You are on page 1of 69

MATA MERAH

DENGAN VISUS NORMAL

Oleh : Tarash Burhanuddin


Pembimbing : dr. Ayu S. Bulo
Oetoyo, Sp.M., M.Sc
Bagian Mata RSUD Budhi Asih

Pendahuluan
Keluhan tersering
Terjadi akibat perubahan warna bola
mata
Normalnya sklera terlihat putih
Terjadi akibat
Bertambahnya asupan
Pada kasus infeksi/peradangan

Berkurangnya pengeluaran
Terganggunya pengeluaran spt pada perdarahan
subkonjungtiva

Anatomi

Injeksi

Injeksi

Asal

Injeksi

Injeksi

siliar/ Injeksi

konjungtiva

perikorneal

episkleral

A.Conjungtiva

A siliar

A.siliar longus

posterior
Memperdarahi

Konjungtiva bulbi

Kornea

segmen Intraocular

anterior
Lokalisasi

Konjungtiva

Dasar konjungtiva

Episklera

Warna

Merah

Ungu

Merah gelap

Ke sentral

Ke sentral

Arah

aliran

/ Ke perifer

lebar
Konjungtiva

Ikut bergerak

digerakkan
Dengan

Tidak

ikut Tidak bergerak

bergerak
Menciut

Tidak menciut

Konjungtiva

Kornea,

Tidak menciut

epinefrin 1:1000
Penyakit

glaucoma

iris, Glaucoma,
endoftalmitis,
panoftalmitis

Sekret

Penglihatan

Normal

Menurun

Sangat turun

Mata Merah dengan Visus


Normal
Episkleritis

Skleritis
Perdarahan subkonjungtiva
Pterigium
Pseduopterigium
Pinguekula
Hordeolum
Kalazion
Entropion
Ektropion
Blefaritis
Konjungtivitis

Episkleritis
Definisi
Reaksi radang jaringan ikat vascular
yang terletak antara konjungtiva dan
permukaan sklera.

Episkleritis
Etiologi
Reaksi hipersensitivitas ( toksik, alergik,
atau infeksi) terhadap penyakit sistemik :
TBC, rheumatoid arthritis, SLE, polyarthritis
nodosa, inflammatory bowel disease,
sarcoidosis, Wegener's granulomatosis,
herpes zoster virus atau sifilis.
Terjadi spontan atau idiopatik
Terutama pada wanita usia pertengahan.

Episkleritis
Tanda dan gejala
Umumnya unilateral
Mata kering
Rasa sakit ringan yang mengganjal
Perjalanan penyakit akut, beberapa
minggu-bulan, dapat berulang.
Pembuluh darah mengecil dengan
vasokonstriktor.

Episkleritis

Gambaran khusus : benjolan


setempat dengan batas tegas dan
warna merah ungu di bawah
kojungtiva.
- apabila konjungtiva
atasnya ditekan akan
menimbulkan rasa sakit
yang menjalar disekitar
mata.

- kadang didapatkan bintil


putih translusen terpusat
di daerah yang meradang.
-Pembuluh darah akan
mengecil dengan
pemberian vasokonstriktor

Manajemen
Self-limiting disease, dapat sembuh sendiri sekitas 2-3
minggu tanpa pengobatan.
Vasokonstriktor Fenilefrin 2,5% topikal
Pada keadaan berat diberi kortikosteroid tetes mata
(prednisolone acetate 1% atau fluorometholone
acetate) , sistemik, atau salisilat.
Kompres dingin dan artificial tears untuk menyamankan
mata.
Untuk epiksklertis nodular dapat diberi OAINS untuk
meringankan inflamasi.

Skleritis
Definisi
Peradangan (inflamasi) yang melibatkan sklera.
Etiologi
Pada 50% kasus berhubungan dengan penyakit
sistemik.

Klasifikasi
Skleritis anterior difus , nodular, nekrotik dengan
inflamasi, nekrotik tanpa inflamasi.
Skleritis posterior.

