Professional Documents
Culture Documents
Universitas Diponegoro
Framework Pembangunan
Infrastruktur Indonesia
Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP)
Miangas
Belawan
Kuala Tanjung
Maratua
Pontianak
Dumai
Bitung
Singkawang
Batam
Pohuwato
Maloy
Padang
Pangkal
Pinang
Enggano
Muara
Teweh
Taria
Ambon
Kenyam
Namniwel
Aboy
Makassar
Tj. Priok
Kertajati
Sultan
Hassanuddin
Jayapura
Sorong
Tojo UnaUna
Palangkaraya Banjarmasin
Panjang
Halmahera
Tj. Perak
Merauke
Cilacap
Moa
Koroway
Batu
Lombok
Kupang
Pembangunan 24 pelabuhan
laut baru
Menaikkan jumlah kapall (pioneer
cargo, transport vessels, pioneer
crossing vessels)
membangun 60 pelabuhan
penyeberang
Memperkuat konektifitas melalui
ipembangunan infrastruktur udara
pembangunan 15 pelabuhan
udara baru
Pembangunan fasilitas air
cargo di 6 lokasi
Menambah jumlah pelabuhan
udara perintis
Pengembangan transpor urban
Proyek Energi
Tercapainya electrification ratio sebesar
96.6% pada tahun 2019 dengan
pengmbangan kapasitas
PENINGKATAN KETAHANAN
AIR, PANGAN, DAN ENERGI
PEMENUHAN KETERSEDIAAN
INFRASTRUKTUR DASAR DAN
STANDAR PELAYANAN
MINIMUM
PENGUATAN KONEKTIVITAS
NASIONAL UNTUK MENCAPAI
KESEIMBANGAN
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR DASAR
DAN STRATEGIS
f.
j.
Index e-government
mencapai 3,4 (skala 4.0)
PERUMAHAN RAKYAT
INFRASTRUKTUR DASAR
DAN STRATEGIS
INFRASTRUKTUR ENERGI
DAN KETENAGALISTRIKAN
TOL LAUT
TEKNOLOGI
TELEKOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
SUB-PROGRAM KERJA
PENGEMBANGAN SISTEM
TRANSPORTASI MASSAL
PERKOTAAN
PROGRAM KERJA
TIM TRANSISI JOKOWI - JK
TARGET TEKNOKRATIK
RPJMN 2015-2019
Permukiman kumuh 0%
Dimulainya pemanfaatan tenaga
nuklir dan pembangkit listrik
ISU STRATEGIS
TEKNOKRATIK RPJMN
2015-2019
2005
2010
2015
Success
rate 2%**
*Dari tahun 2005, terdapat 24 proyek yang telah ditenderkan (dimana 23 diantaranya proyek Jalan Tol), namun proyek-proyek tersebut sudah
direncanakan dari sebelum tahun 2005 dan ditenderkan tidak murni dengan skema KPS.
**Success rate didefinisikan sebagai proyek sudah memulai proses konstruksi. Dihitung berdasarkan 2 proyek dibandingkan dengan 91 proyek
yang ditawarkan di 2005.
Keputusan
Politik,
Groundbreaking
Keputusan Politik,
Groundbreaking
Pengadaan Lahan
Proses Pengadaan
Izin Lokasi
Perizinan
SDM
Dukungan dan
Jaminan Pemerintah
Izin Hutan
RTRW/Tata Ruang
Izin Lingkungan
dan AMDAL
Disbursement pinjaman
luar negeri
Implementasi
APBN/
APDB
Lainnya
11%
~ 106.7 US$
Perizinan
20%
Pengadaan
Lahan
33%
IPPKH
14%
RTRW
22%
APBN
~ 29.88%1)
AMDAL
6%
Gap
Investasi
BUMN ~ 22.23%
NOTES:
1) Porsi APBN berdasarkan batas atas yang
disetujui oleh Kementrian Keuangan atas usulan
BAPPENAS.
