Professional Documents
Culture Documents
DAN
DISSEMINATED INTRAVASCULAR
COAGULATION
Tarash Burhanuddin
03010265
Pembimbing : Dr.Elhamida Gusti, Sp.PD
PENDAHULUAN
Etiologi
Dengue merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue
DEN 1
DEN 2 *
DEN 3 *
DEN 4
VEKTOR PENULAR
Host natural dari virus dengue
manusia, primata dan nyamuk
Vektor arthropoda yang dominan
nyamuk betina Aedes aegypti dan Aedes
albopictus
Cara penularan
MANIFESTASI KLINIS
Fenomena patofisioligi utama yang
menentukan derajat penyakit dan
membedakan DD dengan DBD adalah
adanya perembesan plasma (plasma
leakage) ke ruang ekstravaskular akibat
peningkatan permeabilitas pembuluh darah,
menurunnya volume plasma serta terjadi
diatesis hemoragik.
Demam Dengue
Demam akut selama 2-7hr dengan dua atau
lebih manifestasi berikut :
Kriteria diagnosis
a. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas,
berlangsung terus menerus selama 2 7 hari
c. Pembesaran hati
d. Syok, ditandai nadi
cepat dan lemah serta
penurunan tekanan
nadi, hipotensi, kaki dan
tangan dingin, kulit
lembab, dan pasien
tampak gelisah
Laboratorium
a. Trombositopenia (100.000/mm3 atau
kurang)
b. Hemokonsentrasi, dapat dilihat dari
peningkatan hematokrit 20% atau lebih
c. IgG dan IgM Elisa
d. NS1-Ag tes
2 Kx + 1 Lab
Derajat
DD
Gejala
Demam disertai satu/lebih gjl: nyeri
kepala, nyeri retro orbita, mialgia,
artralgia
DBD
DBD
II
DBD
III
DBD
IV
PATOGENESIS
Teori yang banyak
dianut the
secondary
heterologous
infection
Reinfeksi reaksi
anamnestik antibodi
kompleks
antigen-antibodi
Diagnosa banding
DC ( Demam Chikunguya )
ITP
Penatalaksanaan
Penggantian volume plasma
- merupakan dasar pengobatan utama
memperbaiki kekurangan volume plasma
- cairan resusitasi yang diberikan adalah
kristaloid dan koloid
- pengobatan awal cairan IV ringer laktat atau
NaCl 0,9% 10-20 ml/kgbb tetesan secepatnya
(diguyur)
Pemeriksaan Ht untuk memantau penggantian
volume
- Cairan IV dapat dihentikan Ht turun dan
jumlah urin 1 ml/kgbb/jam atau lebih merupakan
keadaan sirkulasi yang membaik
Protokol 1
Protokol 2
Protokol 3
Protokol 4
Protokol 5
PENATALAKSANAAN
KRITERIA
MEMULANGKAN PASIEN
Tidak demam selama 24 jam tanpa
antipiretik
Perbaikan klinis
Ht stabil
3 hari setelah syok teratasi
Trombosit > 50.000/mm3
Tidak ada distress pernafasan
DIC
Disseminated : meluas
Intravascular : di dalam pembuluh darah
Coagulation : pembekuan
_______________________________
Koagulasi Intravaskular Menyeluruh
Koagulasi pasti merupakan kejadian awal dari
DIC
Morbiditas dan mortalitas pasien tergantung
dari tingkatan penyakitnya
Fisiologis
Darah dalam keadaan cair / aliran lancar
Kerusakan vaskular koagulasi
Terbatas pada daerah lesi saja karena :
aliran darah
adanya Coagulation Inhibitor dalam
sirkulasi (terutama Anti Trombin III)
Bila stimulus koagulasi berlebihan maka
mekanisme kontrol tertekan sehingga terjadi
DIC
Koagulasi
Intrinsic Pathway
Extrinsic Pathway
Common Pathway
Contact Pathway
Tissue Factor Pathway
