You are on page 1of 125

Kumpulan abstrak

DIGITAL

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN IX


HOTEL ARYA DUTA PALEMBANG
13 - 15 Oktober 2010

PERAN SERTA TEKNIK MESIN DALAM PENINGKATAN MUTU


DAN PEMANFAATAN HASIL RISET DI INDONESIA

ISBN
978-602-97742-0-7

Penyelenggara:
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unsri
Jalan Raya Prabumulih KM.32 Indralaya
Kabupaten Ogan Ilir - Sumatera Selatan
Tlp: 0711-580272, Fax: 0711580272

www.mesin.ft.unsri.ac.id

ISBN : 978-602-97742-0-7

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN IX 2010


SNTTM IX
PALEMBANG, 13 - 15 Oktober 2010

KUMPULAN ABSTRAK
DIGITAL

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
ii

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM)- IX


HOTEL ARYA DUTA PALEMBANG, 13 - 15 Oktober 2010
Untuk segala pertanyaan mengenai SNTTM IX silakan hubungi :
Sekretariat:
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jalan Raya Prabumulih KM.32 Indralaya
Kabupaten Ogan Ilir - Sumatera Selatan
Tlp: 0711-580272, Fax: 0711580272
Website : bkstm9.unsri.ac.id
E-mail: bkstm9@unsri.ac.id dan bkstm9.unsri@gmail.com

Reviewer :
Prof. Dr. H. Hasan Basri
Prof. Dr. H. Kaprawi
Dr. Riman Sipahutar
Dr. Amrifan Saladin Mohruni
Dr. Nukman
Hendri Chandra, M.T.
Zainal Abidin, M.T.
M. Zahri Kadir, M.T.
M. Yanis, M.T
Dyos Santoso, M.T
Gunawan, M.T.
Amir Arifin, M.Eng
Editor :
Gunawan, M.T.
Amir Arifin, M.Eng
ISBN : 978-602-97742-0-7
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
2010

iii

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM)- IX


HOTEL ARYA DUTA PALEMBANG, 13 - 15 Oktober 2010
KATA PENGANTAR
Selamat datang di Kota Palembang dalam rangka seminar nasional
dan musyawarah..!
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) IX dan Musyawarah
Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKSTM) bertujuan antara lain sebagai
media pertemuan untuk membicarakan masalah penemuan hasil
riset dalam bidang Teknik Mesin, sebagai wadah untuk mendiskusikan
kegiatan riset dasar dan aplikasi antar akademisi dan pihak industri
sekaligus sebagai forum komunikasi yang membahas tentang
kebutuhan riset Teknik Mesin bagi Indonesia.
Kami panitia merasa bangga dan mengucapkan banyak terima
kasih kepada seluruh partisipan dalam acara ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Teknik Unsri, PT. Batubara
Lahat, Pemerintah Kota Palembang, PT .Bukit Asam Persero, Tbk, PT.
MEDCO E&P Indonesia, PT. Teknologika, Intikomp dan Bank SUMSEL
serta seluruh pihak yang telah ikut mendukung sehingga kegiatan
SNTTM IX dan Musyawarah BKSTM dapat terlaksana dengan baik dan
sukses.
Besar harapan kami semoga tema yang ditetapkan pada
Musyawarah BKSTM dan SNTTM IX tahun ini yaitu Peran Serta Teknik
Mesin dalam rangka Meningkatkan Mutu Hasil Riset Indonesia dapat
tercapai.
Selamat bermusyawarah dan ber-SNTTM.
Ketua Panitia

Prof. Dr. H. Kaprawi

iv

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM)- IX


HOTEL ARYA DUTA PALEMBANG, 13 - 15 Oktober 2010
PANITIA PELAKSANA
Pelindung
Penasehat
Sriwijaya
M. Boer)
Dewan Pengarah

: Rektor Universitas Sriwijaya


: Dekan Fakultas Teknik Universitas
Direktur Eksekutif BKSTM (Prof. Dr. Ing.
Ketua Jurusan/Prodi Teknik Mesin
dalam BKSTM Indonesia
: Prof. Dr. H. Hasan Basri
Dr. Riman Sipahutar
Helmy Alian, MT
Qomarul Hadi, MT

Ketua
Ketua 1
Ketua 2
Sekretaris
Bendahara
Seksi Sponsor

: Prof.Dr. H. Kaprawi
: M.Zahri Kadir, M.T.
: Dr. Amrifan Saladin Mohruni
: Al Antoni Akhmad, M.T.
: Marwani, M.T.
: Diah Kusuma Pratiwi, M.T (Koordinator)
1. H. Teguh Budi Santoso A, MT
2. H. Joni Yanto, MT
3. Irwin Bizy, MT
4. Ir. Fusito HY

Seksi Makalah

: Dr. Nukman
(Koordinator)
1. Hendri Chandra, M.T.
2. Zainal Abidin, M.T.
3. M. Yanis, M.T
4. Dyos Santoso, M.T
5. Gunawan, M.T.

Seksi Publikasi & Dokumentasi : Firmansyah Burlian, MT (Koordinator)


1. Jimmy D Nasution, M.T.
2. H. Ismail Thamrin, M.T.

Seksi Acara

: H.Darmawi Bayin, M.T.


1. Ellyanie, M.T.
2. Barlin, M.Eng.
3. Astuti, M.T.
4. Gustini, M.T.
5. Amir Arifin, M.Eng.

(Koordinator)

Seksi Akomodasi dan Transportasi: Hendry Chandra, MT (Koordinator)


1. Aneka Firdaus, M.T.
2. Ir. Valentino Chairul

vi

UCAPAN TERIMA KASIH


Panitia SNTTM IX mengucapakan banyak terimah kasih kepada
sponsor, keynote speaker dan semua pihak yang membantu
terlaksananya kegiatan ini.
Sponsor
PT. Tambang Batubara Lahat
Pemerintah Daerah Tingkat II Palembang
PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk
MEDCOENERGI
PT. Tekno Logika
Bank Sumsel Babel
INTI Komputer
Alumni Teknik Mesin
Keynote Speaker
Vice President JSME (Japan Society Mechanical Enggineering)
Prof. Dr. Yatna Yuwana Martawirya (BKS - TM)
Prof. Dr. Massanori Kikuchi (Science University of Tokyo)
Ir. Sukrisno, Dirut. P.T. Bukit Asam (Persero) Tbk.

vii

Muhamad Asadi, Syahrir Ardiansyah


Pohhan Putra

RUANG 1, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 10.30 - 12.06


NO.

JUDUL

KAJI EKSPERIMENTAL TEKNOLOGI PEMBUATAN KOKAS


DARI BATUBARA MUDA SEBAGAI SUMBER PANAS DAN
KARBON PADA TANUR TINGGI (BLAST FURNACE)
Khairil, Irwansyah

HAL

UNSYIAH

Dewi Puspitasari, Indarto, Tineke, Karminto,


Kms.Ridhuan

UGM

MI-2

Studi kelayakan pembangunan PLTU Batubara


Agung Subagio

UI
KAJIAN TINGKAT KEMAMPUAN PENYERAPAN PANAS
MATAHARI PADA ATAP BANGUNAN SENG BERWARNA

MI-3

Ahmad Syuhada Suhaeri

MI-4

UNSYIAH
UNJUK KERJA TURBIN ANGIN POROS VERTIKAL TIPE
SAVONIUS DENGAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN
VARIASI POSISI SUDUT TURBIN
Hermawan
UGM
PENGARUH TEMPERATUR REAKTAN TERHADAP
KECEPATAN RAMBAT API PREMIXED BERBAHAN BAKAR
GAS PADA RUANG BAKAR MODEL HELLE-SHAW CELL
UNUD
Pengembangan fuel feeder tipe ulir dan rotari untuk
bahan bakar biomasa
I Nyoman Suprapta Winaya dan Made
Sucipta
UNUD
KAJIAN PENAMBAHAN HIDROGEN BOOSTER PADA
MOTOR BENSIN 115 CC

JUDUL

MI-5

MI-6

MI-7
MI-8

HAL

Pengaruh Penempatan Penghalang Berbentuk


Segitiga Di Depan Silinder Dengan Variasi Dimensi
Segitiga Penghalang Terhadap koefisien Drag
Si Putu Gede Gunawan Tista, I Putu Yudana

PEMISAHAN ALIRAN KEROSEN-AIR DENGAN


MENGGUNAKAN T-JUNCTION

I Gusti Ngurah Putu Tenaya, ST., MT


7

RUANG 1, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00


NO.

MI-1

UPN

UNUD

MI-9

Analisis Penggunaan Gasohol dari Limbah Kulit Pisang


terhadap Prestasi Mesin Motor Bakar Bensin
Andi Mangkau, Novriany Amaliyah, Zuryati
Djafar, Wahyu H. Piarah
UNHAS
Study Influence of Water Stream Variety Into Venturi
Scrubber To Reduce Tar And Flame Formation in
Biomass Gasification System
Adi Surjosatyo
UI
EVALUASI KINERJA POWER PLANT 30 MW DENGAN
TEKNOLOGI CIRCULATING FLUIDIZED BED COMBUSTOR
BERBAHAN BAKAR BATUBARA
Adi Surjosatyo
UI
PENGARUH BILANGAN RAYLEIGHT PADA KONVEKSI
BEBAS
DALAM RUANG UDARA REKTANGULAR TERTUTUP
LYDIA SALAM
UNHAS
KAJI TERMOEKONOMI PEMANFAATAN PANAS
PERCUMA DI PLTGU TAMBAK LOROK
Dwi Handoyo Saputro, Nathanael P.
Tandian, Hendi Riyanto
PT. IP
EFEK DARI KONSENTRASI NANO FLUIDA Al2O3-H2O DAN
Al2O3-C2H6O2 TERHADAP KINERJA HEAT PIPE
Nandy Putra, Wayan Nata S, H. Rahman

UI

MI10

MI11

MI12

MI13

MI14
MI15

RUANG 1, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00


NO.

JUDUL

10

HAL

Pengaruh Variasi Putaran Kompresor terhadap


Performansi Sistem Mobile Air Conditioning
Suarnadwipa, Astawa

UNUD

Pompa Air Energi Termal Dengan Dua Pipa Hisap


I Gusti Ketut Puja dan FA Rusdi Sambada
USD
Karakteristik Turbin Propeler Head Sangat Rendah
Berdasarkan Hasil Simulasi Fluent Dan Pengujian
Lapangan
Henny Sudibyo, Indarto, Anjar Susatyo,Adha
Imam Cahyadi

RUANG 1, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30

LIPI

JUDUL
Modeling and Analyzing Flow to Produce Stratified
Flow by Exerting It over Three Dimensional Complex
Terrains
Benny Dwika Leonanda, Muhammad
Ridwan
UNAND
Pengaruh Kadar Amonia Pada Unjuk Kerja Alat
Pendingin Absorbsi Amonia-Air
FA Rusdi Sambada dan I Gusti Ketut Puja USD
PERANCANGAN DAN PENGUJIAN MODEL SISTEM
HYDRAM PENGGERAK POMPA TORAK DENGAN DUA
SUMBER ALIRAN: AIR KOTOR DAN AIR BERSIH
Made Suarda
UNUD
Pemodelan Fenomena Backdraft dalam
Kompartemen Dua Kamar

5
MI17

6
MI18

7
HAL
8
MI19
9
MI20

MI-21
MI22

JUDUL

HAL

Ryan Firmansyah, Nursanty Elisabeth,


Anton Atmaja, Muhammad Iqbal, Miftah
Faridy, dan Yulianto S Nugroho

MI16

RUANG 1, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30


NO.

NO.

10

UI
UJI KUALITAS UDARA DI DALAM RUANGAN (STUDI
KASUS)
Rusdy Malin, Wardjito, Budihardjo
UI
PEMBUATAN DAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI PROTOTYPE TURBIN ANGIN TIPE
HELIX SEBAGAI ALTERNATIF PEMBANGKIT
LISTRIK DENGAN STUDI KASUS DAERAH
BANDARLAMPUNG, LAMPUNG
INDONESIA
Martinus
UNILA
Kaji Penerapan Efek Peltier untuk Alat
Kecil-Ringan Pendingin Minuman
Hendi Riyanto, Sigit Yoewono
Pengaruh Wick Mesh Screen dan
Sintering Powder Terhadap Kinerja Heat
Pipe
Nandy Putra, H. Rahman, Wayan Nata

MI24

ITB

MI25

UI

MI26

UNDIP

MI27

UNLAM

MI28

PENGUJIAN KOMPOR GAS HEMAT


ENERGI DENGAN MEMANFAATAN
ELEKTROLISA AIR BERLARUTAN KOH
Arijanto, Bambang Yunianto
ANALISIS KAVITASI ELBOW 90 derajat
PADA INSTALASI PIPA PEMBUANGAN AIR
BEKAS GALIAN TAMBANG BATUBARA DI
KALIMANTAN SELATAN
Mastiadi Tamjidillah

MI23

Efek Pipa Spiral pada Alat Penukar Kalor (Heat


Exchanger)

Yanuar, Gunawan,

JUDUL
MODEL CTL (CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING )
PADA PEMBELAJARAN METROLOGI INDUSTRI UNTUK
MENINGKATKAN ANALISIS MAHASISWA
I Gede Putu Agus Suryawan, ST, MT

MII-2

ITB

UNSRI

Yanuar dan M.Baqi

UI

MII-3
3
MII-4
4
MII-5

Uji Metode Non Dimensional Performa Kapal Model


MI-29

UI

JUDUL
Pengaruh Ukuran Zona Resirkulasi Terhadap Sifat
Transport Separated - Reattached Flow Dengan
Eksitasi Eksternal
Harinaldi, Damora Rhakasywi

PEMBUATAN MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM


KONVERSI ENERGI BERBASIS WEB DENGAN BAHASA
PEMROGRAMAN PHP STUDI KASUS POMPA TORAK
Al Antoni Akhmad

ITB

MII-1

MI-30

MI-31

RUANG 2, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00


NO.

Efektivitas Media Pembelajaran Digital Video Disc


(DVD) dan Gaya Belajar terhadap Pencapaian
Prestasi Belajar Siswa Teknik Mesin Otomotif
Imam Mahir

UNUD

IMPLEMENTASI SISTEM PEMBELAJARAN


BLENDEDLEARNING PADA KULIAH AE3121 GETARAN
MEKANIK DI PROGRAM STUDI AERONOTIKA DAN
ASTRONOTIKA
MUHAMMAD KUSNI
ITB
Pengembangan Sistem Pengelolaan Informasi Tugas
Akhir: Sipintar
Bambang Sutjiatmo

HAL

UI

Efek biopolimer air tape ketan terhadap


perubahan panjang inlet aliran berkembang
penuh (fully developed flow)
Yanuar, Febry Rachmat dan Gunawan

RUANG 2, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 10.30 - 12.06


NO
.

M Baqi

UI

PENGARUH LAJU ALIRAN OKSIGEN (O2) &


KARBONDIOKSIDA (CO2) DALAM PROSES KARBONISASI
DAN AKTIVASI PADA PROSES PEMBUATAN KARBON
AKTIF BERBAHAN DASAR BATUBARA
Senoadi,M Idrus Alhamid,Nasruddin,
Hermanto
UI
KAJI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PIPA KALOR
DALAM KOLEKTOR SURYA SEBAGAI PENYERAP ENERGI
TERMAL SURYA UNTUK PENYUPLAI POMPA KALOR
TEMPERATUR TINGGI
Nugroho Gama Yoga, Aryadi Suwono,
Abdurrachim,
Toto Hardianto
ITB
Pompa Kalor Temperatur Tinggi Berbantuan Energi
Surya: Desain dan Pengujian
Djuanda, Aryadi Suwono, Ari Darmawan
Pasek, Nathanael P. Tandian, Muharram
UNM
SIMULASI DINAMIKA MOLEKULAR:
DAMPAK DAN PROSPEKNYA UNTUK PENGEMBANGAN
MEDIA PENYIMPAN ENERGI

HAL

MI-32

MI-33

MI-34

MI-35
MI-36

RUANG 2, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30

RUANG 2, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00


NO.

10

JUDUL

HAL

Supriyadi
USAKTI
PENGARUH PERUBAHAN KOMPOSISI REFRIGERAN
CAMPURAN CO2/ETHANE DALAM SISTEM REFRIGERASI
CASCADE
Darwin Rio Budi Syaka, Nasruddin dan M.
Idrus Alhamid
UI
Pengaruh Swirl Vanes Pada Aliran Udara Sekunder
Terhadap Api Difusi Yang Terbentuk di Aliran Sembur
Double Concentric.
Tri Agung Rohmat, Rahmat Sahrudin, Harwin
Saptoadi
UGM
PRODUK BERKADAR ABU DAN SULFUR RENDAH SERTA
BERNILAI KALORI TINGGI DARI PROSES AGLOMERASI
AIR-MINYAK SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU BRIKET
BATUBARA
Nukman, Riman Sipahutar dan Taufik Arief
UNSRI
KAJIAN EKSPERIMENTAL DAN SIMULASI CFD
PEMBAKARAN BRIKET BATUBARA NON KARBONISASI
SECARA NATURAL DRAFT DAN PENGAYAAN OKSIGEN
UDARA PEMBAKARAN
Pratiwi, D.K., Nugroho, Y.S., Koestoer, R.A.,
Soemardi, T.P.
UNSRI
KAJIAN TERHADAP NILAI EKONOMI PENGGUNAAN
BRIKET BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR PENGGANTI
BAHAN BAKAR MINYAK DAN GAS BUMI
Octavina, Diah Kusuma Pratiwi
PT BA

MI-37

MI-38

MI-39

MI-81

JUDUL
PENENTUAN LIFTED-DISTANCE DAN HEIGHT-FLAME
PADA NYALA DIFUSI GAS PROPANA MENGGUNAKAN
SISTEM PENGOLAH CITRA (RGB-INDEX)

JUDUL

MI-82

HAL
8
MI-40

HAL

NK.Caturwati, I Made K Dhiputra,


Harinaldi
UNTIRTA
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BLOWING
TERHADAP MEDAN ALIRAN DARi REVERSED AHMED
BODY
Harinaldi, Budiarso, Engkos A Kosasih,
Warjito, Rustan Tarakka
UI
Kaji Eksperimental Penentuan Sudut Ulir Optimum
Pada Turbin Ulir untuk Data Perancangan Turbin Ulir
pada Pusat Listrik Tenaga MikroHidro (PLTMH) dengan
Head Rendah
Adly Havendri, Irfan Arnif
UNAND
PENGARUH EQUIVALENCE RATIO DAN TEKANAN AWAL
CAMPURAN HIDROGEN-OKSIGEN TERHADAP
MEKANISME DEFLAGRATION TO DETONATION
TRANSITION
Jayan Sentanuhady, M. Zuhnir Piliang dan
Dionysius Angga Baskoro
UGM

MI-41

MI-42

MI-43

Pengaruh Bilangan Tak Berdimensi s dan Re


Terhadap Analisa Pada Kavitasi dan Pancaran Aliran
Pada Nosel
Jalaluddin dan Muhammad Ilham
Maulana

RUANG 2, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30


NO
.

NO
.

UNSYIAH

MI-44

Pengembangan Generator Gelembung Mikro Jenis


Tabung Venturi
Warjito dan Nursanty Elizabeth
UI
Pengaruh Obstacle Disc Terhadap Api Difusi Yang
Terbentuk di Aliran Sembur Double Concentric.
Tri Agung Rohmat
UGM
Optimasi Penambahan Selubung (Shrouded) pada
Turbin Angin Sumbu Vertikal dengan Menggunakan
Simulasi CFD 2 Dimensi

MI-45

MI-46

MI-47

RUANG 2, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30


NO
.

JUDUL
T. A. Fauzi Soelaiman, N. P. Tandian, dan
Rizki Rachmatulloh

HAL
ITB

10

NO
.

JUDUL

Indrawanto dan Vani Virdyawan

Agus S. Pamitrana, Nasruddina, dan


Jong-Taek Ohb
Penguapan Tetesan Premium

UI

MI-48

Engkos Achmad Kosasih

UI

MI-49

JUDUL

Greg.Harjanto, Viktor Malau, Alb.Rianto S

UGM
Evaluasi Penggantian Pelumas Meditran S 40
pada Mesin Diesel Cummins KTA 38
Rini Dharmastiti,Mochamad Slamet
Riyadi
UGM
Accelerated Anisotropic Rotor through its Critical
Speeds
UNAN
Jhon Malta
D
Stability Investigation of Anisotropic Rotor with
Different Shaft Orientation Supported by
Anisotropic Bearings
UNAN
Jhon Malta
D

ITB
PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
ALAT PENGUSIR BURUNG DENGAN METODA
AKUSTIK
DI BANDAR UDARA JUANDA SURABAYA
Muhammad Kusni, I Komang Gede
Purjana Ariyanto, Rudy Arianto Setiawan,
Leonardo Gunawan
ITB
Penghilangan Derau (Denoising) dari Sinyal
Getaran Hasil Pengukuran Menggunakan
Transformasi Wavelet Diskret
Ignatius Pulung Nurprasetio, Hilarius Tutut
Sandewa
ITB
Kaji Teoretik Efektifitas Peredam Getaran Hibrid
pada Struktur Bangunan
Lovely Son, Mulyadi Bur, Eka Satria dan
UNAN
Ega Asyura Rizfa
D

HAL

Deep well ESP Performance & Monitoring

8
MIII-1

MIII2

MIII-5

MIII-6

MIII-7
MIII-8

RUANG 3, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00


NO.

MIII-3

HAL

Pemodelan , Identifikasi Parameter dan


Perancangan Sistem Kendali Aktuator Solenoid

RUANG 3, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 10.30 - 12.06

NO
.

Evaporation heat transfer coefficient in single circular


small tubes for flow of C3H8 and CO2

RUANG 3, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 10.30 - 12.06

1
2

MIII-4
3

JUDUL
ANALISIS SPEKTRUM GETARAN PADA KERUSAKAN
BANTALAN ROL DENGAN VARIASI PEMBEBANAN
Ahmad Yusran Aminy
UNHAS
Vibration on The Chevron Centrifugal Pump
IGB Budi Dharma, Greg.Harjanto
UGM
Analisis Getaran dan Suara Pada Rem Cakram
Saat Beroperasi
Meifal Rusli, Mulyadi Bur, Harri Hidayat
UNAND

HAL
MIII-9
MIII-10

MIII-11

RUANG 3, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30

RUANG 3, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00


NO.

JUDUL
Sintesa Dimensi 2-DoF Mekanisme Paralel
(Parallel Mechanism) Dengan Konstrain Disain
Singularity dan Workingspace
Syamsul Huda, Mulyadi Bur and Hadi
Rahman
UNAND
Perancangan Material Gesek Komposit
Menggunakan Metodologi Perancangan
Berbasis Data
Rachman Setiawan
ITB
Perhitungan Beban Pada Sayap Pesawat
Terbang Latih APS 1 untuk Keperluan
Perancangan Struktur
M. Giri Suada, Hendri Syamsudin ,
Fuad Surastyo Pranoto
ITB
Analisis Teoritis dan Eksperimental Tegangan
Pada Batang Silindris Dengan Beban Kombinasi
Abdullah Mappaita
UNHAS
Shear Pin Analysis and Design Revisited; Case
Study of Mini-Hydro Turbine Guide Vane
B. A. Budiman, D. Suharto and I.
Djodikusumo
ITB
Prediksi Arah Sumber Suara Untuk Perawatan
Prediktif
Meifal Rusli, Jhon Malta, dan Irsyad
UNAND
Studi Pengaruh Ukuran Elemen Relatif terhadap
Akurasi Harga DomainDekat Batas dalam
Analisis Struktur Menggunakan Metode Elemen
Batas
M. Ridlo E. Nasution, D Widagdo
ITB

10

HAL

NO.
1

MIII-12

MIII-13

MIII-14

MIII-16

MIII-17
7

MIII-18
8

RUANG 3, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30


NO.

JUDUL

HAL

HAL

MIII-19

RANCANG BANGUN ALAT PEMBERSIH JALAN


2

MIII-15

JUDUL
Pengembangan Desain Kapal Lambung Pelat
Datar
Hadi Tresno Wibowo dan Marcus
Albert Talahatu
UI
Thomas Tjandinegara dan Firman
Hamzah
UNHAS
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE
SISTEM PENGUNCI SENDI ORTHOSIS
Subagio, Rini Dharmastiti, Doni Zamroni UGM
Studi Limit Tekanan pada Tabung LPG 3kg
dengan
Metode Elemen Hingga
Asnawi Lubis, Rudolf S Saragih, dan
Ahmad Suudi
UNILA
Pemodelan dan Simulasi Dinamika Kendaraan
Roda 4 Dengan Metode Bondgraph Untuk
Pengembangan Simulator Dinamik
Rianto Adhy Sasongko, Ardhesa
Suhilman, Leonardo Gunawan
ITB

MIII-20

MIII-21

MIII-22

MIII-23

Pemodelan dan Simulasi Numerik Platform


Mekanik Simulator Sepeda Motor
Leonardo Gunawan, Rianto Adhy
Sasongko, Hadyan Hafizh

ITB

MIII-24

Pemodelan dan Simulasi Dinamik Untuk


Pengembangan Simulator Sepeda Motor
Rianto Adhy Sasongko, Leonardo
Gunawan, Sin Kimsay
ITB
TINJAUAN KINERJA TRAKSI SISTEM TRANSMISI
OTOMATIK (CVT) PADA SEPEDA MOTOR
DENGAN VARIASI KONSTANTA PEGAS SLIDING
SHEAVE DAN BERAT ROLLER SENTRIFUGAL
AAIA Sri Komaladewi, I Ketut Adi
Atmika, Agus Haryawan
UNUD

MIII-25

MIII-26

RUANG 3, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30


NO.

JUDUL
ANALISA PENGARUH STA TERHADAP ENERGI
KAYUH, NILAI RESIKO CEDERA & GAYA
BIOMEKANIK PENGENDARA PADA 3 JENIS
SEPEDA

I Made Londen Batan

ITS

RUANG 4, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 10.30 - 12.06

HAL

Eka Satria, Jafril Tanjung, Shiro Kato


UNAND
Kaji Numerik dan Eksperimental Lendutan
Struktur Truss Profil UK 75
Onny S. Sutresman
UNHAS

11

MIII-27
4

MIII-28
5
MIII-37

RUANG 4, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 10.30 - 12.06


NO.

JUDUL
The Effect of Adding Small Amounts of ZnO in
Compacted Bovine Hydroxyapatite for
Biomedical Applications
Muhammad Waziz Wildan dan
Muhammad Kusumawan Herliansyah
UGM
Pengaruh wear debris dari ion implantasi
Stainless Steel 316L dengan UHMWPE terhadap
jaringan tulang dan sendi lutut Rattus
norvegicus sp.
Rini Dharmastiti, Marsetyawan HNE,
Suhartini
UGM
Karakteristik Fisik dan Mekanik Tulang Sapi
Variasi Berat Hidup Sebagai Referensi Desain
Material Implan

JUDUL
Gunawarman, Adam Malik, Sri Mulyadi,
Riana dan Aidil Hayani

Kaji Keefektifan Penerapan Teknik Pencarian


Bentuk dalam Perancangan Struktur Lattice Shell

10

NO.

MIV-1

MIV-2
MIV-3

UNA
ND

EFFECT OF POROSITY ON MECHANICAL


PROPERTIES OF ALUMINUM-FLY ASH COMPOSITE
Subarmono, Jamasri, M.W. Wildan and
Kusnanto
UGM
Pengaruh Variasi Panjang Serat Dan Temperatur
Udara Terhadap Kekuatan Bending Komposit
Polyester Dengan Penguat Serat Tapis Kelapa
Putu Lokantara, Ngakan Putu Gede
UNU
Suardana
D
ANALISIS KEKUATAN TARIK KOMPOSIT SERAT
BAMBU LAMINAT HELAI DAN WOOVEN YANG
DIBUAT DENGAN METODE MANUFAKTUR HAND
LAY UP
Arfie Armelia Erissonia Ifannossa,ST,
Dr.Ir.Bambang Kismono Hadi,
Ir.Muhammad Kusni,MT

HAL

HAL

ITB
ANALISIS KEKUATAN TARIK KOMPOSIT LAMINATE
DAN KEKUATAN FLATWISE SANDWICH PANEL
DENGAN CORE KAYU BALSA YANG DIBUAT
MENGGUNAKAN METODE VARTM
Hendri Syamsudin ; Handoko Subawi ;
Bayu Maulana
ITB
PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN PANJANG
SERAT TERHADAP SIFAT BENDING KOMPOSIT
POLIESTER YANG DIPERKUAT SERAT BATANG
PISANG
UNC
Kristomus Boimau
EN

MI-4

MIV-5

MIV-6

MIV-7

MIV-8

NO.
1

RUANG 4, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00


JUDUL
HAL
ANALISIS KEKUATAN FLEXURAL STRUKTUR SANDWICH
DENGAN CORE KAYU BALSA YANG DIBUAT
MENGGUNAKAN METODE VARTM
Hendri Syamsudin; Handoko Subawi ; Hamka

7
8

ITB
Studi Sifat Mekanik dan Morfologi Nanokomposit
berbasis Poliamid 6/Polipropilen/Clay
Kusmono
UGM

MIV-9

MIV-37

MIV-38

RUANG 4, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30


MIV-10

Estimasi Kerusakan Awal pada GFRP Material Karena


Beban Tumbukan Berulang
Gatot Prayogo, Danardono A.S
UI
Perancangan Struktur Turbin Angin dengan Bahan
Komposit
Hendri Syamsudin
ITB
Comparative Study on Fatigue Crack Growth Rate
Behaviours of Friction-Stir Welded Aluminium Alloys
2024-T3 and 6061-T6
Mochammad Noer Ilman
UGM
Fracture Toughness of Silicon Nitride Measured by
The Surface Crack in Flexure (SCF) Test Method
(Result Obtained by Using Short Specimen: 3 x 4 x >25
mm)
Tjokorda Gde Tirta Nindhia
UNUD
Failure Analysis of Engines Starter Valve of CFM56-3
Engine
Ricky Kurnia Chandra, ST
ITB
FAILURE ANLYSIS OF HAUL TRUCK FINAL FINAL DRIVE
GEARS

10

Rachman Setiawan, Budi Hartono


Setiamarga, Bambang Widyanto
ITB
ANALISIS KEKUATAN LENTUR STRUKTUR SANDWICH
KOMPOSIT SERAT BAMBU DENGAN CORE
POLYURETHANE MELALUI UJI THREE POINT BENDING
DAN METODE ELEMEN HINGGA
Danny Eldo, Bambang Kismono Hadi,
Muhammad Kusni
ITB
Analisis Impact Kecepatan Rendah Pada Komposit
Struktur Sandwich Serat Bambu Dengan
Polyurethane Core
Maulana Abduh, Bambang Kismono Hadi,
M. Kusni
ITB

NO.
1

MIV-11

MIV-12

MIV-13

MIV-14

MIV-15
MIV-16

JUDUL
Pengaruh Penggunaan Filler Metal ER-308, ER-309, dan
Inconel 82 pada Pengelasan Dissimilar Metal antara
Baja Karbon A-106 dan Baja Tahan Karat A 312 TP 304H
Sri Nugroho, Lukman Arianto, Rusnaldy
UNDIP
ANALISIS BIOFILM KOROSI OLEH BAKTERI DESULFOVIBRIO
VULGARIS PADA PERMUKAAN BAJA 316L DALAM
LINGKUNGAN AIR LAUT NATURAL
Johannes Leonard
UNHAS
Pengaruh Lapisan Implantasi Ion Nitrogen (N2)
Terhadap Kekerasan dan Laju Korosi Baja Tahan Karat
304
Viktor Malau
UGM
Karakterisasi Sifat Korosi dan Kekerasan dari Lapisan
Implantasi Ion Chromium (Cr) dan Chromium Nitrida
(CrN) pada Baja Poros AISI 4140
Viktor Malau
UGM
Analisis fisik Korosi pada Magnesium Paduan dengan
Ketahanan Korosi tinggi
Ilhamdi
UNAND

HAL

MIV-18

MIV-17

MIV-19

MIV-20

MIV-21

10

Pengaruh temperature larutan dan waktu perlapisan


elektroles pada plastic ABS terhadap kekerasan lapisan
Ir. I Gst. Ngr. Nitya Santhiarsa, MT.
UNUD
VARIASI KOMPOSISI PADUAN BAHAN DASAR UANG
KEPENG TERHADAP NILAI KEKERASANNYA
DNK Putra Negara, IGA Kade Suriadi, I
Nyoman G A
UNUD
Pengaruh Penambahan TiB Terhadap Struktur Mikro
Dan Kekerasan Pada Paduan Aluminium Dengan
Cetakan Logam
Helmy Purwanto; S.M. Bondan Respati
UNWAHAS
Kaji Eksperimental Getaran Balok Komposit yang
Diperkuat Fiberglass
Mustafa
UNTAD
VARIASI KOMPOSISI PADUAN BAHAN DASAR UANG
KEPENG TERHADAP KEKUATAN IMPACTNYA
I Made Gatot Karohika, Nyoman Gde
Antara
UNUD

4
MIV-22

MIV-23

MIV-24

MIV-25

MIV-26

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN


RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR
DI PT X.
I Wayan Sukania, Verry Sentosa
UNTAR
APLIKASI TAGUCHI METHOD UNTUK MENGIDENTASI
KEKASARAN PERMUKAAN DALAM PEMBUBUTAN
PADUAN TITANIUM
Gusri Akhyar Ibrahim
UNILA
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE JIG
UNTUK PROSES PEMBUATAN SEPEDA LIPAT
STUDENT VERSION

MV-4

MV-5

Hendri D.S. Budiono, Ferry Hartanto


UI
Roundness Measurement of Miniature
Components
Rusnaldy, Paryanto, Ismoyo Hariyanto,
Yusuf Umardani dan Norman Iskandar
UNDIP
Studi Penerapan Teknik Structure Light System
Pada Pemindaian Benda Tiga Dimensi

MV-6

Ir Wansyah dan M. Hafidz Mubarrak

MV-8

UNSYIAH

MV-7

RUANG 5, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 10.30 - 12.06


NO.

JUDUL

HAL

Development of Natural Fiber in Nonmetallic


Brake Friction Material
Hady Efendy, Wan Mohd. Farid Bin
Wan Mochamad, Noorazzua Binti
Mohamad Yusof
UTeM
Evaluasi efek air jet cooling terhadap temperatur
pemotongan logam
Paryantoa, Rusnaldya, Tony Suryo
Utomob dan Yusuf Umardania
UNDIP
Studi Numerik dan Eksperimental Performance
Pendinginan Produk Plastik di dalam Staggered
Mold dengan Saluran Pendingin Spiral
Fauzun, M. Hamdi, A.E. Tontowi dan T.
Ariga
UM

RUANG 5, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 13.00 - 15.00


NO.
MV-1

MV-2
2

MV-3

JUDUL
Automatisasi Sistem Identifikasi dan Penyortiran
Botol Plastik dan Kaleng Minuman berdasarkan
Geometrinya
Irsyadi Yani
UNSRI
E-Layout Berbasis 3D: Suatu Aplikasi E-Commerce
Yang Inovatif
Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Kepada
Konsumen
UNAN
Agus Sutanto
D

HAL

MV-9

MV10

Pengembangan Perangkat Lunak Reliability


Centered Maintenance Berbasis Web dan
Aplikasinya pada Mesin Turbin Uap
Azki Hakim Azhari, ST. dan Dr. Ir. Edy
Suwondo
ITB
New Trend in Modern Vehicle Transmission A Brief
Review of New Transmission Technology
Mohammad Adhitya
UI

RUANG 5, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30


NO.
MV11
MV12

Pengembangan Sistem Pengelolaan dan


Penjadwalan Kegiatan Perawatan
Sri Raharno, Ginanjar Tanuwihardja, dan
Yatna Yuwana Martawirya
ITB
Usulan Skema Skraping Kendaraan Bermotor Tua
untuk Memenuhi Bahan Baku Industri Logam
Nasional
Tono Sukarnoto
USAKTI

Integrasi Proses Desain dan Manufaktur Batik Tulis

10

MV14

MV15
MV16

JUDUL

PENGEMBANGAN MESIN RAPID PROTOTYPING


BERBASIS FDM (FUSED DEPOSITION MODELING)
UNTUK PRODUK BERKONTUR DAN PRISMATIK

MV17
7

HAL
MV18

UI
PENGEMBANGAN SISTEM KONTROL
PERGERAKAN ROBOT ARTIKULASI 5 DERAJAT
KEBEBASAN BERBASIS WEB
Gandjar Kiswanto, Hendra Prima S.
UI

MV-19

Usulan Sistem Monitoring Jalur Pengelasan Pada


Robot Las Menggunakan Machine Vision
Ario Sunar Baskoro, Gandjar Kiswanto
dan Teguh Santoso

UI

MV-20

Pengembangan Robot 2-Axis Rotasi Untuk Robot


Las Dengan 5 Derajat Kebebasan
Gandjar Kiswanto, Ario Sunar Baskoro
dan Teguh Santoso
UI
VARIATION IN LOAD AND SPEED TOWARDS
EXHAUST GAS EMISSION OF GAS ENGINE JGS 208
GS
Riman Sipahutar
UNSRI
Rancang Bangun Tungku Gasifier untuk
Pemanfaatan Tandan Kelapa Sawit sebagai
Sumber Energi
Adjar Pratoto, Agus Sutanto, Eldisa H.
Praja, & Dicky Armenda

RUANG 5, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30


NO.

HAL

Gandjar Kiswanto, Ario S. B, Rendi K,


Andry S, Srijanto, Hadi M

MV25

M. Arif Wibisono
UGM
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BANTU
PEMERIKSAAN DIFERENTIAL OTOMOTIF
Sigit Yoewono Martowibowo dan Agustinus
Cahyo Nugroho
ITB
Pembuatan Alat Bantu Cekam untuk Pengerjaan
Proses Freis yang Dipasangkan pada Mesin Bubut
M. Yanis
UNSRI
Studi Eksperimen Pengaruh Variasi
Tegangan Terhadap Spark Gap Pada
Proses EDM Shinking
Suhardjono, Bambang Pramujati, Winarto
ITS

MV13

JUDUL

UNPAD
ANG
PENGARUH TEMPERATUR CACL2 TERHADAP
EFISIENSI THERMAL DARI LIQUID DESICCANT
DEHUMIDIFICATION SYSTEM
Slamet Wahyudi, Nurkholis Hamidi
UNBRA
dan Figur Kamajaya
W
Karakterisasi Thermal Precipitator Sebagai Smoke
Collector dengan Menggunakan Gas Sensor
Imansyah Ibnu Hakim, Bambang
Suryawan, I Made K. , Nandy Putra

UI

MV-21

MI-50

MI-51

MI-52

MI-53

RUANG 5, RABU 13 OKTOBER 2010, WAKTU : 15.30 - 17.30


NO.

JUDUL

RUANG 1, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00


NO.

HAL

Pengujian Pembebanan Statik pada Desain


Struktur Gandar Roda Belakang untuk Prototipe
Kendaraan Hibrida Ringan DTM-UI

Danardono Agus Sumarsono, Raka


Cahya Pratama, M. Satrio Utomo

UI
Efek Medan Magnet di Intake Manifold
Terhadap Unjuk kerja Mesin Diesel Satu Silinder
Abrar Riza, Jeffry Yansen
UNTAR

10

MI-54

MI-55

Kajian Eksperimental Pengembangan Generator


Termoelektrik sebagai Sumber Listrik

11

Zuryati Djafar, Nandy Putra, R.A.


Koestoer

UNHAS

MI-56

JUDUL
Harus LG, Cahyo Untoro, Debbyta
Primaswari, Hamzah
ITB
Pengujian Cigarette Smoke Filter
Berbasis Thermophoresis dan Karbon Aktif
Ferdiansyah N. Iskandar, Ari
Widiarto, Ario Ardianto, Nandy
Putra
UI
Tinjauan Perkembangan Teknologi Solar
Thermal Sebagai Sumber Energi Terbarukan
dalam Industri
Ruli Nutranta, Nasruddin dan M.
Idrus Alhamid
UI
Unjuk Kerja Pendingin Absorpsi Amonia-Air
Dengan Variasi Tekanan Desorbsi
Doddy Purwadianto

RUANG 1, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00


NO.

JUDUL
KARAKTERISTIK PERAMBATAN API MELALUI
CELAH SEMPIT DENGAN BAHAN BAKAR
CAMPURAN LPG DAN OKSIGEN
Jayan Sentanuhady, Eko Prabowo
dan Tri Agung Rochmat

2
3

HAL

UGM
Analisis Numerik Sifat-sifat TransienAliran
Fluida Panas Bumi

MI-57

Khasani
UGM
Studi Awal Pengembangan Speed Bump
Pembangkit Daya

MI-58
MI-59

10

HAL

MI-60

MI-61

USD
Mass Diffusivity pada Pengeringan Beku
Vakum Aloevera Akibat Variasi Temperatur
Pemanas (posisi atas dan posisi bawah) dari
Panas Buang Kondenser
Muhamad yulianto, M. Idrus
Alhamid, Nasruddin
UI
PENGUJIAN PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI
PADA HEAT SINK PLAT JENIS EXTRUDED DAN
HEAT SINK PLAT DENGAN SLOT

MI-62

Bambang Yunianto

MI-64

UNDIP
KAJI EKSPERIMEN: PERBANDINGAN
PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN
PERTAMAX TERHADAP UNJUK KERJA MESIN
PADA SEPEDA MOTOR SUZUKI THUNDER TIPE
EN-125
Eri Sururi dan Budi Waluyo
UNMUH
STUDI EKSPERIMENTAL PENDINGIN ADSORPSI
ZEOLIT-AIR

MI-63

MI-65
MI-66

RUANG 1, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00


NO.

11

JUDUL
Wibowo Kusbandono dan FA. Rusdi
Sambada
USD
Pengembangan Turbin Kaplan Vertikal
berskala Mikro (15 35 kW)
Dr.-Ing. Indra Djodikusumo

12

NO.

MI-081

ITB

Karakteristik Model Kincir Angin Poros


Horisontal
dengan Transmisi Kopling Sentrifugal
Budi Sugiharto

13

HAL

RUANG 2, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

USD

PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK


MENJADI ETHANOL DAN PENGUJIAN
SIFAT FISIK BIOGASOLINE
I Gusti Bagus Wijaya Kusuma

MI-68

MI-082

UNUD

MI-69

MI-084

RUANG 2, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

MI-080

KAJIAN EKSPERIMENTAL DAN SIMULASI CFD


PEMBAKARAN BRIKET BATUBARA NON
KARBONISASI SECARA NATURAL DRAFT DAN
PENGAYAAN OKSIGEN UDARA
PEMBAKARAN
Pratiwi, D.K., Nugroho, Y.S.,
Koestoer, R.A., Soemardi, T.P.
UNSRI
KAJIAN TERHADAP NILAI EKONOMI
PENGGUNAAN BRIKET BATUBARA SEBAGAI
BAHAN BAKAR PENGGANTI BAHAN BAKAR
MINYAK DAN GAS BUMI
Octavina, Diah Kusuma Pratiwi

MI-083

NO.

JUDUL

JUDUL
EXERGY ANALYSIS OF SIMPLE GAS TURBINE
CYCLE 14 MW KERAMASAN POWER PLANT
PALEMBANG
Hasan Basri
UNSRI
STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN
BAHAN BAKAR SOLAR DAN BIODIESEL
TERHADAP KARAKTERISTIK PADA MOTOR
DIESEL
Ellyanie
UNSRI

HAL

MI-79

MI-085

PT BA
PROSPEK PENGGUNAAN BRIKET BATUBARA
SEBAGAI BAHAN BAKAR PENGGANTI
MINYAK DAN GAS
Hutabarat, B., Diah Kusuma Pratiwi ESDM
PENGARUH TINGGI SUDU KINCIR AIR
TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI YANG
DIHASILKAN
M Zahri Kadir, Bambang
UNSRI
PENGARUH PERUBAHAN PUTARAN FAN
KONDENSOR TERHADAP PERFORMANSI
MESIN PENGKONDISIAN UDARA
MARWANI

MI-086

UNSRI
RANCANG BANGUN ALAT PENGERING UBI
KAYU TIPE RAK DENGAN MEMANFAATKAN
ENERGI SURYA

ISMAIL THAMRIN

MI-80

MI-087

UNSRI
ANALISA PENURUNAN EFISIENSI PACKAGE
BOILER TIPE PIPA AIR PADA PABRIK PUSRI IV
PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

HAL

MI-81

MI-82

MI-83

MI-84

MI-85

MI-86
MI-87

RUANG 3, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

RUANG 2, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00


NO.

JUDUL

HAL

Fusito

MI-088

MI-089

MI-090

NO.
1

ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN


BAHAN BAKAR JENIS PREMIUM DAN
PERTAMAX TERHADAP KARAKTERISTIK
MOTOR RODA DUA 125 CC TAHUN 2007
Teguh Budi SA, Firmansyah Burlian,
Ismail Thamrin
UNSRI
ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN
REFRIGERAN HIDROKARBON MUSICOOL-22
PENGGANTI FREON-22 TERHADAP KINERJA
ALAT AIR CONDITIONING
Aneka Firdaus
UNSRI
PENGARUH UKURAN BUTIR BATUBARA
(GRAIN SIZE) TERHADAP KEMAMPUAN
ADSORPSI CO2, STUDI KASUS PADA
BATUBARA DARI CEKUNGAN SUMATERA
SELATAN
Barlin
UNSRI

2
MI-88

JUDUL
Simulasi Numerik Perilaku Nonlinear Pipa Reducer
Eksentrik Reducer dengan Beban Internal
Pressure
Novri Tanti, Asnawi Lubis
Pipeline Inspecting by Intelligent Pigs
Janu Pardadi, ViktorMalau

MI-90

MIII-29
MIII-30

Multidisciplinary Design Optimization Pada


Perencanaan Sistem Perpipaan (Piping System)
Yuwono B Pratiknyo

MI-89

HAL

MIII-31

PENGARUH VARIASI PANJANG KUMPARAN


TERHADAP VOLTASE YANG DIHASILKAN
MEKANISME VIBRATION ENERGY HARVESTING
Wiwiek Hendrowati, Bambang Daryanto W.,
Harus LG.
Kontribusi Proses Pengerolan Terhadap
Penguatan Aluminium dan Pembentukan
Struktur Nano Pasca Proses Cetak-Tekan (ECAP)
Gunawarman, Adam Malik dan Hendra
Suherman

MIII-32

MIV-28

Analisa Kegagalan Pipa Heat Exchanger


6

RUANG 3, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00


NO.

JUDUL

HAL

8
9

Hermawan Judawisastra, Arif Basuki, Mardjono


Siswosuwarno
ANALISA FAKTOR INTENSITAS TEGANGAN DAN
LAJU PERAMBATAN RETAK UNTUK CORNER
CRACK DENGAN LEBAR SPESIMEN YANG
BERVARIASI
Wiwiek Hendrowati, Bambang Daryanto W
Pengaruh Boronisasi pada peningkatan
kekerasan permukaan baja karbon rendah
Hendro dan Erwin Siahaan
Boundary Element Method (BEM) Untuk Evaluasi
Desain Sistem Proteksi Katodik Anoda Korban

MIV-29

MIV-30

MIV-31
MIV-32

RUANG 3, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00


NO.

JUDUL

HAL

M. Ridha, Syarizal Fonna, Syifaul Huzni, Israr dan


A. K. Ariffin

10

11

12

13

NO.
1

The Development of Particle Swarm Optimization


(PSO) for Boundary Element Inverse Analysis to
Identify Rebar Corrosion
M. Ridha, Syarizal Fonna, Syifaul Huzni, Israr dan
A. K. Ariffin
PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME ABU
TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI PENGUAT Al 6061
MATRIX COMPOSITE TERHADAP SIFAT MAKANIK
DAN FISIK METAL MATRIX COMPOSITE Al 6061-FLY
ASH
QOMARUL HADI, GUNAWAN
ANALISA KEKERASAN KOMPOSIT ALUMINIUM FLY
ASH
Gustini
PENGARUH TEGANGAN PADA PROSES
ELEKTROPLATING BAJA DENGAN PELAPIS SENG
DAN KROM TERHADAP KEKERASAN DAN LAJU
KOROSINYA
Ir. Helmy Alian, MT

RUANG 4, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

2
MIV-33

JUDUL

A.A. Adhi Suryawan


MIV-34
4

MI-72

UNDIP

MI-73

Pengaruh Karbondioksida pada Kecepatan


Pembakaran dari Refrigeran Hidrokarbon
UNJE
M
ANALISIS PERBANDINGAN VENTURI MIXER BLUFF BODY
CYCLONE DENGAN VARIASI SUDUT PENGARAH PADA
BUKAAN KATUP REGULATOR 2700 DAN 3600
Bambang Sugiarto, Michael Aldryan

UI
Studi Parameter dan Kondisi Anomali dalam Analisis
Resiko Pipa Penyalur Bawah Laut
7

MI-71

UNUD

Nasrul Ilminnafik

MIV-40

MI-70

Ekstraksi Fitur Citra Digital Bantalan untuk


Pemantauan Kondisi Mesin
Achmad Widodo dan Muhammad Huda

MIV-35

HAL

Kinerja Menara Pendingin Untuk Kebutuhan Sistem


Pengkondisian Udara Pada Kondisi Iklim Tropis Basah
Budihardjo
UI
KAJIAN KOMPUTASI PENGARUH POSISI KELUARAN
NOZEL TERHADAP KINERJA EJEKTOR UDARA PADA
SISTIM ALIRAN RESIRKULASI EKSTERNAL
Adi Surjosatyo, Fajri Vidian, Yulianto Sulistyo
Nugroho
UI
KONTUR TEKANAN DINAMIS PADA PERMUKAAN ATUR
BAGIAN KELUARAN KASKADE KOMPRESOR AKSIAL
BLADE TIPIS SIMETRIS DENGAN VARIASI SUDUT SERANG

IGN Wiratmaja Puja, Fadhil Dewabrata,


Jamiatul Akmal

ITB
Pengaruh Geometri Nosel Terhadap Pembentukan
Kavitasi
UNSYI
Muhammad Ilham Maulana, Jalaluddin
AH

MI-74

MI-75

MI-76

MI-77

RUANG 4, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00


NO.
9

11

JUDUL

12

13

14

HAL

Kaji Eksperimental Pemisah Partikel Padat di dalam


Fluida dengan Metode Vortex
Nusyirwan
UNAN
Identifikasi Material Polimer Pada Produk ORing
Hermawan Judawisastra
Pengujian Ketelitian Geometrik Mesin
Perkakas CNC Milling Vertikal Buatan dalam
Negeri
Tri Prakosa, Agung Wibowo, Yatna Yuwana,
Indra Nurhadi
PENGARUH FLUKS (KCl, MgCl2 DAN BACl2 )
TERHADAP FLUIDITAS, SIFAT MEKANIK DAN
BENTUK STRUKTUR MIKRO PADUAN
MAGNESIUM (Mg-44%Al)
Gunawan, Amir Arifin
PENGEMBANGAN DATABASE SUKU CADANG
SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB DENGAN
MENGGUNAKAN PROGRAM PHP DAN
MySQL
Al Antoni Akhmad M.A.Ade Saputra

RUANG 5, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00

MI-78

NO.
2

ITB

MV22

ITB

MV23

MV26

UNSRI
MV28
UNSRI

10
RUANG 5, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00
NO.
1

JUDUL

HAL

Study on control of bus-suspension system


Hendro Nurhadi

MIII-33
ITS

11

JUDUL

HAL

Pengembangan Metode Optimasi Interval


Perawatan Mesin CFM56-3

MIII-34

Pandu Darmadi, ST. dan Dr. Ir. Edy Suwondo


ITB
The Design and Simulation of the Controller Part of an
Electromechanical CVT for Caburator Gasoline
Engines
Dr. Edy Suwondo, Wahyudi Saputra, M.Eng.,
Muhammad Kusni, M.Eng.
ITB
Analisa Impak Kecepatan Rendah pada Tabung PVC
Menggunakan Metode Elemen Hingga
N. Arindah, T. Dirgantara, L.Gunawan dan
I.S.Putra

MIII-36

ITB

KAJI EKSPERIMENTAL GETARAN BALOK KOMPOSIT


YANG DIPERKUAT FIBER GLASS
MUSTAFA
UNTAD
Simulasi Pengerasan Regangan Baja 316L melalui
Proses Rolling
Urip Agus Salim, Suyitno, Jamasri dan
Mochammad Noer Ilman
UGM
KAJI EKSPERIMENTAL GETARAN BALOK KOMPOSIT
YANG DIPERKUAT FIBER GLASS
MUSTAFA
Pengembangan Elektroliser Gas HHO
dengan Sistem Pengendali Laju Produksi
Harus LG, Rasiawan, B.Sampurno, I Nyoman
Sutantra
Optimasi Kekasaran dan Kebulatan
Permukaan pada Pembubutan Marmer
dengan Variasi Parameter Kedalaman
Potong Kecepatan Potong dan Gerak
Makan
Mahros Darsin , Yuni Hermawan, Hari

MIII-35

MIII-37

MIV-27

MIV-25

UNTAD
MV-24
ITS

MV-27
UNJEM

RUANG 5, KAMIS 14 OKTOBER 2010, WAKTU : 09.15- 12.00


NO.

