You are on page 1of 5

NUR MUHAMMAD

NUR MUHAMAD
Beliaulah yang mula mula sekali menyatakan bahwasanya kejadian Alam ini pada mulanya ialah dari
pada HAKIKATUL MUHAMMADIYAH atau Nur Muhammad. Nur Muhammad itulah asal segala
kejadian. Hampir samalah perjalanan persamaannya itu dengan renungan Ahli Filsafat yang
mengatakan bahwa mulai terjadi ialah AKAL PERTAMA. Menurut katanya Nabi Muhammad itu
terjadinya dua rupa. Rupa yang Qadim dan Rupa yang Azali. Dia telah terjadi sebelum terjadinya
seluruh yang ada, Dari padanya diserah Ilmu dan dirfan. Kedua ialah rupanya sebagai manusia,
sebagai seorang rasul dan Nabi diutus Tuhan. Rupa yang sebagai Manusia itu menempuh Maut,
tetapi rupanya yang Qadim tetap ada meliputi Alam. Maka dari Nur rupanya yang Qadim itulah diambil
segala Nur buat menciptakan segala Nabi nabi dan Rasul rasul dan Aulia. Cahaya segala Kenabian
dari pada Nur lah menyata dan Cahaya mereka dari pada Cahayanyalah mengambil, tidaklah ada
suatu cahaya yang bercahaya, dan lebihnya yang lebih Qadim dari cahaya yang Qadim itu yang
mendahului Cahaya Beliau yang mulia.
Kehendaknya mendahului segala kehendak, Ujudnya mendahului segala yang Adam. Namanya
mendahului akan Kalampun sendiri. Karena dia telah terjadi sebelum terjadi apa yang terjadi. Lautan
Ilmunya diatas megah mengguruh, dibawah kilat menyinar dan memancar, menurunkan hujan dan
memberikan subur, Segala Ilmu adalah setetes dari air lautan. Segala Hikmat hanyalah satu piala dari
Sungainya, Seluruh Zaman hanyalah satu saat Kecil dari Masanya yang jauh. Dalam hal kejadian
Dialah yang Awal, Dalam Kenabian dialah yang Akhir ALHAK adalah dengan dia, dan dengan dialah
HAKIKAT, Dia yang pertama dalam hubungan, Dia yang Akhir dalam Kenabian, Dan Dia yang Bathin
dalam HAKIKAT, dan Dialah yang lahir dalam MARIFAT.
Pendeknya Nur Muhammad itulah pusat kesatuan Alam, dan Pusat Kesatuan Nubuat segala Nabi.
Dan Nabi Nabi itu Nubuatnya, ataupun Dirinya hanyalah sebagian saja dari pada Cahayanya NUR
MUHAMMAD itu. Segala macam Ilmu Hikmat dan Nubuat adalah Pancaran belaka dari Sinarnya.\
AL- HAKIKATUL MUHAMMADIYAH
Tuhan Allah adalah suatu dan satu, Dialah wujud yang Mutlak. Maka Nur (cahaya) Allah itu sebagian
dari pada Dirinya. Itulah Dia Hakikat MUHAMMADIYAH itulah kenyataan yang pertama dalam
ULUBIYAH. Dari padanyalah terjadi segala Alam dalam setiap tingkatannya. Seumpama Alam
Jabarut, Alam Malakut, Alam Misal, Alam Ajsam, Alam Arwah, Dia segenap kesempurnaan Ilmu dan
Amal. Yang ternyata pada Nabi, sejak Adam sampai Muhammad, dan sampai kepada Wali wali dan
segala Tubuh Insan yang Kamil. Nur Muhammad atau Hakikat Muhammadiyah itu Qadim pula, sebab
Dia sebagian dari pada AHADIYAH. Sebagian dari suatu dan satu, Dia tetap ada, Hakikat
Muhammadiyah itulah memenuhi Tubuh Adam dan tubuh Muhammad. Dan apa bila Muhammad telah
Mati sebagai tubuh, namun Nur Muhammad atau Hakikat Muhammadiyah itu tetaplah ada, sebab dia

