You are on page 1of 65

13 PEDOMAN PELAYANAN KAMAR OPERASI (OK)

By adminJan 19, 2014Akreditasi 2012


sumber : drive.google.com !

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah proses yang umum
dan kompleks di rumah sakit. Tindakan-tindakan ini membutuhkan asesmen
pasien yang lengkap dan komprehensif, perencanaan asuhan yang terintegrasi,
monitoring pasien yang berkesinambungan dan kriteria transfer untuk pelayanan
berkelanjutan, rehabilitasi, akhirnya transfer maupun pemulangan (discharge).

Pelayanan bedah di Instalasi Kamar Operasi RS WARAS WIRIS harus terencana


dan terdokumentasikan berdasarkan hasil assesmen. Karena tindakan
pembedahan membawa risiko dengan tingkatan tinggi, maka penggunaannya
haruslah direncanakan secara seksama. Asesmen pasien adalah dasar untuk
memilih prosedur yang tepat. Assesmen memberikan informasi penting terhadap
pemilihan prosedur yang tepat dan waktu yang optimal, terlaksananya prosedur
secara yang aman, menginterpretasikan temuan dalam monitoring pasien.
Pemilihan prosedur tergantung pada riwayat pasien, status fisik, dan data
diagnostik termasuk risiko dan manfaat prosedur bagi pasien. Pemilihan
prosedur mempertimbangkan informasi dari asesmen saat masuk rawat inap, tes
diagnostik, dan sumber lain yang tersedia.

Proses asesmen dapat dijalankan dalam kerangka waktu yang lebih singkat
bilamana pasien secara darurat membutuhkan pembedahan. Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah edukasi dan diskusi dengan pasien dan keluarganya atau
orang yang berwenang membuat keputusan bagi pasien. Pasien dan keluarga
atau para pembuat keputusan menerima informasi yang adekuat untuk
berpartisipasi dalam keputusan pemberian pelayanan dan memberikan
persetujuan (informed consent) yang berisi risiko dari prosedur yang
direncanakan, manfaat prosedur yang direncanakan, komplikasi yang potensial
terjadi, alternatif tindakan pembedahan dan nonbedah yang tersedia untuk
merawat.

B. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Pelayanan Kamar Operasi adalah Pelayanan Operasi yang di


laksanakan di Instalasi Kamar Bedah Rumah SAkit .

C. Batasan Operasional

1. Bedah

Pembedahan merupakan cabang dari ilmu medis yang ikut berperan terhadap
kesembuhan dari luka atau penyakit melalui prosedur manual atau melalui
operasi dengan tangan. Hal ini memiliki sinonim yang sama dengan kata
Chirurgia (dibaca: KI-RUR-JIA). Dalam bahasa Yunani Cheir artinya tangan;
dan ergon artinya kerja.

Bedah atau operasi merupakan tindakan pembedahan cara dokter untuk


mengobati kondisi yang sulit atau tidak mungkin disembuhkan hanya dengan
obat-obatan sederhana (Potter, 2006)

Perkembangan baru juga terjadi pada pengaturan tempat untuk dilaksanakan


prosedur operasi. Bedah sehari (ambulatory surgery), kadangkala disebut
pembedahan tanpa rawat inap (outpatient surgery) atau pembedahan sehari
(one-day surgery).

2. Jenis Pembedahan

A. Bedah Minor

Bedah minor merupakan pembedahan dimana secara relatif dilakukan secara


sederhana, tidak memiliki risiko terhadap nyawa pasien dan tidak memerlukan
bantuan asisten untuk melakukannya, seperti: membuka abses superficial,
pembersihan luka, inokulasi, superfisial neuroktomi dan tenotomi

B. Bedah Mayor

Bedah mayor merupakan pembedahan dimana secara relatif lebih sulit untuk
dilakukan daripada pembedahan minor, membutuhkan waktu, melibatkan risiko
terhadap nyawa pasien, dan memerlukan bantuan asisten, seperti: bedah
caesar, mammektomi, bedah torak, bedah otak.

C. Bedah Antiseptik

Bedah antiseptik merupakan pembedahan yang berhubungan terhadap


penggunaan agen antiseptik untuk mengontrol kontaminasi bakterial.

D. Bedah konservatif

Bedah konservatif merupakan pembedahan dimana dilakukan berbagai cara


untuk melakukan perbaikan terhadap bagian tubuh yang diasumsikan tidak
dapat mengalami perbaikan, daripada melakukan amputasi, seperti: koreksi dan
imobilisasi dari fraktur pada kaki daripada melakukan amputasi terhadap kaki.

E. Bedah Radikal

Bedah radikal merupakan pembedahan dimana akar penyebab atau sumber dari
penyakit tersebut dibuang, seperti: pembedahan radikal untuk neoplasma,
pembedahan radikal untuk hernia.

F. Pembedahan Rekonstruktif

Pembedahan rekonstruktif merupakan pembedahan yang dilakukan untuk


melakukan koreksi terhadap pembedahan yang telah dilakukan pada deformitas
atau malformasi, seperti: pembedahan terhadap langit-langit mulut yang
terbelah, tendon yang mengalami kontraksi.

G. Bedah Plastik

Bedah plastik merupakan pembedahan dimana dilakukan untuk memperbaiki


defek atau deformitas, baik dengan jaringan setempat atau dengan transfer
jaringan dari bagian tubuh lainnya.

3. Sifat Operasi:

A. Bedah Elektif

Bedah elektif merupakan pembedahan dimana dapat dilakukan penundaan


tanpa membahayakan nyawa pasien.

B. Bedah Emergensi

Bedah emergensi merupakan pembedahan yang dilakukan dalam keadaan


sangat mendadak untuk menghindari komplikasi lanjut dari proses penyakit atau
untuk menyelamatkan jiwa pasien.

D. Landasan Hukum

Penyelenggaraan pelayanan Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit WARAS


WIRIS sesuai dengan:

1. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Standar, Pedoman dan Pernyataan, Perhimpunan Dokter Spesialis


Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia (IDSAI) Jaya tahun 2003.

4. Pedoman Kerja Perawat Kamar Operasi, Departemen Kesehatan Republik


Indonesia tahun 1993.

5. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit WARAS WIRIS Kota .. No. 189/060/YWW/VIII/2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit WARAS
WIRIS Kota

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

1. Kualifikasi Tenaga Di Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit WARAS WIRIS

Dokter Bedah Instalasi kamar Operasi menggunakan jasa Pelayanan dokter


tamu (dokter spesialis bedah)

2. Kualifikasi Tenaga Perawat Instalasi Kamar Operasi RS WARAS WIRIS

Perawat instalasi kamar Operasi memiliki: sertifikat Penanggulangan Penderita


Gawat Darurat (PPGD), Basic Cardiac Life Support (BCLS).

Mempunyai sertifikat Pelatihan dasar instrumen.

Perawat Ruang Pulih Sadar memiliki sertifikat Penanggulangan Penderita Gawat


Darurat (PPGD) dan Basic Cardiac Life Support (BCLS)

B. Distribusi Ketenagaan

Dalam pelayanan bedah perlu menyediakan sumber daya manusia yang


kompeten, cekatan dan mempunyai kemampuan sesuai dengan perkembangan
teknologi sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal, efektif, dan
efisien. Atas dasar tersebut di atas, maka perlu kiranya menyediakan,
mempersiapkan dan mendayagunakan sumber-sumber yang ada. Untuk
menunjang pelayanan bedah di instalasi kamar operasi, maka dibutuhkan tenaga
dokter, perawat yang mempunyai pengalaman, keterampilan dan pengetahuan
yang sesuai.

C. Pengaturan Dinas

Pengaturan jaga atau jadwal dinas adalah pengaturan tugas pelayanan bagi
perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan di instalasi kamar operasi
sehingga semua kegiatan pelayanan bedah dapat terkoordinir dengan baik.
Pengaturan dinas dibuat 4 shift dalam 24 jam yaitu:

Dinas Pagi Jam 07.00 sampai dengan Jam 14.00.

