Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Modul Kesehatan dan
Keselamatan
Kerja:
Upaya
Pencegahan
Penyakit
Akibat
Kerja
dalam
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................ii
1
2
3
4
5
6
dilaksanakan,
mahasiswa
mampu
pada
pekerja,
keluarga,
masyarakat
dan
lingkungan
disekitarnya.
Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuan
hidupnya. Dalam bekerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena
seseorang yang mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan
berdampak pada diri, keluarga dan lingkungannya. Salah satu komponen
yang dapat meminimalisir Kecelakaan dalam kerja adalah tenaga
kesehatan. Tenaga kesehatan mempunyai kemampuan untuk menangani
korban dalam kecelakaan kerja dan dapat memberikan penyuluhan
kepada masyarakat untuk menyadari pentingnya keselamatan dan
kesehatan kerja. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang
Kesehatan, Pasal
Kesehatan dan
yaitu
kecelakaan
(peledakan,
kebakaran,
kecelakaan
yang
imunisasi.
Menggunakan desinfektan yang sesuai dan cara penggunaan
yang benar.
Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan
2. Faktor Kimia
Petugas di tempat kerja kesehatan yang sering kali kontak
dengan bahan kimia dan obat-obatan seperti antibiotika, demikian
pula dengan solvent yang banyak digunakan dalam komponen
antiseptik, desinfektan dikenal sebagai zat yang paling karsinogen.
Semua bahan cepat atau lambat ini dapat memberi dampak negatif
terhadap kesehatan mereka. Gangguan kesehatan yang paling sering
adalah dermatosis kontak akibat kerja yang pada umumnya
disebabkan oleh iritasi (amoniak, dioksan) dan hanya sedikit saja
oleh
karena
alergi
(keton).
Bahan
toksik
(trichloroethane,
Pencegahan :
Material safety data sheet (MSDS) dari seluruh bahan kimia
yang ada untuk diketahui oleh seluruh petugas untuk petugas
3.
Faktor Ergonomi
Ergonomi sebagai ilmu, teknologi dan seni berupaya
menyerasikan alat, cara, proses dan lingkungan kerja terhadap
kemampuan, kebolehan dan batasan manusia untuk terwujudnya
kondisi dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan
tercapai efisiensi yang setinggi-tingginya.
Sebagian besar pekerja di perkantoran atau Pelayanan
Kesehatan pemerintah, bekerja dalam posisi yang kurang
ergonomis, misalnya tenaga operator peralatan, Posisi kerja yang
salah dan dipaksakan dapat menyebabkan mudah lelah sehingga
kerja menjadi kurang efisien dan dalam jangka panjang dapat
menyebakan gangguan fisik dan psikologis (stress) dengan keluhan
yang paling sering adalah nyeri pinggang kerja (low back pain).
4. Faktor Fisik
Faktor fisik
di
laboratorium
kesehatan
yang
dapat
untuk
radiasi,
dengan
berkembangnya
teknologi
laboratorium.
Pengaturan ventilasi dan penyediaan air minum yang cukup
memadai.
Menurunkan getaran dengan bantalan anti vibrasi
Pengaturan jadwal kerja yang sesuai.
5
5. Faktor Psikososial
Beberapa contoh faktor psikososial di laboratorium kesehatan
yang dapat menyebabkan stress :
Pelayanan kesehatan sering kali bersifat emergency dan
menyangkut hidup mati seseorang. Untuk itu pekerja di tempat
kerja kesehatan di tuntut untuk memberikan pelayanan yang
tepat dan cepat disertai dengan kewibawaan dan keramahantamahan
Pekerjaan pada unit-unit tertentu yang sangat monoton.
Hubungan kerja yang kurang serasi antara pimpinan dan
bawahan atau sesama teman kerja. Beban mental karena
menjadi panutan bagi mitra kerja di sektor formal ataupun
informal.
C. Penyakit Menular Akibat Kerja Pada Perawat
Penyakit menular terbagi :
1. Penyakit yang disebabkan kontak udara disekitar pasien seperti :
TBC, Influenza, Flu burung, SARS.