Tanda dan gejala :


Biasanya bilateral, sering pada perempuan
Onset mendadak
Perasaan sakit yang berat yang dapat
menyebar ke dahi, alis, dan dagu
Mata merah berair
Fotofobia dengan penglihatan menurun
Kondisi berat, nyeri menetap,
Penglihatan kabur, diplopia, nyeri saat ada
gerakan bola mata
Tidak mengeluarkan kotoran.

Skleritis
Terlihat benjoan berwarna sedikit biru
jingga, terkadang mengenai seluruh
lingkaran kornea (skleritis anular).
Dalam kasus skleritis nekrosis, sklera
dapat menjadi transparan karena
peradangan kronis,
Pembuluh darah sclera tidak
menghilang dengan tetes
phenylephrine 10%

Skleritis

Skleritis
Manajemen
Medikasi topical tidak cukup untuk
pengobatan skleritis.
Selain obat sikoplegik (scopolamine 0,25%
atau atropine 1%) ,juga diberi OAINS.
Jika peradangan parah atau necrotizing,
atau jika non-steroid gagal untuk menekan
peradangan, gunakan steroid sistemik.

Perdarahan Subkonjungtiva
Definisi
Pembuluh darah pada konjungtiva
yang rapuh dan pecah yang
mengakibatkan perdarahan
subkonjungtiva (daerah dibawah
konjungtiva). Tampak sebagai patch
merah terang (paling banyak) atau
merah gelap.

Perdarahan Subkonjungtiva
Etiologi
1. Spontan/idiopatik
2. Batuk, berusaha, bersin, muntah.
3. Hipertensi.
4. Gangguan perdarahan
5. Penggunaan antibiotik, NSAID, steroid,
vitamin D, kontrasepsi.
6. Infeksi sistemik.
7. Gejala sisa dari operasi mata.
8. Trauma.
9. Menggosok mata.

Tanda dan Gejala


Tampak adanya perdarahan di sklera
dengan warna merah terang (tipis)
atau merah tua (tebal).
Tidak ada tanda peradangan,
kalaupun adanya biasnya
peradangan yang ringan.
Lingkungan sekitar peradangan
tampak normal.

Pemeriksaan yang perlu dilakukan


adalah:
Penlight. Pada konjungtiva bulbi
tampak adanya patch kemerahan.
Tekanan darah untuk mengetahui
risiko hipertensi.
Cek darah lengkap untuk
memastikan adanya gangguan
pembekuan darah.

Pterigium
Definisi
Pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular
konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif.
Pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah kelopak
bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas
ke daerah kornea
Epidemiologi
Penyakit ini sering ditemui pada daerah dengan iklim
tropis. Penyakit ini sangat berhubungan dengan faktor
lingkungan yang berhubungan dengan pekerjaan dan
gaya hidup pasien. Terutama eksposure terhadap sinar
UV dan iritasi kronis dari mata karena pekerjaan.

Pterigium
Etiologi dan Faktor
resiko
Faktor intrinsik
- faktor herediter.
- defisiensi, contoh:
vitamin A
Faktor ekstrinsik
- Sinar UV
- mikro trauma oleh ,
angin, debu, rokok dan
stimuli toksik lain

Gejala
Gejala bervariasi,
umumnya mendapat
perhatian karena alasan
kosmetik
Gejalanya termasuk :
Mata merah
Mata kering
Iritasi
Keluar air mata (berair)
Sensasi seperti ada sesuatu
dimata
Penglihatan yang kabur

Gambaran klinis
Klasifikasi Pterygium
Secara klinis Pterigium terbagi atas :
Grade I : Pterigium terbatas pada limbus kornea
Grade II : Pterigium sudah melewati limbus kornea tapi
tidak lebih dari 2 mm.
Grade III : Pterigium sudah melewati tepi limbus lebih
dari 2 mm tapi tidak melewati pinggiran pupil
dalam
keadaan cahaya normal ( diameter pupil
3-4 mm)
Grade IV : Pertumbuhan pterigium sudah melewati pupil
sehingga sudah ada gangguan pengelihatan.

