Professional Documents
Culture Documents
KAJIAN PUSTAKA
anak
berupa
memberi
pertanyaan,
memberi
perintah/larangan,
tumbuh dan berkembang secara liar, akan menjadikan anak tersebut sulit
diatur/dan dikendalikan oleh orang tuanya, sehingga kelak mengalami masa depan
yang tidak menggembirakan.
Menurut Stainback dan Susan (1999: 30), Peran orang tua dalam
membimbing anak belajar di rumah berarti membantu perkembangan sikap, nilai,
kebiasaan dan keterampilan yang mendorong keberhasilan siswa melalui
kesediaan orang tua untuk memotivasi anak sehingga berprestasi dalam belajar.
Dalam hal memotivasi anak agar berprestasi, orang tua dapat menumbuhkan
motivasi anaknya dengan cara menghargai prestasi anak, memberikan hukuman
untuk anak-anaknya yang mendapatkan nilai buruk dan hukuman ini sifatnya
harus mendidik, menyediakan fasilitas belajar yang cukup, dan orang tua harus
bersedia melibatkan diri dalam belajar anak.
Menurut Grant Martin (2000: 25), Peran orang tua dalam membimbing
anak belajar di rumah yaitu orang tua harus bersedia menjadi pendengar aktif,
membantu anak menyusun jadwal dan pelaksanaannya, memperhatikan kondisi
fisik terutama kesehatan anak, menperhatikan kondisi psikis anak dengan
memberikan hadiah maupun peringatan, dapat mengenali dan mengembangkan
gaya belajar anak. Hal ini orang tua mempunyai tanggung jawab untuk
memperhatikan dan membantu anak dalam mengatasi masalah-masalah yang
menghambat belajarnya.
Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa peran
orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah berarti kegiatan orang tua
dalam memperhatikan dan mengawasi pendidikan anak melalui memotivasi anak
untuk berprestasi dalam belajar, memperhatikan dan mengatasi masalah-masalah
yang menghambat dalam belajar anak, mengenali dan mengembangkan gaya
belajar anak.
1.
optimal ialah motivasi belajar. Menurut Winkle (1991 : 39) motivasi belajar
adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh
siswa tercapai. Menurut Prayitno (1989: 13) Motivasi belajar merupakan suatu
energi yang menggerakkan aktifitas siswa kepada tujuan belajar. Menurut Kasijan
(Yuni Wijayanti, 2001: 13) motivasi belajar adalah dorongan yang dibentuk oleh
pengalaman-pengalaman yang mengarahkan seseorang untuk belajar.
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan pengertian motivasi
belajar adalah faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas
ialah dalam hal gairah atau semangat belajar, siswa yang termotivasi kuat akan
mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar
Orang tua dapat membimbing untuk menumbuhkan atau membangkitkan
motivasi belajar pada diri anak secara berkelanjutan sesuai dengan situasi dan
kondisi anak pada saat itu. Melalui kesediaan orang tua untuk memotivasi anak,
diharapkan anak tersebut memiliki kemandirian dalam belajar dan berupaya atau
berinisiatif serta bertanggung jawab terhadap tugas-tugas belajar. Anak-anak yang
dirinya termotivasi meyakini bahwa yang menentukan keberhasilan maupun
kegagalan di sekolah adalah kerja keras. Berani kerja keras akan meningkatkan
hasil belajar, sedangkan malas dalam belajar bisa menyebabkan hasil belajar
menurun.
Ada beberapa peranan orang tua untuk menumbuhkan motivasi belajar
anak melalui:
a. Menghargai prestasi anak. Hal ini akan sangat memacu anak untuk lebih
giat dalam berprestasi, dan bagi anak yang belum berprestasi akan
termotivasi untuk mengejar atau bahkan mengungguli anak yang telah
berprestasi disekolahnya, baik dalam akademik maupun non akademik.
Hadiah deberikan untuk memberikan rasa senang kepada anak, sebab
merasa dihargai karena prestasinya yang baik.
juga memproses informasi dengan cara yang berbeda. Cara memproses informasi
yang diperoleh dikenal dengan istilah gaya belajar.
Menurut De Porter dan Mike (1999: 24), gaya belajar seseorang adalah
kombinasi dari bagaimana ia menyerap dan bagaimana ia mengatur serta
mengolah informasi yang merupakan proses kerja internal saraf-saraf otak.