Based on conversion rate of IDR 10,000 per US$
3753,6
4000
ASEAN
USD 8
trillion
investasi
infrastruktur
dibutuhkan
diAsia
USD Billion
450
400
350
300
300
250
USD 596
Billion of
investasi
dibutuhkan
di ASEAN
USD 386
Billion
>7% dari
GDP per
tahun
3000
200
1766,4
2000
139,3
150
USD 511
Billion
10% of
ESE-A
100
1686,4
1000
793,6
50
95,6
61,2
0
New
development
Maintenance
New
development
Maintenance
Transport sector
Transport sector
Dana
Pemerintah
yang tersedia
Gap
Kebutuhan dana
infrastruktur
Reforms
issues
Reformasi Fiscal
Investasi di infrastruktur
Indonesia dinilai sebagai
investasi high risk dengan
tingkat pengembalian tidak
tentu.
Reformasi Institusi
Indonesia tidak memiliki
kepemimpinan dalam
implementasi perubahan
yang dibutuhkan agar
infrastruktur berkembang
Reformasi Peraturan
Eksisting
EKON
Kementerian Keuangan
o Penilaian dan pemberian fasilitas OBC untuk proyek bottom-up
o Menyusun standar dan acuan kualitas Pra-Studi Kelayakan
Kementerian Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Bappenas
Usulan Tambahan
*Usulan perubahan dalam revisi Perpres 75/2014; **OBC: Outline Business Case; ***PDF: Project Development Fund
1
Penetapan standar
kualitas Pra-Studi
Kelayakan (OBC*)
serta melakukan revisi/
re-do jika diperlukan
(3-6 bulan)
Penetapan skema
& sumber
pendanaan
untuk proyek yang
ditetapkan
sebagai prioritas.
Penetapan
Daftar
Proyek
Prioritas
Proyek Bottom Up
(usulan
K/L/Pemda)
4
Monitoring dan
Debottlenecking
KPPIP menyusun
Rencana Aksi dan
memantau serta
melakukan
debottlenecking
OUTPUT
KPPIP
APBN
Koordinasi antara
PJP** dengan
Bappenas terkait
sumber pendanaan
(APBN, APBD, ODA)
1. Daftar Proyek
Prioritas yang
disetujui semua
pihak.
Penugasan BUMN
Penugasan BUMN
ditujukan untuk percepatan
pelaksanaan dan
leveraging kapasitas
finansial BUMN.
KPS/Strategic Funding
PPP Unit di Kemenkeu
untuk mengkoordinasikan
penyusunan FBC* dan
transaction advisory untuk
implementasi proyek KPS
(melibatkan internationally
reputable consultant).
2. Service Level
Agreement (SLA)
yang mengikat.
3.Rencana Aksi
dengan target
pencapaian serta
insentif dan
disinsentif.
15
Sept
2015
28
Sept
2015
Daftar Kandidat
Proyek Strategis
Nasional
berdasarkan
prioritisasi lebih
lanjut tersebut
menghasilkan
>200 Proyek.
Proyek Strategis
Nasional (PSN)
Proyek
Prioritas/
KPPIP
4
8
9
4
4
4
30
20
29
2
29
1
6
29
25 26
29
29
29
29
4 14 24
4
4
29
4 19 5 13
16
6 12
4
3
15 13
22 18 21
8 27
23
10
12
4 11 19
30 Proyek Prioritas:
1. Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
2. Jalan Tol Mando-Bitung
3. Jalan Tol Panimbang Serang
4. 8 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera
5. Kereta Api Ekspres SHIA
6. MRT Jakarta Jalur Selatan Utara
7. Kereta Api Makassar Parepare
8. Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung
9. Pelabuhan Hub Internasional Bitung NCICD
10. PLTA Karangkates IV & V (2x50MW)
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
29
29
28
6
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
14
3. Penetapan Skema
Pendanaan
15
6. Pengembangan Kapasitas
Proposal Jepang
Tempo
penyiapan
proposal
Proposal
8 stasiun dari awal
China
lagi menyusul di masa-masa Japan proposal
mendatang
YangTeknologi
dibutuhkan
agar layak:
China
BUMN perlu berkontribusi (misal:
tanah)
Kontribusi lainnya dari pemerintah
(missal:
pajak dan tanah)
Lebihinsentif
singkat
Copyright 2015 by The Boston Consulting Group, Inc. All rights reserved.