Pengobatan
Tindakan non bedah
pemberian lubrikasi dengan tetes mata buatan
tetes mata dan salep steroid juga dapat di
berikan untuk mengurangi reaksi peradangan.
Obat-obat ini tidak menghambat progresifitas
pterigium.

Tindakan bedah
Tindakan bedah dapat dilakukan bila pterigium
menyebabkan gangguan visus, keluhan iritasi
kronik, gangguan pergerakan bulbus okuli yang
mengakibatkan diplopia dan gangguan
kosmetik.

Pseudopterigium
Definisi
Merupakan perlekatan konjungtiva dengan kornea yang cacat.
Epidemiologi dan Etiologi
Biasa terjadi saat penyembuhan tukak kornea, sehingg adapat terjadi
konjungtivalisasi dari permukaan kornea (lapisan fibrovaskular dapat menutupi
seluruh kornea).
Penampakan Klinis dan Diagnosis
Gambaran klinis sama dengan pterygium namun pterygium biasanya terjadi
dibagian nasal atau temporal saja sedangkan pseudopterygium dapat terjadi
dari sisi atas atau sisi bawah. Selain itu pada pseudopterygium dapat
diselipkan sonde dibawahnya.
Biasanya pada pasien terdapat riwayat kelainan kornea seperti tukak kornea.
Pengobatan
Bisa dengan melakukan lisis dari adhesinya, eksisi pada konjugtiva yang
terluka, dan penutupan defeknya dengan free conjunctival graft yang didapat
dari bagian temporal.

Pseudopterigium
Penampakan Klinis dan Diagnosis
- Gambaran klinis sama dengan
pterygium
- Dapat terjadi di bagian nasal,
temporal,
dari sisi atas atau bawah.
- Dapat diselipkan sonde dibawahnya.
- Riwayat kelainan kornea seperti tukak
kornea.

Pterigium vs Pseudopterigium

PTERIGIUM

PSEUDOPTERIGIUM

1. Lokasi

Selalu di fisura palpebra

Sembarang lokasi

2.Progresifitas

Bisa progresif atau stasioner

Selalu stasioner

3.Riwayat penyakit

Ulkus kornea (-)

Ulkus kornea (+)

4.Tes sondase

Negatif

Positif

Pinguekula
Definisi
Penebalan kuning keabuan pada
konjungtiva bulbi karena degenerasi
hyalin pada jaringan sub mukosa
konjungtiva
Etiologi
Biasanya karena sering mendapat
rangsangan sinar matahari, debu dan
angin panas.

Pingekula
Berupa benjolan pada
konjungtiva bulbi.
Terdapat lapisan
berwarna kuning-putih
Pencegahan :
Mencegah rangsang dari
luar
Pengobatan :
tidak diperlukan kecuali
meradang, dapat
diberikan anti inflamasi
steroid.

Hordeolum
Definisi
Hordeolum adalah infeksi kelenjar pada palpebra. Bila
kelenjar Meibom yang terkena, timbul pembengkakan
besar yang disebut hordeolum interna. Sedangkan
hordeolum eksterna yang lebih kecil dan lebih superfisial
adalah infeksi kelenjar Zeiss atau Moll.
Etiologi : Staphylococcus aureus adalah agent infeksi
pada 90-95% kasus hordeolum.
Hordeolum externum
Hordeolum Internum

Hordeolum
Faktor resiko
Penyakit kronik.
Kesehatan atau daya tahan tubuh yang buruk.
Peradangan kelopak mata kronik, seperti
Blefaritis.
Diabetes
Hiperlipidemia, termasuk hiperkolesterolemia.
Riwayat hordeolum sebelumnya
Higiene dan lingkungan yang tidak bersih
Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik.

Hordeolum
Gejala
Pembengkakan kelopak mata, mata merah, Rasa nyeri
pada kelopak mata, Perasaan tidak nyaman dan
sensasi terbakar pada kelopak mata, mata jadi sipit,
Riwayat penyakit yang sama sebelumnya.
Tanda
injeksi konjungtiva, Edema, Nyeri bila ditekan di dekat
pangkal bulu mata, Seperti gambaran absces kecil,
pseudoptosis/ptosis. Bagi hordeolum externum,
penonjolan terutama ke daerah kulit kelopak manakala
bagi hordeolum internum, penonjolan terutama ke
daerah konjungtiva tarsalis.