sebagian dari Tuhan. Jadi Allah, Adam, Muhammad adalah satu, dan Insan Kamilpun adalah Allah
dan Adam juga pada Hakikatnya.
PASAL KEJADIAN NUR MUHAMMAD
Ini asalnya kejadian Nur yang bermula mengambil keterangan yang aglir dari pada :
Pertama : Didalam Kitab yang bernama Hadis Qudsy BAYANULLAH.
Kedua : Bernama Kitab Hadis Qudsy BAYANU INSAAN
Ketiga : Bernama Kitab Hadis Qudsy BAYANULLAH KURRU BIYIN.
Untuk menyempurnakan asal kejadian diri kita, atau asal kejadian dari pada agama Nabi kita
Muhammad SAW. Dan asal kejadian dari pada mengenal diri/mengenal Allah. Maka barang siapa
tidak mengetahui asalnya kejadian diri, tidaklah syah sekalian Amal Ibadahnya, dan sia sia belaka
perbuatannya, maka sabda Nabi Muhammad SAW WUJUDUKA ZUMBUNADJIM artinya Diri Anak
Adam itu Dosa yang Besar, melainkan mereka yang mengetahui.
Dengan adanya inilah yang diwajibkan untuk mengetahui asal kejadian Diri. Wahai sekalian
Saudaraku, tuntutlah benar benar dan bersungguh sungguh Ilmu kesempurnaan ini, supaya Amal
Ibadahnya sempurna. Barang siapa menyembah Allah dan ia tidak mengetahui yang empunya nama
Allah maka hukumlah bagi merekan itu, seperti menyembah nama saja, adalah terburu buru BAYA
TULLAH artinya menyembah tempat dan menyembah nama saja, bukan menyembah yang empunya
nama, karena inilah sabda Nabi kita Muhammad SAW MANABDA ISMAUNAL MANA FAHUWA
KAFIRUN artinya Barang siapa menyembah nama, tiada mengetahui yang empunya nama, maka
orang itu kafir lagi jahil. Dan MAN ZAKARAL ISMAU NAL MANA FAHUWA BATHILUN artinya
Barang siapa menyembah nyembah nama Allah tetapi tiada mengetahui yang Empunya nama, maka
yaitu dihukumkan bathal perkataan, yaitu sia sia sahaja.
Dengan keterangan ini bukannya mengenal Agama saja, atau namanya melainkan yang lebih perlu
adalah empunya nama, artinya : Barang siapa tidak mengenal Allah dari awalnya dan barng siapa
tidak mengenal Allah dari akhirnya, dan barang siapa tidak mengenal Allah dari Dunia dan barang
siapa tiada mengenal Akhirat dari hidupnya ?
Bermula ini kami mulailah asal kejadian NUR MUHAMMAD itu di dalam Kosong : NUR QUN HU
DZULLLAH artinya Didalam Kandungan Qun Nur Muhammad dari pada Zatnya.
Dan menurut keterangan Allah didalam Hadis Qudsy WAMA KHALAK TUKA ILA JALIKA FII SYAIAN
KABLAHU NUR MUHAMMADIN FII ZADTULLAH artinya Sebelumnya ada yang terlebih dahulu
dijadikan dari pada sesuatu juapun, maka Nur Muhammad dijadikan dari pada Zat Allah.
Maka sewaktu Allah menjadikan Nur Muhammad dari pada Nur Zatnya didalam Alam
SATIYAARILGOIB SATIYAULBUHTI artinya Pada sesuatu itu dizahirkan Nur Muhammad didalam
Alam dihari Ghaib, dan Alam hari Zat DZATTUL BUHTI artinya pada waktu itu Nur Muhammad
dizahirkan bukannya di Alam bumi ini, melainkan di Alam yang bernama NUURUL BUHTI
MUALLATI dan artinya dizahirkan Nur Muhammad di Alam sebelum adanya Nama : ALLAH ZAT

