You are on page 1of 29

LAPORAN INTERNSHIP

PROFESI KEDOKTERAN GIGI


PKU MUHAMMADIYAH PAKEM
28 Maret 2016 26 April 2016

Disusun Oleh :
Meida Amalina
Syaihu El Watoni
Eldita Dian V
Novia Tita Agustina

Pembimbing Lapangan : drg. Ageng Kresna

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang
perlu mendapatkan perhatian yang serius, hal ini dapat dilihat dari tingginya
prevalensi penyakit gigi dan mulut yang diderita oleh masyarakat Indonesia sebesar
72% termasuk anak-anak. Karies gigi dan penyakit periodontal adalah penyakit gigi
dan mulut yang banyak diderita masyarakat Indonesia.
Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia berdasarkan profil Data Kesehatan
Indonesia tahun 2011 menjelaskan bahwa penyakit jaringan pulpa dan periapikal
termasuk sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit umum di
seluruh Indonesia.maka dapat dinilai bahwa besarnya masalah penyakit gigi dan
mulut tidak hanya merupakan masalah kesehatan masyarakat tetapi menjadi masalah
social.
Perilaku juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi status
kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena pentingnya perilaku dalam mempengaruhi
status kesehatan gigi, maka frekuensi membersihkan gigidan mulut sebagai bentuk
perilaku dapat mempengaruhi baik buruknya kebersihan gigi dan mulut
mempengaruhi skor karies dan penyakit periodontal.
Hasil riset kesehatan dasar tahun 2007 menunjukkan penduduk Indonesia
yang menyadari bahwa dirinya bermasalah bahwa dirinya bermasalah gigi dan mulut
hanya 23% dan diantara mereka yang menyadari itu, hanya 30% yang menerima
perawatan atau pengobatan dari tenaga professional gigi. Ini berarti keinginan dan
kemampuan untuk mendapatkan pelayanan untuk berobat gigi sangat rendah, yaitu
hanya 7%. Dari jumlah tersebut, presentasi penduduk menerima perawatan untuk
penambalan/ pencabutan/ bedah gigi rata-rata sebesar 38,5%, pemasangan gigi
lepasan/ tiruan sebesar 4,6%, konseling perawatan/ kebersihan gigi rata-rata sebesar
13,3%.

Dari data yang diambil oleh Riskesda di berbagai provinsi yang mengalami
kenaikan prevalensi karies aktif dari tahun 2007 ke tahun 2013 hanya 4 provinsi yang
mengalami penurunan salah satunya adalah Yogyakarta. Dapat disimpulkan bahwa
masyarakat di Yogyakarta telah mampu mengoptimalkan layanan kesehatan
khususnya layanan kesehatan gigi dan mulut. Tercatat di Yogyakarta terdapat 30
Rumah sakit, dan banyak tersebar klinik gigi sehingga diharapkan masyarakat
Yogyakarta mampu lebih mengoptimalkan layanan kesehatan sehingga diharapkan
dapat menurunkan angka karies.
Tingginya karies di Indonesia masih belum mendapatkan penanganan yang
signifikan. Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengurangi prevalensi karies gigi,
di antaranya dengan melakukan pengukuran risiko karies. Risiko karies adalah
peluang seseorang untuk mempunyai beberapa lesi karies selama kurun waktu
tertentu. Pengukuran risiko karies dilakukan agar tindakan pencegahan dapat
ditujukan langsung kepada orang yang mempunyai risiko tinggi terhadap karies.
Dewasa ini, telah dikembangkan teknik pengukuran risiko karies dengan
menggunakan kariogram yang diperkenalkan oleh Dr. Bratthal. Kariogram adalah
sebuah program perangkat lunak pada komputer yang bertujuan untuk menunjukkan
latar belakang multi-faktorial karies gigi dengan menggambarkan interaksi yang
berhubungan dengan sepuluh faktor penyebab karies. Pengukuran risiko karies
dengan kariogram ini dilakukan dengan cara mengisi dan memberi skor pada kotak
yang tersedia pada sepuluh parameter, yaitu pengalaman karies, penyakit yang
berpengaruh, kandungan makanan, frekuensi makan, banyaknya plak, jumlah
streptokokus mutans, sekresi saliva, kapasitas buffer, program fluor, dan penilaian
klinik.

BAB II
LATAR BELAKANG

A. Demografi Kabupaten Sleman


Kabupaten Sleman merupakan bagian dari wilayah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Sesuai dengan Perda No. 12 tahun 1998, hari jadi Kabupaten Sleman
disepakati tanggal 15 Mei 1916, sehingga pada tahun 2015 merupakan peringatan
hari jadi yang ke-99. Wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110 o 13 00
sampai dengan 110o 3300 Bujur Timur, dan mulai 7 o 3451 sampai dengan 7o 47
03 Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 100 2.500 meter di atas permukaan
air laut. Jarak terjauh Utara-Selatan kira-kira 32 km, Timur Barat kira-kira 35 km,
terdiri dari 17 kecamatan, 86 desa, dan 1.212 padukuhan. Dengan batasan wilayah :

Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah,


Timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah,
Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta, Provinsi

