You are on page 1of 7

I.

Teori
A. Pengertian Ayakan
Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan
perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala industri,
sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium. Produk dari proses
pengayakan ada 2 yakni :
1. Ukuran lebih besar daripada lubang ayakan (oversize).
2. Ukuran lebih kecil daripada ukuran lubang ayakan (undersize).
Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran tertentu dan
seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan pengayakan.
Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan
pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau halusan
(fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang di atas ukuran atau yang besar
(oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Pengayakan lebih lazim dalam keadaan kering
(McCabe, 1999, halaman 386). Beberapa hal yang perlu dipehatikan dalam pengayakan
yaitu :
1. Jenis ayakan.
2. Cara pengayakan.
3. Kecepatan pengayakan.
4. Ukuran pengayakan.
5. Waktu pengayakan.
6. Sifat bahan yang diayak.
Tujuan dari proses pengayakan ini adalah:
1. Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk beberapa
proses berikutnya.

2. Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan (Primary


crushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya, sehingga dapat
dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya (secondary crushing).
3. Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.
4. Mencegah masuknya undersize ke permukaan. Pengayakan biasanya dilakukan
dalam keadaan kering untuk material kasar, dapat optimal sampai dengan
ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah biasanya
untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.
Permukaan ayakan yang digunakan pada screen bervariasi, yaitu:
1. Plat yang berlubang (punched plate, bahan dapat berupa baja ataupun karet
keras.
2. Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel, perunggu,
tembaga, atau logam lainnya.
3. Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel rods).
Sistem bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti bentuk lingkaran,
persegi ataupun persegi panjang. Penggunaan bentuk bukaan ini tergantung dari
ukuran, karakteristik material, dan kecepan gerakan screen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan material untuk menerobos ukuran ayakan
adalah :
1. Ukuran buhan ayakan.
Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material yang
lolos.
2. Ukuran relatif partikel.
Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya akan
memiliki

kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya

berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya membujur.


3. Pantulan dari material.
Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur kisi-kisi
screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi yang tidak teratur.

4. Kandungan air.
Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya sedikit akan
menyumbat screen.
B. Alat Ayakan
Berdasarkan gerak pengayak, alat ayakan dibagi menjadi 2 jenis:
1. Stationary screen
2. Dynamic screen.
Faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan screen:
1. kapasitas, kecepatan hasil yang diinginkan.
2. Kisaran ukuran ( size range),
3. Sifat bahan : densitas, kemudahan mengalir (flowability),
4. Unsur bahaya bahan : mudah terbakar, berbahaya, debu yang ditimbulkan.
5. Ayakan kering atau basah.
C. Kapasitas Screen
Kapasitas screen secara umum tergantung pada:
1. Luas penampang screen
2. Ukuran bahan
3. Sifat dari umpan seperti; berat jenis, kandungan air, temperature
4. Tipe mechanical screen yang digunakan.
D. Efisiensi Ayakan
Efektivitas ayakan dihitung berdasarkan recovery desired material dalam produk
dan recovery undesired material di arus buangan. Efisiensi screen dalam mechanical
engineering didefinisikan sebagai perbandingan dari energi keluaran dengan eneri
masukan. Dengan demikian dalam screening bukannya efisiensi melainkan ukuran
keefektifan dari operasi. Efisiensi dari proses pengayakan ini bergantung pada :

