Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Meida Amalina
Syaihu El Watoni
Eldita Dian V
Novia Tita Agustina
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang
perlu mendapatkan perhatian yang serius, hal ini dapat dilihat dari tingginya
prevalensi penyakit gigi dan mulut yang diderita oleh masyarakat Indonesia sebesar
72% termasuk anak-anak. Karies gigi dan penyakit periodontal adalah penyakit gigi
dan mulut yang banyak diderita masyarakat Indonesia.
Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia berdasarkan profil Data Kesehatan
Indonesia tahun 2011 menjelaskan bahwa penyakit jaringan pulpa dan periapikal
termasuk sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit umum di
seluruh Indonesia.maka dapat dinilai bahwa besarnya masalah penyakit gigi dan
mulut tidak hanya merupakan masalah kesehatan masyarakat tetapi menjadi masalah
social.
Perilaku juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi status
kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena pentingnya perilaku dalam mempengaruhi
status kesehatan gigi, maka frekuensi membersihkan gigidan mulut sebagai bentuk
perilaku dapat mempengaruhi baik buruknya kebersihan gigi dan mulut
mempengaruhi skor karies dan penyakit periodontal.
Hasil riset kesehatan dasar tahun 2007 menunjukkan penduduk Indonesia
yang menyadari bahwa dirinya bermasalah bahwa dirinya bermasalah gigi dan mulut
hanya 23% dan diantara mereka yang menyadari itu, hanya 30% yang menerima
perawatan atau pengobatan dari tenaga professional gigi. Ini berarti keinginan dan
kemampuan untuk mendapatkan pelayanan untuk berobat gigi sangat rendah, yaitu
hanya 7%. Dari jumlah tersebut, presentasi penduduk menerima perawatan untuk
penambalan/ pencabutan/ bedah gigi rata-rata sebesar 38,5%, pemasangan gigi
lepasan/ tiruan sebesar 4,6%, konseling perawatan/ kebersihan gigi rata-rata sebesar
13,3%.
Dari data yang diambil oleh Riskesda di berbagai provinsi yang mengalami
kenaikan prevalensi karies aktif dari tahun 2007 ke tahun 2013 hanya 4 provinsi yang
mengalami penurunan salah satunya adalah Yogyakarta. Dapat disimpulkan bahwa
masyarakat di Yogyakarta telah mampu mengoptimalkan layanan kesehatan
khususnya layanan kesehatan gigi dan mulut. Tercatat di Yogyakarta terdapat 30
Rumah sakit, dan banyak tersebar klinik gigi sehingga diharapkan masyarakat
Yogyakarta mampu lebih mengoptimalkan layanan kesehatan sehingga diharapkan
dapat menurunkan angka karies.
Tingginya karies di Indonesia masih belum mendapatkan penanganan yang
signifikan. Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengurangi prevalensi karies gigi,
di antaranya dengan melakukan pengukuran risiko karies. Risiko karies adalah
peluang seseorang untuk mempunyai beberapa lesi karies selama kurun waktu
tertentu. Pengukuran risiko karies dilakukan agar tindakan pencegahan dapat
ditujukan langsung kepada orang yang mempunyai risiko tinggi terhadap karies.
Dewasa ini, telah dikembangkan teknik pengukuran risiko karies dengan
menggunakan kariogram yang diperkenalkan oleh Dr. Bratthal. Kariogram adalah
sebuah program perangkat lunak pada komputer yang bertujuan untuk menunjukkan
latar belakang multi-faktorial karies gigi dengan menggambarkan interaksi yang
berhubungan dengan sepuluh faktor penyebab karies. Pengukuran risiko karies
dengan kariogram ini dilakukan dengan cara mengisi dan memberi skor pada kotak
yang tersedia pada sepuluh parameter, yaitu pengalaman karies, penyakit yang
berpengaruh, kandungan makanan, frekuensi makan, banyaknya plak, jumlah
streptokokus mutans, sekresi saliva, kapasitas buffer, program fluor, dan penilaian
klinik.
BAB II
LATAR BELAKANG
D.I.Yogyakarta
Barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, Provinsi D.I. Yogyakarta
dan Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Jumlah penduduk pada tahun 2011 tercatat sebanyak 1.125.369 jiwa. Penduduk
Sleman menuju Pantai Selatan antara lain Sungai Progo, Krasak, Sempor, Kuning,
Boyong, Winongo, Gendol dan Opak.
