Professional Documents
Culture Documents
PENYAKIT KELAMIN
1.
N
O
KELOMPOK UMUM
NAMA PENYAKIT
Tuberkulosis (TB)
Paru
Morbili
Varisela
KODE
ICD
A15
TK
1.
4A
2.
B05.
9
Leptospirosis
Kriteria Rujukan :
TB dengan komplikasi/keadaan
khusus (TB dengan komorbid).
Suspek TB MDR
4A
B01.
9
4A
B54
4A
A 90
A91
4A
Malaria
Demam Dengue
dan Demam
Berdarah Dengue
KETERANGAN
A27.
9
4A
Infeksi Pada
Umbilikus
A78
4A
Kandidiasis Mulut
4A
Lepra
B
37.9
A30
4A
Kriteria rujukan :
Terdapat gangguan imunitas
Mengalami komplikasi yang berat seperti
pneumonia, ensefalitis, dan hepatitis.
Kriteria Rujukan :
Malaria dengan komplikasi
Malaria berat, namun pasien harus
terlebih dahulu diberi dosis awal
Artemisinin atau Artesunat per Intra
Muskular atau Intra Vena dengan dosis
awal 3,2mg /kg BB.
Kriteria rujukan :
Terjadi perdarahan masif (hematemesis,
melena).
Dengan pemberian cairan kristaloid
sampai dosis 15 ml/kg/ jam kondisi
belum membaik.
Terjadi komplikasi atau keadaan klinis
yang tidak lazim, seperti kejang,
penurunan kesadaran, dan lainnya.
Komplikasi :
1. Meningitis
2. Distress respirasi
3. Gagal ginjal karena renal interstitial
tubular necrosis
4. Gagal hati
5. Gagal jantung
Komplikasi :
1. Necrotizing fasciitis dengan tandatanda: edema, kulit tampak seperti
jeruk (peau dorange appearance)
disekitar tempat infeksi, progresifitas
cepat dan dapat menyebabkan
kematian.
2. Peritonitis
3. Trombosis vena porta
4. Abses
Kriteria Rujukan:
Kriteria rujukan :
Terdapat efek samping obat yang
serius.
Reaksi kusta dengan kondisi:
o ENL melepuh, pecah (ulserasi),
suhu tubuh tinggi, neuritis.
o Reaksi tipe 1 disertai dengan
bercak ulserasi atau neuritis.
10
Keracunan
Makanan
T.62.
2
4A
11
12
Alergi Makanan
Exanthematous
Drug Eruption
Fixed Drug Eruption
(FDE)
Reaksi Anafilaktik
L27.2
L27.0
4A
4A
L27.0
4A
T78.2
4A
3.
N
O
NAMA PENYAKIT
KODE
ICD
TK
Anemia (Defisiensi
Fe)
D64.
9
4A
HIV/AIDS tanpa
Komplikasi
Z21
4A
Limfadenitis
B70
4A
5.
N
O
DIGESTIVE
NAMA PENYAKIT
KODE
ICD
TK
KETERANGAN
Refluks
Gastroesofageal
K21.
9
4A
Kriteria Rujukan :
Pengobatan empirik tidak menunjukkan
hasil
Pengobatan empirik menunjukkan hasil
namun kambuh kembali
Adanya alarm symptom:
Hematemesis melena
Anemia
Gastritis
K29.
7
4A
Kriteria rujukan :
Intoleransi
Makanan
Malabsorbsi
Makanan
Demam Tifoid
K90.
4
K90.
9
A01.
0
4A
Gastroenteritis
(termasuk disentri,
kolera dan
giardiasis)
A09
4A
A06.
0
K.35.
9
4A
Perdarahan Saluran
Makan Bagian Atas
K92.
2
Perdarahan Saluran
Makan Bagian
Bawah
K62.
5
Hemoroid Grade 12
Hepatitis A
I 84
4A
B15
4A
Hepatitis B
Parotitis
B16
K11.
2
3A
4A
Askariasis
B77.
9
4A
Terjadi komplikasi.
Terjadi alarm symptoms seperti
perdarahan, berat badan menurun
10% dalam 6 bulan, dan mual muntah
berlebihan.
3A
4A
3B
Kriteria Rujukan :
1. Telah mendapat terapi selama 5 hari
namun belum tampak perbaikan.