Hordeolum
Penatalaksanaan
Biasanya hordeolum dapat sembuh dengan sendiri dalam waktu
5-7 hari.

Obat
Antibiotik diindikasikan bila dengan kompres hangat selama 24
jam tidak ada perbaikan, dan bila proses peradangan menyebar
ke sekitar daerah hordeolum.

Pembedahan
Bila dengan pengobatan tidak berespon dengan baik, maka
prosedur pembedahan mungkin diperlukan untuk membuat
drainase pada hordeolum.

Kalazion
Definisi
Kalazion adalah suatu lipogranuloma yang terjadi akibat
sumbatan pada kelenjar Meibom, menyebabkan
terbentuknya suatu nodul pada palpebra yang bersifat
keras dan tidak nyeri.
Etiologi
Kalazion dapat muncul secara spontan akibat sumbatan
pada orifisium kelenjar atau karena adanya hordeolum.
Kalazion dikaitkan dengan seborrhea, blefaritis kronik, dan
akne rosasea. Higiene yang buruk pada palpebra dan
faktor stress juga sering dikaitkan dengan terjadinya
kalazion.

Kalazion
Gejala
Pasien biasanya datang dengan riwayat singkat adanya keluhan pada
palpebra baru-baru ini, diikuti dengan peradangan akut (misalnya merah,
pembengkakan, perlunakan). Kalazion lebih sering timbul pada palpebra
superior, di mana jumlah kelenjar Meibom terdapat lebih banyak daripada
palpebra inferior. Penebalan dari saluran kelenjar Meibom juga dapat
menimbulkan disfungsi dari kelenjar Meibom. Kondisi ini tampak dengan
penekanan pada kelopak mata yang akan menyebabkan keluarnya cairan
putih, yang seharusnya hanya sejumlah kecil cairan jernih berminyak.
Kalazion dihubungkan dengan disfungsi kelenjar sebasea dan obstruksi
dikulit (seperti komedo, wajah berminyak). Kalazion tidak menyebabkan
nyeri, mata bisa sipit dan dapat timbul keluhan mata buram akibat.
Tanda
injeksi konjungtiva, pseudoptosis, nyeri tekan tidak ada tapi bisa nyeri
bila meradang akut, kelainan refraksi bisa terjadi akibat perubahan
bentuk bola mata karena penekanan dari benjolan.

Kalazion
Penatalaksanaan
Kalazion yang kecil dan tanpa disertai nyeri dapat
diabaikan. Pengobatan secara konservatif seperti
pemijatan pada palpebra, kompres hangat, dan steroid
topikal ringan biasanya dapat berhasil dengan baik. Pada
sebagian besar kasus, pembedahan hanya dilakukan bila
pengobatan selama berminggu-minggu tidak membuahkan
hasil. Sebagian besar kalazion berhubungan dengan
kalazion lain yang berlokasi di bagian yang lebih dalam
dari palpebra. Isi dari kalazion marginalis murni akan
menyatu bila 2 buah kapas didorong ke arah tepi palpebra
dari kedua sisinya. Jika isi kalazion tidak dapat dikeluarkan,
lakukan insisi distal kalazion dan isinya dikerok.

Entropion
Definisi
Entropion adalah suatu keadaan melipatnya
kelopak mata bagian tepi atau margo
palpebra kearah dalam.
Klasifikasi
Entropion berdasakan penyebab dibagi atas :
Involusi
Sikatrik
Kongenital