Faktor utama pada DIC
Koagulasi
5
Coagulation Pathways
Intrinsic Pathway
Extrinsic Pathway
IX
Contact
XI
TF Pathway
TF-VII a
PL
XIIa HK a
Common Pathway
Prothrombin
XIa
IXa
PL
(Tenase)
VIIIa
Xa
(Prothrombinase)
Protein C, Protein
S, Antithrombin III
PL
XIII
Va
Thrombin
Fibrinogen
Fibrin
(weak)
XIIIa
Fibrin
(strong)
Fisiologi Koagulasi
Trombin
Merubah fibrinogen jadi fibrin monomer
Merangsang agregasi trombosit
Mengaktifasi F v & F viii
Melepaskan aktifator plasminogen sehingga
terbentuk plasmin
Normal: trombin hanya tdp pada daerah lesi yg
sedang mengalami proses koagulasi
Plasmin
Merombak fibrin
Terbentuk fibrin degradation product
(FDP)
Terjadi inaktifasi F v & F viii
Fibrinogen menurun
Trombosit menurun
Faktor koagulasi menurun
Terjadi Fibrinolisis
Etiologi
DIC tidak berdiri sendiri
Akibat dari penyakit berat :
Sepsis (bakteri gram + atau -, jamur)
Kerusakan jaringan (trauma &
combustio)
Penyulit Obstetrik (abortus: emboli ketuban: mati
janin)
Keganasan (leukemia: Ca)
DBD
Reaksi hemolitik mayor sebagai akibat
kesalahan transfusi darah
Etiologi
Cardiovascular
Post cardiac arrest
Acute MI
Prosthetic devices
Hypothermia/Hyperthermia
Pulmonary
ARDS/RDS
Pulmonary embolism
Severe acidosis
Severe anoxia
Collagen vascular disease
Anaphylaxis
DIC
Sering tidak
terdiagnosis
Umumnya timbul
Kecurigaan bila terjadi
perdarahan yg tidak
jelas sebabnya
Patofisiologi DIC
Patofisiologi DIC
Manifestasi Klinis
Koagulasi
Perdarahan (lebih sering terjadi) bisa pada
semua tempat
Peradarahan spontan pada bekas luka atau
infus
Manifestasi Klinis
Diagnosis
Klinis (adanya penyakit yang
berhubungan dengan DIC
Adanya manifestasi klinis thrombosis,
perdarahan, atau keduanya
Pemeriksaan Laboratorik
DIC Score :
Platelet count
> 100 = 0; < 100 = 1; < 50 = 2
Fibrinogen level
> 1.0 g/L = 0; < 1.0 g/L = 1
Scientific and Standardization Committee of the International Society on Thrombosis and Haemostasis, Paris July 2001
Calculate score:
If > 5 : compatible with overt
DIC repeat scoring daily
If < 5 : suggestive
(not affirmative) for non-overt
DIC repeat next 1-2 days
Pemeriksaan Laboratorik
D-dimer*
Antithrombin III*
F. 1+2*
Fibrinopeptide A*
Platelet factor 4*
Fibrin Degradation Prod
Platelet count
Protamine test
Thrombin time
Fibrinogen
Prothrombin time
Activated PTT
Protamine test
Reptilase time
Coagulation factor
levels
Pemeriksaan Laboratorik
Trombositopenia
Hitung platelet <100.000
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
Menghilangkan penyebab / Underlying
Disease
Terapi Pengganti
1. Transfusi Konsentrat Trombosit
Pertahankan > 50.000 / mm3
2. Transfusi Cryoprecipitate
Pertahankan fibr > 150.000 mg/dL
Terapi
3. Transfusi Fresh Frozen Plasma
Untuk menambah F.koagulasi
Terapi Coagulation Inhibitor
Heparin : masih kontroversial
Harus bersama Terapi pengganti
500 750 u / jam
Antithrombin III
Protein C concentrate
Prognosis
Tergantung dari :
hebatnya reaksi koagulasi
jumlah perdarahan
etiologi (keganasan dsb)
THANK YOU