12

13

JUDUL
Arbiantara Basuki , Agung Kurnia Effendi
PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA BAJA
KONSTRUKSI ST37 TERHADAP DISTORSI, KEKERASAN
DAN PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO
QOMARUL HADI
UNSRI
LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON MENENGAH
DALAM LINGKUNGAN AIR LAUT YANG TELAH
MENGALAMI PERLAKUAN QUENCHING DAN TEMPER
DENGAN PROGRAM VISUAL BASIC 6.0
Ir. Helmy Alian, MT
UNSRI

HAL

MIV-36

MIV-39

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-001

MI-002

KAJI EKSPERIMENTAL TEKNOLOGI PEMBUATAN


KOKAS DARI BATUBARA SEBAGAI SUMBER PANAS
DAN KARBON PADA TANUR TINGGI (BLAST
FURNACE)

PEMISAHAN ALIRAN KEROSEN-AIR DENGAN


MENGGUNAKAN TJUNCTION

Khairil dan Irwansyah


Jurusan Teknik Mesin,
Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7, Darussalam-Banda Aceh
Telp.: (0651) 7428420, Fax: (0651) 7428420, E-mail: khairil@msn.com

ABSTRAK
Kualitas kokas yang baik sebagai penyedia panas dan karbon dalam tanur tinggi
(blast furnace) adalah sangat didambakan oleh industri besi dan baja. Karena
penggunaan kokas kualitas tinggi sangat berpengaruh terhadap operasional blast
furnace secara keseluruhan. Eksperimental pembuatan kokas dari batubara telah
dilakukan dengan menggunakan dapur pemanas listrik skala laboratorium, dimana
temperatur dalam ruang dapur dapat diatur sesuai dengan temperatur yang
ditetapkan. Parameter yang dikaji dalam penelitian ini adalah efek temperatur
pemanasan terhadap perilaku karbonisasisi, indek kekerasan terhadap abrasi dan
indek kekuatan pecah kokas. Kualitas kokas dianalisa berdasarkan hasil pengujian
kekuatan dengan menggunakan I-Type Tumbler test. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa temperatur pemanasan dapat mempengaruhi proses karbonisasi, dimana
semakin tinggi temperatur pemanasan maka fraksi massa yang hilang dari batubara
semakin meningkat. Pada temperatur pemanasan yang tinggi yaitu sekitar 1100 oC
diperoleh waktu karbonisasi lebih singkat jika dibandingkan dengan pemanasan pada
temperatur rendah yaitu sekitar 700 oC. Kualitas kokas A hasil dari karbonisasi pada
temperatur 700 oC adalah lebih mudah pecah sedangkan kokas B dari karbonisasi
pada temperatur 1100 oC adalah lebih mudah terabrasi.
Kata kunci : Batubara, kokas, perilaku karbonisasi, indek abrasi, indek pecah

Dewi Puspitasari (1,2), Indarto (2), Tineke (3), Karminto (4), Kms.Ridhuan (5)
(1)Jurusan Teknik Mesin,FT-UNSRI (2)Program Pascasarjana Jurusan
Teknik Mesin dan Industri, FT-UGM
(3)Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado
(4)Akademi Teknologi Warga Surakarta
(5)Jurusan Teknik Mesin,FT-Universitas Muhammadiyah Metro
Email:dewiunsri70@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian mengenai T-junction masih terus dilakukan untuk aliran dua fase liquidliquid (kerosen-air). Beberap penelitian mengenai karakteristik pemisahan kerosenair telah kami lakukan dengan menggunakan T-junction yang berorientasi pada side
arm vertikal keatas dengan sudut kemiringan 90o,60o dan 30o. Diameter pipa
horisontal yang digunakan 36 mm dan diameter side arm 36 mm dan 19 mm (rasio
diameter 0,5 dan 1) dengan menggunakan pipa jenis plexyglass. Pada rasio diameter
0,5 dilakukan juga eksperimen T-junction dengan menggunakan pengarah aliran (L)
dengan kemiringan pipa horisontal -1,5o. Berdasarkan data hasil eksperimen dan
visualisasi aliran pada seksi uji, efisiensi pemisahan maksimum untuk rasio diameter
0,5 diperoleh sebesar 99% dengan kondisi water cut 45%, Jmix 0,42 m./s dan
pemisahan fase terbaik terjadi pada water cut 45% dan Jmix 0,22 m/s dimana nilai
fraksi kerosene dan water di side arm sebesar FK = 1 dan FW = 0,07 untuk sudut
kemiringan 90o radius belokan 15 mm. Untuk panjang pengarah aliran L=19,05 mm
sudut 45o menghasilkan pemisahan fase terbaik Fk=0,86 dan Fw=0,05 pada water
cut 71% Jmix 0,49 m/s, sedangkan efisiensi tertinggi 100% diperoleh untuk panjang
pengarah aliran L=32,99 mm pada water cut 71% Jmix 0,56 m/s. Sedangkan untuk
rasio diameter 1 diperoleh efisiensi pemisahan sebesar 99% dengan kondisi water cut
58% Jmix 0,36 m/s untuk sudut kemiringan 90o radius belokan 25 mm dan pemisahan
fase terbaik terjadi pada water cut 58% dan Jmix 0,36 m/s dimana nilai fraksi
kerosene dan water di side arm sebesar FK = 0,96 dan FW = 0,03 untuk sudut
kemiringan 60o radius belokan 25. Berdasarkan visualisasi aliran semua kondisi
terbaik diatas dicapai pada pola aliran stratified.
Keywords : T-junction, side arm, efisiensi pemisahan, pola aliran

MI-1

MI-2

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-003

MI-004

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PLTU


BATUBARA

KAJIAN TINGKAT KEMAMPUAN PENYERAPANG


PANAS MATAHARI PADA ATAP BANGUNAN SENG
BERWARNA

Agung Subagio
Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia

ABSTRAK
Sebelum tahap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan bahan
bakar batu bara dilaksanakan, perlu mengkaji beberapa bidang ilmu dan teknologi
yang terkait dengan pembangunan tersebut seperti bidang teknik mesin, listrik, sipil,
geologi, kimia, lingkungan, sosial dan ekonomi. Kajian multi disiplin ilmu tersebut
akan menentukan kelayakan pembangunan PLTU tersebut , termasuk jenis dan
kapasitas mesin pembangkit dengan mempertimbangankan beberapa aspek seperti
teknologi, dampak lingkungan fisik, sosial dan ekonomi. Pertimbangan aspek
teknologi dimulai dari ketersediaan alam seperti Sumber batubara, Sistim kelistrikan
terpasang, data Topographi, Hydro-oceanographi, Geologi, Meteorologi, , data
lingkungan dan demografi. Kemudian akan dipilih jenis mesin yang sesuai dengan
data ketersediaan alam tersebutM dengan ikut melestarikan keadaan lingkungan
tanpa merusaknya. Pemilihan jenis mesin dan kapasitas mesin saling terkait dan
disesuaikan dengan kebutuhan yang dihasilkan, studi kelistrikan terutama demand
forecast dalam jangka waktu paling sedikit 10 tahun mendatang dan karakteristik
batubara setempat, sedangkan penempatan lokasi dengan mempertimbangkan kondisi
demografi, ketersediaan air baku dan pendingin, jaringan transmisi listrik, sistim
transport batubara termasuk pertimbangan operasi dan pemeliharaan PLTU tesebut.
Karena pembangunan PLTU membutuhkan biaya cukup besar, maka analisa
financial sangat diperlukan untuk dapat dinilai kelayakan pembangunan PLTU
tersebut, sehingga pihak perbankan dapat membiayainya. Dan tak kalah pentingnya
juga harus diketahui sebelumnya upaya untuk mengendalikan dampak lingkungan
fisik maupun sosial dan ekonomi. Hasil studi kelayakan PLTU tersebut akan
merupakan keputusan apakah PLTU dibangun atau tidak, setelah mempelajari dari
berbagai disiplin ilmu.

Ahmad Syuhada dan Suhaeri


Jurusan Teknik Mesin, Universitas Syiah Kuala
Jln. Tgk. Syeh Abdul Rauf no. 7, Darussalam - Banda Aceh
Email: Syuhada_mech@yahoo.com
ABSTRAK
Pemanasan Global merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kenyamanan
thermal di suatu lingkungan. Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca
yang terus meningkat yang terjadi akibat naiknya konsentrasi gas-gas rumah kaca
pada atmosfir. Salah satu penyebab adalah bangunan yang dibuat menyerap panas
radiasi matahari, dan kemudian dipancarkan kembali ke sekelilingnya yang
mengakibatkan temperatur di sekelilingnya meningkat. Bagian bangunan yang
terkena langsung radiasi matahari adalah atap. Hal ini menyebabkan atap bangunan
merupakan bagian yang berperan penting terhadap kenyamanan thermal sebuah
bangunan. Bangunan di Indonesia, pada umumnya memakai atap seng. Seng
merupakan material konduktor panas yang sangat baik. Setelah menerima panas
radiasi dari sinar matahari dan menyerap panasnya, seng akan melepaskan kembali
panas tersebut ke lingkungan dengan cara konveksi dan radiasi. Warna dari
bangunan tersebut terutama pada atap seng, memiliki sifat yang sangat penting
dalam penyerapan panas radiasi matahari. Tentunya tiap warna memiliki pengaruh
yang berbeda terhadap. penyerapan panas tersebut. Oleh karena itu, di dalam kajian
ini penulis akan mengkaji pengaruh tiap warna seng atap terhadap penyerapan panas
radiasi mata hari. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui warna yang paling sedikit
menyerap panas akibat radiasi matahari. Dan diharapkan juga dapat memberikan
informasi bagi masyarakat tentang kemampuan masing-masing warna dalam
menyerap panas, agar dapat diaplikasikan dengan pemilihan warna lapisan cat pada
atap bangunan yang umumnya terbuat dari seng, sehingga tercapai kenyamanan
thermal pada bangunan tersebut, sebagai wujud untuk mengurangi dampak dari
pemanasan global, terutama di kawasan Indonesia
Kata kunci : kenyamanan termal, atap seng, penyerapan panas, panas radiasi dan
temperatur

MI-3

MI-4

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-005

UNJUK KERJA MODEL TURBIN ANGIN POROS


VERTIKAL TIPESAVONIUS DENGAN VARIASI JUMLAH
SUDU DAN VARIASI POSISISUDUT TURBIN
Hermawan
Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika No.2 Yogyakarta 55281
Telpon (0274) 521673 e-mail : hermawan_ugm@yahoo.com

ABSTRAK
Turbin angin merupakan suatu alat yang mampu mengubah energi angin menjadi energi
mekanik dan selanjutnyadiubah menjadi energi listrik melalui generator. Turbin angin poros
vertikal rotor tipe savonius mampu bekerja optimum pada kecepatan angin yang rendah
sehingga sesuai dengan kondisi di Indonesia. Secara umum turbin angin savonius hanya
memanfaatkan drag force dari angin, sehingga semakin besar drag force, maka efisiensi turbin
juga semakin besar.Objek penelitian ini adalah model turbin angin poros vertikal dengan rotor
tipe savonius U tiga tingkat, memiliki luas sapuan rotor 430,398 mm2. Pengujian dilakukan
dengan sumber angin berasal dari stand fan. Kecepatan angin yang digunakan terdapat tiga
variasi yaitu 4,92 m/s, 5,81 m/s dan 6,35 m/s, masing-masing merupakan kecepatan angin ratarata dari stand fan. Variasi pengujian juga dilakukan dengan variasi dua sudu dan tiga sudu,
serta variasi posisi sudut turbin. Terdapat 6 model dalam penelitian ini. Model 1 adalah turbin
angin savonius U dua sudu dan posisi masing-masing tingkat sejajar. Model 2 adalah turbin
angin savonius U dua sudu dan posisi masing-masing tingkat membentuk sudut 60o. Model 3
adalah turbin angin savonius U dua sudu dan masing-masing tingkat membentuk sudut 90o.
Model 4 adalah turbin angin savonius U tiga sudu dan posisi masing-masing tingkat sejajar.
Model 5 adalah turbin angin savonius U tiga sudu dan masing masing tingkat membentuk
sudut 40o. Model 6 adalah turbin angin savonius U tiga sudu dan masing-masing tingkat
membentuk sudut 60o. Hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk grafik karakteristik koefisien
daya terhadap tip speed ratio (Cp- untuk setiap variasi kecepatan angin, variasi jumlah sudu
dan variasi posisi sudut turbin). Nilai Cp maksimum yang dicapai untuk turbin angin dengan
dua sudu adalah 0,1016 atau 10,16 % diperoleh pada saat tip speed ratio sebesar 0,2474
dengan kecepatan angin 4,92 m/s, sedangkan nilai Cp maksimum yang dicapai untuk turbin
angin dengan tiga sudu adalah 0,0755 atau 7,55 % diperoleh pada saat tip speed ratio sebesar
0,2113 dengan kecepatan angin 4,92 m/s. Daya turbin maksimum yang dihasilkan oleh turbin
angin dengan dua sudu adalah 0,6451 watt, yaitu pada model 1, pada putaran rotor sekitar
174,7 rpm, dicapai pada kecepatan angin 6,35 m/s. Sedangkan daya maksimum yang
dihasilkan oleh turbin dengan tiga sudu adalah 0,3718 watt, yaitu pada model 4, pada putaran
rotor sekitar 134,4 rpm, dicapai pada kecepatan angin 6,35 m/s.

MI-5

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010
Kata Kunci: turbin angin, Savonius, coefficient performance, tip speed ratio

MI-006

PENGARUH PEMANASAN CAMPURAN BAHAN BAKAR


GAS UDARA TERHADAP KECEPATAN RAMBAT API
PREMIXED PADA RUANG BAKAR MODEL HELLESHAW CELL
I Gusti Ngurah Putu Tenaya, ST., MT.
(Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana)

ABSTRAK
The completeness of combustion is influence by many factors, one of them is the
temperature heating of airfuel mixture (reactant). In high-temperature reactant, the
reaction of decomposition or fuel break-down would be intensified. This reaction
could form free radical or ion in a large number in the ignition and this free radical is
the carrier which triggers the reaction. The chamber used in this research is the
Helle-shaw cell model with the dimension of 55 x 20 x 1.2 cm. The variations of
reactant temperature heating used in this process are 300 K, 303 K, 308 K, 313 K,318
K, 323 K, 328 K, 333 K, 338 K, 343 K, and 348 K. The ignition was initiated from the
upper part. The observation of form of fire and its spreading speed was conducted
using high-speed camera. The research shows that the higher the reactant
temperature heating, then the bluer the color of fire and the faster its spreading
speed.
Keywords: BBG, fire spreading speed, reactant temperature heating, pre-mixed fire,
Helle-shaw cell.

MI-6

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-007

PENGEMBANGAN FUEL FEEDER TIPE ULIR DAN


ROTARI UNTUKBAHAN BAKAR BIOMASA
I Nyoman Suprapta Winaya dan Made Sucipta
Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran Badung Bali 80361
E-mail : ins.winaya@me.unud.ac.id, nswinaya@gmail.com

ABSTRAK
Proses pemasukan bahan bakar merupakan salah satu langkah yang harus dilaksanakan dalam
suatu proses pembakaran untuk mengatur kapasitas pemakaian bahan bakar. Proses
pembakaran yang menggunakan bahan bakar biomasa untuk sistem pembangkit sering
mengalami kendala seperti terjadinya pemanpatan pada daerah saluran akibat terbakarnya
biomasa secara dini pada pipa saluran sebelum masuk ke ruang bakar. Penelitian ini
membandingkan dua buah fuel feeder yaitu tipe ulir dan tipe rotari dengan menggunakan
biomasa sekam padi dan serbuk kayu. Sistem pemasukan bahan bakar tipe ulir pada dasarnya
memindahkan biomasa sehingga dapat bergerak mengikuti ulir dengan kecepatan tertentu.
Sedangkan dengan tipe rotari biomasa dipindahkan perjuring yang terbentuk antara dua sudu,
sehingga biomasa memiliki arah aliran yang baik serta debit pemasukan bahan bakar yang
tetap. Panas pembakaran dikondisikan sebesar 3000C dari sebuah oven furnace. Tipe ulir
dibuat dari nilon pejal dengan dimensi antar ulir 20 mm dan panjang 300 mm sedangkan tipe
rotari didesain mempunyai dimensi diameter 10 cm dan panjang 6 cm. Feeder dilengkapi
dengan water jacket pada pipa saluran yang dialiri fluida air konstan pada laju 0,035 l/dt
dengan penyerapan panas 88,9 Watt. Putaran motor divariasikan pada 43 dan 46 rpm, dan
pengujian dilakukan sampai aliran bahan bakar mengalami pemanpatan. Dari hasil penelitian
didapatkan laju aliran biomasa rata-rata untuk kecepatan 43 rpm sebesar 0,77 kg/jam untuk
tipe ulir dan 1,06 kg/jam untuk tipe rotari sedangkan dengan menggunakan water jacket
diperoleh 0,85 kg/jam untuk tipe ulir dan 1,12 kg/jam untuk tipe rotari. Pada kecepatan 46 rpm
diperoleh nilai laju pemasukan rata-rata sebesar 0,72 kg/jam untuk tipe ulir dan 1,05 kg/jam
untuk tipe rotari sedangkan dengan menggunakan water jacket diperoleh 0,86 kg/jam untuk
tipe ulir dan 1,10 kg/jam untuk tipe rotari, sehingga tipe rotari memberikan performansi lebih
baik selama pengujian. Perbandingan juga dilakukan pada kondisi yang sama dengan
menggunakan bahan bakar biomasa serbuk kayu. Dari hasil pengujian untuk kedua jenis
feeder ditemukan tidak terjadi pemanpatan selama variasi yang dilakukan. Hal ini disimpulkan
bahwa pemanpatan terjadi karena adanya kandungan silika pada bahan bakar sekam padi
yang menyebabkan terjadinya penggumpalan walau pada temperatur rendah.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-008

KAJIAN PENAMBAHAN HYDROGEN BOOSTER


PADA MOTOR BENSIN 115 CC
Muhamad Asadi
Syahrir Ardiansyah Pohhan Putra
Program Studi Teknik Mesin UPN Veteran Jakarta
Jl.RS Fatmawati Pondok Labu
Jakarta Selatan 12450 Telp. 021 7656971 ext.195 Fax.021 75904177
Email :adi_shiddiq@yahoo.com

ABSTRAK
Pada paper ini dipaparkan sebuah kajian tentang penambahan Hydrogen booster
pada motor bakar terhadap daya, konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang yang
dihasilkan oleh motor bensin yang tanpa dipasang Hydrogen booster. Pemasukan
Hydrogen (H) ke dalam sistem pembakaran dinyatakan mampu menaikkan performa
mesin, meng-efisiensikan konsumsi bahan bakar serta mampu memperbaiki emisi gas
buang. Mesin uji yang diguinakan adalah motor bensin empat langkah satu silnder
dengan single overhead cam, kapasitas 115 c. yang dilakukan di PT. AHRS Racing
Product. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada motor yang menggunakan
Hydrogen booster dapat meningkatkan torsi dan daya sebesar 0,98 % dan 3,07 %
dibanding dengan motor dalam kondisi standar dan dapat menghemat konsumsi
bahan bakar sebesar 13,35 %, serta emisi gas buang yang dihasilkan oleh motor
yang menggunakan Hydrogen booster lebih baik bila dibanding dengan motor tanpa
menggunakan Hydrogen booter.
Kata kunci : Hidrogem booster, performa mesin, emisi gas buang

Kata kunci : biomasa, fuel feeder, laju aliran, water jacket

MI-7

MI-8

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-009

MI-010

PENGARUH PENEMPATAN PENGHALANG


BERBENTUK SEGITIGA DIDEPAN SILINDER DENGAN
VARIASI DIMENSI SEGITIGA PENGHALANG
TERHADAP KOEFISIEN DRAG

ANALISIS PENGGUNAAN GASOHOL DARI LIMBAH


KULIT PISANGTERHADAP PRESTASI MESIN
MOTOR BAKAR BENSIN

Si Putu Gede Gunawan Tista, I Putu Yudana


Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran Bali
Email:Gunawan_tista@yahoo.com

Andi Mangkau, Novriany Amaliyah, Zuryati Djafar, Wahyu H. Piarah,


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan km.10 Tamalanrea
Fax:++62-411-586015, email: nophie_amaliyah@yahoo.com

ABSTRACT
ABSTRAK
Salah satu cara untuk menghemat energi pada alat transportasi seperti kendaraan
bermotor, pesawat udara,adalah dengan mengurangi drag. Drag erat hubungan nya
dengan separasi aliran, semakin cepat terjadi separasi maka drag semakin
meningkat. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan untuk mengurangi drag adalah
dengan memanipulasi medan aliran fluida, yaitu dengan menempatkan penghalang
berbentuk segitiga di depan silinder . Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa
pengaruh penempatan penghalang berbentuk segitiga di depan silinder dengan
variasi dimensi segitiga penghalang terhadap koefisien drag. Dalam penelitian ini
eksperimen dilakukan pada wind tunnel, yang terdiri dari blower, pipa pitot, inclined
manometer, pipa silinder, dan batang segitiga penghalang. Bilangan Reynold
berdasarkan silinder (D = 42 mm) adalah Re = 1.81x104 . Dimensi segitiga
penghalang di variasi dari 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 mm (dimensi sisi segitiga sama sisi),
sedangkan jarak penghalang adalah L = 60 mm. Distribusi tekanan diperoleh dengan
mengukur tekananpermukaan silinder pada 36 titik dengan interval 10o. Data yang
diukur adalah Tekanan permukaan silinder, Tekanan statis, dan kecepatan aliran
udara Hasil menunjukkan bahwa pengurangan drag maksimum adalah 86,7%
dibandingkan dengan tanpa penghalang, terjadi pada S/D = 0.19.

One alternative source of renewable energy that can replace the dependence on fossil
fuels and environmentally friendly at the same time, namely Gasohol, which is a fuel
blending gasoline with alcohol (ethanol). Source of ethanol used in this research is to
waste banana peel. Use alcohol type fuel ethanol in gasoline has provided a number
of improvements in engine performance parameters include the effective power,
specific fuel consumption, average effective pressure and thermal efficiency than
using pure gasoline. In producing ethanol, made through the fermentation process
with yeast mixture and then destilated. Ethanol mixed with gasoline (premium) with a
certain ratio. In this study was varied in gasoline alcohol mixture, namely: 95% +5%,
90% and 85% +10% +15% with 3 variations of throttle opening that is 20%, 40%
and 60%. The results shown that with the use of mixing premium + ethanol
concentration, the effective power achieved by the Toyota engine Kijang 7K have
increased with a maximum value of 17.347 kW which occurs at 60% throttle opening
conditions at 2100 rpm rotation with the use of mixing 95% + 5% premium ethanol.
With the use of mixing premium + ethanol concentration, specific fuel consumption
also increased with a maximum value of 0.331 kg / kWh, which occurred at 20%
throttle opening conditions at 2100 rpm rotation with the use of mixing 90% premium
+ 10% ethanol.

Kata Kunci : Pengurangan Drag, Penghalang segitiga, dimensi segitiga penghalang.

Keywords: Gasohol, ethanol, waste , banana peels, performance, motor gasoline.

MI-9

MI-10

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-011

MI-012

STUDY INFLUENCE OF WATER STREAM VARIETY


INTOVENTURI SCRUBBER
TO REDUCE TAR AND FLAME
FORMATION IN BIOMASS GASIFICATION SYSTEM

EVALUASI KINERJA POWER PLANT 30 MW DENGAN


TEKNOLOGI CIRCULATING FLUIDIZED BED
COMBUSTOR BERBAHAN BAKARBATUBARA

Adi Surjosatyo
Department Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus UI Depok 16424
Jawa Barat, Indonesia
Phone: +62-0217270032, FAX: +62-0217270033, E-mail: adisur@eng.ui.ac.id

ABSTRACT
Tar is organic contaminant which is formed during gasification. Tar is a complex
mixture of condensed hydro-carbon. The amount and the composition of resulted tar
depends on kind of fuel, condition of pyrolysis process and reaction of gas secondary
phase. The ideal condition of weight content of tar that is resulted by gasifier is not
more than 1 % out of weight of fuel is used by (JH Howson, K Casnello). Therefore,
in many applications, the content of tar is in gas product must be controlled to
prevent appeared obstacles on the whole of gasification equipment or others. Venturi
Scrubber is one of the cleaners which is used to catch tar in gas producer. Venturi
Scrubber uses water as means of its cleaner. The experiment in the water stream
variety in this research flows into ventury Scrubber to know how much tar that it
could be caught. Thus, it is known that there is an exact water stream which could
catch optimum tar in venturi Scrubber of coal gasification laboratory and biomass
Mechanical Engineering University of Indonesia and the influence of stream variety
to flame in combustion unit.

Adi Surjosatyo
Department Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus UI Depok Jawa Barat, Indonesia
Phone: +62-0217270032, FAX: +62-0217270033, E-mail: adisur@eng.ui.ac.id

ABSTRAK
Fluidized Bed Combustor (FBC) adalah sebuah tungku pembakar yang menggunakan
media pengaduk seperti pasir kuarsa, silika, dan media lainnya sehingga akan terjadi
mixing yang homogen antara gas/udara dengan butiran-butiran media tersebut. Sistem
ini menggunakan konsep turbulensi benda padat yang terjadi pada proses
pembakaran, dimana dalam proses tersebut timbul juga perpindahan panas dan massa
yang tinggi dalam mekanisme pembakaran. Butiran-butiran media yang ada ini
berfungsi sebagai penyimpan dan pendistribusi panas, sehingga pembakaran tersebut
dapat berfungsi dengan semestinya. Yang menjadi permasalahan adalah belum
diketahuinya secara teoritikal kinerja alat Circulating Fluidized Bed Combustor yang
ada di PT. X, diantaranya kinerja kecepatan fluidisasi minimum yang terjadi dalam
Circulating Fluidized Bed, dan Heat Release Rate yang terjadi di ruang bakar
(furnace). Dengan diketahuinya nilai secara teoritikal tersebut di atas, diharapkan
dapat membantu para engineer di PT. X untuk mengetahui kinerja dari Circulating
Fluidized Bed Boiler.
Keywords: CFB Boiler, fluidisasi, heat release

Key word :Venturi scrubber, gasification, tars, water stream.

MI-11

MI-12

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-013

MI-014

PENGARUH BILANGAN RAYLEIGHT PADA KONVEKSI


BEBAS DALAM RUANG UDARA REKTANGULAR
TERTUTUP

KAJI TERMOEKONOMI PEMANFAATAN PANAS


PERCUMA DI PLTGU TAMBAK LOROK

Lydia Salam
Jurusan Teknik Mesin Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan km. 10, Tamalanrea, Makassar, 90245
Telp/Fax : (0411) 588-400

ABSTRAK
Pengaruh bilangan Rayleight (Ra) pada konveksi bebas dalam ruang udara
rectangular tertutup telah diteliti dengan analisis numerik pada range 103 106 dan
diselesaikan dengan menggunakan finite difference dan alternating direction implicit
method, kemudian system diasumsi dalam kondisi laminar steadi. Hasil analisis
menunjukkan bahwa bilangan Rayleight (Ra) mempunyai pengaruh yang cukup besar
terhadap profil temperatur, aliran, kecepatan dan vortisitas fluida di dalam ruang
udara rectangular tertutup. Pada Ra = 103, konduksi di dalam ruang udara dominant
tetapi pada Ra = 104 konveksi mulai muncul dan menjadi dominant pada Ra = 106.
Kata Kunci : Bilangan Rayleight

Dwi Handoyo Saputro1, Nathanael P. Tandian2, Hendi Riyanto2


1Divisi Engineering dan Manajemen Aset PT. Indonesia Power UBP Semarang
Jl. Ronggowarsito Semarang, Indonesia
Phone: +62-24-3518371, Fax: +62-24-3546835, E-mail:
dwihandoyo@indonesiapower.co.id,
dwihandoyo03@gmail.com
2 Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10 Bandung, Indonesia
Phone: +62-22-2504243, Fax: +62-22-2534099, E-mail: n4th4n.t4nd14n@gmail.com,
hriyanto08@gmail.com

ABSTRAK
Pada kondisi operasi saat ini, ketika turbin gas GE MS9001E PLTGU Tambak Lorok
beroperasi timbul panas percuma (waste heat) sebesar 420,47 kW di ruang kopling
(load compartment) yang terletak di antara turbin gas dan generator listrik karena
letak ruang kopling tersebut berimpitan dengan saluran gas buang menuju HRSG.
Panas percuma ini bisa dimanfaatkan lebih lanjut, salah satunya sebagai sumber
panas generator sistem refrigerasi absorpsi. Pemanfaatan panas percuma di PLTGU
Tambak Lorok akan dikaji kelayakannya secara termoekonomi. Kajian ini meliputi
desain awal sistem refrigerasi absropsi untuk 3 opsi pemanfaatan, yaitu (1) untuk
meningkatkan daya luaran turbin gas melalui penurunan temperatur udara masuk ke
kompresor, (2) sebagai substitusi sebagian atau seluruh beban sistem pengkondisian
udara berbasis refrigerasi kompresi uap di gedung di area PLTGU Tambak Lorok
dan (3) untuk mesin pembuat es dalam rangka melaksanakan program CSR bagi
masyarakat nelayan di sekitar pembangkit. Hasil kajian menunjukkan bahwa Opsi I
tidak bisa dilaksanakan karena memerlukan kapasitas pendinginan sebesar 1051,27
kW untuk menurunkan temperatur udara masuk kompresor turbin gas sebesar 2 K,
yang lebih besar daripada kapasitas pendinginan yang mampu disediakan oleh sistem
refrigerasi absorpsi panas percuma. Sedangkan Opsi II dan Opsi III dapat dipenuhi
oleh sistem refrigerasi absorbsi yang memanfaatkan panas percuma. Di samping itu,
Opsi II dan Opsi III masing-masing memberikan IRR sebesar 11,74% dan IRR
10,55%.
Kata kunci: panas percuma, termoekonomi, refrigerasi absorpsi, sistem
pengkondisian udara, mesines, IRR, CSR.

MI-13

MI-14

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-015

MI-016

EFEK KONSENTRASI NANO FLUIDA Al2O3-H2O dan


Al2O3-C2H6O2TERHADAP KINERJA HAET PIPE

PENGARUH VARIASI PUTARAN KOMPRESOR


TERHADAP PERFORMANSI SISTEM MOBILE AIR
CONDITIONING

Nandy Putra, Wayan Nata S, H. Rahman


Applied Heat Transfer Research Group Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Kampus Baru UI Depok
E-mail: nandyputra@eng.ui.ac.id, wayan.nata@me.unud.ac.id

Suarnadwipa(1), Astawa (2)


(1),(2)Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran Bali 80362
Phone:+62-361-703321, Fax:+62-361-703321, E-mail: awatsa@yahoo.com

ABSTRAK

ABSTRAK

Permasalahan pendinginan komponen elektronik semakin meningkat seiring


peningkatan fluks kalor yangdihasilkan oleh peralatan elektronik khususnya CPU
komputer. Penggunaan heat pipe dalam pendinginan komponen elektronik tersebut
menjadi salah satu solusi alternatif guna menyerap kalor yang dihasilkan. Salah satu
faktor untuk meningkatkan kinerja heat pipe adalah fluida kerja. Sementara itu dari
perkembangan nano teknologi dan perpindahan kalor banyak hal yang telah
dilakukan untuk memperoleh perpindahan kalor yang lebih baik dan efektif antara
lain dengan menggunakan nano fluida sebagai fluida kerja di dalam sistem
pendingin. Beberapa eksperimen telah dilakukan dan dihasilkan bahwa nanofluida
dapat meningkatkan konduktivitas kalor dan memiliki kemampuan perpindahan kalor
yang lebih baik dibandingkan dengan cairan konvensional lain. Dalam penelitian ini
dilakukan analisa terhadap efek konsentrasi fluida nano Al2O3-H2O dan nano fluida
Al2O3-C2H6O2 terhadap kinerja panas pada heat pipe tembaga wick screen mesh.
Konsentrasi dari nano partikel Al2O3 adalah 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% volume dengan
fluida dasarnya air dan Ethylene Glycol. Hasil pengujian ditampilkan dalam
distribusi temperature dari daerah evaporator sampai dengan kondensor pada
masing-masing konsentari fluida nano dan pembebanan (Q), yang dibandingkan
terhadap fluida konvensional Air dan Ethylene Glycol. Didapatkan bahwa Efek dari
konsentrasi nano Al2O3-H2O dapat meningkatkan kinerja heat pipe dimana pada
penggunaan fluida kerja Al2O3-H2O dan Al2O3-C2H6O2 dapat mereduksi temperatur
pada bagian evaporator rata-rata 30.921oC. Hal ini dikarenakan hambatan termal
pada heat pipe yang menggunakan fluida kerja nano Al2O3-H2O dan Al2O3-C2H6O2
semakin kecil dengan meningkatnya konsentrasi dari fluida nano tersebut. Hal ini
meruapakan suatu indikasi bahwa fluida nano Al2O3-H2O dean Al2O3-C2H6O2 dapat
digunakan sebagai fluida pengganti dari fluida kerja konvensional H2O dan C2H6O2.

Kenyamanan dan kesejukan pada saat berkendara khususnya pada mobil sangat
diperlukan. Berbagai cara dan upaya yang dilakukan manusia sehingga kenyamanan
berkendara dicapai. Solusi untuk mendapatkan kenyamanan di dalam mobil yaitu
dengan memasang pengkondisi udara (air conditioning). Performansi sistem air
conditioning sangat dipengaruhi oleh kerja kompresor. Dalam operasinya,
kompresor digerakkan oleh mesin, sehingga putaran dari mesin mempengaruhi
putaran kompresor dan akhirnya akan mempengaruhi performansi sistem air
conditioning yakni: daya kompresor, kapasitas pendinginan dan coefficient of
performance (COP). Dari hal tersebut, telah dilakukan penelitian terhadap AC mobil
untuk menganalisis pengaruh putaran kompresor terhadap performansi Sistem AC
Mobil Tipe ET 450. Pengujian ini dilakukan pada sebuah unit AC mobil Tipe ET 450
dengan variasi putaran kompresor mulai dari putaran 700 rpm sampai 1200 rpm
dengan kenaikan 100 rpm. Data yang diambil adalah temperatur masing-masing titik
(T1, T2, T3, T4), putaran kompresor (n), kuat arus listrik (I), dan laju aliran
volumetrik. Data hasil penelitian kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapat
performansi pada masing-masing variasi putaran kompresor. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatnya putaran, maka daya kompresor
mengalami peningkatan, kapasitas pendinginan relatif mengalami peningkatan dan
COP mengalami
penurunan
Kata kunci : Performansi, MAC, putaran kompresor

Kata kunci: Heat pipe, Nano Fluida, Perpindahan kalor, wick screen mesh.

MI-15

MI-16

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-017

MI-018

POMPA AIR ENERGI TERMAL


DENGAN DUA PIPA HISAP

KARAKTERISTIK TURBIN PROPELER HEAD SANGAT


RENDAH BERDASARKAN HASIL SIMULASI FLUENT DAN
PENGUJIAN LAPANGAN

I Gusti Ketut Puja dan FA Rusdi Sambada


Program Studi Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma
Kampus III Paingan Maguwoharjo Depok Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62-274-883037, FAX: +62-274-886529, E-mail: ketut@dosen.usd.ac.id

ABSTRAK
Pada umumnya pompa air di Indonesia digerakkan oleh energi listrik namun belum
semua daerah di Indonesia mempunyai jaringan listrik. Pulsajet air adalah salah satu
jenis pompa air yang tidak memerlukan energi listrik.Pulsajet air digerakan oleh
energi termal. Energi termal yang diperlukan pompa air jenis pulsejet air dapat
berasal dari energi surya, biogas, panas buangan industri dan sebagainya. Di
Indonesia unjuk kerja pompa air energi termal khususnya jenis pulsejet air belum
banyak diteliti sehingga perlu dilakukan banyak penelitian untuk menjajaki
kemungkinan pemanfaatannya. Penelitian unjuk kerja pompa air jenis pulsajet air
yang ada umumnya menggunakan pipa tunggal dengan satu sisi hisap. Tujuan yang
ingin dicapai oleh peneliti adalah mengetahui unjuk kerja (debit, daya dan efsiensi)
pompa air energi termal jenis pulsajet air dengan 2 (dua) sisi hisap. Pompa air
energi termal terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yakni evaporator, pemanas dan
pipa osilasi. Evaporator pada penelitian ini terdiri dari 2 pipa sejajar berdiameter
0,5 inci, terbuat dari tembaga dan mempunyai volume total 285 cc. Pemanas yang
digunakan berasal dari pembakaran spirtus. Pipa osilasi terbuat dari selang
berukuran 0,375 dan 0,5 inci. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah
temperatur evaporator dan debit yang dihasilkan. Variasi yang dilakukan adalah
ketinggian head pemompaan (1,5 m; 1,8 m dan 2,5 m) dan diameter pipaosilasi(0,375
inci dan 0,5 inci). Hasil penelitian menunjukkan debit maksimum sebesar 1,14
liter/menit didapatkan pada variasi ketinggian head pemompaan 1,5 m dengan
menggunakan pipa osilasi 0,375 inci. Daya pompa maksimum sebesar 0.36 watt dan
efisiensi pompa maksimum sebesar 0.08 % didapatkan pada variasi ketinggian head
pemompaan 2,5 m dengan menggunakan pipa osilasi 0,375 inci.
Kata kunci: pompa air, energi termal, pulsajet air

Henny Sudibyo1, Indarto2, Anjar Susatyo3,Adha Imam Cahyadi4


Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan MekatronikLIPI
Jl Sangkuriang, Bandung1
Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik
UGM Jalan Grafika 2, Jogjakarta2,
Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan MekatronikLIPI
Jl Sangkuriang, Bandung3,
Diploma Teknik Elektro Fakultas Teknik UGM
Jl Yacaranda,Sekip IV,Yogyakarta4
Email: henny.sudibyo@lipi.go.id1, indarto@ugm.ac.id2, anjarsusatyo@lipi.go.id3,
adha.imam@ugm.ac.id4

ABSTRACT
It has been conducted research about the design of propeller turbine for very low head river,
otherwise it has not been analyzed yet about the simulation design and the characteristic of that
turbine. Based on the result design of propeller turbine for very low head river with discharge
(Q) designs 0.120 m3 / s, height of fall 0.9 m and design efficiency of 70%, it is obtained the
effective turbine power about 740.936 watt with speed (N) design of 500 rpm, 573 rpm, specific
revolution obtained from diameter dimensions outside the turbine at 0.3 m. To maximize the
flow of fluid, then the low head propeller turbine used NACA 6412 airfoil blade profile with 6
blades where the shaft of the turbine blade and generator were in one shaft. To determine the
characteristics of low head propeller turbine then it was conducted CFD Fluent 6.2 simulation
and field testing. The field testing was conducted in two places, there were Lembang natural
water river and in water channel Cibodas Botanical Garden, West Java. The result of
simulation and field testing were analyzed and compared to the references. It was important in
order to determine micro hydro potency in the two places. Based on the result of simulation
using Fluent 6.2 with variation of discharge 120 lt / s -200 lt / s and the variation of revolution
150 rpm -500 rpm it is obtained the maximum power at 400 rpm revolution and discharge of
200 L / s at 718.78 watts. Characteristic Propeller, namely the increase in discharge will
increase the turbine revolution, because revolution is proportional to the value of power, the
turbine power will also increase too. Based on field testing, the lowest efficiency that produced
by the turbine
was about 16.94% and the highest efficiency turbine was about 80.42%. And from the field
testing it obtained, the higher the turbine head from 0 to 0.63 m shows the real power produced
even greater, as well as hydraulic power or shaft power increases too.
Keywords: propeller characteristic, Fluent 6.2 simulation, field testing

MI-17

MI-18

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-019

MODELING AND ANALYZING FLOW TO PRODUCE


STRATIFIED FLOW BY EXERTING IT OVER THREE
DIMENSIONAL COMPLEX TERRAINS
Benny Dwika Leonanda, Muhammad Ridwan
Department of Mechanical Engineering
Andalas University Kampus Limau Manis Padang 25613
West Sumatera, Indonesia E-mail: benny@ft.unand.ac.id

ABSTRACT
The aim of this project is to produce stratified flow based on numerical model by
exerting a flow over three dimensional complex terrains. The main reason this
stratified flow is rarely found in the many engineering practical experiments is due to
the difficulties to initiate stratified flow in the initial state of the flow. This factor is
assessed and various setups of the model are examined to consider the accuracy
attained. The flow performance is tested over a number of terrain types: skyscrapers,
trees and mountains. The standard k- (epsilon) turbulent model has been used in
CFD setup to help the simulation processes. The mesh discretization has been
analyzed for sensitivity change and to obtain grid independent. The velocity value
with different magnitudes has been given to each model. The simulation is shown to
perform well for all terrain types. The result shows that flow is stratified leaving each
terrains. The stratified flow produced by exerting flow over each terrain types has
different velocity distribution profile. The results also shows that the velocity
distribution behind each terrain is slowly stable by the distance increases and will
resume to its initial velocity distribution profile at certain distance.
Keywords: terrain, stratified flow, CFD

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-020

PENGARUH KADAR AMONIA PADA UNJUK KERJA


ALAT PENDINGIN ABSORBSI AMONIA-AIR
FA Rusdi Sambada dan I Gusti Ketut Puja
Program Studi Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma
Kampus III Paingan Maguwoharjo Depok Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62-274-883037, FAX: +62-274-886529, E-mail: rusdisambada@yahoo.co.id

ABSTRAK
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, khususnya di daerah pedesaan kebutuhan
akan sistem pendingin dirasakan semakin meningkat. Sistem pendinginan yang ada saat ini
kebanyakan bekerja dengan sistim kompresi uap menggunakan energi listrik. Pada
kenyataannya belum semua daerah memiliki jaringan listrik sehingga diperlukan sistim
pendingin yang dapat bekerja tanpa adanya energi listrik. Salah satu sistem pendingin yang
tidak memerlukan energi listrik adalah sistem pendingin absorbsi amonia-air. Sistem pendingin
absorbsi amonia-air hanya memerlukan energi panas untuk dapat bekerja. Energi panas dapat
berasal dari pembakaraan kayu, batubara, energi surya dan sebagainya. Secara konstruksi
alat pendingin absorbsi amonia-air cukup sederhana sehingga dapat dibuat di bengkel-bengkel
sederhana. Unjuk kerja alat pendingin menggunakan amonia yang dijual di pasar lokal belum
banyak diketahui. Amonia yang banyak dijual di pasar lokal mempunyai kadar amonia yang
berbeda-beda. Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah mengetahui unjuk kerja
(temperatur terendah dan koefisien unjuk kerja atau COP) yang dapat dicapai alat pendingin
absorbsi amonia-air dengan menggunakan amonia yang banyak dijual di pasar lokal. Alat
pendingin absorbsi ammonia-air yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 3 (tiga)
komponen utama yakni (1) generator yang juga sekaligus berfungsi sebagai sebagai absorber,
(2) keran pemisah generator dan evaporator dan (3) evaporator yang sekaligus berfungsi
sebagai kondensor. Variabel yang divariasikan adalah kadar amonia (22,5% dan 30%) dan
tekanan desorbsi (65 psI dan 145 psi). Sebagai pendingin kondensor dalam penelitian ini
digunakan air. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah temperatur generator (T1),
temperatur pipa penghubung (T2), temperatur evaporator (T3), temperatur lingkungan sekitar
evaporator (T4), tekanan evaporator atau tekanan desorbsi (P) dan waktu pencatatan data (t).
Hasil penelitian menunjukkan temperatur evaporator terendah yang dapat dicapai adalah -5
OC pada variasi tekanan 145 psi menggunakan amoniak dengan kadar 22,5%. COP tertinggi
yang dapat dicapai adalah 0,92 pada variasi tekanan 145 psi dan menggunakan amoniak
dengan kadar 30%.
Kata kunci: pendingin absorbsi, amonia, kadar ammonia

MI-19

MI-20

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-021

MI-022

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN MODEL SISTEM


HYDRAM PENGGERAK POMPA TORAK DENGAN DUA
SUMBER ALIRAN AIR KOTOR DAN AIR BERSIH

PEMODELAN FENOMENA BACKDRAFT PADA


KOMPARTEMEN DUA KAMAR

Made Suarda
Jurusan Teknik Mesin , Fakultas Teknik Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran Denpasar 80316
Telp.: +62-361-703321, Fax: +62-361-703321, E-mail : made.suarda@me.unud.ac.id

Ryan Firmansyah, Nursanty Elisabeth, Anton Atmaja, Muhammad Iqbal,


Miftah Faridy, dan Yulianto S Nugroho (*)
Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia
Kampus UI Depok 16424, Telp +62217270032, Fax. +62217270033
Kontak Penulis (Dr YS Nugroho), E-mail: yulianto.nugroho @ ui.ac.id

ABSTRAK
Saat ini di beberapa tempat telah dimanfaatkan pompa hydram untuk bisa mengangkat air dari
suatu tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi, dengan memanfaatkan energi
potensial sumber air yang akan dialirkan. Namun kendala yang dihadapi pada pompa hydram
adalah dimana daerah pemasangannya terbatas, yaitu hanya pada daerah yang ada sumber
mata airnya yang memiliki kapasitas aliran air cukup besar dan hanya mampu mengalirkan
sebagian kecil air tersebut sehingga tidak mencukupi kebutuhan masyarakat setempat.
Mengingat pada umumnya mata air tersebut berada di pinggiran sungai, maka salah satu
alternatif solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memodifikasi pompa hydram,
yang merupakan gabungan dari konsep pompa hydram dan pompa torak. Efek palu air
(hydram) yang terjadi pada badan pompa hydram digunakan untuk menggerakkan mekanisme
pompa torak. Hydram dibangkitkan oleh aliran air sungai yang mempunyai kapasitas relatif
besar sedangkan pompa torak digunakan untuk mengalirkan air bersih yang berasal dari
mataair, sehingga diharapkan seluruh kapasitas air dari mata-air tersebut dapat dialirkan ke
wilayah pemukimam penduduk. Pada penelitian ini, rancangan sistem hydram penggerak
pompa torak ini menggunakan diameter badan pompa hydram 3 inchi dengan pipa penggerak
(drive) 1,5 inchi yang panjangnya 6 meter, diameter piston torak 87 mm dengan panjang
langkah torak 103 mm. Rancangan sistem pompa ini diuji pada beda ketinggian sumber air
penggerak hydram 1 meter pada variasi massa katup limbah (800, 850, 900, 950, 1000, 1050,
1100, 1150, 1200, 1250) gram dan panjang langkah (9 ~ 17) mm, dan ketinggian pemompaan
pompa torak 5 meter. Rancangan pompa yang telah dibuat dan diuji pada ketinggian air
penggerak 1 meter dan tinggi pemompaan 5 meter, dapat beroperasi dengan baik. Namun, Jika
dibandingkan antara hasil dari kajian teoritis dan hasil pengujian model rancangan pompa
terjadi perbedaan yang cukup jauh, dimana performansi pompa hasil pengujian jauh lebih
rendah dibandingkan hasil dari kajian secara teoritis. Secara teoritis diharapkan dapat
memberikan kapasitas pemompaan sebesar 0,031 ltr/det dengan efisiensi 37,5%, namun hasil
pengujian hanya memberikan kapasitas pemompaan 0,009 ltr/det dengan efisiensi 7,7%. Hal
ini terjadi karena salah satunya terjadi akibat adanya gesekan yang cukup dominan antara
torak dan silinder pada mekanisme pompa toraknya mengingat tidak terdapatnya pelumasan
oli. Jika dioperasikan pada kondisi head penggerak dan head pemompaan yang lebih besar
diharapkan akan dapat memberikan performansi yang lebih baik.

ABSTRACT
Kebakaran bangunan dapat beralih menjadi perilaku bencana yang khas yang
disebut fenomena brackdraft. Backdraft didefinisikan sebagai pembakaran cepat
setelah pemasukan oksigen ke dalam bangunan kompartemen yang telah terisi
akumulasi produk pirolisis isi bangunan dalam situasi kebakaran (Fleischmann, CM,
et al., 1993). Makalah ini membahas fenomena backdraft dalam kompartemen dua
kamar. Pada simulasi ini, geometri bangunan memiliki dua kamar yang diisi dengan
perabotan rumah tangga yang berpotensi menjadi beban api dan dua pintu terhubung
satu sama lain. Pada penelitian ini efek bukaan pintu akan dipelajari dengan
menggunakan Fire Dynamics Simulator (FDS). Untuk semua skenario, geometri dan
beban api dianggap konstan. Pintu dibuka pada saat tertentu atau pada saat suhu
ruang mencapai suhu tertentu. Dalam makalah ini hasil dari model bangunan akan
berhubungan dengan pembukaan pintu secara fisik dan hasil lainnya yang tersedia di
literatur.
Kata kunci: kebakaran bangunan, kebakaran kompartemen, backdraft, bencana.

Keywords: pompa hydram, pompa torak, massa katup limbah, panjang langkah

MI-21

MI-22

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-023

MI-024

UJI KUALITAS UDARA DI DALAM RUANGAN


(STUDI KASUS )

Pembuatan dan Studi Kelayakan Ekonomi Prototype Turbin


Angin Tipe Helix Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik
dengan Studi Kasus Daerah Bandar Lampung, Lampung
Indonesia

Rusdy Malin, Wardjito, Budihardjo


* Laboratorium Mekanika Fluida, Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
**Laboratorium Teknik Pendingin dan Refrijerasi, Departemen Teknik Mesin,
Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
Kampus Baru UI 16424, Depok Telp: 021-7270032
E-mail: rusdi@eng.ui.ac.idAde Asmi
Fakulti Kejuruteraan Awam & Alam Sekitar Universiti Tun Hussein Onn Malaysia
86400 Parit Raja Batu Pahat Johor Darul Tazim
Telp: +607-4537701 E-mail: adeasmi@uthm.edu.my

ABSTRAK
Issu bahwa sering terjangkit penyakitnya penghuni gedung yang menggunakan unit
pengatur kondisi ruangan ( AC ) mulai ramai dibicarakan, apalagi setelah adanya
publikasi-publikasi tentang sick building syndrome baik pada seminar-seminar
maupun pada media ilmiah lainnya. Penyakit-penyakit yang sering terdeteksi pada
umumnya adalah penyakit yang disebabkan oleh pengaruh kondisi ruangan meskipun
ruangan tersebut telah diinstalasi dengan unit AC yang dirancang mengikuti kondisi
kenyamanan (comfort) mengikuti standar, baik ASHRAE maupun WHO. ZDStudi
kasus ini dilakukan setelah diprediksi bahwa beberapa karyawan pada satu lantai di
suatu gedung tinggi (high rise building) mengidap penyakit yang sama, oleh karena
itu diperkirakan disebabkan oleh kualitas udara di dalam ruangan di lantai tersebut.
Tulisan ini tidak membicarakan masalah penyebab dan jenis penyakit yang timbul
pada ruangan tersebut (karena hal ini masuk pada disiplin bidang lain), tetapi
dimaksudkan untuk memberikan cara/teknis pelaksanaan uji kualitas udara di dalam
ruangan yang dilakukan secara sederhana tetapi dapat dipertanggung jawabkan
Kata kunci: Kualitas udara

Martinus, M.Sc.
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, martinus@unila.ac.id

ABSTRAK
Tingginya kebutuhan migas yang tidak diimbangi oleh kapasitas produksinya menyebabkan
kelangkaan bahan bakar migas sehingga terjadi kenaikan harga. Pemerintah maupun swasta
di hampir semua negara kemudian berpacu untuk membangkitkan energi dari sumber-sumber
energi baru dan terbarukan untuk menjaga ketahanan energi negaranya. Salah satu energi
alternatif yang belum termanfaatkan secara baik di Indonesia adalah energi angin. Pembuatan
turbin angin yang dimanfaatkan sebagai alternatif pembangkit listrik dapat menggunakan jenis
turbin angin yang murah dan aman. Turbin angin yang dibuat merupakan tipe helix ini
menggunakan tiga buah turbin angin yang memiliki dua variasi bentuk dengan bahan ringan
terbuat dari kain kedap udara. Pertama dengan variasi bentuk setengah lingkaran yang
mengadopsi dari bentuk turbin savonius. Dan bentuk yang kedua adalah bentuk sudu lurus.
Dari kedua jenis variasi bentuk sudu ini akan dihitung kelayakan terhadap ekonominya bila
dimanfaatkan sebagai alternatif pembangkit listrik selama 10 tahun. Angin yang berhembus
sepanjang tahun di daerah Bandar Lampung berkisar 4 m/s yang dapat menghasilkan daya
sebesar 84,43 Watt untuk turbin vertikal tipe helix dengan variasi sudu lurus, sedangkan 98,4
Watt untuk turbin angin vertikal tipe helix dengan variasi sudu setengah lingkaran. Untuk
mencukupi kebutuhan listrik rumah tangga sederhana yang mengalokasikan daya 300 Watt,
Untuk mencukupi kebutuhan listrik rumah tangga sederhana turbin tipe helix ini harus
menggunakan 4 buah turbin angin dengan investasi total sebesar Rp 8.196.000,-. Dengan
menggunakan kriteria payback periode (PBP) jenis turbin angin ini layak secara ekonomi
dengan jangka pengembalian investasi selama 2,8 tahun. Dengan menggunkan metoda lain
yaitu dengan metoda kriteria nilai bersih sekarang (NPV) dengan menggunakan bunga bank
sebesar 12 % mendapat keuntungan sebaesar Rp 425.355,- dalam jangka waktu 10 tahun, bila
menggunakan criteria benefit cost ratio (BCR) turbin angin ini bernilai 1.05 yang berarti layak
secara ekonomi menurut metoda BCR,sedangkan untuk menentukan Kriteria internal rate of
return (IRR) bernilai 13,55 % yang lebih besar bila dibandingkan dengan suku bunga bank.
Kata kunci: Pembuatan, Turbin angin tipe Helix, Kecepatan angin, Daya listrik, Payback
Period, Net PresentValue, Benefit Cost Ratio, Internal rate of return.

MI-23

MI-24

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-025

MI 026

KAJI PENERAPAN EFEK PELTIER UNTUK ALAT KECILRINGAN PENDINGIN MINUMAN

PENGARUH WICK MESH SCREEN DAN SINTERING


POWDER TERHADAP KINERJA HEAT PIPE

Hendi Riyanto, Sigit Yoewono


Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung
Jln Ganesa 10, Bandung 40132
Telp: +62-22-2504243; Fax: +62-22-2534099; Email: hr995503075@netzero.net

Nandy Putra, H. Rahman, Wayan Nata

ABSTRAK
Pendinginan makanan dan minuman sudah menjadi kebutuhan dasar bagi
masyarakat modern karena dapat meningkatkan kualitas rasa dan higienisnya. Di
samping itu, masyarakat modern dituntut untuk memiliki mobilitas yang tinggi.
Berdasarkan dua kebutuhan tersebut, dilakukan kajian tentang kelayakan penerapan
efek Peltier dari alat pendingin termoelektrik (thermoelectric cooler - TEC) untuk
alat pendingin minuman kaleng/kotak yang kecil dan ringan sehingga mudah untuk
dijinjing dan dipindah-pindahkan. Kelayakan tersebut mencakup: 1) kelayakan
energi, 2) kelayakan produksi dan 3) kelayakan harga. Kajian diawal dengan
melakukan analisis energi untuk menentukan desain optimum alat kecil-ringan
pendingin minuman.Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan purwarupa alat
pendingin tersebut. Berikutnya dilakukan pengujian awal kualitatif terhadap
purwarupa tersebut dan perhitungan ongkos produksinya. Hasilnya purwarupa alat
kecil-ringan pendingin minuman yang menggunakan TEC jenis bismuth telluride
(Bi2Te3) dengan dimensi luar kotak pendingin 19 x 10 x 10 cm3 dan menggunakan
polyurethane (PU) serta extended polystyrene (EPS) foam dengan ketebalan total 9
mm sebagai dinding dan isolator panas kotak pendingin. Namun, karakteristik TEC
yang dipilih menuntut penambahan sirip-sirip pendingin dan kipas untuk menjaga
temperatur sisi panas TEC, sehingga diperlukan daya tambahan sebesar 1,8 W.
Pengujian kualitatif menunjukkan bahwa purwarupa alat pendingin dapat
mendinginkan minuman susu pada tegangan 7,5 V. Selanjutnya, peletakan TEC pada
kotak pendingin berpengaruh pada kemerataan distribusi temperatur minuman.
Peletakan TEC di atas kotak pendingin menghasilkan distribusi temperatur minuman
yang merata, sedangkan peletakan TEC di bawah kotak pendingin menghasilkan
stratifikasi temperatur pada minuman.