1. Rasio ukuran minimal partikel yang bisa melewati lubang ayakan, yaitu: 0,171,25 x ukuran lubang ayakan.
2. Persentase total area ayakan yang terbuka.
3. Teknik pengumpanan dan kecepatan pengumpanan.
4. Keadaan fisik dari material itu sendiri (kekerasan bijih, pola bongkahan bentuk
partikel seperti bulat, gepeng, ataupun jarum, kandungan air).
5. Ada atau tidak adanya penyumbatan lubang screen.
6. Ada atau tidak adanya korosi pada ayakan (kawat).
7. Mekanisme gerakan pengayakan (getaran).
8. Design mekanis dari ayakan tersebut dan Kemiringan ayakan (biasanya 12 o18o).
E. Neraca Bahan Pada Pengayakan
Neraca bahan sederhana pada satu ayak dapat dituliskan, dan ini dapat digunakan
untuk menghitung rasio umpan, fraksi-kasar, dan limpahan-bawah analisis ayak dari
ketiga arus dan pengetahuan tentang diameter potong yang dikehendaki. Misal :
F = laju aliran masa umpan
D = laju aliran masa limpahan-atas
B = laju aliran masa limpahan bawah
xF= fraksi masa bahan A di dalan umpan
xD= fraksi masa bahan A di dalam lapisan atas
xB= fraksi masa bahan A di dalam lapisan bawah
Fraksi masa bahan B di dalam umpan, limpahan atas, limpahan bawah adalah 1xF,1- xD, dan 1- xB. Oleh karena total bahan yang diumpankan ke ayak harus meninggalkan
ayak sebagai limpahan bawah atau limpahan atas.
F=D+B

(30.1)

Bahan A di dalam umpan harus pula keluar dalam kedua arus itu
FxF = DxD + BxB

(30.2)

Eliminasi B dari Pers (30.1) dan (30.2) memberikan


D = xF - xB
F = xD - xB

(30.3)

Eliminasi D menghasilkan
B = xD - xF
F = xD - xB

(30.4)

F. Standar Ukuran Ayakan (screen)


Ukuran yang digunakan bisa dinyatakan dengan mesh maupun mm (metrik). Yang
dimaksud mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam satu inchi persegi (square
inch), sementara jika dinyatakan dalam mm maka angka yang ditunjukkan merupakan
besar material yang diayak. Perbandingan antara luas lubang bukaan dengan luas
permukaan screen disebut prosentase opening. Pelolosan material dalam ayakan
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
1. Ukuran material yang sesuai dengan lubang ayakan.
2. Ukuran rata-rata material yang menembus lubang ayakan.
3. Sudut yang dibentuk oleh gaya pukulan partikel.
4. Komposisi air dalam material yang akan diayak.
5. Letak perlapisan material pada permukaan sebelum diayak.
Dalam pengayakan melewatkan bahan melalui ayakan seri (sieve shaker) yang
mempunyai

ukuran lubang

ayakan

semakin

kecil.

Setiap pemisahan

padatan

berdasarkan ukuran diperlukan pengayakan. screen mampu mengukur partikel dari 76


mm sampai dengan 38 m. Operasi screening dilakukan dengan jalan melewatkan
material pada suatu permukaan yang banyak lubang atau openings dengan ukuran
yang sesuai.

Saat ini, telah ada standard screen yang digunakan untuk menganalisis
distribusi ukuran partikel dari suatu campuran, yaitu mempunyai kisaran 3 in sampai
dengan 0,0015 in ( atau 76 mm s/d 38 mikron). Dasar dari interval standard screen ini
adalah rasio luas lubang yang berurutan.

II. Prinsip
Ayakan adalah alat pemisahan zat padat padat dengan variabel ukuran sebagai
tolak ukurnya. Proses yang digunakan berupa penyaringan partikel padat dalam ukuran
tertentu dengan bantuan vibrasi untuk proses pemisahannya. Proses pengayakan dapat
dilakukan secara manual ataupun mekanik.

III.Maksud dan Tujuan


1. Memisahkan bahan atas dasar ukuran partikel untuk memperoleh bahan
dengan ukuran partikel yang lebih seragam.
2. Menentukan luas permukaan spesifik bahan.

IV. Alat dan Bahan


1. Timbangan digital.
2. Satu set ayakan.
3. Perekat.
4. Bahan arang aktif.

V. Prosedur
1. Ditimbang tokokan dan pan kosong dari alat ayakan.

2. Alat diset sesuai dengan urutan pan paling bawah dan selanjutnya tokokan
yang berurutan semakin ke atas nilai mesh semakin kecil.
3. Bahan arang aktif ditimbang sesuai kebutuhan.
4. Arang dimasukkan ke dalam tokokan paling atas.
5. Alat dinyalakan sampai waktu yang ditentukan.
6. Bahan dianalisis dengan variabel massa dan waktu.
7. Ditimbang pan dan tokokan berisi arang.

You might also like