You are on page 1of 10

1.

Jelaskan ruang lingkup dari Ilmu Kedokteran Komunitas


Ini adalah cabang kedokteran yang memusatkan perhatian kepada kesehatan
anggota-anggota komunitas, dengan menekankan diagnosis dini penyakit,
memperhatikan faktor-faktor yang mebahayakan (hazard) kesehatan yang berasal
dari lingkungan dan pekerjaan, serta pencegahan penyakit pada komunitas.
Ruang lingkup:
1). Individu dalam ekosistem
- bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan dan komunitasnya
- pemahaman menusia seutuhnya (Bio-Psiko-Sosial & Spiritual)
2). Host- Agent-Environment
-manusia= host=pejamu
-penyebab spesifik =agent
-lingkungan =environment
3). Tingkat upaya kesehatan:
- promotif
- preventif
- protektif
- kuratif
- rehabilitative
4). Komponen administrasi/manajemen
- pengorganisasian
- penggerakan/pelaksanaan
- evaluasi
5). Ilmu pendukung
- statistik
- epidemiologi
- ilmu-ilmu perilaku (Behavioral Sciences)
2. Berikan penjelasan tentang apa yang anda ketahui tentang Pelayanan
Kedokteran Keluarga.
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang
memusatkan pelayanan kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggung
jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak diabatasi oleh golongan umur
atau jenis kelamin pasien, organ tubuh atau jenis penyakit tertentu. Dokter keluarga
adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang memandang
penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari inti keluarga dan
tidak hanya menanti secara pasif tetapi bila perlu mengunjungi penderita atau
keluarganya.
Karakteristik:
a. Yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang per orang melainkan
sebagai anggota satu keluarga dan bahkan sebagai anggota masyarakat
sekitarnya.

b. Yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan memberikan


perhatian kepada penderita secara lengkap dan sempurna, jauh melebihi
jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan.
c. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya penyakit dan mengenal
serta mengobati penyakit sedini mungkin.
d. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan
berusaha memenuhi kebutuhan tersebut sebaik-baiknya.
e. Yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat
pertama dan bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutan.

Tujuan Pelayanan dokter keluarga


Tujuan umum: Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.
Tujuan khusus:
a. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih
efektif.
b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih
efisien.
Manfaat:
a. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia
seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan.
b. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin
kesinambungan pelayanan kesehatan.
c. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan
terarah, terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat
ini.
d. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga
penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan pelbagai masalah
lainnya.
e. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan maka segala
keterangan tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan ataupun
keterangan keadaan sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah
kesehatan yang sedang dihadapi.
f. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tata cara
yang lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan
meringankan biaya kesehatan.
g. Akan dapat dicegah pemakaian pelbagai peralatan kedokteran canggih yang
memberatkan biaya kesehatan.
Ruang lingkup

Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang amat luas sekali.
Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam:
1). Kegiatan yang dilaksanakan
Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi
syarat pokok yaitu pelayanan kedokteran menyeluruh (comprehensive
medical services)
Karakteristik cmc:
-jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis pelayananan
kedokteran yang dikenal di masyarakat
-tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak ataupun
terputus-putus melainkan diselenggarakan secara terpadu (integrated) dan
berkesinambungan (continuous)
-pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran tidak
memusatkan perhatiannya hanya pada keluhan dan masalah kesehatan yang
disampaikan penderita saja, melainkan pada penderita sebagai manusia
seutuhnya.
-pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya dari satu
sisi saja, melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach)
yaitu sisi fisik, mental dan sosial (secara holistik).
2). Sasaran pelayanan
Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah keluarga sebagai suatu unit.
Pelayanan dokter keluarga harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan
kesehatan keluarga sebagai satu kesatuan, harus memperhatikan pengaruh
masalah kesehatan yang dihadapi terhadap keluarga dan harus
memperhatikan pengaruh keluarga terhadap masalah kesehatan yang
dihadapi oleh setiap anggota keluarga.
Pelayanan Kedokteran keluarga di Philippines juga tidak jauh beda dengan di
Indonesia. Pelayanan Kedokteran keluarga dan masyarakat berfokus pada unit
keluarga sebagai sumber daya yang sangat penting dalam promosi kesehatan
dengan penekanan pada pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan.
Bagian ini juga berfokus pada konsep dan dampak dari penyakit terhadap individu,
keluarga dan masyarakat. Pendekatan secara biopsikososial diaplikasikan.
3.Apa yang anda ketahui tentang pelayanan kesehatan dasar (Primary
Health Care) dan bagaimana implementasinya pada pelayanan kesehatan
di Indonesia?