Applied Heat Transfer Research Group Departemen Teknik Mesin


Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Kampus Baru UI Depok
Email: nandyputra@eng.ui.ac.id, Haolia_rahman@yahoo.com
ABSTRAK
Dalam beberapa penelitian terhadap heat pipe, unjuk kerja salah satunya
dipengaruhi oleh kinerja wick.Penelitian ini membandingkan hambatan panas wick
antara wick dengan struktur screen mesh 2 lapisan,4 lapisan, 6 lapisan dan struktur
sintered powder. Wick screen mesh terbuat dari kawat stainless steel 200mesh dan
sintered metal powder yang terbentuk dari tembaga serbuk 60 m dengan temperatur
sintering pada 560oC. Pengujian dilakuakan pada heat pipe tembaga berdiameter 10
mm dan panjang 200 mmdengan fluida kerja air. Hambatan panas yang diukur
melaui wick dengan variasi input daya melalui pemanas elektrik, dengan 5 titik
pengukuran temperatur sepanjang heat pipe menggunakan thermocouple, menujukan
bahwa hambatan panas pada screen mesh semakin kecil ketika jumlah lapisan wick
diperbanyak dan hasilnya untuk tebal wick yang sama sintered wick mempunyai
hambatan yang lebih kecil dibanding dengan wick screen mesh.
Kata kunci : heat pipe, wick, sintered powder, screen mesh.

Katakunci: Efek Peltier, thermoelectric cooler (TEC), alat kecil-ringan pendingin


minuma

MI-25

MI-26

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 027

MI 028

PENGUJIAN KOMPOR GAS HEMAT ENERGI DENGAN


MEMANFAATAN
ELEKTROLISA AIR BERLARUTAN KOH

ANALISIS KAVITASI ELBOW 900 PADA INSTALASI


PIPA PEMBUANGAN AIR BEKAS GALIAN TAMBANG
BATUBARA DI KALIMANTAN SELATAN

Arijanto, Bambang Yunianto

Mastiadi Tamjidillah*

Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Diponegoro Semarang


Email : arijanto_mgl@yahoo.co.id
Telp: 085741338475 - 024 7460059
ABSTRAK
Salah satu alat penghemat elpiji adalah elektroliser air, yaitu alat untuk
memproduksi gas Brown HHO yang dapat menghemat pemakaian elpiji, apalagi
penggunaan elpiji semakin meningkat. Pengujian dilakukan dengan menambahkan
elektroliser HHO pada kompor gas menggunakan elektroda stainless steel berbentuk
silinder dengan variasi komposisi larutan elektrolit KOH 4 gram, 8 gram, 11 gram,
12 gram, 13 gram, dan 16 gram dalam setiap 1,5 liter aquades. Hasil pengujian
memperlihatkan bahwa penghematan pengunaan elpiji pada kompor gas dengan
adanya penambahan elektroliser HHO cukup segnifikan. Hasil yang didapatkan dari
pengujian ini adalah bahwa komposisi elektrolit KOH 12 gram dengan elektroda
stainless steel berbentuk silinder menghasilkan penghematan elpiji maksimal 18 %
karena proses pemanasan lebih singkat 2,5 % namun butuh daya listrik sebesar 28
watt. Secara keseluruhan penggunaan elektrolizer untuk lompor gas cukup memadai

Program Studi Teknik Mesin


Universitas Lambung Mangkurat
Jl. Jend. A. Yani Km. 36 Banjarbaru Kalimantan Selatan
Phone 0511.4773858 Fax 0511. 4781730
E-mail: Mastiadit@Yahoo.com
ABSTRAK
Proses kavitasi sering terjadi di mesin fluida seperti turbin air, pompa, pipa baik
adanya penyempitan penampang maupun belokan berupa elbow. Hal ini sangat
penting diketahui dalam sistem perpipaan karena dengan perubahan penurunan
tekanan akan menyebabkan perubahan fase dari cair menjadi uap. Perubahan fase ini
ditandai dengan terjadinya gelembung gelembung udara yang nantinya pecah akibat
tekanan sekelilingnya. Pecahnya gelembung ini akan menyebabkan abrasi pada
dinding pipa, hal inilah yang dinamakan kavitasi. Selain ditandai dengan adanya
gelembung udara proses kavitasi ini juga ditandai dengan suara dan getaran disekitar
dinding yang terjadi pecahnya gelembung tadi. Penggunaan sistem perpipaan untuk
pengeringan di daerah tambang pada saat ini sangat bergantung dengan kondisi
musim dengan menggunakan pompa di dasar tempat penampungan air dan beberapa
pompa penguat yang melewati daerah penambangan aktif. Dengan melihat luas area
bekas galian maka instalasinya memerlukan beberapa jenis sambungan yang
menghasilkan tekanan yang besar yang menimbulkan terjadinya abrasi, getaran
(vibrasi), dan suara bising. Data awal yang didapatkan pada peralatan meliputi
pompa, motor, belt, dan putaran poros. Putaran pompa yang terukur adalah 2850 rpm
dan dianggap sama untuk tiap pengambilan data, sedangkan untuk putaran motor
adalah 2850 rpm. Tiap elbow dapat dibedakan dari masing masing frekuensi yang
dimiliki. Perhitungan lain untuk mengetahui kavitasi dengan angka thoma maupun
bilangan Reynoldsnya.
Kata kunci: kavitasi, pompa, pipa, elbow getaran, bising, tambang

MI-27

MI-28

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 029

MI 030

UJI METODE NON DIMENSIONAL PERFORMA


KAPAL MODEl

EFEK PIPA SPIRAL PADA ALAT PENUKAR KALORN


(HEAT EXCHANGER)

Yanuar dan M.Baqi

Yanuar*, Gunawan* dan M Baqi*

Departemen Teknik Mesin


Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok 16424 Depok, Indonesia
Phone: +62-21-727 0032, FAX: +62-21-727 0033, E-mail: yanuar@eng.ui.ac.id

*Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik


Universitas Indonesia
Kampus UI Depok 16424
Phone: +62-21-7270032, FAX: +62-21-7270033 E-mail: yanuar@eng.ui.ac.id

ABSTRAK

ABSTRAK

Metode non dimensional dikembangkan untuk memprediksi peningkatan performa


kapal berdasarkan perbandingan komponen-komponen tingkat kekasaran kapal,
kecepatan kapal, jarak tempuh dengan volume dari komponen-komponen penghasil
gaya gerak. Tujuan dari penelitian ini adalah memudahkan para perancang kapal
untuk mengestimasi peningkatan performa kapal jika dikenai perubahan pada
komponen-komponen tertentu. Secara matematis metode ini tampaknya cukup
menjanjikan untuk diaplikasikan dalam mendisain kapal baru atau untuk
meningkatkan performa kapal yang sudah ada. Namun suatu pengujian mutlak
diperlukan untuk melihat seberapa tepatkah metode yang dikembangkan tersebut.
Keywords: Metode non dimensional, komponen gaya gerak, performa kapal

Teknologi pendingin sangat diperlukan bagi dunia industri. Terjadinya beban termal
yang tinggi harus ditangani secara khusus agar tidak menimbulkan kerugian yang
besar dan dapat menghemat penggunaan energi. Pipa spiral lurus dan pipa spiral
lengkung yang dapat membuat aliran berputar yang akan menipiskan ketebalan
boundary layer pada dinding. Variasi jarak langkah (pitch) dengan diameter, P/D= 6,7
dan 7,1 digunakan dalam penelitian. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
bentuk distribusi kecepatan aliran didalam pipa spiral lurus dan pipa spiral lengkung.
Air digunakan sebagai fluida kerja standar untuk mengetahui ragam distribusi
kecepatan. Kecepatan maksimum pada pipa spiral terletak pada kwadran 1 dibagian
atas kanan dari sumbu.
Kata kunci : pipa spiral lurus, pipa spiral lengkung, distribusi kecepatan.

MI-29

MI-30

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 031

MI 032

EFEK BIOPOLIMER AIR TAPE KETAN TERHADAP


PERUBAHAN PANJANG INLET ALIRAN
BERKEMBANG PENUH (FULLY DEVELOPED FLOW)

PENGARUH UKURAN ZONA RESIRKULASI TERHADAP


SIFAT TRANSPORT
SEPARATED - REATTACHED FLOW
DENGAN EKSITASI EKSTERNAL

Yanuar*, Febry Rachmat dan Gunawan*


*Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus UI Depok 16424
Phone: +62-21-7270032, FAX: +62-21-7270033 E-mail:
yanuar@eng.ui.ac.id
ABSTRAK
Penemuan dan realisasi secara gradual pada periode awal tahun 60-an mengenai
larutan polimer encer yang mempunyai sifat hambatan gesek turbulen yang jauh
lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murni air, telah menjadi objek penelitian
dalam komunitas dinamika fluida. Dengan kemampuannya dalam mereduksi
hambatan gesek (drag reduction), hasil tes larutan polimer telah menambahkan
sebuah alat bantu lain dalam studi tentang dasar-dasar hidrodinamika. Ketepatan
penggunaan formula turunan dari persamaan Navier-Stokes hanya dapat digunakan
untuk aliran berkembang penuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
aliran berkembang penuh (fully developed flow) akibat efek penambahan biopolimer
air tape ketan. Biopolimer hasil fermentasi beras ketan 50 ppm, 100 ppm dan 250
ppm dengan air murni disirkulasikan didalam sistem perpipaan. Pipa acrylic
berdiameter 12 mm yang didalamnya dimasukkan pipa kecil yang dapat bergerak
maju mundur digunakan dalam penelitian ini. Variasi panjang kedalaman pipa kecil
masuk dan variasi konsentrasi larutan hingga mencapai kondisi aliran berkembang
penuh dilakukan dalam penelitian. Pada pipa uji dipasang 4 buah pressure tap
dengan jarak masing-masing tap 250 mm. Pada saat bilangan Reynolds dibuat
konstan jarak panjang pipa kecil masuk ditarik keluar hingga mencapai nilai
ketinggian tekanan manometer konstan aliran berkembang penuh telah dicapai. Hasil
menunjukkan bahwa karakteristik panjang aliran berkembang penuh untuk fluida
dengan campuran konsentrasi biopolimer didapatkan lebih panjang (Linlet >
135*Diameter untuk laminar dan Linlet > 35*Diameter untuk turbulen) dibandingkan
dengan air murni, walaupun larutan biopolimer ini dapat mereduksi koefisien gesek
dalam aliran turbulen.

1Harinaldi, 2Damora Rhakasywi


1,2 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
1Email : harinald@eng.ui.ac.id & 2Email : damora_plg@yahoo.co.id

ABSTRAK
Geometri kanal aliran yang memiliki pembesaran saluran mendadak di bagian hilir
dapat menghasilkan aliran yang terpisah dan bertaut kembali (separated-reattached
flow). Model geometri seperti ini salah satunya berbentuk backward facing-step yang
merupakan bentuk yang sederhana dan banyak digunakan untuk melakukan simulasi
berbagai macam fenomena pada peralatan keteknikan seperti reaktor kimia, sistem
kendali aerodinamik kendaraan, sistem pembakaran pada dump combustor dan lainlain. Pada aplikasinya, dinamika aliran di zona resirkulasi yang terbentuk sangat
mempengaruhi kinerja operasional peralatan-peralatan tersebut. Pada penelitian ini
dilakukan upaya memodifikasi ukuran zona aliran resirkulasi dengan merubah
ketinggian step serta memberikan eksitasi eksternal berupa injeksi slot jet dari fluida
panas dengan variasi temperatur 1000 C dan 3000 C. Kajian komprehensif dilakukan
dengan pendekatan komputasional dan eksperimental. Model k- digunakan dalam
kajian komputasi sementara medan aliran resirkulasi divisualisasi dengan
menggunakan high speed camera yang kemudian diolah menggunakan image
processing software sehingga dapat dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan
informasi mengenai berbagai fitur struktur aliran yang termodifikasi akibat
pemberian eksitasi jet pada medan aliran resirkulasi tersebut. Hasil dari eksperimen
dan komputasi kemudian digunakan untuk menjelaskan efek dari pengaruh ketinggian
step dengan jarak injeksi yang diberikan terhadap bentuk dari zona aliran resirkulasi
pada model geometri backward facing step.
Kata kunci : Backward facing step, zona resirkulasi, eksitasi slot jet

Kata kunci: biopolimer air tape ketan, fully Developed flow, panjang inlet.

MI-31

MI-32

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 033

MI 034

PENGARUH LAJU ALIRAN OKSIGEN (O2) &


KARBONDIOKSIDA (CO2) DALAM PROSES KARBONISASI
DAN AKTIVASI PADA PROSES PEMBUATAN KARBON
AKTIF BERBAHAN DASAR BATUBARA

KAJI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PIPA KALOR


DALAM KOLEKTOR SURYA SEBAGAI PENYERAP
ENERGI TERMAL SURYA UNTUK PENYUPLAI
POMPA KALOR TEMPERATUR TINGGI

Senoadi*,M Idrus Alhamid,Nasruddin,Hermanto


Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus Baru UI Depok 16424
senoadi@trisakti.ac.id

Nugroho Gama Yoga 1), 2) , Aryadi Suwono 1), Abdurrachim 1), Toto
Hardianto 1)
1) Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung
2) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang proses pembuatan karbon aktif dari batubara
Indonesia yaitu Riau, Sumatera Barat, dan Kalimantan Timur. Karbon aktif adalah
senyawa karbon yang telah ditingkatkan daya adsorpsinya dengan melakukan proses
oksidasi dan aktivasi. Penelitian ini adalah kelanjutan dari penelitian sebelumnya
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas karbon aktif dengan proses oksidasi pada
temperatur 300oC dan aktivasi dengan metode aktivasi fisika pada temperatur 950oC.
Pada penelitian ini selain melihat perubahan burn off dari variasi laju aliran gas pada
proses oksidasi dan aktivasi juga untuk mengetahui hasil burn off dari variasi posisi
autoclave dan arah aliran inlet gas oksigen dan karbondioksida sebagai activating
agen. Dan hasillnya didapat nilai burn off 93.7% dan nilai iodine number 879 mg/g
pada batubara kalimantan timur pada autoclave horizontal dan arah aliran inlet
bottom.

Sinar matahari merupakan energi kekal, melimpah, dan mudah didapat,


ketersediaannya merupakan potensialuntuk dikembangkan terutama di daerah
khatulistiwa. Kelebihan lain dari pemanfaatan sumber energi matahari adalah ramah
lingkungan. Salah satu alat yang dapat mengkonversi radiasi matahari menjadi
bentuk energi termal adalah kolektor surya. Intensitas radiasi matahari yang diterima
kolektor surya tidak kontinyu tetapi fluktuasi karena adanya hambatan yaitu awan.
Untuk mengatasi fluktuatif intensitas radiasi maka pengambil panas haruslah
responsif, agar panas yang datang dalam waktu singkat pun dapat diambil dari
kolektor. Untuk itu digunakan pipa kalor yang dapat merespon dengan cepat adanya
panas yang datang dalam waktu singkat. Panas yang didapat dari kolektor akan
dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih luas, yaitu menghasilkan uap panas
bertemperatur 120o C sehingga diperlukan suatu alat tambahan yang dapat
menghasilkan uap temperatur tinggi, yaitu pompa kalor. Dalam penelitian ini akan
dikaji pengaruh fluktuasi sinar matahari terhadap keluaran sistem kolektor surya dan
pompa kalor.

Kata kunci :Karbon aktif, oksidasi dan aktivasi, burn off

Kata kunci : pipa kalor, kolektor surya, pompa kalor.

MI-33

MI-34

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 035

MI 036

POMPA KALOR TEMPERATUR TINGGI BERBANTUAN


ENERGI SURYA: DESAIN DAN PENGUJIAN

SIMULASI DINAMIKA MOLEKULAR


DAMPAK DAN PROSPEKNYA UNTUK
PENGEMBANGAN MEDIA PENYIMPAN ENERGI

Djuanda1, Aryadi Suwono2, Ari Darmawan Pasek2, Nathanael P. Tandian2,


Muharram3
1Universitas Negeri Makassar, Kampus UNM Parangtambung Makassar
022-2502342, djuanda@students.itb.ac.id 2Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung
Lab. Termodinamika PPAU-IR ITB 3Teknik Refrigerasi dan Pengkondisian Udara
Politeknik Negeri Bandung

ABSTRAK
Pompa kalor adalah sistem konversi energi yang menawarkan teknologi untuk
memanfaatkan sumbersumberkalor yang tersedia di lingkungan seperti dari udara, tanah,
air, matahari maupun sumber lainnya menjadi kalor yang berguna. Dengan menggunakan
sedikit masukan energi, pompa kalor dapat meningkatkan temperatur ruangan maupun
air ke temperatur yang diinginkan. Penelitian ini menggunakan pompa kalor kompresi
uap dengan mengkonversi kalor masukan pada evaporator. Sistem terbagi atas dua
bagian yaitu sub-sistem energi surya yang digunakan sebagai sumber kalor, dan yang
kedua adalah sub-sistem pompa kalor. Sub-sistem energi surya menggunakan solar
kolektor jenis CPC serta penyimpan kalor menggunakan parafin. Sub-sistem pompa kalor
terdiri dari steam generator vertikal yang berfungsi sebagai kondensor, selain itu terdapat
peralatan double pipe internal heat exchanger, preheater, dan evaporator. Sebagai
penggerak utama digunakan kompresor torak. Penggunaan konfigurasi ini disesuaikan
dengan tujuan utama pompa kalor sebagai penghasil uap. Evaporator memindahkan
energi dari sumber kalor ke refrigeran. Aliran refrigeran dari evaporator melewati
penukar kalor internal kemudian dikompresi hingga mencapai tekanan dan temperatur
tinggi. Refrigeran kemudian mengalir melalui steam generator, kalor kemudian
dipindahkan ke aliran air yang mengalir melalui steam generator sehingga terjadi
perubahan fasa menjadi uap. Sebelum memasuki steam generator, air terlebih dahulu
dialirkan melalui preheater yang akan meningkatkan temperatur air dari kondisi awal.
Hasil pengujian pompa kalor temperatur tinggi berbantuan pemanas energi surya
diperoleh koefisien performansi (COP) pompa kalor ketika evaporator diberi kalor akan
mencapai 4 dengan rasio tekanan maksimum yang dapat dicapai adalah 4,4. Temperatur
uap keluar steam generator mencapai 120oC. Lift temperatur (perbedaan antara
temperatur uap keluar steam generator dan temperatur sumber kalor) dapat mencapai
60oC.

Supriyadi Nasruddin
Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Indonesia
Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti
e-mail:supriyadins@gmail.com
Departmen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia
e-mail:nasruddin@eng.ui.ac.id

ABSTRAK
Krisis energi merupakan salah satu permasalahan serius yang dihadapi saat ini.
Sumber energi dari bahan bakar fosil semakin menipis sementara pertumbuhan
jumlah kendaraan bermotor meningkat tajam. Hal ini berkorelasi langsung dengan
masalah lingkungan seperti pemanasan global. Hidrogen merupakan salah satu
harapan untuk energi masa depan, sayangnya masih terkendala dalam proses
distribusi dan penyimpanannya. Salah satu cara mengatasi kendala tersebut adalah
dengan sistem adsorpsi. Tabung nano karbon (Carbon Nanotube/CNT) merupakan
media penyimpan yang baik karena memiliki luas permukaan dan volume pori yang
besar. Bagaimana meningkatkan kinerja CNT masih sangat menarik untuk diteliti.
Penelitian secara eksperimental umumnya masih memerlukan biaya yang mahal,
maka perlu didukung metoda lain untuk menunjangnya seperti Simulasi Dinamika
Molekular.
Keywords: Dinamika Molekular, Simulasi, CNT, Hidrogen, Adsorpsi.

Kata kunci: Pompa kalor temperatur tinggi, energi surya, desain, performansi pompa
kalor

MI-35

MI-36

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 037

MI 038

PENGARUH PERUBAHAN KOMPOSISI REFRIGERAN


CAMPURAN CO2/ETHANE DALAM SISTEM
REFRIGERASI CASCADE

PENGARUH SWIRL VANES PADA ALIRAN UDARA


SEKUNDER TERHADAP API DIFUSI YANG
TERBENTUK di ALIRAN SEMBUR DOUBLE
CONCENTRIC

Darwin Rio Budi Syaka, Nasruddin dan M. Idrus Alhamid


Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik, Universitas IndonesiaKampus Baru UI Depok 16424
E-mail: darwin_syaka@yahoo.com

Tri Agung Rohmat, Rahmat Sahrudin, Harwin Saptoadi


Mechanical and Industrial Engineering Dept.
Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika No.2 Yogyakarta 55262
Phone/FAX: +62-274-521673, E-mail: triagung_rohmat@ugm.ac.id

ABSTRACT
Cold storage untuk kebutuhan biomedis disyaratkan dapat mencapai -80oC dan untuk
itu digunakan sistem refrigerasi cascade (Tianing et al, 2002). sistem refrigerasi
cascade masih menggunakan refrigeran CFC dan HCFC. Campuran azeotropis
karbondioksida dan ethane merupakan refrigeran alternatif yang menjanjikan. Studi
simulasi dan eksperimen mengindikasikan campuran karbondioksida dan ethane
mampu mencapai temperatur - 80oC (Darwin et.al, 2008). Namun demikian,
temperatur minimum tersebut masih belum stabil. Hal ini diduga karena adanya
perubahan komposisi saat refrigeran campuran bersirkulasi dalam sistem refrigerasi.
Hal ini dibuktikan oleh Kim el al. (2007) yang melakukan studi campuran
CO2/propane mendapati bahwa komposisi CO2 lebih besar 0,03 (fraksi mole)
daripada komposisi pengisiannya. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini akan
berkonsentrasi pada pengaruh perubahan komposisi refrigeran yang bersirkulasi
terhadap kinerja mesin refrigerasi cascade melalui metode eksperimen. Penelitian ini
akan mendapatkan komposisi optimal campuran karbondioksida dan dalam sirkuit
temperatur rendah pada sistem refrigerasi cascade..

This research was aimed to investigate the effects of axial position and angle of swirl
vanes located in the secondary air path on a diffusive flame established in a double
concentric jet flow. The combustion chamber was mounted at the end of wind tunnel
composed with several PVC pipes. Degree of stability of flames was plotted on a
stability diagram at a constant secondary air velocity, while the absys and the ordinat
are the primary air velocity and the fuel velocity, respectively. The structure of flame
was directly visualized using a digital camera with 1/250 sec shutter speed. As the
results, it can be observed that locating swirl vanes at the secondary air path provides
higher stability of flame than locating at the primary air path. The exception situation
is found in a condition where the swirl vanes positioned just at the exit of the
secondary air flow. Also, the flames established in this research are short, wide, and
brushy.

Keywords: Cascade, Komposisi, CO2, Ethane

Keywords: swirl vanes, double concentric jet flow, secondary air, stability diagram

MI-37

ABSTRACT

MI-38

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 039

MI 040

PRODUK BERKADAR ABU DAN SULFUR RENDAH


SERTA BERNILAI KALORI TINGGI DARI PROSES
AGLOMERASI AIR-MINYAK SAWITSEBAGAI BAHAN
BAKU BRIKET BATUBARA

PENENTUAN LIFTED-DISTANCE DAN HEIGHT-FLAME


PADA NYALA DIFUSI GAS PROPANA MENGGUNAKAN
SISTEM PENGOLAH CITRA (RGB-INDEX)
I Made K Dhiputra1), Harinaldi2), NK.Caturwati3)

Nukman*, Riman Sipahutar* dan Taufik Arief**


* Jurusan Teknik Mesin
**Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang Prabumulih km 32, Inderalaya-Ogan Ilir (30662)
Sumatera Selatan, Indonesia
e-mail: ir_nukman2001@yahoo.com

1,2 Teknik Mesin Universitas Indonesia


3 Teknik Mesin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Laboratorium Thermodinamika, Flame & Combustion Research Group
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus Baru UI Depok 16242
Telp. (021) 7270032 & 7864089 - Fax. (021) 7270033
E-mail: 1dhiputra_made@yahoo.com, 2harinald@eng.ui.ac.id. 3n4wati@yahoo.co.id

ABSTRACT

ABSTRAK

The sub-bituminous coal from Tanjung Enim were processed by using crude palm oil
(CPO) as agglomerating oil. As a result, the ash and sulphur content decreased, while the
calorific value increased. By adding crude palm oil, the calorific value sub-bituminous
coal increased up to 17,6%. The ash content decreased to 53,7 %, the sulfur content
decreased to 15,6%. The CPO has also influenced to increase the compression strength of
coal briquette about 28,6 %.

Struktur nyala api hasil pembakaran merupakan suatu hal yang sangat erat kaitannya
terhadap karakteristik pembakaran diantaranya : tinggi nyala api (height-flame)
yang menentukan waktu tinggal (residence-time) dari jelaga, jarak angkat nyala api
(lifted-distance) yang berhubungan dengan konstanta difusivitas udara-bahan bakar.
Pengukuran dimensi api menjadi hal yang sulit mengingat kondisi nyala yang tidak
statis, bergetar terutama pada nyala turbulen. Paper ini memperlihatkan cara
pengukuran lifteddistance dan heigh-flame dengan menggunakan sistem pengolah
citra, yaitu menganalisa gambar nyala yang dihasilkan melalui kamera melalui
distribusi nilai RGB-indeksnya. Lifted distance ditentukan berdasarkan posisi puncak
nilai RGB disekitar ujung burner. Untuk nyala attached-flame yaitu pangkal nyala
berada pada ujung burner, distribusi nilai RGB sepanjang sumbu tidak
memperlihatkan adanya lonjakan nilai. Penentuan height-flame dilakukan dengan
jarak terjauh dimana nilai RGB mulai menurun secara drastis. Dengan sistem
pengolah citra diperoleh kesalahan sistematis pengukuran yang sangat kecil
mencapai 0.1285 mm.

Keywords: Sub-bituminous coal, agglomeration method, crude palm oil, ash sulfur
contents, calorific value

Kata kunci :tinggi nyala api, lifted distance, pengolah citra.

MI-39

MI-40

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 041

MI 042

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BLOWING


TERHADAP MEDAN ALIRAN
DARI REVERSED AHMED BODY

KAJI EKSPERIMENTAL PENENTUAN SUDUT ULIR


OPTIMUM PADA TURBIN ULIR UNTUK DATA
PERANCANGAN TURBIN
ULIR PADA PUSAT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
(PLTMH) DENGAN HEAD RENDAH

1Harinaldi, 2Budiarso, 3Engkos A Kosasih, 4Warjito, 5Rustan Tarakka


1,2,3,4 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
5 Mahasiswa Program Doktor Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Indonesia
5Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Hasnuddin
Kampus Baru UI Depok 16242 Phone : (021) 7270032 & 7864089 Fax. (021)
7270033 1Email : harinald@eng.ui.ac.id 2Email : mftbd@eng.ui.ac.id 3Email :
warjito@eng.ui.ac.id 4Email : kosri@eng.ui.ac.id 5Email :
rustan_tarakka@yahoo.com

Adly Havendri, Irfan Arnif


Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Andalas, Padang
e-mail : adlyhave05@yahoo.com ; adlyhave@ft.unand.ac.id

ABSTRAK
ABSTRAK
Ketika aliran fluida melewati permukaan yang memiliki kelengkungan konveks, akan
terjadi perubahan distribusi tekanan yang mendorong terjadinya separasi aliran di
bagian hilir setelah melalui permukaan ini akibat tekanan balik (adverse pressure
gradient). Secara konseptual, lapisan batas yang mengalami retardasi dapat
dihilangkan dan digantikan dengan memberikan fluida berenergi tinggi sehingga
memungkinkan aliran terus bergerak melawan gradient tekanan balik tanpa
mengalami separasi. Salah satu konsep pemberian energi dapat dilakukan dengan
tiupan (blowing), dimana pemanfaatannya di dunia otomotif dapat meningkatkan
secara dramatis kinerja aerodinamika dari kendaraan yang bergerak dengan dampak
yang dapat diabaikan terhadap geometri dan desain kendaraan. Pada penelitian ini
sebuah model kendaraan keluarga (family fan) yang disederhanakan dan mempunyai
desain dasar berupa reversed Ahmed body yang dilengkapi dengan blowing pada
bagian belakang digunakan untuk mempelajari secara komprehensif modifikasi
medan aliran separasi yang terjadi. Pada penelitian ini digunakan pendekatan
komputasional dengan model turbulensi aliran k-epsilon dimana hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa penggunaan blowing pada bagian belakang memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap medan aliran, pembentukan struktur pusaran
(swirling structure)dan intensitas turbulensi yang berperan besar pada performa
aerodinamika dari model uji

Pemanfaatan sumber energi air sebagai sumber energi terbarukan pada umumnya
membutuhkan investasi tinggi. Namun untuk skala kecil dapat dilakukan dengan
menggunakan teknologi terbarukan hal tersebut bisa terlaksana. Salah satu bentuk
pemanfaatannya adalah dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH). Komponen utama yang digunakan pada PLTMH adalah turbin, pada
penelitian ini digunakan turbin ulir (screw turbine). Penggunaan turbin screw dimulai di
Eropa pada akhir tahun 2007 yang lalu, di Indonesia baru dimulai tahun 2009 didaerah
Jawa Barat. Turbin ulir memiliki efisiensi yang tinggi dan bisa bekerja pada head yang
rendah, hal ini sesuai dengan banyaknya potensi energi air dengan head rendah di
Indonesia. Tetapi sebagai teknologi turbin yang baru, hingga saat ini masih sangat sedikit
teori atau rujukan yang tersedia terkait perancangan turbin ulir. Banyak sekali
parameter perancangan yang belum diketahui dengan baik, salah satunya adalah sudut
ulir (). Pada penelitian ini dilakukan eksperimen yang mencoba menentukan besar sudut
ulir yang optimum untuk perancangan suatu turbin ulir, dengan membandingkan
performansi prototipe turbin dengan sudut ulir 23o ,26odan 29o. Berdasarkan hasil
pengujian, turbin ulir dengan sudut ulir 29o lebih baik daripada sudut ulir 23odan 26o.
Kata kunci : energi terbarukan, teknologi baru, PLTMH, head rendah , turbin ulir, sudut
ulir

Kata kunci : blowing, medan aliran, reversed Ahmed body, separasi aliran

MI-41

MI-42

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 043

MI 044

PENGARUH EQUIVALENCE RATIO DAN TEKANAN AWAL


CAMPURAN HIDROGEN-OKSIGEN TERHADAP
MEKANISME DEFLAGRATION TO
DETONATION TRANSITION

PENGARUH BILANGAN TAK BERDIMENSI DAN Re


TERHADAP KAVITASI DAN PANCARAN ALIRAN
PADA NOSEL

Jayan Sentanuhady, M. Zuhnir Piliang dan Dionysius Angga Baskoro


Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Email: jayan@ugm.ac.id

Jalaluddin dan Muhammad Ilham Maulana


Jurusan Teknik Mesin Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syech Abdur Rauf No.7 Darussalam-Banda Aceh, Indonesia
Phone: +62-651-51977, FAX: +62-651-7552222, E-mail: jalal_adila@yahoo.com

ABSTRAK

ABSTRAK

Penggunaan bahan bakar gas untuk industri maupun masyarakat pada masa mendatang
semakin dibutuhkan seiring dengan kebijakan pemerintah mengurangi konsumsi bahan
bakar minyak (BBM) dan keterbatasan bahan bakar cair yang berasal dari fossil. Bagi
kalangan industri, penanganan produksi gas hidrogen baik selama proses produksi,
delivery maupun dalam penyimpanannya merupakan bagian terpenting, mengingat
karakteristik gas hidrogen yang sangat reaktif dan mudah terbakar bila bercampur
dengan udara. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian terhadap karakteristik
mekanisme pembakaran pada fase transisi dari deflagrasi menjadi detonasi. Penyelidikan
tentang proses deflagration-to-detonation transition (DDT) pada pembakaran bahan
bakar campuran gas hidrogen-oksigen telah dilakukan di dalam pipa uji detonasi dengan
panjang 6 m dan diameter dalam 50 mm, campuran hidrogen-oksigen dengan equivalence
ratio yang divariasikan antara 0,5 2.0 dan tekanan awal antara 40 100 kPa. Kenaikan
tekanan selama proses DDT terjadi diamati melalui 2 (dua) buah sensor tekanan,
sedangkan perubahan kecepatan perambatan api diamati melalui 2 (dua) buah ion probe
yang terpasang pada pipa uji detonasi. Untuk mengetahui jarak detonasi dan ukuran sel
detonasi pada bagian dalam pipa uji dipasang soot track record yang berfungsi merekam
sel detonasi yang terbentuk setelah proses DDT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
equivalence ratio dan tekanan awal campuran bahan bakar gas hidrogen-oksigen
mempengaruhi proses atau mekanisme DDT. Jarak DDT lebih pendek dari ignition point
pada kondisi campuran yang stoikiometri dan semakin jauh dari ignition point pada
campuran miskin (lean mixture) dan kaya (rich mixture). Sedangkan peningkatan tekanan
awal campuaran dapat memperpendek jarak DDT dari ignition point dan akan
memperkecil ukuran lebar sel detonasi. Kenaikan tekanan paling tinggi adalah 3500 kPa
yaitu 35 kali tekanan awal campuran atau mendekati 2 kali tekanan CJ (1876 kPa) pada
kondisi equivalence ratio 2,0. Ukuran sel detonasi yang terbentuk dari proses DDT akan
semakin mengecil pada kondisi campuran stoikiometri dimana ukuran sel detonasi ratarata, = 0,62 mm dan ukuran sel detonasi akan bertambah besar pada kondisi campuran
lean mixture dan rich mixture.
Keyword: Equivalence ratio, DDT, Shock wave, reaction front, detonation cell

Terjadinya fenomena kavitasi pada aliran flida di dalam nosel dan pembentukan
rejim super kavitasi yang memicu terjadinya atomisasi pada sisi keluar nosel telah di
teliti melalui serangkaian eksperimen untuk melihat parameter yang dapat digunakan
untuk menunjukkan intensitas dari kavitasi. Suatu kamera berkecapatan tinggi
digunakan untuk menginvestigasi dan memvisualisasikan efek dari cavitasi terhadap
pembentukan jet cairan pada sisi keluar nosel pada berbagai kondisi dari bilangan
kavitasi dan bilangan Reynold, _ dan Re. Hasil penelitian menunjukkan bilangan
Reynold Re akan meningkat dengan bertambahnya TL karena _L dari cairan
berkurang dengan dengan bertambahnya TL. Sedangkan nilai tidak banyak berubah
dengan berubahnya temperature. Terbentuknya pancaran aliran (spray) di luar nosel
berhubungan erat dengan rejim super kavitasi di dalam nosel, yang berarti bahwa
pembentukan rejim super kavitasi memicu terjadinya atomisasi pada aliran keluar.
Hasil eksperimen juga menunjukkan bahwa sudut yang dibentuk pada proses
atomisasi (spray angle) juga tergantung pada bilangan kavitasi _, disebabkan
perubahan dari rejim berkembangnya kavitasi menuju super kavitasi sangat
tergantung pada bilangan kavitasi.

MI-43

MI-44

Keywords: Kavitasi, Pancaran Aliran, Bilangan Reynold, bilangan Kavitasi, Nosel.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 045

MI 046

PENGEMBANGAN GENERATOR GELEMBUNG


MIKRO JENIS TABUNG VENTURI

PENGARUH OBSTACLE DISCTERHADAP API DIFUSI


YANG TERBENTUK DI ALIRAN SEMBUR CONCENTRIC

Warjito dan Nursanty Elizabeth

Tri Agung Rohmat, Hadi Saputra

Laboratorium Mekanika Fluida, Departemen Teknik Mesin,


Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus Baru UI 16424, Indonesia.
Telp: 021-7270032, E-mail: Warjito@eng.ui.ac.id

Mechanical and Industrial Engineering Dept.


Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika No.2 Yogyakarta 55262
Phone/FAX: +62-274-521673, E-mail: triagung_rohmat@ugm.ac.id

ABSTRAK

ABSTRACT

Penelitian karakateristik generator gelembung mikro (microbubble generator) jenis


tabung venturi telah dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari pengaruh parameter
geometri dan aliran terhadap karakter gelembung yang dihasilkan. Penelitian ini
menggunakan water loop system yang terdiri dari kolam pengamatan, pompa, flow
meter, valve, dan test section. Test section berupa generator gelembung mikro jenis
tabung venturi, dengan berbagai variasi bentuk geometri dan ukuran serta dilakukan
pada berbagai variasi debit air dan debit udara. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa generator gelembung mikro jenis tabung venturi yang dirancang
mampu menghasilkan gelembung mikro (microbubble). Parameter-parameter yang
diujikan secara signifikan memberi pengaruh terhadap jumlah dan ukuran gelembung
mikro. Semakin besar debit udara, semakin banyak jumlah gelembung yang
dihasilkan namun ukuran gelembung semakin besar. Debit air yang meningkat
menghasilkan jumlah gelembung yang semakin banyak dengan ukuran yang lebih
kecil. Pengaruh geometri pada pembentukan gelembung mikro cukup signifikan.
Semakin kecil perbandingan antara diameter leher venturi dengan diameter pipa,
semakin banyak gelembung mikro yang dihasilkan. Demikian juga dengan sudut
divergen, semakin besar sudut tersebut semakin banyak jumlah gelembung mikro
yang dihasilkan.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa generator gelembung
mikro jenis venturi yang diuji mampu menghasilkan gelembung mikro. Populasi dan
ukuran gelembung sensitif terhadap bilangan Reynolds, rasioaliran udara dan air
serta geometri dari generator.

This research was aimed to investigate the effects of diameter and axial location of an
obstacle disc mounted at the end of fuel pipe on a diffusion flame established in a
concentric jet flow. A combustion chamberwas mounted at the end of wind tunnel
composed with several PVC pipes. Degree of stability of flame was plotted on a
stability diagram, while the absys and the ordinat are the air flow rate and the fuel
flow rate, respectively. The structure of flame was directly visualized using a digital
camera with 1/250 sec shutter speed. As the results, it can be observed that the
obstacle discs with several diameters provide good stabilization effects. Increasing
the diameter of the disc enhances the stability of flames. Furthermore it provides
more complete combustion and expands the flames radially. In the other hand,
locating the obstacle disc far from the tip of air path reduces the stability of flames
and causes the flames broader.
Keywords:diffusion flame, concentric jet flow, obstacle disc, stability diagram

Kata Kunci : gelembung mikro, tabung venturi, geometri, debit.

MI-45

MI-46

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 047

MI 048

Optimasi Penambahan Selubung (Shroud) pada Turbin Angin


Sumbu Vertikal dengan Menggunakan
Simulasi CFD 2 Dimensi

EVAPORATION HEAT TRANSFER COEFFICIENT IN


SINGLE CIRCULAR SMALL TUBES FOR FLOW OF
C3H8 AND CO2

T. A. Fauzi Soelaiman, N. P. Tandian, dan Rizki Rachmatulloh


Institut Teknologi Bandung, INDONESIA
Laboratorium Termodinamika, Pusat Rekayasa Industri
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara &
Pusat Penelitian Energi Berkelanjutan,
Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia
Email: fauzi@termo.pauir.itb.ac.id

Agus S. Pamitrana, Nasruddina, dan Jong-Taek Ohb


aDepartment of Mechanical Engineering
University of Indonesia Kampus Baru UI, Depok (16424)
Indonesia
Phone: +62-21-7270032, FAX: +62-21-7270033, E-mail: pamitran@eng.ui.ac.id
bDepartment of Refrigeration Engineering Chonnam National University
South Korea

ABSTRAK

ABSTRACT

Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV) memiliki efisiensi yang masih lebih rendah dari
jenis Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH). Hal ini membuat penelitian turbin
angin jenis ini masih belum banyak diminati. Namun demikian, TASV memiliki
keunggulan dapat menangkap angin dari segala arah sehingga tidak memerlukan
yaw mechanism seperti pada TASH. Turbin angin dengan keunggulan seperti ini
sangat tepat diterapkan di Indonesia mengingat kondisi di Indonesia dengan arah
datang angin yang berubah-ubah. Pada penelitian ini, dilakukan simulasi untuk
mengoptimasi selubung (shroud) yang akan ditambahkan pada TASV untuk
memperbaiki efisiensinya. Selubung yang didesain dibuat sedemikian hingga tidak
mereduksi keunggulan TASV yang dapat menangkap angin dari segala arah. Metode
optimasi yang dilakukan adalah dengan simulasi 2 dimensi dengan menggunakan
Program Computational Fluid Dynamic (CFD) FLUENT. Simulasi dilakukan untuk
kondisi kecepatan angin rata-rata di Indonesia. Dari simulasi yang dilakukan,
diperoleh bentuk, ukuran, dan jumlah sekat selubung yang memberikan kecepatan
angin tertinggi di dalam selubung sebelum masuk turbin.

An experimental study of evaporation heat transfer coefficient in single circular small


tubes was conducted for flow of C3H8 and CO2 under some various flow conditions.
The test matrix encompasses the entire quality range from 0.0 to 1.0, mass fluxes from
50 to 600 kg m2 s1, heat fluxes from 5 to 70 Kw m2 and saturation temperatures
from 0 to 10C. The test section was made of circular stainless steel tubes with inner
diameters of 3.0 mm and 1.5 mm, and a length of 2000 mm in horizontal orientation.
The test section was heated uniformly by applying an electric power to the tubes
directly. Effects of mass flux, heat flux, saturation temperature and inner tube
diameter on heat transfer coefficient are reported in the present study. Laminar flow
was observed in the evaporative small tubes and considered in the modification of
boiling heat transfer coefficient and pressure drop correlations.
Keywords: natural refrigerant, C3H8, CO2, evaporation, heat transfer coefficient,
small tube

Kata kunci: Turbin Angin, TASV, selubung, CFD, simulasi.

MI-47

MI-48

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 049

MI 050

PENGUAPAN TETESAN PREMIUM

VARIATION IN LOAD AND SPEED TOWARDS


EXHAUST GAS EMISSION OF GAS ENGINE JGS 208 GS

Engkos Achmad Kosasih


Departmen Teknik Mesin, Universitas Indonesia
Gedung DTM FTUI, Kampus Baru UI Depok 16424, Indonesia
Telp.: (021) 7270032, 7864089 ext. 231 & 232 Fax.: (021) 7270033, E-mail:
kos.sri@gmail.com

ABSTRAK
Pada proses pembakaran, laju penguapan tetesan yang disemprotkan mempunyai
peran yang sangat sangat penting. Tevfik Gemci et. al. melakukan simulasi semprotan
cairan menggunakan perangkat lunak KIVA- 3V. Banyak simulasi proses
pembakaran, baik yang menggunakan perangkat lunak Fluent, perangkat lunak
KIVA-3V ataupun perangkat lunak yang lainnya, menggunakan model analogi
persamaan Ranz-Marshall dan pendekatan model film stagnan sebagai dasar untuk
menghitung laju perpindahan panas dan massa. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat kesesuaian kombinasi kedua model tersebut yang diterapkan pada tetesan
premium ( yang memiliki bilangan Lewis yang jauh lebih besar dari satu, yaitu
sekitar 3) dengan data eksperimen. Selain itu juga bertujuan membandingkannya
dengan kombinasi model analogi persamaan Ranz-Marshall dan model modifikasi
film stagnan (Kosasih E.A. dan Alhamid M.I.). Penelitian ini menggunakan alat
berupa termokopel rambut yang pada ujungnya menggantung tetesan yang akan diuji
laju penguapannya pada berbagai kecepatan dan temperatur udara yang mengalir
disekitar tetesan tersebut. Setelah dianalisa didapat hubungan antara bilangan
Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselts (Nu) dan bilangan Sherwoods (Sh).
Model modifikasi ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan
model film stagnan. Nilai bilangan Sherwood dari model modifikasi juga lebih dekat
dengan analogi Ranz-Marshall dibandingkan dengan model film stagnan.

Riman Sipahutar
1Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang-Prabumlih Km. 32, Inderalaya, Ogan Ilir, 30662, Indonesia
Email: riman_sipahutar@yahoo.com

ABSTRACT
This research conducted to study the effect of speed and load variation on the flue
gas emissions from a gas engine JGS 208 GS fueled with LPG. Load variation
conducted is at 20, 40, 60, 80 and 100 (kW) while the variation of speed is at
1100, 1300, 1500 and 1700 rpm. The results of this research show the increase of
load tends to decrease the exhaust gas emissions of CO, HC but on the contrary
for the exhaust gas emission of NOx. This research also show that the increase of
engine rotation tends to increase the exhaust gas emissions of CO, HC and NOx
at the fifth load variations. The lowest exhaust gas emissions of CO and HC were
found at the speed, n of 1100 rpm and the load, P of 100 kW while the highest
exhaust gas emissions of CO and HC were found at the speed, n of 1700 rpm and
the load, P of 20 kW.
Keywords: load variation, speed, emission, gas engine

Keywords: Tetesan, analogi perpindahan massa dan perpindahan panas, model film
stagnan, premium

MI-49

MI-50

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 051

MI 052

RANCANG BANGUN TUNGKU GASIFIER UNTUK


PEMANFAATAN TANDAN KELAPA SAWIT SEBAGAI
SUMBER ENERGI

PENGARUH TEMPERATUR CaCl2 TERHADAP


EFISIENSI THERMAL DARI
LIQUID DESICCANT DEHUMIDIFICATION SYSTEM

Adjar Pratoto, Agus Sutanto, Eldisa H. Praja, & Dicky Armenda

Slamet Wahyudi, Nurkholis Hamidi dan Figur Kamajaya


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail : slamet_w72@yahoo.co.id

Jurusan Teknik Mesin


Fakultas Teknik, Universitas Padang
Kampus Limau Manis, Padang 25163
Fax: 0751-72566, Email: adjar.pratoto@ft.unand.ac.id

ABSTRAK
ABSTRAK

Pengondisian udara pada tempat-tempat yang memiliki keadaan udara yang panas dan
lembab, amatlah dibutuhkan. Hal ini dilakukan mengingat faktor kenyamanan yang

Sumatera Barat memiliki potensi yang besar sumber energi biomassa yang berasal dari limbah
pertanian dan/atau perkebunan. Di antara sumber energi biomassa, tandan kosong kelapa
sawit (TKKS) memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan. Potensi yang dimiliki
oleh TKKS setara dengan 65 juta liter minyak tanah per tahun atau 180 ribu liter per hari.
Keunggulan TKKS dibandingkan dengan biomassa lainnya adalah dalam hal kemudahan
pengumpulan dan homogenitasnya. Untuk dapat memanfaatkan secara efisien TKKS sebagai
sumber energi diperlukan suatu teknologi konversi menjadi bentuk energi final. Gasifikasi
merupakan dalah satu teknologi konversi termal yang menghasilkan proses yang bersih. Pada
penelitian ini dilakukan rancang bangun tungku gasifier dengan bahan bakar tandan kosong
sawit untuk keperluan rumah tangga atau industri mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dalam perancangan, dipilih tungku gasifier jenis updraft. Sedangkan parameter yang
digunakan dalam perancangan antara adalah nilai kalor bahan bakar biomassa, energi yang
dibutuhkan untuk suatu keperluan tertentu, dan lama operasi tungku. Dari hasil rancangan,
langkah berikutnya adalah fabrikasi dan pengujian kinerja tungku gasifier. Untuk parameter
uji, dilakukan 3 (tiga) variasi ukuran partikel biomassa. Dari pengujian selanjutnya dilakukan
evaluasi terhadap waktu penyalaan, lama operasi, laju konsumsi bahan bakar (FCR, fuel
consumption rate) dan laju zona pembakaran (CZR, combustion zone rate). Pengamatan juga
dilakukan terhadap nyala api burner dan distribusi suhu di dalam kolom reaktor. Hasil
pengujian di laboratorium memperlihatkan warna nyala api jingga tanpa asap. Warna jingga
kemungkinan disebabkan oleh adanya partikel karbon yang terbakar di burner. Sedangkan,
dari pengamatan distribusi suhu, terlihat bahwa sebaran suhu radial relatif seragam. Waktu
penyalaan untuk partikel dengan ukuran kecil lebih pendek dibandingkan dengan pertikel
dengan ukuran yang lebih besar. Hal ini terkait dengan peningkatan luas permukaan kontak
pemanasan untuk partikel yang kecil. Ukuran partikel yang kecil juga meningkatkan lama
operasi walaupun tidak terlalu signifikan. Sedangkan, FCR dan CZR berkurang karena
penurunan porositas yang pada gilirannya meningkatkan tahanan aliran dari agen gasifikasi.

dirasakan oleh penghuninya. Pada perkembangan berikutnya pengaturan kelembaban


bukan hanya dipakai untuk kenyamanan belaka namun juga dipakai dalam berbagai
proses seperti pengeringan. Sasaran utama yang hendak dicapai dalam pengondisian
udara adalah penurunan kelembaban, kelembaban relatif berkisar 40%-70%.
Desiccant Dehumidification System (DDS) adalah alternatif yang layak dipakai saat
ini. Proses dehumidifikasi merupakan suatu proses penurunan kadar air dalam
udara.Sedangkan desiccant adalah suatu zat yang dapat menyerap uap air yang
terdapat dalam udara (higroskopis). Untuk meningkatkan proses dehumidifikasi, bisa
dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memvariasikan kecepatan udara
inlet dan temperatur desiccant yang disemprotkan ke dalam sistem. Dalam penelitian
ini digunakan metode eksperimental. Pada penelitian ini digunakan wiper washer assy
sebagai alat bantu untuk memompakan desiccant dari penampung yang akan
disemprotkan melalui spray nozzle. Variasi kecepatan udara inlet yang digunakan
sebesar 1,439 m/s; 1,554 m/s; 1,661 m/s; 1,857 m/s dan 1,948 m/s. Sedangkan variasi
temperatur desiccant yang disemprotkan ditentukan sebesar 40 C, 50 C dan 60 C.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar kecepatan udara inlet dan
temperatur desiccant yang disemprotkan maka transfer energinya semakin tinggi
karena uap air yang diikat desiccant semakin banyak. Dari peningkatan transfer
energi maka akan diiringi peningkatan efisiensi thermal dari sistem. Transfer energi
tertinggi yaitu 1,654 kJ/s didapatkan pada kecepatan udara inlet sebesar 1,948 m/s dan
temperatur desiccant 60 C. Sedangkan efisiensi thermal terbesar yaitu 92,3 %
didapatkan pada kecepatan udara inlet sebesar 1,948 m/s dan temperatur desiccant 60
C.

Keywords: tungku, biomassa, gasifier, tandan kosong kelapa sawit

Kata kunci : temperatur desiccant, dehumidifikasi, transfer energi, efisiensi thermal

MI-51

MI-52

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 053

MI 054

KARAKTERISASI THERMAL PRECIPITATOR SEBAGAI


SMOKE COLLECTOR DENGAN MENGGUNAKAN GAS
SENSOR

PENGUJIAN PEMBEBANAN STATIK PADA DESAIN


STRUKTUR GANDAR RODA BELAKANG UNTUK
PROTOTIPE KENDARAAN HIBRIDA
RINGAN DTM-UI

Imansyah Ibnu Hakim, Bambang Suryawan, I Made K. , Nandy Putra


Danardono Agus Sumarsono1, Raka Cahya Pratama2, M. Satrio Utomo3
Departement of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering University of
Indonesia
Kampus UI Depok 16424 Jawa Barat
Phone : 62-21-7270032, Fax: +62-21-7270033, E-mail : imansyah@eng.ui.ac.id

ABSTRAK
Salah satu penyebab pencemaran udara adalah polusi yang disebabkan oleh aerosol
smoke, salah satunyadan memberikan kontribusi yang cukup besar adalah asap rokok.
Bahaya asap rokok bagi manusia dapatmerusak paru-paru, gangguan janin pada ibu
hamil, dan gangguan pertumbuhan serta perkembangan diripada balita. Oleh karena itu
perlu diupayakan penangulangan pencemaran yang disebabkan oleh asaprokok yang
memiliki diameter partikel rata-rata 0,1 m 1 m. Pada studi literatur didapatkan
bahwauntuk diameter partikel 0,1 m 1 m salah satu metode penyaringan udara yang
optimal yaitu menggunakan thermal precipitator. Thermal precipitator adalah salah satu
tipe penyaringan udara berbasis thermophoretic force, yaitu bila ada perbedaan
temperatur antara dua buah plat, maka akan menimbulkan gaya dan partikel-partikel
yang berada di antara kedua plat tersebut akan bergerak menuju ke daerah yang memiliki
temperatur yang lebih rendah akibat gaya tersebut. Dalam rangka upaya membantu
pengendalian dan mengurangi pencemaran udara, pada penelitian ini dibuat suatu alat
uji thermal precipitator untuk mendepositkan partikel-partikel yang ada di dalam udara
dengan memanfaatkan gaya thermophoretic. Gaya tersebut adalah gaya yang diberikan
kepada partikel yang tersuspensi di suatu aliran fluida. Penelitian ini menggunakan gas
sensor untuk melihat karakterisasi dari thermal precipitator. Dari hasil eksperimen dan
analisa dapat diambil kesimpulan bahwa thermal precipitator ini dapat digunakan
sebagai smoke collector. Hal ini dibuktikan dengan melakukan observasi dengan
mengukur kadar asap yang dapat didepositkan oleh thermal precipitator ini.

