Professional Documents
Culture Documents
TEORI PENUNJANG
2.1.
2.1.1.
TEORI PENUNJANG
Karakteristik Lalu lintas
Karakteristik atau ciri dari lalu lintas merupakan hasil interaksi
antara pengemudi, kendaraan dan jalan (Alamsyah, A. Ansyari, 2008). Oleh
karena itu karakteristik lalu lintas suatu jalan sangat dipengaruhi oleh
perilaku pengemudi dan lingkungan jalan. Menurut Roger P. Roes, et.al.
(2004), karaktersitik lalu lintas dijalan terdiri dari 3 (tiga) parameter utama
yaitu:
Volume Kendaraan
Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati satu titik
pengamatan selama periode waktu tertentu. Volume kendaraan dihitung
berdasarkan persamaan :
N
T .....................................................................................[1]
dengan :
Q = volume (kend/jam)
N = jumlah kendaraan (kend)
T = waktu pengamatan (jam)
Kecepatan
Kecepatan merupakan parameter kedua yang menggambarkan
karaktersitik lalu lintas di suatu jalan. Kecepatan didefenisikan sebagai
jarak tempuh kendaraan pada suatu penggal jalan dibahagi dengan jarak
tempuhnya dan biasanya dinyatakan dalam satuan km/jam. Kecepatan arus
lalu lintas (S) dapat dihitung dengan menggunakan formula:
D
T ...................................................................................[2]
Dimana:
D = Jarak tempuh (km.)
T = Waktu tempuh (jam)
S = Kecepatan (km/jam)
V
SMS ...................................................................................[3]
Dimana:
D = Kepadatan lalu lintas (smp/km)
V = Volume lalu lintas (smp/jam)
SMS = Kecepatan Rerata Ruang (km/jam).
.1.2.Kapasitas Jalan Raya
Kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimum melalui suatu titik
di jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu.
Untuk jalan dua lajur dua arah, kapasitas ditentukan untuk arus dua arah
(kombinasi dua arah), tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus
dipisahkan per arah dan kapasitas di tentukan per lajur. Persamaan dasar
untuk menentukan kapasitas adalah sebagai berikut :
....................................[4]
Dengan:
C
= Kapasitas (smp/jam)
CO = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCSP = Faktor penyesuaian pemisah arah (hanya untuk jalan tak terbagi)
FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan
FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
Kapasitas dasar (CO) kapasitas segmen jalan pada kondisi
geometri, ditentukan berdasarkan tipe jalan sesuai dengan Tabel 2.1
Tabel 2.1. Tabel Kapasitas dasar[1]
Tipe jalan
Empat-lajur terbagi atau Jalan
satu-arah
Kapasitas dasar
(smp/jam)
1650
Catatan
Per lajur
Empat-lajur tak-terbagi
1500
Per lajur
Dua-lajur tak-terbagi
2900
Per lajur
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
Per lajur
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
Empat-lajur tak-terbagi
Empat-lajur tak-terbagi
Per lajur
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
FCW
0,92
0,96
1,00
1,04
1,08
0,91
0,95
1,00
1,05
1,09
0,91
0,95
1,00
1,05
1,09
70-30
50-50
55-45
60-40
65-35
Dua-lajur
(2/2)
1,00
0,97
0,94
0,91
0,88
Empatlajur (4/2)
1,00
0,985
0,97
0,955
0,94
< 0,1
0,86
0,1 - 0,5
0,90
0,5 - 1,0
0,94
1,0 - 3,0
1,00
>3,0
1,04
Tabel 2.4. Faktor Penyesuain Ukuran Kota[1]
10
.1.3.Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai rasio arus terhadap
kapasitas, digunakan sebagai factor utama dalam penentuan tingkat kinerja
simpang dan segmen jalan. Nilai DS menunjukkan apakah segmen jalan
tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak. Derajat kejenuhan
dihitung dengan menggunakan arus dan kapasitas dinyatakan dalam
smp/jam. DS digunakan untuk analisa perilaku lalu-lintas berupa kecepatan,
DS
DS
Q
C
Q
C ...................................................................................[5]
dengan:
= Derajat kejenuhan
= Arus lalu lintas (smp/jam)
= Kapasitas (smp/jam)
.1.4.Kemacetan
11
12
72 56
56 48
56 - 40
21
<
21
<
48
38
29
23
16
16
<
40
31
21
15
11
11
SMS GATEWAY
SMS Gateway merupakan pintu gerbang bagi penyebaran
informasi dengan menggunakan SMS. Anda dapat menyebarkan pesan ke
ratusan nomor secara otomatis dan cepat yang langsung terhubung dengan
database nomor-nomor ponsel saja tanpa harus mengetik ratusan nomor dan
pesan di ponsel anda karena semua nomor akan diambil secara otomatis
dari database tersebut.
