Professional Documents
Culture Documents
Tarash Burhanuddin
03010265
Pembimbing:
Dr. R.A.H.I. Ariestina, Sp.PD
IDENTITAS
Nama
: Tn. Tri
Jenis kelamin
: Laki laki
Umur
: 25 tahun
Alamat
: Jl. Kp. Sawah Jati 07/01,
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Status marital
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Pendidikan terakhir : SMK
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Tanggal masuk RS : 27 Maret 2016
Ruang
: 509
ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis dan
alloanamnesis
Tanggal: 27 Maret 2016
Pukul
: 22.00 WIB
Keluhan Utama
Nyeri pinggang
bagian kanan sejak
1 minggu SMRS
Nyeri pinggang
bagian kanan
sejak 1 minggu
SMRS
Demam (+)
sejak 4 hari
SMRS, mual
(+), nyeri ulu
hati dan perut
bagian kanan
atas (+),
Pasien ke klinik
4 hari SMRS dan
melakukan
pemeriksaan lab
kemudian
dirujuk ke RSUD
Budhi Asih
Penurunan
berat badan 10
kg dalam 3
bulan terakhir
Hipertensi
(-)
DM (-)
Kehamilan
normal
Riwayat
operasi
dan rawat
inap
Riwayat Kebiasaan
konsumsi
minuman alkohol
2-3x dalam
seminggu saat
masih muda
Merokok 5
batang per hari
Riwayat seks
tanpa
menggunakan
kondom
disangkal.
: BB menurun
Kepala : Tidak ada keluhan
Muka : Ikterik
Mata : Sklera ikterik
THT : Tidak ada keluhan
Leher : Tidak ada kelainan
Thoraks : Ikterik
Abdomen : Ikterik, Mual (+), nyeri tekan perut
kanan atas, nyeri perut atas
Ekstremitas : Tidak ada keluhan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesan Sakit
Kesadaran
: Compos mentis
Status Gizi
: cukup
Tinggi Badan
: 166 cm
Berat Badan
: 59 kg
BMI
Nadi
: 21,7
: 68 x/menit reguler
Tanda Vital
Pernapasan
Suhu
: 36,9o C
TD
: 120/80 mmHg
Status Generalis
Kepala
: Normosefali, rambut berwarna hitam
dan tidak mudah dicabut
Mata
: Konjungtiva anemis (-)/(-), Sklera
Ikterik (+)/(+), RCL (+)/(+), RCTL
(+)/(+)
Telinga : Normotia, NT (-)/(-), Serumen (+)/(+)
Hidung : deviasi septum (-)/(-), pernapasan cuping
hidung (-)/(-)
Mulut
: Sianosis (-) pucat (-), lidah tidak ada
kelainan, gigi geligi lengkap, karies
(+),
arcus faring simetris, faring
hiperemis
(-), T1/T1
Leher
: Deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-),
pembesaran Tiroid (-), JVP 5+2 cmH2O
Thoraks
Inspeksi
Palpasi
Thoraks
Batas atas (ICS III linea parasternalis kiri dengan
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi warna
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Ekstremitas
Pemeriksaan Laboratorium
23 Maret 2016 di Lab Swasta
Pemeriksaan Laboratorium
27 Maret 2016 di Bangsal
Pemeriksaan Laboratorium
27 Maret 2016 di Bangsal
Pemeriksaan Laboratorium
27 Maret 2016 di Bangsal
Pemeriksaan Laboratorium
30 Maret 2016 di Bangsal
Pemeriksaan Laboratorium
30 Maret 2016 di Bangsal
Membesar. Echostruktur
parenchim kasar. Pembuluh darah dan
saluran bilier normal. Tak tampak
SOL/kalsifikasi. Tampak lesi
hyperechoik berbatas irregullar
terletak di lobus dextra volume
2599 cm3.
