Professional Documents
Culture Documents
tersebut terdiri dari berbagai macam komponen dari link WDM satu arah.
Transmiter berisi Distributed Feedback Laser DFB satu untuk setiap panjang
gelombang. Sinyal-sinyal dari
biasanya pada setiap stage penguat. Pada ujung penerima, sinyal akan
diperkuat dengan menggunakan preamplifier optikal sebelum diteruskan
pada demultiplexer. Setiap panjang gelombang selanjutnya akan diterima
dengan photodetektor yang terpisah-pisah.
WDM memungkinkan menggunakan system analog, tetapi dalam
tulisan ini difokuskan pada system digital. Physical layer dari system harus
dipastikan bahwa bit-bit yang ditransmit dari sumber menuju ke alamat yang
dapat dipercaya. Untuk mengukur kualitas ditentukan dari Bit Error Rate
(BER) dan margin tambahan yang melengkapi system. BER berkisar antara
10-9 sampai dengan 10-15, dan yang sering digunakan adalah 10 -12. BER
tergantung pada jumlah noise yang akan merusak system yang ada.
Perencanaan Jaringan
Untuk merencanakan jaringan seperti pada gambar 6.1. perlu
diperhatikan spesifikasi dari perangkat pendukung, jarak jangkau yang
direncanakan, loss dari span yang diperhitungan, OSNR , BER dan SNR
sistem. Perencanaan jaringan yang diinginkan adalah untuk komunikasi long
haul dengan serat optik yang digunakan single mode fiber SMF sehingga
pemilihan semua komponen mengikuti. Perencanaan dipilih dengan
menggunakan DWDM beberapa panjang gelombang.
Dalam disain sistem komunikasi serat optik secara keseluruhan banyak
parameter yang harus dipertimbangkan dalam sistem dengan dimana efek
dari parameter tersebut berbeda satu sama lain. Efek tersebut membuat dua
isu , yang pertama menawarkan bit rate yang tinggi atau kanal yang banyak,
dan yang kedua sistem yang bidirectional atau directional. Parameter yang
dipertimbangkan
86
1. Tipe serat .
Pemilihan jenis serat ditentukan dari apa yang akan dibawa dalam serat
tersebut. Untuk sistem single channel yang beroperasi dengan kecepatan
tingi yaitu 10 GB/s keatas dengan jarak jangkau yang jauh, DSF adalah
pilihan terbaik. Tetapi DSF agak sulit diterapkan bila akan ada upgrade
kapasitas istem dengan menggunakan WDM.
pemilihan tipe serat tergantung pada jarak dan bit rate per kanal. DSF
merupakan pilihan terburuk . Yang terbaik
memaksimalkan
amplifier. Daya transmit per kanal P dan total panjang link L, dengan
adanya noise figure dari amplifier dan sensitivitas penerima digunakan
untuk memperhitungkan nilai maksimum yang memungkinkan, bila
jumlah bertambah pinalti dari non linearitas juga bertambah.
3.
87
spasi
91
yang
(6.1)
(6.2)
PowerBudget
untuk
couple
(6.3)
transmisi. Proses losses yang telah disebutkan dapat dilihat pada gambar 6.3
(6.4)
total 2 c n s s Lsis f
Lsis
1 s Lsis f
Lkbl
total 2 c
Lsis km
(6.5)
total dB s dB 2 c
f s
Lkbl
atau
Lmax
fiber
10 log10 PTX
(6.6)
Dimana
Ptx
Prx
Lkbl
Lsis
Ms
Sedangkan laju data suatu saluran serat optik dipengaruhi oleh terjadinya
dispersi pulsa yang dipengaruhi oleh waktu bangkit (rise time) total sistem.
Waktu bangkit secara keseluruhan diberikan dengan persamaan 6.7
93
tr
2
2
t source
t det
t 2f
(6.7)
dengan
t f D L
(6.8)
dimana
tr
tsource
tdet
tf
: dispersi serat
: lebar spektral
Efek dispersi juga dipengaruhi oleh jarak maksimal yang dapat ditempuh
sesuai dengan bit rate yang dilalui dalam sistem dengan persamaan :
Lmak
DispersionTolerance
(10 ~ 30)
DispersionCoefisient
(6.9)
Dimana
Lmak : Jarak maksimal berbatas dispersi (km)
Dispesion tolerance tergantung dari karakteritik masing-masing perangkat,
dan dispersion coefisient tergantung dari tipe serat optik yang dipergunakan.
Dispesi sinyal pada bandwidth yang terbatas akan mengakibatkan sinyal
mengalami over laping dan dikenal dengan inter symbol interfrence (ISI).
Hubungan bandwidth maksimum dan dispersi ditunjukan dalam persamaan
6.10
BTmak
0.2
(6.10)
dengan BT adalah bit rate (bits/s) dan lebar pulsa dalam rms (s)
94
(6.11)
(6.12)
dimana B adalah Bandwidth Hz
Power budget dapat diperbaiki dengan berbagai cara, sebagai contoh
PTX dapat dinaikan dengan menaikan keluaran dari dioda laser pada Tx dan
Pmin dapat direduksi dengan menggunakan avalanche photodetector. Power
budget dapat ditingkatkan dengan menggunakan optical amplifier yang
menjadi penting pada sistem transmisi bawah laut dimana pada sistem ini
attenuasi menjadi faktor pembatas.
Cara lain adalah dengan melihat ketergantungan
sensitivitas
penerima pada bit rate dari photon yang dihitung. Untuk menghitung jumlah
photon yang datang digunakan photodioda untuk mengkonversi photon
menjadi photocurrent. Makin banyak photon yang sampai di photodioda
makin banyak photocurrent yang dibangkitkan. Untuk menjaga performansi
deteksi yang sama, yang harus dijaga adalah jumlah photon yang rata-rata.
Konsekwensinya ketika perhitungan interval bit berkurang, kecepatan photon
yang datang datau daya optikal input secara langsung akan meningkat.
Pmin sensistivitas penerima secara proporsional linier dengan transmisi bit
rate. Ketika noise yang diterima total didominasi oleh shot noise
Pmin B
Po
Bo
Pmin dB Po dB 10 log10 B
Bo
(6.13)
(6.14)
95
Dimana
B : bit rate
Po : sensitivitas penerima dengan bit rate Bo
Lmax
1
fiber
PTX
Lmax Lmax,0
Po dB 10 log 10 B B o otherloss
10
log10 B
fiber
Bo
(6.15)
Persamaan ini merupakan batasan attenuasi atau seberapa besar Lmax dapat
dicapai dengan adanya B
Dengan adanya dispersi ekualisasi penalty DL power budget menjadi
Ptx Prx fc j L CT DL M a
(6.16)
96