Layanan SMS sangat populer dan sering dipakai oleh pengguna
handphone. SMS menyediakan pengiriman pesan text secara cepat, mudah
dan murah. Kini SMS tidak terbatas untuk komunikasi antar manusia
pengguna saja, namun juga bisa dibuat otomatis dikirim/diterima oleh
peralatan (komputer, mikrokontroler, dsb) untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Namun untuk melakukannya, kita harus memahami dulu cara kerja
SMS itu sendiri.
13
14
Topologi Bintang
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa
konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Masingmasing workstation di hubungkan secara langsung ke Server atau
Hub/Swich. Intinya topologi ini mengunakan Hub/Switch untuk
menghubungkan dari komputer satu ke komputer yang lain. Hub/ Switch
berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari kopmputer dan meneruskan ke
semua komputer yang terhubung dengan Hub/Swich tersebut. Topologi
jaringan Star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
15
2.1.7
ALOHA
ALOHA dikembangkan untuk jaringan paket radio, merupakan
teknik yang dapat dipakai juga pada setiap media transmisi yang dipakai
bersama. ALOHA atau pure ALOHA, sebagaimana sering disebut,
merupakan teknik yang benar-benar bebas(a true free for all).
ALOHA dikembangkan oleh Norman Abramson, University of
Hawaii, pada tahun 1970. Ini adalah jaringan area lokal nirkabel pertama
(WLAN), terdiri dari tujuh komputer yang terletak di pulau yang berbeda
yang dapat berkomunikasi dengan komputer pusat yang diminta untuk
melakukan perhitungan. ALOHA ini pada setiap node-node akan mengirim
data (transmit) sesegera mungkin (seketika) setiap ada informasi yang siap
dikirim. Pemancar akan menunggu sinyal acknowledge (ACK) dari
penerima dalam waktu tertentu (time out). Pengirimiman data dengan
menggunaka ALOHA dapat dilihat pada gambar 2.3 dimana node-node
mengirim data berupa f1 menuju pemancara atau dapat kita sebut server.
Dimana server akan memberikan sebuah feedback berupa code tertentu
untuk memastikan bahwa data yang dikirim oleh node telah diterima oleh
server.
.2. HARDWARE
.2.1.ATMega 16
ATMega 16 merupakan seri mikrokontroler 8 bit produksi dari
Atmel yang berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer)
yang mempunyai maksud bahwa mikrokontroler tersebut memiliki jumlah
instruksi yang sedikit/sederhana tapi dengan fasilitas internal
mikrokontroler yang banyak.
Hampir semua instruksi di eksekusi dalam satu siklus clock. Pada
umumnya seri ATMega mempunyai 32 register general-purpose,
timer/counter fleksibel dengan mode compare, interupt internal dan
eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power
saving. Beberapa diantaranya mempunyai ADC dan PWM internal. AVR
juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan
memori program untuk di program ulang dalam sistem menggunakan
hubungan serial SPI. Arsitektur blok diagram dari Mikrokontroler dapat
dilihat pada gambar 2.4.
18
19
20
sampai 10.000 kali untuk flash memori atau 100.000 kali untuk
penyimpanan program/data di EEPROM).
Selain memory, fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler atmega128
ini adalah pada perangkat peripheral interfacenya, yaitu memiliki 2 buah
8-bit Timer/Counter, 2 buah expand 16-bit Timer/Counter, RTC (Real
Time Counter) dengan oscillator yang terpisah, 2 buah 8-bit chanel PWM,
6 PWM chanel dengan resolusi pemrograman dari 2 sampai 16 bits,
output compare modulator, 8-chanel 10-bit ADC, 2 buah TWI (Two Wire
Interface), 2 buah serial USARTs, Master/Slave SPI serial interface,
Programmable Watchdog Timer dengan On-chip Oscillator, On-chip
analog comparator, dan memiliki 53 programmable I/O.
Sedangkan untuk pengoperasiannya sendiri, Miktrokontroler
ATmega128 dapat dioperasikan pada catuan 2.7 5.5 V untuk
ATmega128L (low voltage) dengan clock speed 0 8 MHz dan 4.5 5.5
V untuk ATmega128 dengan clock speed 0 16 MHz. Chip atmega128
terlihat seperti gambar 2.6.
21
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
arus jika pull-up resistor aktif. Pin port B adalah tristate ketika
kondisi sebuah reset menjadi aktif, sekalipun clocknya tidak jalan.
PORT C : adalah 8 bit bi-directional I/O port dengan Internal
pull-up resistor. Buffer output port C ini mempunyai karak-teristik
symmetrical drive dengan kapabilitas source dan sink yang tinggi.
