You are on page 1of 15

LAPORAN TEKNOLOGI SEDIAAN 1

PERCOBAAN

TABLET KONVENSIONAL
(ANTELMENTIK)
FORMULA

PIRANTELMINTIK TABLET

OLEH:
NAMA

: ADE IRMADWIARTI FIRMANSYAH

NIM

: 70100111002

KELAS

: FARMASI A

KELOMPOK : VIII (DELAPAN)


ASISTEN

: FITRIA ALWI

LABORATORIUM FARMASETIK JURUSAN FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

SAMATA-GOWA

2013
FORMULA TEKNO 1
I. Formula Asli
: Tablet Antelmintik
II. Rancangan Formula
Nama Produk
: Pirantelmintik Tablet
Jumlah Produk
: 20 tablet
Tanggal Formulasi
: 1 Mei 2013
Tanggal Produksi
: 1 Mei 2014
Nomor Produksi
: DTL 1322207010 A1
Nomor Batch
:05131008
Komposisi
: Tiap 400 mg tablet mengandung:
Pirantel Pamoat
250 mg
Laktosa Monohidrat
6%
Magnesium stearat
1%
PatiKentang
ad 400 mg
III.

Master Formula
Diproduksi

Tanggal

Tanggal

oleh
AIDAF

Formula

Produksi

Farma
Kode Bahan
01-Pp
02-Pk
03-Lm
03-Ms
IV.

Dibuat Oleh
Ade

Disetujui
Oleh

1 Mei 2013

1 Mei 2014

Nama Bahan
Pirantel

Kegunaan

Irmadwiarti F
Per Dosis

Zat Aktif

250 mg

5g

Pengisi
Penghancur

122 mg

2440 mg

Pengikat

24 mg

480 mg

Pelincir

4 mg

80 mg

Pamoat
Pati Kentang
Laktosa
Monohidrat
Magnesium
Stearat

Fitria Alwi
Per Batch

Alasan Pembuatan Produk


Anthelmintika atau obat cacing (Yun. anti=lawan, helmins=cacing) adalah
obat yang dapat memusnahkan cacing dalam tubuh manusia dan hewan.
Infeksi cacing merupakan salah satu penyakit yang paling umum tersebar dan
menjangkiti lebih dari 2 miliar manusia di seluruh dunia. Walaupun tersedia
obat-obat baru yang lebih spesifik dengan kerja lebih efektif, pembasmian

penyakit cacing masih tetap merupakan suatu masalah antara lain disebabkan
oleh kondisi social ekonomi di beberapa bagian dunia. jumlah manusia yang
dihinggapinya juga semakin bertambah akibat migrasi, lalu-lintas dan
kepariwisataan udara. Proyek-proyek irigasi untuk meningkatkan agrikultur
dapat pula menyebabkan perluasan kemungkinan infeksi (Tjay dan Kirana.
2006: 196).
Pada umumnya cacing jarang menimbulkan penyakit serius, tetapi dapat
menyebabkan gangguan kesehatan kronis yang merupakan factor ekonomis
sangat penting. Di negara berkembang, termasuk Indonesia, penyakit cacing
adalah penyakit rakyat umum yang sama pentingnya dengan misalnya malaria
atau TBC. Infeksinya pun dapat terjadi simultan oleh beberapa jenis cacing
sekaligus. Diperkirakan bahwa lebih dari 60% anak-anak di Indonesia
menderita suatu infeksi cacing (Tjay dan Kirana. 2006: 196).
Cacing yang menginfeksi manusia umumnya merupakan anggota filum
Nematoda, seperti nematode atau cacing gelang, atau yang termasuk dalam
filum Platyhelminthes, seperti cestoda atau cacing pita dan trematoda atau
cacing pipih (Martindale. 2009: 134).
Gejala dan keluhan dapat disebabkan oleh efek toksis dari produk
pertukaran zat cacing, penyumbatan usus halus dan saluran empedu
(obstruksi) atau penarikan zat gizi yang penting bagi tubuh. Gangguan
lambung-usus, seperti mual, muntah, mulas, kejang-kejang, dan diare berkala
dengan hilangnya nafsu makan (anoreksia). Obstruksi usus buntu dan saluran
penkreas dapat menimbulkan appendicitis dan pancreatitis. Pada sejumlah
cacing yang menghisap darah, tuan-rumah dapat menderita kekurangan darah.
Sebagian penderita tidak memberikan keluhan atau tidak menunjukkan gejala
cacingan sama sekali (Tjay dan Kirana. 2006: 197).
Banyak anthelmentika memiliki khasiat yang efektif terhadap satu atau
dua jenis cacing saja. Hanya beberapa obat yang memiliki khasiat terhadap
lebih banyak jenis cacing (broad spectrum), misalnya Pirantel Pamoat (Tjay
dan Kirana. 2006: 198).
Pirantel pamoat terutama digunakan untuk memeberantas cacing gelang,
cacing kremi, dan cacing tambang. Pirantel pamoat dan analognya

