You are on page 1of 7

Kata Pengantar

Dalam upayan meningkatan mutu pelayan kesehatan, khisusnya di Rumah Sakit


(RS) disusun suatu indicator sederhana untuk mengukur kualitas pelayanan. RSIA Puri
Bunda telah menetapkan seberapa sering data dikumpulkan dan di analisis. Frekuensi
ini tergantung dari kegiatan dari area yang dikaji dan prioritas yang ditetapkan oleh
rumah sakit.
Data-data indikator yang telah dikumpulkan tersebut harus divalidasi sebelum
dinyatakan valid untuk menjadi pengukuran.
Panduan ini membahas mengenai validasi yang dilakukan di RS Puri Bunda dan
digunakan sebagai acuan seluruh unit.

Malang, 14 Desember 2015

Penyusun

BAB I
DEFINISI VALIDASI

Beberapa definisi mengenai validasi adalah :


A documented act of providing that any procedure, process, equipment,
material, activity or system, actually leads to the expected result. (WHO).
Badan POM RI (Anonim, 2006) memberikan definisi validasi sebagai :
Tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses,
prosedur, kegiatan, system, kelengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam
produksi maupun pengawasan mutu akan senantiasa mencapai hasil yang
diinginkan. (CPOB: 2006)
Dari termwiki :
Proses untuk memastikan bahwa data memenuhi kriteria tertentu.
Dalam Kasus Besar Bahasa Indonesia :
Validitas adalah menentukan tingkat kebenaran, kekuatan, atau keabsahan suatu
fakta atau informasi.
Dalam presentasi Dr Arjaty W Daud MARS, Ketua IMRK :
Validasi data merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menjaga
konsistensi data.
Program peningkatan mutu dianggap valid jika sesuai data yang dikumpulkan.
Untuk memastikan bahwa data yang benar dan bermanfaat telah dikumpulkn, validasi
data secara internal harus ada.

BAB II
2

Validasi Data Indikator Mutu dan Keselamatan Pasien

A. Dilaksanakan validasi data bila :


o Indikator baru ditetapkan. Khususnya, indicator klinis yang dimaksudkan untuk
membantu RS melakukan evaluasi dan meningkatkan proses atau hasil klinis
yang penting.
o Agar diketahui publik yaitu data dimuat di web site RS atau dengan cara lain.
o Terdapat perubahan pada indikator yang ada, seperti cara pengumpulan data
diubah atau proses abstraksi data, atau abstractor diganti.
o Data yang berasal dari indikator yang ada telah diubah tanpa ada penjelasan.
o Sumber data telah diubah, seperti kalau sebagian dari rekam medis pasien
digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang berupa
kertas maupun elektronik.
o Subyek dari pengumpulan data telah diubah, seperti perubahan umur rata-rata
pasien, komorbiditas, perubahan protokol riset, penerapan pedoman praktek
yang baru, atau teknologi baru dan metodologi baru pengobatan diperkenalkan/
dilaksanakan.
o Data-data menunjukkan hasil yang berbeda. Misalnya, setiap bulan trennya
meningkat namun tiba-tiba bulan tertentu menurun.
B. Tahapan Validasi
1. Tahap 1 : Memastikan keakuratan profil indikator
Profil indikator merupakan panduan untuk melakukan pengumpulan dat. Validasi
tahap awal adalah dengan memastikan bahwa pengumpulan data sudah sesuai
dengan profil indikator, yaitu dimulai dari definisi operasional, kemudian numerator
dan denumerator serta frekuensi pengambilan data.
Profil indikator disusun bersama antara Panitia PMKP dengan Unit/ Instalasi/
Bagian yang bersangkutan.
2. Tahap 2 : Validasi data-data yang digunakan oleh Instalasi Rekam Medik dalam
membuat laporan
Laporan RM terdiri dari 2 jenis, yaitu :
o Laporan eksternal (Laporan yang diharuskan oleh pemerintah), yaitu laporan
mortalitas, imunisasi, surveillans, dll.