2. Demam tifoid dengan tanda-tanda
kedaruratan.
3. Demam tifoid dengan tanda-tanda
komplikasi dan fasilitas tidak
mencukupi.
Kriteria Rujukan :
1. Tanda dehidrasi berat
2. Terjadi penurunan kesadaran
3. Nyeri perut yang signifikan
4. Pasien tidak dapat minum oralit
5. Tidak ada infus set serta cairan infus
di fasilitas pelayanan
Kriteria Rujukan :
1. Penderita dengan keluhan ikterik
yang menetap tanpa disertai keluhan
yang lain.
2. Penderita dengan penurunan
kesadaran dengan kemungkinan ke
arah ensefalopati hepatik.
Komplikasi :
Farmakologis :
Pirantel pamoat 10 mg /kg BB, dosis
tunggal, atau
Mebendazol, 500 mg, dosis tunggal, atau
Albendazol, 400 mg, dosis tunggal. Tidak
boleh diberikan pada ibu hamill.
Cutaneus Larva
Migrans
B76.
9
Penyakit Cacing
Tambang
Skistosomiasis
Strongiloidiasis
4A
4A
B78.
9
4A
B76.0 Ankylostomiasis
B76.1 Necatoriasis
Taeniasis
B68.
9
4A
B65.9 Skistosomiasisunspecified
B65.2 Schistomiasis due to S. japonicum
Farmakologi :
Pemberian albendazol menjadi terapi
pilihan saat ini dengan dosis 400 mg, 12 x sehari, selama 3 hari, atau
Mebendazol 100 mg, 3 x sehari, selama 2
atau 4 minggu.
Farmakologi :
Pemberian albendazol menjadi terapi
pilihan saat ini dengan dosis 400 mg, 12 x sehari, selama 3 hari, atau
Mebendazol 100 mg, 3 x sehari, selama 2
atau 4 minggu.
Peritonitis
K65.
9
3B
Komplikasi
1. Septikemia
2. Syok
Kolesistitis
K81.
9
3B
Komplikasi :
Peritonitis umum
Abses hati
4.
MATA
N
O
NAMA PENYAKIT
KODE
ICD
TK
Mata Kering/Dry
eye
H04.
1
4A
Buta Senja
H53.
5
H00.
0
4A
H10.
9
4A
Hordeolum.
Konjungtivitis
4A
KETERANGAN
Komplikasi :
1. Keratitis
2. Penipisan kornea
3. Infeksi sekunder oleh bakteri
4. Neovaskularisasi kornea
Blefaritis
H01.
0
4A
Perdarahan
Subkonjungtiva
H57.
8
4A
Benda asing di
konjungtiva
Astigmatism
T15.9
4A
H52.
2
H52.
0
4A
Miopia Ringan
H52.
1
4A
Presbiopia
H52.
4
H26.
9
4A
H40.
2
4A
Hipermetropia
Katarak pada
Pasien Dewasa
Glaukoma Akut
4A
Komplikasi :
1.Esotropia atau juling ke dalam terjadi
akibat pasien selamanya melakukan
akomodasi.
2.Glaukoma
sekunder
terjadi
akibat
hipertrofi otot siliar pada badan siliar
yang akan mempersempit sudut bilik
mata.
3.Ambliopia
Kriteria rujukan :
Kelainan refraksi yang progresif, tidak
maju dengan koreksi dan tidak maju
dengan pinhole.
Komplikasi :
Glaukoma
Kriteria rujukan
1. Indikasi sosial jika pasien merasa
terganggu.
2. Jika katarak telah matur dan
membutuhkan tindakan operasi.
3. Jika timbul komplikasi
Pertolongan pertama adalah menurunkan
tekanan intraocular secepatnya dengan
3.
N
O
TELINGA
NAMA PENYAKIT
TK
Otitis Eksterna
H60.
9
4A
H66.
0
4A
Serumen Prop
H61.
2
4A
3.
N
O
NAMA PENYAKIT
4.
KETERANGAN
Kriteria Rujukan
kasus herpes zoster otikus
Kasus otitis eksterna nekrotikan
Komplikasi :
1.Otitis Media Supuratif Kronik
2.Abses sub-periosteal
3.Mastoiditis akut
Kriteria Rujukan
1.Jika indikasi miringotomi.