Dinas Pagi Jam 10.00 sampai dengan Jam 17.00

Dinas Sore Jam 14.00 sampai dengan Jam 21.00.

Dinas Malam Jam 21.00 sampai dengan Jam 07.00.

On Call Jam 21.00 sampai dengan 07.00

BAB III STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

Gambar 3.1 Denah Instalasi Kamar Operasi

B. Standar Fasilitas

Pembatasan :

1. Zona 1

Pakaian dari luar Instalasi Kamar Operasi boleh dipakai.

2. Zona 2

Pakaian luar Instalasi Kamar Operasi masih boleh dipakai.

3. Zona 3

Petugas Instalasi Kamar Operasi wajib menggunakan pakaian khusus

4. Zona 4

Tim Instalasi Kamar Operasi wajib memakai jas operasi.

Prinsip-prinsip fasilitas yang harus dipenuhi di kamar operasi antara lain:

a. Pembagian Daerah-daerah di Kamar Operasi

1. Daerah Bebas

Daerah bebas merupakan daerah dimana pengunjung tidak diizinkan masuk, dan
petugas harus melepaskan alas kaki.

2. Daerah Bersih

a. Koridor transfer pasien

b. Kamar ganti Pakaian dokter

c. Kamar ganti Perawat

d. Kamar persiapan dan pemulihan pasien

3. Area Semirestriktik (koridor)

Area semirestriktik adalah daerah dimana pengunjung dan petugas harus


melepaskan alas kaki.

4. Area restriktik (kamar operasi dan koridor kamar operasi)

Area restriktik adalah daerah dimana pengunjung tidak diizinkan masuk, petugas
harus memakai perlengkapan khusus (topi, masker, alas kaki, pakaian khusus),
harus ganti pakaian, tidak boleh rangkap.

b. Pembagian Daerah di Sekitar Kamar Operasi

1. Daerah Publik

Daerah yang boleh dimasuki oleh semua orang tanpa syarat khusus. Misalnya:
kamar tunggu kamar operasi.

2. Daerah Semi Publik

Daerah yang bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu saja, yaitu petugas. Pada
daerah ini biasanya diberi tulisan DILARANG MASUK SELAIN PETUGAS dan
sudah ada pembatasan tentang jenis pakaian yang dikenakan oleh petugas
(pakaian khusus kamar operasi) serta penggunaan alas kaki khusus di dalam.

3. Daerah Aseptik

Daerah aseptik merupakan daerah kamar bedah sendiri yang hanya bisa
dimasuki oleh orang yang langsung ada hubungan dengan kegiatan
pembedahan, umumnya daerah yang harus dijaga kesucihamaannya. Daerah
aseptik dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

Daerah aseptik 0, yaitu lapangan operasi, daerah tempat dilakukannya


pembedahan.

Daerah aseptik 1, yaitu daerah memakai gaun operasi, tempat duk atau kain
steril, tempat instrumen dan tempat perawat instrumen mengatur dan
mempersiapkan alat.

Daerah aseptik 2, yaitu tempat mencuci tangan, koridor penderita masuk.

c. Bagian-bagian Kamar Operasi

Kamar operasi terdiri dari beberapa ruang, baik itu di dalam kamar operasi
maupun di lingkungan kamar operasi:

1. Ruang Penerimaan Pasien

Ruang Penerimaan Pasien adalah ruang serah terima pre operasi Instalasi Kamar
Operasi yang dilengkapi dengan brankar, lemari tempat pakaian Instalasi Kamar
Operasi bagi pasien yang akan menjalani operasi, dilengkapi ruang ganti pasien
One Day Care (ODC), lemari terkunci untuk penyimpanan pakaian dan barang
berharga milik pasien.

2. Ruang Induksi dan Premedikasi

Ruang induksi dan premedikasi adalah ruang dimana pasien dari ruang
penerimaan dibawa ke ruang induksi untuk dilakukan premedikasi, tersedia
oksigen sentral.

3. Ruang Operasi I

Ruang operasi I dilengkapi meja operasi (datar, head up-head down, tilt kirikanan, duduk atau setengah duduk, V atau V terbalik) secara manual. Ruang
operasi I dilengkapi lampu operasi yang mampu menerangi bagian-bagian
operasi, menggunakan oksigen sentral, suction sentral, mesin anestesi, monitor
pasien, tersedianya alat kesehatan dan obat-obatan dan jenis cairan yang bisa
memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli. Kamar Operasi I
digunakan untuk operasi biasa.

4. Ruang Operasi II

Ruang operasi II dilengkapi meja operasi (datar, head up-head down, tilt kirikanan, duduk atau setengah duduk, V atau V terbalik) secara manual. Ruang
Operasi II dilengkapi dengan lampu operasi yang mampu menerangi bagianbagian operasi. Mesin anestesi dilengkapi dengan tabung penampung gas
anestesi (merek Penlon), monitor EKG yang bisa terlihat tekanan darah, rekaman
jantung, nadi, saturasi oksigen, AC sentral, Suction, oksigen sentral, alat kauter
(Alsa bisa dipakai untuk TUR, bisa dipakai untuk Bifolar), tersedianya alat
kesehatan dan obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi kebutuhan
operasi, yang tersedia dalam troli.

5. Ruang Operasi III

Ruang operasi III digunakan untuk operasi yang bersifat bersih, yang dilengkapi
dengan meja operasi yang bisa dimodifikasi beberapa posisi (datar, head uphead down, tilt kiri-kanan, duduk) secara manual. Ruang Operasi III dilengkapi
lampu operasi yang mampu menerangi bagian-bagian operasi.Dilengkapi dengan
mesin anestesi, monitor ECG yang bisa terlihat tekanan darah, rekaman jantung,
nadi, saturasi oksigen, AC sentral, oksigen sentral, suction sentral, alat kauter,
tersedianya alat kesehatan dan obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa
memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli.

6. Ruang Operasi IV

Ruang operasi IV digunakan untuk operasi yang bersifat bersih, yang dilengkapi
dengan meja operasi yang bisa dimodifikasi beberapa posisi (datar, head uphead down, tilt kiri-kanan, duduk) secara manual.

Ruang operasi IV dilapisi dengan Pb yang berguna untuk mengurangi radiasi


(khusus penggunaan CArm), dilengkapi lampu operasi yang mampu menerangi
bagian- bagian operasi, mesin anestesi, monitor EKG yang bisa terlihat tekanan
darah, rekaman jantung, nadi, saturasi oksigen, AC sentral, oksigen sentral,
suction sentral alat kauter, tersedianya alat kesehatan dan obat-obatan, dan
jenis cairan yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli.

7. Ruang Operasi V

Ruang operasi V digunakan untuk operasi yang bersifat bersih, yang dilengkapi
dengan meja operasi yang bisa dimodifikasi beberapa posisi (datar, head uphead down, tilt kiri-kanan, duduk) menggunakan alat remote, meja operasi bisa
dimodifikasi dengan traksi ortopedi. Ruang Operasi V dilapisi dengan Pb yang
berguna untuk mengurangi radiasi (khusus penggunaan CArm), dilengkapi
lampu operasi yang mampu menerangi bagian-bagian operasi, mesin anestesi,
monitor EKG yang bisa terlihat tekanan darah, rekaman jantung, nadi, saturasi
oksigen, AC sentral, oksigen sentral, suction sentral, alat kauter, alat kesehatan
dan obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang
tersedia dalam troli, monitor untuk bisa melihat tindakan operasi di ruang
istirahat dokter.