PHC itu adalah kontak pertama individu, keluarga, atau masyarakat dengan sistem
pelayanan kesehatan, maka pengertian ini sesuai dengan salah satu substansi SKN
2009 yang menyatakan bahwa, Upaya Kesehatan Primer adalah upaya kesehatan
dasar dimana terjadi kontak pertama perorangan atau masyarakat dengan
pelayanan kesehatan sebagai proses awal pelayanan kesehatan langsung maupun
pelayanan kesehatan penunjang, dengan mekanisme rujukan timbal-balik.
Termasuk penanggulangan bencana dan pelayanan gawat darurat. Pelaku PHC
adalah Pemerintah dan/atau Swasta. Di jajaran Pemerintah, PHC dilaksanakan oleh
Puskesmas dan jejaringnya. Sedangkan di kalangan swasta, PHC dilaksanakan oleh
dokter praktik, bidan praktik, dan bahkan oleh pengobat tradisional (Battra). Sistem
Kesehatan Nasional akan berfungsi optimal apabila ditunjang oleh pemberdayaan
masyarakat. Reformasi PHC yang mengadopsi pendekatan WHO dalam the WHO
Annual Report 2008 dengan judul: Primary Health Care, Now More Than Ever,
terdiri empat pilar yaitu : 1) Reformasi pembiayaan kesehatan, pembiayaan
pemerintah lebih diarahkan pada upaya kesehatan masyarakat (public goods) dan
pelayanan kesehatan bagi orang miskin, 2) Reformasi kebijakan kesehatan,
kebijakan kesehatan harus berbasis fakta (evidence based public health policy), 3)
Reformasi kepemimpinan kesehatan (kepemimpinan kesehatan harus bersifat
inklusif, partisipatif, dan mampu menggerakkan lintas sektor melalui kompetensi
advokasi) dan 4) Reformasi pelayanan kesehatan (pelayanan kesehatan dasar harus
mengembangkan sistem yang kokoh dalam konteks puskesmas dengan jejaringnya
serta dengan suprasistemnya (Dinkes Kab/kota, dan RS Kab/Kota)
Pelayanan Kesehatan Dasar adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang dilandasi
ilmu klinik (clinical science). Pelayanan kesehatan dasar merupakan pelayanan
kesehatan
perorangan
yang
meliputi
aspek:
a. Pencegahan primer (health promotion & specific protection) yang dapat dilakukan
oleh
tenaga
non
medik&medik/kesehatan
b. Pencegahan sekunder, yang terdiri dari deteksi dini dan pengobatan serta
pembatasan
cacat;
c. Pencegahan tersier, berupa rehabilitsi medik yang dilakukan oleh dokter/perawat,
sesuai dengan kompetensi yang berkaitan dengan keahliannya.

4. Sebutkan upaya pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas dan


jelaskan.
Ada 6 Program Pokok pelayanan kesehatan di Puskesmas yaitu :
1. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif)
yaitu bentuk
pelayanan kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan
pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah

berdasarkan temuan-temuan
pemeriksaan

yang

diperoleh

selama

anamnesis

dan

2. Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang


diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal
melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).
3. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di
Puskesmas yang ditujuhkan untuk memberikan pelayanan kepada PUS
(Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas
serta pelayanan bayi dan balita.
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular
yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan
mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta
dll).
5. Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di
puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui
upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum
termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran
serta masyarakat,
6. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan,
perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan
pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan
zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha
Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
Program Pengembangan Puskesmas
Program Pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas adalah beberapa
upaya kesehatan pengembangan yang ditetapkan Puskesmas dan Dinas
Kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan
kemampuan puskesmas. Dalam struktur organisasi puskesmas program
pengembangan ini biasa disebut Program spesifik lokal.
Program pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas tersebut adalah
1. Usaha Kesehatan Sekolah, adalah pembinaan kesehatan masyarakat
yang dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan SMP)
diwilayah kerja Puskesmas

