Professional Documents
Culture Documents
PROPOSAL
KEGIATAN PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA
DI RUANG UGD RSUD BULELENG
A.
Pendahuluan
Peran perawat yang dilaksanakan dengan baik dan benar akan menunjukkan
sikap profesionalisme perawat itu sendiri, terutama peran mandiri perawat. Hal ini
dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat,
maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus
ditingkatkan keefektivitasannya adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang
terima pasien.
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas dan komplit tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan pasien saat itu.
Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh ketua
tim penanggung jawab shift sore atau shift malam secara tulisan dan lisan (Nursalam,
2011).
Berdasarkan hasil wawancara, kuesioner, dan observasi yang dilakukan di
IGD didapatkan bahwa operan dilakukan tiga kali dalam sehari, yaitu pergantian shift
malam ke pagi (pukul 07.30), pagi ke sore (pukul 13.30), dan sore ke malam (pukul
19.30). Hasil kuesioner menunjukkan sebanyak 56,2% perawat mengatakan kadangkadang operan tidak dilaksanakan tepat waktu. Operan diikuti oleh semua perawat
yang telah dan akan dinas. Kegiatan operan dipimpin kepala ruangan untuk operan
pagi dan siang, sedangkan operan siang ke malam dipimpin oleh ketua tim. Untuk
hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam operan, sebanyak 93,8% menyebutkan dan
menyiapkan hal-hal yang akan dibutuhkan dalam operan, meliputi catatan medis
pasien dan buku operan. Sementara untuk hal-hal yang perlu disampaikan selama
operan sebanyak 100% perawat menjawab segala sesuatu mengenai kondisi pasien,
diagnosa, tindakan dan terapi yang telah diberikan kepada pasien dan rencana tindak
lanjut.
Pelaporan operan dicatat dalam buku khusus yang diisi oleh perawat jaga saat
itu.
Sebanyak
62,5%
perawat
menyatakan
tidak
ada
kesulitan
untuk
perawat
menyatakan
persetujuan
dan
penerimaan
operan
Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengkomunikasikan segala informasi yang berkaitan dengan kondisi pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien (data fokus).
b. Menyampaikan keluhan pasien sehingga dapat ditindak lanjuti oleh shift
berikutnya apabila pada shift sebelumnya belum teratasi.
c. Menyampaikan askep dan tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan
kepada pasien.
d. Menyampaikan askep dan tindakan kolaboratif yang belum dilakukan
kepada pasien.
Manfaat
1.
Bagi Perawat
a. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar perawat.
b. Menjalin hubungan yang bertanggung jawab antar perawat.
c. Meningkatkan kualitas pelaksanaan askep terhadap penderita yang
berkesinambungan.
2.
Bagi Pasien
Pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung pada saat perawat
melakukan validasi data
D.
Pengorganisasian
Kepala Ruangan
PP I
PP II
Anggota Pagi
: PutuAyuUtamiDewantari
PutuIkaPuspitaDewi
Anggota Sore
Pasien
E.
Pukul
: 13.30-14.00 Wita
Pelaksana
Tempat
Sasaran
Metode
Media
c. Lembar observasi
d. Bolpoint dan buku catatan
F.
Mekanisme Kegiatan
TAHAP
Persiapan
KEGIATAN
Kedua kelompok Shift sudah siap
WAKTU
5 menit
TEMPAT
Nurse
PELAKSANA
Karu
Station
catatan
Anggota
(Work
yang
akan
terima
dilanjutkan
pasien
dan
diagnosa medis
b. Masalah keperawatan yang
muncul.
c. Data
Fokus
(Keluhan
kolaboratif
dan
20 menit
Nurse
Karu, Katim,
Station
Anggota
dependensi.
f. Persiapan
yang
rencana
perlu
umum
dilakukan
(persiapan
operasi,
pemeriksaan
penunjang,
melakukan
tanya
jawab
dan
klarifikasi,
Karu dan
melakukan
semua perawat
dioperkan
dan
berhak
mengupayakan
diikuti
semua
perawat
Bed pasien
timbang
terima
setiap
kondisi
memerlukan
Penutup
rinci.
Perawat
khusus
yang
keterangan
lebih
kembali
ke
Nurse
hasil
5 menit
Nurse
Semua perawat
Station
validasi.
Setelah proses timbang terima
Katim dan
Anggota
selamat
bekerja
Kriteria Evaluasi
G.
1. Struktur
a. Persiapan sarana prasarana yang menunjang antara lain : format timbang
terima, status pasien, buku operan, dan alat tulis, serta kedua kelompok
shif timbang terima telah datang.
b. Kesiapan perawat terhadap perkembangan pasien
2. Proses
a. Kelancaran kegiatan
b. Kelengkapan isi timbang terima
c. Peran serta perawat yang bertugas
3.
Hasil
a. Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift.
b. Setiap perawat dapat mengetahui perkembangan pasien dengan jelas.
c. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.
d. Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh pasien dan keluarga.
e. Pasien merasa nyaman di ruang UGD RSUD Buleleng.