B. Profil Kecamatan Pakem
Pakem adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Pakem berada di sebelah Utara dari Ibukota
Kabupaten Sleman. Jarak Ibukota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan (Ibukota)
Kabupaten Sleman adalah 14 Km. Lokasi ibu kota kecamatan Pakem berada di
77.66708 LS dan 110.42011 BT. Kecamatan Pakem mempunyai luas wilayah
4.384,04 Ha. Alamat Kantor Kecamatan Pakem di Jl. Cangkringan No.3 Pakem,
Sleman. Kecamatan Pakem terdiri dari 5 Desa, yakni Desa Candibinangun,
Hargobinangun, Harjobinangun, Pakembinangun, dan Purwobinangun.
Perbatasan wilayah Kecamatan Pakem : sebelah utara adalah Gunung Merapi
yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah, sebelah
timur Kecamatan Cangkringan, sebelah barat Kecamatan Turi dan sebelah selatan
Kecamatan Ngemplak. Hasil sensus penduduk pada tahun 2014 menunjukan jumlah
total penduduk di kecamatan pakem sebanyak 37.250 jiwa. Jumlah penduduk lakilaki sebanyak 18.411 jiwa sedangkan jumlah penduduk wanita 18.847 jiwa. Rasio
jenis kelamin di Kecamatan Pakem pada tahun 2014 sebesar 36. Hal ini
mengindikasikan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dibanding jumlah
penduduk perempuan. Kepadatan penduduk di kecamatan Pakem pada 2014 sebesar
850 per km2. Kebanyakan penduduk pakem bekerja di sektor informal seperti
dibidang pertanian, perdagangan serta pariwisata.
Kecamatan Pakem berada di dataran tinggi. Ibukota Kecamatannya berada
pada ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Pakem beriklim seperti
layaknya daerah dataran tinggi di daerah tropis dengan cuaca sejuk sebagai ciri
khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di Kecamatan Pakem adalah 32 C dengan suhu
terendah 18 C. Bentangan wilayah di Kecamatan Pakem berupa tanah yang
berombak, perbukitan serta pegunungan.
Letak Kecamatan Pakem yang berada di lereng Gunung Merapi dan memiliki
obyek wisata Kaliurang membuat sektor perdagangan, jasa, hotel & restoran
menyumbang 40 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan
Pakem. Sektor ini masih memungkinkan untuk dikembangkan dengan mulai
diperkenalkannya wisata alam jelajah merapi. Sektor lain yang menopang
pertumbuhan ekonomi Kecamatan Pakem adalah sektor Pertanian yang menyumbang
seperempat dari PDRB Kecamatan Pakem.
Persentase Penduduk Bermasalah Gigi-Mulut Menurut Kabupaten Di Provinsi D.I.
Yogyakarta Berdasarkan Riskesdas 2007
Kabupaten/Kota
Bermasalah Gigi
Menerima
Hilang Seluruh
Mulut
Perawatan Dari
Gigi Asli
Tenaga Medis
Gigi
Kulon Progo
23,6
37,2
4,6
Bantul
21,7
29,6
2,2
Gunung Kidul
30,7
33,2
1,6
Sleman
19,9
40,4
2,1
Kota Yogyakarta
25,0
50,9
2,3
D.I. Yogyakarta
23,6
37,1
2,3
Catatan : Termasuk tenaga medis gigi: perawat gigi, dokter gigi, atau dokter spesialis
kesehatan gigi dan mulut.
Angka kesakitan gigi di wilayah Kabupaten Sleman jika dikali dengan jumlah
penduduk Pakem maka sejumlah 7.412,75 orang.
C. Profil PKU Muhammadiyah Pakem
PKU Muhammadiyah Pakem merupakan amal usaha kesehatan (AUMKES)
yang didirikan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pakem. Bangunan PKU
Muhammadiyah Pakem berdiri diatas tanah wakaf keluarga besar Bapak Haji
Muhammad Ilham S.H. dan wakaf para donator. PKU Muhammadiyah Pakem mulai
berdiri akhir tahun 1999 dan resmi beroprasional sejak tahun 2000.
: 0,3 km
: 5 km
: 6 km
: 7 km
: 15 km
: 17,5 km
: 15 km
cand)
2. Direktur Pelayanan Medis
: dr. Safiqulatif Abdillah, MMR
3. Direktur Pembinaan, Dakwah, dan Pencitraan :
Widodo
S,S.Ag.