D.I.Yogyakarta
Barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, Provinsi D.I. Yogyakarta
dan Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Jumlah penduduk pada tahun 2011 tercatat sebanyak 1.125.369 jiwa. Penduduk

laki-laki berjumlah 559.302 jiwa (49,70%), perempuan 566.067 jiwa (50,30%)


dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,73% dengan jumlah kepala keluarga
sebanyak 305.376.
Wilayah di bagian selatan merupakan dataran rendah yang subur, sedang
bagian utara sebagian besar merupakan tanah kering yang berupa ladang dan
pekarangan, serta memiliki permukaan yang agak miring ke selatan dengan batas
paling utara adalah Gunung Merapi. Di lereng selatan Gunung Merapi terdapat dua
buah bukit, yaitu Bukit Turgo dan Bukit Plawangan yang merupakan bagian dari
Kawasan Wisata Kaliurang. Beberapa sungai yang mengalir melalui Kabupaten

Sleman menuju Pantai Selatan antara lain Sungai Progo, Krasak, Sempor, Kuning,
Boyong, Winongo, Gendol dan Opak.
B. Profil Kecamatan Pakem
Pakem adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Pakem berada di sebelah Utara dari Ibukota
Kabupaten Sleman. Jarak Ibukota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan (Ibukota)
Kabupaten Sleman adalah 14 Km. Lokasi ibu kota kecamatan Pakem berada di
77.66708 LS dan 110.42011 BT. Kecamatan Pakem mempunyai luas wilayah
4.384,04 Ha. Alamat Kantor Kecamatan Pakem di Jl. Cangkringan No.3 Pakem,
Sleman. Kecamatan Pakem terdiri dari 5 Desa, yakni Desa Candibinangun,
Hargobinangun, Harjobinangun, Pakembinangun, dan Purwobinangun.
Perbatasan wilayah Kecamatan Pakem : sebelah utara adalah Gunung Merapi
yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah, sebelah
timur Kecamatan Cangkringan, sebelah barat Kecamatan Turi dan sebelah selatan
Kecamatan Ngemplak. Hasil sensus penduduk pada tahun 2014 menunjukan jumlah
total penduduk di kecamatan pakem sebanyak 37.250 jiwa. Jumlah penduduk lakilaki sebanyak 18.411 jiwa sedangkan jumlah penduduk wanita 18.847 jiwa. Rasio
jenis kelamin di Kecamatan Pakem pada tahun 2014 sebesar 36. Hal ini
mengindikasikan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dibanding jumlah
penduduk perempuan. Kepadatan penduduk di kecamatan Pakem pada 2014 sebesar
850 per km2. Kebanyakan penduduk pakem bekerja di sektor informal seperti
dibidang pertanian, perdagangan serta pariwisata.
Kecamatan Pakem berada di dataran tinggi. Ibukota Kecamatannya berada
pada ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Pakem beriklim seperti
layaknya daerah dataran tinggi di daerah tropis dengan cuaca sejuk sebagai ciri
khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di Kecamatan Pakem adalah 32 C dengan suhu
terendah 18 C. Bentangan wilayah di Kecamatan Pakem berupa tanah yang
berombak, perbukitan serta pegunungan.

Letak Kecamatan Pakem yang berada di lereng Gunung Merapi dan memiliki
obyek wisata Kaliurang membuat sektor perdagangan, jasa, hotel & restoran
menyumbang 40 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan
Pakem. Sektor ini masih memungkinkan untuk dikembangkan dengan mulai
diperkenalkannya wisata alam jelajah merapi. Sektor lain yang menopang
pertumbuhan ekonomi Kecamatan Pakem adalah sektor Pertanian yang menyumbang
seperempat dari PDRB Kecamatan Pakem.
Persentase Penduduk Bermasalah Gigi-Mulut Menurut Kabupaten Di Provinsi D.I.
Yogyakarta Berdasarkan Riskesdas 2007
Kabupaten/Kota

Bermasalah Gigi

Menerima

Hilang Seluruh

Mulut

Perawatan Dari

Gigi Asli

Tenaga Medis
Gigi
Kulon Progo
23,6
37,2
4,6
Bantul
21,7
29,6
2,2
Gunung Kidul
30,7
33,2
1,6
Sleman
19,9
40,4
2,1
Kota Yogyakarta
25,0
50,9
2,3
D.I. Yogyakarta
23,6
37,1
2,3
Catatan : Termasuk tenaga medis gigi: perawat gigi, dokter gigi, atau dokter spesialis
kesehatan gigi dan mulut.
Angka kesakitan gigi di wilayah Kabupaten Sleman jika dikali dengan jumlah
penduduk Pakem maka sejumlah 7.412,75 orang.
C. Profil PKU Muhammadiyah Pakem
PKU Muhammadiyah Pakem merupakan amal usaha kesehatan (AUMKES)
yang didirikan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pakem. Bangunan PKU
Muhammadiyah Pakem berdiri diatas tanah wakaf keluarga besar Bapak Haji
Muhammad Ilham S.H. dan wakaf para donator. PKU Muhammadiyah Pakem mulai
berdiri akhir tahun 1999 dan resmi beroprasional sejak tahun 2000.

