Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
ilmu pengetahuan dan teknologi
Perkembangan
mendorong manusia untuk melakukan penelitian maupun
menciptakan penemuan baru sehingga bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Berbagai usaha telah dilakukan
diantaranya mengkaji lebih dalam pada bidang mekanika
fluida dan perpindahan panas
Turbulensi model
Dimensi
Kondisi batas
Densitas Fluida
Meterial
Turbulence
intensity untuk k
Postprocessing
2D
K-omega standard transitional
K-omega sst transitional
Standard k- enhanced wall
treatment
Realizable k- enhanced wall
treatment
Tinggi 4.98m
Lebar 0.1m
Inlet : Pressure inlet (zero gauge
pressure)
Outlet : Pressure inlet (zero gauge
pressure)
Dinding : Wall
Isoheat flux 104W/m2
Ideal Gas
Boussinesq
Steel
0%;5%;10%;15%;20%;25%
Distribusi temperatur heated wall
Distribusi temperatur aksial pada :
Y/H (0.531;0.774)
Distribusi kecepatan aksial pada :
Y/H (0.531;0.774)
C.
4) Materials
Meruapkan penetapan jenis material yang akan
digunakan yaitu ideal gas. Langkah - lankah yang
dilakukan adalah define material.
5) Operating Conditions
Merupakan perkiraan kondisi daerah operasi yang
biasanya merupakan perkiraan tekanan pada daerah
operasi. Menggunakan kondisi STP (Standart,
Temperature and Pressure) yakni sebesar 101325
Pascal dan memsaukkan nilai gravitasi sebesar 9.81.
Langkah yang dilakukan adalah
define operating conditions.
6) Boundary Conditions
Boundary conditions adalah penentuan parameter dan
batasan yang terjadi pada aliran. Data yang diperlukan
pada kondisi batas tergantung dari tipe kondisi batas dan
model fisik yang dipakai (turbulensi,persamaan energi,
dan lain-lain). Parameter yang di masukkan antara lain,
kondisi batas inlet adalah pressure inlet, kondisi batas
outlet adalah pressure outlet, dan kondisi batas dinding
adalah wall. Langkah yang dilakukan adalah Define
Boundary conditions.
7) Solution
Parameter kontrol solusi pada penelitian ini akan
menggunakan discretization Body force weighted untuk
pressure, second order upwind untuk momentum,
turbulence kinetic energy dan turbulence dissipation
rate. Langkah yang dilakukan untuk menentukan
parameter control solusi adalah Solve Controls
Solution.
8) Monitor Residual
Adalah tahap penyelesaian masalah, berupa proses
iterasi hingga mencapai harga 10-4, artinya convergence
criterion yang diinginkan. Convergence criterion
ditetapkan sebesar proses iterasi dinyatakan telah
konvergen setelah residualnya mencapai harga di bawah
10-4. Langkah yang dilakukan adalah Solve Monitors
Residual.
9) Iterasi
Untuk melakukan perhitungan pada Fluent 6.3.26 maka
diperlukan iterasi sampai menghasilkan solusi yang
konvergen. Adapun langkahnya adalah Solve Iterate.
10) Postprocessing
Merupakan tampilan hasil serta analisa terhadap hasil
yang telah diperoleh. Penggunaan model numerik yang
menampilkan hasil dari iterasi berupa velocity countur,
distribusi temperatur aksial, dan distribusi kecepatan
aksial.
c. Validasi dan Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan varisai beberapa
turbulen model dan hasil masing masing turbulen model
akan dibandingkan. Untuk mengetahui akurasi turbulen
model dilakukan validasi dengan data hasil eksperimen.
Data distribusi temperatur yang telah didapat dari kalkulasi
numerik dibandingkan dengan data eksperimen yang telah
didapat oleh Miyamoto [1]. Error dihitung dari data yang
telah di dapat dari setiap model turbulensi yang digunakan.
Mean square error () didefinisikan sebagai akar jumlahan
kuadrat tiap titik data ( i ) dibagi dengan jumlah data (N)
2
i 1
Cell
Y+
12600
0.68
5.873
39960
1.24
4.436
43120
1.19
4.367
49280
0.78
4.453
(a)
(b)
Gambar 3 Variasi parameter densitas fluida dengan
menggunakan turbulen model (a) k-epsilon (b) k-omega.
Gambar 3. menunjukkan distribusi temperatur pada
heated wall hasil simulasi numerik dengan
variasi
parameter densitas fluida yaitu ideal gas dan Boussinesq
serta menggunakan turbulen model k- dan k-. Pada kasus
ini digunakan turbulence intensity 15% dan length scale
0.007 yang merujuk pada Vedorov [2]. Untuk menunjukkan
hasil yang akurat digunakan validasi hasil kalkulasi numerik
dengan hasil eksperimen oleh Miyamoto[1].
