Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Embriologi dan Anatomi
Kelenjar payudara adalah kelenjar yang berupa penebalan pada ektodermal
sepanjang milk line yang terletak dari aksila sampai pertengahan pelipatan paha atau
inguinal yang tumbuh sejak minggu keenam masa embrio. Pertumbuhan di milk line
itu akan mengalami rudimenter dan hanya menetap di daerah dada. Pada saat
pubertas, kelenjar payudara menjadi fungsional dan pada perempuan akan memberi
respons terhadap estrogen. Saat kehamilan, kelenjar payudara mencapai puncah
perkembangan dan setelah melahirkan, kelenjar payudara berfungsi memproduksi air
susu. Pada saat menopause, kelenjar payudara mengalami involusi.4
Payudara adalah elevasi dari jaringan adiposan dan grandular yang tertutup oleh
kulit pada dinding anterior dada. Payudara berada di atas otot pektoralis mayor.
Payudara melekat pada otot tersebut melalui selapis jaringan ikat. Ukuran payudara
tergantung dari variasi jumlah jaringan lemak dan jaringan ikat, bukan pada jumlah
glandularnya. Struktur payudara terdiri:4
a. Jaringan glandular terdiri dari 15 sampai 20 lobus mayor. Duktus laktiferus
mengaliri setiap lobus. Duktus laktiferus akan membesar dan menjadi sinus
laktiferus.
b. Jaringan adiposa mengelilingi lobus-lobus dan ligamen suspensorium Cooper
(berkas jaringan ikat fibrosa) memisahkan lobus-lobus.
c. Lobus mayor terbagi menjadi 20 sampai 40 lobulus, setiap lobulus bercabang
menjadi duktus-duktus kecil yang berakhir di 10-100 alveoli sekretori,
d. Puting memiliki kulit berpigmen dan berkerut membentang keluar sekitar 1-2
cm untuk membentuk aerola,
e. Stroma payudara berupa jaringan ikat, pembuluh darah, pembuluh limfe dan
syaraf.
Inferior
Medial
: garis parasternal
Lateral
10
11
12
Kanker payudara atau Ca mamma, kanker yang paling banyak terjadi pada
wanita, adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama, dengan angka kejadian
terbaru sebanyak 1.384.155 di dunia dan angka kematian sebanyak 459.000. Hasil
prediksi dan statistik terbaru memperkirakan insidensi dan angka mortalitas Ca
mamma di dunia akan terus meningkat. Berdasarkan 2012 GLOBOCAN, hampir 1,7
juta wanita didiagnosis Ca mamma dengan 522.000 kematian. Hal ini menunjukan
adanya peningkatan angka insidensi dan angka mortalitas Ca mamma sebesar 18%
dari tahun 2008. Berdasarkan American Cancer Society, 1 dari 8 wanita di United
States akan menderita Ca mamma dan telah diprediksi bahwa angka insidensi Ca
mamma akan terus meningkat menjadi 3,2 juta per tahun sampai 2050.4
Menurut American Cancer Society dalam Cancer Facts & Figures 2016, Ca
mamma menepati peringkat pertama kanker terbanyak dengan 246.660 kasus pada
wanita dan 2.600 kasus pada laki-laki di US pada tahun 2016. Ca mamma merupakan
penyebab kematian nomor dua dengan perkiraan 40.890 kematian setelah kanker
paru-paru pada tahun 2016.5
13
Gambar 3. Perkiraan Jumlah Kasus dan Kematian Kanker berdasarkan Jenis Kelamin
3.5 Diagnosis Klinis Ca mamma
1. Anamnesis
Mengidentifikasi identitas penderita, faktor risiko, tanda dan gejala
kanker payudara, perjalanan penyakit, riwayat pengobatan dan riwayat
penyakit yang pernah diderita merupakan tujuan dari anamnesis. Benjolan di
payudara merupakan keluhan utama yang paling sering. Keluhan yang jarang
pada kanker payudara adalah nyeri payudara dan nipple discharge yang sering
14
satelit.
Perubahan bentuk puting berupa retraksi puting, puting mengeluarkan darah
yang luas
Lengan bengkak
Nyeri pinggang/punggung atau tulang belakang, lemah atau kelumpuhan
2. Pemeriksaan Fisik
Setelah anamnesa yang baik dan terstruktur dilakukan, selanjutnya
dilakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik bertujuan untuk mendapatkan
tanda-tanda kelainan atau keganasan yang diperkirakan melalui anamnesa atau
yang langsung didapatkan.
Pemeriksaan fisik terdiri dari pemeriksaan status lokalis, regionalis dan
sistemik. Dimulai dengan menilai status generalis berupa tanda vital
menyeluruh tubuh untuk menemukan kemungkinan adanya metastase atau
kelainan medis lainnya.