menimbulkan depolarisasi pada otot cacing dan meningkatkan frekuensi


impuls, sehingga cacing mati dalam keadaan spastis. Pirantel pamoat juga
berefek menghambat enzim kolinesterase, terbukti pada askaris meningkatkan
kontraksi ototnya. (Departemen Farmakologi dan Terapi UI. 2007: 543)
Mekanisme kerja Pyrantel efektif terhadap wujud dewasa ataupun imatur
dari helminth yang rentan dalam saluran intestinal, namun tidak terhadap tahap
perpindahan dalam jaringan ataupun terhadap ova. obat ini merupakan agen
penyakat

neuromuskular

yang

sifatnya,

mendepolarisasi,

sehingga

menimbulkan rilis acetylcholine dan penghambat cholinerase, hal ini


menyebabkan stimulasi reseptor-reseptor ganglionik dan pelumpuhan cacingcacing, yang diikuti dengan pembuangan melalui saluran intestinal.
Bentuk sediaan dalam bentuk tablet berukuran 250 mg, alasanpemilihan
bentuk sediaan karena, tablet merupakan sediaan oral yang paling mudah
dikonsumsi dengan harga yang murah, dosis yang pas.
Tidak dianjurkan penggunaannya oleh wanita hamil maupun anak-anak
dibawah usia 2 tahun. Dosis: pada cacing kremi dan gelang sekaligus 2-3 tablet
dari 250 mg (pamoat embonat). Untuk anak-anak -2 tablet sesuai usia (10
mg/kg). Pada cacing cambuk dosisnya sama selama 3 hari. (Tjay dan kirana.
2006: 204)

V.

Alasan Penambahan Bahan


1. Pirantel Pamoat
Zat aktif yang digunakan pada tablet Pirantelmintik adalah Pirantel
Pamoat, dengan beberapa alasan :
a. Pirantel Pamoat mekanisme kerjanya berdasarkan pelumpuhan cacing
dengan jalan penerusan impuls neuromuskuler. (Tjay dan kirana, 2006:
204)
b. Pirantel Pamoat dipasarkan sebagai garam pamoat yang berbentuk
kristal putih, tidak larut dalam air maupun alkohol, tidak berasa dan
bersifat stabil. (Departemen Farmakologi dan terapi UI,2007 : 542-543)

c. Pirantel Pamoatefektif terhadap wujud dewasa ataupun imatur dari


helminth yang rentan dalam saluran intestinal. (Katzung, 2004: 286).
2. Amylum Solani
Berikut adalah alasan penggunaan Amylum Solani berikut ini:
1) Penamabahan pati berfungsi sebagai bahan pengatur aliran serta
sebagai bahan pengikat dan bahan penghancur. (R.Voight, 1994:
169)
2) Pati adalah zat tambahan untuk penggunaan oral pada formulasi
padat, dimana digunakan untuk penghancur, pengikat dan pengisi.
(Rowe dkk, 2009: 686)
3) Memperbesar volume massa agar mudah dicetak atau dibuat
(syamsuni, 2007: 172)
3. Magnesium Stearat
Beberapa alasan pemilihan magnesium stearat:
1) Sebagai pelincir tablet dengan karakteristik sangat halus, berwarna
putih cerah, bulir-bulir kasar serbuk tidak terasa (Rowe dkk, 2009:
404).
2) Mg-stearat merupakan lubrikan yang paling efektif dan digunakan
secara luas (Agoes, 2008: 209).
3) Memperpanjang penghancuran dan waktu disolusi (Swarbrick,
4.

