Professional Documents
Culture Documents
No. RM : 740641
KKeterampila
PPenyegaran
TTinjauan pustaka
n
n
DDiagnost
MManajemen MMasalah
IIstimewa
ik
NNeonat BBay AAn RRemaj DDewas LLansi BBumi
us
i
ak
a
a
a
l
Deskripsi : Perempuan, 15 tahun dengan keluhan nyeri perut bagian bawah ingin
melahirkan. Keluar darah/cairan/lender dari jalan lahir disangkal. Gerakan janin tidak
dirasakan.
Tujuan : untuk mengetahui gejala dan tanda untuk diagnosis Mola Hidatidosa serta
tatalaksana Mola Hidatidosa
RRise
KKas
TTinjauan pustaka
AAudit
Bahan bahasan :
t
us
DDisku PPresentasi dan
EEma
PPos
Cara membahas
si
diskusi
il
Data pasien
Nama : MB
Terdaftar sejak :
20-03-2016
4. Riwayat keluarga :
Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini.
5. Riwayat pekerjaan :
(-).
6. Kondisi kebiasaan :
Merokok (-) Alkohol (-).
7. Lain-lain : HPHT November 2015. Kehamilan pertama.
a. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran
: Kompos mentis
Tekanan darah
: 140/90
Nadi
: 111 x/m
Respirasi
: 20 x/m
Suhu badan
: 36,50 C
Kepala
Thoraks
: Retraksi (-).
Palpasi
Perkusi
Inspekulo
: fluksus (-), fluor (-), vagina t.a.k, portio licin, erosi (-), livide
b. Laboratorium
Nama Pemeriksaan
Leukosit
Hematocrit
Hemoglobin
Eritrosit
Trombosit
Hasil
11.610
22.2 %
7.6
2.58
240.000
Nilai Rujukan
4000 10.000 mm3/uL
37.0 47.0 %
11 - 15 g/dL
3.50 5.00 mm6/uL
100.000 300.000
Hasil pembelajaran :
Tanda dan Gejala Mola Hidatidosa
Etiologi Mola Hidatidosa
Diagnosis Mola Hidatidosa
Tatalaksana Mola Hidatidosa
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. Subjektif
Pasien datang ke IGD RSU Bethesda dengan keluhan utama nyeri perut bagian
bawah ingin melahirkan sejak 1 hari SMRS. Keluar cairan/darah/lendir dari jalan
lahir disangkal. Gerakan janin tidak dirasakan. HPHT November 2015.
Objektif
Keadaan umum
: Sedang
Kesadaran
: Kompos mentis
Tekanan darah
: 140/90
Nadi
: 111x/m
Respirasi
: 20x/m
Suhu badan
: 36,50 C
Kepala
Thoraks
: Retraksi (-).
Palpasi
Perkusi
Inspekulo
: fluksus (-), fluor (-), vagina t.a.k, portio licin, erosi (-),
Mola sempurna tidak memiliki jaringan fetus, 90% merupakan genotip 46XX
dan sisanya 46XY.
Pada mola parsial, jaringan fetus biasanya didapatkan, eritrosit dan pembuluh
darah fetus pada villi merupakan penemuan yang seringkali ada. Komplemen
kromosomnya yaitu 69XXX atau 69XXY. Ini diakibatan dari fertilisasi ovum
haploid dan duplikasi kromosom haploid paternal atau akibat pembuahan dua
sperma.
Etiologi
Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui, faktor-faktor yang dapat menyebabkan antara
lain:
1. Faktor ovum: ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat
dikeluarkan.
2. Immunoselektif dari Tropoblast
3. Keadaan sosioekonomi yang rendah
4. Paritas tinggi
Uterus sering membesar lebih cepat dari biasanya tidak sesuai dengan usia
kehamilan.
Keluar jaringan mola seperti buah anggur, yang merupakan diagnosa pasti
b. Pemeriksaan fisik
Palpasi:
o Uterus membesar tidak sesuai dengan usia kehamilan, teraba
lembek
o Tidak teraba bagian janin dan ballottement dan gerakan janin
Pemeriksaan dalam:
o Memastikan besarnya uterus
o Uterus terasa lembek
o Terdapat perdarahan dalam kanalis servikalis
c. Pemeriksaan Penunjang
Pengukuran kadar HCG yang tinggi dalam darah atau urin, maka uji biologik
(Galli Mainini 1/300 (+) suspek mola hidatidosa) dan uji imunologik Plano
test.
Tes Acosta Sison. Dengan tang abortus, gelembung mola dapat dikeluarkan.
Pemeriksaan USG: gambaran snow storm/ snow flake pattern atau badai
salju
d. Penatalaksanaan
o Evakuasi
a. Perbaiki keadaan umum
b. Bila mola sudah keluar spontan dilakukan kuret atau kuret isap .
Bila kanalis servikalis belum terbuka dipasang laminaria dan 12 jam
kemudian dilakukan kuret.
c. Memberikan obat-obatan antibiotik, uterotonika dan perbaiki keadaan
umum penderita.
d. 7-10 hari setelah kerokan pertama, dilakukan kerokan kedua untuk
membersihkan sisa-sisa jaringan.
e. Histerektomi total dilakukan pada mola resiko tinggi usia lebih dari 30
tahun. Paritas 4 atau lebih, dan uterus yang sangat besar yaitu setinggi
pusat atau lebih.
o Pengawasan lanjutan
a. Ibu dianjurkan untuk tidak hamil dan dianjurkan memakai
kontrasepsi oral pil
b. Mematuhi jadwal periksa ulang selama 2-3 tahun:
- Setiap minggu pada triwulan pertama
- Setiap 2 minggu pada triwulan kedua
- Setiap bulan pada 6 bulan berikutnya
- Setiap 2 bulan pada tahun berikutnya dan
selanjutnya setiap 3 bulan
Periksa keadaan umum, perdarahan, VT: keadaan serviks, uterus
bertambah kecil atau tidak, periksa laboratorium
c. Reaksi biologis dan imunologis:
- 1x seminggu sampai hasil negatif
- 1x 2 minggu selama triwulan selanjutnya
Penatalaksanaan :
-
Rencana kuretase
Prenamia 1x1
Cefixime 2 x 100mg
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan Oleh:
dr. Jessica Febrina
Telah dipresentasikan dan disetujui presentasi portofolio:
Mola Hidatidosa
Disahkan Oleh:
Pembimbing,
Pada hari ini tanggal 7 April 2016 telah dipresentasikan portofolio oleh:
Nama Peserta
Dengan Judul/Topik
: Mola Hidatidosa
Nama Pendamping
Nama Wahana
No
No
Portofolio
Mola Hidatidosa
Disusun untuk memenuhi tugas PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
Oleh:
dr. Jessica Febrina
Pembimbing:
dr. Jeiny Thomas