15
sekitarnya
Mobilitas ( baik terbatas fixed )
Nyeri (ya tidak)
KGB aksila (ada pembesaran tidak , ukurang KGB aksila tersebut)
Hasil pemeriksaan fisik akan mendiagnosis apakah tumor jinak (padat/kistik),
tumor ganas atau tumor yang sulit dijelaskan jinak/ganas.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Mammografi Diagnostik
Merupakan pencitraan menggunakan sinar X pada jaringan
payudara yang dikompresi
b. USG Payudara
Merupakan pemeriksaan yang serupa dengan mammografi dan
memiliki kelebihan yaitu mendeteksi massa kistik.
16
c. MRI Payudara
MRI Payudara akan memperlihatkan kontras antara jaringan
payudara dan lemak karena perbedaan mobilitas dan lingkungan
magnet dari atom hidrogen di air dan lemak.
d. Pemeriksaan Patologi
Pemeriksaan patologi pada kanker payudara terdiri dari
pemeriksaan sitologi, histologi, immunohistokimia (IHK), in situ
hibridisasi (FISH dan CISH) dan gene array.
(IHK)
merupakan
pemeriksaan
faktor makanan (obesitas dan asupan alkohol yang tinggi) merupakan faktor-faktor
yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.7
Keseluruhan karakteristik, variabel, atau hazard yang apabila muncul pada
individu akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker payudara disebut dengan
faktor risiko. Relative Risk (RR) merupakan rasio antara angka kejadian kelompok
yang memiliki faktor tertentu dengan angka kejadian kelompok tanpa faktor tertentu.
Faktor risiko kanker payudara dibagi dalam kelompok faktor risiko yang dapat diubah
dan tidak dapat diubah. Usia, riwayat keluarga, menstruasi usia dini, dan menopause
yang terlambat merupakan faktor risiko yang tidak dapat diubah. Sedangkan, faktor
risiko yang dapat diubah yaitu obesitas pascamenopause, penggunaan terapi sulih
hormon, konsumsi alkohol, dan aktifitas fisik yang rendah.4
menopause
Meningkat
pada
1/6
Lokasi geografis
angka awal
Eropa Barat dan Amerika Jepang, sebagian besar
Ras
kaukasian
tahun
Kelompok sosioekonomi Kelompok sosioekonomi
Status perkawinan
menengah ke atas
Perempuan
rendah
tidak Perempuan yang menikah
menikah
lebih
sering
Paritas
50%
terkena
kanker
payudara
Nullipara
Multipara
(menurun
pertama Kelahiran
pertama
Menopause
Ooforektomi
usia 35 tahun
Riwayat Keluarga
payudara
dan
saudara
perempuan
dengan
lebih besar
Obesitas dengan setiap
penambahan
10kg
Terpajan radiasi
lobulus atipia
Pada perempuan muda
dan
anak-anak
yang
terpajan , bermanifestasi
Kanker primer kedua
risiko
kanker payudara
Jika
memiliki
kanker
endometrium primer : 2
kali meningkatkan risiko
kanker payudara
Jika
memiliki
kolorektal
meningkatkan
kanker payudara
19
kanker
2
kali
risiko
sebelum
payudara.
Kanker
pada
parenkim
payudara
T4a
T4b
20
N2
N2a
N2b
lainnya.
Metastase hanya terdeteksi di mammae internal dan tanpa
adanya bukti metastase ke kelenjar getah bening aksila level
N3
I,II ipsilateral
Metastase ke kelenjar getah bening infraklavikula ipsilateral
dengan atau tanpa mengenai kelenjar getah bening aksila level
I,II ipsilateral
Atau
Metastase ke kelenjar getah bening mammae internal dengan
bukti adanya metastase ke kelenjar getah bening aksila level
I,II ipsilateral
Atau
Metastase ke kelenjar getah bening supraklavikula ipsilateral
N3a
N3b
tanda metastasis
Metastasis jauh terdeteksi ditentukan oleh pemeriksaan klinis
Stadium In Situ
Stadium dini
Stadium lanjut lokal
Stadium lanjut
: Stadium 0
: Stadium II
: Stadium III
: Stadium IV (PERABOI, 2014)
Stadium lanjut lokal dibagi menjadi 2 yaitu operable dan non-operable. Stadium operable di
mulai dari Stadium IIIa ke bawah dan stadium non-operable di mulai dari Stadium IIIb ke
atas.8
Stage
0
IA
IB
T
Tis
T1a
T0
T1a
IIA
T0
T1a
T2
IIB
T2
T3
IIIA
T0
T1a
T2
T3
T3
IIIB
T4
T4
T4
IIIC
Any T
IV
Any T
Tabel 5. Pengelompokkan Stadium Klinis.4
3.8 Karsinogenesis Ca mamma
22
N
N0
N0
N1mi
N1mi
N1b
N1b
N0
N1
N0
N2
N2
N2
N1
N2
N0
N1
N2
N3
Any N
M
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M1
23
Gambar 4. Pengaruh estradiol dan hormon steroid lain pada pertumbuhan sel
kelenjar payudara yang mengandung kelainan genetik
Gambar di atas memperlihatkan pengaruh stimulasi berlebihan estradiol dan
hormon steroid lain untuk merangsang proliferasi sel kelenjar payudara. Tambahan
kelainan gen DNA Repair (MSH1) mengakselerasi transformasi ganas.