Entropion
Gejala
Keluhan yang sering timbul adalah rasa tidak nyaman, mata berair, mata
merah, iritasi mata, gatal dan silau. Entropion kronis dapat menyebabkan
sensitifitas terhadap cahaya dan angin, dapat menyebabkan infeksi mata,
abrasi kornea atau ulkus kornea.
Tanda
injeksi konjungtiva, lakrimasi, fotofobia, trikiasis.
Pengobatan
Pengobatan entropion adalah operasi plastik atau suatu tindakan tarsotomi
pada entropion akibat trakoma. Pembedahan untuk memutar keluar kelopak
mata efektif pada semua jenis entropion. Sebuah tindakan sementara yang
bermanfaat pada entropion evolusional adalah dengan menarik kelopak mata
bawah dan menempelkannya dengan tape ke pipi; tegangannya mengarah
ketemporal dan inferior.
Operasi entropion transkonjungtiva merupakan prosedur yang aman dan lebih
efisien pada entropion involusi. Pada entropion sikatrik dilakukan tarsotomi
dari Wheeler dengan modifikasi dari DR.Sie Boen Lian.

Ektropion
Definisi
Kelainan posisi kelopak mata di mana tepi kelopak mata mengarah ke
luar sehingga bagian dalam kelopak(konjungtiva tarsal) berhubungan
langsung dengan dunia luar.
Etiologi
Bisa kelainan bawaan (konginetal), paralisis nervusfasialis (suatu
kelumpuhan nervus fasialis yang dapat disebabkan oleh adanya
kerusakan pada akson, sel-sel schwan dan selubung mielin yangdapat
mengakibatkan kerusakan saraf otak), senil (katarak yang berkaitan
dengan usia), spastik (kekejangan otot).
Kebanyakan kasus ektropion terjadi akibat pengenduran jaringan kelopak mata
akibat penuaan.
Beberapa kasus terjadi karena adanya jaringan parut pada kelopak mata akibat
luka bakar kimia maupun panas, truma, kanker kulit atau pembedahan kelopak
mata.
Kadang ektropion merupakan bawaan lahir akibat pembentukan kelopak mata
yang tidak sempurna.

Ektropion
Gejala
Kelopak dan bulu mata bagian bawah membalik ke dalam ke arah
bolamata, dimana kelopak dan bulu mata bagian bawah membalik ke
arah luar, mata merah, kelopak jadi bengkak, mata berair.
Tanda
hiperemis palpebra, injeksi konjungtiva, edema palpebra, epifora,
lagoftalmos yang bisa menyebabkan konjungtivitis dan keratitis.
Penatalaksanaan
Ektropion harus diperbaiki melalui pembedahan sebelum gesekan
kelopak dan bulu mata menyebabkan kerusakan kornea.
Pembedahan biasanya dilakukan dengan bius lokal dan penderita
tidak perlu dirawat.
Dilakukan pengencangan kelopak mata. Setelah pembedahan,
mata ditutup selama 24 jam dan diberi salep antibiotik selama
sekitar 1 minggu.

Blefaritis
Definisi
Blefaritis adalah radang pada kelopak mata, sering mengenai bagian kelopak
mata dan tepi kelopak mata. Pada beberapa kasus disertai tukak atau tidak
pada tepi kelopak mata, biasanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut.
Blefaritis adalah peradangan bilateral sub akut/menahun pada tepi kelopak
mata (margopalpebra).Blefaritis adalah inflamasi pada pinggir kelopak mata
biasanya disebabkan oleh sthapilokokus.
Patofisiologi
Patofisiologi blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata. Hal ini
mengakibatkan invasi mikrobakteri secara langsung pada jaringan ,kerusakan
sistem imun atau kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri , sisa
buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat ditingkatkan
dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom.
Etiologi
Terdapat 2 jenis blefaritis, yaitu :
1. Blefaritis anterior
2. Blefaritis posterior

Blefaritis
Klasifikasi
1. Blefaritis superfisial
2. Blefaritis Seboroik
3. Blefaritis Skuamosa
4. Blefaritis Ulseratif
5. Blefaritis angularis
6. Meibomianitis