2. Kesehatan Olah Raga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan


ilmu pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat,
naik atlet maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan dan pemeriksaan
kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok masyarakat yang dilakukan
puskesmas di luar gedung
3. Perawatan
Kesehatan
Masyarakat, adalah program pelayanan
penanganan kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti
atau dikunjungi ketempat tinggalnya untuk dilakukan asuhan keperawatan
induvidu dan asuhan keperawatan keluarganya. Misalnya kasus gizi kurang
penderita ISPA/Pneumonia
4. Kesehatan Kerja, adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas
yang ditujuhkan untuk masyarakat pekerja informal maupun formal diwilayah
kerja puskesmas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit
serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja.
Misalnya pemeriksaan secara berkala di tempat kerja oleh petugas
puskesmas
5. Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gizi dan
mulut yang dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam maupun
diluar gedung (mengatasi kelainan atau penyakit ronggo mulut dan gizi yang
merupakan salah satu penyakit yang terbanyak di jumpai di Puskesmas
6. Kesehatan Jiwa, adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang
dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta
masyarakat, dalam rangka mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat
yang optimal melalui kegiatan pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa,
pertolongan pertama gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah
perasaan sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup,
dapat menerima orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap
positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Misalnya ada konseling jiwa di
Puskesmas.
7. Kesehatan Mata adalah program pelayanan kesehatan mata terutama
pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif)
dibidang mata dan pencegahan kebutaan oleh tenaga kesehatan Puskesmas
dan didukung oleh peran serta aktif masyarakat. Misalnya upaya
penanggulangan gangguan refraksi pada anak sekolah.
8. Kesehatan Usia Lanjut, adalah program pelayanan kesehatan usia lanjut
atau upaya kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas
dengan dukungan peran serta aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat usia lanjut. Misalnya pemeriksaan kesehatan

untuk mendeteksi dini penyakit degeneratif, kardiovaskuler seperti :


diabetes Melitus, Hipertensi dan Osteoporosis pada kelompok masyarakat
usia lanjut.
9. Pembinaan Pengobatan Tradisional, Adalah program pembinaan
terhadap pelayanan pengobatan tradisional, pengobat tradisional dan cara
pengobatan tradisional. Yang dimaksud pengobatan tradisional adalah
pengobatan yang dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan
herbal (jamu), alat (tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat,
patah tulang).
10.Kesehatan haji adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan
jemaah haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran
dan pemantauan kesehatan jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan
ibadah haji.
11.Dan beberapa upaya kesehatan pengembangan lainnya yang spesifik lokal
yang dikembangkan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

5. Sebutkan beberapa masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia dan


apakah masalah tersebut ada program penanggulangannya?

Program pemberantasan dan penanggulanan penyakit menular (P2M)


Masalah kesehatan, khususnya penyakit menular merupakan masalah
kesehatan yang utama, terutama di negara-negara berkembang seperti
Indonesia. Setiap penyakit mempunyai mekanisme penularan yang spesifik.
Program Control Disease adalah suatu kegiatan yang sifatnya komprehensif
dalam rangka menghentikan penyakit yang sedang berlangsung dan
mencegah supaya penyakit tidak terjadi. Oleh karena itu prinsip dari control
disease adalah tindakan terhadap:
1) Penderita
2) Contact person
3) Lingkungan
4) Vektor (khususnya penyakit vector borne disease)
TB Paru
Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan paru tidak
termasuk pleura (selaput paru). Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak. Obat
TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah
cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan, supaya semua kuman ( termasuk
kuman persister) dapat dibunuh. Dosis tahap intensif dan dosis tahap
lanjutan ditelan sebagai dosis tunggal, sebaiknya pada saat perut kosong.
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