Visi PKU Muhammadiyah Pakem adalah Menjadi Rumah Sakit Kebanggaan


Umat yang Mewujudkan Konsep Rahmatan Lilalamin Melalui Pemberdayaan
Insani, Proses yang Efektif dan Efisien serta Berorientasi pada Kepuasan Pelanggan.
Misi PKU Muhammadiyah Pakem adalah :
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dankepedulian pada kalangan
dhuafa
2. Membangun Institusi Kesehatan yang Islami
3. Mengintensifkan pembinaan umat untuk terwujudnya masyarakat yang
sehat jasmani dan rohani
4. Mendorong Kesadaran Masyarakat untuk Hidup Sehat
5. Mengembangkan potensi institusi menuju tercapainya system manajemen
PKU yang berkualitas
PKU Muhammadiyah Pakem terletak di Dusun Pakem Gede, Desa
Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Propinsi daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY).
PKU Muhammadiyah Pakem dan jarak wilayah sekitarnya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan


Jarak dari wilayah kecamatan Cangkringan
Jarak dari wilayah kecamatan Ngemplak
Jarak dari wilayah kecamatan Nganglik
Jarak dari kabupaten Sleman
Jarak dari pusat pemerintahan DIY
Jarak dari puncak Gunung Merapi

: 0,3 km
: 5 km
: 6 km
: 7 km
: 15 km
: 17,5 km
: 15 km

Direksi PKU Muhammadiyah Pakem :


1. Direktur Utama

: dr. Aprilia Dyah Kusumawati (Master

cand)
2. Direktur Pelayanan Medis
: dr. Safiqulatif Abdillah, MMR
3. Direktur Pembinaan, Dakwah, dan Pencitraan :
Widodo
S,S.Ag.
(Master cand)
4. Direktur Sarana Prasarana dan Keuangan

: Ir. Wahyu Dwihantoro

Tenaga PKU Muhammadiyah Pakem :


1. dr. Sudiyana, Sp.OG
2. dr. Agus Wahyu Widayat, Sp.OG, M.Sc
3. dr. Nurcholid Umam, M.Sc., Sp.A
4. dr. Agus Widyatmoko, Sp.PD, M.Sc
5. dr. Dessi.NP, Sp.PD, M.Sc
6. dr. Aprilia Dyah Kusumawati (Master cand)
7. dr. Pipit Qonitatin
8. dr. Novyan Lusiana
9. dr. Safiqulatif Abdillah, MMR
10. dr. Lutfan Zaky
11. dr. Candra
12. dr. Andrian
13. dr. Ade Wahdini
14. dr. Sani Rahman, MPH
15. dr. Nurina Risanty (Master Cand)
16. drg. Purwanti
17. drg. Ageng Khresna Saputra
Jenis Pelayanan di PKU Muhammadiyah Pakem :
1. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam
2. Persalinan 24 Jam (melayani jampersal)
3. Klinik Dokter Umum
4. Klinik Dokter Gigi
5. Klinik Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan
6. Klinik Dokter Spesialis Anak
7. Klinik Dokter Spesialis Penyakit Dalam
8. Klinik TB-DOTS
9. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KB, Imunisasi)
10. Pelayanan Khitan oleh Dokter
11. Farmasi 24 Jam
12. Laboraturium
13. EKG
14. USG
15. Home Care & Home Visit (Dokter On the Call 24 Jam)
16. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
17. Pembinaan UKS
18. Pelayanan Ambulance 24 Jam (Antar-jemput Pasien)
19. Pelayanan Dana Kesehatan Muhammadiyah
20. Pelayanan Pasien Kerjasama/Relasi (Asuransi)
21. Perawatan Jenazah

Angka kunjungan pasien di Poli Gigi RS PKU Muhammadiyah Pakem per


tahun kunjungan adalah sebagaimana berikut :
Jumlah Pasien

2013
463

2014
342

2015
409

Maret 2016
No Jenis kegiatan

April 2016
1

Perkenalan dan

orientasi
Pembuatan jadwal dan
penyusunan rencana

kerja
Jaga poli gigi
Pembuatan poster,

3
4

leaflet, proposal

1 1

7 8

Perawatan Gigi
5

Murah
Survey tempat

penyuluhan
Pembuatan surat ijin

penyuluhan dan sikat


7

gigi masal
Penyuluhan di SD

Percobaan 4 Pakem
Penyuluhan dan sikat

gigi masal di TK
9

Negeri 2 Sleman
Pengajian dan Tanya

Jawab seputar
kesehatan gigi dan
mulut di Pondok
10

Pesantren Tahfidzqu
Pengajian dan

Penyuluhan kesehatan
gigi dan mulut di Panti
12

Asuhan Al Hakiem
Pelayanan kesehatan
gigi harga promo

BAB III
MANAGEMENT POLI GIGI
Analisa Lingkungan (Kotler, 2008)
1. Consumen (Value Demander)
Consumen adalah semua orang yang menuntut organisasi untuk memenuhi
standar