(Master cand)
4. Direktur Sarana Prasarana dan Keuangan
2013
463
2014
342
2015
409
Maret 2016
No Jenis kegiatan
April 2016
1
Perkenalan dan
orientasi
Pembuatan jadwal dan
penyusunan rencana
kerja
Jaga poli gigi
Pembuatan poster,
3
4
leaflet, proposal
1 1
7 8
Perawatan Gigi
5
Murah
Survey tempat
penyuluhan
Pembuatan surat ijin
gigi masal
Penyuluhan di SD
Percobaan 4 Pakem
Penyuluhan dan sikat
gigi masal di TK
9
Negeri 2 Sleman
Pengajian dan Tanya
Jawab seputar
kesehatan gigi dan
mulut di Pondok
10
Pesantren Tahfidzqu
Pengajian dan
Penyuluhan kesehatan
gigi dan mulut di Panti
12
Asuhan Al Hakiem
Pelayanan kesehatan
gigi harga promo
BAB III
MANAGEMENT POLI GIGI
Analisa Lingkungan (Kotler, 2008)
1. Consumen (Value Demander)
Consumen adalah semua orang yang menuntut organisasi untuk memenuhi
standar
kualitas
tertentu
dan
memberikan
pengaruh
pada
kinerja
yang
Need yaitu suatu keinginan yang diwujudkan dalam tindakan seseorang untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik menurut pengertian pribadi.
Sedangkan demand atau permintaan yaitu suatu keinginan, kebutuhan yang
direalisasikan dengan tindakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara
nyata.
Berdasarkan pengamatan yang diperoleh di kecamatan pakem terdapat
beberapa praktek dokter gigi pribadi, Rumah Sakit dan Puskesmas yang memiliki
poli gigi. Di lihat dari laporan kunjungan kesehatan diketahui banyaknya
masyarakat yang bermasalah dengan kesehatan gigi, tapi permintaan perawatan
masih cukup rendah
kesehatan gigi dengan alasan tidak berpengaruh secara langsung dengan aktifitas
kerja dan biaya yang dikeluarkan cukup besar. Hal ini terlihat dari meningkatnya
kunjungan secara bermakna ketika diadakan program atau perawatan murah.
Analisa TOWS
EKSTERNAL
1. OPPORTUNITY
No.
1
Indikator
Terletak di pinggir jalan raya
Peringk
Bobo
Rating
Bobot x Rating
at
1
t
0,17
0,51
0,33
0,66
0,5
kecamatan
2.
3.
Indikator
Terdapat 2 RS : Grachia tipe A, RS
2,17
Peringk
Bobo
Rating
Bobot x Rating
at
2
t
0,33
0,66
0,5
0,17
0,17
2. THREAT
No.
1
3.
TOTAL
1,83
Indikator
Peringk
Bobo
Rating
Bobot x Rating
at
1
t
0,17
0,66
INTERNAL
1. STRENGTH
No.
1
2.
0,33
0,34
3.
0,5
terjangkau
TOTAL
Indikator
Peringk
Bobo
Rating
Bobot x Rating
at
2
t
0,33
0,33
0,5
0,17
0,34
2. WEAKNESS
No.
1
2.
membuat bising)
Jam praktek dokter gigi yang
terbatas.
3.
X = S W = 2 1,67 = 0,33
1,67
Kuadran TOWS
1. Mendukung stragi
agresif
0,34
Peluan
g
0,33
Kelemaha
n
Kekuata
n
X
Ancam
an
4. Mendukung strategi
defensif
Threat
Strategi Kuadran I
Strength
2. Mendukung strategi
diversifikasi
Diversifikasi
Strategi Kuadaran II
Strategi Kuadran IV
Strategi
defensif
yaitu
perampingan,
Eksternal
OPPORTUNITIES
Internal
STRENGHT
Adapun kompetensi five star doctor yang harus dimiliki oleh seorang dokter
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
a. Decision Maker
Dokter gigi dituntut untuk mampu memilih teknologi dan jalan keluar
yang tepat guna untuk digunakan dalam mempertinggi pelayanan kesehatan
yang layak dan biaya terjangkau, dengan kata lain dokter adalah pengambil
keputusan atas dinamika permasalahan yang terjadi disekitarnya baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Permasalahan di dalam RS PKU Muhammadiyah Pakem yaitu jumlah
kunjungan poli gigi yang kurang stabil disebabkan kurangnya promosi
kesehatan gigi dan mulut . Dari analisa permasalahan dan analisa TOWS ,
kami memutuskan mengadakan program Perawatan Gigi Murah (Scalling
USS, Pencabutan Gigi Anak dengan CE serta penambalan gigi sederhana)
setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu dimulai pada tanggal 1 April 2016 25
April 2016, sebagai alternatif jalan keluar dalam meningkatkan promosi
b. Care Provider
Yaitu mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai seorang individu dan sebagai
bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga, komunitas, lingkungannya, dan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, komprehensif,
kontinu, dan personal dalam jangka waktu panjang dalam wujud hubungan
profesional dokter-pasien yang saling menghargai dan mempercayai. Juga sebagai
pelayanan komprehensif yang manusiawi namun tetap dapat dapat diaudit dan
dipertangungjawabkan. Contoh : Memberikan pelayanan medis yang bermutu,
menyeluruh, berkelanjutan, dan manusiawi terhadap pasien (Azwar, 2010).