Aktivasi
BCT secara
konvensional
meliputi:
BCS
(Breast
Conserving Surgery) dan radioterapi (whole breast dan tumor site). BCS adalah
pembedahan atas tumor payudara dengan mempertahankan bentuk (cosmetic)
payudara dibarengi atau tanpa dibarengi dengan rekonstruksi. Tindakan yang
dilakukan adalah lumpektomi atau kuadrantektomi disertai diseksi kelenjar
getah bening aksila level 1 dan level 2. Tambahan radioterapi pada BCS
dikatakan memberikan hasil yang lebih baik. 4
Indikasi : kanker payudara stadium dini/awal
Kontraindikasi : kanker payudara multi sentris, kanker payudara
dengan kehamilan, penyakit vaskuler dan kolagen (relatif), dan tumor di
kuadran sentral (relatif).4
c. Mastektomi Radikal Klasik (Classic Radical Mastectomy)
Mastektomi radikal klasik adalah tindakan pengangkatan payudara
beserta tumor, kulit di atas tumor, kompleks puting-aerola, otot pektoralis mayor
dan minor, serta kelenjar getah bening aksilaris level I, II dan III secara satu
kesatuan (en bloc). Jenis tindakan ini merupakan tindakan operasi yang pertama
kali dikenal oleh Halsted untuk kanker payudara, namun dengan makin
meningkatnya pengetahuan biologis dan makin kecilnya tumor yang ditemukan
maka makin berkembangan operasi-operasi yang lebih minimal, sehingga saat
ini hanya dilakukan sesuai indikasi yaitu pada:4
25
dibanding MRM.
d. Mastektomi Simpel
Mastektomi simpel adalah pengangkatan seluruh payudara beserta
tumor, kulit di atas tumor dan kompleks puting-aerola, tanpa diseksi kelenjar
getah bening aksila.4
Indikasi :
-
tumor
Penyakit pagets tanpa massa tumor
DCIS
e. Mastektomi Subkutan
Mastektomi subkutan adalah pengangkatan seluruh jaringan payudara
beserta tumor dengan preservasi kulit payudara dan kompleks puting-aerola
tanpa diseksi kelenjar getah bening aksila.4
Indikasi:
-
Mastektomi proflaktik
Ginekomastia
Indikasi:
secara komplit).
- Sebagai bagian dari terapi BCT,
- Sebagai terapi neoadjuvant pada kanker payudara lanjut lokal.
Sebagai terapi simptomatik dan paliatif pada : kasus-kasus unresectable, ulkus dengan
pendarahan yang hebat, lokasi metastasis (tidak-tulang dsb).4
Radiasi eksterna diberikan dengan dosis 45-50 Gy terbagi dalam dosis 1,8-2
Gy per fraksi per hari selama 25 hari (5 minggu). Booster diberikan pada pasien yang
memiliki resiko rekurensi tinggi (usia <50 tahun, kelenjar getah bening aksila positif,
invasi limfovaskuler atay closed margin). Dosis booster 10-16 Gy dengan dosis 2 Gy
per fraksi. Dosis maksimal dapat diberikan sebesar 70 Gy. Radiasi bisa berupa terapi
adjuvant pasca BCT, pasca mastektomi, atau untuk keperluan paliatif (menghilangkan
bau, menghentikan perdarahan pada kasus metastasis otidak dan metastasis tulang)
dan emergensi (misalnya dalam kasus vena cava superior sindrom dan perdarahan).4
3.9.3 Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker payudara dengan obat sitotoksik
antineoplasma. Kemoterapi mempunyai efek sistemik oleh karena itu indikasinya
adalah sebagai berikut:4
-
reseptor negatif.
Sebagai terapi neoadjuvant pada kanker payudara stadium lanjut lokal,
Diketahui juga ada beberapa efek yang tidak diinginkan sering terjadi pada
saat pemberian atau setelah pemberian kemoterapi. Keadaan ini sangan ditakuti oleh
pasien dan keluarga.4
a. Indikasi Kemoterapi Adjuvan atau Neoadjuvan
-
b. Persiapan Kemoterapi
Persiapan onkologi/penderita
- Diagnosis (PA dan IHK) dan stadium telah ditetapkan
- Riwayat penyakit dan pemberian regimen kemoterapi sebelumnya
bila ada.4
Persiapan medikal
- Pemeriksaan hematologi, fungsi ginjal, fungsi hati (Hb> 10 g/dl,
Leukosit > 4000/mL, Trombosit > 100.000/mL, fungsi ginjal dan
-
tindakan medik
Mengetahui penilaian respons dan efek samping
Diberikan oleh tim tenaga medis yang terlatih
Pemasangan chemoport bila diperlukan.4
28