kualitas

tertentu

dan

memberikan

pengaruh

pada

kinerja

organisasi.Jumlah populasi masyarakat Pakem adalah 37.250 jiwa dan sebagian


besar masyarakat bermata pencaharian disektor informal seperti petani.
2. Competitor (Value Suplier)
Competitor merupakan sebuah perusahaan atau instansi yang menawarkan
jasa atau produk yang sama. Dimana yang menjadi competitor Poli gigi PKU
Muhammadiyah Pakem adalah RS Panti Nugroho, RS Gracia, praktek bersama
dokter gigi, puskesmas.
3. Company (Value Decider)
Yaitu untuk mengidentifikasi efek terhadap perusahaan, 3 C yang lain harus
dianalis secara bersamaan.Contohnya terdapat berbagai macam swayalan, pasar,
perkebunan salak, tempat wisata, penginapan, Universitas Swasta, Puskesmas,
dan Rumah Sakit.
4. Change
Yaitu aspek aspek yang mempengaruhi terjadinya perubahan seperti
teknologi, politik, hukum, sosial budaya, ekonomi dan pasar. Pada PKU
Muhammadiyah Pakem sudah menggunakan peralatan kedokteran gigi
mengikuti perkembangan zaman.
5. Connect

yang

Poli gigi PKU Muhammadiyah Pakem memiliki koneksi yang mendukung


pelayanan kedokteran gigi dan bekerja sama dengan jaminan kesehatan JPKM
serta bekerja sama dengan jejaring RS PKU Muhammadiyah lainnya. PKU
Muhammadiyah Pakem bekerja sama dengan Hallo Dokter sejak tahun 2013 dan
bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebagai salah satu
tempat pembelajaran mahasiswa profesi kedokteran gigi.

Analisa Situasi (Russell, 1996)


1. Ability to pay (daya beli masyarakat)
Yaitu kemampuan daya beli masyarakat dapat dilihat dari pendapatan
perkapita. Pendapatan perkapita daerah adalah besarnya pendapatan rata-rata
penduduk di suatu daerah dan digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan
tingkat pembangunan suatu daerah. Diketahui bahwa pendapatan UMK Sleman
Rp 1.338.000,-.
2. Willingness to pay (kemauan membayar)
Dapat dilihat dari 2 hal yaitu mengamati dan menempatkan model pelayanan
jasa kesehatan dimasa lalu, pengeluaran terhadap harga pelayanan kesehatan.
Yang kedua yaitu wawancara langsung ke masyarakat seberapa besar kemampuan
dan kemauan membayar paket atau jasa pelayanan kesehatan.
Indikator yang dapat digunakan adalah banyaknya toko yang menjual
kebutuhan tersier, perhotelan, dan restoran. Selain itu, terdapat beberapa tempat
praktik dokter gigi yang berdekatan dengan tarif yang cukup tinggi dan
masyarakat banyak mengakses pelayanan kesehatan gigi dan mulut.Hal ini
menunjukakan kemauan membayar masyarakat Pakem cukup tinggi untuk
mengkases perawatan gigi dan mulut.
3. Need and demand

Need yaitu suatu keinginan yang diwujudkan dalam tindakan seseorang untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik menurut pengertian pribadi.
Sedangkan demand atau permintaan yaitu suatu keinginan, kebutuhan yang
direalisasikan dengan tindakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara
nyata.
Berdasarkan pengamatan yang diperoleh di kecamatan pakem terdapat
beberapa praktek dokter gigi pribadi, Rumah Sakit dan Puskesmas yang memiliki
poli gigi. Di lihat dari laporan kunjungan kesehatan diketahui banyaknya
masyarakat yang bermasalah dengan kesehatan gigi, tapi permintaan perawatan
masih cukup rendah

karena masyarakat cenderung kurang mempedulikan

kesehatan gigi dengan alasan tidak berpengaruh secara langsung dengan aktifitas
kerja dan biaya yang dikeluarkan cukup besar. Hal ini terlihat dari meningkatnya
kunjungan secara bermakna ketika diadakan program atau perawatan murah.

Analisa TOWS
EKSTERNAL
1. OPPORTUNITY
No.
1

Indikator
Terletak di pinggir jalan raya

Peringk

Bobo

Rating

Bobot x Rating

at
1

t
0,17

0,51

0,33

0,66

0,5

kecamatan
2.

Daya beli masyarakat Pakem cukup


tinggi

3.

Mempunyai relasi dengan yayasan


Muhammadiyah
TOTAL

Indikator
Terdapat 2 RS : Grachia tipe A, RS

2,17

Peringk

Bobo

Rating

Bobot x Rating

at
2

t
0,33

0,66

0,5

0,17

0,17

2. THREAT
No.
1

Panti Nugroho dan 1 puskesmas


2.

Banyaknya peserta pengguna


asuransi pemerintah (Ex : BPJS)

3.

Masih kurangnya kesadaran


masyarakat tentang kesehatan gigi
dan mulut.

TOTAL

1,83

Indikator

Peringk

Bobo

Rating

Bobot x Rating

at
1

t
0,17

0,66

INTERNAL
1. STRENGTH
No.
1

Sumber daya manusia (selalu ada


dokter gigi yang jaga)

2.

Peralatan dan Bahan yang memadai

0,33

0,34

3.

Pelayanan ramah dan harga

0,5

terjangkau
TOTAL

Indikator

Peringk

Bobo

Rating

Bobot x Rating

at
2

t
0,33

0,33

0,5

0,17

0,34

2. WEAKNESS
No.
1

Ruang Praktek kurang nyaman


(adanya kompresor dalam ruangan

2.

membuat bising)
Jam praktek dokter gigi yang
terbatas.