Blefaritis
Gejala
Blefaritis menyebabkan kemerahan dan penebalan, bisa juga terbentuk sisik dan keropeng atau
luka terbuka yang dangkal pada kelopak mata. Blefaritis bisa menyebabkan penderita merasa
ada sesuatu di matanya. Mata dan kelopak mata terasa gatal, panas dan menjadi merah. Bisa
terjadi pembengkakan kelopak mata dan beberapa helai bulu mata rontok. Mata menjadi berair
dan peka terhadap cahaya terang. Bisa terbentuk keropeng yang melekat erat pada tepi kelopak
mata. Selama tidur, sekresi mata mengering sehingga ketika bangun kelopak mata sukar dibuka.
Tanda
injeksi konjungtiva, Skuama pada tepi kelopak , Jumlah bulu mata berkurang, Obstruksi dan
sumbatan duktus meibom, Sekresi Meibom keruh, Injeksi pada tepi kelopak , Abnormalitas film
air mata, fotofobia, krusta (+).
Penatalaksanaan
Pengobatan utama adalah membersihkan pinggiran kelopak mata untuk mengangkat minyak
yang merupakan makanan bagi bakteri. Bisa digunakan sampo bayi atau pembersih
khusus.Untuk membantu membasmi bakteri kadang diberikan salep antibiotik
(misalnyaerythromycin atau sulfacetamide) atau antibiotik per-oral (misalnya tetracycline).
Jikaterdapat dermatitis seboroik, harus diobati. Jika terdapat kutu, bisa dihilangkan
denganmengoleskan jeli petroleum pada dasar bulu mata.

Konjungtivitis
Radang
selaput

konjungtiva
lendir

atau

yang

radang

menutupi

belakang kelopak dan bola mata

GATAL

HIPEREMI

LAKRIMASI

EKSUDAT
(SEKRET)

ADENOPATI

SEL-SEL

VIRUS

BAKTERI

ALERGI

Minimal

Minimal

Berat

Menyeluruh

Menyeluruh

Menyeluruh

++

Minimal
(serous,
mukous)

Banyak (mukopurulen/purulen)

Minimal
(benang)

Jarang

Monosit

PMN

Eosinofil

Gejala Konjungtivitis

Injeksi konjungtiva pelebaran a. Konjungtiva posterior


Folikel tonjolan pada jaringan konjungtiva, warna abuabu kemerahan, diameter 1 mm
Cobble stone seperti batu kerikil bentuk poligonal
tersusun berdekatan
Flikten tonjolan berupa sebukan sel-sel radang kronik
di bawah epitel konjungtiva atau kornea
Membran massa putih padat yang menutupi
konjungtiva
Sikatriks garis-garis putih halus

1. Konjungtivitis Bakteri
Akut
Gejala :
Mata merah
Sekret Mukopurulen-purulen
Edema Kelopak
Papil dan korea jernih
Etiologi :
Streptokokus, Corynebacterium Diphterica,
Pseudomonas, Neisseria, dan Haemophilus

2. Konjungtivitis Gonorrhea
Etiologi: Neisseria
Gonorrhea
Penyebaran:
- pada bayi melalui
jalan lahir
oftalmia
neonatorum
- Pada dewasa
melalui hubungan
seksual

Gejal
a

Tera
pi

Mata merah

Antibiotik
sistemik yang
sensitif

Std. I: Kelopak
mata kaku &
nyeri raba

Sekret
dibersihkan
dengan NaCl
tiap 15 menit.

Std. II: Sekret


purulen yang
biasanya
mengenai
kedua mata

Antibiotik
topikal setelah
pembersihan
sekret

Std. III:
Penyembuhan

Konjungtivitis Viral
Etiologi
Adenovirus, Herpes simpleks, Herpes zoster,
Klamidia, New castle, Pikorna, Enterovirus, dan
sebagainya.
Manifestasi Klinis
sedikit kotoran pada mata, lakrimasi, sedikit
gatal, injeksi, nodul preaurikular bisa nyeri atau
tidak, serta kadang disertai sakit tenggorok dan
demam
Konjungtivitis herpes simpleks anak kecil,
injeksi unilateral, iritasi, sekret mukoid, nyeri, dan
fotofobia ringan