2.Bila membran tymphani tidak menutup
kembali setelah 3 bulan.
HIDUNG
Benda Asing di
Hidung
N
O
KODE
ICD
KODE
ICD
T17.1
TK
4A
KETERANGAN
Kriteria Rujukan :
Pengeluaran benda asing tidak berhasil
karena perlekatan atau posisi benda
asing sulit dilihat.
KARDIOVASKULAR
NAMA PENYAKIT
KODE
ICD
TK
KETERANGAN
Angina Pektoris
I20.9
3B
Terapi farmakologi:
Nitrat dikombinasikan dengan -blocker
atau Calcium Channel Blocker (CCB)
non
dihidropiridin
yang
tidak
meningkatkan heart rate (misalnya
verapamil, diltiazem).
Antipletelet:
Aspirin 160-320 mg sekali minum pada
akut.
Oksigen dimulai 2 l/menit
Infark Miokard
I21.9
3B
Takikardia
3B
I50.9
Cardiorespiratory
Arrest
Hipertensi Esensial
R09.
2
I 10
3B
Infark
Serebral/Stroke
I 63.9
3B
4A
4.
MUSKULOSKELETAL
N
O
NAMA PENYAKIT
Fraktur Terbuka
KODE
ICD
T14
TK
3B
Kriteria rujukan :
Hipertensi dengan komplikasi.
Resistensi hipertensi.
Krisis hipertensi (hipertensi emergensi
dan urgensi).
KETERANGAN
Komplikasi :
Perdarahan, syok septik sampai kematian
Septikemia, toksemia oleh karena infeksi
Fraktur Tertutup
Polimialgia
Reumatik
Artritis Reumatoid
T14
M53.
3
M53.
3
3B
3A
Artritis,
Osteoartritis
M19.
9
3A
Lipoma
D17.
9
4A
3A
piogenik
Tetanus
Gangren
Perdarahan sekunder
Osteomielitis kronik
Delayed union
Nonunion dan malunion
Kekakuan sendi
Komplikasi lain oleh karena perawatan
yang lama
Komplikasi: Kompartemen syndrom
Komplikasi :
Deformitas sendi (boutonnierre, swan
neck, deviasi ulnar)
Sindrom terowongan karpal (TCS)
Sindrom Felty (gabungan gejala RA,
splenomegali, leukopenia, dan ulkus
pada tungkai; juga sering disertai
limfadenopati dan trombositopenia)
Penatalaksanaan :
Proteksi sendi, terutama pada stadium
akut dengan menggunakan decker.
Pemberian obat anti inflamasi nonsteroid, seperti: diklofenak 50-100 mg
2x/hari, meloksikam 7,515 mg/hari,
celecoxib 200-400 mg/sehari.
Pemberian golongan steroid, seperti:
prednison atau metil prednisolon dosis
rendah (sebagai bridging therapy).
Fisioterapi, tatalaksana okupasi, bila perlu
dapat diberikan ortosis.
Kriteria rujukan :
1.Tidak membaik dengan pemberian obat
anti inflamasi dan steroid dosis rendah.
2.RA dengan komplikasi.
3.Rujukan
pembedahan
jika
terjadi
deformitas.
Pengobatan Medikamentosa :
Analgesik topikal
NSAID (oral):
o non selective: COX1 (Diklofenak,
Ibuprofen, Piroksikam, Mefenamat,
Metampiron)
o selective: COX2 (Meloksikam)
Kriteria Rujukan :
1.Bila ada komplikasi, termasuk komplikasi
terapi COX 1
2.Bila ada komorbiditas
Kriteria rujukan:
Ukuran
massa
>
6
cm
dengan
pertumbuhan yang cepat.
Ada gejala nyeri spontan maupun tekan.
Predileksi
di
lokasi
yang
berisiko
bersentuhan dengan pembuluh darah
atau saraf.
11. NEUROLOGI
N
O
NAMA PENYAKIT
Kejang Demam
KODE
ICD
R56.
0
TK
4A
KETERANGAN
Pemberian farmakoterapi untuk
mengatasi kejangnya adalah dengan:
Diazepam per rektal (0,5mg/kg) atau
lorazepam (0,1 mg/kg) harus segera
diberikan jika akses intravena tidak dapat
dibangun dengan mudah.
