You are on page 1of 2

http://id.shvoong.

com/social-sciences/education/2338188-penilaian-dan-pengukuran/
Suatu rubrik secara umum ialah patokan penskoran yang digunakan dalam asesmen subjektif.
Suatu rubrik mengharuskan adanya suatu aturan tentang penetapan kriteria pada sistem asesmen
yang harus diikuti pada evaluasi. Rubrik dapat berbentuk deskripsi eksplisit tentang karaktersitik
performans tertentu pada suatu rentangan skala. Rubrik penskoran secara eksplisit menunjukkan
kualitas performans yang diharapkan menurut rentang skala, atau definisi tentang suatu titik skor
tertentu pada skala.

Rubrik penskoran ialah skema penilaian deskriptif, yang digunakan sebagai patokan dalam
menganalisis produk maupun proses usaha dan keberhasilan mahasiswa. Rubrik ini digunakan
untuk penilaian (judgment) kualitas, dan dapat digunakan untuk mengevaluasi berbagai subyek
ataupun kegiatan. Salah satu contoh penggunaan rubrik penskoran ialah sebagai panduan dalam
mengevaluasi suatu tulisan ilmiah, atau suatu presentasi oral (seminar mahasiswa). Penilaian
kualitas tulisan atau presentasi oral cenderung berbeda-beda menurut kriteria yang ditetapkan
oleh masing-masing evaluator. Evaluator yang satu mungkin kebih menekankan pada gramatika
penulisan, yang lainnya mungkin pada segi argumentasi dalam tulisan. Dengan
dikembangkannya skema penilaian sebelumnya untuk proses evaluasi, subyekyivitas evaluator
yang terlibat itu akan lebih menjadi objektif.

Rubric adalah skala lajuan (rating scales), berbeda dengan ceklist, yang digunakan pada
asesmen penampilan (performance assessment). Rubrik secara formal dirancang sebagai
pedoman penskoran, yang terdiri atas criteria penampilan spesifik yang telah dirancang
sebelumnya, dan digunakan untuk menilai hasilkerja mahasiswa pada asesmen penampilan.
Secara khas, rubrik merupakan format spesifik dari suatu instrumen penskoran yang digunakan
untuk mengevaluasi penampilan mahasiswa atau produk yang dihasilkan dari suatu tugas
penampilan.

Terdapat 2 jenis rubrik :


1. Rubrik Holistik, penskoran dilakukan terhadap proses keseluruhan atau kesatuan produk
tanpa menilai bagian komponen secara terpisah. Contoh: Rubrik untuk Penilaian pada
Seminar Rencana Penelitian dan hasil Penelitian.
2. Rubrik Analitik, penskoran mula-mula dilakukan atas bagian-bagian individual produk
atau penampilan secara terpisah, kemudian dijumlahkan skor individual itu untuk
memperoleh skor total.
12.00

/* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-styleparent:""; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} Rubrik holistic biasanya
digunakan apabila kesalahan pada bagian dari proses masih dapat ditolerir, asalkan kualitas
keseluruhannya cukup tinggi. Penggunaan rubric holistic mungkin tidak sesuai bagi suatu tugas
penampilan yang mengharuskan mahasiswa untuk menciptakan respons tertentu, atau tidak
terdapat jawaban benar secara pasti. Fokus dari suatu skor yang menggunakan rubrik holistik
ialah terhadap kualitas secara keseluruhan, kemahiran atau pemahaman terhadap isi dan
ketrampilan spesifik, jadi meliputi asesmen yang bertaraf unidimensi. Penggunaan rubrik holistic
dapat menghasilkan proses scoring yang lebih cepat dibanding rubrik analitik. Pada dasarnya hal
ini disebabkan oleh karena si penilai atau pemeriksa diharapkan untuk membaca , memeriksa
produk atau penampilan mahasiswa hanya sekali dalam rangka memperoleh kesan yang
menyeluruh tentang hasil pekerjaan mahasiswa. Karena intinya ialah asesmen keseluruhan
penampilan, maka rubrik holistik digunakan secara khas, meskipun tidak eksklusif apabila tujuan
asesmen penampilan itu bersifat sumatif. Pada umumnya, hanya dapat diberikan kepada
mahasiswa umpan balik yang sangat terbatas sebagai hasil penskoran tugas penampilan
menggunakan cara ini.
12.00
/* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-styleparent:""; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} Rubrik Analitik biasanya
dipilih apabila dinginkan tipe respons yang cukup terfokus, yaitu untuk tugas penampilan yang
mungkin mempunyai 1 atau 2 jawaban, dan kreativitas tidak terlalu esensial dalam jawaban
mahasiswa. Lagipula, pada mulanya rubric analitik terdiri atas beberapa skor, yang diikuti
dengan penjumlahan untuk skor akhir. Penggunaannya mewakili asesmen pada tingkatan
multidimensi. Seperti telah dikatakan semula bahwa penggunaan rubric analitik dapat
mengakibatkan proses penskoran itu sangat lambat, sebagai akibat dari pengukuran berbagai
ketrampilan atau karakteristik yang sangat berbeda, yang masing-masing memerlukan
pemeriksaan berulang kali. Baik pengkonstruksiannya maupun pada penggunaannya
memerlukan waktu yang lama. Ketentuan umumnya ialah bahwa pemeriksaan pekerjaan
seseorang itu memerlukan waktu tersendiri untuk setiap tugas penampilan yang spesifik atau
criteria penskoran. Namun demikian, keuntungan penggunaan rubric analitik itu sangat berarti.
Derajat umpanbalik yang diberikan kepada mahasiswa (dan dosen) sangatlah bermakna.
Mahasiswa menerima umpanbalik spesifik terhadap setiap kriteria penskoran individual dari
penampilannya, dan hal ini tidak terjadi pada penggunaan rubrik holistic.
/* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-styleparent:""; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";}
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2338188-penilaian-danpengukuran/#ixzz2JkrweLS7

You might also like