You are on page 1of 18

Sistem Skoring pada

acne vulgaris
Bima Taruna Sakti
Tri Ramasari

Pendahuluan
acne vulgaris masih menjadi salah satu yang utama
dalam penyakit kulit. Penyakit ini merupakaan penyakit
kelenjar pilosebaseus yang ditandai dengan, seborrhea,
komedo, papula, pustul, nodul, dan dibeberapa kasus
menimbulkan jaringan parut. Meskipun mudah untuk
didiagnosis, sifat polimorfik dari acne vulgaris itu
bervariasi.
Karena lesi acne dapat bervariasi jumlahnya selama
perjalanan alami penyakit, berbagai skoring atau
pengukuran
telah
dikembangkan
berdasarkan
pemeriksaan klinis dan dokumentasi fotografi. Untuk
menilai keparahan acne vulgaris, selain itu jika regimen
pengobatan tidak menghasilkan respon maka skoring
acne diperlukan.

Sistem skoring acne vulgaris


1. Gradasi sederhana berdasarkan
pemeriksaan klinis
2. Penghitungan lesi
3. Fotografi ; fotografi fluoresensi,
fotografi cahaya terpolarisasi,
Mikroskopik video, dan pemeriksaan
produksi sebum

Perbandingan antara gradasi dan


penghitungan lesi
Grading
1. Melibatkan pengamatan lesi
yang dominan
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Penghitungan Lesi

1. Melibatkan penghitungan lesi


merekam jumlah setiap jenis
lesi jerawat dan menentukan
keparahan seluruhan
Metode subjektif
2. Metode objektif
Metode sederhana dan cepat
3. Memakan waktu lama
Kurang akurat
4. Lebih akurat
Tidak membedakan perbedaan 5. Membedakan perbedaan kecil
kecil
6. Efek pengobatan pada individu
Efek pengobatan pada individu
bisa diperkirakan
tidak bisa diperkirakan
7. Digunakan pada uji klinis
Digunakan pada praktik klinis
sehari2

Perkembangan sistem skoring acne


vulgaris
Orang pertama yang meggunakan
sistem acne vulgaris adalah Carmen
Thomas
dari
Philadelphia,
dia
menggunakan
penghitungan
lesi
dalam catatan kantornya mulai tahun
1930an.

Gradasi Pillsburry, Shelley, dan


Kligman 1956
Grade 1: Komedo dan kista kecil pada wajah
Grade 2: Komedo dengan pustul dan kista kecil
pada wajah
Grade 3: Banyak komedo, papul dan pustul
inflamatory kecil maupun besar yang
ekstensif, tetapi hanya mengenai wajah
Grade 4: Komedo yang banyak dan lesi yang
dalam bergabung dan membentuk kanal,
dan melibatkan wajah serta bagian atas
batang tubuh

Gradasi menurut James dan


Tisserand 1958
Grade 1: acne non-inflamasi sederhanakomedo dan sedikit papul
Grade 2: Komedo, papul, dan sedikit pustul
Grade 3: Papul inflamasi besar, pustul, dan
sedikit kista; bentuk yang lebih berat
melibatkan wajah, leher, dan bagian atas
batang tubuh
Grade 4: Lebih berat, dengan kista yang
muncul
secara konfluen (bersamaan)

Pada tahun 1966 Witkowski dan


Simon memprakarsai jumlah lesi
untuk menilai tingkat keparahan dari
acne vulgaris. Lesi dihitung pada 1
sisi
wajah
untuk
mempercepat
pemeriksaan,
setelah
itu
menetapkan bahwa jumlah lesi sisi
kiri hampir sama dengan yang
sebelah kanan.

Pada 1977, Michelson , Juhlin,


Vahlquist menghitung jumlah lesi
pada wajah dada dan punggung,
Jenismemberi
Lesi
Indeks
keparahan
mereka
skor
yang
berbeda
komedo
0,5
untuk setiap
jenis lesi.
Papula

1,0

Pustula

2,0

Infiltrat

3,0

Kista

4,0

Jumlah setiap lesi X Indeks keparahan =


Skor total

Gradasi acne metode Cook et al,


dengan fotografi standar (1979)
Tingkat 0: ditemukan 3 komedo atau papul yang
tersebar
Tingkat 2: ditemukan beberapa pustul atau 3 lesi
papul/komedo. Lesi tidak terlihat pada jarak 2,5m
Tingkat 4: antara 2 dan 6. lesi eritem dengan peradangan
yang berarti untuk mendapatkan pengobatan.
Tingkat 6: wajah penuh dengan komedo atau pustul. Lesi
mudah terlihat pada jarak 2,5m. Beberapa
pustul
berdiameter 1-2cm
Tingkat 8: acne konglobata/acne dengan peradangan hebat
yang hampir mengenai seluruh wajah

Pada tahun 1984 Burke, Cunliffe, and Gibson


mempersentasikan
teknik
Leeds.
Mereka
menggambarkan 2 sistem penilaian.
Penilaian secara keseluruhan keparahan acne untuk
digunakan dalam praktek klinik rutin
Sistem penghitungan dalam uji terapi
Skala :
0 = (tidak ada acne)
10= (yang paling parah)
Kelompok 0-2 dibagi menjadi sub kelompok sebesar,
penilaian 0,25 1,5 dikategorikan jerawat fisiologis,
sedangkan > 1,5 itu merupakan klinis dari acne.