Vertigo Vestibuler
(BPPV)
R42
4A
Delirium
F05.9
3A
Tetanus
A35
4A
Rabies
A82.
9
3B
Epilepsi
G40.
9
G41.
9
3A
Migren
G43.
9
4A
Bells Palsy
G51.
0
4A
Status Epileptikus .
3B
Kriteria Rujukan :
Semua pasien dengan status epileptikus
setelah ditegakkan diagnosis dan telah
mendapatkan
penanganan awal segera dirujuk untuk:
Mengatasi serangan
Mencegah komplikasi
Mengetahui etiologi
Pengaturan obat
Kriteria Rujukan :
Pasien perlu dirujuk jika migren terus
berlanjut dan tidak hilang dengan
pengobatan analgesik non-spesifik.
Pasien dirujuk ke layanan sekunder
(dokter spesialis saraf).
Pengobatan inisial
Steroid dan asiklovir (dengan prednison)
mungkin efektif untuk pengobatan
Tension Headache
3.
N
O
G44.
2
4A
Bells
palsy
(American
Academy
Neurology/AAN, 2011).
o Steroid kemungkinan kuat efektif
dan meningkatkan perbaikan fungsi
saraf kranial, jika diberikan pada
onset awal (ANN, 2012).
o Kortikosteroid (Prednison), dosis: 1
mg/kg atau 60 mg/day selama 6
hari, diikuti penurunan bertahap
total selama 10 hari.
o Antiviral: asiklovir diberikan dengan
dosis 400 mg oral 5 kali sehari
selama 10 hari. Jika virus varicella
zoster dicurigai, dosis tinggi 800 mg
oral 5 kali/hari.
Lindungi mata
Perawatan mata: lubrikasi okular topikal
(artifisial air mata pada siang hari)
dapat mencegah corneal exposure.
Fisioterapi
atau
akupunktur:
dapat
mempercepat
perbaikan
dan
menurunkan sequele.
Kriteria Rujukan :
1. Bila dicurigai kelainan supranuklear
2. Tidak menunjukkan perbaikan
Penghilang sakit yang sering digunakan
adalah:
acetaminophen
dan
NSAID
seperti aspirin, ibuprofen, naproxen,dan
ketoprofen.
Pemberian obat-obatan antidepresi yaitu
amitriptilin.
Kriteria Rujukan :
1.Bila nyeri kepala tidak membaik maka
dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
sekunder yang memiliki dokter spesialis
saraf.
2.Bila depresi berat dengan kemungkinan
bunuh diri maka pasien harus dirujuk
ke pelayanan sekunder yang memiliki
dokter spesialis jiwa.
PSIKOLOGIS
NAMA PENYAKIT
KODE
ICD
TK
Insomnia
G47.
0
4A
Demensia
F03
3A
Gangguan
Campuran Anxietas
dan Depresi
F41.2
3A
Gangguan Psikotik
F20
3A
KETERANGAN
Pasien dapat diberikan Lorazepam 0,5
2 mg atau Diazepam 2 - 5 mg pada
malam hari. Pada orang yang berusia
lanjut atau mengalami gangguan medik
umum diberikan dosis minimal efektif.
Kriteria Rujukan :
Pasien dirujuk untuk konfirmasi diagnosis
dan penatalaksanaan lanjutan.
Apabila pasien menunjukkan gejala
agresifitas dan membahayakan dirinya
atau orang lain.
Kriteria Rujukan :
Pasien dapat dirujuk setelah didiagnosis
mengalami gangguan ini, terutama
apabila gejala progresif dan
makin
bertambah berat yang menunjukkan
gejala depresi seperti pasien menolak
makan, tidak mau merawat diri, ada
ide/tindakan bunuh diri; atau jika tidak
ada perbaikan yang signifikan dalam 2-3
bulan terapi.
Kriteria Rujukan :
10
3.
N
O
RESPIRASI
NAMA PENYAKIT
KODE
ICD
TK
Epistaksis
R04.
0
4A
Furunkel Pada
Hidung
Faringitis
J34.0
4A
J02.9
4A
Rhinitis Akut
J00
4A
Rhinitis Alergik
J30.0
4A
Rhinitis Vasomotor
4A
Tonsilitis
4A
Laringitis
J04.0
4A
Bronkitis Akut
J20.9
4A
Influenza
J11
4A
Pneumonia Aspirasi
J69.0
3B
KETERANGAN
Kriteria Rujukan
Pasien dengan epistaksis yang curiga
akibat tumor di rongga hidung atau
nasofaring.
