Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
kesehatan
perempuan,
angka
kematian
ibu
juga
27,1
disebabkan
oleh
hipertensi,
7,3
merupakan
penyebab
kematian
ibu
secara
tidak
langsung
seperti
kondisi
penyakit
jantung,
kanker,
ginjal,
perdarahan
sebagai
penyebab
utama
kematian
sesuai
dengan
paritas
dan
riwayat
abortus.
(Cunningham, 2005)
Menurut penelitian Machonochi 2006, Risk factors for first
trimester miscarriage results from a UK-population-based
casecontrol study
hal
tersebut
cukup
memcengangkan
peneliti
Puskesmas Kutawaluya.
1.5.3
BAB II
TINJAUAN TEORI
yaitu kepala yang berisi inti (nukleus), leher, bagian tengah dan
ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak
dengan
cepat,
urutan
pertumbuhan
sperma
yaitu
Pembuahan (Konsepsi/Fertilisasi)
Pembuahan adalah suatu peristiwa persatuan antara sel
mani dengan sel telur dituba fallopi. Hanya satu sperma yang
telah mengalami proses kapasitasi dapat melintasi zona
pellusida masuk ke villetus ovum. Setelah itu zona pellusida
mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui sperma
lain. Persatuan ini dalam prosesnya diikuti oleh persatuan
pronuklei, keduanya yang disebut zygot yang terdiri dari atas
acuan genetik dari wanita dan pria.
2.1.2.4
Nidasi (Implantasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi
dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh sampai yang
disebut
trofoblas,
yang
mampu
menghancurkan
dan
Plasentasi
(berhentinya
(Emesis),
menstruasi),
Mengidam
Mual
(Nausea)
(menginginkan
dan
jenis
tanda
presumtif
yang
dapat
diketahui
oleh
tanda-tanda
pasti
kehamilan
yaitu
adanya
kehamilan
adalah
gejala
yang
Abortus
10
suatu
kehamilan.
Dalam
kondisi
seperti
ini,
11
Kelainan
biasanya
menyebabkan
abortus
pada
12
maternal
resiko
bertambah
sejalan
dengan
besar
13
2.2.4.3
dan
lama,
mola
kruenta,
maserasi,
fetus
kompresus.
(Handayani, 2005)
2.2.5 Faktor faktor resiko terjadinya abortus
2.2.6.1 faktor usia
Faktor kejadian terjadinya abortus spontan berpengaruh dengan
faktor usia ibu, ibu hamil pada usia 35 tahun
keatas beresiko
lebih tinggi dibanding ibu hamil pada usia normal, yang biasanya
terjadi pada usia 20 - 30 tahun. Kehamilan beresiko tinggi dapat
menyebkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit dan/meninggal,
sebelum persalinan berlangsung. Bagi seorang perempuan, usia
juga
dapat
menyebabkan
kemampuan
14
untuk
melahirkan
15
dalam
kutipan
skripsi
16
terjadinya
dalam
an-euploid
jurnal
yaitu
Rochebochart
terjadinya
variasi
ada
hubungan
antara
resiko
tidak
sempurnanya
2.3
Kerangka berfikir
17
Kejadian abortus
Faktor janin
-
Faktor paternal
Gangguan
Pertumbuhan Zigot,
Kelainan
Telur
()
Kelainan Embrio
williams, )
Abnormalitas
Pembekuan Plasenta
Usia ayah
(obstetri
(obstetri wwiliams.)
Faktor maternal
-
Infeksi
Abnormalitas
Struktur
Saluran
Genital
Riwayat
Penyakit
faktor usia
faktor paritas
riwayat abortus
faktor lingkungan
(myles, 2006)
Ket :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian
Penelitan ini dilakukan pada lahan praktik UPTD Puskesmas/Poned
Kutawaluya Dusun Krajan B 2 Desa Sampalan Kec. Kutawaluya Kab. Karawang
3.2 Jenis Penelitian
18
Jenis penelitian yang di pakai dalam menganalisis kejadian abortus ini ialah
penelitian deskriptif
kejadian
faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian abortus yang terjadi pada
ny. R. Metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini dimaksudkan untuk
menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul untuk
membuat kesimpulan yang sesuai dengan kebutuhan peneliti. Data penelitian
dapat diperoleh peneliti dengan cara mengamati secara langsung dilapangan
dengan cara survei awal, observasi serta wawancara langsung dengan responden
dan informan.
3.3 Subyek Penelitian
Pada penelitian kualitatif kali ini subyek penelitian adalah Ny. R merupakan
pasien abortus spontan, suami, ibu bidan
3.4 Data dan Sumber Data
Data untuk memenuhi penelitian ini diperoleh secara langsung dari subyek
penelitian dilengkapi rekam medik yang merupakan arsip puskesmas kutawaluya
guna untuk melengkapi data primer maupun sekunder yang dilaksanakan selama
partisipan dilakukan tindakan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar yang ditetapkan.
19
Wawancara
Wawancara yang bersifat terbuka dan lentur tidak terstruktur secara kaku,
sehingga bisa dilakukan berulang dengan informan yang sama. Wawancara ini
dilakukan oleh seorang pewawancara (peneliti) yang akan ditanyakan
menggunakan pedoman wawancara mendalam direkam dengan menggunakan alat
perekam suara agar tidak ada informasi yang tertinggal. Penggunaan alat perekam
ini dilakukan langsung oleh Ny. R, keluarga yang mendampingi saat bersalin dan
Bidan yang merujuk
3.4.3 Study Literatur
Study literatur ini dimaksudkan untuk mempelajari dari sumber kepustakaan
yang diperoleh baik dalam beberapa jurnal atau pun berupa buku dan internet
yang dapat membantu sebagai bahan referensi dalam hal-hal yang berhubungan
penyususnan penelitian analisis kejadian abortus komplit pada ny. R.
3.4.3 Mencatat dokumen
dokumentasi metrupakan teknik. pengumplan data dengan cara mempelajari
dokumen dokumen penting yang berhubungan dengan penelitian yaitu buku-
20
Pengumpulan Data
yaitu dengan mencatat dokumen rekam medik sebagai pelengkap data
yang sudah ada. Wawancara mendalam terhadap Ny. R, keluarga Ny. R dan Bidan
poned
3.5.3 Reduksi Data
Setelah melakukan wawancara mendalam terhadap informan kemudian
setiap data yang telah didapat dilakukan proses seleksi dari berbagai informasi
sehingga akan didapatkan penyederhanaan data yang terfokus dalam satu tujuan
penelitian.
3.5.4 Penyajian data dalam penelitian
Penelitian ini yaitu berbentuk narasi dengan dituangkan dalam bentuk
skema sehingga akan mempermudah memahami hasil.
3.5.5 Kesimpulan data : Memberikan kesimpulan dengan menyesuaikan tujuan
penellitian.
21