VESICA FELEA : dbn
LIEN : dbn
PANCREAS : dbn
AORTA : dbn
REN DEXTRA
: dbn
REN SINISTRA : dbn
BULI-BULI : dbn
PROSTAT : dbn
KESAN : Hepatomegali e.c Chronic
Liver Diseases dengan massa lobus
dextra DD/ Hepatoma disertai
Ascites
Ringkasan
Tn. T, usia 25 tahun datang dengan keluhan ikterik,
Demam setiap sore hari sejak 4 hari SMRS. BAK berwarna
seperti air teh, BAB cair warna kuning sejak 3 hari SMRS
dengan frekuensi 5x. Dirasakan nyeri pada perut kanan
atas disertai rasa tidak enak di perut, mual (+), muntah
(-), tidak nafsu makan. Penurunan berat badan 10 kg dari
3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
sklera ikterik +/+, konjungtiva anemis, peranjakan paru
hepar 1 cm, hepar teraba membesar, permukaan
berbenjol-benjol, tepi tumpul dan keras, pekak pada
hipokondria kanan, shifting dullness +.
Pada pemeriksaan penunjang, didapatkan anemia, SGOT,
SGPT, Gamma GT meningkat, Laju Endap Darah
meningkat, bilirubin total, bilirubin direk, bilirubin indirek
meningkat, hiponatremia, HBsAg kualitatif reaktif. Pada
pemeriksaan
USG
Abdomen
didapatkan
gambaran
berkesan hepatomegali e.c chronic liver diseases dengan
massa lobus dextra DD/ hepatoma disertai ascites.
DAFTAR MASALAH
1. Hepatomegali e.c Hepatoma
2. Hepatitis B
3. Anemia
4. Hiponatremia
5. Ikterik
6. Asites
ANALISIS MASALAH
1. Hepatomegali e.c Hepatoma
Hepatomegali e.c hepatoma ditegakan berdasarkan pada anamnesis
dengan pasien, dimana pasien merasakan nyeri pinggang, kulitnya
menjadi kuning, BAK berwarna seperti air teh, dirasakan nyeri pada
perut kanan atas disertai rasa tidak enak diperut, mual (+), muntah (-),
tidak nafsu makan, penurunan berat badan 10 kg dari 6 bulan yang lalu.
Pada pemeriksaan penunjang, didapatkan SGOT meningkat (839 mU/dl),
SGPT meningkat (120 mU/dl), Gamma GT (144 mU/dl), Laju Endap
Darah meningkat (87 ml/jam), bilirubin total meningkat (29.06 U/L),
bilirubin direk meningkat (19.02 U/L), bilirubin indirek meningkat
(10.04 mg/dL), HBsAg
ANALISIS MASALAH
Kriteria diagnosis HCC menurut PPHI (Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia), yaitu :
1. Hati membesar berbenjol-benjol dengan/tanpa disertai bising arteri.
2. AFP ( Alphafetoprotein ) yang menigkat lebih dari 500 mg/ml.
3. Ultrasonography ( USG ), Nuclear Medicine, Computed Tomography Scan (CT Scan),
Magnetic Resonance Imaging ( MRI ), Angiogrphy, ataupun Positron Emission
Tomography ( PET ) yang menunjukkan adanya Kanker Hati Selular.
4. Peritoneoscopy dan biopsi menunjukkan adanya Kanker Hati Selular.
5. Hasil biopsi atau aspirasi biopsi jarum halus menunjukkan adanya Kanker Hati Selular.
Diagnosis HCC didapatkan bila ada dua atau lebih dari lima kriteria atau hanya satu
kriteria empat atau lima.13
Adapun rencana diagnostik untuk masalah ini adalah aspirasi biopsi halus dan
pemeriksaan AFP.
ANALISIS MASALAH
Rencana terapi pada masalah ini, antara lain :
Non medikamentosa
Diet Hepar II
Diet hepar II diberikan kepada pasien dengan nafsu makannya cukup. Menurut
keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak / biasa. Protein diberikan 1
g/Kg berat badan dan lemak sedang (20-25% dari kebutuhan energi total) dalam
bentuk yang mudah dicerna. Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi,
vitamin A & C, tetapi kurang kalsium dan tiamin. Menurut beratnya retensi garam
atau air, makanan diberikan sebagai diet hati II rendah garam. Bila asites hebat dan
diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diet Rendah garam I.
ANALISIS MASALAH
Monitoring :
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
Tanda-tanda perdarahan
Medikamentosa
1.
2.
Curcuma 3x2
3.
4.