2. Penyakit yang disebabkan kontak fisik dengan pasien seperti : Kudis
Kurap, Herpes.
3. Penyakit yang disebabkan kontak dengan cairan pasien seperti :
AIDS, Hepatitis B.
Beberapa cara perawat untuk mengantisipasi tertularnya penyakit
menular:
1) TBC
:
a. Mengurangi kontak langsung dengan penderita TBC
b. Memakai masker
c. Menjaga standard hidup yang baik, dengan makanan bergizi,
lingkungan yang sehat, dan berolahraga.
d. Pemberian vaksin BCG (untuk mencegah kasus TBC yang
lebih berat)
2) Influenza :
a. Mengurangi kontak langsung dengan penderita Influenza
b. Memakai masker
c. Vaksinasi influenza
3) Flu Burung
:
a. Mengurangi kontak langsung dengan penderita Influenza
b. Mengonsumsi obat antivirus
c. Memakai masker
d. Mengonsumsi makanan sehat
4) SARS
:
a. Mengurangi berkunjung langsung ke wilayah yang terserang SARS
b. Gunakan masker penutup hidung dan mulutserta sarung tangan
untuk mengurangi penularan melalui cairan dan udara (debu)
c. Jaga kebersihan tuuh, misalnya segera mencuci tangan setelah
berada ditempat umum
5) AIDS
:
a. Hindari tertusuknya jarum suntik bekas pasien
b. Hindari tercemarnya darah pasien dengan anggota tubuh yang
sedang luka
c. Hindari tercemarnya barang habis pakai milik penderita
D. Penyakit Tidak Menular Akibat Kerja Pada Perawat
Penyakit tidak menular terbagi :
1. Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi yang tidak
sempurna, seperti : penyakit rabun mata, beri-beri, scorbut, dll.
2. Penyakit
yang
disebabkan
karena
tekanan
darah
tinggi
kontak
kerja
tersebut
yang
pada
umumnya
dapat
alergi
(keton).
Bahan
toksik
(trichloroethane,
lantai
tidaklah
membasmi
mikroorganisme,
Memasak yang
Farmasi
Apoteker yang berkomunikasi dengan pasien kanker dapat
terpajan obat anti neoplastik.
Sterilisasi
Gas etilen oksida (ethylene oxide) sering digunakan sebagai gas
sterilisasi alat medis. Menjadi berbahaya bila sistem pembuangan
sterilisasi rusak/macet, sehingga uap gas ini terhirup petugas. Etilen
oksida merupakan gas tidak berwarna, mudah terbakar dan meledak
bila mencapai konsentrasi 3% di udara. Efek etilen oksida bersifat
mutagenik, sitogenik, karsinogenik pada hewan percobaan. Efek
toksik utama pada traktus respiratorius dan saran pada pajanan dosis
tinggi, akan menyebabkan katarak. Petugas yang dalam kondisi hamil
dilarang bekerja di ruangan ini. Ruangan sebaiknya dibuka setelah
selesai sterilisasi alat.
Laboratorium
Pemeriksa di laboratorium akan terpajan bakteri, antara lain TB
dan virus Hepatitis B. Petugas harus menjaga kesehatan dan
kebersihan pribadi untuk mencegah tertular penyakit, serta selalu
memakai sarung tangan karet pada saat bekerja. Mencuci tangan
setiap
akan
memulai
dan
setelah
bekerja,
mengenakan
jas
Petugas Radiologi
Radiasi adalah risiko berbahaya yang dikenal baik di lingkungan
rumah sakit dan usaha penanggulangannya sudah dilakukan. Rumah
sakit sebaiknya mempunyai petugas yang bertanggung jawab (safety
officer) atas keamanan daerah sekitar radiasi dan perlindungan bagi
10
Perawat
Setiap hari kontak langsung dengan pasien dalam waktu cukup
lama (6-8 jam/hari), sehingga selalu terpajan mikroorganisme patogen.
Dapat menjadi pembawa infeksi dari satu pasien ke pasien lain, atau
ke perawat lainnya. Harus sangat berhati-hati (bersama apoteker) bila
menyiapkan dan memberikan obat-obatan antineoplastik pada pasien
kanker.