o Laporan internal, yaitu laporan produktivitas RS dan mutu pelayanan yang


menjadi laporan kinerja RS. Laporan internal sangat penting karena menjadi
laporan Drektur RS kepada Pemilik dan acuan dalam menentukan target
kinerja RS untuk tahun berikutnya.
Seluruh laporan yang dihasilkan oleh Rekam Medik sudah melalui beberapa
tahapan validasi, yaitu :
a. Memvalidasi data jumlah pasien yang terdapaat dalam sistem informasi RS
dengan data manual yang diperiksa berdasarkan berkas RM pasien.
Petugas RM harus memeriksa status pembayaran pasien, apabila belum
membayar berarti tidak dimasukkan dalam jumlah pasien pada hari tersebut.
b. Memvalidasi data pasien rujukan dari luar (bidan, dokter kerjasama) yang
terdapat dalam sistem informasi RS dengan surat rujukannya dari bidan atau
dokter pengirim. Apabila data pasien tidak dapat dilengkapi dengan surat
rujukan maka tidak dimasukkan dalam data pasien rujukan.
c. Data-data laporan kasus survei (morbiditas) yang terdapat dalam sistem
informasi RS harus divalidasi dengan data dignosa yang tertulis di berkas
RM, untuk melihat kesesuaian antara diagnose, jenis kelamin, data pasien.
d. Semua laporan yang sudah divalidasi oleh petugas RM akan diperiksa
kembali oleh Kepala Instalasi RM. Apabila sudah dapat dipertanggung
jawabkan/ akuntabilitasnya, maka laporan tersebut dapat dipublikasikan.
3. Tahap 3 : Telusur lapangan apabila ada data meragukan
Validasi data dilakukan dengan menelusuri ke lapangan untuk melihat bagaimana
data dikumpulkan dan dicatat.
4. Tahap 4 : Pengumpulan data kembali oleh individu yang berbeda.
Validasi data dilakukan oleh orang kedua (validator) yang tidak terlibat dalam
pengumpulan data asli (data pertama).
Orang kedua bisa merupakan Panitia PMKP atau staf di unit yang
bersangkutan, namun bukan pengumpul data pertama.
Dilakukan untuk :
Data yang akan dipublikasikan
Indikator baru atau ada perubahan dalam profilnya.
(Diterangkan lebih lengkap dalam Bab III).

BAB III
VALIDASI DENGAN 2 PENGAMBIL DATA
Validasi data adalah alat penting untuk memahami mutu dari data dan penting untuk
menetapkan tingkat kepercayaan (confidence level) dari pengambil keputusan terhadap
data itu sendiri. Validasi data menjadi salah satu langkah dalam proses menetapkan
prioritas evaluasi, memilih apa yang harus di evaluasi, memilih dan mengkaji indikator,
mengumpulkan data, validasi data dan menggunakan data untuk peningkatan mutu.
Penentuan sampel untuk pengambilan data :
(Sampel 100% hanya akan dibutuhkan ketika jumlah data sangat kecil kurang dari
50.)
Ketentuan

Contoh

Jika Populasi < 50

Diambil semua populasi

Jika Populasi > 50

Sampel diambil minimal 50 Populasi 50 : Sampel 50


Populasi 80 : Sampel 50
atau 10% populasi (mana
Populasi 600 : Sampel (10% x
yang jumlahnya > )
600) = 60

A. Tahapan :

Populasi 40 : Sampel 40

1. Pengumpul data pertama mengumpulkan data sesuai dengan jumlah sampel


yang disepakati. Data dapat diambil dari berkas Rekam Medis atau buku laporan
lainnya (Sampel statistik yang valid dari Rekam Medik dan data lainnya).
2. Berkas Rekam medis atau buku laporan lainnya yang sama dan sudah
digunakan oleh pengumpulan data pertama diberikan ke pengumpul data kedua
untuk dilakukan pengumpulan ulang.
3. Pengumpul data kedua melakukan pengumpulan data pada semua sampel atau
populasi yang sudah dikumpul oleh pengumpul data pertama.
4. Membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang
Menghitung akurasi dengan :

Jumlah kesamaan data yang ditemukan


-------------------------------------------- x 100
Jumlah total data
Apabila hasilnya > 90% artinya baik.
Contoh :
Data yang terkumpul sebanyak = 64 elemen data
Data dicocokkan antara pengumpul data 1 dengan pengumpul 2.
Data yang cocok = 59
Data yang tidak cocok
=5
Tingkat akurasi
= 59/64 x 100
= 92%
Nilai > 90% , tidak perlu investigasi
Apabila hasilnya < 90% , maka perlu dilakukan perbaikan.
5. Etika elemen data yang ditemukan tidak sama, maka dibuat catatan alasannya.
Misalnya definisi data tidak jelas, data yang dikumpulkan tidak sesuai dengan
indikator, jumlah sampel tidak sesuai, dll.
6. Lakukan tindakan untuk perbaikan.
7. Mengumpulkan sampel baru setelah semua tindakan perbaikan dilaksanakan
untuk memastikan tindakan validasi menghasilkan tingkat akurasi yang
diinginkan.
BAB IV
PENUTUP

Indikator yang telah ditetapkan oleh RS merupakan suatu alat ukur mutu. Data
pemenuhan indikator yang telah dikumpulkan harus divalidasi agar data terpercaya.
Staf yang bertanggungjawab untuk mengumpulkan dan menganalisa data-data
di RS harus mampu melakukan validasi sederhana terhadap data-data yang telah
dikumpulkan.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA
1. Bahan presentasi Analisa dan Validasi, Dr Arjaty W Daud MARS, 2013.
2. Bahan presentasi Data Indikator, Dr Arjaty W Daud MARS, 2013.
3. Buku Standar Akreditasi Rumah Sakit versi 2012, KARS, 2011.

You might also like