You are on page 1of 27

Sambungan Solder

Bernike Febriana Samosir


Gilang Budi Kusuma
Ray Mondo Tarigan

Definisi Penyolderan

Penyolderan merupakan proses penyambungan


antara
dua
logam
ataulebih
dengan
menggunakan panas untuk mencairkan bahan
tambahsebagai penyambung, dan bahan pelat
yang disambung tidak turutmencair.

Kerugian

Untuk penyolderan masal biayanya besar


(karena bahan tambahan harus campuran
timah putih atau tembaga).
Bahan
pengalir
yang
tersisa
dapat
menimbulkan korosi listrik.

Keuntungan

Dapat menyambung dua buah logam yang


berbeda.
Pada penyolderan lunak tidak merusak permukaan.
Tidak menghambat aliran listrik.
Dibandingkan pengelingan, tidak ada pelubangan
yang melemahkan konstruksi.
Umumya kedap fluida.
Pada pengerjaan masal, dapat dilakukan secara
bersamaan.
Mampu menyambung pelat-pelat tipis

Metoda Penyambungan
(DIN 8505 )

Penyolderan lunak
Digunakan pada semua logam terutama untuk
logam-logam tipis dengan beban ringan serta
kedap udara dan air
titik lebur bahan tambah maksimal 4500C

Penyolderan keras
Lebih sering digunakan untuk penyambungan
plat-plat dari logam berat dan menerima beban
yang besar
titik lebur bahan tambah lebih dari 4500C

Aplikasi Penyolderan
Lunak

Pelat-pelat pendingin pada kendaraan


Tangki air/minyak
Wadah/kotak peralatan
Instalasi pipa tekanan rendah
Sambungan kabel
Talang air dan tutup atap
Penyambungan logam yang dilapisi seng.

Aplikasi Penyolderan
Keras

Flens pada pipa


Instalasi pipa tekanan besar
Penyangga dan rangka kendaraan
Tangki uap
Peralatan dari logam keras
Konstruksi alat-alat ringan

Bahan Pengalir
(Fluks)

Berfungsi
menghilangkan
karat
dan
memudahkan pengaliran bahan tambah.
Bahan ini diberikan pada seluruh permukaan
yang akan disolder.

Bahan tambah dan


fluks

Teknik Penyolderan

Penyolderan
Penyolderan
Penyolderan
Penyolderan
Penyolderan
Penyolderan

Batang/Kawat
Busur api
Celup
Dalam Oven
Tahanan dan Induksi
Sinar

Penyolderan
Batang/Kawat

Penyolderan menggunakan bahan tambah


(biasanya
tembaga) berupa batang yang
dipanaskan.
Lebih
sesuai
untuk
penyolderan
lunak.
Membutuhkan bahan pengalir, serta lebih
sering untuk pekerjaan tunggal dengan
bagian-bagian yang kecil

Penyolderan Busur
Api

Bahan tambah dicairkan dengan busur api


dari peralatan solder atau gas asetilen.
Membutuhkan bahan pengalir. Pemakaian
pada penyolderan lunak dan keras, serta
sesuai untuk pekerjaan tunggal

Penyolderan Celup

Untuk penyolderan lunak atau keras. Bahan


tambah dalam bentuk cair ditempatkan pada
sebuah bak lalu logam yang akan disolder
dicelupkan kedalam bak tersebut.

Penyolderan Dalam
Oven

Bagian
logam
yang
akan
disolder
dipersiapkan. Kemudian dimasukkan kedalam
oven yang memberi panas terus-menerus
dengan pengurangan gas disekelilingnya,
tanpa penambahan bahan pengalir.

Penyolderan Tahanan dan Induksi

Bagian bahan yang akan disolder bersama


bahan tambah dan bahan pengalir dipanaskan
dengan gulungan induksi listrik. Sangat sesuai
dan menghemat waktu untuk pengerjaan
masal dengan ban berjalan.

Penyolderan Sinar

Panas dipanaskan dari sinar lampu Halogen


(Daya sekitar 150...4000W) yang difokuskan
lensa cekung.
Daerah panas yang dihasilkan mencapai
diameter 15 mm.
Metode ini sangat cocok untuk penyolderan
benda-benda
teknik
yang
presisi
dan
peralatan listrik

Kekuatan Solder

Material yang disolder


Bahan solder
Macam sambungan (sambungan tumpul,
sambungan tumpang)
Metoda penyolderan (solder lunak,solder
keras)

Tegangan Solder (sol)

F
sol

A sol

ij

atau

F
sol
ij
A sol

F =Gaya yang diterima bidang yang


disolder
Asol =Luas solder
ij = Teg. tarik pada solder yang terjadi
ij =Teg. geser pada solder yang terjadi

Tegangan Ijin (ij)

sol B
Rm
ij
ij
Sf

Sf

ij = Teg. Tarik ijin (N/mm)


ij=Teg. Geser ijin (N/mm2)
Rm =Kekuatan tarik bahan solder (N/mm2)
Sf =Faktor keamanan diambil 3...4 (untuk
pembebanan statis)

Tabel 1.1 Bahan

*dalam satuan (N/mm2)

Tabel 1.2
Titik Lebur
Bahan

Standar Tegangan Geser pada


Bahan Sambungan Solder

Standar Tegangan Geser pada Bahan Sambungan


Solder
sol B

20 .... 50 N/mm2 , untuk solder Timah dan Seng

sol B

150 .... 170 N/mm2 , untuk solder Tembaga

sol B

160 .... 200 N/mm2 , untuk solder Kuningan

sol B

170 .... 270 N/mm2 , untuk solder Perak

Contoh Soal

Dik : F = 3000 N
D = 10 mm
d = 6 mm
solB = 160 N/mm2
Sf = 4
L = 3mm
Dit : 1) Apakah solder dengan L=3 mm , kuat
menahan
gaya yang di terima?
2) Apakah besar gaya maks pipa = gaya
maks
solder, hingga konstruksi rusak?
Jawab :
1.
izin = solB / Sf
= 160 N/mm2 /4
izin = 40 N/mm2
sol
= F /A
= 3000N/ D L
=3000N/x10x 3
=31,8 N/mm2
Karena izin lebih besar dari sol , maka solder
dengan L=3mm kuat untuk menahan gaya yang
diterima
Pipa mengalami tegangan tarik , maka :
2.
= F /Ap
. p
F
= p X Ap
=Rm x 1/4[ D2 d2]
=370 N/mm2 x 1/4[ 102 - 62]
= 18598,22 N
*Solder mengalami tegangan geser , maka
solB = F /Asol
F
= solB x Asol
=160 N/mm2 x D L
=160 N/mm2 x x10x 3
= 15079,64 N
Karena F solder lebih kecil dari F pipa maka , solder akan lebih

Notasi
D
d
solB
t
Sf
L
F
Asol
Ap
sol

= Diameter besar
[mm]
= diameter kecil
[mm]
= Tegangan geser bahan solder
[N/mm2]
= Tebal pipa
[mm]
= Faktor Keamanan
= lebar
[mm]
= Gaya
[N]
= Luas Penampang solder
[mm2]
= Luas Penampang pipa
[mm2]
= Tegangan geser yang ada
[N/mm2]

TERIMAKASIH

You might also like