Kata kunci : thermal precipitator, smoke collector, gas sensor

1Departemen Teknik Mesin, Universitas Indonesia, danardon@eng.ui.ac.id


2Departemen Teknik Mesin, Universitas Indonesia, raka.cahya81@ui.ac.id
2Departemen Teknik Mesin, Universitas Indonesia, m.satrio@ui.ac.id

ABSTRAK
Dalam riset ini telah dirancang konsep dan pembuatan gandar roda belakang untuk kendaraan
hemat energi berbasis teknologi hibrida serial-paralel antara mesin pembakaran dalam dan
motor listrik magnet permanen .Konsep rangka mengadopsi sebagian rancangan prototipe
yang sudah ada di laboratorium DTM-UI. Konsep ini lebih bersifat rekayasa dan memodifikasi
komponen lokal sebanyak mungkin agar dapat digunakan dalam desain. Sistem traksi gandar
ini tidak menggunakan gigi diferensial namun menggunakan dua unit freewheel pada roda kiri
dan kanannya. Sehingga, daya dan torsi yang diteruskan ke roda belakang dapat diteruskan
pada kedua roda secara proporsional. Demikian pula pada traksi untuk memadukan tenaga
mesin dan motor listrik digunakan mekanisme freewheel yang dipasangkan pada kedua poros
keluarannya. Rancangan ini diharapkan dapat menghasilkan prototipe kendaraan ringan
hibrida yang cukup aman dan murah. Pengujian pembebanan statik dalam riset ini merupakan
analisis dinamis awal terhadap struktur gandar belakang kendaraan hibrida ringan tersebut
untuk mengetahui parameter defleksi statik yang terjadi pada setiap komponen pada gandar
agar didapat rancangan yang ringan, kokoh dan mudah dalam manufakturnya. Simulasi
perhitungan memanfaatkan perangkat lunak Inventor serta pengujian skala penuh
laboratorium untuk tiga rancangan berbeda pada struktur batang penghubung yang berbentuk:
setengah lingkaran, segiempat dan segitiga. Hasil simulasi untuk asumsi pembebanan 1000 N
arah vertikal dan 800 N arah horisontal menghasikan bentuk parabola defleksi maksimum
sebesar 2,49 mm, kemudian pada pengujian laboratorium didapat besaran defleksi maksimum
sekitar 2,46 mm. Dengan kondisi pembebanan maksimum tersebut tegangan dalam struktur
gandar dengan batang penghubung berbentuk setengah lingkaran masih dalam ranah elastis.
Sedangkan pada desain gandar dengan batang penghubung berbentuk segiempat dan segitiga
dengan asumsi material yang sama seperti pada bentuk lingkaran, maka didapat simpangan
masingmasing sekitar 1,475 mm dan 2,951 mm. Pemilihan struktur bentuk segiempat menjadi
fokus untuk pengujian selanjutnya termasuk rancangan bentuk dan dimensinya agar dapat
memenuhi kriteria dengan berat ringan dibandingkan dengan kedua desain lainnya.
Kata Kunci : Analisis struktur gandar, pembebanan statik.

MI-53

MI-54

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 055

MI 056

Efek Medan Magnet di Intake Manifold Terhadap Unjuk


kerja Mesin Diesel Satu Silinder

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGEMBANGAN


GENERATORTERMOELEKTRIK
SEBAGAI SUMBER LISTRIK

Abrar Riza1), Jeffry Yansen2)


1
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Tarumanagara Jl. S. Parman no.1 Grogol Jakarta
Telepon : 021-5672548 Email : abararriza04@yahoo.com
ABSTRAK
Salah satu usaha untuk meningkatkan unjuk kerja mesin Otto adalah
dengan memberikan medan magnet pada aliran bahan bakar di intake
manifold. Medan magnet yang diberikan pada bahan bakar dapat
menyebabkan terjadinya resonasi partikel-partikel bahan bakar.
Kondisi ini dapat memperlemah dan bahkan memecah rantai
hidrokarbon sebelum masuk ruang bakar, sehingga reaksi pembakaran
didorong lebih baik. Peningkatan untuk kerja akibat medan magnet ini
mengacu dengan mengamati besarnya daya yang dihasilkan, kosumsi
bahan bakar, efisiensi termal. Peningkatan untuk kerja mesin
mengunakan medan magnet di intake manifold dibandingkan dengan
kondisi unjuk kerja mesin standar. Adapun hasil yang didapat dengan
pengaruh medan magnet tersebut antara lain dengan peningkatan daya
sebesar 14%, penurunan pemakainan bahan bakar spesifik sebesar
37% dan peningkatan efisiensi termal 22%. Peningkatan unjuk kerja
secara umum terjadi pada puran mesin menengah atau sedang.
Keyword: medan magnet, melemahkan, ikatan bahan bakar

Zuryati Djafara,*, Nandy Putrab, R.A. Koestoerb


aTeknik Mesin Universitas Hasanuddin
bTeknik Mesin Universitas Indonesia
*Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Indonesia
Laboratorium Perpindahan Kalor, Heat Transfer Research Group
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus Baru UI Depok 16424
Phone: +62-081355026518, Fax: 021-7270033, E-mail: ydjafar@yahoo.com

ABSTRACT
Thermoelectric module is thermo element devices that can take advantage heat and to
convert into electric energy. As an electrical energy generating system, these elements
are not noisy, easy to maintain and relatively small dimension, light and friendly to
the environment because it does not produce pollution. This research aims to examine
the characteristics of thermoelectric modules which are used as thermoelectric
generators and to determine the optimal voltage difference that can be generated.
This research started by the design of a thermoelectric generator is a simple model
system in which the thermoelectric module is mounted on a copper plate that it
functions as a solar collector and further testing of the generator system. The
research results show that the intensity of solar radiation affects the temperature
difference obtained between the two sides of the modules; For the single
thermoelectric module (TEG), temperature difference (T), maximum of about 5.02
C with voltage difference (V), maximum of 143,40 mV. And for the double
thermoelectric module (TEG) that is connected in the thermal seies indicate the
temperature difference (T), maximum around 12.42 C with voltage difference (V)
to a maximum of 316.14 mV while the modules are connected in series electricity to
generate maximum T of about 10 C with V of about 200 mV.
Keywords: thermoelectric generator, solar radiation, temperature difference, voltage
difference.

MI-55

MI-56

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 057

MI 058

KARAKTERISTIK PERAMBATAN API MELALUI


CELAH SEMPIT DENGAN BAHAN BAKAR CAMPURAN
LPG DAN OKSIGEN

ANALISIS NUMERIK SIFAT-SIFAT TRANSIEN ALIRAN


FLUIDA PANAS BUMI
Khasani

Jayan Sentanuhady, Eko Prabowo dan Tri Agung Rochmat


Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Jalan Grafika 2, Yogyakarta 55281, Indonesia. Phone & Fax 0062-274-513668
Email: jayan@ugm.ac.id

ABSTRACT
Perambatan api yang melalui celah sempit akan mengalami rugi-rugi kalor yang
besar akibat perpindahan kalor. Jika rugi-rugi kalor ini lebih besar daripada energi
yang dihasilkan dari proses pembakaran, api yang merambat akan mengalami
penurunan suhu. Penurunan suhu yang menyebabkan suhu api berada di bawah
autoignition temperature campuran akan menyebabkan api padam (flame quenching).
Percobaan dilakukan dengan melewatkan api campuran LPG dan oksigen melalui
celah sempit yang terbuat dari aluminium. Pengukuran dilakukan terhadap tekanan
ruang sebelum celah sempit (upstream) dan ruang setelah celah sempit
(downstream). Selain pengukuran tekanan dilakukan juga pengambilan data gambar
dengan high speed video camera. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa
dengan memperkecil lebar celah maka rugi-rugi kalor yang terjadi akan semakin
besar hingga dapat membuat kecepatan perambatan api menurun. Terdapat dua
kondisi yang dapat diobservasi dalam penelitian ini, reaksi pembakaran berhasil
merambat melalui celah sempit dan pembakaran pada downstream akibat jet ignition.
Selain itu didapat pula hasil bahwa tekanan awal campuran berpengaruh terhadap
kecepatan perambatan api. Semakin besar tekanan awal campuran maka semakin
besar pula kecepatan api yang dihasilkan.
Keyword: Flame propagation, jet ignition, celah sempit

Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik


Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281, Indonesia
Phone: +62-274-521673, FAX: +62-274-521673, E-mail:
khasani@ugm.ac.id
ABSTRAK
Kemampuan produksi sebuah sumur panas bumi dievaluasi dengan cara mengukur
tekanan kepala sumur dan laju aliran massa pada beberapa nilai tekanan kepala
sumur. Dengan melakukan kontrol terhadap katup utama akan dihasilkan perubahan
tekanan kepala sumur dan laju aliran massa. Namun demikian, waktu yang
dibutuhkan oleh variabel-variabel ini untuk menuju keadaan stabil tergantung pada
sifat-sifat aliran dari campuran aliran dua fasa air-uap di dalam sumur. Kemampuan
produksi sumur juga ditentukan oleh parameterparameter reservoir di antaranya
permeabilitas reservoir, suhu dan tekanan reservoir. Dengan demikian, sifatsifat
transien produksi sumur penting untuk dianalisis. Dalam penelitian ini simulator
WELBORE (Miller, 1980) akan digunakan untuk keperluan tersebut. Untuk
mengevaluasi pengaruh lama waktu operasi pengontrolan katup terhadap sifat-sifat
transien produksi sumur, akan dipilih perubahan nilai laju alir massa berupa fungsi
tangga dan linier dengan beberapa interval waktu di kepala sumur. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan oleh tekanan kepala sumur untuk stabil
pada peningkatan laju aliran massa yang diberikan dalam bentuk fungsi tangga akan
lebih lama dibandingkan dengan peningkatan laju aliran massa berupa fungsi linier.
Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membuka katup utama akan
menghasilkan kondisi stabil yang lebih cepat untuk tekanan kepala sumur.
Kata Kunci: Sifat-sifat transien, aliran fluida, produksi sumur, analisis numerik

MI-57

MI-58

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 059
STUDI AWAL PENGEMBANAN SPEED BUMP
PEMBANGKIT DAYA
Harus LG, Cahyo Untoro, Debbyta Primaswari, Hamzah
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, ITS
Jl.Arif Rahman Hakim, Kampus ITS Keputih, Sukolilo-Surabaya (60111)
Jawa Timur, Indonesia
Phone: +62-31-5946230, FAX: +62-31-5922941, E-mail: masharus@me.its.ac.id

ABSTRAK
Speed bump adalah mekanisme yang dipasang pada jalan untuk mengurangi laju
kendaraan dengan tujuan keamanan. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah speed
bump yang memiliki fungsi ganda,yaitu mengurangi laju kendaraan dan sebagai
pembangkit daya. Gerak translasi kendaraan diubah menjadi gerak naik turun speed
bump, dan kemudian menjadi gerak rotasi pada sistem pembangkit daya yang
terhubung dengan speed bump. Gerak rotasi pada sistem pembangkit daya diubah
menjadi listrik dengan menggunakan prinsip induksi magnetik. Sistem pembangkit
daya terdiri dari pasangan roda gigi, magnet permanen dan kumparan. Prototipe
kemudian diuji pada tingkat kecepatan dan massa penumpang yang bervariasi. Besar
voltase dan arus yang dibangkitkan diukur. Hasil pengujian menunjukkan untuk
massa pengendara 52 kg dan variasi kecepatan sepeda motor 5,10, dan 20 km/jam,
dihasilkan tegangan 3V; 2,6V; dan 2,4V. Untuk massa pengendara 76 kg dan variasi
kecepatan sepeda motor 5,10, dan 20 km/jam, dihasilkan tegangan 3,9V; 3,4V; dan
2,6V. Sementara untuk massa pengendara 100 kg dan variasi kecepatan sepeda
motor 5,10, dan 20 km/jam, dihasilkan tegangan 5,6V; 4V; dan 2,8V.
Kata kunci: Speed bump, pembangkit daya, energi mekanik, energi listrik, induksi
magnetik

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 060
PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER
BERBASIS THERMOPHOSIS DAN KARBON
Ferdiansyah N. Iskandar, Ari Widiarto, Ario Ardianto, Nandy Putra
Laboratorium Perpindahan Kalor
Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus UI Depok 16424, Indonesia
E-mail: nandyputra@eng.ui.ac.id

ABSTRAK
Asap rokok disebut juga Environmental Tobacco Smoke mengandung fase gas dan

komponen partikulat. Environmental Tobacco Smoke terdiri dari Mainstream Smoke


berupa asap yang dihembuskan oleh perokok dan Sidestream Smoke berupa asap
yang dihasilkan dari ujung rokok yang terbakar. Sidestream Smoke adalah komponen
utama Environmental Tobacco Smoke dengan kandungan hampir seluruh dari total
fase gas dan lebih dari setengah dari total komponen partikulat. Oleh sebab itu
perlindungan terhadap perokok pasif dapat dilakukan dengan menciptakan suatu alat
penyaring yang dapat mengurangi jumlah partikel yang dihasilkan oleh Sidestream
Smoke. Cigarette Smoke Filter merupakan rangkaian alat penyaring yang terdiri dari
filter udara konvensional, karbon aktif, dan thermal precipitator. Pengujian yang
dilakukan adalah guna mengetahui efisensi penyaringan yang dihasilkan oleh
Cigarette Smoke Filter. Pengujian dilakukan menggunakan variasi rangkaian filter,
karbon aktif, dan thermal precipitator. Analisa hasil pengujian yang dilakukan
adalah untuk mengetahui rangkaian filter dan karbon aktif yang memberikan efisiensi
penyaringan terbaik serta perbedaan temperatur pada thermal precipitator yang
menghasilkan gaya thermophoresis optimal. Dari hasil pengujian, rangkaian filter
udara konvensional, karbon aktif homogen, dan thermal precipitator pada perbedaan
temperature 35oC memberikan efisiensi penyaringan terbaik sebesar 81,81%, untuk
karbon aktif homogen memberikan efisensi penyaringan paling baik sebesar 40%
dibandingkan dengan karbon aktif tanpa pencetakan dan karbon aktif heterogen
(berlapis) yang masing-masing memberikan efisiensi penyaringan sebesar 20%. Gaya
thermophoresis memberikan pengaruh dominan terhadap partikel aerosol dalam
proses penyaringan dimana hasil terbaik terjadi pada perbedaan temperatur 25oC.
Hasil pengujian Cigarette Smoke Filter yang menggunakan sistem karbon aktif dan
thermophoresis telah mampu mengurangi jumlah partikel yang dihasilkan oleh
Sidestream Smoke dengan cukup signifikan sehingga upaya untuk melindungi perokok
pasif dapat terwujud.
Kata Kunci : Smoke, Cigarette Smoke Filter, Thermophoresis, Efisiensi Penyaringan

MI-59

MI-60

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 061

MI 062

TINJAUAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SOLAR


THERMAL SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN
DALAM INDUSTRI

UNJUK KERJA PENDINGIN ABSORPSI AMONIA-AIR


DENGAN VARIASI TEKANAN DESORBSI
Doddy Purwadianto

Ruli Nutranta, Nasruddin dan M. Idrus Alhamid


Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus Baru UI Depok 16424, E-mail: rulinutranta@gmail.com

ABSTRAK
Kebutuhan sumber energi yang semakin meningkat mendorong kita untuk mencari
dan memanfaatkan sumber-sumber yang telah ada seperti minyak bumi, batu bara dan
gas alam. Matahari sebagai penghasil tenaga panas atau kalor dibumi ini memiliki
potensi terbesar untuk dimanfaatkan. Indonesia yang terletak digaris khatulistiwa
adalah negara yang sangat berpotensi untuk memanfaatkan dan mengembangkan
tenaga surya mengingat bahwa lokasi tersebut memiliki keuntungan mendapat
penyinaran sepanjang tahun. Energi surya adalah sebuah teknologi untuk
pemanfaatan energi matahari untuk energi panas. Sebagai contoh pemanfaatan Solar
thermal bertemperatur rendah pada flate blade solar kolektor menjadi salah satu
model dalam studi literature ini. Sedangkan Solar Parabolic Concentrator
diperuntukan untuk temperatur yang sedang. Pemakaian solar thermal dapat
diimplementasikan pada beberapa bidang industri, mulai industri makanan, minuman,
tekstil, kimia dan industri lainnya.
Kata kunci : solar thermal, energi terbarukan, industri sel surya

Program Studi Teknik Mesin


Universitas Santa Dharma
Kampus III Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62-274-883037, FAX: +62-274-886529, E-mail: purwadodi@staff.usd.ac.id

ABSTRAK
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, khususnya di daerah pedesaan atau
di daerah terpencil, kebutuhan akan sistem pendingin untuk pengawetan/
penyimpanan bahan makanan, hasil panen, hasil perikanan atau vaksin imunisasi
masal untuk mengontrol wabah penyakit dan keperluan lainnya dirasakan semakin
meningkat. Sistem pendinginan yang ada saat ini kebanyakan bekerja dengan sistim
kompresi uap menggunakan energi listrik. Masalah yang ada dengan sistem
pendingin kompresi uap adalah belum semua desa atau daerah terpencil memiliki
jaringan listrik sehingga sistim pendingin sederhana yang dapat bekerja tanpa
adanya jaringan listrik merupakan alternatif pemecahan permasalahan kebutuhan
sistem pendingin di daerah pedesaan atau terpencil seperti ini. Salah satu sistem
pendingin yang tidak memerlukan energi listrik adalah sistem pendingin absorbsi
amonia-air. Sistem pendingin absorbsi amonia-air hanya memerlukan energi panas
untuk dapat bekerja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui temperatur
pendinginan terendah dan koefisien prestasi (COP) yang dapat dihasilkan sistim
pendingin amoniak-air pada beberapa variasi tekanan desorbsi. Sistem pendingin
absorbsi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 komponen utama: (1)
generator yang sekaligus berfungsi sebagai absorber, (2) keran pemisah generator
dan evaporator dan (3) evaporator yang sekaligus berfungsi sebagai kondensor.
Variabel yang divariasikan pada penelitian ini adalah tekanan desorbsi (105 psi dan
145 psi) dan penggunaan katup ekspansi pada akhir proses desorbsi (dengan katup
dan tanpa katup). Dari penelitian ini didapatkan temperatur evaporator terendah
yang bisa dihasilkan adalah 5oC dan COP tertinggi 0,96 yang dihasilkan dengan
proses absorbsi tanpa katup dan pada variasi tekanan desorbsi 145 psi.
Kata kunci : absorpsi, energi panas, amoniak, unjuk kerja

MI-61

MI-62

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 063
MASS DIFFUSIVITY PADA PENGERINGAN BEKU VAKUM
ALOEVERA AKIBAT VARIASI TEMPERATUR PEMANAS
(POSISI ATAS DAN POSISI BAWAH)
DARI PANAS BUANG KONDENSER
Muhamad yulianto, M. Idrus Alhamid, Nasruddin
Laboratorium Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara
Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia
Kampus UI Depok 16424, INDONESIA
Ph. +62 21 7270032, Fax. +62 21 727003
Email : muhamad_yulianto@yahoo.com

ABSTRAK
Pengeringan Beku Vakum adalah proses dehidrasi dimana air (dalam bentuk
es/padatan) dipindahkan atau berubah wujud menjadi gas dengan jalan sublimasi
secara langsung. Sublimasi tersebut dimulai dari permukaan material yang kemudian
menuju ke pusat bahan. Keunggulan dari sistem pengeringan beku vakum
diantaranya adalah tidak merusak bentuk, penampilan, rasa, teksture, kandungan
biologi dan gizi yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu metode pengeringan
ini sangat cocok diterapkan untuk bahan dasar yg digunakan untuk medis dan
kosmetik. Objek pada penelitian ini adalah Aloevera atau sering disebut lidah buaya.
Aloevera adalah salah satu jenis tanaman obat yang banyak tumbuh dengan subur di
wilayah Indonesia yang digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan, kosmetik dan
perawatan kesehatan. Pada penelitian ini objek aloevera terlebih dahulu diblander
sebelum masuk ke proses pengeringan beku vakum pada temperatur kamar 25oC.
Salah satu tahap proses pengeringan beku adalah proses sublimasi. Pada proses
sublimasi dibutuhkan panas yang disediakan secara kontinyu. Semakin besar
temperatur panas yang disediakan akan memperbesar laju pengeringan dan akan
mempercepat waktu pengeringan. Pada penelitian ini, temperatur pemanas
disediakan dengan memanfaatkan panas buang kondenser dari sistem refrigerasi
yang digunakan sebagai cold trap. Temperatur pemanas yang terdiri dari pemanas
pada posisi bawah dan posisi atas divariasikan dari 22oC (Tanpa pemanas), 26oC,
28oC, 30oC dan 32oC. Hasil Penelitian menunjukan bahwa dengan menaikan
temperatur pemanas akan meningkatkan laju pengeringan yang mempercepat waktu
pengeringan. tetapi tidak merubah mass diffusivity dari material aloevera atau lidah
buaya

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI 064
PENGUJIAN PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PADA
HEAT SINK PLAT JENIS EXTRUDED DAN HEAT SINK
PLAT DENGAN SLOT
Bambang Yunianto
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl..Prof. Sudarto, SH. Tembalang Semarang
Jawa Tengah , Indonesia
Phone: ( 024) 7460059, E-mail: b_yunianto@undip.ac.id
ABSTRAK
Komponen elektronik ataupun micro prosesor yang menghasilkan panas umumnya
dipasang pada heat sink sebagai elemen pelepas panas. Unjuk kerja heat sink
tergantung dari jenisnya. Ada beberapa jenis heat sink yang sering digunakan, antara
lain heat sink plat bersirip jenis extrude, heatsink dengan slot segaris dan heat sink
slot selang-seling. Pengujian dilakukan terhadap ketiga jenis heat sink tersebut untuk
mengetahui masing-masing unjuk kerjanya, yang dinyatakan dengan bilangan
Nusselt. Ukuran ke tiga heat sink masing-masing mempunyai panjang 12 cm dan
lebar 8 cm. Tinggi sirip 40 mm dan jarak antar sirip 9 mm. Aliran diantara sirip
dinyatakan sebagai aliran dalam saluran tertutup (internal flow), yaitu dengan
membuat selubung disisi atas dan samping heat sink. Sebagai fluida kerja digunakan
udara dengan variasi kecepatan 2, 3, 4, 5, 6 m/dt dan sebagai sumber panas adalah
elemen pemanas 60 watt. Dari hasil pengujian ini, diketahui bahwa Bilangan Nusselt
terbaik terjadi pada heat sink dengan slot. Perbedaan antara jenis extrude dan jenis
slot cukup nyata, sementara perbedaan antara jenis slot segaris dan selang seling
sangat kecil.
Kata kunci : heat sink, kecepatan, jarak slot dan bilangan Nusselt

Keywords: Pengeringan beku vakum, Mass diffusivity, Waktu pengeringan, Aloevera,


pemanas atas dan bawah

MI-63

MI-64

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-065

MI-066

KAJI EKSPERIMEN: PERBANDINGAN PENGGUNAAN


BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX
TERHADAP UNJUK KERJA MESIN PADA
SEPEDA MOTOR SUZUKI THUNDER TIPE EN-125

STUDI EKSPERIMENTAL PENDINGIN ADSORPSI


ZEOLIT-AIR

Eri Sururi dan Budi Waluyo, ST


Program Studi Mesin Otomotif Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Magelang
Jl. Mayjend Bambang Soegeng km 5 Mertoyudan Magelang 56172
Telp./ Fax. (0293) 326945, E-mail : otobudy@yahoo.com

ABSTRAK
Mesin mobil maupun sepeda motor memerlukan jenis bahan bakar yang sesuai
dengan desain mesin itu sendiri. Anggapan umum yang beredar dilapangan adalah
bahwa penggunaan pertamax mampu meningkatkan unjuk kerja mesin yang
mempunyai spesifikasi pabrik berbahan bakar premium. Pada motor bakar, unjuk
kerja mesin sangat dipengaruhi oleh fenomena pembakaran didalam mesin itu
sendiri. Semakin sempurna proses pembakaran di setiap kondisi kerja mesin pada
mesin tersebut, semakin tinggilah prestasi mesin yang dihasilkan. Beberapa hal yang
menentukan kesempurnaan pembakaran adalah perbandingan kompresi mesin
(Compression Ratio), Ketepatan waktu pembakaran, perbandingan campuran udara
dan bahan bakar serta homogenitas campuran. Kesalahan penggunaan bahan bakar
bisa menyebabkan fenomena knocking yang selanjutnya akan memperpendek usia
komponen-komponen mesin itu sendiri. Parameter prestasi mesin yang dipakai dalam
penelitian ini adalah konsumsi bahan bakar spesifik (Specific Fuel Consumtiont /SFC
). Dari hasil pengujian dihasilkan torsi tertinggi 10,21 kgf.m pada putaran 6000 rpm
pada jenis bahan bakar premium dan daya tertinggi untuk premiun dan pertamax
menunjukan hasil yang sama yaitu: 10,85 HP pada putaran yang sama yaitu 10000
rpm. Pada hasil pengujian SFC pada putaran mesin 5000 rpm 8000 rpm premium
menunjukan nilai SFC yang lebih kecil sedangkan untuk putaran mesin 9000 rpm ke
atas menunjukan SFC premium sedikit lebih tinggi dari pertamax.

Wibowo Kusbandono dan FA. Rusdi Sambada


Jurusan Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma
Kampus 3 Paingan Maguwoharjo Sleman Jogjakarta, Indonesia
Phone: +62-0274-883037,
E-mail: kusbowo@yahoo.co.id dan rusdisambada@yahoo.co.id

ABSTRACT
In developing countries there is a growing interest in refrigeration for food
preservation. The aim of this research is to evaluate performance of a solar
adsorption refrigerator using water and zeolite. First, a laboratory apparatus was
constructed. The water vapor in the evaporator is adsorbed by zeolite and the water
cools down. The zeolite is located in a vacuum tube solar collector which can be
heated by artificial sunlight. In doing so, the water is desorbed and condenses at
ambient temperature. After the collector cools down the cooling process can start
again. This process was investigated with different mass of zeolite and water. Several
data have been collected to evaluate the refrigerators performance, such as the
temperatures in several points of the components, the total incident solar radiation
and the ambient air temperature. Typical results are: the water temperature reached
22OC with a corresponding coefficient of performance (COP) of 0.056.
Keywords: solar refrigerators, water, zeolite, adsorption, COP

Kata Kunci : SFC, Prestasi Mesin.

MI-65

MI-66

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-067

KARAKTERISASI SIFAT-SIFAT PEMBAKARAN BAHAN


BAKAR PADAT RAMAH LINGKUNGAN YANG
BERASAL DARI SAMPAH KOTA
Toto Hardianto1, Aryadi Suwono1, Ari Darmawan Pasek1, dan Amrul2
1Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Bandung
2Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung
Kontak Person: Toto Hardianto
Lab. Termodinamika, Pusat Rekayasa Industri, ITB
Jl. Ganesha no. 10 Bandung 40132
Telp/fax: (022) 250 23 42, Email: toto@termo.pauir.itb.ac.id

ABSTRAK
Pembakaran sampah padat perkotaan secara langsung menghasilkan kalor
pembakaran yang rendah dan gas emisi yang berbahaya bagi kesehatan dan
lingkungan. Melalui proses torefaksi, kualitas sifat-sifat sampah sebagai bahan bakar
dapat ditingkatkan, terutama nilai kalornya, sehingga setara dengan batubara jenis
sub-bituminous. Bahan bakar padat hasil torefaksi tersebut juga ditargetkan untuk
bersifat ramah lingkungan yang ditandai dengan kandungan emisi gas buang yang
tidak membahayakan bagi kesehartan dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah
melakukan kaji eksperimental untuk mendapatkan karakteristik nilai kalor dan gas
emisi hasil pembakaran bahan bakar padat hasil torefaksi yang berasal dari sampah
kota, dibandingkan dengan pembakaran sampah langsung. Melalui simulasi dengan
menggunakan software Cyclo-Tempo, sampah kota dan bahan baker padat produk
torefaksinya dibakar pada tungku yang temperaturnya dapat dikontrol secara
kontinu, dan emisi gas hasil pembakarannya dapat dihitung untuk kemudian
diidentifikasi dan dianalisis. Bahan bakar padat hasil torefaksi sampah mempunyai
nilai kalor setara dengan batubara subbituminous dan menghasilkan emisi gas buang
yang lebih ramah lingkungan dibandingkan gas emisi hasil pembakaran sampah kota
secara langsung.
Kata Kunci: bahan bakar padat, torefaksi sampah, nilai kalor, gas emisi, ramah
lingkungan

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-068

KARAKTERISTIK MODEL KINCIR ANGIN POROS


HORISONTAL DENGAN TRANSMISI
KOPLING SENTRIFUGAL
Budi Sugiharto
Program Studi Teknik Mesin
Universitas Sanata Dharma
Kampus III Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62-274-883037, FAX: +62-274-886529, E-mail: sugih@usd.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mencari karakteristik Model Kincir Angin Poros Horisontal
dengan menggunakan transmisi kopling sentrifugal. Kincir Angin Poros Horisontal
dengan delapan blade dihubungkan dengan transmisi sabuk dan roda gigi untuk
menaikkan putaran kemudian dihubungkan ke kopling sentrifugal sebelum
dihubungkan ke generator. Peralatan ini diuji dalam terowongan angin dengan
mengatur kecepatan angina berkisar 8 m/s sampai dengan 4m/s. Kopling sentrifugal
yang digunakan dengan beberapa variasi, yaitu menggunakan kekakuan pegas
konstan (k = 450 N/m) dengan variasi berat bandul yaitu 20 gr, 30 gr dan 40 gr,
serta berat bandul konstan (40 gr) dengan variasi kekakuan pegas yaitu 450 N/m, 475
N/m dan 500 N/m. Listrik keluaran generator dihubungkan ke beban (lampu) dengan
besaran bervariasi yaitu 8W, 16W, 24W dan 32 W. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kincir mulai bekerja (terhubung dengan generator) tergantung dari besaran
berat bandul dan kekakuan pegas. Pada pegas konstan semakin besar berat bandul
semakin rendah kecepatan angin yang diperlukan untuk menghubungkan kopling
sentrifugal dengan hasil sebagai berikut berat bandul 20 gram bekerja pada
kecepatan angin 4,68 m/s, berat bandul 30 gr pada kecepatan angin 4,28 m/s dan
berat bandul 40 gram pada 4,45 m/s. Pada berat bandul konstan semakin besar
kekakuan pegas semakin besar kecepatan angin yang diperlukan agar kopling
sentrifugal dapat bekerja .yaitu kekakuan pegas 450 N/m bekerja pada kecepatanan
angin 4,45 m/s,kekakuan pegas 475 N/m pada kecepatan angin 4,62m/s, dan
kekakuan pegas 500 N/m pada kecepatan angin 4,96m/s. Pada kekakuan pegas
konstan diperoleh efisiensi total tertinggi pada berat bandul 30 gram sebesar 18,12
%, sedang pada berat bandul konstan diperoleh efisiensi tertinggi pada kekakuan
pegas 475 N/m sebesar 20 %..
Kata kunci: Kincir Angin Poros Horisontal, Kopling sentrifugal, generator, berat
bandul

MI-67

MI-68

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-069

PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI


ETANOL DAN PENGUJIAN SIFAT FISIKA
BIOGASOLINE
I Gusti Bagus Wijaya Kusuma
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Udayana
Jln Kampus Unud, Bukit Jimbaran Bali
Telp : (0361) 703321, Fax : (0361) 703321, Email : wijaya.kusuma@me.unud.ac.id

ABSTRAK
Serangkaian penelitian telah dilakukan oleh beberapa ahli untuk mengatasi krisis
energi di berbagai negara, mulai dari pembuatan etanol dan biogasoline (campuran
antara gasoline dan alkohol), pemakaian bahan bakar gas, hingga proses pembuatan
bahan bakar alternatif pengganti bensin lainnya. Dalam penelitian ini, pembuatan
alkohol dari sampah organik dilakukan dengan metoda fermentasi dalam ruang
tertutup (anaerob). Diharapkan proses ini dapat mempercepat proses pembuatan
alkohol dan dengan kadar alkohol yang cukup tinggi. Dari hasil pengujian
didapatkan bahwa untuk menghasilkan alkohol diperlukan campuran 1 kg sampah
organik dengan 1 butir yeast dengan kadar alkohol 10,1%. Agar layak menjadi
campuran (aditif) dalam biogasoline maka alkohol 10,1% tersebut didestilasi
bertingkat hingga menghasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi, yang divariasikan
mulai dari kadar 90%, 93% dan 95%. Setelah itu dibuat biogasoline dengan variasi
campuran 90:10, 85:15 dan 80:20 untuk bensin dan alkohol. Dari hasil pengujian
dapat diketahui bahwa biogasoline dengan rasio campuran 90:10 dengan kadar
alkohol 95% ternyata memiliki sifat-sifat fisika yang meliputi massa jenis, kekentalan
dan nilai kalor, titik nyala dan titik bakar yang mendekati sama dengan bensin murni.
Artinya untuk menghasilkan biogasoline 100 ml dan memiliki sifat fisika yang
mendekati sama dengan bensin murni diperlukan bensin sebanyak 90 ml dan alkohol
dengan konsentrasi 95% sebanyak 10 ml.
Kata kunci : Alkohol, limbah organik, biogasoline.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-070
KINERJA MENARA PENDINGIN UNTUK KEBUTUHAN SISTEM
PENGKONDISIAN UDARA PADA KONDISI IKLIM TROPIS BASAH
Budihardjo
Laboratorium Teknik Pendingin dan Tata Udara
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Kampus UI Depok
Email: budihardjo@eng.ui.ac.id

ABSTRAK
Menara pendingin merupakan alat penukar kalor dan massa untuk kebutuhan penurunan air
pendingin kondenser atau proses industri lainnya. Pada bidang Tata Udara, menara pendingin
umumnya terintegrasi dengan sistem Centrifugal Water Chiller. Unjuk kerja menara pendingin
(cooling tower) sangat tergantung pada temperatur bola basah udara ambient/lingkungan (wet
bulb temperature), approach (beda temperatur air keluar menara pendingin dengan
temperatur bola basah udara lingkungan setempat) dan laju alir air pendingin. Demikian pula
dengan range (selisih temperature air masuk dan meninggalkan menara pendingin) dan
approach akan berpengaruh pada unjuk kerja mesin refrigerasi (water chiller). Kajian awal
berupa pengambilan data di lapangan yang dikombinasikan dengan telaah teoretis dilakukan
untuk mengetahui pengaruh parameter laju alir air menara pendingin, temperature bola basah
dan approach terhadap unjuk kerja menara pendingin jenis induced draft counterflow
kapasitas 350 ton of refrigeration. Temperatur bola basah udara akan menentukan seberapa
besar approach yang dapat dicapai dan ini akan menentukan besarnya/ukuran menara
pendingin. Oleh karenanya, sebelum dilakukan proses rancangan dan pemilihan menara
pendingin, data temperatur bola basah harus dipilih/ditetapkan sesuai dengan kondisi
setempat. Data-data pengukuran lapangan pada menara pendingin, menunjukkan bahwa nilai
range ratarata berkisar antara 2 oC 3 oC (3,6 oF 5,4 oF) sedangkan approach antara 2,1
oC 2,8 oC (3,8oF 5,0 oF). Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
pada tahun 2006 2008 temperatur bola basah di Indonesia berkisar antara 22,5 oC (72,5 oF)
sampai dengan 27 oC. (80,6 oF). Sedangkan data vendor umumnya hanya mencantumkan
unjuk kerja menara pendingin dirancang untuk temperatur bola basah udara luar sebesar 27
oC (80,6 oF). Namun kondisi ini kenyataannya hanya terjadi berapa jam saja dalam setahun.
Jika heat load (beban menara pendingin) dan temperatur bola basah dianggap konstan,
perubahan approach akan mempengaruhi biaya menara pendingin. Sebagai titik acuan, pada
approach = 7 oF (3,8 oC), biaya (relatif) dianggap = 1. Semakin rendah approach
(temperature air meninggalkan menara pendingin mendekati temperatur bola basah udara
setempat), biaya menara pendingin akan bertambah. Demikian pula halnya dengan daya motor
penggerak fan menara pendingin. Semakin rendah approach, daya fan akan meningkat.
Pemilihan menara pendingin dengan approach rendah/kecil akan meningkatkan efisiensi
chiller, namun akan menambah konsumsi energi fan dan biaya awal. Pada nilai range tertentu,
semakin rendah temperature air meninggalkan menara pendingin, maka nilai energi kW/ton
juga semakin rendah.

Kata kunci : Menara Pendingin, Temperature Bola Basah, Range, Approach, Kinerja
MenaraPendingin.

MI-69

MI-70

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-071

MI-072

KAJIAN KOMPUTASI PENGARUH POSISI KELUARAN


NOZEL TERHADAP KINERJA EJEKTOR UDARA PADA
SISTIM ALIRAN RESIRKULASI EKSTERNAL

KONTUR TEKANAN STATIS PADA DINDING


SEPANJANG LALUAN FLUIDA SUATU KASKADE
KOMPRESOR AKSIAL BLADE TIPE NACA 65-(18)10
DENGAN SUDUT SERANG BERVARIASI

Adi Surjosatyo, Fajri Vidian1) , Yulianto Sulistyo Nugroho,


Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus Baru UI Depok, Telp : 021 7270032
Email : adi_sur@yahoo.com
yulianto.nugroho@ui.ac.id
fajrividian@yahoo.com

ABSTRAK
Ejektor adalah peralatan yang di gunakan mendorong aliran fluida sekunder oleh
perpindahan momentum dan energy dari aliran primer berkecepatan tinggi (jet).
Penggunaan ejektor banyak keuntungannya yaitu reability, biaya operasi rendah,
instalasi sederhana dan ramah lingkungan. Pada penelitian ini ejektor di gunakan
untuk mensirkulasikasikan aliran udara pada suatu system secara external.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubahan posisi nozel terhadap
posisi masuk terhadap kinerja ejector melalui simulasi computacional fluid Dynamik
(CFD) dengan model turbulensi stndark k- epsilon. Posisi keluaran nozzle (Nozel
Exit Posisition/NXP) digunakan masing, -4, -3, -2, -1, 0, +1,-+2. Hasil penelitian
menunjukkan nozel dengan posisi NXP -2 mememiliki nilai yang paling enrainment
ratio (EM) yang optimum.
Kata kunci : Ejector, Kinerja, CFD, Resirkulasi, Eksternal

A.A. Adhi Suryawan

Jurusan Teknik Mesin , Fakultas Teknik Universitas Udayana


Kampus Bukit Jimbaran Denpasar 80316
Telp.: +62-361-703321, Fax: +62-361-703321, E-mail :
adhi.suryawan@me.unud.ac.id

ABSTRAK
Performansi kompressor aksial sangat dipengaruhi oleh aliran fluida yang melintasi
blade, casing, dan hub. Demi tercapainya performansi yang optimal diperlukan suatu
pemahaman terhadap aliran fluida yang melewati desain blading tersebut yang mana
dapat dilakukan dengan mengetahui kontur tekanan statis pada dinding sepanjang
laluan fluida suatu kaskade kompresor aksial. Untuk memahami karakteristik aliran
yang terjadi, dilakukan penelitian terhadap tekanan statis pada dinding salah satu
tipe blade yaitu NACA 65-(18)10. Pada penelitian, sudu akan dipasang dengan tiga
konfigurasi kaskade yaitu angle of attact ()= 00, 50, 100 , air inlet angle ()= 500,
550, 600 dan stagger angle ()= 500 dengan titik pengukuran sepanjang chord satu
space,dengan jarak 5 mm sepanjang chord dan 5 mm pada space. Dari hasil
penelitian berupa kontur tekanan statis pada dinding menunjukkan semakin besar
sudut serang () = 50 dan () = 100, separasi semakin besar terjadi pada suction side
sehingga dengan semakin besarnya separasi yang terjadi maka terjadi suatu aliran
balik (back flow) dari pressure side menuju suction side yang disebabkan oleh
adverse pressure gradient yang terjadi semakin besar.
Kata kunci : Kaskade, Sudut Serang, Tekanan Statis, Separasi, Back Flow, Adverse
Pressure Gradient, Desain Blading.

MI-71

MI-72

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-073

MI-074

EKSTRAKSI FITUR CITRA DIGITAL BANTALAN


UNTUK PEMANTAUAN
KONDISI MESIN

Pengaruh Karbondioksida pada Kecepatan


Pembakaran dari Refrigeran Hidrokarbon

Achmad Widodo dan Muhammad Huda


Jurusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro
Jl.Prof Soedharto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang
Telp. : +62-24-7460059, Fax : +62-24-7460059,
E-mail: awid@undip.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini membahas penggalian informasi melalui ekstraksi fitur citra (image)
digital bantalan mesin yang dihasilkan dari tangkapan kamera termografi
inframerah. Hasil tersebut selanjutnya diolah dengan metode pengolah citra digital
semisal segmentasi dan pengklasteran citra. Ekstraksi fitur citra dilakukan dengan
menghitung luas titik panas dan perimater pada daerah bantalan mesin. Penelitian
dilakuan dengan mengambil citra bantalan perangkat simulator kerusakan mesin
dengan memvariasikan kondisi-kondisi yang biasa terjadi pada mesin berputar
antara lain: massa tak seimbang, misalignment, kelonggaran, dan kerusakan
bantalan. Metode pengenalan pola digunakan untuk memetakan kondisi mesin
berdasarkan pola-pola yang terjadi. Dengan metode ini, kerusakan mesin dapat
didiagnosa secara dini.
Keywords: Termografi, Pengujian tanpa merusak, Pengenalan pola, Diagnosa
Kerusakan Mesin

Nasrul Ilminnafik Jurusan Teknik Mesin


Universitas Jember
Jl. Slamet Riyadi 62 Jember Jawa Timur, Indonesia
Phone/ FAX: +62-0331-410243, E-mail: nasrul.ilminnafik@gmail.com

ABSTRAKSI
Refrigeran berbasis karbondioksida dan hidrokarbon dikenal sebagai refrigeran alami
yang mulai banyak digunakan karena sifatnya yang relatif aman lingkungan.
Karbondioksida yang non flammable sebagai refrigeran memiliki tekanan kerja yang
tinggi sehingga mengurangi prestasi kerjanya, sementara hidrokarbon yang flammable
bekerja pada tekanan rendah sehingga prestasi kerja lebih tinggi dari refrigerasi
umumnya. Apabila kedunya dicampuran, maka karbondioksida akan bertindak sebagai
inhibitor yang akan menghambat terjadinya reaksi pembakaran. Campuran ini bisa
digunakan sebagai refrigeran pada sistem refrigerasi dan memberi efek refrigerasi yang
lebih baik. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental untuk mengetahui pengaruh
karbondioksida pada pembakaran refrigeran hidrokarbon. Metode yang digunakan
adalah eksperimental dengan menggunakan standar DIN 51649. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan inhibitor berupa karbondioksida mempengaruhi
kecepatan pembakaran. Penambahan CO2 pada pembakaran LPG dan udara mampu
menurunkan kecepatan pembakaran. Hal ini disebabkan adanya CO2 sebagai inhibitor
pada campuran LPG dan udara akan menghalangi terjadinya tumbukan antara molekul
LPG dan molekul udara secara langsung. Hasil ini diperkuat dengan melihat warna dari
nyala api, dimana warna api pada campuran stoikiometri berwarna biru yang
menunjukkan pembakaran berlangsung sempurna. Sedangkan pada penambahan CO2
menyebabkan nyala api berubah kekuningan. Ini menunjukkan pembakaran terjadi tidak
sempurna sehingga berpengaruh terhadap kecepatan pembakaran.
Keywords : Refrigeran hidrokarbon, Inhibitor, Karbondioksida, Kecepatan pembakaran.

MI-73

MI-74

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-075

ANALISIS PERBANDINGAN VENTURI MIXER BLUFF


BODY CYCLONE DENGAN VARIASI SUDUT PENGARAH
PADA BUKAAN KATUP REGULATOR 2700 DAN 3600
Bambang Sugiarto, Michael Aldryan
Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia
Kampus Baru UI Depok, Indonesia E-mail: bangsugi@eng.ui.ac.id

ABSTRAK
Modifikasi dilakukan untuk mendapatkan peningkatan performa mesin sepeda motor
dan mengurangi konsumsi bahan bakar yang optimal. Penelitian dilakukan dengan
cara menggunakan sepeda motor 4- tak/125 cc yang berbahan bakar pertamax (oktan
92) serta dilakukan perubahan mekanisme pencampuran antara LPG (propana
10,6% dan butana 78,16%) dan udara sebelum masuk ke dalam karburator dengan
menggunakan metode pencampuran yang lebih baik menggunakan venturi mixer 12
lubang menyilang dengan bentuk bluff body silinder dengan penggunaan cyclone
yang sudut pengarahnya divariasikan (15o, 30o, 45o). Tujuannya adalah untuk
menciptakan campuran yang lebih homogen dibandingkan venturi mixer bluff body
diameter 11 mm.
Kata Kunci : Modifikasi, LPG, Bahan Bakar, Sepeda Motor, Venturi Mixer, Cosmos
Flow, Bluff Body, cyclone

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-076

STUDI PARAMETER DAN KONDISI ANOMALI DALAM


ANALISIS RESIKO
PIPA PENYALUR BAWAH LAUT IGN WIRATMAJA
PUJA1), FADHIL
Dewabrata1), Jamiatul Akmal2)
1) Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung
2) Fakultas Teknik Universitas Lampung,
sedang studi di Institut Teknologi Bandung
Email: wirat00@yahoo.com, fadhildewabrata@yahoo.com,
jamiatulakmal@yahoo.com

ABSTRAK
Secara umum pipeline memiliki peranan penting dalam sistem transmisi dan distribusi
untuk minyak dan gas, oleh karena itu faktor keamanan menjadi bagian penting yang
harus dievaluasi. Studi lebih lanjut dilakukan terhadap analisis resiko berdasarkan
metode indeks demi meningkatkan sistem keamanan offshore pipeline. Pertama
dilakukan studi terhadap pengaruh nilai resiko berdasarkan perubahan parameter wall
thickness ratio, pressure test ratio, preventive maintenance, CIS polarization, coating
effectiveness, dan type of fluid. Kedua dilakukan studi terhadap pengaruh nilai resiko
berdasarkan kondisi anomali yang terjadi, meliputi freespan dan anodes. Hasil
menunjukkan setiap peningkatan lima parameter tersebut akan meningkatkan nilai
PoF. Peningkatan nilai PoF terbesar dipengaruhi oleh perubahan parameter coating
effectiveness, yaitu sebesar 6.87% dari nilai total PoF. Sedangkan untuk perubahan
parameter fluida produk, hasil menunjukkan bahwa propana memiliki rata-rata nilai
CoF sebesar 49.88% dari nilai CoF benzena, serta fasa gas memiliki nilai CoF yang
paling tinggi. Anomali pada freespan akan meningkatkan nilai resiko, sedangkan
anomali anodes tidak berpengaruh terhadap perhitungan nilai resiko menggunakan
metode indeks.
Kata kunci: analisis resiko, pipa lepas pantai

MI-75

MI-76

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-077

PENGARUH GEOMETRI NOSEL TERHADAP


PEMBENTUKAN KAVITASI
Muhammad Ilham Maulana dan Jalaluddin
Jurusan Teknik Mesin Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syech Abdur Rauf No.7 Darussalam-Banda Aceh, Indonesia
Phone: +62-651-51977, FAX: +62-651-7552222, E-mail: il_maulana@yahoo.com

ABSTRAK
Salah satu aspek kajian pada studi mengenai kavitasi adalah pengaruh dari geometri
nosel terhadap pola pembentukan kavitasi di dalam nosel. Untuk tujuan praktis,
penelitian lebih difokuskan pada proses pembentukan rejim super kavitasi yang
sangat erat kaitannya dengan terbentuknya pancaran aliran (spray) pada sisi keluar
nosel. Namun perlu dikaji lebih lanjut bagaimana proses pembentukan kavitasi pada
nosel dengan geometri yang berbeda dan parameter yang memegang peranan
penting di dalamnya. Pada penelitian ini, dilakukan visualisasi proses pembentukan
kavitasi pada nosel 2 dimensi (2D) dengan diameter saluran masuk yang berbeda
untuk melihat bagaimana pengaruh dari perbandingan diameter saluran masuk
terhadap diameter nosel (CU=AU/AN) terhadap kavitasi dan atomisasi. Data ini
digabungkan dengan hasil pengamatan pada nosel berbentuk silinder sebagai faktor
pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan zona kavitasi meningkat
dengan meningkatnya Cu dan sudut pembentukan spray (spray angle) maksimum
terjadi pada nila Cu 1,5 sampai dengan 2,9.
Keywords: Nosel, Kavitasi, Pancaran Aliran, Bilangan Kavitasi, Atomisas dan,
kontraksi aliran

MI-078

KAJI EKSPERIMENTAL PEMISAH PARTIKEL PADAT


DI DALAM FLUIDA DENGAN METODE VORTEX
Nusyirwan
Jurusan Tekni Mesin Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Kampus Limau Manis Padang Universitas Andalas 25163
Sumatera Barat, Indonesia
Telepon: +62-751-72586, FAX: +62-751-72566, E-mail: nusyirwan@ft.unand.ac.id

ABSTRAK
Pemisah partikel berat pada fluid banyak dibutuhkan untuk bebagai keperluan,
misalnya dalam penjernihan air, permunian minyak bumi, dan pemurnian bahan
baku arumatik. Partikel berat tersebut misalnya logam, partikel pasir, lumpur dan
zat-zat lainnya. Aplikasi dari pemisahan partikel berat dalam fluida banyak dijumpai
pada industri pertambangan yaitu memisahkan partikel logam dari material lainnya
dengan menggunakan fluida cair (air). Alat pemisah partikel yang banyak dijumpai
dipasar menggunakan bahan kimia tertentu dalam proses pemisahannya. Hal yang
demikian berakibat buruk terhadap lingkungan. Usaha untuk mengganti proses
pemisahan tersebut sangat penting diupayakan agar proses pemisahan tidak merusak
terhadap lingkungan. Salah satu yang dilakukan adalah pemamfaatan gaya Vortex
fluida dalam pemisahan partikel logam berat yang terdapat pada suatu zat cair.
Dengan gaya berat dan gaya innersia yang dimiliki oleh partikel logam, partikel
tersebut akan terpisah dari zat cair sebesar 1 gram partikel berat akan terpisah dari
zat cair dengan laju 0,5l/s..
Keyword: vorte

MI-77

MI-78

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-079

MI-080

ANALISIS EKSERGI PADA SIKLUS TURBIN GAS


SEDERHANA 14 MW INSTALASI PEMBANGKIT
TENAGA KERAMASAN PALEMBANG

STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN BAHAN


BAKAR SOLAR DAN BIODIESEL TERHADAP
KARAKTERISTIK PADA MOTOR DIESEL

a,*

Hasan Basri , Dyos Santoso


a
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sriwijaya
b
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sriwijaya
ABSTRAK
Studi ini berkenaan dengan analisis performansi siklus turbin gas sederhana pada
Instalasi Pembangkit Tenaga Keramasan Palembang dengan menggunakan konsep
eksergi, yang dapat mengatasi keterbatasan hukum termodinamika pertama; dan
didasarkan atas hukum termodinamika pertama dan kedua. Studi ini dilakukan untuk
menentukan efisiensi hukum kedua bagi instalasi tenaga tersebut secara keseluruhan
dan mengidentifikasi lokasi-lokasi dan proses-proses dimana eksergi terbuang, hilang
atau dimusnahkan dan menyarankan langkah-langkah yang dapat diambil untuk
mengurangi kerugian dan pemborosan eksergi. Hasil studi menunjukkan bahwa
pembakar memberikan kontribusi terbesar terhadap pemusnahan eksergi. Persentase
rasio pemusnahan eksergi terhadap pemusnahan eksergi total maksimum diperoleh
pada ruang bakar (82,13%), dikuti oleh kompresor (9,60%), dan kemudian turbin gas
(8,27%). Eksergi yang dibawa oleh gas buang (11,17%) dianggap sebagai suatu
kerugian. Sebagai tambahan, efisiensi eksergetik siklus terhitung rendah (21,0%)
akibat rasio kerja balik dan temperature gas buang yang tinggi.