Hal-hal yang dilakukan sebagai care provider selama 1 bulan masa internship
adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan sesuai SOP kepada pasien.
b. Efisiensi waktu dengan pelayanan yang maksimal, mampu memberikan
masukan sesuai kebutuhan pasien.
c. Berusaha memberikan perawatan yang komprehensif.
d. Memberikan DHE kepada setiap pasien sehingga akan tumbuh kesadaran
mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Setiap hari poli gigi PKU Muhammadiyah Pakem buka dari Senin - Sabtu jam 09.00
19.00 dan hari Minggu yaitu jam 09.00 12.00. Pelayanan yang dilakukan meliputi
semua pelayanan yaitu dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Poli gigi juga
terintegrasi dengan IGD sehingga menerima pasien-pasien kegawatdaruratan gigi dan
mulut.
c. Communicator
Yaitu mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui penjelasan yang
efektif sehingga memberdayakan pasien dan keluarganya untuk meningkatkan
dan memelihara kesehatannya sendiri serta memicu perubahan cara berpikir
menuju sehat dan mandiri kepada pasien dan komunitasnya. Contoh :
Memotivasi, mengarahkan, dan memberikan edukasi kepada orang lain
mengenai pentingnya gaya hidup sehat (Azwar, 2010). Contoh peran
mahasiswa Internship sebagai komunikator yaitu:
d. Community Leader
Yaitu
memperoleh
kepercayaan
dari
komunitas
pasien
yang
nama
masyarakat dan
menjadi
panutan
masyarakat.
Contoh
e. Manager
Sebagai manajer, seorang dokter diharapkan dapat memanfaatkan
data-data kesehatan sebagai bahan pertimbangan keputusan. Dengan
kemampuan managerial yang dimilikinya, dokter dapat menjalin kerjasama
dengantim dari berbagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan maupun kehidupan sosial. Hal hal yang dilakukan dalam kegiatan
managerial di poli gigi antara lain:
Pembuatan program yang dapat meningkatkan rate pengunjung.
Mengontrol penggunaan alat dan bahan sehingga lebih efektif dan efisien.
Koordinasi dengan tenaga medis dan staf BPRB PKU Muhammadiyah Pakem
Yogyakarta.
Memberikan pelayanan yang maksimal dengan efisiensi waktu.
DENTAL MARKETING
1. STRATEGY
yang
tidak
profesi (PDGI)
Sikap dokter gigi yg islami, dengan pembawaan diri yang
ramah, tutur kata yang lembut, cantik, mudah, wangi, energik,
on call.
mudah dipahami pasien, jelas, dan penampilan yang sopan dan enak
dipandang.
c) SERVICE
Dokter gigi PKU Pakem selalu tenang, tidak pernah membantah,
memberikan solusi permasalahan yang terjadi dan memastikan tidak
terulang lagi, menjadi pendengar yang baik dan sebaik mungkin
memilih ucapan kalimat yang baik dan menyejukkan, supaya tidak
berkepanjangan dan menyebar dan merugikan pihak PKU Pakem.
Strategi Marketing
Ada 2 strategi marketing untuk PKU Muhammadiyah Pakem yaitu :
1. Eksternal Marketing yang perlu dipertimbangkan :
a) Sistem marketing klasik yakni sistem domino yang promosinya
b)
c)
d)
e)
lama
Bersikap ramah terhadap pasien
Memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang jalannya perawatan
Alat dan bahan praktek yang up to date
Sterilisasi terjamin
Pasien Emergency segera ditangani
Menarik biaya pearawatan yang sesuai
Skill yang baik, diagnosa dan pearawatan yang tepat, halus tanpa rasa
sakit
Alamat
Diagnosa
Tindakan
Harga
30-3-16 An Tegar 6
Bp
31-3-16
32
Wiyarno
Pakem
Jambu
kepuharjo
85 pulpitis
16 radix
period
premed
7000
Operato
r
Meida
premed
7000
Meida
1-4-16
Nn Neni
Candi
malposisi
Control
27.000
Drg
Ageng
2-4-16
Ny Ida
Nekrose
pulpa,
Gingivitis
Observasi
premed
7000
Toni
2-4-16
16 radix
Ekstraksi
infiltrasi
72.000
Toni
2-4-16
Malposisi
Kontrol
27.000
Drg
ageng
2-4-16
Armand
Arkhan
11 karies
media
Tumpat RK
105.00
0
Drg
Ageng
7-4-16
Ny
Muryani
23
Abses
periodonta
l
premedikasi
7000
Eldhita
7-4-16
An
Yusuf
13
Ngepring
Purwobinan
gun
Jambu
Kepuharjo
Perum
Dayu
Jl.