2007: 3655).
Laktosa Monohidrat
Berikut adalah alasan penggunaan laktosa monohidrat:
1) Laktosa monohidrat sekaligus bertindak sebagai pengikat tablet dan
pengisi tablet (Rowe dkk, 2009: 364).
2) Pada kempa langsung, bentuk kasar, derajat regular, atau sudah
diayak, fraksi kristalin laktosa monohidrat dapat digunakan
karena sifat alirannya bagus (Agoes, 2008: 202).
3) Zat tambahan yang cocok untuk bahan aktif yang kelarutan dalam

VI.

air rendah (Swarbrick, 2007: 3655).


Uraian Bahan
1. Pirantel Pamoat (Martindale, 155)
Nama Resmi
: PIRANTEL PAMOAT
Nama Lain

: Pirantel Pamoate, Pirantelio embonatas,

Nama Kimia

: 1,4,5,6-Tetrahydro-1-methyl-2-[(E)-2-(2-

thienyl)vinyl]
Rumus Molekul

:C11H14N2S,C23H16O6

Rumus Struktur

Berat Molekul
Pemerian
Kelarutan

: 594,7
: kuning pucat atau serbuk kuning
: Praktis tidak larut dalam air dan dalam metil

Kestabilan
Farmakologi

alkohol, larut dalam dimetil sulfoxida


:: Mekanisme kerja: Pyrantel efektif

terhadap

wujud dewasa ataupun imatur dari helminth yang


rentan dalam saluran intestinal, namun tidak
terhadap tahap perpindahan dalam jaringan
ataupun terhadap ova. obat ini merupakan agen
penyakat

neuromuskular

yang

sifatnya,

mendepolarisasi, sehingga menimbulkan rilis


acetylcholine dan penghambat cholinerase, hal ini
menyebabkan

stimulasi

reseptor-reseptor

ganglionik dan pelumpuhan cacing-cacing, yang


diikuti dengan pembuangan melalui saluran
intestinal.
Farmakokinetik: absobsinya sedikit melalui usus
dan sifat ini memperkuat efeknya yang selektif
pada cacing. Ekskresi pirantel pamoat sebagian
besar bersama tinja, dan kurang dari 15%
diekskresi bersama urin dalam bentuk utuh dan
Kontraindikasi

metabolitnya.
: Penggunaan obat ini pada wanita hamil dan anak
usia dibawah 2 tahun tidak dianjurkan, karena
studi ini belum ada. Karena kerjanya berlawanan
dengan piperazin maka pirental pamoat tidak

boleh

digunakan

bersama

piperazin.

Penggunaannya harus hati-hati pada pasien


dengan riwayat penyakit hati, karena obat ini
Dosis

dapat meningkatkan SGOT pada beberapa pasien.


: Diberikan secara oral, dosis tunggal dianjurkan 10
mg/kgBB (mx 1 gr)/oral. Dapat diberikan setiap
saat tanpa dipengaruhi oleh makanan atau
minuman. Pada infeksi N. Americanus pemberian

Penyimpanan
Efek Samping

obat 3 hari berturut-turut.


: Terlindung dari cahaya
: Pada umumnya dapat menyebabkan sakit kepala
ringan, dengan frekuensi yang sangat besar, dapat

menyebabkan mual, sakit perut dan diare.


Kegunaan
: Antelmintik
2. Pati Kentang (Exipients, 2009: 685-690)
Nama Resmi
:Potato starch
Nama Lain
: Potato (Solanum tuberosum)
Nama Kimia
: Starch [9005-25-8]
Rumus Molekul : (C6H10O5)n dimna n = 3001000
Rumus Struktur
:

Pemerian

: Tidak berbau dan tidak berasa, serbuk putih dan


terdiri dari ukuran partikel yang kecil dan
bervariasi, tergantung dari jenis tumbuhan.

Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam etanol dingin (96%)


dan air dingin, pati dapat larut dalam air panas.

Range

: 5-75 % (pengisi)
5-10 % (penghancur)

Penyimpanan

: Simpan pada wadah tertutup rapat dan baik,


dingin, dan tempat yang kering.

Inkompatibilitas

: Inkompatibel dengan asam kuat, basa, dan garam


besi. Hindari pencampuran dengan material

pengoksidasi, hidroksida, atau karbonat dengan


Stabilitas

asam stearat pada peningkatan temperature.


: Stabil pada kelembaban yang tinggi, secara
kimiawi dan mikrobiologi stabil pada kondisi

Kegunaan

penyimpanan yang normal.


: Zat pelincir obat

3. Magnesium Stearat (Exipients, 2009: 404-405)


Nama Resmi
: MAGNESII STEARAS
Nama Lain
:Dibasic
magnesium
stearat,

magnesium

distearate,magnesiumoctadecanoate, octadecanoic
acid, magnesium salt, stearic acid, magnesium
Nama Kimia
Rumus Molekul
RumusBangun

salt, Synpro 90.


: Octadecanoic acid magnesium salt [557-04-0]
: C36H70MgO4
:

Berat Molekul
Pemerian

: 591,24
: Serbuk sangat halus, putih cerah, mengendap,
jika disentuh terasa halus tanpa ada butiran
kasar,bau hamper mirip dengan asam stearat dan
rasa yang khas. Serbuk berminyak saat disentuh,

Kelarutan

Melekat pada kulit.


: Praktis tidak larut dalam etanol, etanol (95%),
ether dan air, sedikit larut pada benzene panas

Range
Stabilitas

etanol panas.
: 0,25-5%
: Magnesium stearat stabil jika penyimpanannya

Penyimpanan

benar.
: Simpan pada wadah tertutup rapat dan baik,

Inkompatibilitas

dingin, dan tempat yang kering.


: Inkompatibel dengan asam kuat, basa, dan garam
besi. Hindari pencampuran dengan material
pengoksidasi, hidroksida, atau karbonat dengan
asam stearat pada peningkatan temperature.

Kegunaan

: Zat pelincir obat

4. Laktosa Monohidrat (Exipients, 2009: 364-366)


Nama Resmi
: LACTOSUM
Nama Lain
: CapsuLac, GranuLac, Lactochem,
monohydricum,

Monohydrate,

lactosum

Pharmatose,

PrismaLac, SacheLac, SorboLac, SpheroLac,


Nama Kimia

Super Tab 30GR, Tablettose.


: O--D-Galactopyranosyl-(14)--D-

Rumus Molekul
Rumus Struktur

glucopyranosemonohydrate [5989-81-1]
: C12H22O11.H2O
:

Berat Molekul
Pemerian

:
:

360,31
Dalam bentuk
padat, laktosa terlihat memiliki variasi bentuk
isomeric, tergantung pada kristalisasi dan kondisi
pengeringan. Laktosa berwarna putih atau tidak
berwarna

Kelarutan

dalam bentuk

kristalnya

maupun

serbuk. Tidak berbau, rasa manis.


: Praktis tidak larut dalam kloroform, etanol, dan
eter. Larut dalam air dan semakin meningkat

Range
Stabilitas

kelarutannya dengan pemanasan


: Tidak ada
: Jamur tumbuh saat kelembapan tinggi. Laktosa
berubah menjadi kecoklatanpada penyimpana,
adanya

reaksi

yang

dipercepat

dengan

pemanasan, kondisi basah. Kemurnian dari


laktosa yang berbeda dapat berubah-ubah dan
penting untuk dilakukan evaluasi warna, terutama
jika tablet sedang diformulasi. Stabilitas warna
Penyimpanan

dari berbagai jenis laktosa juga berbeda.


: Simpan pada wadah yang tertutup baik, dingin
dan tempat yang kering.

Inkompatibilitas

: Reaksi kondensasi (Maillard-type) seperti terjadi


antara laktosa dan senyawa amina primer menjadi
produk yang berwarna coklat atau kuning.
Interaksi Maillard juga terjadi antara laktosa dan
amina sekunder. Laktosa juga inkompatibel

VII.

dengan asam amino, amfetamin, dan lisinopril.


