Professional Documents
Culture Documents
1.
1)
Penis
2)
3)
vas deferens
uretra
kelenjar prostat
vesikula seminalis
Sperma (pembawa gen pria) dibuat di testis dan disimpan di dalam
Struktur luar
1)
a)
b)
mengelilingi
uretra.
Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku
dan tegak (mengalami ereksi).
c)
Glans
penis
(ujung
penis
yang
berbentuk
seperti
kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat
di
umung
glans
penis. Dasar
glans
penis
disebut
korona.
Skrotum
Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan
terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari
testis kanan. Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan
membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).
b.
Struktur dalam
1)
vas deferens
Vas
deferens
merupakan
saluran
yang
membawa
sperma
dari
Uretra
Uretra berfungsi 2 fungsi:
1)
Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung
kemih
2)
3)
4)
vesikula seminalis
Epididimis
Epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran sepanjang 6
meter. Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan enyediakan
ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.
c.
mekanisme
Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak
sehingga memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya penis ke dalam
vagina) Ereksi terjadi akibat interaksi yang rumit dari sitem saraf,
pembuluh darah, hormon dan psikis. Rangsang yang menyenangkan
menyebabkan
suatu
reaksi
di
otak,
yang
kemudian
mengirimkan
di
darah
sekitar
dari
vena
penis,
yang
akan
dalam
keadaan
normal
memperlambat
aliran
a.
1)
Mons pubis
Mons pubis atau mons veneris, adalah bantalan berisi lemak yang
terletak di permukaan interior simpisis pubis. Setelah pubertas kulit mons
pubis tertutup rambut ikal yang membentuk pola distribusi tertentu
(escutcheon). Umumnya pola distribusi rambut pubis berbeda antara pria
dan wanita. Pada wanita, distribusi berbentuk segitiga, dengan dasarnya
dibentuk oleh batas atas simpisis, dan sebagian tersebar kebawah
menutupi bagian luar labia mayora. Pada pria ,escutcheonnya tidak
berbaras tegas.
2)
Labiya mayora
Labiya mayora berupa dua lipatan bulat jaringan lemak yang ditutpi
kulit dan memanjang kebawah dan kebelakang dari mons pubis. Secara
empiriologis
labia
mayora
homolog
dengan
scrotum
pada
pria.
Labia minora
Dua buah lipatan jaringan yang pipih dan berwarna kemerahan akan
terlihar bila labiya mayora dibuka. Jaringan yang kedua sisinya menyatu
pada ujung atas vulva ini disebut labia minora atau nimve.
Setiap labium minus adalah lipatan jaringan yang tipis dan bila terbuka
terlihat lembab dan kemerahan, menyerupai selaput mukosa. Namun
demikian, jaringan ini ditutpi oleh epitel gepeng berlapis dengan banyak
tonjolan papilla. Terdapat volikel sbasea dan kadang-kadang terdapat
kelenjar keringat di labia minora. Bagian dalam lipatan labia, terdiri dari
jaringan ikat, dengan banak pembuluh darah dan serabut otot polos,
seperti biasa ditemukan pada jaringan yang erektil, jaringan ini mempilik
macam ujunga saraf dan sangat sensitive.
Jaringan labia minora menyatu dibagian superior, tempatnya masingmasing terpisah membentuk dua lamella, pasangan lamella sebelah
bawah menyatu membentuk frenulum klitoridis, sedangkan pasangan
sebelah atas menyatu membentuk prepusium klitoridis. Pada bagian
inferior, labia minora memanjang mendekati garis tengah sebagai
jaringan berlipat-lipat dan menyatu memebentuk fourchette yang terlihat
jelas pada wanita nulipara, namun pada multipara labia minora bergabung
dengan labia mayora.
4)
Klitoris
Klitoris homolog dengan penis. Klitoris terdiri dari glands, corpus, dan
dua buah krura. Glands terbentuk dari sel-sel berbentuk kumparan dan
pada korpus terdapat dua corpora cavernosa, yang pada dindingnya
terdapat otot polos. Krura yang bentuknya tipis dan panjang berawal di
permukaan inferior ramus iskiopubis dan menyatu tepat di bawah
pertengahan akus pubis membentuk korpus klitoris.
Panjang klitoris jarang melebihi 2 cm, bahkan dalam keadaan ereksi
sekalipun., dan posisinya sangat terlipat karena tarikan labia minora.
Akibatnya, ujung bebas klitoris menghadap ke bawah dan kedalam
menuju liang vagina. Pembuluh darah dari klitoris erektil terhubung
dengan bulbus vestikuli.
Klitoris merupakan organ erogenik yang paling utama pada wanita.
Pada labia mayora seperti pada labium minora dan klitoris, krantz
melaporkan bahwa terdapat jaringan ujung saraf yang bebas yang halus,
serabutnya berujung menebal seperti jarum pentul di dekat ujungujungnya.