Ellyanie
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jl.Raya Prabumulih km 32, Inderalaya-OI (30662)
ABSTRAK
Pemakaian bahan bakar minyak yang terus meningkat sementara cadangan yang
terbatas, mendorong kita untuk mengembangkan energi alternatif. Berbagai upaya
telah dilakukan guna mendapatkan sumber energi alternatif, diantaranya adalah
dengan mengembangkan bahan bakar dari sumber daya alam yang dapat
diperbaharui (renewable), yaitu minyak nabati menjadi energi alternatif seperti
biodiesel yang diperuntukan sebagai pengganti minyak solar fosil .
Pengujian dilakukan pada motor Diesel Didacta Italia Test Bed T 85 D dengan
memvariasikan bahan bakar solar dan campuran dengan biodiesel B10, B20, B30,
B40, dan B50. Setiap. Tujuannya untuk mengetahui parameter prestasi motor diesel
dengan bahan bakar campuran solar dan biodiesel.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan B10 menghasilkan daya efektif
dan efisiensi thermal lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar lainnya,
sedangkan pemakaian bahan bakar spesifik B10 lebih rendah.
Kata kunci : Biodiesel, Motor Diesel

Katakunci: Siklus turbin gas, analisis eksergi, pemusnahan eksergi, efisiensi


eksergetik, diagram Grassman

MI-79

MI-80

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-081

PROSPEK PENGGUNAAN BRIKET BATUBARA


SEBAGAI BAHAN BAKAR PENGGANTI MINYAK
DAN GAS

MI-082

KAJIAN TERHADAP NILAI EKONOMI


PENGGUNAAN BRIKET BATUBARA SEBAGAI
BAHAN BAKAR PENGGANTI BAHAN BAKAR
MINYAK DAN GAS BUMI

Hutabarat, B.,1 Pratiwi, DK2


Octavina1, Pratiwi DK2

Direktorat Jenderal Batubara dan Panas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
E_mail : marthu121@yahoo.com
1

Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia


Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
E_mail : pratiwi.diahkusuma@yahoo.com

ABSTRAK
Kondisi ekonomi global saat ini menyebabkan harga bahan bakar minyak
dan gas bumi semakin mahal.Oleh karena itu perlu dicari bahan bakar alternatif
yang lebih murah namun memenuhi syarat-syarat teknologi untuk dapat
mensubstitusi minyak dan gas tersebut.
Kajian terhadap sumber daya alam Indonesia yang kaya akan batubara
peringkat rendah menunjukkan bahwa batubara dalam bentuk briket dapat menjadi
bahan bakar pengganti dan mempunyai prospek yang baik untuk digunakan sebagai
bahan bakar untuk industri makanan, industri batik, dan industri manufaktur.dan
telah dapat menggantikan bahan baker minyak dan gas sebanyak 0.73 % dari
kebutuhan energi nasional

Keyword : Briket batubara, industri makanan, industri batik, industri manufaktur

MI-81

General Manager Briket, PT. Tambang Batubara Bukit Asam


E_mail : octavina@bukitasam.co.id
2

Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia


Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
E_mail : pratiwi.diahkusuma@yahoo.com

ABSTRAK
Kebutuhan energi nasional saat ini semakin meningkat seiring dengan
tumbuhnya industri diberbagai sektor. Sedangkan kondisi ekonomi global yang
mengakibatkan harga minyak bumi dan gas yang semakin mahal menyebabkan peran
batubara dan briket batubara sebagai sumber energi panas semakin penting. Kajian
nilai ekonomi penggunaan briket batubara untuk sumber energi pada industri
makanan, industri batik, dan industri pengecoran logam menunjukkan bahwa
penghematan biaya produksi dengan menggunakan briket dapat mencapai 65 %.
Keyword : bahan bakar minyak dan gas bumi, briket batubara, biaya produksi,
nilai ekonomi

MI-82

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-083

KAJIAN EKSPERIMENTAL DAN SIMULASI CFD


PEMBAKARAN BRIKET BATUBARA NON
KARBONISASI SECARA NATURAL DRAFT DAN
PENGAYAAN OKSIGEN UDARA PEMBAKARAN
Pratiwi, D.K.1, Nugroho, Y.S.2, Koestoer, R.A.3, Soemardi, T.P.4

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-084
PENGARUH TINGGI SUDU KINCIR AIR
TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI YANG DIHASILKAN
M Zahri Kadir, Bambang
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Indralaya 30662 Kabupaten Ogan Ilir

Post Graduate Student, Mech. Eng. Dept. Engineering Faculty, Indonesia University,
Lecturer of Engineering Faculty, Sriwijaya University
E-mail : pratiwi.diahkusuma@yahoo.com
1.2.3

Lecturer of Post Graduate Program, Mech. Eng. Depart.,


Engineering Faculty, Indonesia University

ABSTRAK
Indonesia adalah Negara yang kaya akan batubara, namun batubara yang
dijual secara domestic adalah batubara peringkat rendah dalam bentuk briket
batubara non karbonisasi. Briket ini mengandung banyak abu, uap air yang tinggi,
dan mengeluarkan asap yang hitam. Oleh karena itu briket ini kurang diminati untuk
bahan bakar rumah tangga dan lebih cocok untuk industri manufaktur.Namun
terlebih dahulu perlu kajian terhadap temperatur nyala bara briket sebagai sumber
energi panas pada industri manufaktur.
Pada penelitian ini dilakukan kajian eksperimental dan simulasi CFD
terhadap pembakaran briket batubara non karbonisasi secara natural draft dan
pengayaan oksigen udara pembakaran. Data hasil simulasi menunjukkan bahwa
temperatur nyala bara briket secara natural draft adalah 977 C dan dengan
pengayaan oksigen 1500 C, sedangkan secara eksperimental 970 C, 1350 C.
Keywords : briket batubara non karbonisasi, simulasi CFD, pembakaran natural
draft, pengayaan oksigen udara pembakaran, temperatur bara briket

MI-83

ABSTRAK
Sungai di Desa Keman Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir
merupakan sarana transportasi sehari-hari bagi penduduknya; dimana kedalaman air
sungai 2,5 m dengan kecepatan arusnya pada keadaan pasang dapat mencapai 2 m/s
atau setara dengan daya air 4000 W/m2. Kincir air merupakan pembangkit listrik
tenaga air yang tepat untuk dikembangkan di desa ini yang mayoritas penduduknya
belum menikmati listrik. Namun lebar sungai yang relatif sempit lebih kurang 3 m
menjadikan dimensi/ ukuran lebar kincir terbatas atau diperlukan kincir air dengan
tinggi sudu optimal untuk mendapatkan daya dan efisiensi yang tinggi. Telah
dilakukan penelitian terhadap sebuah kincir air undershoot tipe sudu datar yang
ditempatkan mengambang diatas sungai dengan memvariasikan tinggi sudu untuk
lebar sudu tetap. Konstruksi Kincir semuanya terbuat dari kayu terdiri dua roda
berdiameter 1,0 m, satu poros, dengan ukuran lebar sudu 2x 50 cm dan variasi tinggi
sudu 3 macam yaitu ts,1= 8 cm, ts,2= 16 cm , dan ts,3= 24 cm, dan dengan variasi
jumlah sudu 4 buah dan 8 buah tiap roda kincir. Hasil pengujian dan analisis
perhitungan menunjukkan bahwa daya dan efisiensi dipengaruhi oleh tinggi sudu.
Daya maksimum kincir terletak pada harga tinggi sudu tertentu, sedangkan efisiensi
kincir akan semakin tinggi jika tinggi sudu semakin kecil. Pada pengujian ini, daya
maksimum tercapai pada tinggi sudu ts,2= 16 cm baik untuk jumlah sudu 4 buah
ataupun untuk jumlah sudu 8 buah; sedangkan efisiensi maksimum dicapai pada
tinggi sudu ts,1= 8 cm, baik untuk jumlah sudu 4 buah ataupun 8 buah.
Kata Kunci: Kincir air, Tinggi sudu, Daya dan Efisiensi.

MI-84

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-085
PENGARUH PERUBAHAN PUTARAN FAN KONDENSOR
TERHADAP PERFORMANSI MESIN PENGKONDISIAN
UDARA
MARWANI
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Indralaya 30662 Kabupaten Ogan Ilir

ABSTRAK
Kondensor pada sistem refrigerasi adalah alat yang berfungsi untuk
membuang kalor dari sistem ke lingkungan; dimana untuk ini
kondensor dilengkapi sebuah fan untuk mengalirkan udara sebagai
fluida pengambil kalor dari kondensor. Modifikasi fan dengan
menambah fan, mengganti tipe fan atau merubah putaran fan sering
dilakukan teknisi AC untuk meningkatkan performansi sistem
pendinginan. Telah dilakukan penelitian pengaruh perubahan
kecepatan putaran fan kondensor terhadap prestasi kerja sistem
pendingin AC yang menggunakan refrigeran R-134a, yaitu pada
putaran fan 694 rpm, 889 rpm, dan 1066 rpm. Hasil penelitian
menunjukkan semakin besar putaran fan kondensor koefisien prestasi
sistem semakin meningkat. Putaran fan terendah 694 rpm
menghasilkan COP 4,6 dan pada putaran fan tertinggi 1066 rpm COP
yang dihasilkan adalah 5,8.
Kata Kunci: Putaran fan kondensor, COP.

MI-85

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-086
RANCANG BANGUN ALAT PENGERING UBI KAYU
TIPE RAK DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI SURYA
Ismail Thamrin
Jurusan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya
Jl.Raya Palembang-Prabumulih KM.32.
Kec. Inderalaya30662 Ogan Ilir
e-mail : ISMAILTHAMRIN@PLASA.COM
ABSTRAK
Alat pengering energi surya tipe rak adalah salah satu contoh pemanfaatan energi
surya yang sangat berguna, namun belum begitu banyak digunakan oleh masyarakat.
Dengan menggunakan alat pengering surya tipe ini kita dapat mengeringkan hasil
perikanan dan perkebunan tanpa menggunakan bahan bakar fosil, dimana prinsif
kerjanya sinar matahari diserap atau ditampung melalui kolektor, panas yang akan
dihasilkan dari kolektor dibawa oleh sistem aliran udara menuju ruang plenum atau
pengumpul panas dan menuju ruang pengering yang terdiri dari rak-rak.
Perancangan alat pengeringan ini bertujuan untuk mengeringkan ubi kayu dari kadar
air awal 38 % menjadi 14%. Medium pengering adalah udara panas yang
dihasilkan melalui kolektor yang menangkap sinar matahari dan dialirkan secara
alamiah keruang ruang pengering selanjutnya akan digunakan untuk mengeringkan
ubi kayu. Setelah dilakukan penelitian dengan metode eksperimen yakni dengan cara
mengamati dan mengukur langsung hal-hal yang dilakukan pada alat pengering
tersebut kemudian dilakukan pengolahan serta evaluasi data pengujian.Berdasarkan
evaluasi data pengujian didapatkan bahwa laju pengeringan ubi kayu tercepat terjadi
pada rak I sebesar 1,89 gram/menit dan terendah sebesar 0,73 gram/menit terjadi
pada rak V. efisiensi pengeringan tertinggi sebesar 16,62% pada rak I dan terendah
9,36% pada rak V.

MI-86

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-087
ANALISA PENURUNAN EFISIENSI PACKAGE BOILER
TIPE PIPA AIR PADA PABRIK PUSRI IV
PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG
Fusito
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Jl.Raya Palembang Prabumulih km 32, Inderalaya-Ogan Ilir (30662)
Sumatera Selatan, Indonesia
Phone: +62-711-580272, FAX: +62-711-580272,

ABSTRAK
Penggunaan uap baik dalam pembangkit listrik maupun industri menyebabkan
kebutuhan akan uap semakin besar. Untuk itu dibutuhkan suatu alat pengkonversi
energi untuk mengubah energi bahan bakar menjadi energi potensial uap yang dalam
hal ini alat yang digunakan adalah ketel uap. Ketel uap adalah suatu bejana tertutup
dimana uap diproduksi secara lengsung dengan menyerap kalor yang diberikan oleh
bahan bakar yang kemudian digunakan untuk menghasikan uap air. Ketel uap dapat
digolongkan berdasarkan flida yang mengalir dalam ketel uap, yaitu : ketel uap pipa
air dan ketel uap pipa api. PT. Pupuk Sriwidjaja dalam hal ini menggunakan ketel
uap pipa air sebagai alat penghasil uap untuk keperluan industrinya. Ketel uap
adalah alat yang dapat menggunakan berbagai jenis bahan bakar tergantung pada
sumber daya yang ada, seperti batu bara, minyak bumi maupun gas alam. Yang
dalam hal ini, bahan bakar yang digunakan oleh PT. Pupuk Sriwidjaja adalah gas
alam. Komposisi yang terbesar yang dikandung oleh gas alam yang digunakan oleh
PT. Pupuk Sriwidjaja adalah Metana (82.45% volume). Performasi ketel uap dapat
dilihat dari efisiensi pemakaian bahan bakarnya. Semakin besar efisiensinya berarti
penggunaan energi akan semakin hemat, begitu pula sebaliknya.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-088
ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN
BAKAR JENIS PREMIUM DAN PERTAMAX TERHADAP
KARAKTERISTIK MOTOR RODA DUA 125 CC
TAHUN 2007
Teguh Budi SA 1 Firmansyah Burlian2Ismail Thamrin 3
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unsri
Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Inderalaya 30662

ABSTRAK
.

Sebagai alat transportasi yang banyak digunakan maka sangatlah wajar


kalau masyarakat membutuhkan bahan bakar yang irit, ramah
lingkungan dan membuat pemakaian kendaraan tersebut lebih lama
pemakaiannya. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan studi
perbandingan antara bahan bakar premium dengan bahan bakar
pertamax pada motor bensin 4 tak 125 CC tahun 2007. Dari data hasil
pengujian didapatkan nilai laju aliran bahan bakar dan pemakaian
bahan bakar spesifik pada motor bensin premium lebih besar
dibandingkan dengan motor bensin pertamax yaitu mf : 0,5641kg/h
yaitu pada beban 2,5 kg dan putaran 5000 rpm dan sfc ; 5,8718
kg/kWh. Untuk nilai efisiensi thermal, pertamax memiliki nilai
efisiensi thermal lebih besar dibandingkan dengan premium yaitu
sebesar 1,6104 % dan premium memiliki efisiensi thermal
sebesar1,5684.
Kata Kunci : bahan bakar, premium, pertamax

MI-87

MI-88

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MI-089

MI-090

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN REFRIGERAN


HIDROKARBON MUSICOOL-22 PENGGANTI FREON-22
TERHADAP KINERJA ALAT AIR CONDITIONING

PENGARUH UKURAN BUTIR BATUBARA (GRAIN SIZE)


TERHADAP KEMAMPUAN ADSORPSI CO
, STUDI KASUS PADA BATUBARA DARI CEKUNGAN
SUMATERA SELATAN

Aneka Firdaus
Department of Mechanical Engineering
Sriwijaya University
Jl.Raya Palembang Prabumulih km 32, Inderalaya-Ogan Ilir (30662)
South Sumatera, Indonesia
Phone: +62857-69011117, E-mail: nefirda@yahoo.co.id

Barlin
Jurusan Teknik Mesin, Fakutas Teknik , Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang
Prabumulih KM 32 , Indralaya, Ogan Ilir Sumsel, 30662 Email :
barlin_oemar@yahoo.com

ABSTRAK

ABSTRAK

Hidrokarbon sebagai refrigeran dalam sistem refrigerasi telah dikenal sejak tahun
1920-an, sebelum refrigeran sintetik dikenal. Ilmuwan yang tercatat sebagai
promotor hidrokarbon sebagai refrigeran antara lain Linde (1916) dan Ilmuwan
Dunia Albert Einstein (1920). Hidrokarbon kembali diperhitungkan sebagai alternatif
pengganti CFC, setelah aspek lingkungan mengemuka, dan timbulnya permasalahan
dalam peralihan dari CFC ke HFC, dikarenakan perlu adanya penyesuaian
perangkat keras, pelumas, serta perlakuan khusus dalam operasional penggunaan
bahan HFC. Sehubungan dengan itu, Penelitian ini mencari sebuah metode
bagaimana menaikkan effisiensi (COP) dengan penurunan temperatur pada
evaporator dalam sistem Air Conditioning dengan mengunakan Musicool-22
pengganti freon-22. Hasil dari penelitian ini adalah temperatur ruang yang minimum
yang bisa dicapai sekitar 16-an oC dengan menggunakan refrigan MC-22. COP
(Coefficient of Performance) alat pendingin yang menggunakan propana atau MC-22
lebih tinggi dibandingkan dengan R-22.

Penelitian secara eksperimental telah dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh


ukuran butir (grain size) batubara terhadap kemampuan adsorpsi CO. Batubara
yang digunakan berasal dari cekungan Sumatera Selatan dengan ukuran butir yaitu
0,075 mm; 0,15 mm; 0,3 mm; 0,4 mm; 0,6 mm dan 1,0 mm. Pengujian kemampuan
adsorpsi CO dilakukan dengan metode volumetrik pada tekanan CO antara 10 - 60
bar dan temperatur sistem 40 C. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa
kemampuan adsorpsi CO akan menurun dengan bertambahnya ukuran butir
batubara. Hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan laju adsorpsi akibat
bertambahnya ukuran butir (grain size).
Kata kunci : batubara, karbondioksida (CO), adsorpsi, metode volumetric

Kata Kunci : refrigeran, effisiensi (COP), Air Conditioning, evaporator, Musicool22, Freon-22

MI-89

MI-90

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MII-001

MODEL CTL (CONTECTUAL TEACHING AND


LEARNING ) PADA PEMBELAJARAN METROLOGI
INDUSTRI UNTUK MENINGKATKAN ANALISIS
MAHASISWA

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MII-002

IMPLEMENTASI SISTEM PEMBELAJARAN


BLENDEDLEARNING PADA KULIAH AE3121 GETARAN
MEKANIK DI PROGRAM STUDI
AERONOTIKA DAN ASTRONOTIKA

I Gede Putu Agus Suryawan


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran Bali 80362
E-mail: agus88@me.unud.ac.id

Muhammad Kusni
Program Studi Aeronotika & Astronotika
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Jl.Ganeca 10 Bandung 40132 Jawa Barat, Indonesia
Phone: +62-22-2504529, FAX: +62-22-2534164, E-mail: kusni@ae.itb.ac.id

ABSTRAK

ABSTRAK

Mata Kuliah Metrologi Industri memberikan pengetahuan tentang besaran teknik,


termasuk teknologi dan kegiatan yang berkaiatan dengan pengukuran. Permasalahan
yang dihadapi dalam proses pembelajaran adalah sulitnya mahasiswa
mengimajinasikan alat ukur seperti mikrometer, jangka sorong, jam ukur dan blok
ukur. Sedang untuk dosen kesulitan dalam mengkomunikasikan secara detail
terutama yang menyangkut bentuk real alat ukur. Disamping itu juga mengenai set
up, pemeliharaan dan penyimpanan saat pengukuran. Metode yang dipergunakan
untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan membuat buku ajar, slaide bahan
ajar dan VCD tentang alat ukur dimensi. Dilakukan evaluasi hasil belajar dan
evaluasi proses pembelajaran yang mencakup tiga ranah pendidikan yaitu ranah
kognitif, ranah psikomotorik, dan ranah afektif. Yang dijabarkan dalam evaluasi
harian, evaluasi diskusi kelas, UTS, UAS, Absensi dan penyebaran kuesioner evaluasi
program perkuliahan. Dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat
meningkatkan motivasi belajar. Mutu proses pembelajaran meningkatkan terlihat
dari semua komponen terlibat, dosen, mahasiswa, alat Bantu ajar dan atmosfir
akademispun menjadi lebih baik karena perkuliahan yang kondusif. Peningkatan nilai
matakuliah terutama nilai A dan B signifikan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, kemampuan komunikasi mahasiswa juga dilatih dalam diskusi kelompok.

Kuliah AE3121 Getaran Mekanik (3 SKS) merupakan kuliah pada kurikulum 2008
Program Studi Aeronotikan dan Astronotika yang merupakan gabungan dari dua
kuliah pada kurikulium 2004, yaitu kuliah PN2222 Getaran Mekanik (2 SKS) dan
kuliah PN2343 Aeroelastisitas (2 SKS). Penggabungan dua kuliah tersebut membuat
gabungan kuliah yang sebelumnya berbobot 4 SKS menjadi berbobot 3 SKS, sehingga
mengakibatkan materi pada kuliah AE 3121 Getaran Mekanik cukup padat. Dengan
menggunakan metoda Blended Learning, dimana pada metoda ini kita
menggabungkan proses pembelajaran tatap muka di kelas dengan sistem Web melalui
internet di luar kelas serta dengan system praktek, yang memungkinkan untuk
menambah kwantitas dan kwalitas interaksi antara dosen dan mahasiswa, maka
masalah mengenai terlalu padatnya materi kuliah dapat diatasi. Dalam implementasi
Blendedlearning disini juga memasukkan aktifitas praktikum sebagai satu cara untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Makalah berikut memaparkan implementasi sistem
pembelajaran blendedlearning pada kuliah AE3121 getaran mekanik di Program
Studi Aeronotika dan Astronotik, termasuk di dalamnya adalah pengembangan
praktikum untuk kuliah ini. Beberapa kelebihan dan kekurangan antara proses
pembelajaran Blended Learning dibandingkan dengan proses pembelajaran yang
konvensional disampaikan pada makalah ini, begitu juga respon mahasiswa terhadap
pelaksanaan program blendedlearning ini juga akan disampaikan pada makalah ini.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa metoda blendedlearning memberikan
kontribusi yang positif pada pelaksanaan proses belajar mengajar pada kuliah
AE3121 Getaran Mekanik di Program Studi Aeronotika dan Astronotika FTMDITB.

Kata Kunci : Pembelajaran CTL, VCD Multimedia dan Bahan Ajar.

Kata kunci: Sistem Pembelajaran, Blendedlearning, Getaran Mekanik.

MII-1

MII-2

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MII-003

MII-004

PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN


INFORMASI TUGAS AKHIR: SIPINTAR

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL


VIDEO DISC (DVD) DAN GAYA BELAJAR TERHADAP
PENCAPAIAN PRESTASI BELAJAR SISWA
TEKNIK MESIN OTOMOTIF

Bambang Sutjiatmo, Suwarno, Wowo Warsono, Yatna Yuwana M


Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung
Jl Ganesha 10 Bandung, 40132, Telp. (022) 250 4243
E-mail: bs@labsurya.ms.itb.ac.id

ABSTRAK
Makalah ini membahas pengembangan sistem pengelolaan informasi tugas akhir di
FTMD - ITB. FTMD berkeinginan mensinergikan penelitian dosen dengan penugasan
tugas akhir mahasiswa. Dalam pelaksanaan penelitian, dosen perlu dibantu oleh
tenaga peneliti mahasiswa melalui pelaksanaan tugas akhir. Pengelolaan informasi
tugas akhir ini mencakup pengelolaan tentang pengecekan kelayakan mahasiswa
yang akan mengambil tugas sarjana, pemilihan promotor oleh mahasiswa,
pencocokan antara mahasiswa dengan promotor yang dilakukan oleh tim tugas
sarjana, pembuatan kerangka tugas sarjana secara bersama antara mahasiswa
dengan promotor, pemilihan co promotor, pemantauan kemajuan tugas sarjana,
pemantauan masalah yang ada, pemantauan ujian komprehensif, pengelolaan
informasi seminar, dan pengelolaan informasi sidang sarjana. Banyak unsur civitas
akademika yang dilibatkan dalam sistem ini, yaitu SubBag Akademik,
promotor/copromotor, dekan, tim tugas sarjana, ketua KK, mahasiswa, ketua
program studi, dan tim ujian komprehensif. Tim tugas sarjana adalah tim yang
membantu Dekan dalam proses pengelolaan ini. Untuk pengelolaan informasi tugas
akhir, karena mencakup jumlah informasi yang banyak dan mencakup banyak pihak,
pengembangannya dilakukan secara bertahap dan dibantu dengan perangkat lunak
berbasis web. Pada tahap ini, fungsi-fungsi yang telah dikembangkan mencakup
fungsi pendaftaran mahasiswa untuk mengambil tugas sarjana, pencocokan antara
mahasiswa dengan promotor, pemantauan kemajuan tugas akhir, dan pemantauan
masalah yang ada. Pengembangan perangkat lunak berbasis web dilakukan dengan
menggunakan bahasa pemrogram ASP dan Java Script, dengan basis data server
Oracle (Free Edition). Makalah ini juga akan menampilkan antar muka yang telah
disiapkan untuk masing-masing pengguna yang terlibat pada fungsi yang telah
dikembangkan, yaitu SubBag akademik, tim tugas sarjana, dosen/promotor, dan
mahasiswa.

Imam Mahir
Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarta
Jl. Berlian I No. 6 Jatikramat Indah Jati Asih Bekasi
Phone: 085263296151 - E-mail: imam_mahir@yahoo.co.id

ABSTRACT
Kemampuan produksi sebuah sumur panas bumi dievaluasi dengan cara mengukur
tekanan kepala sumur dan laju aliran massa pada beberapa nilai tekanan kepala
sumur. Dengan melakukan kontrol terhadap katup utama akan dihasilkan perubahan
tekanan kepala sumur dan laju aliran massa. Namun demikian, waktu yang
dibutuhkan oleh variabel-variabel ini untuk menuju keadaan stabil tergantung pada
sifat-sifat aliran dari campuran aliran dua fasa air-uap di dalam sumur. Kemampuan
produksi sumur juga ditentukan oleh parameterparameter reservoir di antaranya
permeabilitas reservoir, suhu dan tekanan reservoir. Dengan demikian, sifatsifat
transien produksi sumur penting untuk dianalisis. Dalam penelitian ini simulator
WELBORE (Miller, 1980) akan digunakan untuk keperluan tersebut. Untuk
mengevaluasi pengaruh lama waktu operasi pengontrolan katup terhadap sifat-sifat
transien produksi sumur, akan dipilih perubahan nilai laju alir massa berupa fungsi
tangga dan linier dengan beberapa interval waktu di kepala sumur. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan oleh tekanan kepala sumur untuk stabil
pada peningkatan laju aliran massa yang diberikan dalam bentuk fungsi tangga akan
lebih lama dibandingkan dengan peningkatan laju aliran massa berupa fungsi linier.
Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membuka katup utama akan
menghasilkan kondisi stabil yang lebih cepat untuk tekanan kepala sumur.

Kata Kunci: Sifat-sifat transien, aliran fluida, produksi sumur, analisis numerik

Kata kunci: Tugas akhir mahasiswa, penelitian dosen, sistem informasi tugas akh

MII-3

MII-4

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MII-005

PEMBUATAN MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM


KONVERSI ENERGI BERBASIS WEB DENGAN
BAHASA PEMROGRAMAN PHP STUDI KASUS
POMPA TORAK
Al Antoni Akhmad
Jurusan Teknik Mesin -Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM 32 Kec. Inderalaya 30662 -OI
E-Mail : alantoni78@yahoo.com, al_antoni@unsri.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan modul praktikum laboratorium
konversi energi berbasis web bagi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNSRI
yang dapat dikembangkan lebih lanjut dengan studi kasus pompa torak. Metodologi
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dimulai dari studi lapangan
dengan mengidentifikasi kegiatan praktikum di laboratorium khususnya
Laboratorium. Konversi Energi. Selanjutnya dibuatlah desain interface dan
pembuatan script PHP (Hypertext Prepocessor). Setelah interface dikembangkan lalu
dilakukan proses pemasukan nilai dan dilakukan uji coba, apakah sudah sesuai
dengan kebutuhan. Modul praktikum ini dikembangkan berbasis web agar bias
diakses secara online oleh siapa saja, khususnya mahasiswa Jurusan Teknik Mesin
UNSRI yang akan melakukan praktikum di laboratorium monversi energi. Sistem
yang dikembangkan ini meskipun belum begitu sempurna dan masih memerlukan
perbaikan tetapi sudah bisa dipakai untuk membantu kegiatan praktikum mahasiswa.
Keywords:.Konversi Energi, Pompa Torak, php

MII-5

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-001
MIII-002

DEEP WELL ESP PERFORMANCE & MONITORING


*Greg.Harjanto,** Viktor Malau,***Alb.Rianto S
Mechanical & Industrial Dept, University of Gadjahmada
Jl.Grafika 2 Kampus UGM Yogyakarta
MEPPO, Puspitek, BPPT Serpong Tangerang

ABSTRACT
The Electrical Submersible Pump (ESP), a form of artificial lift technology, has proven
to be a durable solution for delivering the required rates from Indonesia fields.
Therefore, this form of artificial lift was selected to increase production rate from one
of the Sumatera fields, while optimizing field producing facilities. This Sumatera field
(Chevron,Medco,Pertamina etc) has favorable conditions for ESP application,
producing from carbonate reservoir with no anticipated fines production, low GOR, low
temperature, low bubble point pressure and high API gravity. Schlumberger Artificial
Lift (REDA,Weatherford) offers the widest capacity range of submersible pumps in the
industry. These pumps can handle production rates from 100 to 95,000 bbl/d and can
produce from depths of 15,000 feet. The paper reviews the ESP completion designs and
focuses on the impact of real-time data on the run lives. To analyze the well
performance and monitoring a new technique based on the ESP electrical current the
pump motor. This paper reviews in detail the evolution of the performance on the ESP,
which initially ran for monitoring equipment. Recording the electrical current, it show
that ESP operation are normal or abnormal, for example: because of gas, slurry, sand
in the fluid.
Keyword: Deep well, ESP, Monitoring

EVALUASI PENGGANTIAN PELUMAS MEDITRAN S


40 PADA MESIN DIESEL CUMMINS KTA 38
Rini Dharmastiti, Mochamad Slamet Riyadi
Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Jl.Grafika 2 Yogyakarta 55281
Email: rini@ugm.ac.id

INTISARI
Penggantian minyak pelumas pada mesin diesel Cummins KTA 38
dilakukan sesuai manual book yaitu setiap 250 jam operasi dengan beban
1000 KVA, dalam kondisi operasi 24 jam secara terus menerus. Pada
kenyataanya pembebanan saat ini hanya 600 KVA (60 % load), namun
penggantian minyak pelumas tetap dilakukan setiap 250 jam operasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggantian jam operasi
minyak pelumas Meditran S 40 pada mesin diesel Cummins KTA 38.
Analisa minyak pelumas akan membandingkan antara minyak pelumas
baru (Meditran S 40) dan minyak pelumas yang telah digunakan selama
100, 175, 250, 300, 350 dan 400 jam operasi. Setiap sampel minyak
pelumas akan diambil sejumlah 500 ml. Analisa minyak pelumas yang
dilakukan meliputi uji fisika dan kimia di laboratorium yaitu : Kinematic
Viscosity (ASTM D 445), Total Acid Number (ASTM D 664), Sulfated Ash
(ASTM D874), Metal Content (ASTM D5863).
Dari hasil pengujian tersebut menyatakan bahwa kondisi sampel minyak
pelumas pada 400 jam operasi masih dalam batas yang diijinkan, dengan
nilai hasil uji sebagai berikut : viskositas 165,6 cSt ; indek viskositas 82,95 ;
nilai TAN : 51,4 mg KOH/gr ; nilai sulfated ash 0.64 % wt ; kandungan Al
3,864 ppm ; kandungan Cr 0,5211 ppm ; kandungan Fe 8,020 ppm ;
kandungan Cu 0,0896 ppm ; kandungan Pb 0,3327 ppm. Dengan demikian,
penggantian minyak pelumas dengan kondisi saat ini dapat diperpanjang
sampai 400 jam operasi.
Kata kunci: oil analisis, maintenance

MIII-1

MIII-2

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-003

ACCELERATED ANISOTROPIC ROTOR


THROUGH ITS CRITICALSPEEDS
Jhon Malta
Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Andalas University
Kampus Limau Manis, Padang 25163, Indonesia
Phone: +62-751-72586, Fax: +62-751-72566
E-mail: jhonmalta@ft.unand.ac.id

ABSTRACT
This research deals a non-stationary anisotropic rotor with different shaft orientation
through its bending critical speeds. In case of an anisotropic rotor has the difference in
the shaft orientation, in which the direction of the principal axis of the shaft crosssection in the left shaft end is different from the direction in the right shaft end. The
effect of the gyroscopic moments must be taken into account, whether a rigid disk is
attached symmetry or asymmetry on the shaft. According to the previous researches, it
is well known that the amplitude of the unbalance response of a rotor which runs
through a critical speed can be reduced by increasing the value of the acceleration. The
anisotropic rotor model with different shaft orientation is run up until through the
critical speeds. The dynamic responses of the rotor models are compared and depicted
for various anisotropic coefficients and differences in the shaft orientations. The higher
the anisotropy coefficient of the rotor, the higher is the maximum amplitude. For the
rotor with the same element anisotropy, but the difference in the shaft orientation Db is
varied, the bigger the difference in the shaft orientation, the lower is the reached
maximum amplitude.
Keywords: anisotropic rotor, shaft orientation, run up operation

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-004

STABILITY INVESTIGATION OF ANISOTROPIC ROTOR


WITH DIFFERENT SHAFT ORIENTATION SUPPORTED
BY ANISOTROPIC BEARINGS
Jhon Malta
Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Andalas University
Kampus Limau Manis, Padang 25163, Indonesia
Phone: +62-751-72586, Fax: +62-751-72566
E-mail: jhonmalta@ft.unand.ac.id

ABSTRACT
This research deals a stability investigation of anisotropic rotor with different shaft
orientation which supported by anisotropic flexible bearings. In case of an anisotropic
rotor has the difference in the shaft orientation, in which the direction of the principal
axis of the shaft cross-section in the left shaft end is different from the direction in the
right shaft end. The rotor is approached by using the minimal number of discrete model.
The effects of the gyroscopic moments come not only from the difference in the shaft
orientation, but also from the asymmetry position of the disk on the shaft and the
difference of bearing stiffness. Because the anisotropic rotor is supported by
anisotropic flexible bearings, the system stiffness must be a time-variant parameter
whether the rotor is modelled in a fixed or in a rotating reference frame. The stability
charts of the anisotropic rotor supported by anisotropic flexible bearings are analyzed
by using the Floquets theory. Comparing to the rotor which has the same parameters
but is supported by rigid bearings, while the stability chart of the rotor supported by
rigid bearings has only a single region of instability in the whole varying coefficients of
the element anisotropy, the rotor in flexible bearings has three separated intervals of
instabilities at lower values of the element anisotropy.
Keywords: anisotropic rotor, shaft orientation, anisotropic flexible bearings, rotor
stability, Floquetstheory

MIII-3

MIII-4

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-005

MIII-006

PEMODELAN , IDENTIFIKASI PARAMETER DAN


PERANCANGAN SISTEM KENDALI AKTUATOR
SOLENOID

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGUSIR


BURUNG DENGAN METODA AKUSTIK DI BANDAR
UDARA JUANDA SURABAYA

Indrawanto dan Vani Virdyawan


Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesa 10 Bandung
Tlp : 022-2504243, Fax : 022-2534099 Email: indrawanto@tekprod.ms.itb.ac.id

Muhammad Kusni, I Komang Gede Purjana Ariyanto,


Rudy Arianto Setiawan, Leonardo Gunawan
Program Studi Aeronotika & Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Jl.Ganeca 10 Bandung 40132, Jawa Barat, Indonesia
Phone: +62-22-2504529, FAX: +62-22-2534164, E-mail: kusni@ae.itb.ac.id

ABSTRAK

ABSTRAK
Perangkat mekatronika saat ini telah berkembang begitu pesat. Salah satu komponen
utama perangkat mekatronika adalah perangkat penggerak atau aktuator. Solenoid
merupakan aktuator linier elektro mekanik yang saat ini penggunaanya masih terbatas
pada aplikasi sederhana yakni tanpa kemapuan kendali posisi. Solenoid merupakan
perangkat gerak sederhana, tangguh dan murah. Tanpa sistem kendali posisi solenoid
tidak dapat dimanfaatkan pada perangkat mekatronik yang memerlukan gerak linier
terkendali. Makalah ini menyajikan tentang pemodelan karakteristik dinamik solenoid
dan perancangan sistem kendali posisi linier untuk solenoid. Model dinamik solenoid
diperlukan untuk merancang sistem kendali posisi. Parameter-parameter model
dinamik diperoleh dengan pengujian. Parameter model dinamik solenoid diperoleh
dengan menggunakan metoda least-square. Model yang didapat yang berupa model
state space linier, selanjutnya disimulasikan menggunakan piranti lunak. Hasil simulasi
model kemudian dibandingkan dengan hasil pengujian untuk mendapat validasi model.
Untuk perancangan sistem kendali digunakan metode pole placement. Hasil simulasi
sistem kendali posisi solenoid menunjukkan bahawa sistem kendali yang dirancang
mampu mengendalikan posisi solenoid dengan baik.

Birdstrike (tabrakan antara burung dengan pesawat udara) merupakan salah satu penyebab
terjadinya kecelakaan pesawat udara dan faktor yang perlu diperhatikan dalam keselamatan
penerbangan. Birdstrike 90 % terjadi di kawasan bandar udara, yaitu pada area lepas landas
(take off-landing), dan pada ketinggian 500 kaki (150 meter) di atas permukaan tanah. Populasi
burung di kawasan Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya sangat berpotensi untuk
mengakibatkan adanya birdstrike terutama jenis burung besar yaitu burung Kuntul dan Blekok.
Pada makalah ini disampaikan hasil pembuatan dan pengujian alat pengusir burung dengan
metoda akustik di Bandar Udara Juanda Surabaya, sebagai salah satu cara untuk menghindari
terjadinya birdstrike. Dari pengamatan diketahui bahwa tidak sembarang suara dapat mengusir
burung. Pada makalah ini disampaikan beberapa jenis suara hasil penelitian yang cukup efektif
untuk mengusir burung. Juga disampaikan pada makalah ini strategi penempatan loudspeaker di
bandara Juanda Surabaya., agar pengusiran burung menggunakan alat yang dikembangkan
cukup efektif. Berdasarkan pengujian disimpulkan bahwa burung merasa tidak nyaman terhadap
suara sweep logaritmik pada rentang frekuensi 5 kHz - 9 kHz dengan bentuk square dan sawtooth
wave, suara dengan modulasi frekuensi pada rentang frekuensi 2 kHz 7 kHz, serta suara
burung predator dan suara tiruan dari burung terhadap adanya bahaya. Tingkat tekanan suara
terendah yang diperlukan untuk mengusir burung adalah 75 dB.

Keywords: Birdstrike, bandara, akustik

Kata kunci: Aktuator, model state-space, metoda least-square, Pole Placement

MIII-5

MIII-6

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-007

MIII-008

PENGHILANGAN DERAU (DENOISING) DARI SINYAL


GETARAN HASIL PENGUKURAN MENGGUNAKAN
TRANSFORMASI WAVELET DISKRET

KAJI TEORITIK EFEKTIFITAS PEREDAM GETARAN


HIBRID PADA STRUKTUR BANGUNAN

Ignatius Pulung Nurprasetio1, Hilarius Tutut Sandewan2


1Program Study Teknik Mesin
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung, Jl Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
2 PT. Indonesia Tutut Sandewan
Kompleks PLN Cioray Rajamandala, Cimahi 40554, Indonesia
1 Email: ipn@labsurya.ms.itb.ac.id, 2E-mail: tutut.sandewan@indonesiapower.co.id

Lovely Son, Mulyadi Bur, Eka Satria dan Ega Asyura Rizfa
Laboratorium Dinamika Struktur
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Andalas
Kampus Unand Limau Manis, Padang-25163
Sumatera Barat, Indonesia
Phone: +62-751-72586, FAX: +62-751-72566, E-mail: lovelyson@ft.unand.ac.id

ABSTRAK
ABSTRACT
Dalam makalah ini, disajikan teknik penghilangan derau dengan menggunakan
Transformasi Wavelet Diskret atau DWT. Mengingat situasi dan kondisi saat
pengukuran, sinyal hasil pengukuran sensor senantiasa mengandung derau. Cara lama
menghalau derau adalah dengan teknik peratarataan (untuk derau putih atau white
noise) atau penapisan (filtering) untuk derau warna (colored noise). Kedua cara di
atas, selain tak efektif, sinyal yang dihasilkan akan mengalami distorsi sehingga
menyulitkan analisis. Berbeda dengan pemisahan dengan teknik penapisan (filtering),
DWT tak menghasilkan beda fase. Akibatnya, karakteristik komponen sinyal tidak
terdistorsi. Sesuai karakteristik kerjanya, DWT akan mempartisi sinyal di daerah
frekuensi pengukuran (antara 0 Hz. hingga frekuensi Nyquist) menjadi beberapa
interval. Jumlah interval atau alokasi frekuensi bergantung jumlah tingkat atau level
penerapan DWT. Oleh sebab itu, sinyal hasil pengukuran yang diperlukan dapat
langsung diambil dari partisi sinyal keluaran DWT sesuai alokasi frekuensi yang
diinginkan. Teknik ini telah diujicoba di Laboratorium Mekanika dan Konstruksi Mesin,
FTMD ITB, untuk meniadakan derau akibat grounding yang tak sempurna. Komponen
sinyal derau dengan frekuensi jala-jala (50 Hz) yang mengotori hasil pengukuran
berhasil disingkirkan dengan mudah dengan memanfaatkan DWT.
Keywords: denoising, signal processing, wavelet

MIII-7

Gempa, khususnya gempa tektonik, merupakan gejala alam yang saat ini belum dapat
diprediksi oleh manusia. Kondisi ini menyebabkan perlunya upaya-upaya antisipasi
oleh masyarakat termasuk mempersiapkan insfrastruktur yang memadai agar kerugian
yang timbul akibat gempa bisa diminimalisir. Salah satu cara untuk meminimalisir
dampak dari gempa terhadap bangunan adalah penggunaan sistem
isolasi getaran pada landasan bangunan. Akan tetapi, penggunaan teknik isolasi
getaran ini belum begitu memuaskan, karena respon getaran dalam bentuk simpangan
pada struktur masih cukup besar. Respon simpangan yang besar ini dapat merusak
interior dan peralatan furnitur yang berada dalam bangunan. Untuk mengurangi
respon ini, perlu ditambahkan suatu mekanisme peredam pada bangunan. Salah satu
jenis peredam yang cukup efektif digunakan pada struktur bangunan adalah peredam
getaran dinamik. Dalam makalah ini dibicarakans tentang kombinasi penggunaan
teknik isolasi getaran dan peredam getaran dinamik yang disebut sebagai Teknik
Peredam Getaran Hibrid. Teknik isolasi getaran yang digunakan diadopsi dari prinsip
tumpuan fleksibel sedangkan peredam getaran dinamik yang diusulkan merupakan jenis
peredam getaran dinamik pasif. Selanjutnya perlu disampaikan bahwa efektifitas
peredam getaran Hibrid yang dianalisis dan dilaporkan pada makalah ini hanya yang
bersifat teoritik. Dari hasil kajian diperoleh bahwa penggunaan Teknik Peredam
Getaran Hibrid cukup efektif mengurangi respon simpangan pada struktur bangunan.
Keywords: Peredam dinamik, bangunan,gempa, isolasi getaran, model

MIII-8

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-009

MIII-010

ANALISIS SPEKTRUM GETARAN PADA KERUSAKAN


BANTALAN ROL DENGAN VARIASI PEMBEBANAN

VIBRATION ON THE CHEVRON CENTRIFUGAL PUMP

Ahmad Yusran Aminy


Jurusan Teknik Mesin
Universitas Hasanuddin
Jl Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar (90245)
Sulawesi Selatan Indonesia
Telpon : 0411-586300, FAX : 0411, E-mail : ahmadyusrana@yahoo.co.id

ABSTRAK
Getaran merupakan respon dari sebuah sistem mekanik terhadap gaya yang diberikan.
Gaya yang menyebabkan getaran, dapat ditimbulkan oleh beberapa sumber misalnya,
karena kerusakan bantalan (bearing fault), massa yang tidak seimbang dan
misalignment. Kerusakan yang terjadi pada bantalan,dapat berupa cacat lokal atau
cacat terdistribusi. Metoda yang paling banyak dipakai untuk mendeteksi kerusakan
pada bantalan adalah dengan mengukur amplitudo dan frekuensi yang terjadi pada
arah radial. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah bantalan rol
(LM11749M). Getaran diukur pada bantalan dengan menggunakan sinyal getaran dan
dianalisis berdasarkan spektrum getaran yang terjadi. Analisa dilakukan dengan
membandingkan spektrum getaran yang terjadi pada bantalan rol pada kondisi normal
dan ketika terdapat cacat.

IGB Budi Dharma*, Harjanto**


Department of Mechanical & Industrial Engineering UGM Yogyakarta
Jl.Grafika 2 Kampus UGM Yogyakarta
budi_de@yahoo.com, harjanto2008@gmail.com

ABSTRAC
Problems with pumping equipment on the Chevron (David Brown Pump-1500 HP) are
not only an inconvenience, but can also contribute to loss of production. An efficient
chevron operation depends upon trouble free pumping. By keeping pumping equipment
in good working order, savings in time and energy costs can be made. This fact sheet
deals with centrifugal pumps, and outlines , common pumping malfunctions with
probable causes and procedures for checking and correcting possible faults.
Centrifugal type of fluid pumps are very common and generally give reliable service.
Investigations show that most troubles with centrifugal pumps result from faulty
conditions on the suction side. Except for mechanical trouble, nine times out of ten this
is where to look for the cause. Most pump troubles can be rectified on the field by the
manager. However, at times, there will be problems or failures which you may not be
able to fix. One of the easy to monitoring the problem of pumping is to monitoring the
vibration. In fact, vertical, horizontal and axial vibration change by capacity, aligning,
unsatisfied installation, fail or damage parts of pump.
Key word: Centrifugal pump, vibration, monitoring

Keywords: Bantalan, spektrum getaran,

MIII-9

MIII-10

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-011

MIII-012

ANALISIS GETARAN DAN SUARA PADA REM CAKRAM


SAAT BEROPRASI

SINTESA DIMENSI 2-DOF MEKANISME PARALEL


(PARALLEL MECHANISM) DENGAN KONSTRAIN DISAIN
SINGULARITY DAN WORKINGSPACE

Meifal Rusli, Mulyadi Bur, Harri Hidayat


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Andalas
Kampus Limau Manis, Padang 25163 Sumatera Barat
Telp. 0751-72586, Email : meifal@ft.unand.ac.id

Syamsul Huda, Mulyadi Bur and Hadi Rahman


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
E-mail: syamsulhuda@ft.unand.ac.id

ABSTRAK

ABSTRAK
Rem cakram merupakan salah satu jenis rem yang secara luas digunakan pada sistem
pengereman kendaraan modern. Munculnya suara bising ketika proses pengereman
dilakukan seperti groan, judder, moan dan squeal masih menjadi masalah pada
kebanyakan sistem pengereman. Suara bising tersebut muncul karena terjadi getaran
pada komponen pendukung sistem pengereman seperti piringan, kampas dan kaliper
rem. Getaran yang tejadi pada sistem pengereman dikategorikan sebagai getaran
tereksitasi sendiri (self excited vibration) yang disebabkan adanya gesekan pada
piringan dan kampas rem yang dikenal juga dengan friction-induced vibration. Salah
satu jenis suara yang sangat menggangu adalah squeal noise (suara lengkingan) yang
mempunyai frekuensi di atas 1000 Hz. Suara ini berasal dari getaran rem tak stabil
saat beroperasi yang tidak saja mengganggu ketenangan juga menurunkan kinerja rem.
Untuk menghindari pengaruh negatif getaran tersebut, maka pada tahap awal perlu
diidentifikasi model getaran yang dapat menggangu unjuk kerja rem. Oleh karena itu,
pengujian perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi getaran pada rem dan
menganalisis parameter-parameter yang berpengaruh terhadap respon getaran yang
terjadi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan variasi tekanan dan kecepatan,
kecenderungan respon getaran yang didapatkan tidak berubah. Sebaliknya didapatkan
pola respon getaran yang berbeda dengan adanya perubahan kondisi operasional rem
(pemakaian pegas anti rattle, penguncian baut, dan lapisan kotoran). Dari hasil
pengukuran juga ditemukan dua model getaran yang terjadi pada kampas, yaitu
getaran harmonik dengan spektrum frekuensi sesuai dengan frekuensi pribadi kampas,
dan respon getaran stick-slip dengan spektrum frekuensi hanya mempunyai satu puncak
(4000 Hz) dan harmoniknya. Respon dengan pola stick-slip mempunyai amplitudo yang
jauh lebih besar dibanding dengan respon getaran harmonik. Pola ini memperlihatkan
kemungkinan munculnya squeal noise pada beban pengereman lebih besar.

Pada paper ini dipelajari disain kinematik berupa sintesa dimensi untuk mekanisme
paralel 2-dof (degree of freedom). Mekanisme ini merupakan mekanisme loop tertutup
(closed loop mechanism) dengan menggunakan rantai kinematik 5R (revolute joint)
dengan konfigurasi simetri. Untuk menghasilkan mekanisme yang bebas dari poin
singular pada workingspace diperlukan sintesa dimensi yang mempertimbangkan aspek
singularity. Hal ini terkait dengan perilaku mekanisme loop tertutup yang sangat
bergantung kepada dimensi kinematik konstan. Evaluasi karakteristik workingspace
terkait dengan kinematik konstan dan singularity dilakukan untuk menentukan besaran
kinematik konstan. Untuk keperluan sintesa dimensi tersebut telah dilakukan analisis
kinematik berupa analisis posisi dan kecepatan. Dari hasil simulasi yang dilakukan
diperoleh hubungan workingspace dan singularity yang menunjukkan terdapatnya
kurva singularity yang membatasi workingspace atas beberapa bagian. Berdasarkan
hasil simulasi diperoleh bahwa jarak mounting rantai kinematik ke ground sangat
berpengaruh terhadap workingspace efektif dimana semakin besar jaraknya maka akan
semakin besar workingspace efektifnya. Kondisi seperti ini perlu menjadi pertimbangan
dalam sintesa dimensi kerena meskipun mekanisme mempunyai workingspace yang
besar tapi tidak dapat menghasilkan gerakan yang kontinu end-effector.
Keywords: Kinematik, sintesa dimensi, singularity, workingspace
.

Keyword : gesekan menginduksi getaran, stick-slip, squeal noise, rem cakram.

MIII-11

MIII-12

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-013

MIII-014

PERANCANGAN MATERIAL GESEK KOMPOSIT


MENGGUNAKAN METODOLOGI PERANCANGAN
BERBASIS DATA

PERHITUNGAN BEBAN PADA SAYAP PESAWAT


TERBANG LATIH APS 1 UNTUK KEPERLUAN
PERANCANGAN STRUKTUR

Rachman Setiawan
Fakultas Teknik Mesin & Dirgantara ITB,
Gd. Labtek II, Jl. Ganesha 10, Bandung 40132
Phone: +62-22-2500979, e-mail: rachmans@edc.ms.itb.ac.id

M. Giri Suada1, Hendri Syamsudin2, Fuad Surastyo Pranoto3


*Kelompok Keahlian Struktur Ringan, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia 40132
Tel.: 022-254243, Fax: 022-2534164, E-mail: mgsuada@yahoo.com

ABSTRACT

ABSTRAK

Penggunaan material gesek untuk berbagai aplikasi termasuk untuk material gesek
memiliki kelebihan utama, yaitu sifat-sifat yang bisa dirancang berdasarkan komposisi
material penyusunannya. Material gesek, termasuk rem dan kopling memiliki sifat-sifat
yang perlu dipilih sesuai dengan aplikasi masingmasing, antara lain koefisien gesek,
ketahanan terhadap temperatur tinggi, kekuatan, ketahanan aus. Untuk memilih
material penyusun berikut komposisinya, pendekatan perancangan berbasis data
(knowledge-based design) coba diterapkan. Basis data diperoleh dengan serangakaian
pengujian material berbagai komposisi. Dari basis data tersebut, metamodelling dibuat
untuk memperoleh pengetahuan mengenai pengaruh masing-masing komponen
terhadap berbagai sifat material penting. Makalah ini melaporkan studi literatur dan
riset material gesek dan kegiatan tahap awal penelitian yang menekankan pada
penyusunan metodologi perancangan berbasis data dan perancangan alat uji gesek.
Penelitian difokuskan untuk material rem.

Abstrak : sayap pesawat adalah bagian utama yang terdapat pada pesawat sayap tetap.
Selain bertugas untuk menghasilkan gaya angkat bagi pesawat, di dalam sayap juga
tangki bahan bakar dan bidang kendali utama, seperti aileron. Saat pesawat sedang
terbang dalam kondisi cruise, maka sayap harus mampu menghasilkan gaya angkat
sebesar berat pesawat tersebut. Selain beban akibat gaya angkat, sayap juga harus
menanggung beban tambahan akibat defleksi bidang kendali yang terdapat pada sayap
maupun beban akibat struktur sayap itu sendiri. Beban beban yang bekerja pada
sayap ini harus dianalisis agar diketahui beban maksimum yang harus ditanggung oleh
struktur sayap. Setelah diketahui beban maksimum yang bekerja, maka strukur sayap
dapat didesign secara tepat, tanpa harus takut terlalu berat maupun takut karena
kurang kuat saat menahan beban yang bekerja. Metode yang digunakan saat
menghitung beban pesawat adalah metode Schrenk yang telah dimodifikasi, sedangkan
hasil dari perhitungan ini berupa ditribusi gaya angkat, nilai shear force dan bending
momen dalam arah spanwise.

Keywords: Material gesek, Metodologi perancangan, Perancangan berbasis data

Keywords : Beban Pesawat, Modified Schrenk Method, Shear Force, Bending Moment,
Lift Spanwise Distributio

MIII-13

MIII-14

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-015

MIII-016

ANALISI TEORITIS DAN EKSPERIMENTAL


TEGANGAN PADA BATANG SILINDRIS DENGAN
BEBAN KOMBINASI

SHEAR PIN ANALYSIS AND DESIGN REVISITED;


CASE STUDY OF MINI-HYDRO TURBINE GUIDE VANE

Abdullah Mappaita
ABSTRAK
Analisis ini bertujuan untuk menentukan tegangan pada batang silindris dengan beban
lentur dan punter bersama-sama baik secara teoritis maupun eksperimental. Analisis
ini dibandingkan dan ternyata memberikan hasil yang mendekati sama. Analisis teoritis
dilakukan dengan menggunakan persamaan-persamaan yang ada dalam buku teks,
sedangkan analisis eksperimental dilakukan dengan menggunakan strain gsge jenis
Rosette Delta.
Kata Kunci : batang silindris, beban lentur dan puntir, serta strain gage

B. A. Budiman1, D. Suharto1 and I. Djodikusumo2


1Mechanical Design Research Group
2 Production Engineering Research Group
Faculty of Mechanical and Aerospace Engineering
Institut Teknologi Bandung, Jl Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Telp: +6222 2504529, Fax: +6222 2534164
Email: ds@labsurya.ms.itb.ac.id

ABSTRACT
Shear Pin, as it was known, is used for fail safe mechanism of various mechanical
systems such as aircraft engine mounting, valve, coupling, gear train, flocculator, guide
vane etc. The shear pin should withstand the static as well as dynamic or fatigue loads
but it should fail under a certain overload. Depending on the loading speed, it may fail
under quasi-static, intermediate strain rate or low velocity/bar impact load. Thus an
accurate load determination is very important.The choice of shear pin material and its
dimension is also critical to assure that it works properly. In this paper, a case study of
analysis and design procedure of a shear pin for guide vane of a mini-hydro water
turbine is presented. For load calculation, FLUENT- CFD (Computational Fluid
Dynamics) and ANSYS- Finite Element softwares are employed to calculate the load for
various positions of the guide vane. The load calculation result is used as data base for
static and dynamic loading of the shear pin as well as the guide vane. Furthermore,
simulation for overload condition and water hammer phenomenon are also conducted.
By using the softwares the accuracy of the loading is assured, thus it is enhanced the
design and analysis procedure. Shear test using quasi-static is performed to verify the
procedure.
Keywords: Shear Pin, Analysis and Design, Quasi-static and Low Velocity Impact
Loading, Guide Vane, Mini-Hydro Power.