3.

Promosi kesehatan kurang ( hanya


ada saat dokter gigi magang 1
bulan)
TOTAL

X = S W = 2 1,67 = 0,33

1,67

Y = O T = 2,17 1,83 = 0,34

Kuadran TOWS

3. Mendukung strategi turn


around

1. Mendukung stragi
agresif

0,34
Peluan
g

0,33

Kelemaha
n

Kekuata
n
X
Ancam
an

4. Mendukung strategi
defensif

Threat

Strategi Kuadran I

Strength

2. Mendukung strategi
diversifikasi

Diversifikasi

Pengembangan (strategi agresif) dengan kekuatan yang


ada kita manfaat kan sehingga peluang yang ada
sebagai keuntungan.

Strategi Kuadaran II

Diversifikasi (strategi inovasi), menggunakan peluang


untuk meraih peluang jangka panjang dengan kekuatan
dari segi internal (produk atau pasar).

Strategi Kuadaran III

Konsilidasi, perbaikan, mengubah cara pandang serta


menghilangkan penyebab masalah agar menghindari
ancaman.

Strategi Kuadran IV

Strategi

defensif

yaitu

perampingan,

pengurangan/efisiensi biaya operasional.

Berdasarkan analisis TOWS klinik PKU Pakem terletak di kwadran I, yaitu


mendukung strategi agresif artinya situasi yang sangat menguntungkan karena
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan adalah strategi yang berorientasi pertumbuhan untuk
mengeksploitasi peroaduan yang menguntungkan (Growth oriented strategy)

Eksternal

OPPORTUNITIES

Internal

STRENGHT

Mengutamakan kepuasan pasien dalam pelayanan


Memberikan komunikasi serta DHE yang baik terhadap pasien
Rutin aktif dalam kegiatan masyarakat serta melakukan promosi
kesehatan

Inovasi yang dilakukan di klinik PKU Pakem selama program internship


berlangsung yaitu promosi untuk tindakan scalling USS, pencabutan dengan CE dan
tumpatan RK sederhana setiap hari jumat, sabtu dan minggu akan mendapatkan
potongan harga. Selain itu, melakukan promosi kesehatan gigi dan mulut
(penyuluhan) ke sekolah-sekolah di sekitar PKU Muhammadiyah Pakem dan
yayasan sekitar.

Analisa Five Star Doctor


Badan Kesehatan Dunia, WHO (1996) dalam artikelnya berjudul Doctors for
health, a WHO global strategy of changing medical education and medical practice
for health for all, telah merekomendasikan lima kompetisi dasar yang harus dimiliki
oleh setiap dokter masa depan agar mampu menjawab berbagai tantangan.
Kompetensi dasar tersebut akan menjadi identitas the five star doctor.

Adapun kompetensi five star doctor yang harus dimiliki oleh seorang dokter
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Decision Maker (pengambilan keputusan)


Care Provider (penyedia pelayanan kesehatan)
Communicator (komunikator)
Community Leader (pemimpin)
Manager (manajer)

a. Decision Maker
Dokter gigi dituntut untuk mampu memilih teknologi dan jalan keluar
yang tepat guna untuk digunakan dalam mempertinggi pelayanan kesehatan
yang layak dan biaya terjangkau, dengan kata lain dokter adalah pengambil
keputusan atas dinamika permasalahan yang terjadi disekitarnya baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Permasalahan di dalam RS PKU Muhammadiyah Pakem yaitu jumlah
kunjungan poli gigi yang kurang stabil disebabkan kurangnya promosi
kesehatan gigi dan mulut . Dari analisa permasalahan dan analisa TOWS ,
kami memutuskan mengadakan program Perawatan Gigi Murah (Scalling
USS, Pencabutan Gigi Anak dengan CE serta penambalan gigi sederhana)
setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu dimulai pada tanggal 1 April 2016 25
April 2016, sebagai alternatif jalan keluar dalam meningkatkan promosi

pelayanan di Poli Gigi RS PKU Muhammadiyah Pakem kepada masyarakat


sekitar. Masyarakat ditarik biaya Rp 25.000,00 untuk mendapatkan perawatan
scalling USS ringan Rp 35.000 sedang dan 45.000 berat dan Rp. 25.000,00
untuk pencabutan gigi anak dengan CE, serta Rp. 40.000,00 untuk
penambalan gigi sederhana.