WAJIBAL WUJUD. Demikianlah sesudahnya Nur Muhammad dizahirkan di RAHSIAN : NUU RUL
BUHTI MUALLATI. Dan diturunkan lagi di Alam SIR ZATTULBUHTI adanya, artinya di Alam
RAHASIA dibahagian bagi DIRINYA, sebelum bernama Allah. Dan untuk namanya itu masih
tersembunyi, sebahagian lagi lagi NurMuhammad diturunkan kepada Alam Ilmu artinya di Alam
pengetahuan. Dan sesudah itu diturunkan lagi Nur Muhammad di Alam Nur duniaartinya merupakan :
NUR MUHAMMAD adanya.
Cahaya dunia berupa Zat (Zat Wajibal Wujud), diturunkan Nur Muhammad di cahaya dunia itu,
diturunkan seperti burung TAUS maka pada suatu Nur Muhammad hanya sendirian saja, tiada yang
lain, maka Nur Muhammad pada waktu itu mengenal suatu kalimah yang bunyinya HU ZAATULLAH
Ini syahadat Nur Muhammad di Alam ZATUL BUHTI: ASYHADU ALLA ILAHA IL LALLAH Maka
sesudah Nur Muhammad mengata sesuatu kalimah perkataan tersebut diatas, maka Nur Muhammad
berkata pula Hai segala pohon kayu dan batu, langit dan bumi, maka dari pada sekalian sedang
berada pada waktu itu, berkatalah Nur Muhammad Tunduklah engkau sekalian pohon kayu, batu dan
langit ber Ajdinlah Ia dan pada saat itulah Zat Wajibal Wujud berkata dan menyatakan Nur
Muhammad itu bahwa dijadikan dari pada NUR ZATNYA maka menyahut Zat Wajibal Wujud dengan
satu kalimah menyatakan pada Nur Muhammad WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADDARASULULLAH artinya Syahadat Zat Wajibal Wujud dan sesudahnya itu Zat Allah
menyebut dengan satu kalimah Rasul. Maka firman Allah kepada Nur Muhammad YA MUHAMMAD
ENGKAU ITU KU JADIKAN DARI PADA ZATKU, DAN SEMESTA SEKALIAN JADI DARI PADA
ENGKAU NUR HAKMU.
Maka terkejutlah Nur Muhammad setelah mendengar perkataan Zat Allah dan Nur Muhammad telah
berkata : Bahwasanya adalah yang terlebih dahulu dari pada Diriku.
Sesudah itu Nur Muhammad mencita citakan/ munajad kepada Zat Allah, lalu ia mengata Zikir Awal
namanya Nur Muhammad dan Salawat Awal Nur Muhammad, maka Nur Muhammad sebagai
meminta Doa kepada Zat Allah LAA ILAHA ILLALLAHU MUHAMMAD WUJUDULLAH artinya Tiada
Tuhan yang disembah melainkan Allah, Hai Tuhanku bahwasanya Diriku ini dari pada Ujud DiriMu.
LA ILAHA ILLALLAH . NURIHAQQULLAH artinya Tiada yang disembah melainkan Allah, Hai
Tuhanku bahwasanya Diriku ini dari pada Air Noktah Cahaya Dirimu.
LA ILAHA ILLALLAHU MUHAMMAD ASTAGFIRULLAH artinya Tiada Tuhan yang disembah
melainkan Allah, Hai Tuhanku bahwasanya Aku meminta ampun, bertaubatlah kepada Engkau yang
tlah Engkau terima.
KUN SALLIALA MUHAMMAD Jadi Kun Jadilah.
Hai Tuhanku Engkau jadikan Diriku olehmu yang Engkau kehendaki serta engkau jadikan pada dari
kami.
Maka Firman Zal Allah kepada Nur Muhammad Engkau ketahuilah bahwasanya Aku jadikan Zatku
menjadi Nyawa kepada Engkau, dan Aku jadikan SifatKu kepada Engkau menjadi Tubuh Engkau, dan
Aku jadikan Afalku ini menjadi Kelakuan Engkau.