MIII-15

MIII-16

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-017

MIII-018

PREDIKSI ARAH SUMBER SUARA UNTUK


PERAWATAN PREDIKTIF

STUDI PENGARUH UKURAN ELEMEN RELATIF TERHADAP


AKURASI HARRGA DOMMAIN DEKAT BATAS DALAM
ANALISIS STRUKTUR MENGGUNAKAAN METOODE ELEMEN
BATAS

Meifal Rusli, Jhon Malta, dan Irsyad


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Andalas
Kampus Limau Manis, Padang 25163
Sumatera Barat, Indonesia
Telp: 0751-72586, FAX: 0751-72566, E-mail: meifal@ft.unand.ac.id

ABSTRAK
Teknologi perawatan prediktif untuk mesin dan peralatan mekanik di industri terus
mengalami perkembangan. Salah satu aplikasinya adalah penggunaan sensor getaran
untuk mendeteksi kerusakan di setiap elemen mesin yang dimonitor. Dalam kondisi
tertentu, metode ini membutuhkan biaya yang cukup besar untuk penyediaan sensor
dalam memenuhi semua keperluan tersebut. Untuk itu perawatan prediktif berbasis
sinyal suara mulai dikembangkan. Pengembangan dilakukan dengan mendeteksi jenis
dan posisi kerusakan pada mesin. Pada umumnya mesin yang mengalami kerusakan
akan membangkitkan sinyal getaran dan suara dalam bentuk sinyal impuls dan
harmonik, tergantung kepada jenis kerusakan yang dialami. Pada penelitian ini
dilakukan prediksi arah sumber suara impuls dan sinusoidal yang menjadi model
sederhana sumber kerusakan mesin. Sumber suara yang diamati merupakan sumber
suara buatan yang berasal dari sebuah speaker. Arah sumber suara dapat diketahui
dengan menggunakan sepasang mikrofon melalui perbedaan waktu yang dibutuhkan
oleh sinyal suara untuk sampai pada kedua mikrofon (Time Difference Of Arrival
Estimation). Sinyal suara dalam domain waktu dan korelasi silang dari masingmasing
sinyal yang ditangkap oleh mikrofon menunjukkan nilai TDOA dan dapat dijadikan
acuan untuk menentukan posisi sumber suara. Pergeseran puncak dari korelasi silang
dipengaruhi oleh perbedaan jarak sumber suara dengan kedua mikrofon yang dianggap
berada pada sebuah bidang. Hasil yang diperoleh menunjukkan posisi mikrofon yang
paling baik untuk menentukan posisi sumber suara adalah pada selang -60 sampai
dengan 60 derajat dari hadapan kedua mikrofon yang dipasang paralel, sedangkan
untuk menentukan posisi sumber suara sinusoidal dipengaruhi oleh frekuensi sumber
suara.
Keywords: perawatan prediktif, estimasi TDOA, Time Delay Estimation

M. Ridlo E. Nasution dan Djarot Widagdo


Program Studi Ae ronotika dan Asttronotika Fakultas Tekniik Mesin Dan Dirgantara,
Institut Teknologi Bandung Jalan Ganeshaa 10 Bandung 411032 Jawa Baarat, Indonesia
Telp. : +62-22-25045 29, Fax : +62-222-2534164, E-mmail : dwidagdo@@ae.itb.ac.id

ABSTRACT
Metode elemen batas adalah salah satu pendekatan numerik yang dikembangkan untuk analisis
masalah teknnik. Metode numerik hasil pengembangan formulasi dasar integral konservasi kerja
dimana bentuk integral domain ditransformasi menjadi integral batas membuat kebuttuhan
diskritisasi untuk penyelesaian secara numerik hanya dilakukan pada batas. Pendefinisian
formulasi analitik dan numerik integral batas ini memberikan beberaapa keuntungann yaitu
diskritisasi hanya pada batas yang akan memberiikan kemudahaan dalam pendeskripsian model
oleh penggguna dan membuat proses perhitungan numerik menjaddi lebih cepat. Penyelesaiann
secara integral numerik jugga memberikann hasil analisiis yang lebih akurat. Selain itu
penghitunggan harga dalam domain yang dilakukan ssecara analitikk sebagai funggsi dari hargaa
pada seluruhh batas membeerikan hasil yaang eksak relaatif terhadap harga pada batas. Beberapa
hal tersebut merupakan keunggulan metoode elemen battas dibandingkkan dengan penndekatan
nummerik yang meembutuhkan ddiskritisasi padda domain seeperti metode elemen hinggga.
Keuntungann tersebut yangg membuat me tode elemen baatas cocok untuuk dipakai
mennganalisis moddel yang memilliki singularitass atau konsentrrasi tegangan sseperti
misalnyya akibat adanynya cacat geommetri berupa lubbang atau retaak. Walaupun bbila dilihat
daari formulasi ddasar yang diigunakan, dap at diharapkann penghitungan secara analitis harga
dalaam domain mmemberikan haasil yang cukup akurat, paada kenyataannnya ada konndisi yang
pe rlu diperhatikaan ketika menghhitung harga ddomain yang posisinya beradaa dekat batas.
Dalam studdi ini dilakukann kajian untuk mengatasi ma asalah akurasi tersebut. Seba agai
parameterr digunakan ra sio antara jaraak dari titik di ddalam domain dekat batas yaang akan
dihituung harga besaran tegangan terhadap ukurran elemen battasnya. Dalamm studi ini
parrameter terseb ut akan divariasikan untukdilihat pengaaruhnya terhaddap akurasi harrga pada
domaain dekat batas dengan membbandingkannya terhadap perhhitungan analittik.

Keywords: metode elemenn batas, analisiis struktur, hargrga internal po int

MIII-17

MIII-18

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-019

MIII-020

PENGEMBANGAN DESAIN KAPAL LAMBUNG


PELAT DATAR

RANCANG BANGUN ALAT PEMBERSIH JALAN

Hadi Tresno Wibowo dan Marcus Albert Talahatu


Program Studi Teknik Perkapalan, Departemen Teknik Mesin
Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok 16424
Indonesia E-mail: hadi.tresno@ui.ac.id

Thomas Tjandinegara dan Firman Hamzah


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl.Perintis Kemerdekaan Km.10 Kampus Unhas Tamalanrea Makassar (90245)
Sulawesi Selatan,Indonesia
Telp.(0411) 584639, Fax (0411) 586015
E-mail : thomas_tjandinegara@hotmail.co.id

ABSTRAK

ABSTRAK
Paper ini menyampaikan suatu alternatif pembuatan kapal baja dimana lambung kapal
dibentuk dari pelatpelat datar yang dipotong sedemikian rupa membentuk badan kapal.
Ide dasar didapat dari kapal kontainer Pioneer, kapal lambung pelat datar yang
dirancang oleh Prof. Gallin dari TU Delft pada tahun 1977 1979. Rancangan bentuk
lambung dan perpotongan pelat peper ini didesain sedemikian rupa untuk mendapatkan
hambatan kapal dan pemakaian pelat seefektif mungkin, titik titik koordinat
perpotongan pelat secara presisi dapat ditentukan menggunakan persamaan Aljabar
linear. Setelah titik titik koordinat didapat, dengan bantuan software Catia, dapat
dibuat : bentuk tiga dimensi kapal, bukaan kulit kapal, konstruksi kapal dan
perhitungan berat kapal secara cepat. Kemudian desain gambar ini dapat dikirim : ke
software Maxsurf untuk menghitung hidrostatik, bonjean dan cross curve dan setelah
itu ke mesin potong plasma untuk memotong pelat lambung dan pelat konstruksi.
Dengan demikian dari desain, perhitungan dan pembuatan kapal dapat dilakukan
secara terpadu, kapal dapat dibuat secara masal, cepat dan ekonomis. Pembuatan
kapal tidak memerlukan proses bending dan rolling untuk membentuk pelat lambung.
Melalui metode ini dapat dibuat kapal lambung pelat datar untuk berbagai jenis dan
ukuran kapal yang nantinya dapat menjadi ciri khas kapal Nasional.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang suatu alat yang dapat meringankan
beban kerja penyapu jalan dan mengurangi biaya operasional pemerintah/pengelola
perumahan. Alat ini bekerja dengan menggunakan sapu radial, menyapu seluruh
sampah yang dilewati dan membawa sampah tersebut ke dalam sebuah wadah
penampungan. Sapu radial digerakkan olah motor bensin dengan menggunakan
transmisi puli & sabuk. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa alat ini mampu menyapu
berbagai jenis sampah dengan berat yang berbeda. Alat ini mampu mengangkat
sampah hingga berat mencapai 149 gram dengan kapasitas 0,268 kg/s.
Kata Kunci : alat pembersih, sapu radial, sampah

Kata Kunci: kapal, lambung, pelat datar, catia, aljabar linear, kapal nasional

MIII-19

MIII-20

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-021

MIII-022

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE


SISTEM PENGUNCI SENDI ORTHOSIS

STUDI LIMIT TEKANAN PADA TABUNG LPG 3KG


DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

Subagio, Rini Dharmastiti, Doni Zamroni


Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Jl.Grafika 2 Yogyakarta 55281
Email: subagio_w@ugm.ac.id; rini@ugm.ac.id

Asnawi Lubis(*), Rudolf S Saragih, dan Ahmad Suudi


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung
Jalan Professor Sumantri Brojonegoro No.1,
Gedongmeneng, Bandar Lampung, 35145, Indonesia
Phone: (62-721)3555519, Fax: (62-721)704947, (*)E-mail: asnawi-lubis@unila.ac.id

ABSTRAK
Orthosis merupakan alat untuk membantu para penyandang cacat kaki yang cacat
karena penyakit lumpuh layu atau polio, ataupun orang yang mengalami kelumpuhan
karena kecelakaan yang masih mempunyai bentuk kaki sebagai aktuatornya akan tetapi
kurang atau tidak berfungsi. Alat bantu atau orthosis ini sangat bermanfaat sekali bagi
para penyandang cacat untuk bisa membantu aktivitas mereka sehari-hari. Sistem
pengunci sendi dirancang sebagai pengganti fungsi dari sendi dan bekerja seperti
mekanisme engsel. Dari penelitian sebelumnya, diketahui bahwa kelemahan sistem
pengunci sendi produk orthosis dalam negeri adalah kesulitan pengguna untuk
mengubah posisi berdiri ke posisi duduk dan sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan desain sistem pengunci dan bentuk dari pengunci pada lutut. Produk
ini diharapkan dapat lebih diminati dan disukai oleh pengguna karena sistem
operasinya yang lebih mudah, aman, dan nyaman. Perancangan dilakukan dengan
asumsi rata-rata tinggi badan kurang lebih 165 cm, dengan berat badan kurang lebih
70 kg. Perancangan sistem pengunci sendi mempunyai tiga bagian utama yaitu : bagian
atas, bagian bawah, dan pengunci. Dimensi alat yang dibuat yaitu : panjang total 139,5
mm, panjang bagian atas 87 mm, panjang bagian bawah 82,5 mm, panjang pengunci
38 mm, tebal bagian atas total = 12 mm, tebal bagian bawah 6 mm dan dengan bahan
stainless steel. Mekanisme pengunci ini bekerja saat kaki diluruskan. Ketika kunci
dilepas, lutut akan bisa menekuk dengan tekukan 1350.

ABSTRAK
Tulisan ini melaporkan hasil studi numerik dengan metode elemen hingga terhadap
limit tekana internal sebuah tabung LPG 3 kilogram yang dipakai dalam rumah tangga
di Indonesia. Dengan mengabaikan efek sambungan las keliling dan handguard, serta
dengan asumsi bahwa prilaku material adalah elastic-perfectly-plastic, limit tekanan
telah diperoleh dengan analisis nonlinear menggunakan algoritma Newton-Raphson.
Limit tekanan telah diperoleh sebesar 1.25 kali tekanan internal untuk mencapai luluh.
Tegangan (von Mises) pada saat limit tekanan dicapai diperoleh sebesar 1.75 kali
tegangan luluh. Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa tekanan operasi tabung LPG 3
kilogram sebesar 2.1 MPa adalah nilai tekanan yang aman dengan faktor keamanan
sebasar 2.48. Hasil studi ini dapat digunakan untuk memperkaya materi sosialisasi dan
edukasi bagi masyarakat dalam mendukung pemerintah mempercepat konversi energy
dari minyak tanah ke gas.

Kata Kunci: tabung LPG, limit tekanan, metode elemen higga, nonlinear, algoritma
Newton-Raphson

Kata kunci: pengunci sendi orthosis, prototype

MIII-21

MIII-22

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-023

PEMODELAN DAN SIMULASI DINAMIKA KENDARAAN


RODA 4 DENGAN METODE BONDGRAPH UNTUK
PENGEMBANGAN SIMULATOR DINAMIK
Rianto Adhy Sasongko, Ardhesa Suhilman, Leonardo Gunawan
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung Jl.Ganesha 10, Bandung 40132 sasongko@ae.itb.ac.id

ABSTRAK
Pada makalah ini dibahas tentang dinamika kendaraan roda 4 dan pemodelannya dengan
menggunakan metode bondgraph. Metode bondgraph adalah suatu metode pemodelan
sistem dinamik yang menggunakan pendekatan manunggal. Dengan metode ini, model suatu
sistem dinamik dibentuk dengan memperhatikan aliran pertukaran energi yang terjadi di
anatar komponen sistem. Pendekatan manunggal yang digunakan pada metode ini
memungkinkan sistem dengan domain yang berbeda dapat dimodelkan secara terintegrasi.
Pada pengembangan model dinamik kendaraan roda empat, persamaan dinamika pada dua
bidang, yaitu lateral dan longitudinal, dimodelkan dengan komponen bondgraph, dan
dilengkapi dengan suatu persamaan kinematik pada bidang direksional. Model bondgraph
ini kemudian dapat disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak SIMULINK. Untuk
keperluan pengembangan suatu simulator kendaraan roda 4, suatu jenis kendaraan roda 4
dimodelkan dengan menggunakan pendekatan ini dan disimulasikan. Hasil yang diperoleh
menunjukkan kesetaraan dengan fenomena fisik yang diharapkan. Pada langkah lebih
lanjut, suatu konfigurasi awal platform simulator dirancang dengan memperhatikan derajat
kebebasan utama yang dimodelkan oleh persamaan dinamik sistem. Platform mekanik ini
kemudian dimodelkan dengan perangkat lunak SIMMECHANICS untuk dievaluasi
kemampuannya dalam merekonstruksi gerak utama kendaraan roda 4 yang dikaji. Dengan
simulasi ini, kemampuan dan keterbatasan konfigurasi platform dapat dianalisis.
Keywords: bondgraph, platform mekanik, simulator kendaraan

MIII-024

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK PLATFORM


MEKANIK SIMULATOR SEPEDA MOTOR
Leonardo Gunawan, Rianto Adhy Sasongko, Hadyan Hafizh
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung Jl.Ganesha 10, Bandung 40132 gun@ae.itb.ac.id

ABSTRAK
Paper ini mendiskusikan tentang salah satu tahap dalam pengembangan simulator
sepeda motor, yaitu aktivitas yang terkait dengan pemodelan, simulasi, dan analisis
konfigurasi platform mekanik simulator. Platform simulator adalah suatu sistem
mekanik yang berfungsi untuk merekonstruksi gerak sepeda motor secara fisik. Dengan
kata lain, sistem mekanik ini berfungsi sebagai penterjemah harga variabel gerak yang
telah dihitung secara numerik menjadi gerakan fisik yang merekonstruksi gerakan
sepeda motor sesungguhnya. Sistem mekanik ini harus dirancang agar dapat
melakukan gerakan pada semua derajat kebebasan yang direpresentasikan oleh model
matematik sistem. Pada pengembangan platform simulator ini, dipilih suatu konfigurasi
dasar mekanisme simulator yang dipandang mampu merekonstruksi gerak utama
sepeda motor. Konfigurasi dasar ini menggunakan 3 aktuator yang akan bergerak
secara simultan untuk merekonstruksi gerak utama sepeda motor, yaitum heave, pitch,
roll, dan yaw (terbatas). Perintah atau sinyal referensi dari simulator dinamik numerik
harus ditransformasi terlebih dahulu melalui sebuah operator yang akan
menerjemahkan sinyal referensi tersebut menjadi harga defleksi ketiga aktuator yang
terpasang pada platform. Untuk menguji kemampuan konfigurasi mekanisme ini dalam
merekonstruksi gerakan yang diinginkan, dibangun suatu model numerik linkage
mekanik
platform
ini
dengan
menggunakan
perangkat
lunak
MATLAB/SIMMECHANICS. Hasil simulasi menunjukkan bahwa konfigurasi dasar
yang digunakan dapat merekonstruksi gerak utama sepeda dalam batas-batas tertentu.
Informasi yang diperoleh dari simulasi ini selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk memodifikasi konfigurasi platform.
Keywords: platform mekanik, simulator, simulasi numerik

MIII-23

MIII-24

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-025

MIII-026

PEMODELAN DAN SIMULASI DINAMIK UNTUK


PENGEMBANGAN SIMULATOR SEPEDA MOTOR

TINJAUAN KINERJA TRAKSI SISTEM TRANSMISI


OTOMATIK (CVT) PADA SEPEDA MOTOR
DENGAN VARIASI KONSTANTA PEGAS SLIDING SHEAVE
DAN BERAT ROLLER SENTRIFUGAL

Rianto Adhy Sasongko, Leonardo Gunawan, Sin Kimsay


Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
Jl.Ganesha 10, Bandung 40132 sasongko@ae.itb.ac.id

AAIA Sri Komaladewi, I Ketut Adi Atmika, Agus Haryawan


Jurusan Teknik Mesin , Universitas Udayana
Kampus Bukit, Jimbaran-Bali
Email : komala.dewi@me.unud.ac.id; tutadi@me.unud.ac.id

ABSTRAK

ABSTRAK

Paper ini mendiskusikan salah satu tahap pada proses pengembangan suatu sistem
simulator sepeda motor, sebagai sistem yang dapat merekonstruksi gerakan sepeda
motor sesuai dengan karakteristik sistem yang sebenarnya. Secara alami, karakteristik
gerakan atau respon sepeda motor akan dipengaruhi oleh parameter sistem yang dikaji
dan input serta gangguan yang diterima oleh sistem. Untuk pengembangan simulator
ini, perlu dibangun suatu model matematik yang merepresentasikan dinamika sistem
sepeda motor, yang dapat diperoleh berdasarkan persamaan dinamik sepeda.. Model
dinamik ini dapat diperoleh dari persamaan gerak sistem sepeda motor pada semua
derajat kebebasan yang ditinjau. Secara umum, persamaan yang dibangun
merepresentasikan dinamika sepeda pada bidang longitudinal dan lateral, ditambah
dengan persamaan kinematika yang merepresentasikan sikap dan gerak sepeda pada
bidang direksional. Pengembangan model numerik sistem dinamik sepeda ini dilakukan
dengan bantuan perangkat lunak MATLAB-SIMULINK. Beberapa skenario
pengoperasian sepeda selanjutnya disimulasikan dan dianalisis untuk mengevaluasi
kesetaraannya dengan fenomena fisik yang terjadi. Hasil simulasi yang diperoleh
menunjukkan bahwa model numerik yang dibangun memberikan respon yang realistis
dan comparable dengan fenomena fisik yang terjadi.

Salah satu pengembangan teknologi sepeda motor adalah pemakaian jenis transmisi otomatik
Continously Variable Transmission (CVT), dimana perubahan tingkat transmisi atau ratio
transmisi diatur roller sentrifugal dan pegas sliding sheave puli sekunder. Ratio transmisi adalah
salah satu parameter yang mempengaruhi kinerja traksi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kinerja traksi yang dihasilkan ditinjau dari variasi berat roller sentrifugal dan
variasi konstanta pegas sliding sheave puli sekunder dari sistem transmisi CVT sepeda motor,
dimana nantinya didapat kinerja traksi yang dibutuhkan oleh kendaraan sesuai dengan kondisi
operasi dan beban pemakaian kendaraan. Penelitian dilakukan dengan metode simulasi model
matematik. Sebagai variabel uji adalah berat roller ditetapkan sebesar 8 gr, 10,2 gr (standar),
dan 12 gram. Sedangkan dari pegas ditetapkan konstanta pegas sebesar 2,19 N/mm dan pegas
sejenis dengan konstanta pegas 2,33 N/mm dan 2,48 N/mm. Hasil uji secara simulasi model
matematik dicari kinerja traksi yang dihasilkan berupa grafik karakteristik kinerja traksi pada
berbagai kondisi operasi. Pada kondisi jalan datar, kinerja traksi terbesar dihasilkan oleh pegas
dengan konstanta 2.48 N/mm, sedangkan pada kecepatan puncak tertinggi dihasilkan oleh pegas
standar 2.19 N/mm. Pada kondisi jalan menanjak, pada kecepatan konstan pegas dengan 2.48
N/mm menghasilkan grade yang mampu dilalui lebih besar dari pegas uji lainnya, serta dengan
percepatan, pegas ini mampu menghasilkan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan pegas uji
lainnya. Nilai konstanta pegas sliding sheave puli sekunder 2,48 N/mm ini sangat cocok untuk
kondisi jalan menanjak. Sedangkan dari variasi berat roller sentrifugal, untuk berat roller
sentrifugal 8 gr kinerja traksi terbesar terjadi pada kecepatan rendah sehingga akselerasi pada
kecepatan rendah paling cepat dibandingkan dengan roller sentrifugal 10,2 (standar) atau 12 gr.
Sedangkan dengan berat roller sentrifugal 12 gr akan didapat kinerja traksi terbesar pada
kecepatan tinggi sehingga kendaraan akan mudah dipercepat pada kecepatan tinggi tersebut, dan
untuk roller sentrifugal 10,2 gr (standar) memiliki kinerja traksi diantara roller sentrifugal 8 gr
dan 12 gr.

Keywords: Sepeda motor, simulasi dinamik, persamaan gerak

Kata kunci : CVT Sistem, Konstanta Pegas Sliding Sheave, Ratio Transmisi, Kinerja Traksi.,
Roller Sentrifugal

MIII-25

MIII-26

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-027

MIII-028

Analisa Pengaruh STA Terhadap Energi Kayuh, Nilai Resiko


Cedera, Dan Gaya Biomekanik Penegndara
Pada 3 Jenis Sepeda

KAJI KEEEFEKTIFAN PENERAPAN TEKNIK


PENCARIAN BENTUK DALAM PERACANGAN
STRUKTUR LATTICE SHELL

I Made Londen Batan & Intan Lazuardi*), Eko Nurmianto**)


*) Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS
**) Jurusan Teknik Industri FTI-ITS
Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo Surabaya
Phone: 031-5938773, Fax. 031-5938773, Email: londbatan@me.its.ac.id

Eka Satria1), Jafril Tanjung2), Shiro Kato3)


1)Jurusan Teknik Mesin Universitas Andalas Padang, Indonesia, Kampus Limau Manis
Padang Sumatera Barat Indonesia
Phone:+62-751-72586 Fax: +62-751-72566, Email:ekasatria@ft.unand.ac.id
2)Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas Padang, Indonesia
3)Professor, Dept. Civil and Architecture Engineering, Toyohashi University of
Technology, Toyohashi Japan

ABSTRACT
In modern era, a development of bicycles is based on condition that will be faced,
regional and special purpose (e.g. for sports, and other innovations). In general
bicycle is divided into three types, namely mountain bike, sport bike, city bike. The
most influential differences of the three types of bicycles can be seen from amount
of seat tube angle (STA,) that affect on riders sitting position. Based on previous
result reseach is decided, that the STA is the main factor to determine the level of
injury risk, and the amount of energy needed by rider. The mehod in this reserach
is analyze the effect of STA on the pedal due to energy consumption of rider and the
value of injury risk for three types of bicycles. As an initial step, a research is
carried out with simulation the RULA with certain variations of the STA to
determine the level (value) of risk of injury to the rider's. In order to calculate the
riders energy consumption, cycling experiments are carried out by five men drivers
(respondents) on racing bike, mountain bike, and city bike. Cycling energy data are
calculated based on the pulse and oxygen required during cycling, and the
performance of data is determined by statistical test with ANOVA. As verification of
the energy, the force due to energy consumption ist calculated with biomechanics
method. From the analysis RULA method and cycling experimental is known that
the most optimal STA for sport bicycle is 76, for mountain bike the optimal STA is
69, and 64 for city bike.

ABSTRAK
Makalah ini membahas suatu konsep alternatif dalam perancangan struktur lattice shell
dengan menerapkan konsep pencarian bentuk untuk mendapatkan bentuk akhir
geometri yang diinginkan dalam perancangan. Dengan menggunakan konsep ini,
bentuk geometri awal struktur disetir menuju suatu bentuk yang memiliki tegangan
bending terkecil. Perubahan bentuk ini dipengaruhi oleh modus-modus perpindahan
yang mungkin terjadi akibat berbagai jenis pembebanan yang diberikan kepada
struktur. Perubahan tegangan yang terjadi akibat pembebanan tadi akan menghasilkan
suatu faktor koreksi yang nantinya digunakan untuk merubah bentuk awal geometri
struktur. Proses seperti ini akan terus berlangsung dalam beberapa kali pengulangan
sampai harga penurunan tegangan bending maksimum menjadi konvergen. Untuk
menguji keefektifan bentuk akhir struktur ini, suatu analisa kekuatan buckling
berdasarkan FEM akan diterapkan kepada bentuk awal dan akhir dari struktur. Harga
kekuatan buckling yang diberikan akan menjadi acuan apakah konsep pencarian bentuk
ini dapat meningkatkan harga kekuatan struktur.
Keywords: Pencarian Bentuk, Lattice Shell, Tegangan Bending Minimum, Kekuatan
Buckling

Keywords: Bicycle; Seat Tube Angle (STA); cycling energy; injury risk value; RULA;
biomechanic

MIII-27

MIII-28

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-029

MIII-030

SIMULASI NUMERIK PERILAKU NONLINEAR PIPA


REDUCER EKSENTRIK DENGAN BEBAN INTERNAL
PRESSURE

PIPELINE INSPECTING BY INTELLIGENT PIGS

Novri Tanti dan Asnawi Lubis(*)


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung
Jalan Professor Sumantri Brojonegoro No.1, Gedongmeneng, Bandar Lampung, 35145,
Indonesia
Phone: (62-721)3555519, Fax: (62-721)704947, (*)E-mail: asnawi-lubis@unila.ac.id

ABSTRAK
Pipa reducer eccentric merupakan salah satu komponen penyambungan pada sistem
perpipaan yang berfungsi menyambungkan pipa dengan diameter dan sumbu yang
berbeda. Analisis tegangan pada pipa reducer eksentrik dilakukan untuk mengetahui
perilaku nonlinear dan distribusi tegangan yang terjadi akibat beban internal pressure
yang menghasilkan tegangan luluh material. Dimensi pipa reducer eksentrik model
dibuat berdasarkan ANSI B16.9 untuk ukuran nominal pipa 12 x 10 dan dimodelkan
sebagai shell tipis. Untuk mengetahui distribusi tegangan pada modelpipa reducer
eksentrik terhadap pipa silindris yang disambungkan, shell diasumsikan tersambung
secara sempurna dengan kedua pipa silindris. Dari hasil yang diperoleh diketahui
bahwa nilai tegangan (ekivalen) maksimum mulai mencapai nilai tegangan luluh saat
rasio beban internal pressure terhadap internal pressure yang menghasilkan tegangan
luluh menurut ASME (P/PY) sebesar 1.1814, sedangkan P/PY maksimum yang dapat
diterima shell model adalah sebesar 1.207. Untuk mengurangi konsentrasi tegangan
pada bagian transisi, maka dapat direkomendasikan pembuatan knuckle dan flare,
dengan nilai radius knuckle dan flare lebih besar daripada 28.575 mm.

Janu Pardadi *,ViktorMalau**


Mechanical & Industrial Engineering Department
Faculty of Engineering Gadjah Mada University Yogyakarta
Jl.Grafika 2 Kampus UGM Yogyakarta
Pardadi@yahoo.com, malauviktor@yahoo.com,

ABSTRACT
Pipeline pigging is the term to inspecting & cleaning the long distance pipeline. The
reaction of pigging reduces the operation cost, safe the environmental, minimize the lost
product and reduce the time lost. Many millions miles of pipeline carrying everything
from water to crude oil and in hot and cold temperature like as LNG. The pipe is
vulnerable to attack by internal and external corrosion, cracking, third party damage
and manufacturing flaws. However, if a petroleum or chemical pipeline leaks, it can be
a environmental disaster. The new devices to inspecting and cleaning, called pigs, that
are sent through the buried pipe. The pigs are carried through the pipe by the flow of
the liquid or gas and can travel and perform inspections over very large distances. The
pigs carry a small computer to collect, stored and transmit the data for analysis the
condition of pipe. Now the intelligent pig is the new & smart product to inspect and
cleaning of the pipe line. The intelligent pig can inspecting and monitoring the pipeline
by many sensor inside of the device, for example: ultrasonic sensor, eddy current
sensor, corrosion sensor, debris sensor etc. All the data can be recorded and then can
be analysis .
Keywords: Intelligent pig, inspection & monitoring.

Kata kunci : reducer eksentrik, internal pressure, limit tekanan,


tegangan ekivalen, knuckle, flare.

MIII-29

MIII-30

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-031

MIII-032

Multidisciplinary Design Optimization Pada Perancangan


Sistem Perpipaan (Pipeline Design)

PENGARUH VARIASI PANJANG KUMPARAN


TERHADAP VOLTASE YANG DIHASILKAN
MEKANISME VIBRATION ENERGY HARVESTING

Yuwono B Pratiknyo
Program Studi Teknik Manufaktur
Universitas Surabaya
Gedung TG Lantai V, Kampus UBAYA, Jl.Raya Kalirungkut, Surabaya
Phone: +62-031-2981397, FAX: +62-031-2981150, E-mail: yuwonobudi@ubaya.ac.id

Wiwiek Hendrowati, Bambang Daryanto W., Harus Laksana G.,

Jurusan Teknik Mesin


Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Kampus Sukolilo, Surabaya
Jawa Timur, Indonesia
Telp. (031) 5946230, Fax. (031) 5922941, E-mail : wiwiek@me.its.ac.id.

ABSTRACT
Sistem perpipaan memiliki fungsi untuk utama mengalirkan fluida dan gas dari
suatu tempat ke satu atau beberapa tempat lain. Dalam perancangan sistem
perpipaan (Pipeline Design) ada beberapa aspek yang harus diperhatikan
antara lain adalah parameter design, wall thickness, buckling, route selection,
material selection, spanning, fatique, dan thermal expansion. Aspek-aspek
tersebut perlu diperhatikan untuk menjamin system perpipaan berfungsi baik
dengan faktor keamanan yang harus tetap diperhatikan. Pada perancangan
sistem perpipaan, seringkali nilai ekonomis juga perlu mendapat perhatian,
sehingga perlu dilakukan proses optimasi dalam perancangannya. Proses
optimasi pada sistem perpipaan sangat komplek, karena banyaknya parameter
yang harus tetap dipenuhi. Parameter-parameter yang harus dipenuhi sendiri
seringkali bertolak belakang dengan parameter lain, sehingga diperlukan
suatu strategi dalam proses optimasi. Pada paper ini, proses optimasi
dilakukan dengan metode Multidisciplinary Design Optimization (MDO). Wall
thichness dipilih sebagai objective function karena wall thickness pipa akan
berpengaruh pada total project budgeting dan keamanan system perpipaan.
Sedangkan sebagai constrain adalah stress analysis, buckling, spanning,
fatique dan thermal expansion. Hasil akhir dari paper ini adalah suatu metode
dan panduan dalam melakukan proses optimasi system perpipaan, sehingga
desainer akan lebih mudah dalam pemilihan scedule pipa dan proses
perancangan dapat dilakukan dengan lebih cepat.

ABSTRAK
Penelitian ini membahas rancang bangun mekanisme vibration energy harvesting (VEH)
berdasarkan metode electromagnetic, dimana sumber energi berasal dari getaran translasiharmonik.Pada mekanisme VEH yang dikonstruksi, massa magnetik bergerak bolak-balik
secara linier dalamkumparan yang terbuat dari lilitan kawat konduktif. Berdasar pada
gerak osilasi massa dengan amplitudo dan frekuensi tertentu, energi yang dapat di-harvest
kemudian diukur dan dianalisa. Pada mekanisme VEH tersebut ukuran massa, diameter dan
material kawat, jumlah lilitan, serta amplitude dan frekuensi getaran dibuat konstan;
sedangkan panjang kumparan divariasikan. Pada penelitian ini panjang kumparan yang
diuji adalah : 12 mm, 15 mm, 18 mm, 21 mm dan 24 mm. Dari penelitian yang dilakukan
voltase yang dihasilkan oleh mekanisme VEH (sesuai dengan panjang kumparan yang diuji),
secara berturut-turut, adalah : 11,64 volt, 10,70 volt, 9,76 volt, 8,35 volt dan 6,95 volt.
Kata kunci : vibration energy harvesting, metode electromagnetic, getaran translasiharmonik

Keywords: MDO, piping, design, optimization, wall thickness

MIII-31

MIII-32

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-033

MIII-034

STUDY ON CONTROL OF BUS-SUSPENSION SYSTEM

Pengembangan Metode Optimasi Interval Perawatan


Mesin CFM56-3

Hendro Nurhadi
Department of Mechanical Engineering
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya (60111)
East Java, Indonesia
Phone: +62-31- 5946230, FAX: +62-31-5922941, E-mail: hdnurhadi@me.its.ac.id

ABSTRACT
In this study, a PID controller is used to control active suspension of a quarter-bus
model. The displacement is applied to be an input to PID controller while active forces,
improving ride comfort and handling properties are the controller outputs. The response
of the system using the PID controller is then compared with those of proposed fuzzy
logic controller. The percentage of overshoot is about 10% of the input's amplitude (less
than maximum requirement of about 20%), and settling time is 2 seconds less than 5
seconds (not exceed the minimum requirement). The performance of optimized bussuspension system is improved.
Keywords: Bus suspension, PID, control, optimization, fuzzy

Pandu Darmadi, ST.1) dan Dr. Ir. Edy Suwondo2)


Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10 Bandung 40132
pandu_darmadi@hotmail.com
2)
Program Studi Aeronotika dan Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10 Bandung 40132
esuwondo@ae.itb.ac.id
1)

ABSTRAK
Setiap mesin pesawat terbang membutuhkan perawatan yang rutin untuk menjaga
prestasinya juga agar tetap laik terbang. mesin. Beberapa perusahaan perawatan pesawat
terbang (Maintenance and Repair Organization, MRO) melakukan tugasnya dengan
pola pembayaran power by the hour (PBH). Karena itu untuk mendapatkan keuntungan
yang maksimum, MRO harus dapat meminumkan biaya perawatan per jam terbang
pesawat, salah satunya adalah penentuan ruang lingkup (workscope) perawatan mesin
pesawat secara tepat. Pada saat ini di PT. GMF GMF AEROASIA GMF AeroAsia
belum terdapat metode yang merencanakan seluruh perawatan dari awal penggunaan
hingga mesin tersebut tidak dipakai (scrap). Dalam penelitian ini dilakukan
pengembangan metode yang dapat menentukan ruang lingkup pekerjaan pada saat
mesin melakukan shop visit untuk mengoptimasikan biaya perawatan per flight cycle
(FC) mesin. Variabel penentu untuk dapat mengoptimasi biaya perawatan yaitu umur
sisa Life Limit Part (LLP) yang harus diganti dan Exhaust Gas Temperature (EGT)
margin. Metode diuji dengan data lampau dan kemudian diimplementasi untuk
mendapatkan batas sisa umur LLP yang harus diganti agar menghasilkan biaya
perawatan mesin yang paling optimum. Untuk mesin dengan thrust rating 20.000 lbs
dan 22.000 lbs didapat sisa umur LLP yang harus diganti agar mendapatkan biaya
perawatan yang paling optimum adalah LLP dengan sisa umur dibawah 5.000 FC,
sedangkan untuk mesin dengan thrust rating 23.500 lbs adalah LLP dengan sisa umur
dibawah 1.250 FC. Implementasi metode ini juga menunjukan bahwa mesin dengan
thrust rating 23.500 lbs tidak direkomendasikan untuk digunakan di Indonesia.
Key words: Workscope, shop visit, life limited part, exhaust gas temperature, biaya
minimum

MIII-33

MIII-34

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-035

MIII-036

The Design and Simulation of the Controller Part of an


Electromechanical CVT for Caburator Gasoline Engines

KAJI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL LENDUTAN


STRUKTUR TRUSS PROFIL UK 75

Dr. Edy Suwondo1), Wahyudi Saputra, M.Eng.2), Muhammad Kusni, M.Eng.3)


1)

Aeronautics and Astronautics Department, Institute Technology of Bandung


Jln. Ganesha 10 Bandung 40132
esuwondo@ae.itb.ac.id
2)

Pusat Pendidikan dan Latihan Aparatur Perhubungan


Jln. Raya Parung-Bogor, km.26 Kabupaten Bogor 16310
udyxeuss.2009 @yahoo.co.id
1)

Aeronautics and Astronautics Department, Institute Technology of Bandung


Jln. Ganesha 10 Bandung 40132
kusni@ae.itb.ac.id

ABSTRACT
Constant Speed Drive (CSD) is a hydraulics transmission system which can produce a
constant output rotational speed from a variable input rotational speed. In this research,
the CSD principle will be used to produce the desired torque for a certain engine speed
as an input. The use of the CSD principle will theoritically result in an unlimited gear
ratio. This enables to produce a high torque from small engine power, which will
prevent from engine stall during a heavy operation. Other objective of CVT designs is
to obtain the best engine speed with respect to fuel consumption and air polution, for
various power demands. Current research focuses on the design and simulation of the
controller part of the CVT. It begins with the development of the modeling of the
system, selection of hardware, microcontroller programming, and testing the system.
The testing itself is a simulation of various operating conditions, i.e. engine speed and
vehicle speed, then observe the gear ratio actual as compared to the ideal gear ratio.
The results of the test indicate that the system being developed works properly with
good accuracy. Further investigation for a better response is still required.

Onny S. Sutresman
Jurusan Teknik Mesin Universitas Hasanuddin
Jl.Perintis Kemerdekaan km X, Makassar (90245) Sulawesi Selatan,
Indonesia
Phone: +62-411-584639, FAX: +62-411-586015, E-mail:
mustafa7mesin@yahoo.co.id

ABSTRACT
This aim of the study was to numerically and experimentally analyze the
displacement (deflection) of truss structure by using profile UK-75 of thickness
0.50 mm and 0.80 mm. The study used the finite element method for numeric
analysis and testing of full scale load frame structure for experimental
analysis. For the finite element method in numeric analysis, the structure was
divided into 35 elements, whereas the testing of full scale load frame structure
for experimental analysis was done by dividing the structure as much as 35
trusses. The supports used were a hinge and a roller with the material profile
of UK-75 of thickness 0.50 mm and 0.80 mm with span length 10 m and height
3 m. The devices used in the study were linear variable differential tranducers,
data logger, load cell, and loading frame. The results of the study obtained that
maximum displacement (deflection) value was 13.80 mm numerically) and
15.30 mm (experimentally). The value of displacement (deflection) was greater
than the value obtained numerically. The value of displacement (deflection)
that occur were smaller than the maximum allowed displacement (deflection),
hence the truss structure was safe from the requirements of strength and
stiffness.
Keywords : Truss structure, deflection, finite element method

Keywords : Electromechanical CVT, fuel efficiency, feedback control, engine


speed, vehicle speed, planetary gears.

MIII-35

MIII-36

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIII-037

Kaji Eksperimental Getaran Balok Komposit


yang Diperkuat Fiberglass
Mustafa
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta Km.9, Palu (94118) Sulawesi Tengah,
Indonesia
Phone: (0451) 422611, FAX: (0451) 422355, E-mail: mustafa7mesin@yahoo.co.id

ABSTRACT
This aim of the study was to analyze the mechanical properties through tensile testing,
and experimentally analyzed the natural frequency (n) and rigidity (k) of fiberglass
reinforced polymer composite beams. The study used spectrum method for
experimental study. For the experimental analysis was done with 5 positions of the
exciter. The supports used were a fixed-free (cantilever) with the material of fiberglass
reinforced polymer composite in the form of beam with length of 50 cm, width of 3
cm, and thickness of 2 cm. Composite material consisted of two compositions, i.e : 5 %
fiber glass and 95 % matrix epoxy; 20 % fiber glass and 80 % matrix epoxy. The
devices used in the study was a testing machine, and IRD mechanalysis comprising of :
a vibration sensor, a speed regulation unit, a tachometer, and a vibrator engine. The
results of the tensile testing : max = 44.44 N/mm2 and min = 23.33 N/mm2. For
experimental analysis with 5 % fiberglass : nmax = 13125 rpm, nmin = 12600 rpm, kmax
= 150975.13 kg/m, kmin = 139138.68 kg/m, whereas with 20 % fiberglass : nmax =
13230 rpm, nmin = 12990 rpm, kmax = 153400.39 kg/m, kmin = 147885.32 kg/m.
Keywords : Vibrations, mechanical properties, natural frequency, rigidity

MIII-37

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-001

MIV-002

THE EFFECT OF ADDING SMALL AMOUNTS OF ZNO


IN COMPACTED BOVINE HYDROXYAPATITE FOR
BIOMEDICAL APPLICATIONS

PENGARUH WEAR DEBRIS DARI ION IMPLANTASI


STAINLESS STEEL316L DENGAN UHMWPE TERHADAP
JARINGAN TULANG DAN SENDILUTUT RATTUS
NORVEGICUS SP.

Muhammad Waziz Wildan Muhammad Kusumawan Herliansyah


Department of Mechanical Engineering & Industrial Engineering
Faculty of Engineering, Gadjah Mada University
Jl. Grafika 2 (55281) Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62-274-521673, FAX: +62-274-521673, E-mail: m_wildan@ugm.ac.id

Rini Dharmastiti1), Marsetyawan HNE2), Suhartini3)


1)Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada
2)Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada
3)Alumni Pascasarjana Rekayasa Biomedis, Universitas Gadjah Mada
Email: rini@ugm.ac.id

ABSTRACT

Salah satu pasangan material yang biasa digunakan untuk penggantian sendi lutut secara
total adalah Stainless Steel 316L dan Ultra High Molecular Weight Polyethylene
(UHMWPE). Untuk meningkatkan ketahanan aus dari material Stainless Steel 316L
diberikan perlakuan ion implantasi. Persyaratan pasangan material untuk sendi lutut
tiruan, selain ketahanan ausnya yang tinggi, juga berumur panjang, tidak berubah sifat
materialnya dalam jangka panjang, dan biokompatibilitasnya tinggi. Partikel hasil
keausan dari pasangan material yang digunakan untuk sendi lutut tiruan, dapat
mengakibatkan terjadinya osteolysis yang merugikan pasien pengguna karena harus
dilakukan operasi revisi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh wear
debros dari pasangan material ion implantation Stainless Steel 316L dan UHMWPE
terhadap jaringan tulang dan sendi lutut. Partikel hasil keausan (wear debris) dihasilkan
dari uji keausan pin on plate unidirectional motion dengan phosphate buffered saline
(PBS) sebagai pelumas. Stainless Steel 316L sebagai platnya dan UHMWPE sebagai pin,
berukuran diameter 10mm, dibebani 180 N, diuji keausan dengan kecepatan 116,5 mm/s,
dengan jarak tempuh 30 km. Partikel hasil keausan tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam kapsula sinovium sendi lutut Rattus norvegicus sp. Pada kelompok kontrol
dimasukkan hanya cairan PBS. Pada hari ke-3 dan hari ke-7 dilakukan dekapitasi dan
pengamatan histologist, dengan menghitung jumlah sel PMN, limfosit, makrofag,
osteoblas, osteoklas dan fibroblast. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan
bertambahnya jarak tempuh uji keausan, volume wear debris yang dihasilkan bertambah
banyak. Faktor keausan dari pasangan material ini adalah: 5,6.10-5 mm3/Nm. Hasil uji
histologist menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada jumlah sel PMN dan
fibroblast pada hari ke-3 dan jumlah osteoblas di hari ke-7, sedangkan jumlah limfosit,
makrofag, osteoklas tidak terdapat perbedaan bermakna. Sel PMN dan osteoblas pada
kelompok kontrol lebih besar daripada kelompok perlakuan. Penurunan fibroblast pada
kelompok perlakuan disebabkan karena adanya paparan wear debris.

This work is concerned with the effect of trace element amount (%wt) in the properties of
the sintered bovine hydroxyapatite (BHA). The BHA powders were mixed with various
percentage of ZnO ranging from 0 wt. % to 15 wt. % by magnetic stirrer. The dry powders
were uniaxially pressed at 312 MPa. For comparison purpose, synthetic HA also
produced using the same process. It has been found that the relative density decreases
with increasing of ZnO content.The additions of ZnO have shown an increasing of Vickers
hardness with the highest of the micro Vickers hardness obtained in 1.5 wt. % ZnO. The
BHA have stable phase stability at within the range of 0.5 wt% to 1.0 wt% and 2.0 wt% to
5.0 wt. %. The decomposition occurs as the ZnO increased to 10 wt. % and 15 wt. %.
Thus, material preparation plays an important role on determining the effect of sintered
BHA.
Keyword: Bovine Hydroxyapatite, trace elements, ZnO, Vickers hardness.

ABSTRAK

Kata kunci: wear debris, PMN, osteoblast, limfosit, makrofag dan fib

MIV-1

MIV-2

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-003

MIV-004

Karakteristik Fisik dan Mekanik Tulang Sapi Variasi Berat


Hidup Sebagai Referensi Desain Material Implan

EFFECT OF POROSITY ON MECHANICAL


PROPERTIES OFBN ALUMINUMFLYASH
COMPOSITE

Gunawarman1, Adam Malik1 , Sri Mulyadi2, Riana3 dan Aidil Hayani3


1. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Andalas,
2. Kampus Limau Manis, Padang 25163 E-mail: gunawarman@ft.unand.ac.id
3. Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Andalas, Kampus Limau Manis,
Padang 25163
4. Alumni Program Pasca Sarjana Universitas Andalas, Kampus Limau Manis,
Padang 25163

ABSTRAK
Kasus patah tulang banyak terjadi di Indonesia. Penyebab utamanya antara lain kecelakaan
lalu lintas, bencana alam dan osteoporosis. Untuk memperbaiki atau mengganti tulang yang
rusak/pecah dibutuhkan bio-material implan yang berfungsi sebagai penyambung atau
penyangga tulang yang rusak tersebut.N Selama ini, dunia kedokteran ortopedi menggunakan
implan logam yang relatif kaku atau kurang fleksibel, dan pada beberapa kasus menimbulkan
rasa nyeri dan alergi pada pemakai. Oleh karena itu perlu didesain dan dibuat material implan
yang lebih fleksibel dan mendekati karakteristik tulang asli. Dalam rangka pengembangan
logam implan yang mempunyai kelenturan yang lebih baik, maka dilakukan penelitian
pendahuluan mengenai karakteristik mekanik tulang dikaitkan dengan karakteristik fisiknya,
sebagai referensi dalam desain material implan. Karakteristik mekanik ditentukan dengan
melakukan pengujian tarik, kekerasan dan kelenturan tulang. Sementara karakteristik fisik
diperiksa dengan mikroskop optik. Tulang yang dipilih dalam studi ini adalah tulang sapi
karena memiliki karakteristik mendekati tulang manusia, murah dan mudah diperoleh. Pada
penelitian ini digunakan sampel tulang sapi jenis Brahman berdasarkan variabel bebas berat
hidup dan variabel terikat umur sapi sekitar 3 tahun, jenis kelamin jantan, daerah asal
peternakan Lampung, dan spesimen diambil dari tulang tungkai belakang sapi (Metakarpus).
Berat hidup tertimbang adalah 500 kg, 520 kg, 540 kg, 560 kg dan 580 kg. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kekuatan tarik, modulus elastisitas dan ketangguhan tulang untuk tiap
berat hidup tersebar dalam rentang data yang cuku luas. Namun secara umum terlihat jelas
bahwa kekuatan tulang meningkat dengan meningkatnya berat sapi. Hasil pemeriksaan
struktur mikro menunjukkan bahwa tulang sapi dengan berat hidup yang lebih tinggi memiliki
lebih sedikit kanal haversian (rongga) pada struktur tulangnya. Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan kekuatan disebabkan terutama oleh penurunan jumlah kanal haversian pada
struktur tulang tersebut. Karakteristik mekanik rata-rata yang diperoleh untuk kekuatan tarik
adalah 85 18 MPa, Modulus Elastisitas 0.820.25 GPa dan Ketangguhan 1.50.5 Joule.

Subarmono, Jamasri, M.W. Wildan and Kusnanto


Engineering Faculty, Gadjah Mada University, Yogyakarta.
ABSTRACT
Aluminum matrix composite (AMC) were prepared from aluminum fine powder as a
matrix and fly ash asreinforcement. The amount of fly ash of 2,5%, 5%, 7,5% and 10
wt% was added to the aluminum fine powder. Each composition was mixed using
rotary mixer for 3 hr. The mixture was compacted using uniaxial compaction with a
pressure of 100 MPa to produce green body and several of it was isostatic compacted
with a pressure 100 MPa. Several of each green body were followed pressureless
sintering at various temperature of 500, 525, 550,575 and 600C for 3 hr, and the
other of uniaxial compacted green body were hot pressed sintering (HP) at pressure of
100 MPa and various temperature of 525, 550 and 575C. Bending strength,
Vickers hardness, wear resistance, porosity of the AMC were tested, and the micro
structure observed using SEM. The results show that the bending strength, Vickers
hardness and wear resistance of AMC increase with decreasing of porosity. The
bending strength, Vickers hardness and, wear resistance of 6.3% porosity of hot
pressed AMC are 65 MPa, 55 VHN and 0.15 mg/(MPa.m), respectively. The bending
strength, Vickers hardness and wear resistance of 3 % porosity of hot pressed AMC
are 79 MPa, 75 VHN and 0.02 mg/(MPa.m), respectively.
Key words : AMC, compaction, sintering

Kata Kunci: Kekuatan, Kelenturan, Tulang, Implan, Biomaterial

MIV-3

MIV-4

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-005

Pengaruh Variasi Panjang Serat Dan Temperatur Udara


Terhadap Kekuatan Bending Komposit Polyester Dengan
Penguat Serat Tapis Kelapa
Putu Lokantara, Ngakan Putu Gede Suardana
Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran Bali

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010
terjadi pada temperatur udara -5 C sebesar 3,65 GPa, selanjutnya untuk komposit
panjang serat 10 mm nilai modulus elastisitas lentur tertinggi terjadi pada
temperatur udara -5 C yaitu sebesar 2,58 GPa, sedangkan nilai modulus elastisitas
lentur tertinggi pada komposit panjang serat 15 mm terjadi pada temperatur udara -5
C yaitu sebesar 1,63 GPa. Dengan ini berarti variasi temperatur udara dan panjang
serat tapis kelapa dapat menyebabkan bertambahnya kekuatan lentur pada komposit
berpenguat serat tapis kelapa tersebut. Dimana semakin pendek ukuran serat tapis
kelapa dan semakin rendah temperatur udara pada komposit berpenguat serat tapis
kelapa, akan menghasilkan kekuatan lentur yang semakin tinggi pada komposit
berpenguat serat tapis kelapa tersebut.
Kata Kunci : Komposit; Temperatur Udara; Panjang Serat; Kekuatan Lentur

ABSTRAK
Komposit berpenguat serat alami diharapkan memiliki kemampuan untuk
beradaptasi dengan baik ketika berada dilingkungan dengan temperatur udara panas
maupun temperatur udara dingin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh variasi panjang serat dan temperatur udara terhadap kekuatan bending
komposit polyester serat tapis kelapa dengan menggunakan uji bending sebagai
pengujian sifat mekaniknya.
Komposit yang dibuat menggunakan penguat serat tapis kelapa dengan
matrik berupa resin unsaturated polyester ( UPRs ) jenis Yukalac 157 BQTN-EX
dengan 1% hardener jenis MEKPO dengan variasi panjang serat tapis kelapa yaitu
5 mm, 10 mm dan 15 mm sedangkan variasi temperatur udara yaitu -5 C, 10 C dan
25 C. Komposit dibuat dengan teknik press hand lay-up dengan fraksi volume serat
tapis kelapa 12,2%. Perlakuan serat tapis kelapa dengan direndam di air mendidih
dengan suhu 100 C selama 1 jam, selanjutnya serat tapis kelapa dikeringkan
menggunakan oven dengan suhu 70 C selama 12 jam setelah itu serat tapis kelapa
direndam didalam larutan NaOH - Air (5 gram NaOH + 95 ml air) selama 2 Jam.
Komposit selanjutnya di post curing selama 2 jam dengan suhu 65 C. Spesimen uji
komposit dipotong sesuai standar ASTM D790-03 untuk spesimen uji lentur.
Selanjutnya dilakukan pengujian lentur untuk komposit tersebut.
Hasil pengujian menunjukkan variasi panjang serat dan temperatur udara
mempengaruhi kekuatan lentur pada komposit berpenguat serat tapis kelapa. Pada
komposit panjang serat 5 mm kekuatan lentur tertinggi terjadi pada temperatur udara
-5 C dengan kekuatan lentur 54,54 MPa, selanjutnya untuk komposit panjang serat
10 mm kekuatan lentur tertinggi terjadi pada temperatur udara -5 C dengan
kekuatan lentur 44,81 MPa, sedangkan untuk komposit panjang serat 15 mm
kekuatan lentur tertinggi terjadi pada temperatur udara -5 C dengan kekuatan lentur
30,83 MPa. Untuk modulus elastisitas lentur pada komposit berpenguat serat tapis
kelapa, pada komposit panjang serat 5 mm nilai modulus elastisitas lentur tertinggi

MIV-5

MIV-006

ANALISIS KEKUATAN TARIK KOMPOSIT SERAT


BAMBU LAMINAT HELAI DAN WOOVEN YANG
DIBUAT DENGAN METODE MANUFAKTUR
HANDLAY-UP
Arfie Armelia Erissonia Ifannossa,ST, Dr.Ir.Bambang Kismono Hadi,
Ir.Muhammad Kusni,MT
Program Studi Aeronotika dan Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung

ABSTRAKSI
Penelitian mengenai penggunaan serat alam di berbagai bidang rekayasa sedang
marak berkembang. Penelitian yang berkembang menginginkan suatu material yang
memenuhi suatu kriteria yang diinginkan serta ramah lingkungan. Sehingga
penelitian-penelitian mengenai serat mulai mengarah ke serat alami. Pada bidang
keilmuan komposit, penelitian penggunaan serat juga bergerak ke arah serat alami.
Penggunaan serat alami, seperti serat rami, serat nanas, serat kelapa dan lainnya,
mulai dikembangkan untuk kemudian diaplikasikan dalam berbagai rekayasa
struktur. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan karakteristik penggunaan serat
bambu dalam komposit, baik laminat maupun sandwich. Bambu yang digunakan
adalah jenis bambu tali (gigantochloa apus), jenis bambu yang tersedia sangat

MIV-6

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010
banyak di alam Indonesia. Serat bambu yang digunakan bermacam-macam, ada yang
wooven dan ada yang helai. Matriks yang digunakan adalah resin epoxy dengan
katalis epoxy hardener. Pada beberapa spesimen digunakan aerosil yang
dicampurkan ke dalam resin.
Kata kunci: Komposit, Serat Alam, Bambu, Karakteristik, Properti Material

MIV-007

ANALISIS KEKUATAN TARIK KOMPOSIT


LAMINATE DAN KEKUATAN FLATWISE
SANDWICH PANEL DENGAN CORE KAYU BALSA
YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN
METODA VARTM

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010
modifikasi yang perlu dilakukan agar material komposit yang dihasilkan
memiliki kualitas yang baik. Selanjutnya ditunjukkan hasil pengujian
mekanik, yaitu uji tarik untuk jenis laminate dan uji flatwise untuk jenis
sandwich structure. Pada spesimen laminate, tegangan tarik maksimum
yang paling besar adalah spesimen dengan jenis matriks MT-B. Hasil uji
juga menunjukkan bahwa spesimen yang dibuat dengan metode
VARTM memiliki kekuatan tarik maksimum yang lebih tinggi
dibandingkan hand lay-up dengan jenis matriks dan serat yang sama.
Pada spesimen flatwise, seluruh spesimen mengalami kegagalan pada
bagian core. Hal ini berarti kekuatan bonding antara face dan core pada
sandwich structure lebih tinggi dibandingkan kekuatan pada core balsa.
Kata kunci : VARTM, hand lay-up, komposit sandwich dan laminate,
kekuatan tarik, bonding

MIV-008

Hendri Syamsudin*; Handoko Subawi**; Bayu Maulana*

PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN PANJANG SERAT


TERHADAP SIFAT BENDING KOMPOSIT POLIESTER
YANG DIPERKUAT SERAT BATANG PISANG

*Kelompok Keahlian Struktur Ringan, Fakultas Teknik Mesin dan


Dirgantara Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia 40132
Tel.: 022-254243, Fax: 022-2534164, E-mail:
hendri.syamsudin@ae.itb.ac.id
**)
Bonding Komposit, Direktorat Aerostructure
PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Indonesia, 40174