Epistaksis yang terus berulang.
Kriteria Rujukan :
1. Faringitis luetika.
2. Timbul komplikasi: epiglotitis, abses
peritonsiler,
abses
retrofaringeal,
septikemia,
meningitis,
glomerulonefritis, demam rematik
akut.
Kriteria Rujukan :
Pasien dengan rhinitis difteri.
Kriteria Rujukan :
1.Bila perlu dilakukan Prick Test untuk
mengetahui jenis alergen.
2.Bila perlu dilakukan tindakan operatif.
Kriteria Rujukan:
Jika diperlukan tindakan operatif
Kriteria Rujukan
Segera rujuk jika terjadi:
1.Komplikasi tonsilitis akut: abses
peritonsiler, septikemia, meningitis,
glomerulonephritis, demam rematik
akut.
2.Adanya indikasi tonsilektomi.
3.Pasien dengan tonsilitis difteri.
Kriteria Rujukan
Indikasi masuk rumah sakit apabila:
1. Usia penderita dibawah 3 tahun.
2. Terdapat tanda sumbatan jalan nafas.
3. Tampak toksik, sianosis, dehidrasi
atau exhausted.
4. Curiga adanya tumor laring.
5. Perawatan
di
rumah
kurang
memadai.
Kriteria Rujukan :
Pada pasien dengan keadaan umum
buruk, perlu dirujuk ke rumah sakit yang
memadai untuk monitor secara intensif
dan konsultasi ke spesialis terkait.
Rujukan :
Bila didapatkan tanda-tanda pneumonia
(panas tidak turun 5 hari disertai batuk
purulen dan sesak napas)
Komplikasi :
1. Gagal napas
2. Syok sepsis
3. Empiema
4. Abses
Kriteria Rujukan
11
Pneumonia dan
Bronkopneumonia
J18.9
4A
Pertusis
A37.
8
4A
Asma Bronkial
J45
4A
3.
N
O
KULIT
NAMA PENYAKIT
KODE
ICD
TK
Miliaria
Veruka Vulgaris
L74.3
B07
4A
4A
Reaksi Gigitan
Serangga
T63.4
4A
Herpes Zoster
B02.
9
4A
KETERANGAN
Herpes Simpleks
B00.
9
4A
12
Skabies
B86
4A
Pedikulosis Kapitis
B85.
0
4A
Dermatofitosis
Pitiriasis versikolor/
Tinea versikolor
Pioderma
4A
B36.
0
4A
13
Dermatitis Seboroik
Dermatitis Atopik
L21
L20
4A
4A
Dermatitis
Numularis
L20.8
4A
Liken simpleks
kronik
(neurodermatitis
sirkumkripta)
Dermatitis Kontak
Alergik (DKA)
L28.0
3A
L23
3A
Dermatitis Kontak
Iritan
L24
4A
Napkin Eczema
(dermatitis popok)
L22
4A
Pitiriasis Rosea
Moluskum
Kontagiosum
L42
B08.
1
4A
4A
Urtikaria
L50
Kriteria Rujukan :
1.Dermatitis atopik luas, dan berat
2.Dermatitis atopik rekalsitran atau
dependent steroid
3.Bila diperlukan skin prick test/tes uji
tusuk
4.Bila gejala tidak membaik dengan
pengobatan standar selama 4 minggu
5.Bila kelainan rekalsitran atau meluas
sampai eritroderma
Kriteria Rujukan :
1.Apabila kelainan tidak membaik dengan
pengobatan topikal standar.
2.Apabila diduga terdapat faktor penyulit
lain, misalnya fokus infeksi pada organ
lain, maka konsultasi dan/atau disertai
rujukan kepada dokter spesialis terkait
(contoh: Gigi mulut, THT, obsgyn, dll)
untuk penatalaksanaan fokus infeksi
tersebut.
Kriteria rujukan :
1.Apabila dibutuhkan melakukan patch
test.
2.Apabila kelainan tidak membaik dalam 4
minggu pengobatan standar dan sudah
menghindari kontak.