Berikut upaya pencegahan yang dapat dilakukan :
a. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) adalah salah satu upaya
pencegahan oleh perawat agar tidak terluar oleh penyakit yang ada
di rumah sakit. Macam-macam APD yang dapat digunakan oleh
perawat adalah :
1 Sarung Tangan Steril
Menggunakan sarung tangan merupakan komponen kunci
dalam meminimalkan penularan penyakit serta mempertahankan
lingkungan bebas infeksi.
Tujuan :
a Mengurangi resiko petugas terkena infeksi bacterial dari klien
b Mencegah penularan flora kulit petugas pada klien
c
Mengurangi
kontaminasi
tangan
petugas
dengan
11
untuk
ruang
isolasi: menggunakan
penutup,
Masker
Pada kewaspadaan standar, masker digunakan untuk
mencegah masuknya material yang berpotensi infektif ke dalam
mulut, hidung, atau mata perawat selama prosedur dilakukan
apabila darah/ cairan tubuh lain dapat memercik dekat muka
perawat. Satu buah unit yang biasanya digunakan terdiri dari
masker kertas dengan pelindung plastik jernih yang dapat ditarik
keatas dari masker untuk melindungi mata.
Tujuan :
a Mencegah atau mengurangi transmisi mikroorganisme
melalui udara (droplet infection) saat merawat pasien yang di
isolasi.
b
Melindungi
perawat
dari
infeksi
pernafasan,
seperti
Tuberkulosis.
dengan
cara melindungi
mata.
Pelindung
mata
12
Topi
Digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala
sehingga serpihan kulit dan rambut tidak masuk kedalam luka
selama pembedahan. Topi harus cukup besar untuk menutup
semua rambut. Meski pun topi dapat memberikan sejumlah
perlindungan pada pasien, tetapi tujuan utamanya adalah untuk
melindungi pemakainya dari darah atau cairan tubuh yang
terpercik atau menyemprot.
Pelindung kaki
Digunakan untuk melindung kaki dari cedera akibat benda
tajam atau benda berat yang mungkin jatuh secara tidak segaja
ke atas kaki. Oleh karena itu, sandal, sandal jepit atau sepatu
yang terbuat dari bahan lunak (kain) tidak boleh dikenakan.
Sepatu boot karet atau sepatu kulit tertutup memberikan lebih
banyak perlindungan, tetapi harus dijaga tetap bersih dan bebas
kontaminasi darah atau tumpahan cairan tubuh lain. Penutup
sepatu tidak diperlukan jika sepatu bersih. Sepatu yang tahan
terhadap benda tajam atau kedap air harus tersedia di kamar
bedah, sebuah penelitian menyatakan bahwa penutup sepatu dari
kain atau kertas dapat meningkatkan kontaminasi karena
memungkinkan darah merembes melalui sepatu dan sering kali
digunakan sampai diruang operasi. Kemudian di lepas tanpa
sarung tangan sehingga terjadi pencemaran (Summers at al.
1992).
13
Mencuci Tangan
Mencuci kedua tangan merupakan prosedur awal yang
dilakukan perawat atau petugas kesehatan dalam memberikan
tindakan. Tindakan ini yang bertujuan untuk membersihkan
tangan dari segala kotoran, mencegah terjadi infeksi silang
melalui tangan dan persiapan bedah atau tindakan pembedahan
agar mikroorganisme yang dapat mengakibatkan infeksi tidak
berpindah ke pasien, pengunjung, dan tenaga kesehatan.
Sebaiknya waktu pencucian tangan dilakukan :
a
b
c
d
e
14
Pemberian Vaksin
Sebagai
tenaga
medis
seharusnya
perwata
wajib
16
2.
3.
sekelilingnya.
Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air
Bahan Reaktif adalah bahan yang bila bereaksi dengan air akan
4.
5.
yang mudah terbakar atau gas gas yang beracun dan korosif.
Bahan Kimia Korosif
17
7.
8.