Kristomus Boimau
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Nusa Cendana
Jl. Adisucipto, Penfui Kupang - NTT
Tlp. (0380) 8014582, email: boimau_mesinunc@yahoo.com

ABSTRAK

Abstrak
Penelitian metoda manufaktur VARTM (Vacuum Assisted Resin
Transfer Molding) untuk produksi struktur komposit sandwich dan
laminate sedang dikembangkan di Kelompok Keahlian Struktur Ringan,
ITB. Paper ini menjelaskan hasil kajian pada satu jenis core untuk kasus
sandwich structure, dua jenis reinforcement (serat gelas) untuk kasus
laminate, dan tiga jenis campuran matriks. Paper ini juga menunjukkan
beberapa parameter yang dianalisa dalam proses produksi menggunakan
metoda VARTM. Parameter tersebut, diantaranya, adalah penetapan
konfigurasi inlet dan outlet, penetapan tekanan pada vacuum pump, dan

MIV-7

Pengembangan material komposit polimer dengan memanfaatkan serat alam sebagai


media penguat merupakan suatu kebutuhan karena memiliki banyak keunggulan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang serat dan fraksi volume
terhadap sifat bending komposit polyester yang diperkuat serat batang pisang dengan
panjang serat 5 cm dan 2 cm. Spesimen uji bending dibuat sesuai stndar ASTM D790
dengan variasi fraksi volume serat yang digunakan sebesar 20 %, 30 %, dan 40 %.M
Hasil penelitian menunjukan bahwa kekuatan bending komposit meningkat seiring
denganM meningkatnya fraksi volume serat dan komposit dengan panjang serat 5 cm
memiliki nilai kekuatan bending yang lebih tinggi dari komposit dengan panjang serat 2
cm pada semua fraksi volume. Tegangan bending terbesar diperoleh pada fraksi volume
serat 40 % untuk komposit denganM panjang serat 5 cm sebesar 83,08 MPa dan terendah

MIV-8

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010
pada fraksi volume serat 20 % sebesar 34,53 MPa. Hasil foto makro patahan spesimen
menunjukkan adanya retak pada semua spesimen uji.
Kata Kunci : Komposit Poliester, Panjang Serat, Kekuatan Bending, Fraksi Volume

MIV-009

ANALISIS KEKUATAN FLEXURAL STRUKTUR


SANDWICH DENGAN CORE KAYU BALSA YANG
DIBUAT MENGGUNAKAN METODA VARTM
Hendri Syamsudin*; Handoko Subawi**; Hamka*
*)Kelompok Keahlian Struktur Ringan, Fakultas Teknik Mesin dan
Dirgantara
Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia 40132
Tel.: 022-254243, Fax: 022-2534164, E-mail:
hendri.syamsudin@ae.itb.ac.id
**)

Bonding Komposit, Direktorat Aerostructure


PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Indonesia, 40174
Abstrak
Vacuum-Assisted Resin Transfer Molding (VARTM) merupakan suatu metoda
produksi struktur komposit yang dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang
baik dan dengan biaya yang cukup murah. Pada penelitian ini metode VARTM
digunakan untuk membuat struktur sandwich dengan core kayu balsa. Tiga
campuran matriks dipakai sebagai material pembangun struktur sandwich tersebut.
Penelitian terhadap desain konfigurasi VARTM mencakup parameter berikut, yaitu
pengaturan tekanan negatif di dalam cetakan, konfigurasi peletakan titik inlet dan
outlet, penggunaan sisi miring pada core, dan konfigurasi penggunaan vacuum
hose. Variasi dilakukan untuk memahami faktor keberhasilan dalam proses infusi
matriks, sehingga proses produksi tidak mengalami kegagalan. Uji mekanikal 3point bending dilakukan untuk mendapatkan karakteristik flexural dari masingmasing varian matriks. Pengujian dilakukan pada 2 spesimen, yaitu laminat dan

MIV-9

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010
sandwich. Pada spesimen laminat, kekuatan dan kekakuan yang paling besar
dimiliki oleh MT-B. Sedangkan pada spesimen sandwich, kekuatan paling besar
dimiliki oleh MT-A2. Hasil yang diperoleh juga menunjukkan bahwa metode
VARTM menghasilkan produk yang lebih baik dari kualitas (fraksi volum fiber)
sebesar 27% dan kekuatan flexural sebesar 31% dibanding metode hand lay-up.
Kata kunci : metode VARTM, struktur sandwich, core kayu balsa, variasi matriks,
kekuatan flexural

MIV-010

STUDI SIFAT MEKANIK DAN MORFOLOGI


NANOKOMPOSIT BERBASIS POLIAMID
6/POLIPROPILEN/CLAY
Kusmono
Jurusan Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada
Jln. Grafika 2 Yogyakarta 55281, Indonesia
Phone: (0274)-521673, FAX: (0274)-521673, E-mail: kusmono72@yahoo.com

ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mempejari pengaruh penambahan clay terhadap sifat
mekanik dan morfologi darinanokomposit berbasis poliamid 6 (PA6)/polipropilen
(PP)/clay. Nanokomposit berbasis PA6/PP/Clay dipreparasi dengan menggunakan
metode melt compounding dengan mesin twin-screw extruder dan injection molding.
Komposisi PA6/PP dibuat konstan 70/30 dan kandungan clay divariasi 0, 2, 4, 6, 8,
10 phr (per hundred resin). PA6/PP/clay dicampur dengan menggunakan mesin twinscrew extruder dan dilanjutkan dengan mesin injection molding untuk membuat
spesimen uji tarik dan impak. Sifat mekanik dipelajari melalui pengujian tarik dan
impak. Studi morfologi nanokomposit dilakukan dengan menggunakan x-ray
diffraction (XRD) dan transmission electron microscopy (TEM). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kekuatan tarik dan flexural strength matrik PA6/PP meningkat
jika ditambahkan clay sampai 4% phr, tetapi lebih dari 4% phr clay mengakibatkan
penurunan kekuatan tarik dari matrik PA6/PP. Penambahan clay telah menyebabkan
peningkatan modulus Young dan flexural modulus sedangkan adanya clay justru
menurunkan keuletan dan kekuatan impak dari matrik PA6/PP. Dari hasil analisis
XRD dan pengamatan TEM diketahui bahwa nanokomposit dengan struktur eksfoliasi

MIV-10

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010
diperoleh pada nanokomposit PA6/PP/clay pada kandungan clay 4% phr dan
aggloramerasi clay diamati pada strukur nanokomposit PA6/PP/clay dengan
kandungan clay 10% phr.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-

Keywords: nanokomposit, poliamid 6, polipropilen, clay

MIV-011

Estimasi Kerusakan Awal pada GFRP Material Karena


Beban Tumbukan Berulang

012

Gatot Prayogo* Danardono A.S.*


Departemen Teknik Mesin
Universitas Indonesia,
Kampus Baru UI Depok 16424
Tel. 021-7270032, Fax. 0217270033
e-mail: gatot@eng.ui.ac.id

ABSTRAK
Pengujian tentang perilaku bahan komposit GFRP karena beban
tumbukan mekanik berulang telah dilakukan. Berdasarkan studi
tersebut kerusakan awal (damage initiation) telah diprediksi
berdasarkan pendekatan fracture mechanis (crack propagation
rate) dan stress intensity factor. Hasil estimasi dibandingkan
dengan hasil eskperimen menunjukan bahwa pada tingkat impact
energy yang lebih tinggi didapat perbedaan N (number of
impacts) yang cukup berarti, tetapi pada tingkat impact energy
yang lebih rendah didapat hasil estimasi ,N, menjadi lebih
mendekati hasil pengujian.
Keywords: Impact fatigue, damage initiation, crack propagation
MIV-11

MIV-12

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-013

MIV-014

COMPARATIVE STUDY ON FATIGUE CRACK


GROWTH RATE BEHAVIOURS OF FRICTION-STIR
WELDED ALUMINIUM ALLOYS 2024- T3 AND 6061-T6

Fracture Toughness of Silicon Nitride Measured by The


Surface Crack in Flexure (SCF) Test Method
(Result Obtained by Using Short Specimen: 3 x 4 x >25 mm)

Mochammad Noer Ilman


Department of Mechanical and Industrial Engineering
Gadjah Mada UniversityJl. Grafika No.2, Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62-0274-521673, FAX: +62-0274-521673, E-mail: ilman_noer@ugm.ac.id

Tjokorda Gde Tirta Nindhia


Department of Mechanical Engineering Udayana University,
Jimbaran, Bali, Indonesia, 80361 e-mai:nindhia@yahoo.com

ABSTRACT
Friction stir welding (FSW) is a solid-state joining process which enables unweldable
metals to be joined without difficulty. This work presents comparative study between
fatigue crack growth behaviours of friction stir welds of Al 2024-T3 and Al 6061-T6.
The friction stir welds were prepared using the tool rotation speed, Rt and the plate
travelling speed, V of 1450 rpm and 0.2 mm/s respectively. Subsequently, a sequence
of tests was carried out including microstructural examination, hardness
measurement, tensile test and fatigue crack growth rate (FCGR) test in combination
with fractography. The FCGR test was carried out using constant amplitude fatigueM
experiments with stress ratio (R) and frequency of 0.1 and 11 Hz respectively whereas
specimens used were centreM crack tension type located at the weld nuggets. Results
of this investigation showed that the fatigue crack growth rate (da/dN) of friction stir
Al 2024-T3 welds was relatively lower compared to that of friction stir Al 6061-T6
welds especially at higher K, typically above 6 MPa.m0.5. The better fatigue
performance of friction stir Al 2024- T3 welds was likely to be associated with fine
grained weld microstructure present in the welds. However, the fatigue properties of
both friction-stir Al 2024-T3 and Al 6061-T6 welds were not as good as that observed
in their base plates. This may be associated with metallurgical changes and the
formation of residual stress in the welds during welding process.

ABSTRACT
The surface crack in flexure (SCF) is a method for the evaluation of the fracture toughness
of advancedceramics. Conventionally is practiced by using a Knoop indenter to make a
very small precrack. Removal on indent and the plastically deformed zone is required
before the fracture test. The purpose of this removal is to eliminate residual stresses under
the Knoop impression and to obtain a semi elliptical precrack shape. In this work fracture
toughness values by the SCF method are compared with those measured using the SEVNB
(single edge V-notched beam) method. The material chosen for this purpose was gas
pressured sintered silicon nitride (Si3N4) containing 3wt.%Al2O3 and 3 wt.%Y2O3 (SL200B,
Ceram Tec, Plochingen, Germany). The varied parameters the amount of material
removed from the surface. Short specimens with size 3 x 4 x >25 mm were prepared for
this purpose. The fracture toughness of specimens with a surface removal in the range
suggested from ASTM C 1421 were found to agree with the results obtained from SEVNB.
A surface removal below the recommendation resulted in low values of fracture
toughness.M Increasing the amount of surface removal moderately was found to still fit
with results obtained from SEVNB. Surface removal of much more from the recommended
amount leads to failure from natural flaws.

Key words: fracture toughness, single edge V-notch beam, surface crack in flexure,
silicon nitride.

Keywords: friction stir welding, fatigue crack growth rate, Al 2024-T3 and Al 6061
T6

MIV-13

MIV-14

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-016
MIV-015

FAILURE ANALYSIS OF HAUL TRUCK FINAL DRIVE


GEARS
Rachman Setiawan, Budi Hartono Setiamarga, Bambang Widyanto
Fakultas Teknik Mesin & Dirgantara ITB,
Gd. Labtek II, Jl. Ganesha 10, Bandung 40132
Phone: +62-22-2500979, e-mail: rachmans@edc.ms.itb.ac.id

ABSTRACT
During their operational life, sometimes mechanical equipment experience failures.
The failure often cause substantial loss of production opportunity. In order to prevent
such failure from happening in the future, failure analysis activity needs to be carried
out. It involves material and mechanical examination that yields the root cause of
failure and the recommendation/mitigation plan, as a part of continuous improvement
cycle within the industry. In one occassion, ring gears of the final drive belonging to a
number of haul trucks experience breakage failure, causing major loss of production
in a coal mining company. From Optical Emission Spectroscopy, it is found that the
ring gear is made of AISI4340 high strength steel. It is a part of two-stage planetary
gear in the final drive. A set of failure analysis activities was carried out, involving
both material and mechanical examination. As a result, the root cause of failure was
found to be a flaw in furnace and heat-treatment process accompanied by poor
quality control.
Keywords: Failure analysis, Gears, Heavy equipment

MIV-15

MIV-16

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-017

MIV-018

ANALISIS
BIOFILM
KOROSI
OLEH
BAKTERI
DESULFOVIBRIO VULGARIS PADA PERMUKAAN BAJA 316L
DALAM LINGKUNGAN AIR LAUT NATURAL

PENGARUH PENGGUNAAN FILLER METAL ER308, ER-309, DAN INCONEL 82 PADA PENGELASAN
DISSIMILAR METAL ANTARA BAJA KARBON A-106
DAN BAJA TAHAN KARAT A 312 TP 304H

Johannes Leonard
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Hasanuddin
Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar 90225, Indonesia
Phone: +62-411-588400, FAX: +62-411-588400, E-mail:
johannesleonard55@yahoo.com
Abstrak
Teknik analisis permukaan dengan metode SEM dilengkapi dengan SDAX,
menentukan modifikasi film pasif yang melengket pada antarmuka baja 316L dan
lingkungan, Dua media telah digunakan sebagai lingkungan untuk mempelajari
fenomena pengaruh waktu perendaman pada korosi sumuran dengan keberadaan
bakteri Desulfovibrio vulgaris. Lingkungan tersebut adalah air laut natural (ALN)
dan larutan yang sama yang disemaikan dan diinokulasi dengan bakteri (ALN+DV).
Dapat dikatakan bahwa air laut natural memicu pembentukan dan stabilisasi lapisan
pasif. Lapisan ini kurang atau lebih bersifat protetektif tergantung dari waktu
perendaman selama enam minggu. Tanpa keberadaan bakteri (biofilm), resistansi
baja terhadap korosi hanya disebabkan sifat-sifat metalurginya. Dalam lingkungan
air laut terokulasi, terdapat efek bakteri terhadap biokorosi. Keberadaan bakteri
nampaknya menaikkan karakteristik protektif film.
Suatu modifikasi pada antarmuka metal dan media diperoleh dengan perendaman
dan dengan inokulasi bakteri Desulfovibrio vulgaris. Sulfur yang diproduksi bakteri
memicu destabilisasi film pasif. Film yang dijumpai diperkaya dengan sulfur dan
jumlah oksigen yang ada berkurang. Dalam air laut natural, pasifitas baja naik
seiring waktu perendaman. Baja menjadi lebih resistan terhadap korosi sumuran.
Dalam linkungan sintetik inokulasi dengan bakteri, baja kurang resistan terhadap
korosi umum atau celah.

Sri Nugroho, Lukman Arianto, Rusnaldy


Jurusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro
Jl.Prof Soedharto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang
Telp: +62-24-7460059, FAX: +62-24-7460059 ext. 110, E-mail:
srinugroho@undip.ac.id

ABSTRAK
Primary reformer adalah suatu bagian di industri pupuk yang berfungsi untuk
mengalirkan gasyang bekerja pada temperatur 600-800C dan tekanan 30 bar.
Komponen ini berbentuk pipa yang tersusun dari dua buah material yang berbeda
yaitu baja karbon dan baja tahan karat. Dua buah material iniM disambung dengan
pengelasan jenis Gas Tungsten Arc Welding (GTAW). Kegagalan yang sering
dijumpai pada kasus pengelasan Dissimilar Metal Welding (DMW) ini adalah
disbonding yang kemungkinan disebabkan oleh kesalahan prosedur pengelasan.
Penelitian ini membahas tentang perbandingan jenis filler metal (ER-308, ER-309
dan Inconel 82) pada metode pengelasan (buttjoint dan buttering) terhadap kualitas
lasan DMW. Pengujian yang dilakukan meliputi analisis kemampulasan, pengujian
struktur mikro dan kekerasan. Kesimpulan yang dicapai dari pengujian ini adalah
filler metal Inconel 82 paling bagus dibandingkan dua filler metal lainnya. Hal ini
ditunjukkan dengan tidak ditemukannya type II grain boundary dan tipisnya
darkband. Sebaiknya dilakukan buttering dulu sebelum pengelasan DMW. Tidak
disarankan pemakaian baja karbon medium karena memperbesar darkband dan
cenderung membentuk fasa getas.
Kata kunci: GTAW, filler metal, DMW, disbonding, type II grain boundary, darkband

Kata kunci : Biofilm, korosi sumuran, bakteri Desulfovibrio vulgaris, pasifitas.

MIV-17

MIV-18

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-019
MIV-020

Pengaruh Lapisan Implantasi Ion Nitrogen (N2)


Terhadap Kekerasan dan Laju Korosi Baja Tahan Karat
304

Karakterisasi Sifat Korosi dan Kekerasan dari Lapisan


Implantasi Ion Chromium (Cr) dan Chromium Nitrida
(CrN) pada Baja Poros AISI 4140

Viktor Malau
Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika 2 Yogyakarta, 55281
Phone: +62-274-521673, FAX: +62-274-521673, E-mail: malau@ugm.ac.id

Viktor Malau1 dan Reza Putra2


1

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM


Jl. Grafika 2 Yogyakarta, 55281
Phone: +62-274-521673, FAX: +62-274-521673, E-mail: malau@ugm.ac.id
2
Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, UNSYAH, Aceh

ABSTRAK

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lapisan tipis dari implantasi
ion nitrogen (N2) Cr terhadap kekerasan dan laju korosi permukaan baja tahan
karat 304 dalam larutan 0,3 % NaCl. Baja tahan karat 304 termasuk baja tahan
karat austenitik dengan komposisi 0,08 % C; 2 % Mn; 19 % Cr; 9,5 % Ni dan 1,00
% Si. Bahan ini banyak digunakan untuk pipa dan bejana tekan.
Lapisan nitrogen diperoleh dengan cara mengimplantasikan nitrogen ke permukaan
spesimen. Parameter penelitian terdiri dari lama implantasi yaitu 0, 30, 45, 60, 75,
90, 105, dan 120 menit dengan arus implantasi konstan sebesar 50 A dan energi
implantasi konstan 100 keV. Proses implantasi dilakukan dalam ruang vakum.
Kekerasan permukaan spesimen dapat diketahui dengan uji indentasi mikro Vickers
pada beban 10 gr, sedangkan laju korosi dapat diketahui dengan metode polarisasi
dengan tiga elektroda.
Secara umum, implantasi nitrogen memberi peningkatan kekerasan permukaan baja
tahan karat 304. Nilai kekerasan tertinggi diperoleh bila baja 304 diimplantasi
dengan lama implantasi 90 menit dengan nilai kekerasan 257 VHN. Baja 304 tanpa
implantasi menghasilkan laju korosi tertinggi sebesar 54,6 mpy. Lapisan implantasi
nitrogen (N2) menghasilkan penurunan laju korosi baja 304 secara signifikan dalam
larutan NaCl 0,3 %. Laju korosi terendah dihasilkan pada lama implantasi lebih
besar dari 90 menit. Jadi, baja tahan karat 304 sebaiknya diimplantasi dengan lama
implantasi 90 menit agar diperoleh laju keausan terkecil yaitu sebesar 37,5 mpy.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lapisan tipis dari


implantasi ion Cr dan nitrida CrN terhadap kekerasan dan laju
korosipermukaan baja AISI 4140 dalam larutan 0,5 % NaCl. Bahan AISI
4140 termasuk baja paduan rendah dengan komposisi 0,41 % C; 0,20 %
Mo; 1,10 % Cr; 0,70 % Mn dan 0,30 % Si. Bahan ini banyak digunakan
untuk keperluan pin dan poros pompa.
Lapisan Cr diperoleh dengan cara mengimplantasikan serbuk CrO3 ke
permukaan spesimen sedang lapisan CrN dihasilkan dengan
mengimplantasikan gas N2 ke permukaan spesimen yang telah diberi lapisan
implantasi Cr. Parameter penelitian terdiri dari lama implantasi yaitu 45,
60, 75, 90, 120, dan 150 menit dengan arus implantasi konstan sebesar 10
A dan energi implantasi konstan 100 keV. Proses implantasi dilakukan
dalam ruang vakum. Kekerasan permukaan spesimen dapat diketahui
dengan uji indentasi mikro Vickers pada beban 10 gr, sedangkan laju korosi
dapat diketahui dengan metode polarisasi dengan tiga elektroda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan lapisan Cr dan CrN
mengalami kenaikan bila lama implantasi naik dari 60 menjadi 90 menit,
dan selanjutnya kekerasan ini akan menurun bila lama implantasi lebih
besar dari 90 menit. Secara umum lapisan CrN memiliki kekerasan lebih
tinggi dibandingkan dengan lapisan Cr. Kekerasan optimum/maksimal
lapisan Cr adalah 389 VHN0,01 dan kekerasan optimum/maksimal lapisan
CrN adalah 439 VHN0,01 untuk lama implantasi 90 menit. Laju korosi
lapisan implantasi Cr dan CrN mengalami penurunan bila lama implantasi
naik sampai 75 menit dan selanjutnya laju korosi ini hampir konstan jika
lama implantasi lebih besar dari 75 menit. Secara umum, laju korosi lapisan

Kata kunci: implantasi ion, kekerasan, laju korosi

MIV-19

MIV-20

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010
CrN lebih rendah dari laju korosi lapisan Cr dalam larutan 0,5 % NaCl.
Laju korosi terendah lapisan Cr adalah 42,80 mpy, sedang laju korosi
terendah lapisan CrN adalah 55,20 mpy untuk lama implantasi 75 menit.
Jadi untuk mendapatkan laju korosi minimum dari lapisan Cr dan CrN
dalam larutan 0,5 % NaCl, maka lama implantasi optimum adalah 75 menit
untuk arus implantasi 10 A dan energi implantasi 100 keV.
Kata kunci: implantasi ion Cr dan CrN, kekerasan, laju korosi

MIV-021

PHYSICAL ANALYSIS ON CORROSION OF HIGH


CORROSION-RESISTANCE Mg ALLOYS
(ANALISIS FISISK KOROSI PADA MAGNESIUM
PADUANDENGAN KETAHANAN KOROSI *)
Ilhamdi
Jurusan Tekni Mesin Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Kampus Limau Manis Padang Universitas Andalas 25163
Sumatera Barat, Indonesia
Telepon: +62-751-72586, FAX: +62-751-72566, E-mail: il_hamdi@ft.unand.ac.id

ABSTRAK
Magnesium banyak diaplikasikan karena karakteristiknya yang kuat tapi ringan,
namun memiliki kelemahan dalam ketahanan korosi pada medium relative korosif.
Sejauh ini perlindungan korosi terhadap Mg sedang berkembang pesat. Akan tetapi,
standar pengujian korosi pada Mg, termasuk JIS H0541 tidak terlalu sesuai untuk
menguji korosi pada Mg dengan lapisan pelindung korosi. Penelitian ini
menggunakan magnesium paduan (AZ31 dan AZ91) yang dibingkai dalam resin
epoxyBeberapa spesimen dikenakan perlakuan pelapisan konversi dalam larutan
0.1mM La(NO3)3 dan 0.1mM Mg(NO3)2 . Kemudian diuji korosi pada larutan 3%
NaCl, temperatur ruangan selama 48 jam, dengan pH awal 10-11. Hasil penelitian
menunjukan memperlihatkan fenomena korosi yang berbeda; korosi lebih general
terjadi pada AZ31, sedangkan korosi lokal pada AZ91. Karakter dari kedua jenis
korosi ini juga akan memberikan sudut pandang evaluasi yang berbeda, dimana
korosi AZ31 bisa dijelaskan oleh perkembangan luas korosi, sedangkan pada AZ91
tidak
bias
dijelaskan
dengan
parameter
ini.
Pelapisan
koversi

MIV-21

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010
memberikanperlindungan sangat bagus diawal pengujian, namun perlindungan
melemah dan permukaan specimen terkorosi menyeluruh setelah 48 jam. Dari hasilhasil ini, metode evaluasi korosi yang lebih baik diajukan.
Kata kunci: Korosi, Paduan Mg, area, penetrasi, evaluasi korosi.

MIV-022

PENGARUH TEMPERATUR LARUTAN DAN WAKTU


PELAPISAN ELEKTROLES PADA PROSES METALISASI
PLASTIK ABS TERHADAP KEKERASAN LAPISAN
Ir. I Gst. Ngr. Nitya Santhiarsa, MT.
Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, kampus Bukit Jimbaran
Email : santhiarsa@yahoo.com

ABSTRACT
Plastical stuff have some excellence, that is: light, strength, easy to formed, anti
corrosive and hold up to chemicals. But at the opposite of its excess, plastic also own
the weakness that is its ability to hold up to incise and low hardness. As component of
vehicle body, one of nature product wanted is a hardness surface Along with
technological growth in technical field of non metal coating process, the improvement
of hardness of plastical stuff can be done with the process of metalization plastic
through process elektroless Research use the plastic ABS upon which arranged in
layers, with the variation of temperature, 30C, 40C and 50C, and also variation of
time elektroles 5 minute, 10 minute, and 15 minute. Examination conducted cover the
examination of hardness vickers . Result of research indicate that the temperature and
time at process of electroless plating have an effect on to hardness where at
temperature 50C and time elektroles 15 minute got a hardest result equal to VHN =
17,57.The lowest result which got temperature 30C and time elektroles 5 minute
equal to VHN = 14,08
Keyword : Elektroless coatings, Temperature, Time, Hardness

MIV-22

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-023
DNK Putra Negara, IGA Kade Suriadi, I Nyoman Gde Antara
Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Badung Bali, Indonesia
Phone: 0361-703321, FAX: 0361-703321, E-mail: devputranegara@yahoo.com

ABSTRAK
Uang kepeng atau Pis bolong di Bali banyak digunakan sebagai sarana upacara
keagamaan, untuk membuat cenderamata bahkan pada masa lampau pernah
dipergunakan sebagai alat transaksi. Bahan yang dipakai dalam pembuatan uang
kepeng adalah campuran tembaga, kuningan dan timah putih. Penentuan komposisi
paduan merupakan hal yang penting di dalam pembuatan uang kepeng. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan nilai kekerasan dari variasi komposisi
bahan dasar uang kepeng dengan base alloy yang dipakai pengrajin. Hasil yang
diharapkan dapat memberikan alternatifM pilihan yang tepat dalam pemilihan
komposisi paduan dengan harga bahan dasar yang bersaing. Proses pembuatan
benda uji dilakukan dengan melebur tembaga, kuningan dan timah putih pada lima
komposisi berbeda, yaitu Paduan I = 10% Cu + 63,3% Cu-Zn + 26,7% Sn, Paduan II
= 13.3% Cu + 53,3% Cu-Zn + 33,4% Sn, Paduan III = 16.7% Cu + 50% Cu-Zn +
33,3% Sn, Paduan IV = 20% Cu + 53,3% Cu-Zn + 26,7% Sn dan Base Alloy =
16.7% Cu + 66,6% Cu-Zn + 16,7% Sn. Material hasil peleburan diambil beberapa
bagian, dijadikan specimen uji dan diukur kekerasannya denganM metode Vikers.
Hasil penelitianN menunjukan bahwa keempat paduan memiliki nilai kekerasan yang
lebihtinggi dibandingkan base alloy. Paduan I memerlukan biaya bahan baku yang
paling murah dan memiliki kekerasan yang paling tinggi. Paduan IV memiliki
kekerasan yang paling mendekati base alloy dan biaya bahan dasar yang lebih murah
dibandingkan base alloy.
Kata Kunci: Uang Kepeng, Komposisi Paduan, Pengecoran, Kekerasan Material.

MIV-23

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-024

PENGARUH PENAMBAHAN TiB TERHADAP


STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADA
PADUAN ALUMUNIUM DENGAN CETAKAN
LOGAM
Helmy Purwanto; S.M. Bondan Respati
Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid
Hasyim Semarang
Jl Menoreh Tengah X/22 Sampangan Semarang 50236
Telp. +6224 8505680, e-mail: bondanrespati@yahoo.com,
helmy_uwh@yahoo.co.id
ABSTRACT
Grain Refining merupakan salah satu cara untuk memperbaiki sifat mekanik
paduan Al-Si, yaitu proses untuk menghaluskan ukuran dan bentuk butir logam
menjadi lebih kecil dan homogen dengan melakukan perlakuan terhadap cairan
logam pada saat proses pengecoran.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan grain refiner Ti
terhadap struktur mikro dan kekerasan pada Aluminium daur ulang dengan
menggunakan cetakan logam. Bahan baku yang digunakan adalah aluminium daur
ulang dengan komposisi kimia Al-6%Si-2%Fe. Sebagai grain refiner digunakan
master alloy Al-5%Ti-1%B dengan variasi penambahan Ti sebesar 0,25%; 0,5%;
0,75%; 1%; 2% dan 3% sedangkan tempereatur tuang 7000C dan temperatur
cetakan 3000C.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Ti 0,25% - 3% relatif
memperhalus butir. Peningkatan jumlah butir yang paling signifikan terjadi pada
penambahan Ti 0,25% dengan ukuran butir menjadi lebih kecil yaitu 7,40 m atau
mengalami peningkatan 71%. Sedangkan hasil uji kekerasan Brinell menunjukkan
bahwa penambahan Ti tidak terlalu signifikan meningkatkan kekerasan, kekerasan
tertinggi hanya sebesar 66 BHN atau meningkat 9,81 % yaitu pada penambahan Ti
0.75%.

MIV-24

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010
Kata kunci : Aluminium daur ulang, Grain refiner, Struktur mikro, kekerasan
Brinell

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-025
MIV-026

KAJI EKSPERIMENTAL GETARAN BALOK KOMPOSIT


YANG DIPERKUAT FIBERGLASS
Mustafa
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Tadulako
Jl. Soekarno Hatta Km.9, Palu (94118)
Sulawesi Tengah, Indonesia
Phone: (0451) 422611, FAX: (0451) 422355, E-mail: mustafa7mesin@yahoo.co.id

VARIASI KOMPOSISI PADUAN BAHAN DASAR UANG


KEPENG TERHADAP KEKUATAN IMPACTNYA
I Made Gatot Karohika, Nyoman Gde Antara
Teknik Mesin FT Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran Badung Bali Indonesia
E-mail : md_gatot@yahoo.com

ABSTRAK
ABSTRACT
This aim of the study was to analyze the mechanical properties through tensile testing, and

experimentally analyzed the natural frequency ( n) and rigidity (k) of fiberglass


reinforced polymer composite beams. The study used spectrum method for
experimental study. For the experimental analysis was done with 5 positions of the
exciter. The supports used were a fixed-free (cantilever) with the material of
fiberglass reinforced polymer composite in the form of beam with length of 50 cm,
width of 3 cm, and thickness of 2 cm. Composite material consisted of two
compositions, i.e : 5 % fiber glass and 95 % matrix epoxy; 20 % fiber glass and 80 %
matrix epoxy. The devices used in the study was a testing machine, and IRD
mechanalysis comprising of : a vibration sensor, a speed regulation unit, a
tachometer, and a vibrator engine. The results of the tensile testing : max = 44.44
N/mm2 and min = 23.33 N/mm2. For experimental analysis with 5 % fiberglass :
nmax = 13125 rpm,M nmin = 12600 rpm, kmax = 150975.13 kg/m, kmin =
139138.68 kg/m, whereas with 20 % fiberglass : nmax =M 13230 rpm, nmin =
12990 rpm, kmax = 153400.39 kg/m, kmin = 147885.32 kg/m.
Keywords : Vibrations, mechanical properties, natural frequency, rigidity.

Uang kepeng atau Pis bolong adalah alat transaksi yang pernah dipergunakan di Bali
pada masa lampau, dan sampai sekarang masih dipergunakan dalam berbagai sarana
upacara serta untuk membuat benda benda cinderamata. Proses produksi dan penentuan
komposisi merupakan hal yang penting didalam pembuatan uang kepeng. Campuran
tembaga, kuningan dan timah putih adalah bahan yang dipakai dalam pembuatan uang
kepeng dan komposisi yang dipakai oleh pengerajin sangatlah bervariasi. Pada penelitian
ini permasalahan yang diangkat adalah seberapa besar perubahan nilai kekuatan impact
dengan memvariasikan komposisi paduan bahan dasar uang kepeng. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai kekuatan impact dari material yang
nantinya diharapkan dapat memberikan alternatif pilihan yang tepat dalam pemilihan
komposisi paduan bahan dasar uang kepeng. Dalam proses pembuatan benda uji,
tembaga, kuningan dan timah putih dilebur pada lima komposisi berbeda. Material hasil
peleburan selanjutnya diambil beberapa bagian dan diproses untuk dijadikan specimen
uji impact, dan dilanjutkan dengan mencari nilai impact strength dari setiap spesimen uji.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan impact pada paduan TS (66.6% Cu-Zn,
16.7% Cu, 16.7% Sn) adalah 0.03775 Nm/mm2 kekuatan impact semakin menurun pada
paduan berikutnya yaituM Paduan IV (53.3% Cu-Zn,20% Cu,26.7% Sn) kekuatannya
0.0355 Nm/mm2, paduan III (50% Cu- Zn,16.7% Cu, 33.3% Sn) kekuatannya 0.034
Nm/mm2, paduan I (63.3% Cu-Zn,10% Cu,26.7% Sn) kekuatannya 0.03175 Nm/mm2, dan
paduan II (53.3% Cu-Zn,13.3% Cu,33.4% Sn) kekuatannya 0.027375 Nm/mm2.

Kata Kunci: Uang Kepeng, Komposisi Paduan, Pengecoran, impact strength.

MIV-25

MIV-26

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-027

SIMULASI PENGERASAN REGANGAN BAJA 316L


MELALUI PROSES ROLLING
Urip Agus Salim, Suyitno, Jamasri dan Mochammad Noer Ilman
Jurusan Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika No. 2 Kampus UGM
Yogyakarta, Indonesia (55281)
Phone: +62-274-521673, FAX: +62-274-521673, E-mail:
urip_as@yahoo.com

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-028

Kontribusi Proses Pengerolan Terhadap Penguatan


Aluminium dan Pembentukan Struktur Nano Pasca
Proses Cetak-Tekan (ECAP)
Gunawarman1, Adam Malik1 dan Hendra Suherman2
1. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Andalas,
Kampus Limau Manis, Padang 25163.E-mail.
gunawarman@ft.unand.ac.id
2. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Bung Hatta, Kampus III Gunung Pangilun, Jl.
Gajah Mada, Padang

Abstrak
Baja AISI 316L merupakan baja tahan karat yang sering digunakan
sebagai bahan implan medis. Bahan ini mempunyai sifat mekanik yang jauh
lebih rendah dari pada bahan-bahan lain sejenis seperti titanium murni
(Cp-Ti) maupun paduannya (TiAl6V4). Peningkatan sifat mekanik dapat
dilakukan melalui deformasi plastis oleh karena bahan ini tidak dapat
diperlakuan panas. Makalah ini membahas tentang simulasi perlakuan
deformasi plastis yang dilakukan melalui proses rolling terhadap pelat baja
AISI 316L. Simulasi dilakukan menggunakan sofware elemen hingga.
Parameter-parameter yang diteliti adalah prosentase reduksi dan laju
umpan rolling. Besaran dan distribusi tegangan sisa yang terjadi dijadikan
acuan untuk menentukan pengerasan regangan yang terjadi.
Kata kunci: rolling, elemen hingga, AISI 316L, deformasi plastis, tegangan
sisa

MIV-27

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh proses pengerolan dingin terhadap
sifat mekanik dan struktur mikro Alumunium yang telah diproses terlebih dahulu
dengan proses cetak-tekan melalui lorong bersudut dan berpenampang sama (Equal
Channel Angular Pressing, ECAP). Sifat mekanik yang diukur antara lain kekuatan,
kekerasan, dan keuletan bahan. Struktur mikro yang diperiksa terutama ukuran
butir menggunakan mikroskop optik digital.
Penelitian dilakukan terhadap Al murni komersil produksi dalam negeri dengan
memvariasikan jumlah laluan sampai dengan 4 laluan pada proses cetak-tekan
menggunakan cetakan ECAP dengan sudut lorong 90o (siku), dimana setiap laluan
memberikan regangan sekitar 100%. Rute yang digunakan adalah rute A, yakni
sebuah rute yang mampu memberikan peningkatan kekuatan tertinggi pada Al
sesuai dengan penelitian terdahulu. Proses pengerolan dingin bertahap sampai
tingkat reduksi maksimum kemudian diterapkan pada sampel-sampel hasil cetaktekan tiap laluan. Sejumlah spesimen uji diambil dari masing-masing sampel
sebelum dan setelah pengerolan untuk mengetahui sifat mekanik dan struktur mikro

MIV-28

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010
Al tersebut. Sifat mekanik logam ditentukan dengan pengujian tarik dan pengujian
keras, sementara pemeriksaan struktur mikro dilakukan dengan mikroskop optik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, proses cetak-tekan (ECAP) saja
menghasilkan peningkatan kekuatan Al sebesar 40% untuk laluan pertama, 37%
untuk laluan kedua, 44% untuk laluan ketiga dan 57% untuk laluan keempat. Begitu
juga nilai kekerasan, terjadi peningkatan 20% untuk laluan pertama, 27% untuk
laluan kedua, 30% untuk laluan ketiga dan 58% untuk laluan keempat. Penerapan
proses pengerolan dingin setelah proses cetak-tekan ternyata mampu meningkatan
kekuatan sebesar 52% untuk laluan pertama, 42% untuk laluan kedua, 54% untuk
laluan ketiga dan 78% untuk laluan keempat. Sementara untuk kekerasan, diperoleh
peningkatan 28% untuk laluan pertama, 58% untuk laluan kedua, 66% untuk laluan
ketiga dan mencapai 100% untuk laluan keempat. Hasil pengamatan struktur mikro
menunjukkan bahwa, ukuran rata-rata butir setelah proses cetak-tekan menjadi
lebih halus dibandingkan ukuran butir awal. Proses pengerolan membuat ukuran
butir menjadi hanya sedikit lebih halus dari pada ukuran rata-rata butir setelah
proses cetak-tekan saja. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
kontribusi proses pengerolan dingin terhadap penguatan Al cukup signifikan.
Sementara itu, kontribusi proses pengerolan terhadap pembentukan struktur submikro/nano hampir tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kekuatan
pada proses pengerolan dingin didomnasi oleh efek pengerasan regangan.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-029

Analisa Kegagalan Pipa Heat Exchanger


Hermawan Judawisastra, Arif Basuki, Mardjono Siswosuwarno
Program Studi Teknik Material, Kelompok Keahlian Ilmu dan Teknik Material,
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung
Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia
Tlp/Fax: 022-2508144, e-mail: hermawan.judawisastra@material.itb.ac.id

ABSTRAK

Kata Kunci : Cetak-tekan (ECAP), Aluminium, Pengerolan Dingin (Cold Roll),


Kekuatan (Strength), Struktur Nano

Sebuah heat exchanger pada sistem Melamine Crystaliser mengalami


kerusakan akibat kebocoran pada pipa-pipa vertikal di dalamnya. Pada pipa
tersebut terjadi pula penipisan setempat yang mencapai 60% dari tebal pipa.
Material pipa adalah Stainless Steel 304L yang dilas. Pada saat alat ini
bekerja, di dalam pipa Stainless Steel 304L mengalir melamine slurry
sedangkan bagian luar pipa dialiri air pendingin. Analisis kegagalan
(Failure Analysis) dilakukan untuk mencari penyebab kegagalan, sehingga
tindakan perbaikan dapat dilakukan agar masalah serupa dapat
dihindarkan.
Langkah-langkah pemeriksaan meliputi penggunaan Dye Penetrant,
pengamatan visual makroskopik dan mikroskopik, serta konfirmasi hasil
pengamatan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan
Energy Dispersion Spectroscopy (EDS). Rekomendasi untuk mencegah
kegagalan yang sama terulang kembali diperkuat dengan percobaan
solution treatment pada spesimen.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kebocoran terjadi akibat retakan
yang merambat dari dinding luar pipa dan menembus ke dalam dinding
pipa. Pertumbuhan retakan terjadi di sepanjang batas butir yang disebabkan
oleh intergranular corrosion yang merupakan akibat dari sensitisasi pada
material pipa yang didukung oleh lingkungan korosif dari bagian luar pipa.
Hasil permeriksaan kadar kromium menggunakan SEM-EDS menunjukkan

MIV-29

MIV-30

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010
bahwa kadar berat kromium pada batas butir menurun menjadi 5%
dibandingkan dengan 18% pada butir sekitarnya. Pemeriksaan metallografi
memperlihatkan pula bahwa proses penipisan hanya terjadi pada bagian
dalam dinding pipa, ditandai dengan lubang-lubang kecil akibat erosion
corrosion yang disebabkan oleh terjadinya aliran turbulen dalam pipa.
Lokasi penipisan setempat sesuai dengan daerah dimana aliran turbulen
biasa terjadi.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Kata Kunci: analisis kegagalan, pipa, stainless steel, sensitisasi.

MIV-030

MIV-31

MIV-031

MIV-32

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-032

MIV-033

BOUNDARY ELEMENT METHOD (BEM) UNTUK


EVALUASI DESAIN SISTEM PROTEKSI KATODIK
ANODA KORBAN

THE DEVELOPMENT OF PARTICLE SWARM


OPTIMIZATION (PSO) FOR BOUNDARY ELEMENT
INVERSE ANALYSIS TO IDENTIFY REBAR
CORROSION

M. Ridha1, Syarizal Fonna1,2, Syifaul Huzni1, Israr1 dan A. K. Ariffin2


1Department of Mechanical Engineering Syiah Kuala University
Jl.Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam, Banda Aceh Provinsi Aceh, Indonesia
Phone: +62-651-7555874, E-mail: ridha@tdmrc.org
2Department of Mechanical and Materials Engineering
National University of Malaysia Bangi, 43600 Selangor DE, Malaysia

ABSTRAK
Sistem proteksi katodik telah lama digunakan untuk melindungi infrakstruktur seperti
pada tangki dan jaringan pipa dari serangan korosi. Namun desain yang tidak sesuai
dapat menyebabkan kegagalan pada infrastruktur tersebut. Hingga saat ini sistem
proteksi katodik masih didesain berdasarkan pengalaman
perancang sehingga efektivitas sistem proteksi tidak dapat dievaluasi terlebih dahulu.
Karena itu dibutuhkan metode untuk mensimulasikan efektivitas sistem proteksi
sebelum sistem tersebut diaplikasikan di lapangan. Pada penelitian ini, Boundary
Element Method (BEM) 2 dimensi digunakan untuk mensimulasikan efektivitas sistem
proteksi katodik anoda korban. Persamaan Laplace digunakan untuk pemodelan
potensial di dalam domain tanah. BEM digunakan untuk menyelesaikan persamaan
Laplace, sehingga didapat semua nilai potensial dan densitas arus pada permukaan
logam dan pada
setiap titik di dalam tanah. Kondisi batas pada struktur yang diproteksi dan anoda
korban direpresentasikan oleh kurva polarisasi material masing-masing. Pada
penelitian ini dilakukan pemodelan untuk sistem proteksi katodik untuk sistem
perpipaan bawah tanah yang menggunakan anoda korban pita. Efek dari
konduktivitas tanah dan jarak antara pipa dan anoda dievaluasi untuk mendapatkan
nilai optimal dari beberapa faktor yang mempengaruhi desain sistem proteksi katodik
tersebut. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode yang diusulkan dapat digunakan
untuk mensimulasikan efektivitas sistem proteksi katodik anoda korban.

M. Ridha1, Syarizal Fonna1,2, Syifaul Huzni1, Israr1 dan A. K. Ariffin2


1Department of Mechanical Engineering
Syiah Kuala University
Jl.Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam, Banda Aceh
Provinsi Aceh, Indonesia
Phone: +62-651-7555874, E-mail: ridha@tdmrc.org
2Department of Mechanical and Materials Engineering
National University of Malaysia
Bangi, 43600 Selangor DE, Malaysia

ABSTRACT
The Particle Swarm Optimization (PSO) method has been used as optimization tool in
many engineering problems. One of potential application of PSO method is in inverse
analysis. The purposed of this research is to study the behavior of PSO application in
boundary element inverse analysis for detecting rebar corrosion. The model of
experimental rebar corrosion in concrete was used. The PSO was used to minimize
the cost function. Variation in its inertia weight was applied to analyze its influence.
The results showed that PSO can be used for the inverse analysis for detecting rebar
corrosion by combining with Boundary Element Method (BEM), and depending on W,
it will show different behavior in minimizing cost function.
Keywords: Particle Swarm Optimization, Boundary Element Method, Inverse
Analysis, Optimization

Keywords: Proteksi katodik, BEM, sistem perpipaan, anoda korban, kurva polarisasi

MIV-33

MIV-34

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-034

MIV-035

PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME ABU TERBANG


(FLY ASH) SEBAGAI PENGUAT Al 6061 MATRIX
COMPOSITE TERHADAP SIFAT MAKANIK DAN FISIK
METAL MATRIX COMPOSITE Al 6061-FLY ASH

ANALISA KEKERASAN
KOMPOSIT ALUMINIUM FLY ASH

Qomarul Hadi1, Gunawan1


1Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Jl.Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Kec. Indralaya 30662 Ogan Ilir

ABSTRAK
Metal matrik Komposite Al6061-Fly ash yang telah dihasilkan melalui metode strir
casting dan diamati dalam penelitian saya. Pemilihan produksi MMCs melalui proses
stirr casting. Pada penelitian ini dipilih jenis Al 6061 sebagai matrik sedangkan pada
partikel penguat dipilih serbuk Fly ash dengan variasi fraksi volume 5%, 10%, 15%,
dan 20%, sedangkan untuk pembasahannya digunakan Mg sebanyak 10%. Putaran
Pengadukan 700 Rpm, dengan waktu pengadukan 60 menit yang dilakukan dengan
dua tahap yaitu 30 menit setelah holding time 15 menit dan 30 menit setelah holding
time 20 menit setelah pengadukan tahap pertama. Kekerasan Brinell, Kekuatan tarik,
Ketahanan impak, dan densitas komposit diuji serta pengamatan struktur mikro.Dari
hasil pengujian yang didapat menunjukkan bahwa penambahan fraksi volume abu
terbang dengan metode stirr casting menunjukkan bahwa sifat mekanik meningkat
seiring dengan peningkatan fraksi volume abu terbang. Kekerasan Brinell, Kekuatan
tarik, Ketahanan impak berturut-turut 66,17 BHN, 127,5 Mpa, 11,08 Joule. Dan sifat
fisik densitas menurun seiring peningkatan fraksi volume abu terbang mencapai 2,55
g/cm3 secara experimental sedangkan 2,49 g/cm3 secara teoritis.
Kata kunci: Stirr casting pengujian sifat mekanik dan sifat fisik

Gustini
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Jl.Raya Palembang Prabumulih km 32, Inderalaya-Ogan Ilir (30662)
Sumatera Selatan, Indonesia
Phone: +62-711-580272, FAX: +62-711-580272, E-mail:
gustini.tmunsri@Gmail.com

ABSTRAK
Komposit matrik logam aluminium dapat dibuat dengan cara metalurgi serbuk, salah
satu metode pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan suatu material
adalah pengujian kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan
komposit aluminium fly ash. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah
serbuk aluminium sebagai matrik dan serbuk fly ash sebagai penguat. Serbuk fly ash
dikalsinasi pada temperatur 800C selama 3 jam. Komposisi aluminium dan fly ash
adalah 95% dan 5 % fraksi berat. Campuran tersebut di-mixing selama 5 jam dan
dikompaksi awal dengan tekanan 50 MPa dan 100 MPa untuk memperoleh green
compact. Green compact tersebut di-hot isostatic pressing dengan tekanan 120 MPa
dan dengan variasi temperatur (520C, 540C dan 570C) dengan waktu penahanan
selama 1 jam dan di-pressureless sintering dengan variasi temperatur (520C, 540C
dan 570C) dengan waktu penahanan selama 1 jam. Selanjutnya dilakukan pengujian
kekerasan dengan menggunakan metode Vickers. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kekerasan yang optimal diperoleh pada komposit alumunium fly ash yang dihot isostatic pressing pada temperatur 540C, tekanan 120 MPa dengan waktu
penahanan 1 jam. Komposit aluminium-fly ash dengan fraksi berat 95% dan 5%
mempunyai kekerasan optimal pada kekerasan Vickers sebesar 418,7 VHN. Hal
tersebut terjadi karena pada spesimen terjadi reaksi in-situ dengan teroksidasinya
aluminium menjadi alumina selama proses sinter yang ditunjukkan juga dengan
adanya unsur matrik (Cu dan Sn) pada fase penguat fly ash yang teroksidasi.
Kata kunci: kekerasan vickers, komposit fly ash-aluminium silikat, kalsinasi

MIV-35

MIV-36

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-036

MIV-037

PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA BAJA


KONSTRUKSI ST37 TERHADAP DISTORSI,
KEKERASAN DAN PERUBAHAN
STRUKTUR MIKRO

ANALISIS KEKUATAN LENTUR STRUKTUR


SADNWICH KOMPOSIT SERAT BAMBU DENGAN CORE
POLYURETHANE MELALUI UJI THREE POINT
BENDING DAN METODE ELEMEN HINGGA

Qomarul Hadi
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya

Jl.Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Kec. Indralaya 30662 Ogan Ilir

Danny Eldo, Bambang Kismono Hadi, Muhammad Kusni


Program Studi Aeronotika & Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10 Bandung (40132) Jawa Barat, Indonesia
E-mail: dannyeldo@yahoo.com

ABSTRAK

ABSTRAK

Pada proses perlakuan panas terhadap baja akan menyebabkan perubahan bentuk
(distorsi), perubahan sifat mekanik dan juga perubahan struktur mikro pada
baja.Perubahan bentuk atau distorsi yang terjadi disebabkan proses perlakuan panas
pada baja diusahakan sekecil mungkin, terutama untuk komponenkomponen yang
memiliki toleransi tinggi seperti dies dan roda gigi. Besar kecilnya distorsi yang
terjadi pada saat pencelupan tergantung beberapa hal dan salah satunya adalah
posisi pencelupan itu sendiri. Pencelupan dilakukan pada spesimen profil I dan profil
L untuk spesimen profil I ada 3 posisi pencelupan (PP), sedangkan pada spesimen
profil L ada 5 posisi pencelupan (PP). Dari hasil pengukuran distorsi untuk spesimen
profil I, distosi terbesar terjadi pada posisi pencelupan pertama (PP-1) yaitu sebesar
4%, distors terkecil terjadi pada posisi pencelupan ketiga (PP-3) yaitu sebesar 1.4%.
Untuk spesimen profil L distorsi terbesar tejadi pada posisi pencelupan pertama (PP1) yaitu sebesar 2.2%, distorsi terkecil terjadi pada posisi pencelupan ketiga (PP-3)
yaitu sebesar 0.5%.. Dari hasil pengujian kekerasan, didapatkan adanya peningkatan
kekerasan spesimen yaitu dari rata-rata 45 HRA menjadi 72-78 HRA. Sedangkan dari
pengamatan struktur mikro memperlihatkan adanya fasa martensit serta terdapat
pula sedikit austenit sisa pada spesimen yang mengalami proses pengerasan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik kekuatan lentur struktur
sandwich komposit serat bambu dengan core polyurethane berdasarkan hasil uji "three
point bending" dan pemodelan perangkat lunak MSC Patran / Nastran serta untuk
mengidentifikasi dan mengklasifikasi modus kegagalan yang terjadi dalam struktur
sandwich komposit serat bambu dengan core polyurethane yang mengalami pembebanan
bending. Implementasi selanjutnya adalah penerapan struktur seperti ini pada batang
sepeda balap hingga struktur yang lebih kompleks seperti pada pesawat terbang. Analisis
dilakukan dari hasil percobaan melalui pengujian "three point bending", perhitungan
analitik, dan melalui pemodelan menggunakan perangkat lunak MSC Patran / Nastran
untuk melihat pola distribusi tegangan yang terjadi dan besarnya defleksi maksimum.
Analisis yang dilakukan meliputi kekuatan lentur dan modus kegagalan. Kesimpulan yang
didapat yaitu persamaan ekivalen untuk menentukan modulus kelenturan pada struktur
sandwich. Berdasarkan perhitungan analitik, hasil pengujian, dan pemodelan pada MSC
Patran / Nastran, modulus kelenturan specimen dalam penelitian ini adalah berkisar pada
nilai 100 MPa dengan specific strength sebesar 62.04 kNm/kg
Kata Kunci: komposit serat bambu, struktur sandwich, polyurethane, three point bending,
modus kegagalan, modulus kelenturan ekivalen

Kata Kunci : Perlakuan panas, Distorsi, Posisi pencelupan

MIV-37

MIV-38

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-038

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-039

LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON MENENGAH


DALAM LINGKUNGAN AIR LAUT YANG TELAH
MENGALAMI PERLAKUAN QUENCHING DAN
TEMPER DENGAN PROGRAM VISUAL BASIC 6.0
Ir. Helmy Alian, MT
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Indralaya 30662

ABSTRAK
Baja karbon menengah berpotensi untuk dikeraskan (hardening) dengan cara
quench, dimana dalam proses tersebut material baja yang memiliki kadar karbon
relatif tinggi dipanaskan hingga suhu austenit, ditahan (holding time) lalu dilakukan
proses pendinginan tiba-tiba kedalam media pendingin yang memiliki laju
pendinginan cepat seperti air. Untuk menurunkan kegetasannya dilakukan temper
yang dapat merubah strukturnya menjadi martensit temper. Perlakuan panas ini akan
mempengaruhi laju korosi di lingkungan air laut. Pengujian dilakukan dengan
mempersiapkan enam spesimen, dua spesimen tidak diberikan perlakuan panas dan
empat lainnya, masing-masing dua diberikan perlakuan panas yang berbeda-beda
yakni quench media air dan temper. Kemudian keenam spesimen tersebut direndam
dalam larutan yang mendekati komposisi kimia air laut yaitu 3,5% NaCl + 96,5%
H2O. Lama pengujian spesimen adalah 72 jam. Adapun hasil pengujian laju korosi
pada baja karbon menengah tanpa perlakuan memiliki rata-rata 0,0904058
mm/tahun, pada baja karbon menengah yang diberi proses quench media air
memiliki rata-rata 0,0771515 mm/tahun, pada baja karbon menengah yang diberi
proses temper memiliki laju korosi rata-rata 0,0834941 mm/tahun.
Keywords: hardening, korosi,natrium klorida

MIV-39

MIV-40

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MIV-040

PENGARUH TEGANGAN PADA PROSES


ELEKTROPLATING BAJA DENGAN
PELAPIS SENG DAN KROM TERHADAP
KEKERASAN DAN LAJU KOROSINYA
Ir. Helmy Alian, MT
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Indralaya 30662

ABSTRAK
Korosi merupakan salah satu dari penyebab dari penurunan mutu logam. Terdapat
beberapa cara yang digunakan untuk melindungi logam dari pengaruh korosi,
biasanya diberi perlakuan terhadap permukaannya, salah satunya dengan metode
pelapisan. Pelapisan dapat dilakukan berbagai cara salah satunya adalah secara
elektroplating. Pengujian dilakukan dengan mempersiapkan tujuh spesimen yang
telah diukur dan ditimbang terlebih dahulu, kemudian enam spesimen dilakukan
proses elektroplating dengan memvariasikan variabel voltase dan jenis logam
pelapisnya yaitu seng dan krom, sedangkan satu spesimen dibiarkan tanpa diberi
logam pelapis. Setelah proses pelapisan selesai dilakukan penimbangan dan
pengukuran lanjutan untuk mengetahui tebal dan berat logam pelapis, setelah itu
dilakukan uji kekerasan dengan metode Vickers, dan dilanjutkan dengan uji korosi
dengan cara direndam dalam larutan yang menyerupai kondisi air laut selama 168
jam, setelah itu dilakukan pengukuran dan penimbangan akhir spesimen. Hasil
pengujian menujukkan bahwa pelapisan dengan menggunakan logam Krom dengan
variasi voltase 6 Volt memiliki laju korosi 0,5781 mm/tahun, pelapis Krom dengan
variasi voltase 9 Volt memiliki laju korosi 0,2683 mm/tahun, pelapis Krom dengan
variasi voltase 12 Volt memiliki laju korosi 0,0173 mm/tahun, sedangkan untuk
pelapisan dengan Seng dengan variasi voltase 6 Volt memiliki laju korosi 0,8489
mm/tahun, pelapis Seng dengan variasi voltase 9 Volt memiliki laju korosi 0,375
mm/tahun, pelapis Seng dengan variasi voltase 12 Volt memiliki laju korosi 0,0573
mm/tahun, dan untuk spesimen tanpa pelapis memiliki laju korosi mencapai 3,5052
mm/tahun.