Stasiun
Teknologi
Keduanya butuh kontribusi eksplisit dan implisit yang signifikan dari pemerintah agar layak secara
Joint Venture:
Skema BUMN + Operator
finansial
60% Indonesia : 40% China
Swasta
Copyright 2015 by The Boston Consulting Group, Inc. All rights reserved.
Struktur
kepemilikan
Presentasi
Hasil kepada
Tim Penilai
1.2. Resiko
Draftfor discussion
only
Pemisahan
alokasi
pembagian
4
Melakukan kajian teknis terkait konfigurasi kilang dan IRR untuk skenario
jika (1) kilang hanya menghasilkan BBM dan (2) kombinasi kilang BBM
dengan petrokimia.
BBM
BBM + Petrokimia
Capex
IRR Proyek
7,0%
10,2%
KPBU
Conventional
Payment
Tim Kerja Kilang Bontang akan menyusun kajian tentang Dukungan Pemerintah yang akan diberikan.
Penetapan lokasi dan skema proyek (termasuk konfigurasi, pendanaan, dan offtaker) dari Menteri ESDM.
Market Sounding dan penyiapan lelang Transaction Advisor untuk skema KPBU di PPP Unit, Kementerian Keuangan.
KPPIP akan mengalokasikan fasilitas untuk kegiatan AMDAL
17
Struktur
kepemilikan
Lebih besar kebutuhan
pembiayaannya, disesuaikan
terhadap kurs pasar
Stasiun
Teknologi
1.1. Kontribusi
modal
Indonesia1
Indonesia perlu memberikan tanah
Joint Venture:
Skema BUMN + Operator
60% Indonesia : 40% China
Swasta
Lebih kecil kebutuhan
pembiayaannya, disesuaikan
terhadap kurs pasar 5 stasiun pada tahap awal, 3
lagi menyusul di masa-masa
8 stasiun dari awal
mendatang
1.2. Resiko
Pemisahan alokasi pembagian
resiko: CAPEX dari BUMN, Ops
Teknologi Jepang
Teknologi China
dari operator swasta
Tempo
penyiapan
proposal
Proposal China
Proposal
didirikan untuk memegang
saham Jepang
1.Contribution: both direct and explicit (grant, guarantee etc) and indirect and implicit (I,e, incentives, free or low out land); includes directly from government budget or from SOE balance sheet;
includes initial capex and ongoing open
Lebih singkat
Copyright 2015 by The Boston Consulting Group, Inc. All rights reserved.
tanah)
Kontribusi lainnya dari pemerintah
(missal: insentif pajak dan tanah)
Copyright 2015 by The Boston Consulting Group, Inc. All rights reserved.
Lebih lama
Risiko operasi
Target pendapatan tidak terpenuhi
karena kesalahan perhitungan
demand dan pembengkakan biaya
O&M dapat memicu penurunan
kualitas pelayanan yang dijanjikan.
Rapat koordinasi untuk pembahasan hasil kajian VfM dengan BPJT untuk dilanjutkan menjadi penetapan skema pendanaan.
Penyiapan lelang Transaction Advisor oleh PPP Unit, Kementerian Keuangan.
19
HVDC
Jakarta Sewerage
System
KEMAJUAN
TERIMA KASIH
Sekretariat Komite Percepatan Penyediaan
Infrastruktur Prioritas (KPPIP)
Menara Merdeka,8th Floor - Jalan Budi Kemuliaan I No. 2
Jakarta 10110, Indonesia
T. +62 21 2957 3771, +62 21 2957 3772
F. +62 21 2957 3773