Karu
:
:
:
:
Kamar
Alamat
Jenis Kelamin
Tanggal
Timbang Terima
ASUHAN
KEPERAWATAN
S
:
:
:
:
Shift Pagi
Shift Sore
Shift Malam
...
.....
......................................................................
.................................................................................
.............................................................................
..........................................................................
.................................................................................
.............................................................................
...................
.................................................................................
.............................................................................
.................................................................................
.............................................................................
.................................................................................
.............................................................................
....
.............
.....
.................................................................................
.............................................................................
.................................................................................
.............................................................................
.................................................................................
.............................................................................
.................................................................................
.............................................................................
.................................................................................
..........................................................................
Perawat Malam :
PP :
Perawat Sore:
PP:
Perawat Sore :
Perawat Malam:
Terang
Singaraja,,2014
Kepala Ruangan
asuhan
keperawatan
terhadap
klien
yang
berkesinambungan.
C. Manfaat
1. Dapat menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak lanjuti oleh
perawat pada shift berikutnya.
2. Dapat melakukan cross check ulang tentang hal-hal yang dilaporkan
dengan keadaan klien yang sebenarnya.
3. Klien dapat menyampaikan masalahnya secara langsung bila ada yang
belum terungkap.
D. Metode Pelaporan
1. Perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien melaporkan langsung
kepada perawat penanggung jawab berikutnya. Cara ini memberikan
kesempatan diskusi yang maksimal untuk kelanjutan dan kejelasan
rencana keperawatan.
2. Pelaksanaan timbang terima dapat juga dilakukan di ruang perawat
kemudian dilanjutkan dengan berkeliling mengunjungi klien satu persatu.
E. Prosedur Pelaksanaan
1. Kedua kelompok dinas sudah siap.
b)
c)
d)
e)
f)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN
MASALAH
3. Tujuan
f. Menyampaikan informasi atau data lainnya seperti advise dokter yang perlu
ditindaklanjuti.
4. PELAKSANAAN
a. Langkah-langkah
(1) Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap
(2) Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan
hal-hal apa yang akan disampaikan
(3) Anggota shift malam menyampaikan kepada perawat primer dan Anggota
shift pagi, dari perawat primer kepada Anggota shift sore, dan Anggota
shift sore kepada Anggota shift malam yang meliputi :
(4) Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburuburu
(5) Perawat primer dan anggota kedua shift bersama-sama secara langsung
melihat keadaan pasien
b. Prosedur Timbang Terima
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
(1) Persiapan
Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap
Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
(2) Pelaksanaan
Dalam penerapan sistem MAKP Tim, timbang terima dilaksanakan oleh
ketua tim kepada ketua tim yang mengganti jaga pada shift berikutnya :
(a) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantin shift atau operan.
(b) Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang
terima dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang
(2)
(3)
Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan shift.
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
sementara.
Perawat memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya.
Perawat mengucapkan salam kepada pasien dan keluarganya.
Perawat memanggil nama yang disenangi pasien dengan hormat
Perawat memperkenalkan diri kepada klien saat awal kontak.
Perawat memberikan sentuhan ringan saat menanyakan keluhan pasien.
Perawat memperkenalkan pasien kepada shift jaga berikutnya dengan
teknik SBAR dan ditulis pada catatan keperawatan dengan SOAP dan
3. Diagnosa medis : isi dengan diagnosa medis yang terakhir diputuskan oleh
dokter yang merawat.
4. Keadaan pasien saat ini (keluhan saat ini)
B = BACKGROUND
1. Riwayat alergi / alergi obat, isi dengan apa jenis alergi yang diderita atau jenis
reaksi obat tertentu pada pasien dulu hingga sekarang.
2. Intervensi medic / keperawatan : isi dengan jenis tindakan yang sudah
dilakukan terhadap pasien, baik tindakan dokter maupun perawat. Contoh
pemasangan gips, NGT, dll.
3. Hasil pemeriksaan penujang
4. Kewaspadaan / precaution : pilih apa jenis kewaspadaan sesuai dengan jenis
kasus pasien, contoh: TBC, maka dipilih droplet.
A = ASSESSMENT
1. Observasi tarakhir, GCS : E, V, M : isi dengan vital sign dan tingkat kesadaran
pasien.
2. BAB dan BAK, diet, dan mobilisasi
3. Peralatan khusus yang diperlukan : isi misalnya WSD, Colar Brace, Infuse
pump, dll.
4. Hal-hal istimewa yang berhubungan dengan kondisi pasien : misalnya pasien
tidak ada keluarga.
5. Diagnosa keperawatan saat ini
R = RECOMMENDATION
1. Rencana keperawatan dan kolaborasi rencana medis
2. Konsultasi, fisiotherapi, dll, isi dengan rencana konsultasi, rencana
fisiotherapi, dll