8. Ruang Penyimpan Alat Steril

a. Lemari linen dan instrumen steril

Tersedia lemari untuk penyimpanan alat instrumen dan linen sudah steril
terbungkus yang siap pakai disimpan di lemari masing-masing.

b. Lemari linen non steril

Tersedia juga lemari untuk penyimpanan linen biasa, seperti baju petugas
instalasi kamar operasi, stik laken, selimut dan untuk kebutuhan linen lainnya.

9. Ruang Penyimpanan Alat Kesehatan

Tersedia lemari untuk penyimpanan alat kesehatan, sesuai jumlah inventaris.

10. Ruang Penyimpanan Obat dan Alat Anestesi

Tersedia lemari untuk menyimpan obat dan alat kesehatan anestesi yang
terkunci, kulkas untuk menyimpan obat yang memerlukan suhu tertentu.

11. Ruang Sadar Pulih atau Recovery Room

Ruang sadar pulih adalah ruang dimana pasien setelah operasi dibawa ke ruang
sadar pulih untuk diobservasi sekitar 2 jam. Ruang sadar pulih dilengkapi dengan
6 buah tempat tidur (standar dengan hek pengaman), oksigen sentral, suction
sentral, monitor pasien 6 set, persediaan cairan infus, meja tulis, dan alat-alat
untuk keperluan administrasi. Di ruang sadar pulih terdapat sebuah komputer
untuk urusan administrasi. Di ruang ini juga tersedia spool hoek, toilet. Di ruang
sadar pulih ini serah terima pasien dari instalasi kamar operasi dengan perawat
ruang inap (pasien kembali ke ruangan).

12. Ruang Pertemuan

Ruang pertemuan ini digunakan untuk pertemuan. Di ruang ini tersedia meja,
kursi dan dilengkapi dengan gambar kerangka anatomi tulang manusia, lemari
buku untuk menyimpan buku-buku.

13. Ruang Istirahat

Tersedia tempat tidur atau istirahat

14. Ruang Makan

Ruang ini digunakan untuk ruang santai sekalian ruang makan, dilengkapi
dengan kursi meja makan, sofa, televisi, kulkas, dispenser, lemari untuk
menyimpan alat-alat makan, dan lainnya.

15. Ruang Ganti Wanita

Ruang ini digunakan khusus untuk wanita ganti pakaian, dengan pakaian
instalasi kamar operasi. Di ruang ini terdapat lemari pakaian gantung, lemari
pakaian dan persediaan pakaian bersih instalasi kamar operasi, dan loker yang
terkunci.

16. Ruang Ganti Pria

Ruang ini digunakan khusus untuk pria ganti pakaian. Di ruang ini terdapat
lemari pakaian gantung, lemari tempat penyimpanan pakaian bersih instalasi
kamar operasi dan loker yang terkunci.

17. Kamar Mandi

Tersedia Shower untuk mandi, closet duduk.

18. Ruang Kepala Instalasi Kamar Operasi

Tersedia kursi meja, lemari kecil.

19. Ruang Kepala Urusan Pelayanan Perawatan

Tersedia kursi meja, ada lemari untuk penyimpanan dokumen atau arsip-arsip,
buku.

d. Instrumen

Tabel 3.1 Daftar Instrumen Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Keterangan

1
Set Dasar I 1 Set Bisa dipakai untuk operasi laparotomi, dan sectio
caesar, apendiktomi.
2
Set Dasar II 1 Set Bisa dipakai untuk operasi laparotomy, sectio caesar,
apendiktomi.
3
Set Dasar III 1 Set Bisa dipakai untuk operasi laparotomi, sectio caesar,
apendiktomi.
4
Set Dasar IV 1 Set Bisa dipakai untuk operasi laparatomi, sectio caesar,
apendiktomi.
5
Set Dasar V 1 Set Bisa dipakai untuk operasi laparatomi, sectio caesar,
Apendiktomi.
6
Set Dasar VI 1 Set Bisa dipakai untuk operasi laparotomi, sectio caesar,
Apendiktomi.
7

Set Kecil (Ekstirpasi)

Set Hernia Anak

Set Hernia Dewasa 1 Set

10

Set Ortopedi 1 Set

11

Set Struma 1 Set

12

Set Tonsilektomi

13

Set Pediatri I 1 Set

14

Set Pediatri II

15

Set Plastik I 1 Set

16

Set Plastik II 1 Set

17

Set Trepanasi

1 Set

1 Set

1 Set

1 Set

2 Set Bisa dipakai untuk operasi kecil.

18

Set Onkologi 1 Set

19

Set Neurologi

20

Set Kuretase 1 Set

21

Set Gall Blass atau Ginjal 2 Set

22

Set Sectio Caesaria 4 Set

23

Reseksi Usus Anak 1 Set

24

Reseksi Usus Dewasa

25

Set Histerektomi

2 Set

26

Set Tambahan

1 Set

27

Set Spinal

28

Set Mangkok Operasi

29

Set Bangkok Sikat 6 Set

30

Set Kocker

31

Set Vena Seksi

32

Liposuction 1 Set

33

Buka Gip

1 Set

2 Set

16 Set
15 Set

1 Set
1 Set

1 Set

Tabel 3.2 Daftar Instrumen Set Dasar I Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Hak Tumpul Kecil

Hak Tumpul Besar 2

Hak Tajam

Gunting Benang Lancip

Gunting Benang Tumpul

Gunting Kasar

Metzemburm

Handvad Mes No 3 1

Handvad Mes No 4 1

10

Kocker Bengkok 16 Cm

11

Kocker Lurus 2

12

Desinfeksi Klem

13

Klem 18 cm atau Klem Appendik

14

Doek Klem

15

Masquito Bengkok 12 cm 2

16

Masquito Luruus 12 cm

17

Naldvoeder 3

18

Onder Bending Klen

19

Pean Bengkok 16 cm

20

Peritonium Klem

21

Pincet Anatomis Panjang 3

22

Pincet Anatomis Pendek

23

Pincet Siregis Panjang

24

Pincet Siregis Pendek

25

Still Depper 2

26

Tong Spatel 1

27

Ujung Suction

28

Back Kock

29

Sonde Beralur

30

Sonde Wire 1

31

Masquito panjang 21 cm 1

32

Elis Klem

Jumlah Instrumen 64

Tabel 3.3 Daftar Instrumen Set Dasar II Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Hak Tajam

Back Kock

Doek Klem

Gunting Benang Lancip

Gunting Benang Tumpul

Gunting Kasar

Metzemburm

Handvadmes No 3 1

Handvadmes No 4 1

10

Kocker Bengkok 16 Cm

11

Kocker Lurus 2

12

Desinfeksi Klem

13

Klem 18 cm atau Klem Appendik

14

Langen Back Kecil 2

15

Langen Back Sedang

16

Masquito Bengkok 12 cm 2

17

Masquito Lurus 12 cm

18

Onderbending Klen 1

19

Pean Bengkok 16 cm

20

Peritonium Klem

21

Pincet Anatomis Panjang 3

22

Pincet Anatomis Pendek

23

Pincet Siregis Panjang

24

Pincet Siregis Pendek

25

Still Depper 2

26

Ujung Suction

27

Masquito Panjang 21 cm 1

28

Elis Klem

29

Sonde Beralur

30

Sonde Wire 1

31

Naldvoeder 3

32

Gunting Jaringan

1
1

Jumlah Instrumen 63
Tabel 3.4 Daftar Instrumen Set Dasar III Khusus Ortopedi Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Hak Tajam Sedang 2