ISPA merupakan penyakit yang mudah sekali menular. Penularan ISPA


terutama droplet yang keluar saat penderita batuk atau bersin. Penularan
ISPA juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita maupun
kontak tidak langsung yaitu menyentuh benda yang terkontaminasi droplet
infeksius.
Pencegahan penyakit ISPA:
- Menjaga keadaan gizi agar tetap baik. Pemberian ASI eksklusif
pada bayi
- Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup
dan olah raga teratur.
- Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun.
- Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA.
- Hindari menyentuh mulut atau hidung setelah kontak dengan flu
- Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan/rumah.
HIV/AIDS
AIDS adalah kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem
kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir.AIDS disebabkan oleh virus
yang disebut HIV atau Human Immunideficiency Virus.
Pencegahan tertularnya HIV/AIDS:
- Melakukan penyebarluasan informasi HIV/AIDS kepada teman,
kelompok dan keluarga
- Menghindari atau mencegah penyebaran HIV/AIDS dengan tidak
terjerumus ke dalam hubungan seksual pra nikah dan di luar
nikah serta berganti-ganti pasangan
- Hindari alat yang tercemar
- Hindarkan penyalahgunaan obat narkotika, alkoholisme dan
segala bentuk pornografi yang dapat merangsang ke arah
perbuatan seksual yang menyimpang.
- Melakukan tindakan pengamanan terhadap pencemaran virus
HIV melalui jarum suntik, transfusi darah, dan luka yang
terbuka.
- Bagi wanita pengidap virus HIV dianjurkan untuk tidak hamil.

6. Apa yang anda ketahui tentang upaya pencegahan penyakit yang ada di
masyakat. Sebutkan dan jelaskan (Five level prevention)
1). Peningkatan kesehatan (health promotion)
Pada tingkat ini dilakukan tindakan umum untuk menjaga kesimbangan
proses bibit penyakit-pejamu-lingkungan, sehingga dapat menguntungkan
manusia dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki
lingkungan. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat.
Contoh:

Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)


Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih,
pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah.
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misalnya untuk kalangan
menengah ke atas di negara berkembang terhadap resiko jantung koroner.
Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu.
Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan sosial.
Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.
Rekreasi atau hiburan untuk perkembangan mental dan sosial.

2). Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu


(general and specific protection)
Merupakan tindakan yang masih dimaksudkan untuk mecegah penyakit,
menghentikan proses interaksi bibit penyakit-penjamu-lingkungan dalam tahap
prepatogenesis, tetapi sudah terarah pada penyakit tertentu. Tindakan ini
dilakukan pada seseorang yang sehat tetapi memiliki risiko terkena penyakit
tertentu.
Contoh:

Memberikan imuniasi pada golongan yang rentan untuk mencegah penyakit


dengan adanya kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misalnya yang terkena flu
burung ditempatkan di ruang isolasi.
Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun tempat
kejra dengan menggunakan alat perlindungan diri.
Perlindungan terhadap bahan-bahan racun maupun alergi.
Pengendalian sumber-sumber pencemaran, misalnya dengan kegiatan jumsih
jumat bersih untuk membersihkan sungan atau selokan bersama-sama.
Penggunan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS

3). Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat
(early diagnosis and prompt treatment)
Merupakan tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan
penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat.
Contoh:

Pada ibu hamil yang sudah terdapat tanda-tanda anemia diberikan tablet Fe
dan dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung zat besi.
Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan. Misalnya
pemeriksaan darah, rontgent paru.

Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit


menular (contact person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul dapat
segera diberikan pengobatan.
Melaksanakan skrining untuk mendeteksi dini kanker.

4). Pembatasan kecacatan (disability limitation)


Merupakan tindakan penatalaksanaan terapi yang adekuat pada pasien dengan
penyakit yang telah lanjut untuk mencegah penyakit menjadi lebih berat,
menyembukan pasien, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan
yang akan timbul.
Contoh:

Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak
terjadi komplikasi, misalnya menggunakan tongkat untuk kaki yang cacat
Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan dengan cara tidak
melakukan gerakan-gerakan yang berat atau gerakan yang dipaksakan pada
kaki yang cacat
Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan
pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.

5). Pemulihan kesehatan (rehabilitation)


Merupakan tindakan yang dimaksudkan untuk mengembalikan pasien ke
masyarakat agar mereka dapat hidup dengan bekerja secara wajar, atau agar
tidak menjadi beban orang lain.
Contoh:

Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan


masyarakat. Misalnya, lembaga untuk rehabilitasi mantan PSK, mantan
pemakai NAPZA dan lain-lain.
Menyadarkan masyarakan untuk menerima mereka kembali dengan
memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk
bertahan. Misalnya dengan tidak mengucilkan mantan PSK di lingkungan
masyarakat tempat ia tinggal.
Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita
yang telah cacat mampu mempertahankan diri.
Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan
seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.

You might also like