Konjungtivitis Viral

Demam Faringo-konjungtiva
Etiologi
Adenovirus tipe 3
Gambaran Klinis
Kelenjar pre-aurikuler membesar
Lebih sering mengenai kedua mata
Kelopak mata membengkak
2 minggu timbul kelainan kornea : infiltrat

Pengobatan
Tidak ada pengobatan spesifik

Konjungtivitis Hemoragik
Akut
Etiologi

Enterovirus tipe 70
Masa inkubasinya pendek (8-48 jam)
Perjalanan penyakitnya juga pendek (5-7
hari)

Gejala
terasa ada pasir, berair, gatal

Pengobatan
anjuran tetes mata
sulfasetamid atau antibiotik

Penatalaksanaan K. virus
demam faringokonjungtiva : sembuh sendiri
dalam 10 hari
keratokonjungtivitis epidemika : mencegah
penularan saat pemeriksaaan, berlangsung 34 minggu
konjungtivitsi virus herpes simpleks : sembuh
sendiri, debriment kornea atau diberi salep
mata idosuridin 4x/hari selama 7-10 hari atau
salep Acyclovir 3% 5x/hari selama 10 hari
konjungtivitis hemoragik akut : sembuh
dalam 5-7 hari

Konjungtivitis Alergi
Etiologi
hipersensitivitas tipe cepat atau lambat, atau
reaksi antibodi humoral terhadap alergen
Manifestasi Klinis
Mata merah, sakit, bengkak, panas, berair, gatal,
dan silau
berulang dan menahun
riwayat atopi sendiri atau dalam keluarga
Pemfis : injeksi ringan pada konjungtiva palpebra
dan bulbi serta papil besar pada konjungtiva
tarsal

Mild Allergic Reaction

Severe Allergic Reaction

Vernal Keratoconjunctivitis

4. Konjungtivitis Vernal
Termasuk

reaksi

hipersensitif

musiman
Terbanyak umur 5-25 thn
Ada hub dg sensitivitas thd tepung
sari rumput iklim panas

Gejala Klinis
gatal
kadang-kadang panas
lakrimasi menjadi buruk pd cuaca
panas

dan

berkurang

pd

cuaca

dingin
Coble stone di konjungtiva tarsalis
superior
Sekret mukopurulen

Pengobatan
Kortikosteroid lokal tetes mata
Ulkus kornea antibiotik dan steroid
oral

5. Konjungtivitis Flikten
Berhubungan dengan TB paru
Gejala klinis
Adanya flikten di limbus, konj. bulbi, konj.
tarsal, kornea
Gangguan penglihatan
Lakrimasi
Eksema kulit
Silau, berpasir

Pengobatan
Obati penyebab primer
Antibiotik + kortikosteroid

Trakoma
Trakoma adalah suatu bentuk konjungtivitis
folikular kronik yang disebabkan oleh Chlamydia
trachromatis.
Penyakit ini dapat mengenai segala umur tapi
lebih banyak ditemukan pada orang muda dan
anak-anak dan di daerah dengan higiene yang
kurang.
Cara penularan penyakit ini adalah melalui
kontak langsung dengan sekret penderita
trakoma atau melalui alat-alat kebutuhan seharihari seperti handuk, alat-alat kecantikan dan lainlain.

Stadium 1: hiperplasi limfoid


Stadium 2: terdapat hipertrofi
papilar dan folikel
Stadium 3 : terdapat parut pada
konjungtiva tarsus superior
Stadium 4 : enteropion dan trikiasis

Penatalaksanaan Trachoma

Tetrasiklin 1-1,5 gr/hari, peroral dalam 4


takaran yang sama selama 3-4 mingu
Doksisiklin 100 mg, 2 x/hari p.o selama 3
minggu
Eritromisin 1 gr/hari p.o dibagi dalam 4
takaran selama 3-4 minggu
Salep mata atau tetes mata termasuk
sulfonamid, tetrasiklin, eritromisin dan
rifampisin 4x/hari selama 6 minggu
Tetrasiklin sistemik jangan diberikan pada
anak-anak dibawah 7 tahun atau wanita
hamil

Terima Kasih

You might also like