Hak Tajam Besar

Doek Klem

Gunting Benang Lancip

Gunting Benang Tumpul

Gunting Kasar

Metzemburm 20 Cm

Handvadmes No 3 1

Handvadmes No 4 1

10

Kocker Bengkok 16 Cm

11

Kocker Lurus 2

12

Desinfeksi Klem

13

Klem 18 cm atau Klem Appendik

14

Langen Back Kecil 2

15

Masquito Bengkok 12 Cm 2

16

Masquito Lurus 12 Cm

17

Onderbending Klen 1

1
1

18

Pean Bengkok 16 cm

29

Pincet Anatomis Panjang 3

20

Pincet Anatomis Pendek

21

Pincet Siregis Panjang

22

Pincet Siregis Pendek

23

Still Depper 2

26

Ujung Suction

25

Masquito Panjang 21 cm 1

26

Langen Back Ukuran 2 cm

27

Tong Spatel 1

28

Naldvoeder 3

Jumlah Instrumen 53
Tabel 3.5 Daftar Instrumen Set Dasar IV Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Hak Tumpul Kecil

Hak Tumpul Sedang

Hak Tajam

Gunting Benang Lancip

Gunting Benang Tumpul

Metzemburm 20 Cm

Gunting Kasar 19 Cm

Handvadmes No 3 1

Handvadmes No 4 1

10

Desinfeksi Klem

11

Klem 18 cm atau Appendik

12

Klem Bengkok 16 cm

13

Masquito Bengkok 12 cm 2

2
2

14

Masquito Lurus 12 cm

15

Kocker Bengkok 16 cm

16

Kocker Lurus 16 cm

17

Pincet Anatomis Panjang 3

18

Pincet Anatomis Pendek

19

Pincet Siregis Panjang

20

Pincet Siregis Pendek

21

KropcSonde 1

22

Ujung Suction

23

Masquito Panjang 21 cm 1

24

Doek Klem

25

Back Kock

26

Naldvoeder 20 cm 1

27

Naldvoeder 18 cm 1

28

Naldvoeder 14 cm 1

29

Klem Lurus atau Onderbending 1

30

Peritonium Klem

31

Still Depper 2

32

Elis Klem 19 cm

Jumlah Instrumen 62

Tabel 3.6 Daftar Instrumen Set Dasar V Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Hak Tumpul Kecil

Hak Tumpul Sedang

Hak Tajam

2
2

Gunting Benang Lancip

Gunting Benang Tumpul

Gunting Kasar

Metzemburm 20 cm

Klem Appendik

Onderbending Klem

10

Handvadmes No 3 1

11

Handvadmes No 4 1

12

Desinfeksi Klem

13

Kocker Bengkok 16 cm

14

Klem Bengkok 16 cm

15

Masquito Bengkok 12 cm 2

16

Masquito Lurus 12 cm

17

Kocker Lurus 16 cm

18

Pincet Anatomis Panjang 2

19

Pincet Anatomis Pendek

20

Pincet Siregis Panjang

21

Pincet Siregis Pendek

22

Doek Klem

23

Ujung Suction

24

Still Depper 2

25

Elis Klem

26

Peritonium Klem

27

Naldvoeder 18 cm biasa 2

28

Naldvoeder 15 cm 1

29

Back Kock 21 cm

30

Masquito Bengkok 21 cm 1

31

Back Kock 21 cm

1
1

1
1

5
1

1
4

Jumlah Instrumen 60

Tabel 3.7 Daftar Instrumen Set Dasar VI Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Hak Tumpul Kecil

Hak Tumpul Sedang

Hak Tajam

Gunting Benang Lancip

Gunting Benang Tumpul

Gunting Kasar

Metzemburm 20 cm

Klem Musqito 20 cm

Onderbending Klem 16 cm

10

Handvadmes No 3 1

11

Handvadmes No 4 1

12

Desinfeksi Klem

13

Kocker Bengkok 16 cm

14

Klem Bengkok 16 cm

15

Masquito Bengkok 12 cm 2

16

Masquito Lurus 12 cm

17

Kocker Lurus 14 cm

18

Pincet Anatomis Panjang 2

2
2

19

Pincet Anatomis Pendek

20

Pincet Siregis Panjang

21

Pincet Siregis Pendek

22

Doek Klem

23

Ujung Suction

24

Still Depper 20 cm 2

25

Elis Klem

26

Peritonium Klem

27

Naldvoeder 18 cm 2

28

Naldvoeder 14 cm 1

29

Hak Ginjal

5
1

1
4

Jumlah Instrumen 60
Tabel 3.8 Daftar Instrumen Set Struma Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Hak Tumpul atau Langen Back

Hak Tajam

Desinfeksi Klem

Gunting Benang Lancip

Gunting Benang Tumpul

Metzemburm 18 cm

Metzemburm 16 cm

Doek Klem

Onderbending Klem

10

Handvadmes No 3 1

11

Handvadmes No 4 1

12

Pean Bengkok 16 cm

12

13

Pean Bengkok 14 cm

10

2
1

5
1

14

Huid Hak atau Hak Kulit

15

Masquito Bengkok 12 cm 4

16

Masquito Panjang 18 cm 1

17

Pean Lurus 20 cm 4

18

Pincet Anatomis

19

Pincet Abzon Anatomis

20

Pincet Siregis

21

Pincet Siregis Adson

22

Naldvoeder 10 cm 1

23

Naldvoeder 2

24

Elis Klem 20 cm

25

Kocker 16 cm

26

Kocker Lurus atau Still Depper

3
1

2
1

Jumlah Instrumen 64

Tabel 3.9 Daftar Instrumen Set Hernia Anak Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Hak Tumpul atau Langen Back

Still Depper atau Kocker Lurus 16 Cm 2

Handvad Mes No 3 1

Gunting Benang Lancip

Gunting Benang Tumpul

Gunting Kasar

Metzemburm

Doek Klem

Kocker Bengkok 10 cm

5
7

10

Masquito Lurus

11

Masquito Bengkok 1

12

Pinset Anatomi Panjang

13

Pinset Anatomi Pendek

14

Pinset Ciregis Pendek

15

Desinfeksi Klem

16

Naldvoder

17

Onderbending

18

Krop Sonde 1

2
1

Jumlah Instrumen 37

Tabel 3.10 Daftar Instrumen Set Hernia Dewasa Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Hak Tumpul atau Langen Back

Still Depper atau Kocker 16 cm 2

Handvad Mes No 3 1

Handvad Mes No 4 1

Krop Sonde 1

Gunting Kasar

Metzemburm

Doek Klem

Kocker Bengkok 14 Cm

10

Masquito Lurus 12 Cm

11

Masquito Bengkok 12 Cm 1

12

Pinset Anatomi Panjang

13

Pinset Anatomi Pendek

14

Pinset Siregis Pendek

15

Pean Bengkok 16 Cm

16

Naldvoder

17

Onderbending

18

Gunting Benang Lancip

19

Gunting Benang Tumpul

20

Desinfektan Klem 1

2
1

Jumlah Instrumen 40

Tabel 3.11 Daftar Instrumen Set Kecil I Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Desinfeksi Klem

Dok Klem

Elis Klem

Gunting Benang Lancip

Gunting Benang Tumpul

Gunting Jaring An Kasar

Metzemburm

Hak Tajam Gigi 3

Handvad Mes No 3 1

10

Handvad Mes No 4 1

11

Klem 16 cm atau circumsisi

12

Klem 20 cm atau Klem App

13

Kocker Bengkok 12 cm

14

Kocker Lurus 12 cm

15

Masquito Bengkok 12 cm 2

16

Masquito Lurus 12 cm

17

Naldvoder 12 cm

18

Naldvoder 18 cm

19

Pincet Anatomis Pendek

20

Pinset Ciregis Pendek

21

S Hak 2

22

Onderbending Klem

23

Kerokan

24

Set Jarum

Jumlah Instrumen 43

Tabel 3.12 Daftar Instrumen Set Kecil II Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Desinfeksi Klem