Maka berfirman lagi Zat Allah kepada Nur Muhammad : Ya Muhammad, asalnya Kujadikan Dirimu itu
dari pada ZatKU, dan asal kejadian Dirimu itu dijadikan segala umat Engkau, dan daripada hak
Engkau.
Maka berfirman lagi Zat Allah kepada Nur Muhammad : Ya Muhammad Aku bepesan kepada
Engkau, dan bahwasanya Engkau jadikan Nyawa Engkau menjadi Rahasia kepada Umat Engkau,
dan Tubuh Engkau itu menjadi Ruh kepada kepada umat Engkau, dan Aku jadikan Ilmu Engkau itu
adalah menjadi Iman kepada Umat Engkau dan engkau jadikanlah Kelakukan engkau itu menjadi hati
kepada Umat Engkau, dan apa bila Aku Muliakan atas Diri Engkau melainkan Aku Muliakan juga atas
Umat Engkau, dan Apa bila Aku kehendaki Diri Engkau buat mengenal IA akan Dikau muliakan , Aku
kehendaki jika atas mengenal IA akan Dikau serta Umat Engkau.
Maka berfirman lagi Zat Allah kepada Nur Muhammad : Ya Muhammad Aku wajibkan Umat Engkau
itu mengenal IA dari pada asal kejadian dirinya, dan Aku wajibkan kepada Umat Engkau mengenal IA
dari pada AgamaKU, dan Aku wajibkan kepada Umat Engkau itu mengenal diri bersungguh-sungguh,
niscaya mengenal ia pada awalnya dan barang siapa tiada mengenal IA pada akhirnya, dan barang
siapa tiada mengenal pada Dunianya, dan barang siapa tiada mengenal IA pada zahirnya, dan
barang siapa tiada mengenal IA pada bathinnya, dan barang siapa tiada mengenal akhirn Kalamnya,
maka tidaklah mengenal kepada Negeri Akhirat.
Sesudah itu Zat Allah menerangkan kepada Nur Muhammad dengan beberapa keterangan yang tiada
kekurangan. Maka berfirman lagi Zat Allah : Ya Muhammad Engkau titikkan Air Nuktah Engkau buat
menjadi Malaikat yang empat, maka apabila Engkau menitikkan yang pertama bernama Nur Mada,
dan apabila Engkau menitikkan yang kedua bernama Nur Madi, dan apabila Engkau menitikkan yang
ketiga bernama Nur Mani, dan apabila Engkau menitikkan yang keempat yaitu bernama Nur
Manikam, dan apabila Engkau mengata IYAKUN KUN JADI JIBROIL, maka jadilah JIBROIL, dan
apabila Engkau mengata IYAKUN PAYAKUN JADILAH MIKAIL, maka jadilah MIKAIL, dan apabila
Engkau mengata IYAKUN PAYAKUN JADILAH ISROPIL, maka jadilah ISRAPIL , dan apabila Engkau
mengata IYAKUN PAYAKUN JADILAH IZROIL maka jadilah IZROIL.
Dan berfirman lagi Zat Allah kepada Nur Muhammad : Engkau perintahkan kepada malaikat Jibroil
dan Engkau jadikan dari pada Anasarnya Jibroil yaitu Bumi, dan Engkau jadikan daripada Anasarnya
Mikail yaitu Air, dan Engkau jadikan daripada Anasarnya Isropil yaitu Angin, dan Engkau jadikan dari
pada Anasarnya Izroil Api, dan Engkau perintahkan Ya Muhammad Jiboil buat mengambil tanah
ditempat di Alam Akbar, dan supaya memperbuat lembangan Adam dan Engkau perintah Mikail
supaya mengambil Air di Alam Mualam, dan supaya memperbuat lembangan Adam, dan engkau
perintahkan kepada Isropil supaya mengambil Angin di Alam Izzati supaya memperbuat lembangan
Adam, dan Engkau perintahkan kepada Izroil supaya mengambil Api di Alam Amarah dan supaya
memperbuat lembangan Adam.
Maka sesudah itu berfirman lagi Zat Allah kepada Nur Muhammad : Ya Muhammad, Aku
ghaibkanlah Diriku ini dengan kehendaKU ini, dan sesudah itu ghaiblah Nur Muhammad kepada Alam

Sir, dan kepada Alam Ruh, dan kepada Alam Nur.


Maka sesudah itu lalu dijadikan Dunia ini dan masih belum ada isinya, dan sesudah itu dijadikanlah
Jasad Adam di Alam Dunia ini dengan hidup menunduk sendirinya saja, dan tiadalah mahluk yang
lainnya. Lalu dinamai Dunia ini Alam Jisim dan Alam Insan dan Alam Ruh dan terhimpunlah namanya
kepada Alam Anasarnya Adam dan dinamai Dunia ini Tubuh Anasarnya Adam.

You might also like