b. Care Provider
Yaitu mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai seorang individu dan sebagai
bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga, komunitas, lingkungannya, dan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, komprehensif,
kontinu, dan personal dalam jangka waktu panjang dalam wujud hubungan
profesional dokter-pasien yang saling menghargai dan mempercayai. Juga sebagai
pelayanan komprehensif yang manusiawi namun tetap dapat dapat diaudit dan
dipertangungjawabkan. Contoh : Memberikan pelayanan medis yang bermutu,
menyeluruh, berkelanjutan, dan manusiawi terhadap pasien (Azwar, 2010).
Hal-hal yang dilakukan sebagai care provider selama 1 bulan masa internship
adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan sesuai SOP kepada pasien.
b. Efisiensi waktu dengan pelayanan yang maksimal, mampu memberikan
masukan sesuai kebutuhan pasien.
c. Berusaha memberikan perawatan yang komprehensif.
d. Memberikan DHE kepada setiap pasien sehingga akan tumbuh kesadaran
mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Setiap hari poli gigi PKU Muhammadiyah Pakem buka dari Senin - Sabtu jam 09.00
19.00 dan hari Minggu yaitu jam 09.00 12.00. Pelayanan yang dilakukan meliputi
semua pelayanan yaitu dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Poli gigi juga
terintegrasi dengan IGD sehingga menerima pasien-pasien kegawatdaruratan gigi dan
mulut.

c. Communicator
Yaitu mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui penjelasan yang
efektif sehingga memberdayakan pasien dan keluarganya untuk meningkatkan
dan memelihara kesehatannya sendiri serta memicu perubahan cara berpikir
menuju sehat dan mandiri kepada pasien dan komunitasnya. Contoh :
Memotivasi, mengarahkan, dan memberikan edukasi kepada orang lain
mengenai pentingnya gaya hidup sehat (Azwar, 2010). Contoh peran
mahasiswa Internship sebagai komunikator yaitu:

Ikut serta dalam kegiatan pengajian di Pondok Pesantren Tahfidzqu


dan Panti Asuhan Al Hakim. Disamping itu juga melakukan
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta menyebarkan leaflet.

Melakukan penyuluhan, sikat gigi masal dan diskusi mengenai


kesehatan gigi dan mulut di TK Negeri 2 Sleman dan SD Negri
Percobaan 4 Pakem.

d. Community Leader
Yaitu

memperoleh

kepercayaan

dari

komunitas

pasien

yang

dilayaninya,menyerahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya,


memberikan nasihat kepada kelompok penduduk dan melakukan kegaiatan
atas

nama

masyarakat dan

menjadi

panutan

masyarakat.

Contoh

Menempatkan diri sebagai teladan dan pemimpin yang baik untuk


menumbuhkan kepercayaan masyarakat dalam pelaksanaan program yang
sesuai dan dibutuhkan masyarakat (Azwar, 2010).
Dokter gigi diharap mampu menjadi pemimpin dalam komunitas masyarakat,
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat disekitarnya dan mampu
berinisiatif memenuhi kebutuhan kesehatan hidup masyarakat yang berkaitan
dengan aspek fisik dan lingkungan sosial. Dengan memberikan perhatian yang

cukup terhadap setiap faktor resiko yang berpengaruh terhadap kesehatan,


maka seorang dokter nantinya tidak hanya fokus terhadap orang sakit akan
tetapi juga fokus terhadap aktivitas kesehatan masyarakat yang lain.
Kegiatan community leader yang dilakukan oleh mahasiswa Internship yaitu:

Berkomunikasi dengan pimpinan Panti Asuhan dan Pondok Pesantren


untuk melaksanakan pengajian dan penyuluhan. Kegiatan tersebut
dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada santri serta pengajar
dan mempromosikan Poli Gigi PKU Muhammadiyah Pakem sebagai
tempat tujuan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
gigi. Pada acara tersebut juga dilakukan pembagian leaflet tentang
pemeliharaan kesehatan gigi serta diskusi mengenai kesehatan gigi dan
mulut.

e. Manager
Sebagai manajer, seorang dokter diharapkan dapat memanfaatkan
data-data kesehatan sebagai bahan pertimbangan keputusan. Dengan
kemampuan managerial yang dimilikinya, dokter dapat menjalin kerjasama
dengantim dari berbagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan maupun kehidupan sosial. Hal hal yang dilakukan dalam kegiatan
managerial di poli gigi antara lain:
Pembuatan program yang dapat meningkatkan rate pengunjung.
Mengontrol penggunaan alat dan bahan sehingga lebih efektif dan efisien.
Koordinasi dengan tenaga medis dan staf BPRB PKU Muhammadiyah Pakem
Yogyakarta.
Memberikan pelayanan yang maksimal dengan efisiensi waktu.
DENTAL MARKETING
1. STRATEGY

a) SEGMENTASI : Kelompok masyarakat menengah.


b) TARGETING : Kelompok masyarakat umum

yang

tidak

menggunakana asuransi pemerintah. (ex : BPJS)


