Professional Documents
Culture Documents
Surabaya
Arrhythmias and
loss of muscle
CAD
Sudden
death
Remodeling
Ventricular enlargement
Atherosclerosis
LVH
Risk factors
HF
Hyperlipidemia
HTN
Diabetes
Death
Smoking
Dzau V. Braunwald E. Am Heart J. 1991:121:1244-163
Terminologi :
1) Gagal Jantung Kiri
2) Gagal Jantung Kanan
3) Gagal Jantung Akut
4) Gagal Jantung Kronik
Terminologi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Poole-Wilson :
Sindrom klinik yang disebabkan oleh
kelainan jantung dan dapat dikenali dari :
Respon Hemodinamik
Respon Renal
Respon Neural
Respon Hormonal
Prognosis
Mortalitas dlm 5th
NYHA Klas I
NYHA Klas II
NYHA Klas III
NYHA Klas IV
10-20%
10-20%
50-70%
70-90%
Tindakan segera
MRS di ICCU
Keluhan :
Dyspnea
Gejala :
Tanda bendungan/retensi cairan :
Edema kaki-tungkak-scrotum
Ascites
Hepato-spleno megali
Ascites
Bendungan V. Jugularis
Pemeriksaan Fisik
Nadi : pengisian kecil, takikardia.
Tekanan vena jugularis : meningkat
Impuls apeks jantung : meningkat bila ada hipertrofi v. kiri,
Auskultasi jantung : S3 (gallop), bising jantung
Auskultasi paru : ronkhi basah, bilateral. Ronkhi kasar
sebagai tanda edema paru.
Edema : pergelangan kaki, tungkai
Pulsus alternans
Kontraktilitas
Miokard
Pompa
Jantung
Beban
Akhir
Denyut
Jantung
Kontraktilitas Miokard :
Menurunnya kontraktilitas miokard memegang
peran sentral pada gagal jantung, akan tetapi
kontraktiltas miokard sukar untuk diukur
Denyut Jantung :
- Irama jantung
- Frekwensi / laju jantung per menit
Penyakit miokardium :
PJK (CAD)
Hipertensi
Kardiomiopati
Miokarditis
Penyakit katub RHD
Penyakit Jantung Kongenital
Penyakit Perikardium
Aritmia : TAKI/BRADI
Obat-obatan
Anemia/hipoksia
Patofisiologi
Dibagi 2 komponen :
1) Gagal Miokardium :
Kontraktilitas
2) Respon Sistemik terhadap menurunnya fungsi
jantung (Fungsi Miokard) :
a) Meningkatkan aktivasi sistem simpatetik
b) aktivasi sistem RAA (Renin-AngiotensinAldosteron) & stimulasi pelepasan vasopresin
c) Vasokonstriksi arteria renalis
Mekanisme kompensasi
Gagal Jantung
1. Mekanisme Frank Starling
2. Hipertrofi Ventrikel
3. Aktivasi Neurohormonal
penurunan
kontraktilitas
Keterangan gambar :
Untuk setiap panjang serabut pada akhir diastolik, kenaikan kontraktilitas seperti yang
disebabkan oleh kenaikan simpatis menyebabkan beban sekuncup yang lebih tinggi.
Penurunan kontraktilitas seperti yang terjadi pada gagal jantung menyebabkan beban
yang lebih rendah. Sejalan dengan itu, bila tanda panah dalam gambar di atas dibuat
horisontal dapat terlihat bahwa untuk setiap beban, kenaikan kontraktilitas memungkinkan untuk mencapai hal tersebut pada panjang serabut yang lebih pendek pada
akhir diastolik. Pada gagal jantung, suatu beban kerja tertentu hanya dapat dicapai
dengan panjang serabut yang lebih besar.