Gambar 3 (a) menunjukkan hasil kalkulasi dengan
menggunakan turbulen model k-. Hasil simulasi dengan
menggunakan dua parameter densitas fluida memberikan
perbedaan yang signifikan. Parameter densitas fluida
menggunakan Boussinesq dengan turbulensi model k-
memberikan hasil simulasi yang mendekati dengan hasil
eksperimen[1]. Sedangkan menggunakan parameter densitas
fluida ideal gas hasil yang ditunjukkan memiliki perbedaan
yang signifikan dengan eksperimen. Hal tersebut terlihat
dari nilai error yang tinggi ketika menggunakan densitas
fluida ideal gas yang ditunjukkan pada tabel 3.
(a)
(b)
Gamabar 7 Grafik distribusi temperatur dengan variasi
turbulensi model pada
(a) Y/H = 0.531 (b) Y/H = 0.774
Gambar 6 menunjukkan grafik distribusi
temperatur pada heated wall dengan beberapa turbulensi
model yang digunakan.Turbulensi model realizable k- dan
standard k- memberikan hasil yang tidak berbeda secara
signifikan. Hal tersebut terlihat grafik distribusi temperatur
dari kedua model turbulensi yang menunjukkan bentuk
kontur yang sama, berhimpit dan juga selisih error yang
kecil. Untuk turbulensi model standard k- atau sst k-
memberikan hasil kontur distribusi temperatur yang
serupa.
Turbulensi model k- dan k- memberikan hasil
yang berbeda, baik dari segi bentuk kontur grafik maupun
nilai. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya kontur
grafik yang mengalami penurunan pada turbulensi model k, baik standard k- atau sst k-. Penurunan grafik tersebut
menandakan terjadi adanya aliran transisi. Dimana aliran
transisi merupakan peralihan aliran dari laminer menuju
turbulen, sedangkan pada grafik turbulensi model k-, baik
pada standard k- maupun realizable k- tidak terlihat
adanya aliran transisi yang ditandai dengan tidak adanya
penurunan trend grafik. Hasil kalkulasi numerik dengan
turbulensi model standard k- dan sst k- memberikan hasil
yang mendekati eksperimen [1] meskipun keduanya overpredicted. Tabel 4. menunjukkan hasil analisa turbulensi
model pada bagian heated wall.
Tabel 4 Analisa error distribusi temperatur dengan variasi
turbulensi model
Turbulensi Model
Realizable k- model (rke)
Standard k- model (ske)
Standard k- (skw)
SST k- (sstkw)
Posisi Y/H
0.531
0.11018
0.774
0.12789
0.531
0.09822
0.774
0.11475
0.531
0.13685
0.774
0.14356
Rke
Ske
Skw
0.06747
0.774
0.10345
Sstkw
(b)
(a)
(c)
(d)
(a)
(b)
Gambar 9 Grafik distribusi keceptan dengan variasi
turbulensi model pada (a)Y/H = 0.774 (b) Y/H = 0.531
Gambar 8 menunjukkan kontur kecepatan untuk
masing masing turbulensi model yang digunakan. Secara
0.206014
0.180946
Standard k- (skw)
0.179119
SST k- (sstkw)
0.177665
0.17493
0.17153
Standard k- (skw)
0.17952
SST k- (sstkw)
0.18322
DAFTAR PUSTAKA
[1] M. Miyamoto, Y. Katoh, J. Kurima, and H. Sasaki. 1986. Turbulent
Free Convection Heat Transfer from Vertical Parallel Plates. Proc.
Eighth International Heat Transfer Conf. pp. 15931598.
[2] A.G.Fedorov and R.Viskanta.1997.Turbulent convection heat transfer
in an asymmetrically heated vertical parallel-plate channel. Int,J, Heat
Mass Transfer. Vol 40. pp 3849-3860.
[3] G. E. Lau, G. H. Yeoh, V. Timchenko & J. A. Reizes. 2011. LargeEddy Simulation of Turbulent Natural Convection in Vertical ParallelPlate Channels. Int.J. Numerical Heat Transfer, Part B. Vol 59. pp
259287..
[4] Incropera, P Frank, David P. DeWitt. 2007. Fundamentals of Heat and
Mass Transfer and Introduction to Heat Transfer.United States: John
wiley & sons.
[5] Koestoer, Roldi Artono. 2002. Perpindahan Kalor Untuk Mahasiswa
Teknik. Jakarta: Salemba Teknika.
[6] Kreith Frank. 1986. Principles Heat Transfer Thrid Edition. University
of Colirado: Harper & Row.
[7] Mc Adams, W.H. 1954. Heat Transmission. New York: McGraw-Hill
Book Company.
[8] R. A. W. M. Henkes and C. J. Hoogendoorn.1989. Comparison of
turbulence models for the natural convection boundary layer along a
heated vertical plate. Int.J. Heat Mass Transfer. Vol 32. pp 157-7169.
[9] T. W. J. Peters and R. A. W. M. Henkes. 1992. The Reynolds-stress
model of turbulence applied to the natural-convection boundary layer
along a heated vertical plate. Int.J. Heat Mass Transfer. Vol 32. pp
403-420.
[10] T. Yilmaz and Alastair Gilchrist. 2007. Temperature and velocity field
characteristics of turbulent natural convection in a vertical parallelplate channel with asymmetric heating. J,Heat Mass Transfer. Vol 43.
pp. 707719.
[11] Fluent 6.3 User's Guide