Seseorang menyerap informasi yang diterima melalui apa yang dilihat, didengar,
dan disentuh atau diraba, ketiga cara menyerapa informasi itu disebut modalitas
belajar. Tentang bagaimana seseorang mengatur dan mengolah informasi yang
merupakan proses kerja internal saraf otak, tidak dapat diamati oleh siapapun.
Selanjutnya De Porter dan Mike (1999: 25) mengemukakan bahwa, gaya
belajar seseorang adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan di
sekolah dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Hal ini berarti jika seseorang akrab
dengan gaya belajarnya sendiri, maka ia dapat mengambil langkah-langkah
penting untuk membantu diri sendiri belajar lebih cepat dan mudah.
Menurut DePorter dan Hernacki (2002: 20), gaya belajar adalah kombinasi
dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Terdapat tiga jenis gaya
belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses
informasi (perceptual modality). Ketiga gaya belajar tersebut adalah gaya belajar
10
Visual (belajar dengan cara melihat), Auditory (belajar dengan cara mendengar),
dan Kinesthetic (belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh).
Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan gaya belajar
adalah kombinasi dari bagaimana anak dapat menyerap dan mengatur serta
mengolah informasi sebagai kunci untuk mengembangkan kinerja dalam
pekerjaan di sekolah dan siswa dapat menyerap informasi yang diterima melalui
apa yang dilihat, didengar dan disentuh/diraba. Ketiga cara menyerap tersebut
disebut modalitas. Modalitas tersebut di kelompokkan menjadi 3 karakteristik
belajar yaitu karakteristik belajar visual, karakteristik belajar auditorial dan
karakteristik belajar kinestetik.
Orang tua perlu mengetahui karakter belajar anak di rumah baik karakter
belajar visual, auditorial, maupun kinestetik. Adapun karakter belajar anak
dirumah adalah sebagai berikut :
a. Karakteristik belajar visual antara lain : mementingkan penampilan
(keindahan/kerapihan tulisan), berbicara dengan cepat, pembaca cepat dan
tekun, mencoret-coret tanpa arti ketika belajar di kelas maupun berbicara di
telepon.
b. Karakteristik belajar auditorial antara lain : suka berbicara sendiri, mudah
terganggu oleh keributan, lebih suka berbicara daripada menulis, dan senang
membaca dengan keras.
c. Karakteristik belajar kinestetik antara lain : berpikir lebih baik ketika
bergerak atau berjalan, banyak menggerakkan anggota tubuh ketika
berbicara, dan merasa sulit untuk diam.
Setelah mengetahui karakter belajar anak di rumah, orang tua dapat
membimbing anaknya untuk mengembangkan gaya belajarnya melalui :
a. Memeriksa hasil belajar disekolah
b. Membantu belajar anak untuk menghadapi ulangan/tes
c. Mengingatkan anak akan tugas-tugas/pekerjaan rumahnya.
11
itu
mengacu
kepada
taksonomi
tujuan
pengajaran
yang
12
13
14
15
Tes Formatif Tes formatif adalah tes hasil belajar yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana kemajuan belajar yang telah dicapai oleh peserta
didik dalam suatu program pembelajaran tertentu seperti tes harian,
ulangan harian.
g.
Tes Sumatif Istilah sumatif berasal dari kata sum yang berarti jumlah.
Dengan demikian tes sumatif berarti tes yang ditujukan untuk mengetahui
penguasaan peserta didik terhadap sekumpulan materi pelajaran (pokok
bahasan) yang telah dipelajari, seperti UAN (Ujian Akhir Nasional), THB.
Dilihat dari jawaban peserta didik yang dituntut dalam menjawab atau
memecahkan persoalan yang dihadapinya, maka tes hasil belajar dapat dibagi
menjadi 3 jenis yakni tes lisan (oral test), tes tertulis (written test), dan tes
tindakan atau perbuatan (performance test). Penggunaan setiap jenis tes
tersebut seyogyanya disesuaikan dengan kawasan (domain) perilaku peserta
didik yang hendak diukur. Misalnya tes tertulis atau tes lisan dapat digunakan
untuk mengukur kawasan kognitif, sedangkan kawasan psikomotorik cocok
dan tepat apabila diukur dengan tes tindakan, dan kawasan afektif biasanya
diukur dengan skala perilaku, seperti skala sikap.
2. Non Tes
Jika tes adalah seperangkat pertanyaan yang memiliki jawaban benar
atau salah, teknik non-tes berisi pertanyaan atau pernyataan yang tidak
16
17
18
19
20
anak
melalui
memberikan
pujian,
memberikan
perintah,
21
X2
X3
Keterangan:
X
X2
22
X2
: Hasil belajar
Ho