Dok Klem

Elis Klem 16 Cm

Gunting Benang Bengkok 13 cm 1

Gunting Benang Bengkok 10 cm 1

Metzemburm 18 cm

Metzemburm 14 cm

Hak Tajam Gigi 2

Handvad Mes No.3 1

10

Pean Lurus 15 Cm atau Onder

11

Kocker Bengkok 12 cm

12

Kocker Lurus 12 cm

13

Masquito Bengkok 12 cm 2

14

Masquito Lurus 12 cm

15

Naldvoder 18 cm

16

Pincet Anatomis 14 cm

17

Pincet Anatomis Adzon

18

Pinset Ciregis 14 cm

19

Pinset Ciregis Adzon

20

Kerokan

21

S Hak 2

22

Naldvoder 14 cm

23

Naldvoder Besar

24

Gunting Benang Lurus

Jumlah Instrumen 43
Tabel 3.13 Daftar Instrumen Set Pediatrik Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Pincet Anatomis

Pincet Siregis

Masquito Bengkok Kecil atau Micro

Masquito Lurus

Kocker Bengkok Kecil

Naldvoeder 2

Rhino Klem Sinus

Gunting Benang Lurus

Gunting Benang Bengkok 1

10

Metzemboum

Jumlah Instrumen 39

6
10

12

Tabel 3.14 Daftar Instrumen Set Plastik I Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Pincet Anatomis Adzon 16 cm

Pincet Siregis 12 cm

Pincet Siregis 11 cm

Naldvoeder Bengkok

Naldvoder Ayu 19 Cm

Gunting Benang Lurus 13 Cm

Gunting Benang Lurus 12 Cm

Gunting Benang Bengkok 12 Cm2

Gunting Benang Bengkok 11 Cm1

10

Metzemboum Lurus 19,5 Cm

11

Metzemboum Lurus 16,5 Cm

12

Metzemboum Bengkok 16 Cm

13

Metzemboum Lurus 19 Cm

14

Pincet Anatomis Biasa 11 Cm

15

Pincet Anatomis Biasa 16 Cm

Jumlah Instrumen 24

Tabel 3.15 Daftar Instrumen Set Plastik II Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Hak Tajam Gigi Satu

Hak Tajam Gigi 2

Gunting Supercut Hitam 1

Gunting Iris 1

Gunting Lurus

Gunting Nelson atau Tumpul

Gunting Af Heacting

Gunting Benang Ii Cm

Gunting lancip 11 Cm

10

Gunting Lancip 9 Cm

11

Gunting Metzemboum Ayu

12

Pincet Adzon Anatomis

13

Pinset Adzon Siegis 2

14

Naldvoeder Ayu

15

Pincet Adson Gigi 1 1

1
1

Jumlah Instrumen 18

Tabel 3.16 Daftar Instrumen Set Plastik III Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Huid Hak 14 cm

Naddvoeder 16 cm 1

Naddvoeder 14 cm 1

Desinfectan Klem 20 cm 1

Metzemboum 16 cm (hitam kuning)

Gunting Benang Lurus 14 cm

Gunting Benang Bengkok 12 cm 1

Gunting Benang Bengkok 12 cm (tumpul)

Gunting Aff Jahitan 10 cm 2

10

Pinset Adzon Siegis 14 cm

11

Pincet Adzon Anatomis 14 cm

12

Kocker Bengkok 12 cm

13

Masquito Bengkok 12 cm 3

14

Huid Hak 14 cm

15

Nadvoeder 16 cm 1

Jumlah Instrumen 18
Tabel 3.17 Daftar Instrumen Set ATE atau TE Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Mouth Spider Otomatis

Alat Penekan Lidah 4

Pembuka Mulut atau Mouthgek 2

Sinar Tonsil 1

Tong Spatel 1

Naldvoeder 1

Tampon Tang

Tonsil Klem 1

Spit Mes

10

Speculum Hidung 2

11

Sluder Dengan 3 Blade

12

Kerok Adenoig No.11

13

Kerok Adenoid No.31

14

Kerok Adenoid No.41

15

Pincet Bayonet

16

Klem 45

17

Klem Bengkok 20 cm

18

Gunting Benang 20 cm

19

Masquito Panjang 18 cm 1

20

Doek Klem

21

Canule Suction

1
1

Jumlah Instrumen 32

Tabel 3.18 Daftar Instrumen Set Onkologi Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Doek Klem

Gunting Laxer Baby 10 Cm

Metzemboum Kilner 12 Cm

Metzemboum Kilner 15 Cm

Metzemboum Kilner 14 Cm

Gunting Standar 14 Cm

Hak Double atau Sen Miller

Hak Gigi 2 Tumpul 2

Hak Kuping 2

10

Hak Model L 2

11

Langen Back Mini

1
2

12

Handvadmes No.4 1

13

Handvadmes No.3 1

14

Kocker Bengkok 12 Cm

15

Kocker Bengkok 14 Cm

16

Kocker Bengkok 16 Cm

17

Kocker Lurus 6

18

Sonde 1

19

Masquito Bengkok 12 Cm 4

20

Masquito Panjang 20 Cm 1

21

Naldvoder Ayu

22

Naldvoeder Biasa

23

Pincet Anatomi Adzon

24

Pincet Anatomi Biasa

25

Pincet Ciregis Adson

26

Pincet Ciregis Biasa2

27

Knop 1

Jumlah Instrumen 63
Tabel 3.19 Daftar Instrumen Set Trepanasi Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Bor Tangan 1

Mata Boor

Knabel Bengkok / Knabel Lurus 1/1

Spatel Otak Kecil

Spatel Otak Sedang

Spatel Otak Besar 1

Handvad Mes No 4 1

Handvad Mes No 3 2

1
1

Kikir

10

Desektor Bengkok 2

11

Desektor Lurus

12

Sloop Sonde Bengkok

13

Hoklet Yasargil atau Pengait Kulit Kepala

14

Pengait Gligisaw

15

Konduktor

16

Pincet Adzon Ciregis

17

Pengaris Stenlis

18

Canule Suction

18

Sutura

20

Dandy Klem 6

21

Doek Klem

2
1
1

2
2

Jumlah Instrumen 40

Tabel 3.20 Daftar Instrumen Set Ortopedi Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Hammer Kecil

Hamer Besar1

Double Retrakor Besar

Doubel Retraktor Kecil

Ske Math

Raspatorium Kecil 1

Raspatorium Besar 1

Cobra Kecil 1

Kobra Besar 2

10

Knabel Kecil 1

11

Knabel Sedang

12

Knabel Besar

13

Pemotong Wire (Wire Cutting) K 1

14

Pemotong Wire (Wire Cutting) B 1

15

Set Wire

16

Poin Center Reduction Clam atau Duk Klem

17

Verbugge Besar

18

Lewin Bone Holding Klem 1

19

Kikir

20

Desinfeksi Klem

21

Screw Driver (Obeng Blimbing) 1

22

Screw Driver Besar 1

23

Bone Curretang atau Kerokan

24

Tang Besar

25

Tang Kecil

26

Tang Cucu

27

Tatah 4

28

Gligisaw Holding

29

Respat Pacul 1

30

Drepper Kecil

31

Drepper Besar

32

Elevator Kecil

33

Elevator Sedang

34

Elevator Besar

35

Hak Gigi Satu Tajam

1
2

1
1

Jumlah Instrumen 47
Tabel 3.21 Daftar Instrumen Neurologi Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Gelfi Sedang 2

Adzon Besar 1

Adzon Sedang

Bone Cutting Lurus 2

Bone Cutting Bengkok

Rongeus Kecil Ayu 2

Rongeus Besar

Rongeuus Kecil Biasa

Hernia Tang Bengkok Atas1

10

Hernia Tang Bengkok Bawah

11

Hernia Tang Kecil Panjang 1

12

Hernia Ang Kecil Pendek 1

13

Hak Saraf Kecil

14

Hak Saraf Sedang 2

15

Bone Curet 1

16

Kop Besar

17

Kop Kecil

18

Knabel Besar

19

Knabel Kecil 1

2
1

Jumlah Instrumen 25

Tabel 3.22 Daftar Instrumen Set Kuretase Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Biopsi Tang 1