c) POSITIONING : Memberikan pelayanan yang ramah, selalu mem
berikan DHE kepada pasien, memberikan image / kesan dokter gigi
islami.
2. TACTIC
a) DIFFERENSIASI : Pemberian pelayanan yang secara menyeluruh,
efektif dan efisien.
b) MARKETING MIX : Merupakan perhitungan dan keseimbangan dari
pengeluaran dan pendapatan baik dari sudut pandang dokter gigi
pasien.
1. Product Service Outcome (Produk): Produk yang akan ditawarkan
yaitu pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang menyeluruh dan
kekeluargaan, Penanganan yang cepat, hasil yang baik, dan harga
yang terjangkau.
2. Price (Harga): Poli gigi akan berusaha memberikan pelayanan
yang sesuai dengan harga yang dibayarkan.
3. Place (Distibusi): Poli gigi PKU Pakem sudah berada pada lokasi
yang strategis di pusat pemerintahan dan pusat perekonomian
kecamatan, mudah dijangkau, berada di sekitar fasilitas yang
mendukung pelayanan Promosi.
4. Promotion (Promosi): Kegiatan promosi yang lakukan yaitu
dengan menyentuh komponen kemasyarakatan seperti ikut dalam
kegiatan pengajian dan penyuluhan di beberapa sekolah.
5. People (Orang-orang yang terlibat): Memberikan pelatihan dalam
melayani pasien sesuai dengan tujuan klinik, menekankan pada
proses komunikasi, tepat waktu, jujur, dan displin serta islami.
6. Physical Evidence (Kenampakan Secara Fisik): Menggunakan
peralatan yang sudah terjamin keamanan dan sterilisasinya,
menggunakan alat pelindung diri setiap berkontak dengan pasien,

warna ruangan yang cerah, menggunakan pakaian yang bersih dan


sopan, menjaga kebersihan ruangan maupun peralatan.
Tarif
Fasilitas pelayanan
Papan praktek dan jam jaga : harus jelas jadi pasien lebih

mudah menemui dokter gigi


Memiliki promosi edukasi : dari leaflet/iklan layanan kesehatan
Dokter gigi di PKU Pakem sudah bergabung dengan kelompok

profesi (PDGI)
Sikap dokter gigi yg islami, dengan pembawaan diri yang
ramah, tutur kata yang lembut, cantik, mudah, wangi, energik,
on call.

3. SELLING (fungsi dokter gigi dalam penjualan)


a) Dokter gigi sebagai technical advisor.
Dokter gigi fresh graduate yang memiliki perkembangan ilmu
pengetahuan gigi terupdate sehingga pasien akan lebih yakin
dilakukan perawatan oleh kami.
b) Dokter gigi sebagai relathionship manager.
Membangun relasi dokter gigi terhadap pasien, sehingga terciptalah
kepercayaan pasien terhadap dokter gigi tersebut maka pasien akan
merekomendasikan pelayanan kita ke keluarga/ kerabat/ tetangga, dll.
4. VALUE
a) BRAND
Dokter gigi yang ramah, komunikatif dan berwawasan islami.
b) PROCES
Dokter gigi selalu memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi
kepada pasien tentang jenis, harga, efek samping dari perawatan dan
pelayanan yang akan kami lakukan dengan menggunakan bahasa yang

mudah dipahami pasien, jelas, dan penampilan yang sopan dan enak
dipandang.
c) SERVICE
Dokter gigi PKU Pakem selalu tenang, tidak pernah membantah,
memberikan solusi permasalahan yang terjadi dan memastikan tidak
terulang lagi, menjadi pendengar yang baik dan sebaik mungkin
memilih ucapan kalimat yang baik dan menyejukkan, supaya tidak
berkepanjangan dan menyebar dan merugikan pihak PKU Pakem.

Strategi Marketing
Ada 2 strategi marketing untuk PKU Muhammadiyah Pakem yaitu :
1. Eksternal Marketing yang perlu dipertimbangkan :
a) Sistem marketing klasik yakni sistem domino yang promosinya
b)
c)
d)
e)

dilakukan dari orang ke orang atau mouth to mouth.


Mengadakan penyuluhan di sekolah-sekolah.
Mengadakan bakti sosial.
Segmentasi pasar berhubungan dengan biaya.
Menarik perhatian, tempat praktek yang harus terlihat jelas, terang,

orang sering lewat, ramai, kerjasama dengan pihak asuransi kesehatan.


f) Menjadi Dentist Figure

2. Internal Marketing, Merupakan hal yang meliputi kemampuan dokter gigi :


a) Memberikan perawatan yang halus tanpa rasa sakit
b) Membuat pasien merasa nyaman ketika berada di klinik
c) Waktu kerja dokter gigi yang tepat waktu agar pasien tidak menunggu
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)

lama
Bersikap ramah terhadap pasien
Memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang jalannya perawatan
Alat dan bahan praktek yang up to date
Sterilisasi terjamin
Pasien Emergency segera ditangani
Menarik biaya pearawatan yang sesuai
Skill yang baik, diagnosa dan pearawatan yang tepat, halus tanpa rasa
sakit

k) Confidence, dapat membuat pasien merasa aman dan nyaman ketika


ditangani
l) Komunikasi yang baik dan interaktif dan dapat memahami karakter
pasien
m) Kenyamanan pasien, dimulai dari alur pasien yang tidak menunggu
lama, dental emergency cepat ditangani, tersedia perjanjian
n) Memberikan informasi yang lengkap kepada pasien dan memberikan
alternatif perawat