Sebagai input, pin port C adalah eksternal pull-low seperti sumber
arus jika pull-up resistor aktif. Pin port C adalah tristate ketika
kondisi sebuah reset menjadi aktif, sekalipun clocknya tidak jalan.
PORT D : adalah 8 bit bi-directional I/O port dengan Internal
pull-up resistor. Pada port ini juga bisa digunakan untuk interrupt
dan sebagai pengiriman serial dengan port RX dan TX nya.
PORT E : adalah 8 bit bi-directional I/O port dengan Internal
pull-up resistor. Pada port ini juga bisa digunakan untuk interrupt
dan sebagai pengiriman serial dengan port RX dan TX nya.
PORT F : berfungsi Menjalankan analog input ke A/D
converter. Port A juga berfungsi sebagai 8 bit bi-directional I/O
port jika A/D converter tidak digunakan. Ketika pin PF0-PF7
digunakan input dan secara eksternal pull-low , mereka seperti
sumber arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Pin port F
adalah tristate ketika kondisi sebuah reset menjadi aktif, sekalipun
clocknya tidak jalan.
RESET
: Sebuah low level pada pin akan lebih lama dari pada
lebar pulsa minimum akan menghasilkan reset meskipun clock
tidak berjalan.
AVCC
: Pin supply tegangan untuk Port A dan A/D converter.
Sebaiknya eksternalnya dihubungkan ke VCC meskipun ADC tidak
digunakan. Jika ADC digunakan, dihubungkan ke VCC.
XTAL1
: Input inverting penguat Oscilator dan input intenal
clock operasi rangkaian.
XTAL2
: Output dari inverting penguat Oscilator.
AREF
: Pin referensi analog untuk A/D konverter.
22
.2.4.Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik merupakan sensor yang bekerja dengan cara
memancarkan suatu gelombang dan kemudian menghitung waktu pantulan
gelombang tersebut. Gelombang ultrasonik bekerja pada frekuensi mulai 20
kHz hingga sekitar 20 MHz. Frekuensi kerja yang digunakan dalam
gelombang ultrasonik bervariasi tergantung pada medium yang dilalui,
mulai dari kerapatan rendah pada fasa gas, cair hingga padat.
.2.5.Sensor Photoelektrik
Sensor photoelektrik merupakan sensor yang memanfaatkan
sebuah cahaya untuk mendeteksi adanya benda. Sensor ini ekerja dengan
prinsip seperti transistor sebagai saklar. Energi cahaya akan diubah menjadi
23
suatu sinyal listrik. Pancaran cahaya ini biasanya berupa inframerah, dan
apabila ada benda di depanynya makan cahaya akan memantul dan akan
diterima oleh sensor dan keluaranya berupa sinya listrik.
Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari
atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih banyak
elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya
24
terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR
memiliki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang.
.2.7.Modem SMS Gateway
Modem GPRS Wavecom Fastrack M1306B (Wismo Quik Q2403A
module) RS232. Cocok digunakan pada server pulsa elektrik dan SMS
gateway. Modem ini mendukung AT command dan dapat digunakan oleh
seluruh aplikasi SMS berbasis AT command.
Dual-band 900/1800MHZ
Support AT command (ETSi GSM07.07 and 07.05)
Wismo Quik Q2403A module
3V SIM card slot
Standard Serial RS232
Send and receive data, SMS (max. speed 115KB/s)
Input voltage : 5V-24V DC, Input current : 1-2A
Working temperature: -20 C - +55 C
Power : Class 4W @ 900MHz, Class 1W @ 1800MHz
25
.2.8.Xbee PRO
XBee-PRO merupakan modul RF (radio frekuensi) yang
beroperasi pada frekuensi 2.4 GHz. Sesuai datasheet, pada saat pengiriman
data modul XBee-PRO memerlukan catu daya 2.8 VDC sampai dengan 3.3
VDC. modul XBee PRO akan membebani dengan arus sebesar 250 mA
pada pengiman data (Tx) dan arus 50 mA untuk penerimaan data (Rx)
dengan jangkuan : 100 meter (indoor), 1500 meter (outdoor).
Pada modul XBee-PRO terdapat 20 pin, namun yang digunakan
hanya 6 pin, yaitu VCC dan GND untuk tegangan suplai modul, RESET
merupakan pin reset XBee-PRO, DOUT merupakan pin Transmiter (Tx),
DIN merupakan pin Receiver (Rx), dan yang terakhir adalah PWMO/RSSI
yaitu sebagai indikator penerimaan data yang biasanya dihubungkan ke led.
Bentuk fisik dari XBee-PRO ditunjukkan pada gambar 2.3.
26
Name
Direction
Description
VCC
Power Supply
DOUT
Output
DIN/CONFIG
Input
UART Data In
Reset
Input
Modul Reset
PWM0 / RSSI
Output
10
GND
27
28
29