Busi No 4

Busi No 5

Busi No 6

Busi No 7

Busi No 8

Busi No 9

Busi No 10

Busi No 11

10

Busi No 12

11

Busi No 13

12

Busi No16

13

Busi No 17

14

Busi No 21

15

Cateter Logam

16

Cucing

17

Curet Mmes No 1

18

Curet Mmes No 2

19

Curet Mmes No 4

20

Curet Mmes No 5

21

Curet Mmes No 6

22

Desinfeksi Klem

23

Doek Klem

24

Kogel Tang

25

Mikro Curet 1

26

Pincet Anatomis Panjang 1

27

Sonde Uterus

28

Speculum Vagina Panjang 2

29

Speculum Vagina Pendek 2

30

Tampon Tang

31

Tang Abortus1

Jumlah Instrumen 45

Tabel 3.23 Daftar Instrumen Set Gall Blass Lama (I) Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Timan Kecil 1

Timan Sedang

Timan Besar 1

Speder atau Pembuka Luka

Ring Klem

Klem 90 Pendek

Klem 90 Pendek

Klem 45 Panjang

Elis Klem 17 Cm

10

Steen Tang

Jumlah Instrumen 11

Tabel 3.24 Daftar Instrumen Set Gall Blass Baru (II) Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Sweet Hak

Sonde (No 2 sampai dengan 11 )

Jumlah Instrumen 12

10

Tabel 3.25 Daftar Instrumen Set Histerektomi I Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Pean Bengkok Putih 20 Cm

Pean Bengkok Hitam 20 Cm

Pean Lurus Hitam 20 Cm 1

Kocker Bengkok 20 Cm

Kocker Lurus 20 Cm

Klem Histerektomi 2

Mouse1

Kogel Tang

Ricaksion Panjang 1

Jumlah Instrumen 19

Tabel 3.26 Daftar Instrumen Set Histerektomi II Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Pean Bengkok Putih 20 Cm

Pean Bengkok Hitam 20 Cm

Pean Lurus Hitam 20 Cm 1

Kocker Bengkok 20 Cm

Kocker Lurus 20 Cm

Klem Histerektomi 2

Mouse1

Kogel Tang

Ricaksion Panjang 1

Jumlah Instrumen 21

Tabel 3.27 Daftar Instrumen Set SC (I, II, III, IV) Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Ring Klem

Hak Besar

Ricaksion Pendek

Jumlah Instrumen 6

Tabel 3.28 Daftar Instrumen Set Reseksi Usus (I, II) Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Hak Ricaksion Panjang

Hak Ricaksion Pendek

Klem Usus Bengkok

Klem Usus Lurus

Klem Kuat

Jumlah Instrumen 8

Tabel 3.29 Daftar Instrumen Set Reseksi Usus Anak Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Sperder

Klem Usus

Ricaksion Kecil

Jumlah Instrumen 18

Tabel 3.30 Daftar Instrumen Set Trakeostomi Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Hak Model

S Hak 2

Hak Kuping 1

Langen Back Kecil 2

Hak Tajam Gigi 2

Hak Tumpul Gigi 2 2

Hak Tajam Gigi Satu

Hak Tumpul Gigi Satu

Canule Tracheostomi dari Besi

Jumlah Instrumen 20

Tabel 3.31 Daftar Instrumen Set Vena Seksi Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Gunting Benang Bengkok 9 Cm 1

Gunting Benang Lurus 11 Cm

Pincet Ciregis Biasa 10 Cm

Pincet Anatomis Biasa 10 Cm

Pincet Anatomis 900 12 Cm

Musquito Bengkok 12 Cm 1

Pean Bengkok 13 Cm

Pean Lurus 13 Cm 1

Handvad Mess No 3

10

Najdvoeder 18 Cm 1

11

Onderbending 16 Cm

12

Doek Klem

13

Jarum Pungsi No 1 2

Jumlah Instrumen 19
Tabel 3.32 Daftar Instrumen Set Tambahan Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Ricaksion Panjang 1

Ricaksion Pendek

Langen Back Sedang

1
3

Handvad Mes Kuning No 4

Handvadmes Putih No.4

Handvad Mes No.3 Panjang

Sendok Kecil 1

Huid Hak

Trocat 1

10

Mioma Boor 1

11

Stain Sky

12

Canule Suction

13

Peritonium Klem

14

Ringklem Panjang 2

15

Ringklem Pendek

16

Naldvoeder 26 Cm 2

17

Naldvoeder Ayu 25 Cm

18

Naldvoeder 21 Cm 1

19

Onderbending

20

Pincet Anatomis Ayu 25 Cm

21

Pinset Anatomis 21 Cm

22

Pincet Anatomis 16 Cm

23

Pinset Siregis 20 Cm

24

Pinset Siregis 16 Cm

25

Pean Bengkok 20 Cm Hitam

26

Pean Bengkok 20 Cm Putih

27

Ujung Suction

28

Tong Spetel Besar 1

29

Kocker Lurus 24 Cm

30

Kerokan

31

Ringklen Bengkok 2

1
1

32

Nadlvoeder 1

Jumlah Instrumen

Tabel 3.33 Daftar Instrumen Set Mangkok OP (15 set) Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Mangkok

Piala Gingal 1

Tabel 3.34 Daftar Instrumen Set Spinal (16 set) Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Cucing

Klem atau kocker

Tabel 3.35 Daftar Instrumen Set Mangkok Cuci Tangan (6 set) Instalasi Kamar
Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Mangkok

Tabel 3.37 Daftar Instrumen Pembuka Gips Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Gunting Pemottong Gips 2

Pembuka Gips

Gunting besar

Matahari

Jumlah Instrumen 5

Tabel 3.38 Daftar Peralatan Instalasi Kamar Operasi

No

Nama Alat

Jumlah

Keterangan

1
Mesin Anestesi
4 Set 2 Buah mesin anestesi memiliki fasilitas
pembuangan gas dimesin, sedangkan 3 mesin anestesi sistem pembuangan gas
melalui pipa yang dialirkan keluar instalasi kamar operasi. Penlon Voltase 220
240 volt, 50 watt. Acoma Voltase 220 voltase, 50 watt Ohmeda voltase 220
240 volt, 60 watt
2

N20

18 Tabung

Ada persediaan di Instalasi Farmasi.

3
Oksigen
dan prasarana.

7 Tabung

1 Buah

Ventilator

Ada persediaan di Instalasi Pemeliharaan sarana

5
Monitor Pasien
6 Set 3 buah di ruang sadar pulih. 3 buah kamar
operasi. Berkapasitas 40 watt, voltase 180-250 volt
6
Termohygrometer 4 Set 1 buah masing-masing dikamar operasi. 1
buah di ruang instrumen
7

Dermatome 1 Set

Holter Mandrin

Suction Mola 1 Set

10

Meja Mayo

11

Lampu Operasi

1 Set

6 Buah

Masing-masing kamar operasi 1 buah.

3 Buah

Masing-masing ada dikamar operasi.

12
Cauter
4 Set Masing-masing kamar operasi 1 buah. Bertold 50
175 watt, Voltase 23o volt. Exell 50 Watt Voltase 220 -230 volt
13
Oxymetri
2 Buah
Dewasa I buah Anak-anak 1 buah Masingmasing monitor memiliki oxymetri.

14
Suction Pump
7 Set Masing-masing kamar operasi 2 buah (untuk
anestesi dan operasi ). Ada persediaan di RR Medela Voltase 230 240 volt, 150
watt. Suction voltase 230 volt, 100 watt.
15

Meja Operasi

3 Buah

Masing- masing kamar operasi 1 buah.

16

Meja Instrumen

3 Buah

Masing-masing kamar operasi 1 buah.

17
Dc Shock (Defibrilator )
terjangkau ).

1 Set Penyimpanan di R premidikasi ( mudah

18

Lampu Sorot (Tindakan). 1 Buah

19

Syringe Pump

20

Microscope 1 Set

21

Traksi Table 1 Set

22

Autoclave

Penyimpanan diruang linen.