2. Hipertrofi Ventrikel
Stress pada dinding ventrikel
Merangsang pertumbuhan ventrikel
Menaikkan massa ventrikel
awalnya bermanfaat
Cenderung memperlambat pengisian saat
diastolik
Predisposisi iskemia subendokardium
3. Kompensasi Neurohormonal
Penurunan curah jantung
peningkatan sistem
saraf simpatis
peningkatan
kontraktilitas
peningkatan
laju debar
jantung
peningkatan sistem
renin angiotensin
vasokontriksi
arteriolar
mempertahankan
tekanan darah
peningkatan hormon
anti diuretik
peningkatan
volume sirkulasi
venous
peningkatan aliran
balik vena ke jantung
(peningkatan beban awal)
CURAH JANTUNG
peningkatan
isi sekuncup
edema perifer
dan
bendungan paru
Pengelolaan
Tujuan
Meningkatkan quality of life :
- Mengurangi keluhan
- Meningkatkan kapasitas latihan
- Mengurangi aktifitas neuroendokrin
Meningkatkan harapan hidup :
- Memperbaiki hemodinamik
- Mengurangi aritmia
- Mengurangi aktivasi neuroendokrin
- revaskularisasi
- repair katup atau penggantian
- operasi koreksi
- obat, ablasi, pacemaker
Prinsip Terapi
I. Mengurangi Preload (Venodilator) dilatasi
vena me pre me keluhan edema
II. Me kontraksi jantung
III. Mengurangi After Load (Arteridilator)
me beban ventrikel kiri untuk kontraksi
me curah jantung
IV. Memperbaiki denyut Jantung :
Irama
Kecepatan/frekuensi
Mengurangi Preload
1) MORFIN IV
- Venodilatasi
- me tekanan kapiler paru
- me kecemasan
2) FUROSEMID IV
Efek : - Venodilatasi Langsung
- Diuresis
Me Left Ventricular Filling Pressure
(5-15)
3) NITRAT : - IV
- SL
Hati-hati : Hipotensi
glomerular zone
adrenal
glands
Aldosterone
ACE
Angiotensin I
Na+-retention
K+-loss
Renin
Angiotensinogen
Renin
macula
densa
Blood pressure
Na+
Sympathetic system
Adapt. from Dominiak & Unger (eds.) in Ang I I-AT1-Receptor Antagonists, Steinkopff (1997)
Renin-Angiotensin Systems (I I )
Local" tissue
- bound " system (RAS):
Angiotensinogen
Renin
AngiotensinI
inactive fragments
ACE
Bradykinin
B1
B2
t-PA
CathepsinG
Tonin
Chymases
CathepsinG
CAGE
AngiotensinII
AT1
AT2
10 %
RAS
90 %
circulating (plasma)
local (tissue)
Long-term effects
cardiovascular/
renal homeostasis
ACE INHIBITORS
Dzau-Braunwald
Dzau-Braunwald model
model
Thrombosis
Ischemia
Atheroma
Sudden death
?
Infarction
Re-infarction
Loss of muscle
Remodeling
RISK FACTORS
Hypertension
LVH
LV failure
= ACE inhibitor effect
Diuretics
ACE inhibitors :
relief of signs and symptoms of heart failure
prolongation of life
Terapi Farmakologik
1. (D) : Diuretik
- Mengurangi Beban Jantung
- Mengurangi kelebihan Cairan
2. (D) : Digoxin (Glikosida)
- Efek : inotropik Positip
3. (D) : Dilator :
- ACE Inhibitor
- AT1 receptor antagonis
- Nitrat
- Direct Vasodilator (Hydralasin)
Terapi Farmakologik
4. (B) : Beta Blockers : Cardioselective
- Bisoprolol
- Carvedilol
- Metroprolol
5. (A) : Aldosteron Antagonist :
- Spironolakton Dosis Rendah
- Hati-hati :
- Disfungsi renal
- Hiperkalemia
6. (I) : Inotropic Agent :
- Dopamin
- Dobutamin
Terapi lain :
1) Pengobatan Aritmia :
Anti Aritmia
Pacu Jantung
2) Pengobatan Bedah
3) Transplantasi Jantung
TERIMA KASIH