Kaliurang
84
Balong
Umbulharjo
o
PP
Hidayatulla
h
36 GP
abses
Premedikasi 7000
Drg
Purwati
10
8-4-16
Ny
Mursini
53
Nglingi
abses
premedikasi
7000
Meida
11
9-4-16
Nn Lysia
17
pulpitis
devitalisasi
35.000
Meida
12
11-4-16
Bp
Margono
30
16 Gp
period
premed
7000
Toni
13
11-4-16
Ny
Yumarti
38
4 karies
media
Tumpat RK
85.000
Toni
14.
11-4-16
Karies
media
Tumpatan
RK
25.000
Toni
Tumpatan
RK
37 nekrose Ekstraksi
175.00
0
15.000
Drg
Ageng
Eldita
No
Tanggal Nama
1
2
15
16
Bp
Wiyarno
Armihad
i
Umur
27
32
An
Almahud 15
in
An
11-4-16
17
Lyssia
12-4-16 Nn Desi 17
Sidoarjo
umbulharjo
Pandan
purohargobi
nangun
Pandanpuro
Hargobinan
gun
Padasan
pakembinan
gun
umbulharjo
padasan
fraktur
17
12-4-16 Nn Devi
18
12-4-16
padasan
kalkulus
Ny
Aminah
Kaliadem
abses
19
12-4-16 Ny Umi
Ngepring
20
An
14-4-16
Nanda
21
15-4-16
Ny Siti
Fatimah
31
22
15-4-16
Ny
Sajinem
47
23
15-4-16
Ny
Kartinah
36
24
25
Ny Umi
15-4-16 Rohmatu
l
Armihad
15-4-16
i
17
30
26
15-4-16 Armadi
19
27
18-4-16
Ny
Karsiem
36
28
19-4-16
Bp
Jumaidi
33
29
Ny
21-4-16 Febriyan
ti
36
blok
Scalling
USS
65.000
Eldhita
premedikasi
7000
Novia
malposisi
kontrol
25.000
Drg
Ageng
54
persistensi
Ekstraksi
CE
40.000
Drg
Purwati
Karang
gigi
Scalling
USS
45.000
Novia
gingivitis
Scalling
USS
35.000
Novia
Karang
gigi
Scalling
USS
45.000
Novia
Karang
gigi
Scalling
USS
35.000
Novia
Perum dayu
malposisi
kontrol
27.000
Perum
Dayu
Labasan
Pakem
Ngepring
Purwobinan
gun
11, 21
Karies
Tumpat RK
65.000
Abses
premedikasi
7000
Toni
Gingivitis
Scalling
USS
57.000
Eldhita
Degolan
14 Radix
Ekstraksi
Infiltrasi
80.000
Eldhita
Jero
Harjobinang
un
Ngepring
purwobinan
gun
Ngepring
purwobinan
gun
Ngepring
Purwobinan
gun
Ngepring
Purwobinan
gun
Drg
Ageng
Drg
Ageng
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Banyak masyarakat yang masih kurang kesadaran terhadap memelihara
kesehatan gigi dan mulut
2. Adanya hubungan di dalam Five Star Doctor yang diterapkan selama 1 bulan
masa internship di Klinik PKU Muhammadiyah Pakem dengan melihat
permasalahan yang ada kemudian menentukan pemecahan masalah yaitu
melakukan penyuluhan, screening, diskusi, serta pembagian leaflet. Sehingga
terjalin komunikasi yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut pasien secara
keseluruhan.
SARAN
1. Perlunya meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam program pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut
2. Perlunya
penyuluhan
secara
rutin
sebagai
upaya
promotif
dalam
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang : Bina Rupa
Aksara Publisher
Kotler, Philip. 2008. Rethingking Marketing: Susitanable Marketing Enterprise in
Asia. Singapore: Pearson Education South Asia
Russel, J.Thomas., W. Ronald Lane. 1996. Kleppners Advertising Procedure,
Thirteenth Edition. New Jersey : Prentice Hall
Tjiptono, Fandy & Chandra, Gregorius. 2011. Service, Quality & Satisfaction Edisi:
3. Yogyakarta : CV Andi Offset