4 Buah

1 set

23
Sterilisator
Kamar operasi.

1 Set Digunakan hanya untuk alat yang ada di Instalasi

24
Ambubag
Emergensi

6 Set Penyimpanan di tiap-tiap kamar operasi dan troli

25
Endoctraheal
dan troli Emergensi

20 Buah

26
Laringoskop 20 Buah
Emergensi

Penyimpanan di tiap-tiap kamar operasi

Penyimpanan di tiap-tiap kamar operasi dan troli

27
Orofaringeal Tube 5 Buah
Dan troli Emergensi

Penyimpanan di tiap-tiap kamar operasi.

28

Magill 6 Buah

Penyimpanan di tiap-tiap kamar operasi.

29

Stylet 6 Buah

Penyimpanan di tiap-tiap kamar operasi.

29

Liposuction 1 Set

30

Blood Warmer

1 Set Berkapasitas 55 watt, voltase 230 volt

31

Pressure Infusion

1 Set

32
RR.

Stetoskop

4 Buah

Penyimpanan di tiap tiap kamar operasi dan di

33
Manometer Oksigen (Humidifier)
( oksigen sentral ).
34

Boor Orthopedi

6 Buah

Pemakaian di RR

1 Set Syntess voltase 100 240 volt, 50 watt.

35

Boor Manual 2 Buah

Makita voltase 220 230 volt, 305 watt.

36

Loop 1 Set

37

Goggle

38

Lampu THT 2 Buah

39

Infant Warmer

1 Buah

40

Patient Warmer

1 Buah

41

Alat WSD

42

Tensimeter Manual Berdiri1 Buah

43

Brankar Standar

44

Kabel Rol

15 Buah

2 Buah

5 Buah

8 Rol

45
Pengatur Suhu (AC)
11 Buah
Dimasing masing kamar operasi
terdapat 2 buah dengan voltase 220 230 volt
46

Troli Emergensi

1 Buah

47

Troli Penyimpanan Kasa

48

Tromol Penyimpanan Linen (Besar Kecil)

49

Laringoskop Istimewa

1 Buah
10 Buah

1 Set Terima tanggal 22 Juli 2010

50
C-Arm dan Apron 4+ (Kaca Mata)
2011

1 Set Terima tanggal 12 November

e. Fasilitas Non Medis

1. Pintu

Bentuk pintu sliding, pintu harus selalu tertutup dengan menggunakan penutup
otomatis. Pintu selalu terawat dan tidak boleh mengeluarkan suara.

2. Ventilasi

Memakai AC dilengkapi filter dan sistem ultraclean luminay airflow. Suhu diatur
antara 19-22?C dan kelembaban udara 50-60 %

3. Sistem Penerangan

Lampu ruangan memakai lampu pijar putih tertanam di dalam langit-langit


sehingga tidak menampung debu dan mudah dibersihkan. Pencahayaan ruangan
sesuai peraturan pencahayaan pada buku ini. Lampu operasi merupakan lampu
khusus yang terdiri dari beberapa lampu yang fokusnya dapat diatur, tidak
panas, terang, tidak menyilaukan dan tidak menimbulkan bayangan

4. Sistem Gas

Sistem gas sebaiknya dibuat sentral memakai sistem pipa. Sistem pipa melalui
bawah lantai atau di atas langit-langit, dibedakan sistem pipa O2 dan Nitrogen
Oksida

5. Sistem Listrik

Ada sistem penerangan darurat dan sistem listrik cadangan

6. Sistem Komunikasi

Ada sistem komunikasi dengan ruangan lain di dalam rumah sakit dan ke luar
Rumah Sakit

f. Instrumentasi

Semua peralatan menggunakan mobile atau troli, mempunyai roda atau


diletakkan di atas troli beroda. Semua alat terbuat dari stainless steel dan mudah
dibersihkan.

g. Pembersihan

Pembersihan Harian

Setiap hari seluruh permukaan lantai kompleks kamar operasi dibersihkan dan
didesinfeksi. Setiap hari dilakukan pemeriksaan prasarana seperti
penyediaan air bersih, kelistrikan, pencahayaan, ventilasi, dan sebagainya.
Pelaksana adalah Cleaning Service dan tim kamar operasi, dan penanggung
jawab adalah Kepala Instalasi Kamar Operasi.

Pembersihan Mingguan

Seluruh permukaan dinding Kamar Operasi dibersihkan dengan cairan


didesinfeksi. Lantai dibersihkan dengan deterjen, dikeringkan dan didesinfeksi.
Seluruh permukaan lain seperti permukaan lampu operasi, troli anestesi, kabelkabel dan selang, tabung N2O, meja operasi troli alat kesehatan, kursi, AC
dibersihkan dan didesinfeksi. Kamar mandi dibersihkan pagi sore. Semua bahan
medis yang disterilisasi kering diperiksa kapasitas formalinnya.

Pembersihan Pra Operasi

Bila jadwal operasi dilaksanakan setelah dilakukan pembersihan rutin maka


ruangan bedah tidak perlu dibersihkan lagi. Bila jadwal operasi dilaksanakan
sebelum dilaksanakan pembersihan rutin, maka segera dilakukan pembersihan
ruangan operasi dan sekitarnya.

Pembersihan Pasca Operasi

Dinding dibersihkan dan didesinfeksi

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Persiapan Lingkungan Kamar Operasi Bedah

1. Persiapan alat-alat

Semua kebutuhan perlengkapan bedah dikemas atau dibungkus dengan


pembungkus steril yang memenuhi syarat.

Kemasan atau pembungkus steril harus diperiksa terhadap:

Keutuhan dari bungkusan atau kemasan tersebut (tidak robek, tidak terbuka,
tidak kotor).

Kelembaban dari kemasan atau bungkusan.

Tanggal steril harus tercantum di bagian luar pembungkus, bila lewat dari 3 x
24 jam harus disteril ulang.

Perlengkapan bedah yang dipergunakan untuk operasi sepsis, harus segera


diamankan agar tidak menyebabkan kontaminasi.

Alat-alat bedah yang disposable tidak boleh diulang, harus segera langsung
dibuang.

Tempat larutan antiseptik atau desinfektan yang dipakai di kamar bedah harus
sering diganti, paling sedikit seminggu sekali.

Alat-alat besar seperti: lampu operasi, alat-alat anestesi, troli dibersihkan


dengan desinfektan tertentu.

2. Ventilasi

Udara yang masuk kamar bedah disaring bebas debu dan kuman, filter harus
sering diganti sesuai dengan petunjuk dan harus sering diperiksa. Suhu dan
kelembaban udara harus diatur, suhu antara 200 -250 C, kelembaban antara 5055.

Tekanan udara dalam kamar operasi sedikit lebih tinggi dari ruang sekitarnya
supaya kotoran tidak masuk ke dalam kamar operasi bila pintu dibuka.

3. Persiapan Permukaan Kamar Operasi (Dinding, Lantai, Plafon)

Klorinasi air yang dipakai untuk cuci tangan.

Dinding dan lantai dicuci dengan desinfektan tertentu (Steriliside)

B. Syarat-Syarat Bekerja di Kamar Operasi

1. Displin yang tinggi dalam menjalankan peraturan sepsis jangan banyak bicara.

2. Jangan banyak mondar-mandir dan usahakan jangan terlalu banyak orang


dalam kamar operasi.

3. Kesehatan dan kebersihan.

4. Petugas kamar operasi harus bebas dari kuman-kuman yang mudah ditularkan
(karier sangat sukar ditentukan).

5. Perlengkapan petugas:

Perlengkapan petugas yang ikut pembedahan:

Baju kamar operasi

Penutup kepala

Masker

Alas kaki atau sepatu dalam kamar operasi

Jas operasi steril

Sarung tangan steril

Perlengkapan petugas yang lain:

Baju kamar operasi

Penutup kepala

Masker

Alas kaki

C. Lalu Lintas di Lingkungan Kamar Operasi

Pada lalu lintas ini perlu diingat adanya daerah-daerah bebas, area
semirestriktik, daerah bersih dan area restriktik.