9.
dengan tekanan.
10. Bahan Kimia Oksidator
Bahan ini adalah bahan kimia, yang mungkin tidak terbakar,
tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan
kebakaran pada bahan bahan lainnya.
5. Referensi
Gill, J.B Herington F.S. 2005. Buku Saku Kesehatan. Edisi 3. Jakarta: EGC.
Reese, C.D. 2003. Occupational Health and Safety Management.USA:
Lowes Publisher.
18
Fabre, June. 2009. Smart Nursing: Nurse Retention & Patient Safety
Improvement Startegies. New York: Springer Pulishing Company.
6. Soal
4) Penyakit akibat kerja di tempat kerja kesehatan umumnya berkaitan
dengan.....
a. faktor biologis
b. faktor kimia
c. faktor ergonomic
d. faktor fisik
e. betul semua
5) Tn. X, seorang perawat UGD disalah satu rumah sakit di Suarabaya
mengalami gangguan long back pain dikarenakan sering mengangkat
pasien dengan posisi yang salah. Hal ini berhubungan dengan faktor.
a. faktor ergonomi
b. faktor kimia
c. faktor fisik
d. faktor psikologis
e. faktor biologis
6) Ny. Y merupakan seorang perawat disalah satu rumah sakit di Surabaya,
dan 5 hari yang lalu Ny. Y memiliki resiko untuk mengalami cedera
akibat kerja. Namun, Ny. Y sudah melakukan pencegahan berupa,
sebelum bekerja Ny. Y melakukan pemeriksaan kesehatan untuk
memastikan keadaan tubuhnya sehat dan memiliki cukup kekebalan
alami untuk bekerja. Dilihat dari pencegahannya, Ny.Y sudah melakukan
pencegahan cedera pada faktor.
a. ergonomi
b. kimia
c. fisik
d. psikologis
e. faktor biologis
7) Ny. Z merupakan salah satu analis kesehatan di salah satu RS, beberapa
hari yang lalu menderita dermatitis akibat terkena cairan amoniak.
Dilihat dari kasus tersebut, Ny. Z mengalami cedera dikarenakan
faktor.
19
a.
b.
c.
d.
ergonomi
kimia
fisik
psikologis
e. faktor biologis
8) Penyakit tidak menular yang dapat terjadi pada perawat salah satunya
disebabkan oleh kekurangan gizi yang tidak sempurna, yaitu.
a. rabun mata
b. beri-beri
c. asma gidu
d. hipertensi
e. a dan b benar
9) Salah satu penyakit menular yang didapat oleh perawat adalah TBC,
upaya untuk pencegahan dari terpaparnya TBC adalah..
a. Mengurangi kontak langsung dengan pendeita TBC
b. Memamkai masker
c. Menjaga standard hidup yang baik
d. Pemberian vaksin BCG
e. Benar semua
10) Faktor-faktor yang merupakan penyebab penyakit atau cedera pada
perawat di tempat kerja, antara lain
a. Akibat kelalaian perawat seperti tertusuk jarum
b. Perawat beresiko terkena infeksi jika tidak cuci tangan
c. Perawat sering kontak langsung dengan bahan kimia
d. Perawat yang sering berhubungan langsung dengan radiasi
e. Benar semua
11) Tujuan dari penggunaan sarung steril antara lain.
a. Mengurangi resiko petugas terkena infeksi bacterial dari klien
b. Mencegah penularan flora kulit pada klien
c. Melindungi perawat dari infeksi pernapasan
d. a dan b benar
e. salah semua
12) Pengendalian cahaya di ruang kerja, khususnya ruang laboratorium,
merupakan salah satu pencegahan pada faktor.
a. ergonomi
20
b. kimia
c. fisik
d. psikologis
e. faktor biologis
13) Nn. K merupakan salah satu perawat di rumah sakit. Nn. K sering
mengeluh bahwa hubungannya dengan pimpinan kurang serasi. Hal ini
dapat menyebabkan penyakit pada Nn. K pada faktor
a. ergonomi
b. kimia
c. fisik
d. psikologis
e. faktor biologis
21