Kriteria rujukan :
1.Apabila dibutuhkan patch test
2.Apabila kelainan tidak membaik dalam 4
minggu pengobatan standar dan sudah
menghindari kontak.
Bila ringan: krim/ salep bersifat protektif
(zinc oxide/pantenol) dipakai 2 kali
sehari selama 1 minggu atau
kortikosteroid potensi lemah (salep
hidrokortison 1-2.5%) dipakai 2 kali
sehari selama 3-7 hari.
Bila terinfeksi kandida: berikan antifungal
nistatin sistemik 1 kali sehari selama 7
hari atau derivat azol topikal
dikombinasi dengan zinc oxide
diberikan 2 kali sehari selama 7 hari.
Kriteria Rujukan :
Bila keluhan tidak membaik setelah
pengobatan standarselama 2 minggu.
Kriteria Rujukan :
1.Tidak ditemukan badan moluskum
2.Terdapat penyakit komorbiditas yang
terkait dengan kelainan hematologi
3.Pasien HIV/AIDS
Urtikaria akut
4A
Urtikaria kronis 3A
Kriteria Rujukan :
14
Filariasis
B74
3.
N
O
4A
Obesitas
Tirotoksikosis
Hiperglikemia
Hiperosmolar Non
Ketotik
Hipoglikemia
KODE
ICD
E66.9
E05.9
R73.
9
Malnutrisi Energi
Protein (MEP)
E46
N
O
Infeksi Saluran
Kemih
N
O
4A
Hipoglikemia ringan 4A
Hipoglikemia berat 3B
Kriteria Rujukan :
Pasien hipoglikemia dengan penurunan
kesadaran harus dirujuk ke layanan
sekunder (spesialis penyakit dalam)
setelah diberikan dekstrose 40% bolus
dan infus dekstrose 10% dengan tetesan
6 jam per kolf.
E10 Insulin-dependent DM
E11 Non-insulin-dependent DM
Kriteria Rujukan
Bila terjadi komplikasi, seperti: sepsis,
dehidrasi berat, anemia berat,
penurunan kesadaran.
Bila terdapat penyakit komorbid, seperti:
pneumonia berat.
E79.0 Hyperuricemia without signs of
inflammatory arthritis and
tophaceous disease
M10 Gout
Kriteria rujukan :
Apabila pasien mengalami komplikasi
atau pasien memiliki penyakit komorbid.
Kriteria Rujukan :
Perlu dilakukan rujukan jika terdapat
penyakit komorbid yang harus ditangani
oleh spesialis.
SALURAN KEMIH
NAMA PENYAKIT
4.
4A
4A
E78.5
KETERANGAN
3B
3B
4A
Hiperuricemia-Gout
Arthritis
Dislipidemia
TK
E16.2
Diabetes Melitus
3.
4A
KODE
ICD
N39.
0
TK
4A
KETERANGAN
Pemberian
antibiotik
golongan
flurokuinolon dengan durasi 7-10 hari
pada perempuan dan 10-14 hari pada
laki-laki.
KESEHATAN WANITA
NAMA PENYAKIT
Hiperemesis
KODE
ICD
O21.
TK
KETERANGAN
3B
15
Gravidarum
Kehamilan Normal
0
O80.
9
4A
Pre-eklampsia
O14.
9
3B
Eklampsi
O15.
9
O03.
9
3B
Anemia Defisiensi
Besi pada
Kehamilan
D50
4A
042.9
3A
Persalinan Lama
O63.
9
072.1
3B
O70.
0
N61
4A
Abortus
Perdarahan Post
Partum
Ruptur Perineum
Tingkat 1-2
Mastitis
3.
PENYAKIT KELAMIN
N
O
NAMA PENYAKIT
Fluor Albus /
Vaginal discharge
Non Gonore
Sifilis
KODE
ICD
N98.
9
3B
4A
TK
Kriteria Rujukan :
Jika kadar Hb < 8 g/dl rujuk
Komplikasi:
1. Abses mammae
2. Sepsis
KETERANGAN
4A
3A
A51Early syphilis
A51.0 Primary genital syphilis
A52 Late syphilis
16
Gonore
A54.
9
4A
Vaginitis
N76.
0
N76.
0
4A
Vulvitis
4A
salep Kortison
17