian


peneliti perlu mendapatkan adanya rekomendasi dari institusi atau pihak lain
dengan mengajukan permohonan izin kepada institusi atau lembaga penelitian.
Setelah mendapatkan persetujuan barulah peneliti melakukan penelitian dengan
menekankan masalah etika yang meliputi :
a.
Informed Consent (persetujuan)
Sebelum melakukan penelitian maka peneliti melakukan pendekatan dengan pihak
administrasi akademik dan mahasiswi yang berada di wilayah kerja jurusan
farmasi Poltekkes Kemenkes Bandung dan meminta persetujuan untuk menjadi
responden penelitian. Dengan tujuan agar para remaja putri atau responden
mengerti maksud dan tujuan penelitian. Informed consent merupakan bentuk
persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan
lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian
dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Jika
responden tidak bersedia maka hak peneliti harus menghormati hak responden.
Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain:
partisipasi responden, tujuan dilakukannya penelitian, jenis data yang dibutuhkan,
komitmen prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat
kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi dan lain-lain.
b.
Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika keperawatan adalah masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan
nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan untuk menjaga kerahasiaan
responden dan lembar tersebut diberikan kode.
c. Confidentiality (kerahasiaan)

42

Kerahasiaan menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan


dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan dalam
hasil penelitian. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset.

You might also like