Kata kunci : Air laut, Seng, Krom.


MIV-41

MIV-42

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-001

MV-002

DEVELOPMENT of NATURAL FIBER in


NONMETALLIC BRAKE
FRICTION MATERIAL

EVALUASI EFEK AIR JET COOLING TERHADAP


TEMPERATUR PEMOTONGAN LOGAM

Hady Efendy, Wan Mohd. Farid Bin Wan Mochamad, Noorazzua Binti
Mohamad Yusof
Faculty of Mechanical Engineering
University Technical Malaysia (UTeM) Malaka
Main Campus University Technical Malaysia (UTeM) Durian Tunggal
(76109) Malaka, Malaysia
Phone: +606-331-6584, FAX: +606-331-6511, E-mail:
hady@utem.edu.my

Paryantoa*, Rusnaldya, Tony Suryo Utomob dan Yusuf Umardania


a

Laboratorium Metrologi Industri, Jurusan Teknik Mesin


b
Laboratorium Thermofluid, Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Kampus Undip Tembalang, Semarang 50275, Indonesia
Phone: +62-24-7460059 ext. 118, Fax: +62-24-7460059, *E-mail:
paryanto.undip@gmail.com
ABSTRAK

ABSTRACT
Brakes are most important safety devices in the machines. With the
rapid development of automobile industry, the brake require environmentally
friendly friction materials with higher and stable friction coefficient and low wear
rate, vibration, noise, and cost. Friction lining is an essential part of braking system.
Different types of friction materials are used in brake lining of different machines.
The brake linings generally consist of asbestos fibers embedded in polymeric matrix
along with several other ingredients. The use of asbestos fiber is being avoided due
to its carcinogenic nature. A new asbestos free friction materials and brake pad for
heavy machine, such as palm waste has been developed. The effects of palm kernel
shell fiber, palm waste carbon flake as filler, and Alumina as an abrasive on brake
friction materials were evaluated. Physical properties of this new material along
with wear properties have been determined and reported in this paper. The
experiment results indicated that fibers and filler enhances friction coefficient and
improve wear performance. The role of abrasive in nonmetallic friction materials
was studied in relation to formulation, friction performance and friction.
Keywords: Asbestos, brake pad, friction materials, palm waste

Pada proses pemesinan, cutting fluid (media pendingin) berfungsi sebagai


pendinginan, pelumasan dan pembuangan geram, sehingga sangat menentukan
performansi dari sebuah proses pemesinan. Sampai saat ini, media pendingin yang
dipakai pada proses pemesinan masih mengandung zat-zat yang berbahaya bagi
kesehatan operator dan tidak ramah lingkungan. Oleh sebab itu diperlukan media
pendingin alternatif yang aman, ramah lingkungan, dan efisien dalam
penggunaannya. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan
menggunakan pendingin udara berkecepatan tinggi (air jet cooling). Dengan
menggunakan air jet cooling diharapkan akan diperoleh efek pendinginan yang lebih
baik dan dapat menurunkan temperatur pemotongan, sehingga dapat mengurangi laju
keausan pahat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimisasi tekanan dan
posisi penyemprotan air jet cooling sehingga diperoleh temperatur pahat yang
minimum. Proses pemesinan yang digunakan adalah proses bubut dengan material ST
40. Metode penelitian yang digunakan adalah secara eksperimental dan dengan
menggunakan pemodelan Finite Element Method (FEM). Tekanan penyemprotan
divariasikan dari 0,5 6 bar untuk masing-masing posisi penyemprotan (interface
dan overhead). Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pada pemesinan
menggunakan air jet cooling, posisi overhead akan lebih efektif jika dibandingkan
posisi interface, dan pada tekanan penyemprotan 3 bar akan diperoleh temperatur
pahat yang minimum.
Keywords: air jet cooling, temperatur pahat, bubut, ST 40

MV-1

MV-2

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-003

MV-004

STUDI NUMERIK DAN EKSPERIMENTA PEFORMANCE


PENDINGINAN PRODUK PLASTIK DI DALAM
STRAGGED MOLD DENGAN SALURAN PENDINGIN
SPIRAL

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN


FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

Fauzun1, M. Hamdi2, A.E. Tontowi1 dan T. Ariga3


1Department of Mechanical and Industrial Engineering, Gadjah Mada
University,Yogyakarta, Indonesia
2Department of Engineering Design and Manufacture, University of Malaya, Kuala
Lumpur, Malaysia
3Department of Material Science, Tokai University, Hiratsuka, Japan
Phone: +62-274-521673, Fax: +62-274-521673, E-mail: fauzun71@yahoo.com

ABSTRACT
Hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tipe saluran pendingin spiral dan
penggunaan material konduktivitas termal tinggi memberikan efek signifikan pada
peningkatan performance mold. Salah satu masalah yang harus dipecahkan saat
mengkombinasikan kedua temuan di atas adalah bagaimana memanfaatkan material
konduktivitas tinggi untuk pembuatan mold sedangkan umumnya kekuatan mekanis
material seperti itu tergolong rendah? Staggered mold atau mold yang disisipi material
konduktivitas tinggi secara selang-seling merupakan salah satu jawaban yang
dihantarkan penulis dalam penelitian ini. Dengan simulasi numerik dan eksperimen, mold
ini diselidiki untuk mengetahui performancenya dalam mendinginkan produk plastik di
dalamnya. Simulasi proses pendinginan dari temperatur injeksi sampai dengan
temperatur ejeksi dilakukan menggunakan paket software Fluent 6.1 untuk mengetahui
product cooling time dan pola distribusi temperatur di dalam mold maupun produk
selama proses di atas. Sebelum dianalisa, validasi hasil-hasil simulasi di atas dihantarkan
dengan melakukan serangkaian pengujian terhadap 2 prototype stagered mold untuk
beberapa variasi Reynolds Number. Hasilnya menunjukkan bahwa deviasi untuk tiga
parameter yang diamati (temperatur, cooling time dan coolant pressure drop) kurang dari
5%, ini berarti bahwa hasil simulasi cukup mewakili proses riil yang terjadi. Selanjutnya
dari hasil analisa performance mold dari sisi CR/PE dan uniformity temperatur produk,
diperoleh bahwa peningkatan Re tidak selalu berimplikasi pada peningkatan performance
mold. Ada satu nilai Re yang memberikan nilai maksimum pada performance mold yang
mana hasil analisa lanjut mengisyaratkan bahwa nilai Re tersebut ada di daerah aliran
transisi. Disamping itu juga diketahui bahwa semakin besar perbedaan nilai konduktivitas
termal antara material induk dengan material sisipan akan menyebabkan peningkatan
cooling time dan ketidakseragaman temperatur produk selama proses pendiginan yang
akhirnya berdampak pada penurunan performance mold.

I Wayan Sukania, Verry Sentosa


Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta
iwayansukania@tarumanagara.ac.id, iwayansukania@yahoo.com

ABSTRAK
PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan
logam spesialis pembuatan cetakan pasir produk pulley susun. Proses kerja dimulai
dengan pembuatan cetakan pasir dilanjutkan dengan pengecoran dan diakhiri
dengan pembersihan pulley hasil pengecoran. Berdasarkan pengamatan dan
kuisioner yang diberikan ke seluruh operator, ditemukan beberapa masalah yang
dapat membuat operator bekerja dengan tidak nyaman dan tidak natural sehingga
produktivitas kerja operator tidak optimal. Oleh karena itu dilakukan perbaikan
rancangan stasiun kerja dengan memperhatikan faktor manusia dan mesin.
Rancangan baru dilakukan dengan mengubah beberapa ukuran alat sehingga pas
dengan ukuran dan kemampuan tubuh operator. Berdasarkan rancangan yang baru
yang lebih ergonomis diharapkan pekerja merasa nyaman dan dapat meningkatkan
produktivitas pekerja.
Kata kunci : keluhan, perancangan, ergonomic

Keywords: Staggered Mold, Spiral Channel, Cooling, CR/PE, Uniformity.

MV-3

MV-4

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-005

MV-006

APLIKASI METODA TAGUCHI UNTUK


MENGIDENTASI
KEKASARAN PERMUKAAN DALAM PEMBUBUTAN
PADUAN TITANIUM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE JIG


UNTUK PROSES PEMBUATAN SEPEDA LIPAT
STUDENT VERSION

Gusri Akhyar Ibrahim


Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung
Sati1771@gmail.com

ABSTRAK
Disain parameter Taguchi adalah satu perangkat yang sangat penting untuk
mendapatkan disain yang bersifat leibh akurat. Disain Taguchi menawarkan satu
pendekatan yang sederhana dan sistematik untuk optimisasi prestasi, kualitas dan
biaya operasi. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengembangkan kajian tentang
metoda optimisasi Taguchi untuk nilai kekasaran permukaan dari parameter
pemotongan, pada saat membubut Ti-6Al-4V ELI menggunakan pahat sementit
karbida dalam keadaan pemesinan kering dan kelajuan tinggi. Parameter
pemotongan yang dievaluasi adakah kelajuan potong, suapan, kedalaman potong dan
jenis pahat karbida, yang masing-masingnya adalah tiga level. Pemilihan parameter
pemotongan ditentukan berdasarkan kepada metoda disain Taguchi. Susunan
orthogonal Taguchi dan rasio signal-to-noise (S/N) serta analisis varian (ANOVA)
digunakan untuk mendapatkan level yang optimal dan menganalisis pengaruh
parameter pemotongan terhadap nilai kekasaran permukaan. Konfirmasi pengujian
untuk parameter pemotongan optimal perlu dilakukan agar supaya dapat mengetahui
efektifitas metoda optimisasi Taguci. Oleh karena itu dapat ditunjukan bahwa metoda
Taguchi adalah sangat sesuai untuk menyelesaikan masalah kekasaran permukaan
yang berlaku pada saat pemotongan Ti-6Al-4V ELI.
Keywords : Metoda Taguchi , paduan titanium, kekasaran permukan dan pemesinan
kering.

Hendri D.S. Budiono, Ferry Hartanto


Laboratorium Manufaktur
Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus Baru UI Depok 16424
Telp. (62)(21) 7270032, Fax (62)(21) 7270033
e-mail : hendri@eng.ui.ac.id

ABSTRAK
Keberadaan jig pada suatu proses produksi massal sangat penting peranannya
terutama untuk menjaga konsistensi kualitas dari tiap benda kerja yang dihasilkan.
Pada penggunaannya jig merupakan alat bantu kerja yang berfungsi untuk
memegang serta mengorientasikan benda kerja ke arah yang sesuai untuk dilakukan
proses pengerjaan berikutnya dan memastikan benda tersebut tidak mengalami
pergerakan ketika dikerjakan. Melihat fungsi menjaga kualitas benda kerja, maka
kepresisian dimensi dari jig sangatlah penting dalam menghasilkan benda kerja yang
diinginkan karena adanya kesalahan dimensi pada jig, maka otomatis dimensi benda
kerja juga akan ikut menyimpang dari yang direncanakan. Pada penelitian ini
dibahas proses perancangan serta pembuatan dan pengujian jig sehingga mampu
menahan gaya pengelasan pada proses pengelasan sepeda lipat pada bagian batang
depan, batang tengah dan engselnya. Adanya penyimpangan dimensi jig yang dibuat
sebesar 0,7590 untuk pengelasan batang depan dan tengah serta 0,8140 untuk
pengelasan batang tengah dan engselnya menunjukkan terjadinya kesalahan dalam
proses produksi komponen-komponen dari jig, sementara adanya penyimpangan
dimensi benda kerja terhadap jig sebesar 0,5260 dan 0,4790 untuk masing-masing
proses menunjukkan kehandalan jig tersebut dalam menahan gaya yang terjadi
ataupun mengindikasikan adanya faktor lain yang menyebabkan terjadinya
penyimpangan tersebut seperti adanya pengaruh gaya pengerutan yang terus terjadi
selama beberapa saat setelah benda kerja dilepaskan dari jignya.
Kata kunci: Produksi massal, sepeda lipat, jig

MV-5

MV-6

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-007

MV-008

ROUNDESS MEASUSEMENT of MINIATUR


COMPONENT

STUDI PENERAPAN TEKNIK STRUCTURE LIGHT


SYSTEM PADA PEMINDAIAN BENDA TIGA DIMENSI

Rusnaldy, Paryanto, Ismoyo Hariyanto, Yusuf Umardani dan Norman


Iskandar

Irwansyah dan M. Hafidz Mubarrak


Jurusan Teknik Mesin
Universitas Syiah Kuala
Jl. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam, Banda Aceh (23111)
South Sumatera, Indonesia
Phone: +62-651-7552222, FAX: +62-651-7552222, E-mail: wansyah_ir@yahoo.com

Department of Mechanical Engineering


Diponegoro University
Jl.Prof Soedharto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang
Phone: +62-24-7460059, FAX: +62-24-7460059 ext. 102, E-mail:
rusnaldy@undip.ac.id

ABSTRACT
Micro forming is an appropriate technology to produce miniature
components because of high production rate and because it can create 3D
features. A number of technological barriers must be overcome for micro
forming to be applied in the production of metallic miniature components.
One of these barriers is dimensional measurement for product quality
inspection. In this study cold headed miniature part was produced by micro
forging experiments. The experiments were aimed at considering the effects
of forging load and annealing process on product quality of cold headed
miniature part. Since the cold headed miniature part has circular form, the
measurement of out-of-roundness is an important assessment. The roundness
of products was measured by coordinate measuring machine (CMM) and
dial indicator. The experimental results show that annealing process and
forging load have a significant effect on roundness.

ABSTRAK
Salah satu metode untuk memperoleh data geometri dari suatu benda tiga dimensi
(3D) yang tidak memiliki data teknis, adalah dengan melakukan rekayasa ulang atau
Reverse Engineering (RE). Untuk merespon kebutuhan aplikasi rekayasa ulang maka
pada makalah ini diajukan teknik pemindaian berbasis structure light system (SLS).
Rancang bangun alat pemindai 3D merupakan pertimbangan utama dalam penelitian
ini untuk memperoleh data geometris yang akurat. Berdasarkan hasil rancang
bangun dan penelitian, alat pemindai 3D yang digunakan adalah proyektor laser
dengan bentuk berkas cahaya berupa garis dan panjang gelombang cahaya 650nm.
Jarak Pindai efektif antara proyektor laser dan objek adalah 55 cm 65 cm untuk
objek yang dilapisi emulsi berwarna putih. Persentase penyimpangan ukuran yang
ditemukan antara model CAD 3D hasil pemindaian dengan objek aslinya adalah 9,6
% untuk jarak pindai 55cm dan 9,3 % untuk jarak pindai 65cm.
Kata Kunci : structure light system, teknologi reverse engineering, pemindai laser
3D.

Keywords: Roundness measurement, micro forming, miniature components

MV-7

MV-8

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-009

MV-010

OTOMATISASI SISTEM IDENTIFIKASI DAN


PPENYOTIRAN BOTOL PLASTIK DAN KALENG
MINUMAN BERDASARKAN GEOMETRINYA

E-LAYOUT BERBASIS 3D - SUATU ALTERNATIF


E-COMMERCE YANG INOVATIF

Irsyadi Yani
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Jl.Raya Palembang Prabumulih km 32, Inderalaya-Ogan Ilir (30662)
Sumatera Selatan, Indonesia
E-mail: yani_irs@ft.unsri.ac.id

ABSTRAK
Artikel ini memaparkan implementasi suatu prototip dari sistem otomatisasi
untuk mengidentifikasi dan menyortir sampah botol plastik dan kaleng
minuman secara real-time berdasarkan bentuk geometrinya. Bentuk
geometri merupakan salah satu bentuk dari sistem biometrik yang stabil dan
memiliki suatu karakteristik yang unik. Teknik ini terbukti sangat efektif
digunakan untuk pengidentifikasian dan penyortiran botol sampah plastik
dan kaleng minuman. Sebuah web kamera dipergunakan untuk menangkap
gambar benda yang melalui sistem ban berjalan secara otomatis.
Selanjutnya gambar tersebut diolah oleh suatu sistem pengolahan citra
digital untuk mendapatkan bentuk geometri dari benda tersebut. Langkah
selanjutnya adalah pencocokan bentuk geometri dari objek yang ditangkap
oleh web kamera dengan database yang telah dilakukan pelatihan oleh
sistem identifikasi. Sistem pelatihan digunakan untuk meminimalkan jumlah
data yang diperlukan oleh sistem. Dua buah uji coba telah dilakukan
berdasarkan pada posisi dan jenis dari botol plastik dan kaleng minuman
tersebut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kemampuan identifikasi dan
penyortiran memiliki akurasi hingga 95%. Artinya sistem yang
dikembangkan ini mampu secara akurat mengidentifikasi dan menyortir
botol plastik dan kaleng minuman secara real-time.

Agus Sutanto
Bidang Rekayasa Sistem Manufaktur, Jurusan Teknik Mesin,
Fakultas Teknik Universitas Andalas
Kampus Limau Manis Padang 25163
E-mail : sutanto@ft.unand.ac.id

ABSTRAK
E-Layout berbasis tiga dimensi (3D) merupakan suatu integrasi teknologi realitas

virtual (virtual reality) ke dalam aplikasi electronic commerce atau disingkat ecommerce yang inovatif. Tujuannya adaalah untuk meningkatkan kualitas layanan
kepada konsumen sebelum mereka memutuskan untuk membeli. Penelitian ini
didasari oleh kenyataan bahwa aplikasi e-commerce yang ada pada saat ini masih
belum mengintegrasikan faktor ruang, dimana produk itu nantinya akan ditempatkan.
Sedangkan dilain pihak, pembeli perlu melakukan verifikasi dulu kecocokan
dimensional dari produk yang mau dibeli, sehingga perlu alat bantu inovatif dalam
bentuk perangkat lunak yang mampu membantu konsumen untuk melakukan disain
tataletak berbasis web (elayout) secara virtual tiga dimensi. Diharapkan dengan cara
ini maka konsumen dapat melakukan seleksi secara lebih akurat barang yang akan
dibeli agar sesuai dengan kebutuhannya, sebelum dilakukannya transaksi.
Kata kunci: e-commerce, e-layout, visualisasi, VRML

Keywords: Identifikasi, penyortiran, bentuk geometri, real-time

MV-9

MV-10

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-011

Pengembangan Perangkat Lunak Reliability


Centered Maintenance Berbasis Web dan
Aplikasinya pada Mesin Turbin Uap
Azki Hakim Azhari, ST.1) dan Dr. Ir. Edy Suwondo2)
1)

2)

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010
diaplikasikan pada mesin turbin uap kapasitas 450 HP untuk menghasilkan tugastugas perawatan yang harus dilakukan dan intervalnya. Pengembangan lebih lanjut
berkaitan dengan analisis keandalan masih diperlukan untuk menyempurnakan
perangkat lunak ini.
Keywords: RCM, Reliability, Web-based

MV-012

Program Studi Aeronotika dan Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10 Bandung 40132
azki.hakim@gmail.com

New Trend in Modern Vehicle Transmission A Brief Review


of New Transmission Technology

Program Studi Aeronotika dan Astronotika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10 Bandung 40132
esuwondo@ae.itb.ac.id

Mohammad Adhitya
Department of Mechanical Engineering University of Indonesia
Kampus Baru UI, Depok 16424 West Java, Indonesia
Telephone: +62-021-7270032, Fax: +62-021-7270033, E-mail:
madhitya@eng.ui.ac.id

ABSTRAK

ABSTRACT

Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan kerangka kerja terstruktur


yang digunakan untuk menentukan perawatan apa saja yang harus dilakukan untuk
menjamin aset fisik dapat menjalankan fungsi yang diharapkan pada suatu konteks
operasi. Suatu sistem manajemen basis data akan dibutuhkan ketika data dan
informasi untuk proses analisis RCM telah demikian banyak. Saat ini, teknologi
aplikasi berbasis web tengah berkembang pesat. Ini merupakan peluang untuk
mengembangkan aplikasi yang lebih baik untuk mendukung aktifitas perawatan,
termasuk proses analisis RCM. Tujuan dari pengembangan aplikasi RCM berbasis
web adalah sebagai langkah awal pengembangan aplikasi RCM berbasis web yang
nantinya dapat digunakan di institusi pendidikan atau untuk kebutuhan di industri.
Pengembangan aplikasi RCM ini meliputi studi literatur untuk mentapkan prosedur
RCM dan spesifikasi aplikasi, perancangan basis data untuk memperoleh desain
basis data yang baik, perancangan antarmuka aplikasi untuk memperoleh
antarmuka yang mudah digunakan, penulisan kode program, dan pengujian dengan
studi kasus dan pengujian penggunaan aplikasi untuk memastikan aplikasi yang
dikembangkan cukup mudah dan efektif digunakan oleh pengguna. Aplikasi RCM ini
dikembangkan dalam bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL, dan teknologi
web AJAX dan jQuery. Perangkat lunak yang dikembangkan kemudian

Vehicle transmission is definitely needed by the vehicle for two reasons. The first is to
damp the engine vibration for general drive train system and the second is to
manipulate the engine torque that available in limited range of engine rotation from
their idle rpm to their upper limit rpm, to meet the torque requirement as a traction
force on the wheel that move the vehicle from rest until vehicle maximum speed. The
transmission method to satisfy this second requirement is by creating several gear
ratios that can change the engine rpm into suitable wheel rpm in certain condition
such as in initial move (slow moving) or cruising in the high way (fast moving).
However the clutch is needed to control the condition where the vehicle isM
completely at rest but the engine is stay running and in the other important condition
is at transition stage of moving from rest. In new era of modern technology vehicle,
transmissions also designed to meet the requirement of lower the fuel consumption
and to reduce the vehicle exhaust emission. In this paper will be reviewed the most
advanced vehicles transmission that used by modern vehicle now a days.

MV-11

MV-12

Keywords: Vehicle Transmission, Automatic Transmission,


Transmission, Continuously VariableTransmission.

Double

Clutch

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-013

MV-014

PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAHAN DAN


PENJADWALAN KEGIATAN PERAWATAN

USULAN SKEMA SKRAPING KENDARAAN BERMOTOR


TUA UNTUK MEMENUHI BAHAN BAKU INDUSTRI
LOGAM NASIONAL

*Sri Raharno, **Ginanjar Tanuwihardja, dan ***Yatna Yuwana Martawirya


Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10 Bandung
E-mail: * harnos@tekprod.ms.itb.ac.id
** ginanjar.tanuwihardja@gmail.com
*** yatna@tekprod.ms.itb.ac.id

Tono Sukarnoto
Department of Mechanical Engineering
Trisakti University
Jl.Kiai Tapa Jakarta (11440)
Jakarta, Indonesia
Phone: +62-5663232 ext 431, E-mail: tsukarnoto@yahoo.com

ABSTRAK
ABSTRAK
Setiap perusahaan menginginkan semua peralatan yang dimilikinya beroperasi
dalam keadaan optimum, sehingga diperlukan kegiatan perawatan untuk memenuhi
keinginan tersebut. Pengelolaan kegiatan perawatan menjadi sulit dilakukan ketika
peralatan yang dimiliki semakin banyak dan kompleks. Untuk itu diperlukan sebuah
sistem perawatan untuk mengelola kegiatan tersebut. Penelitian ini mencoba untuk
membuat sebuah sistem perawatan menggunakan metode perawatan berbasis pada
prenventive maintenance. Model sistem perawatan yang dikembangkan adalah model
pengelolaan dan penjadwalan kegiatan perawatan. Model ini memiliki kemampuan
untuk mengelola workorder dan membuat penjadwalan workorder. Dalam
pengembangan prototipe sistem digunakan aplikasi berbasis web untuk interface dan
model basis data yang sesuai untuk keperluan penyimpanan data. Sistem yang telah
berhasil dibuat akan disimulasikan menggunakan data kegiatan perawatan (SOP)
dari manual book. Hasil simulasi menunjukan bahwa sistem perawatan berbasis web
ini dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan dan
penjadwalan kegiatan perawatan. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan
penambahan dan pengintegrasian dengan model lain untuk menghasilkan sistem
perawatan yang lebih baik.
Keywords: sistem perawatan, penjadwalan workorder, preventive maintenance
\

Produksi kendaraan bermotor (KB) terus meningkat dari tahun ke tahun. Di sisi lain
jumlah KB yang berusia tua dan tidak layak digunakan juga akan meningkat. KB
yang sebagian besar komponennya berupa logam adalah sumber bahan baku logam
bekas (sekrap) yang sangat potensial untuk industri logam. Sampai saat ini
kebutuhan baja sekrap masih harus dipenuhi dengan impor. Logam termasuk
material yang paling mudah didaur ulang. Pada peleburan besi cor dan baja sekrap
adalah bahan baku utama. Saat ini penanganan limbah KB tua masih diserahkan
kepada masyarakat tanpa ada regulasi atau pun insentif yang nyata. Pedagang besi
tua berburu atau menerima KB tua untuk dijual sebagai komponen bekas atau
dilebur. Banyak KB tua yang mangkrak begitu saja sampai hancur dimakan karat.
Program skraping KB tua bertujuan memberi insentif kepada pemilik KB tua,
pedagang besi tua, industri pengolahan logam serta menuntut peran serta industri
otomotif agar bertanggungjawab atas limbah KB tua. Pemerintah membuat
peraturan agar mekanisme skraping berjalan efektif sehingga menguntungkan semua
pemangku kepentingan. Beberapa skema diusulkan seperti pengurangan pajak untuk
KB baru bila KB lama diskrap, pembentukan scrap yard, kenaikan pajak KB tua atau
pun insentif bagi industri otomotif yang melakukan program penarikan KB tua.
Diharapkan potensi skrap dari KB tua dapat tergali secara efektif sehingga
menguntungkan industri logam nasiaonal dan di sisi lain tingkat pencemaran akibat
operasional KB tua dapat ditekan termasuk pencemaran limbah bangkai KB tua.
Kekuatiran sebagain besar pengguna KB tua dapat diatasi dengan penjelasan yang
informatif mengenai program ini.
Keywords: Kendaraan bermotor tua, baja, mekanisme skraping, insentif

MV-13

MV-14

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-015
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BANTU
PEMERIKSAAN DIFERENSIAL OTOMOTIF
Sigit Yoewono Martowibowo dan Agustinus Cahyo Nugroho
Institut Teknologi Bandung, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Jl. Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia
Tel.: +62-22-2504243, FAX:+62-22-2534099, E-mail: sigit@ftmd.itb.ac.id
Ringkasan
Perkembangan dunia industri global yang semakin cepat telah menjangkau semua
bidang kehidupan, termasuk industri jasa, khususnya jasa perawatan otomotif.
Persaingan yang sangat ketat dalam industri jasa perawatan otomotif menuntut
komitmen yang kuat dalam menjaga kualitas dan efisien agar dapat bersaing.
Perkakas bantu merupakan satu dari beberapa solusi untuk menjaga kualitas
sekaligus menurunkan biaya perawatan. Dengan menggunakan alat bantu yang
benar, selain kualitas produk dapat terjaga, efisiensi proses perbaikan dapat
tercapai dan waktu proses perbaikan kendaraan dapat dipersingkat dengan
menghilangkan beberapa langkah yang tidak perlu. Satu diantara sejumlah
kegiatan perbaikan kendaraan yang menjadi perhatian adalah perbaikan
differential pada mobil berpenggerak roda belakang. Dalam makalah ini
dibahas perancangan dan pembuatan alat bantu berupa jig pemeriksa
differential. Pembahasan dimulai dari identifikasi kebutuhan konsumen,
sehingga diperoleh beberapa kriteria alat bantu yang diperlukan yaitu alat
bantu yang mudah dioperasikan, dapat menjamin kualitas differential secara
konsisten, dan waktu yang diperlukan untuk melakukan pengukuran
menggunakan alat bantu tersebut cukup singkat. Oleh karena itu, alat bantu
tersebut harus mempunyai kemudahan pengoperasian dan waktu siklus
pengukuran yang singkat. Selanjutnya, setelah permasalahan teridentifikasi,
dibuat konsep rancangan alat bantu dan dilakukan evaluasi. Konsep yang
telah disepakati dilanjutkan dalam proses desain sehingga diperoleh rancangan
yang berupa gambar teknik. Kemudian dilakukan proses produksi komponenkomponen dan perakitan alat bantu. Setelah semua tahapan di atas dilakukan
maka jig pemeriksa differential dicoba untuk memeriksa differential. Dari hasil
yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan differential menggunakan
alat bantu tersebut dapat memeriksa differential dengan baik dan menghemat
waktu kerja sekitar 40%. Dengan demikian waktu yang dibutuhkan untuk proses
perbaikan kendaraan dapat dipersingkat.

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-016

MODIFIKASI MESIN BUBUT DENGAN PENAMBAHAN


ALAT BANTU CEKAM UNTUK MEMBUAT KOMPONEN
YANG MEMBUTUHKAN PROSES FREIS
Muhammad Yanis, QOmarul Hadi
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Jl.Raya Palembang Prabumulih km 32, Inderalaya-Ogan Ilir (30662)
Sumatera Selatan, Indonesia
Phone: +62-711-580272, FAX: +62-711-580272, E-mail: yanis_mhd@yahoo.co.id

ABSTRACT
Mesin bubut dapat ditingkatkan kemampuannya untuk mengerjakan proses freis.
Proses freis tersebut dilakukan dengan menambahkan alat tambahan (attachment)
berupa alat bantu cekam. Alat bantu cekam (fixture) yang dibuat terdiri atas dua
bagian utama yaitu poros pemegang pahat dan pencekam benda kerja. Poros
pemegang pahat dirancang khusus akan dilekatkan pada spindel yang dapat
mencekam berbagai jenis pahat freis. Sementara itu pencekam benda kerja digunakan
untuk memegang benda kerja yang dilekatkan pada dudukan pahat (carriage)
sebagai pengganti posisi pahat, jadi dalam hal ini pahat dan pemegangnya
dilepas.Proses freis yang dilakukan merupakan proses freis permukaan (face milling)
untuk komponen yang berukuran kecil atau sedang. Alat bantu cekam yang telah
dibuat diharapkan dapat dimanfaatkan oleh bengkel produksi atau industri kecil yang
tidak memiliki mesin freis untuk meningkatkan produktivitas mesin bubutnya.
Kata Kunci: Mesin perkakas. Alat bantu cekam, Proses bubut, Proses freis.

Keyword : Automotive Service Industries, Jig and Fixture, Differential, Repair,


Quality, Efficient

MV-15

MV-16

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-017

MV-018

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Tegangan Terhadap


Spark Gap Pada Proses EDM Shinking

PENGEMBANGAN MESIN RAPID PROTOTYPING


BERBASIS FDM (FUSED DEPOSITION MODELING)
UNTUK PRODUK BERKONTUR DANPRISMATIK

Suhardjono, Bambang Pramujati, Winarto


Lab. Mesin Perkakas, Jurusan Teknik Mesin FTI - ITS, Surabaya
E-mail: suhardjono@me.its.ac.id

ABSTRAK
Performansi proses EDM (Electric Discharge Machining) sangat tergantung pada
parameter pemesinan yang digunakan, seperti tegangan, arus, arc on dan arc off time,
spark gap, cairan dielektrik. Parameter ini tentu saja akan mempengaruhi performansi
baik kualitas maupun kuantitas. Kualitas disini berkaitan erat hubungannya dengan
kekasaran permukaan, sedangkan kuantitas berhubungan dengan laju pembuangan geram
atau metal removal rate. Pada studi eksperimen ini dikembangkan mesin EDM shinking
yang sederhana dengan menggunakan power supply berupa rangkaian relaksasi dengan
variasi tegangan sebagai berikut: 70, 135, 170, 235, 270, 310, 370, 440, 520, 560 Volt DC
serta dua variasi kapasitans, yaitu 33 f dan 300 F. Arus maksimum 5A dan daya 1800
Watt. Elektrode yang digunakan adalah tembaga dan diektriknya berupa kerosene
(minyak tanah). Dari masing-masing variasi tegangan dan kapasitans tersebut diukur
sebagai respons adalah spark gap, yaitu jarak maksimum antara pahat dan benda kerja
saat terjadi spark atau percikan bunga api listrik. Kawah (crater) yang terjadi pada
permukaan benda kerja akibat percikan bunga api listrik tersebut divisualisasi dengan
foto. Hasil dari studi eksperimen memperlihatkan bahwa kenaikan tegangan dari 70 volt
hingga 560 volt memberikan kenaikan spark gap dari rata-rata 0.09 mm menjadi 0.18 mm
untuk kapasitans 33 F dan kenaikan spark gap dari 0.22 mm hingga 0.34 mm untuk
kapasitans 300 F.

Kata Kunci: EDM, spark gap, tegangan, kapasitan

Gandjar Kiswanto, Ario S. B, Rendi K, Andry S, Srijanto, Hadi M


Laboratorium Teknologi Manufaktur dan Otomasi
Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia
Kampus Baru UI Depok 16424
gandjar_kiswanto@eng.ui.ac.id

ABSTRAK
Rapid prototyping atau layered manufacturing secara singkat merupakan proses
fabrikasi produk dengan layer by layer, dimana material ditambahkan ke layer
berturut-turut sesuai dengan laser trajectory. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan laser trajectory proses rapid prototyping untuk produk berkontur
dan prismatik dengan arah directional parallel. Pengembangan ini menggunakan
parameter layer thickness dan hatch space yang menjadi variabel dari interval
bidang potong pembuatan laser trajecory. Hasil penelitian awal ini berupa
pengembangan mesin RapidPrototyping (RP) berbasis FDM (Fused Deposition
Modeling) untuk produk berkontur dan prismatik yang dikembangkan oleh
Laboratorium Teknologi Manufaktur dan Otomasi Departemen Teknik Mesin UI
dengan nama RP-FDMui-01. Cakupan penelitian awal ini adalah pembuatan model
dengan computered aided design (CAD), pembuatan program trajectory, pembuatan
mesin FDM, pembuatan model sederhana. Metode FDM ini dipilih karena
memberikan keleluasaan dalam pemilihan bahan dari mulai bahan lilin,plastik,
keramik, komposit dan logam. Diharapkan dari penelitian ini dapat sebagai langkah
awal penguasaan teknologi di bidang pembuatan prototype yang akan bermanfaat
besar terhadap banyak bidang.
Kata kunci :Rapid Prototyping, FDM

MV-17

MV-18

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-019

MV-020

PENGEMBANGAN SISTEM KONTROL PERGERAKAN


ROBOT ARTIKULASI 5 DERAJAT KEBEBASAN
BERBASIS WEB

Usulan Sistem Monitoring Jalur Pengelasan Pada Robot Las


MenggunakanMachine Vision

Gandjar Kiswanto, Hendra Prima S.


Departmen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus Baru UI Depok 16424, Tel: +62-21-7270032, Fax: +62-21-7270033
E-mail: ario@eng.ui.ac.id

ABSTRAK
Perkembangan teknologi manufaktur untuk menghasilkan produk-produk dengan
hasil yang efisien dan waktu cepat membutuhkan peralatan dengan fleksibilitas yang
tinggi. Kebutuhan produksi pengelasan yang memerlukan fleksibilitas untuk dapat
memproses benda kerja yang kompleks memerlukan integrasi teknologi permesinan
yang sudah ada seperti permesinan multi-axis. Penelitian ini bertujuan untuk
merancang sebuah lengan artikulasi robot las dengan 5 derajat kebebasan. Pada
tahap awal sistem dirancang dan dibangun lengan robot artikulasi 2 derajat rotasi
dengan sistem control. Lengan robot tersebut akan digabungkan pada sebuah gantry
robot sistem yang mempunyai 3 derajat kebebasan, yaitu pergerakan pada sumbu
x,y,z. Dalam penelitian ini digunakan sebuah komputer yang bertindak sebagai
pengolah data dan juga mikrokontroler. KomputerN digunakan untuk mengolah data
dan mikrokontroler untuk memberikan perintah pergerakan ke lengan artikulasi
Nrobot tersebut. Data yang diolah pada komputer berupa nilai dalam x,y,z dan i,j,k
yaitu posisi dan orientasi. Dari data ini akan didapat kinematika inverse yang
ditujukan untuk menggerakkan motor-motor pada lengan robot tersebut agar end
effector pada lengan robot mampu berada di posisi dan orientasi yang diinginkan.
Dari hasil penelitian awal didapatkan robot mampu bergerak untuk koordinat input
yang diberikan.

Ario Sunar Baskoro, Gandjar Kiswanto dan Teguh Santoso


Laboratorium Teknologi Manufaktur dan Otomasi
Departmen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus Baru UI Depok 16424, Tel: +62-21-7270032, Fax: +62-21-7270033
E-mail: ario@eng.ui.ac.id

ABSTRAK
Pertumbuhan teknologi machine vision untuk membantu proses monitoring proses-proses
industri telah berkembang secara pesat. Aplikasi teknik ini akan melakukan proses
analisis obyek dengan non-contact dan memberikan hasil yang cepat untuk pengendalian
proses selanjutnya sehingga dapat mengurangi rutinitas operator dan mengurangi biaya
permesinan. Pada penelitian ini, usulan sistem monitoring jalur pengelasan (welding
track) dengan menggunakan kamera akan digunakan pada sistem pengelasan 5 aksis.
Pada tahap awal, pengembangan sistem ini ditujukan pada pemilihan tipe pencahayaan,
algoritma pengolahan citra dan penentuan jalur pengelasan. Dengan menggunakan
algoritma pengolahan citra yang diusulkan, sistem dapat mendeteksi jalur pengelasan
dengan baik.

Kata kunci: Monitoring Jalur Pengelasan, Robot Las, Machine Vision

Kata kunci:Multi-axis, Robot Las, Robot 2-axis rotasi

MV-19

MV-20

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-021

MV-022

PENGEMBANGAN SISTEM KONTROL


PERGERAKAN ROBOT ARTIKULASI 5 DERAJAT
KEBEBASAN BERBASIS WEB

IDENTIFIKASI MATERIAL POLIMER PADA


PRODUK O-RING

Gandjar Kiswanto, Hendra Prima S.


Laboratorium Teknologi Manufaktur dan Otomasi
Departemen Teknik Mesin
Universitas Indonesia, Kampus Baru UI, Depok, 16424 - Indonesia
Ph : +62217270032
e-mail : gandjar_kiswanto@eng.ui.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini merancang sebuah sistem yang mampu mengontrol sebuah robot
artikulasi dengan lima derajat kebebasan dari jarak jauh melalui media internet yang
berbasiskan aplikasi web. Dalam penelitian ini digunakan sebuah komputer yang
bertindak sebagai server yang dilengkapi dengan dua buah web camera untuk
memantau kondisi dan pergerakan robot dan juga sebuah mikrokontroler pengontrol
robot sebagai pemroses dan pengontrol masukan untuk menggerakkan robot. Melalui
sebuah web browser pada komputer yang bertindak sebagai client, sistem pada
komputer server diakses oleh pengguna dan menampilkan sebuah antarmuka yang
dirancang sebagai panel kontrol robot.
Kata Kunci: Kontrol robot, Aplikasi web

Hermawan Judawisastra
Program Studi Teknik Material, Kelompok Keahlian Ilmu dan Teknik
Material,
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung
Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia
Tlp/Fax: 022-2508144, e-mail: hermawan.judawisastra@material.itb.ac.id
ABSTRAK
Beragam aplikasi material polimer diperoleh dari tingginya variasi sifat yang dimilikinya.
Namun, hal ini berakibat pada kurangnya standarisasi produk polimer yang membuat
pemilihan polimer menjadi tidak semudah pemilihan material logam. Salah satu masalah
yang sering timbul adalah menentukan jenis polimer untuk melakukan penggantian dari
produk kadaluwarsa yang sedang digunakan. Pada makalah ini akan diuraikan metode
yang dilakukan untuk identifikasi produk polimer dua jenis O-Ring (Seat O-Ring dan Body
O-Ring) yang digunakan pada sebuah katup pipa penyalur minyak bumi. Identifikasi
polimer dilakukan beberapa tahap. Ketahanan O-Ring terhadap zat kimia dilakukan
melalui perendaman dalam minyak mentah, methanol dan larutan HF. Gugus fungsi
polimer dikarakterisasi dengan menggunakan Fourier Transformation Infra Red (FTIR)
Spectroscopy. Batas temperatur operasi material O-Ring dianalisis melalui pemeriksaan
dengan Differential Scanning Calorimetry (DSC) dan Thermal Gravimetry nalysis (TGA)
Dari berbagai hasil pemeriksaan dan karakterisasi yang dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa kedua jenis O-Ring terbuat dari polimer jenis Vinylidene Fluoride -copolimerHexafluoro Propylene, yang dikenal dengan nama FKM-Viton (VDF Fluoro-elastomer).
Kedua jenis O-Ring masing-masing memiliki perbandingan komposisi Vinylidene
Fluoride: Hexafluoropropylene yang berbeda dan telah mengalami degradasi Nilai
temperature dekomposisi dan temperatur transisi gelas pada kedua jenis O-Ring
memperkuat hasil identifikasi yang dilakukan.
Kata kunci : Polimer, O-Ring, Viton, Fluoro-Elastomer

MV-21

MV-22

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-023

MV-024

MESIN PERKAKAS CNC MILLING VERTIKAL


BUATAN DALAM NEGERI

PENGEMBANGAN ELEKTROLISER GAS HHO DENGAN


SISTEM PENGENDALI LAJU PRODUKSI

Tri Prakosa, Agung Wibowo, Yatna Yuwana, Indra Nurhadi


Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut
Teknologi Bandung
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, 40132, Jawa Barat, Indonesia
Phone: +62-22-2512818, FAX: +62-22-2515716, E-mail: triprakosa@yahoo.com

Harus LG1), Rasiawan2), B.Sampurno1), I Nyoman Sutantra1)


1)Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, ITS
2)Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, ITS
Jl.Arif Rahman Hakim, Kampus ITS Keputih, Sukolilo-Surabaya (60111)
Jawa Timur, Indonesia
Phone: +62-31-5946230, FAX: +62-31-5922941, E-mail: masharus@me.its.ac.id

ABSTRAK
Proses manufaktur adalah suatu aktivitas yang mentransformasikan material dan
informasi menjadi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Proses ini
sudah ada sejak generasi awal manusia, dan saat ini sudah mencapai tahap
Advanced Manufacturing Technology, yang dicirikan dengan dua kata kunci:
Otomasi dan Ketelitian tinggi. Proses manufaktur dilakukan dengan menggunakan
mesin perkakas, sehingga ketelitian produk yang dihasilkan sangat tergantung pada
ketelitian mesin perkakas yang digunakan. Industri manufaktur di Indonesia sebagian
besar masih menggunakan mesin perkakas buatan luar negeri karena industri mesin
perkakas dalam negeri belum berkembang. Saat ini PT-X sudah berhasil membuat
mesin perkakas CNC dalam negeri, dimana proses pengecoran, pemesinan, perakitan
sampai dengan pembuatan spindle dilakukan di Indonesia. Sedangkan controller,
motor, ballscrew, linear guide dan ball bearing masih diimpor. Agar mesin perkakas
yang dihasilkan tersebut dapat bersaing dengan buatan luar negeri, maka perlu
dilakukan pengujian baik ketelitian geometrik maupun perilaku dinamiknya, untuk itu
ITB, Departemen Perindustrian dan PT-X telah bekerjasama dalam pengujian
ketelitian geometrik mesin perkakas CNC milling vertikal buatan dalam negeri.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan Laser Interferometer dan DBB (Double
Ball Bar), sesuai dengan Standar ISO-230. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
ketidaktelitian yang terjadi didominasi oleh ketegaklurusan antar sumbu serta
simpang putar sumbu spindle. Hal ini mengindikasikan bahwa prosedur perakitan
antar sumbu serta perakitan spindle perlu diperbaiki.

ABSTRAK
H2O2 atau HHO adalah gas hasil elektrolisis air yang selama ini digunakan sebagai
campuran BBM pada mesin pembakaran dalam. Penerapan injeksi gas HHO tanpa
memperhatikan yang takterkendali dapat menurunkan kualitas pembakaran. Pada
penelitian ini dilakukan pembuatan dan pengujian karakteristik dari elektroliser gas HHO
melalui model 6 tabung tersusun seri dengan tegangan kerja tiap sel sebesar 2 volt.
Pengaturan arus dilakukan melalui Pulse Width Modulation (PWM) untuk memvariasikan
produksi gas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi arus maksimum sebesar 7,8
A menghasilkan laju produksi gas 6,5 ml/s dan laju masa air yang terbawa aliran gas
sebesar 26,5 mg/s. Efisiensi sitem elektrolisis yang dibuat mencapai 56%. Produksi gas
dapat diseting mulai aktif pada putaran mesin diatas idle dan laju aliran gas dapat
divariasikan berdasarkan putaran mesin.

Kata kunci: Air, gas HHO, elektrolisis, pengaturan arus, laju produksi, terkendali

Kata kunci: Mesin perkakas, Ketelitian geometrik, Laser interferometer, DBB


(Double Ball Bar)

MV-23

MV-24

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-025

MV-026

INTEGRASI PROSES DESAIN DAN


MANUFAKTUR BATIK TULIS

PENGARUH FLUKS (KCl, MgCl2 DAN BACl2 ) TERHADAP


FLUIDITAS, SIFAT MEKANIK DAN BENTUK
STRUKTUR MIKRO PADUAN MAGNESIUM (Mg-44%Al)

M. Arif Wibisono, Chandra Galih Wisudawan, Eli Hirma Afriliana, Alfian Arbi
Department of Mechanical and Industrial Engineering
Gadjah Mada University Jl.Grafika no 2, Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Phone: +62-274-521673, FAX: +62-274-521673, E-mail: arbisonet@yahoo.com

Gunawan, Amir Arifin


Jurusan Teknik Mesin -Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang-Prabumulih km 32 Kec. Inderalaya 30662 -OKI
E-mail : arifinamir@gmail.com

ABSTRACT

ABSTRAK

Pengakuan Batik oleh UNESCO di akhir tahun lalu telah menjadikan gairah
pengusaha baik yang sudah berkecimpung di batik maupun pengusaha-pengusaha
baru untuk terjun mencari peluang usaha di bidang batik. Teknologi batik tradisional
yang sudah berkembang di Indonesia adalah batik tulis dan batik cap. Kedua jenis
tersebut menggunakan lilin sebagai penghalang warna atau sering disebut wax resist
dyeing. Batik yang ada di pasar sebagian besar adalah batik yang sudah didesain
oleh pengusaha atau pengrajin batik atau istilahnya produk make to stock.
Kecenderungan konsumen pakaian dewasa ini menginginkan produk yang eksklusive
buat dirinya sendiri seperti pakaian yang khusus didesain dengan bahan dan mode
pilihan konsumen atau produk design to order, demikian juga untuk produk batik.
Makalah ini membahas produk batik bisa didesain oleh konsumen kemudian hasil
desain bisa langsung dimanufaktur oleh sebuah mesin otomatis. Metode pendesainan
ini menggunakan bantuan komputer atau yang disebut CAD (Computer Aided
Design) sedangkan untuk mempersiapkan transfer data ke mesin dibantu dengan
CAM (Computer Aided Manufacturing). Pada penelitian ini digunakan software
CAD/CAM untuk mendesain gambar pola batik dan mentransfer G-Code.
Pendesainan pola batik dimulai dengan menggambar pola pada kertas kemudian
citra pola diambil dalam bentuk file gambar berbentuk raster. Dengan menggunakan
software CAM dilakukan proses vektorisasi untuk mengubah gambar dari data raster
menjadi data vektor, kemudian dilanjutkan proses pengkodean menjadi data G-Code.
File pola batik tulis dalam bentuk data G-Code dibaca oleh Mach3 untuk diteruskan
menjadi gerakan nozel canting elektrik pada lembaran kain di atas meja kerja mesin.
Pengujian sistem dilakukan dengan mendesain motif batik yang cukup komplek
kemudian mentransfer menjadi data G-Code dan akhirnya dibaca untuk
mengendalikan mesin. Tingkat kepresisian yang dicapai oleh mesin hingga 0.17mm,
dan sistem ini mampu menghasilkan pola batik dari yang sederhana sampai yang
rumit.

Proses pengecoran paduan Magnesium tidak akan luput dari proses terjadinya
oksidasi pada proses pengecorannya, magnesium akan teroksidasi apabila kontak
dengan udara apabila pada kondisi cair.peneitian ini dilakukan untuk melihat
pengaruh fluks (KCl, MgCl2 dan BaCl2 ) terhadap fluiditas dan sifat mekanik
Paduan Magnesium (Mg-44%Al) Material yang digunakan adalah paduan
magnesium (Mg44%Al). Paduan magnesium dilebur dalam dapur crusibel
menggunakan pemanas arang kayu sedangkan fluk yang digunakan adalah KCl,
MgCl2 dan BaCl2. Kemudian dilakukan uji fluiditas dan karakterisasi hasil coran
Pengunaan fluks (KCl, MgCl2 dan BaCl2) yang optimum adalah pada 1,5% dari
berat coran. Penambahan fluks cenderung meningkatkan panjang fluiditas pada
setiap ketebalan. Penambahan fluks (KCl, MgCl2 dan BaCl2) cenderung
meningkatkan nilai kekerasan paduan magnesium
Kata Kunci : paduan magnesium (Mg-44%Al) Fluks (KCl, MgCl2 dan BaCl2,
,fluiditas, sifat mekanis.

Keywords: Batik,desain, CAD/CAM

MV-25

MV-26

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9


Palembang, 13-15 Oktober 2010

MV-027

MV-028

OPTIMASI KEKASARAN DAN KEBULATAN


PERMUKAAN PADA PEMBUBUTAN MARMER DENGAN
VARIASI PARAMETER KEDALAMAN POTONG
KECEPATAN POTONG DAN GERAK MAKAN

PENGEMBANGAN DATABASE SUKU CADANG SEPEDA


MOTOR BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN
PROGRAM PHP DAN MySQL

Mahros Darsin1, Yuni Hermawan1, Hari Arbiantara Basuki1, Agung


Kurnia Effendi1
1Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember
Jl. Slamet Riyadi 62 Patrang Jember Jawa Timur Indonesia
Telp/Fax: 0331-48497 Email:mahros.azzahra@yahoo.co.id

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Sriwijaya
Kampus Unsri Indralaya, Jl. Palembang-Prabumulih KM. 32 Indralaya, Ogan Ilir, Indonesia
Phone: +62-852-66808667, +62-811-7100429
Email : alantoni78@yahoo.com , ad3_tm@yahoo.co.id,

Al Antoni Akhmad dan M.A.Ade Saputra

ABSTRACT
ABSTRACT
In machining round shaped marble stones it need a turning machine. The suitable tools
applied are carbide tools. Previous research shown that the tools with nose radius of 0,8
mm produces optimum roughness. Some influential parameters used on turning process
are nose radius, depth of cut, cutting speed and feeding. This research emphasize on
finding the best level of those parameters which result on optimum roughness and
roundness. Those three parameters were examined and tested on some others forms, they
are cylindrical and cone forms. A response surface methodology is used. Optimizing
response produced by process variables on surface roughness of cylindrical forms are
depth of cut 0.05 mm; cutting speed 50 m/min; and feeding 0.067 mm/rev. The roughness
is 2.07810 m. On the other hand, surface roughness response optimizing level of cone
forms are produced on depth of cut 0.05 mm; cutting speed 40 m/min; and feeding 0.067
mm/rev with roughness of .,92945 m. Whereas, roundness response optimizing at level of
90.1824 m of cylindrical and cone forms are found when depth of cut 0,05 mm; 32
m/min; and feeding 0.067 mm/rev.

Key words: marble stone, optimization, RSM

Semakin berkembangnya sarana transportasi sepeda motor di Indonesia menuntut


perusahaan manufaktur sepeda motor berlomba-lomba dalam memproduksi sepeda
motor yang berkualitas tinggi dan handal sebagai sarana transportasi bagi
masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pemenuhan kebutuhan
konsumen memang merupakan sasaran perusahaan yang paling vital karena
konsumen merupakan asset perusahaan yang paling berharga. Produk-produk sepeda
motor yang dihasilkan harus di imbangi dengan ketersediaan suku cadang yang
berkualitas dan mudah di dapat. Untuk memudahkan setiap konsumen dalam
mendapatkan suku cadang kendaraan bermotor, maka pemanfaatan teknologi
informasi dan jaringan internet harus di kembangkan sehingga dapat di akses kapan
saja dan dimana saja, sehingga mempermudah konsumen untuk mengakses dan
mendapatkan informasi yang diinginkan. Database berbasis web yang dibuat ini
merupakan salah satu solusi yang dikembangkan untuk menjawab hal ini. Database
ini dikembangkan dengan dengan menggunakan program PHP (PHP Hypertext
Preprocessor) dan MySQL. Database suku cadang sepeda motor yang dikembangkan
ini masih memiliki banyak kekurangan. Namun demikian database yang dikembangan
ini bisa dikembangkan lebih lanjut sehingga produktifitas, effektifitas dan effesiensi
kerja dapat terus di tingkatkan menjadi lebih baik.
Keywords: Database Suku Cadang Sepeda Motor, Program PHP dan MySQL

MV-27

MV-28

You might also like