Kegunaan
: Zat pengikat tablet
Perhitungan Bahan
1. Per Tablet
a. Pirantel Pamoat
250 mg
6
b. Laktosa Monohidrat
= 24 mg
100 x 400 mg
c. Magnesium stearat
d. Amylum Solani
2. Per Batch
a. Pirantel Pamoat
b. Pati Kentang
c. Laktosa Monohidrat
d. Magnesium stearat

1
100

x 400 mg

400 (250 + 24 + 4)
250 mg x 20 tablet
122 mg x 20 tablet
24 mg x 20 tablet
4 mg x 20 tablet

4 mg

= 122 mg
= 5000 mg
= 2440 mg
= 480 mg
= 80 mg

VIII. Cara Kerja


Metode pembuatan Mebentrin Tablet ini adalah dengan cetak
langsung. Langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut:
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ditimbang zat aktif Pirantel Pamoat 5gram dan zat tambahannya
Amylum Solani 2440 mg.
3. Digerus pada lumpang hingga halus.
4. Ditambahkan zat pengikat Laktosa Monohidrat lalu gerus hingga
homogen.

5. Dimasukkan zat pelincir Magnesium Stearat kedalam mesin kempa.


6. Dimasukkan seluruh bahan yang sudah digerus kedalam mesin kempa,
lalu tablet dikempa.
7. Dibersihkan tablet yang telah jadi, dan dimasukkan kedalam wadah
botol gelap yang telah diberi etiket obat.
8. Dimasukkan kedalam wadah obat dan dimasukkan brosur obat

Daftar Pustaka
Agoes, Goeswin. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi. Bandung: Penerbit ITB.
Departemen Farmakologi dan Terapeutik. 2011. Farmakologi dan Terapi. Jakarta:
FK-UI.
Katzung, Bertram G. 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba
Medika.
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2010. Obat-obat Penting. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Rowe, Raymond C dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth

Edition. Great Britain: RPS Publishing.


Swarbick, James.2007. Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Third
Edition Volume 1. USA: PhamaceuTech Inc.
Sweetman, Sean C.2009. Martindale The Complete Drug Reference Thirty-sixth
Edition. Great Britain: RPS Publishing.
Scovilles. 1957. The Art of Compounding. New York : The Blakiston Division.

Lampiran 1. Brosur

PIRANTELMINTIKTablet
Isi 20 tablet

Komposisi: TiapPIRANTELMINTIKTablet mengandungPirantel Pamoat 250 mg


Indikasi: Menyembuhkan Enterobiasis vermicularis (cacing kremi) pada
anak, dan pengobatan penyakit cacing lain (cacing gelang,
cacing pita, cacing pipih) pada anak-anak maupun dewasa.
Kontraindikasi: Tidak dianjurkan pada wanita hamil, anak-anak di bawah 2
tahun, pasien alergi Pirantel Pamoat
Efek samping: Keluhan saluran cerna, demam dan sakit kepal
Aturan pakai: 1 x sehari selama 3 hari, dan diulangi pemakaian 2-4 minggu
kemudian.
Peringatan dan Perhatian :
Keamanan pada wanita hamil belum diketahui dengan pasti
Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.
Penelitian pemakaian pada anak-anak dibawah 2 tahun masih sangat kurang sehingga perlu dipertimbangkan untung
Kemasan: 20 tablet
No. Reg: DBL 1322207010 A1

SIMPAN DI TEMPAT KERING DAN SEJUK, TERLINDUNG CAHAYA SERTA JAUH DARI JANGKAUAN ANAK-ANAK

Diproduksi Oleh:
PT. AIDAF FARMA
Makassar -Indonesia

Lampiran 2. Etiket

Komposisi per tablet @


400 mg

Pirantel
Pamoat..................250
mg
Zat
tambahan.....................
....q.s
Indikasi
Obatcacingkremi, pita.

Penyimpanan
Simpan di tempat sejuk
dan kering, terlindung
dari cahaya.

No. Reg

: DBL 1322207010
A1

You might also like