Daftar Kunjungan Pasien Poli Gigi PKU Muhammadiyah Pakem


Tanggal 28 Maret 27 April 2016

Alamat

Diagnosa

Tindakan

Harga

30-3-16 An Tegar 6
Bp
31-3-16
32
Wiyarno

Pakem
Jambu
kepuharjo

85 pulpitis
16 radix
period

premed

7000

Operato
r
Meida

premed

7000

Meida

1-4-16

Nn Neni

Candi

malposisi

Control

27.000

Drg
Ageng

2-4-16

Ny Ida

Nekrose
pulpa,
Gingivitis

Observasi
premed

7000

Toni

2-4-16

16 radix

Ekstraksi
infiltrasi

72.000

Toni

2-4-16

Malposisi

Kontrol

27.000

Drg
ageng

2-4-16

Armand
Arkhan

11 karies
media

Tumpat RK

105.00
0

Drg
Ageng

7-4-16

Ny
Muryani

23

Abses
periodonta
l

premedikasi

7000

Eldhita

7-4-16

An
Yusuf

13

Ngepring
Purwobinan
gun
Jambu
Kepuharjo
Perum
Dayu
Jl.
Kaliurang
84
Balong
Umbulharjo
o
PP
Hidayatulla
h

36 GP
abses

Premedikasi 7000

Drg
Purwati

10

8-4-16

Ny
Mursini

53

Nglingi

abses

premedikasi

7000

Meida

11

9-4-16

Nn Lysia

17

pulpitis

devitalisasi

35.000

Meida

12

11-4-16

Bp
Margono

30

16 Gp
period

premed

7000

Toni

13

11-4-16

Ny
Yumarti

38

4 karies
media

Tumpat RK

85.000

Toni

14.

11-4-16

Karies
media

Tumpatan
RK

25.000

Toni

Tumpatan
RK
37 nekrose Ekstraksi

175.00
0
15.000

Drg
Ageng
Eldita

No

Tanggal Nama

1
2

15
16

Bp
Wiyarno
Armihad
i

Umur

27
32

An
Almahud 15
in
An
11-4-16
17
Lyssia
12-4-16 Nn Desi 17

Sidoarjo
umbulharjo
Pandan
purohargobi
nangun
Pandanpuro
Hargobinan
gun
Padasan
pakembinan
gun
umbulharjo
padasan

fraktur

17

12-4-16 Nn Devi

18

12-4-16

padasan

kalkulus

Ny
Aminah

Kaliadem

abses

19

12-4-16 Ny Umi

Ngepring

20

An
14-4-16
Nanda

21

15-4-16

Ny Siti
Fatimah

31

22

15-4-16

Ny
Sajinem

47

23

15-4-16

Ny
Kartinah

36

24
25

Ny Umi
15-4-16 Rohmatu
l
Armihad
15-4-16
i

17

30

26

15-4-16 Armadi

19

27

18-4-16

Ny
Karsiem

36

28

19-4-16

Bp
Jumaidi

33

29

Ny
21-4-16 Febriyan
ti

36

blok
Scalling
USS

65.000

Eldhita

premedikasi

7000

Novia

malposisi

kontrol

25.000

Drg
Ageng

54
persistensi

Ekstraksi
CE

40.000

Drg
Purwati

Karang
gigi

Scalling
USS

45.000

Novia

gingivitis

Scalling
USS

35.000

Novia

Karang
gigi

Scalling
USS

45.000

Novia

Karang
gigi

Scalling
USS

35.000

Novia

Perum dayu

malposisi

kontrol

27.000

Perum
Dayu
Labasan
Pakem
Ngepring
Purwobinan
gun

11, 21
Karies

Tumpat RK

65.000

Abses

premedikasi

7000

Toni

Gingivitis

Scalling
USS

57.000

Eldhita

Degolan

14 Radix

Ekstraksi
Infiltrasi

80.000

Eldhita

Jero
Harjobinang
un
Ngepring
purwobinan
gun
Ngepring
purwobinan
gun
Ngepring
Purwobinan
gun
Ngepring
Purwobinan
gun

Drg
Ageng
Drg
Ageng

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
1. Banyak masyarakat yang masih kurang kesadaran terhadap memelihara
kesehatan gigi dan mulut
2. Adanya hubungan di dalam Five Star Doctor yang diterapkan selama 1 bulan
masa internship di Klinik PKU Muhammadiyah Pakem dengan melihat
permasalahan yang ada kemudian menentukan pemecahan masalah yaitu
melakukan penyuluhan, screening, diskusi, serta pembagian leaflet. Sehingga
terjalin komunikasi yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut pasien secara
keseluruhan.
SARAN
1. Perlunya meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam program pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut
2. Perlunya

penyuluhan

secara

rutin

sebagai

upaya

promotif

dalam

meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut serta meningkatkan


kunjungan pasien poli gigi.
3. Untuk sarana dan prasarana yang ada di Poli gigi PKU Muhammadiyah
Pakem sudah cukup memadai namun dalam penggunaannya belum optimal
karena keterbatasaan SDM.
4. Perlunya memaksimalkan fasilitas penunjang seperti laboratorium di PKU
Muhammadiyah Pakem.

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang : Bina Rupa
Aksara Publisher
Kotler, Philip. 2008. Rethingking Marketing: Susitanable Marketing Enterprise in
Asia. Singapore: Pearson Education South Asia
Russel, J.Thomas., W. Ronald Lane. 1996. Kleppners Advertising Procedure,
Thirteenth Edition. New Jersey : Prentice Hall
Tjiptono, Fandy & Chandra, Gregorius. 2011. Service, Quality & Satisfaction Edisi:
3. Yogyakarta : CV Andi Offset

You might also like