5.
Ranitidine k/p
ANALISIS MASALAH
2.
Hepatitis B
ANALISIS MASALAH
Adapun rencana diagnostik untuk masalah ini adalah pemeriksaan IgM Anti HBc,
IgG Anti HBc, HBeAg, anti-HBe, dan anti-HBc
Rencana terapi pada masalah ini, antara lain :
Non medikamentosa
Diet Hepar II
Medikamentosa
1.
2.
Curcuma 3x2
3.
4.
5.
Ranitidine k/p
ANALISIS MASALAH
3. Hiponatremia
Hiponatremia ditegakkan berdasarkan pada anamnesis adanya
penurunan nafsu makan dan BAB cair kuning frekuensi 5x,
pemeriksaan laboratorium elektrolit, didapatkan hiponatremia
(Na 125 mmol/L) dan hipoklorida (97 mmol/L). Adapun
rencana diagnostik untuk masalah ini adalah pemeriksaan
elektrolit per hari. Untuk rencana terapi pada masalah ini,
antara lain:
Non medikamentosa
Medikamentosa
NaCl 0.9%
ANALISIS MASALAH
4. Anemia
Anemia ditegakkan berdasarkan keluhan lemas dan pada pemeriksaan
laboratorium hemoglobin didapatkan nilai hemoglobin 9.1 g/dL.
Anemia pada pasien ini bisa disebabkan oleh kurangnya asupan makanan
dikarenankan tidak nafsu makan. Selain itu anemia pada pasien ini bisa berasal
dari hepatoma. Pada pasien hepatoma dapat terjadi anemia yang disebut anemia
pada penyakit kronik atau anemia pada kanker. Anemia pada penyakit kanker
dapat disebabkan karena pemendekan masa hidup eritrosit, gangguan
metabolisme besi, atau gangguan produksi eritrosit akibat tidak efektifnya
rangsangan eritropoetin.
Adapun rencana diagnostik untuk masalah ini adalah pemantauan darah rutin.
Untuk rencana terapi pada masalah ini, antara lain:
Non medikamentosa
Medikamentosa
B. Complex 3x1
ANALISIS MASALAH
5. Ikterik
Ikterik ditegakkan berdasarkan pada anamnesis,
pemeriksaan fisik didapatkan sclera ikterik +/+,
pemeriksaan laboratorium fungsi hati yaitu tedapat SGOT
meningkat (839 mU/dl), SGOT meningkat (120 mU/dl),
Gamma GT (144 mU/dl), bilirubin total meningkat (29.06
U/L), bilirubin direk meningkat (19.02 U/L), bilirubin
indirek meningkat (10.04 mg/dL). Ikterik pada pasien ini
disebabkan karena adanya gangguan saluran intra hepatik
oleh hepatoma. Sehingga bilirubin mengalir di peredaran
darah. Rencana terapi pada masalah ini adalah dengan
mengobati kausa.
ANALISIS MASALAH
6. Ascites
Ascites ditegakan berdasarkan pada anamnesis dengan
pasien, dimana pasien merasa tidak enak diperut, mual (+),
muntah (-), tidak nafsu makan.
Pada pemeriksaan USG Abdomen didapatkan gambaran
berkesan hepatomegali e.c chronic liver diseases dengan
massa lobus dextra DD/ hepatoma disertai ascites.
Ascites pada pasien ini disebabkan karena adanya
bendungan vena porta oleh hepatoma. Bendungan vena
menyebabkan cairan tidak dapat dialirkan menuju jantung
dan menetap di abdomen.
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad malam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
Follow Up
Tanggal
28 Maret
2016
Follow Up
Tanggal
29 Maret
2016
Follow Up
Tanggal
30 Maret
2016
Follow Up
Tanggal
31 Maret
2016
Tinjauan Pustaka
Hepatoma
Hepatoma
(Karsinoma
Hepatocelullar/HCC)
adalah tumor ganas
hati primer yang
berasal dari
hepatosit.
Epidemiologi
Etiologi
Etiologi
Patogenesis
Patogenesis
Stadium Hepatoma
Stadium Hepatoma
Stadium Hepatoma
Tatalaksana Hepatoma
Terima Kasih