Global Acne Grading System


1997 Doshi, Zaheer, dan Stiller
Lokasi

Faktor

Dahi
Pipi Kanan
Pipi Kiri
Hidung
Dagu
Dada dan punggung atas

2
2
2
1
1
3

Catatan: Setiap jenis lesi diberi nilai tergantung pada tingkat


keparahan: Tidak ada lesi = 0 , komedo=1, papul=2, pustul=3, dan
nodul=4. Skor untuk masing2 bagian atau skor lokal dihiyung
dengan rumus Skor lokal=faktor X grade (0-4). Global skor adalah
jumlah dari lokal skor dan tingkat keparahan acne dinilai
menggunakan skor global. 1-18 ringan, 19-30 sedang, 31-38 berat,
>39 sangat berat.

Pada tahun 1996, Lucky et al. Menilai


ketepatan penghitungan lesi acne dengan
mebagi 5 segmen wajah: kanan dan kiri dahi,
pipi kanan kiri, dan dagu. Hitungan dari setiap
jenis lesi dicatat dalam setiap segmen. Jumlah
total lesi bersama dengan jumlah lesi yang
inflamsi dan komedo kemudian dihitung
mereka menyimpulkan bahwa ketepatan
penghitungan lesi acne sangat baik untuk
dapat dilakukan oleh penilai yang terlatih
yang sama dari waktu ke waktu.

Pada tahun 2008 Hayashi at al,


menggunakan foto standar dan
penghitungan
lesi
untuk
mengklasifikasikan acne menjadi 4
kelompok
untuk
mengklasifikasikannya berdasarkan
jumlah erupsi peradangan pada
setengah dari wajah, dengan skor 05 ringan, 6-20 sedang, 21-50 berat,
>50 sangat berat.

Klasifikasi acne vulgaris juga dibuat oleh


peneliti India menggunakan sistem
grading yang sederhana, dengan
mengklasifikasikan menjadi 4 kelas :
Grade 1: komedo , sedikit papul
Grade 2: papul, komedo, beberapa pustul
Grade 3: Dominan pustul, nodul, abses
Grade 4: Terutama kista, abses, jaringan
parut yang meluas

Sistem klasifikasi acne yang


lain

Sistem klasifikasi acne

Metode

Area anatomi

Alat khusus yang


dibutuhkan

Frank numerical grading


system

Klasifikasi dari 0-4 atau


0-10 untuk setiap lesi
berdasarkan tingkat
keparahan

Wajah, dada, dan


punggung

Tidak ada

Plewig and Kligman

Komedo dan peradangan


acne secara terpisah
dinilai berdasarkan
jumlah les dan jenis lesi

Sisi kana wajah, tidak


termasuk sisi
sebelahnya, dada dan
punggung

Tidak ada

Christiansen et al

Penghitungan lesi
dilakukan di daerah tes
dan klasifikasi dengan 6
poin skala 4-1

Lesi area yang paling


banyak digunakan
sebagai area tes

Cincin cardboard dengan


diameter 5cm untuk
penghitungan

Samuelson

Dibutuhkan pasien dan


dokter untuk menilai
keparahan berdasarkan 1
set refernsi fotografi
pada 9 skala

Wajah , dada, punggung

Fotografi

Lucchina et al

Keparahan dari acne


komedo dinilai
berdasarakan skala 4
poin yang menggunakan
fotografi fluoresense

Tidak termasuk dada dan


punggung

Fotografi fluoresense

Phillips et al

Fotografi cahaya
terpolarisasi untuk
menilai keparahan
peradangan jerawat

Tidak termasuk dada dan


punggung

Fotografi cahaya
terpolarisasi

Allen and Smith

Metode foto numerik

Tidak termasuk dada dan

Fotografi

Kesimpulan
Penilaian tingkat keparahan acne vulgaris terus menjadi
tantangan bagi dermatologis. Sampai saat ini belum ada 1
jenis sistem yang dapat diterima secara universal. Namun
disarankan agar memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Akurat dan dapat dilakukan pengulangan
2. Dapat didokumentasikan untuk tujuan verifikasi dimasa
mendatang
3. Sederhana dan dapat dipakai oleh dokter praktisi
4. Tidak memakan waktu
5. Relatif mudah dan murah
6. Dapat merefleksikan kriteria subjektif, seperti faktor
psikososial

TERIMA KASIH

You might also like