Lalu lintas meliputi:

1. Lalu lintas Petugas

Sarana pada lalu lintas petugas harus ditentukan adanya:

Ruang ganti pakaian

Perlengkapan-perlengkapan khusus

Batas daerah bersih dan kotor

Batas-batas tersebut meliputi:

a. Petugas buka alas kaki, masuk ruang bedah lewat pintu khusus, menuju ruang
ganti pakaian (daerah bersih)

b. Petugas ganti pakaian dengan pakaian khusus bedah (tidak boleh dirangkap)
dan cuci tangan.

c. Pakaian petugas disimpan dalam lemari pakaian yang sudah disiapkan.

d. Petugas masuk dalam area restriktik dalam kedaan sudah memakai tutup
kepala, masker dan alas kaki khusus.

e. Bila sudah selesai bekerja petugas keluar melalui jalur yang sama waktu
masuk dengan meletakkan kembali perlengkapan-perlengkapan yang sudah
dipakai di tempat yang sudah ditentukan.

2. Lalu lintas Penderita

a. Penderita dikirim ke ruang bedah lewat koridor transfer penderita.

b. Petugas kamar operasi menyemput dengan brankar kamar operasi di koridor


transfer. Penderita dibawa ke kamar persiapan (ganti baju dengan baju kamar
operasi).

c. Dari kamar persiapan, penderita dibawa ke kamar operasi dengan memakai


brankar di Instalasi Kamar Operasi, dipindahkan ke meja operasi, brankar
disimpan di luar kamar operasi (masih dalam area restriktik).

d. Selesai operasi penderita dibawa ke kamar pemulihan atau ruang sadar pulih
dengan menggunakan Brankar Instalasi Kamar Operasi dan memakai pakaian
bedah.

e. Penderita keluar dari kamar pemulihan menuju ruangan lewat pintu ruang
pulih sadar.

3. Lalu lintas Alat

a. Sarana untuk lalu lintas.

Ruang untuk penyimpanan alat yang sudah steril.

Alat pengangkut: troli atau meja kecil.

b. Prosedurnya:

Sebelum operasi dimulai, semua alat yang mungkin akan dipakai sudah ada di
dalam kamar operasi.

Setelah selesai operasi, semua alat yang sudah dipakai harus segera
diletakkan di loket yang telah disiapkan tempatnya, dibawa ke Instalasi Sterilisasi
Sentral bagian pengepakan.

Instrumen disiapkan oleh petugas Instalasi Sterilisasi Sentral sampai instrumen


siap pakai.

Penyerahan instrumen oleh petugas Instalasi Sterilisasi Sentral lewat loket.

Alat linen yang sudah dipakai dimasukan ke dalam kantong khusus lewat loket
dan dikirim ke bagian pencucian.

Alatalat disposable yang sudah dipakai dimasukkan ke dalam kantong atau


tempat khusus dan dikirim ke bagian pembakaran.

D. Tata Laksana Pembedahan pada Penderita dengan HIV dan Hepatitis B dan C

1. Penderita direncanakan dilakukan operasi terakhir, supaya kamar operasi bisa


langsung dibersihkan setelah selesai pembedahan.

2. Harus menggunakan mesin anestesi yang bagian-bagiannya dapat disterilkan


dengan autoclave atau memakai yang disposable, dan memakai virus filter
antarra endotracheal tube dengan closed circuitnya.

3. Harus disiapkan:

a. Desinfektan yang cukup (glutaraldehyde 2 %)

b. Celemek plastik yang kedap cairan.

c. Pelindung mata dan muka.

d. Kantong plastik yang tebal dan kedap air dengan tanda khusus untuk tempat
kotor yang terkontaminasi.

4. Personil kamar operasi harus memakai celemek plastik kedap air di bawah jas
operasi memakai pelindung mata (kaca mata) dan pelindung muka, memakai
sarung tangan rangkap dua.

5. Personil dalam kamar operasi sesedikit mungkin dan alat-alat yang diperlukan
saja, harus ada dua orang perawat keliling: 1 orang di dalam dan 1 orang lagi di
luar untuk menghindari kontaminasi ke luar ruangan.

6. Perawat keliling juga harus menggunakan sarung tangan, pelindung mata dan
muka, celemek kedap air di bawah jas operasi yang steril.

7. Harus memakai linen disposable, meja operasi tertutup dan kain yang kedap
air, kemudian ditutup lagi dengan kain disposable.

8. Penderita dibawa ruang pemulihan setelah sadar benar.

9. Instrumen yang telah dipakai harus dicuci dengan sabun air panas sebelum di
autoclave. Instrumen yang tidak dapat di-autoclave setelah dicuci dengan sabun
air panas harus direndam dengan sterilicide atau Natrium dichloroisocyanurate
atau NaDCC (Solution) sesuai kebutuhan.

10. Perawat yang mencuci instrumen tersebut harus memakai perlengkapan


seperti:

a. Sarung tangan yang kuat dan utuh.

b. Celemek plastik kedap air di bawah jas luar.

c. Pelindung mata (kaca mata), pelindung wajah ini sangat penting dengan
banyaknya percikan-percikan air yang mengandung kuman.

11. Alat anestesi (closed circuit) setelah dipakai disterilkan.

12. Setelah pembedahan, kamar operasi dan alat-alat yang telah dipakai harus
segera dibersihkan dengan air sabun panas.

13. Rahasia penderita harus dijaga kecuali tanda merah status.

14. Darah dan cairan tubuh penderita harus dibakar.

15. Kamar operasi segera harus disterilkan sesuai prosedur yang berlaku di
kamar operasi (1 kali saja)

E. Tata Laksana di Ruang Sadar Pulih

1. Semua petugas di ruang sadar pulih harus bebas dari penyakit yang menular
melalui pernapasan atau udara dan bebas dari luka terbuka.

2. Prosedur kewaspadaan universal harus dipatuhi dengan merujuk pada


penularan lewat darah.

3. Sebelum masuk ruang sadar pulih semua petugas harus mengganti pakaian
dengan pakaian yang khusus dipakai untuk bekerja di ruang tersebut, termasuk
alas kaki, pakaian tersebut tidak diperbolehkan dibawa ke luar ruangan, dan
pakaian dari luar tidak boleh dibawa masuk.

4. Semua pengunjung harus mengenakan gaun pelindung atau gaun dan alas
kaki pelindung yang disediakan sebelum memasuki ruangan.

5. Petugas diharuskan selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik setiap kali
kontak dengan pasien.

BAB V

LOGISTIK

A. Alat yang Ada

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

BAB VII

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Semua petugas di ruang sadar pulih harus bebas dari penyakit yang menular
melalui pernafasan/udara dan bebas dari luka terbuka.

Prosedur kewaspadaan universal harus dipatuhi dengan merujuk pada


penularan lewat darah.

Sebelum masuk ruang sadar pulih semua petugas harus menganti pakaian
dengan pakaian yang khusus dipakai untuk bekerja diruang tersebut, termasuk
alas kaki,pakaian tersebut tidak diperbolehkan dibawa ke luar ruangan, dan
pakaian dari luar tidak boleh dibawa masuk.

Semua pengunjung harus mengenakan gaun pelindung/skort dan alas kaki


pelindung yang disediakan sebelum memasuki ruangan.

Petugas diharuskan selalu mencuci tangan dengan sabun anntiseptik setiap


kali kontak dengan pasien.

BAB VIII PENGENDALIAN DAN PENINGKATAN MUTU

BAB IX PENUTUP

You might also like