5)
Vestibulum
Vestibulum adalah daerah berbentuk buah almond yang dibatasi labia
minora di sebelah lateral dan memanjang dari klitoris dari fourcette.
Vestibulum adalah jaringan fungional pada wanita dewasa yang berasal
dari sinus urogenital pada embrio. Pada bentuk dewasa terdapat 6 buah
lubang,: uretra, vagina, 2 duktus kelenjar bartholini, dan kadangkala
terdapat duktus dari kelenjar para uretral yang disebut duktus skane
beserta kelenjarnya.
Kelenjar bartholini merupakan sepasang struktur majemuk kecil dengan
diameter 0,5 sampai 1 cm. masing-msing letaknya dibawah vestibulum
pada kedua sisi liang vagina dan merupakan kelenjar vestibular mayor.
6)
Vagina
Vagina merupakan tubeular muskulormembranosa yang memanjang
dari vulva ke uterus, berada diantara kandung kemih di anterior dan
rectum di posterior.
Organ ini mempunyai banyak fungsi :
a)
sebagai sebagai saluran keluar dari uterus yang dilalui secret uterus
dan aliran menstruasi.
b)
c)
keadaan
normal,
dinding
anterior
dan
posterior
vagina
bersentuhan satu sama lain dengan hanya sedikit rongga pada bagian
latralnya. Vagina mampu mengalmai renggangan sangat besar, keadaan
yang nyata terlihat saat kelahiran anak.
Panjang vagina berfariasi, biasana panjang anterior dan posterior
masing-masing 6-8 cm, dan 7-10 cm. Pada wanita tidak hamil, vagina
dijaga
kelembabanya
oleh
sejumlah
kecil
secret
uterus.
Selama
kehamilan, terdapat secret uterus vagina yang sangat asam dalam jumlah
besar, yang bisasanya terdiri dari produk pengelupasan epitel dan bakteri
yang mempunyai lender kental. Spesies lactobacillus dapat dijumpai
disebagian besar wanita hamil dibandingkan wanita tidak hamil.
7)
Perineum
Jaringan utama yang menopang perineum adalah diafragma pelvis dan
urogenitale. Diafragma pelvis terdiri dari m levator ani dan m koksigeus
dibagian posterior serata selubung fasia dari otot-otot ini.
Diafragma urogenitale terletak disebelah luar diafragma pelvis, yaitu di
daerah segitiga antara tuberositas iskii dan simfisis pubis. Diafragma
urogenitale terdiri dari m perinealistranferalis profunda, m konstriktor
uretra, dan selubung fasia interna dan ekterna.
Yang amat penting karena dapat sobek atau terptong sekalipu pada
persalinan normal, adalah sfingter ani eksternus dan internus. Kerusakan
salah satu sfingter meningkatkan kemungkinan inkontinensia rekti setelah
persalinan pervaginam.
Suplai utama darah ke perineum adalah melalui arteri pudenda interna
meliputi arteri rektalis inferior dan arteri labialis posterior.
Persarafan perineum terutama melalui nervous pudendus dan cabangcabangnya. Nervous pudendus berasal dari persarafan bagian s2, s3, dan
s4 medula spinalis.
b.
1)
Uterus
a)
Letak anatomis
Uterus pada wanita tidak hamil terdapat pada rongga panggul anata
kandung kemih di anterior dan rectum di posterior. Hampir di seluruh
dinding posterior uterus ditutupi serosa, atau peritoneum, yang bagian
bawahnya membentuk batas anterior cavum rectoutrina atau kavum
douglasi.
b)
2)
Serviks uteri
Seviks merupakan bagian uterus yang mempunyai fungsi khusus yang
terletak dibawah ismus.Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis
(berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis.
Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen
dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu
portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar,
arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium
uteri
internum
(dalam,
arah
cavum).
Sebelum
melahirkan
Korpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada
ligamentum
latum
uteri
di
intraabdomen,
tengah
lapisan
muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah
serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan
endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh
sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus
intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di
atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi
selama pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar).
Ligamenta penyangga uterus, Ligamentum latum uteri, ligamentum
rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum
sacrouterina
propium,
ligamentum
infundibulopelvicum,
ligamentum
Tuba fallopii
Tuba falopii mempunyai panjang yang bervariasi dari 8-14 dilapisi oleh
membrane mukosa. Masing- masing tuba terbagi menjadi pars intersisial,
ismus, ampula dan infundibulum. Bagian intersisial tertanam di dalam
dinding otot uterus. Arah perjalananya kurang lebih miring ke atas dan
keluar dari rongga uterus. Ismus atau bagian sempit dari tuba falopii yang
menempel dengan uterus, sedikit demi sedikit makin melebar ke bagian
lateral, yaitu ampula. Tebal tuba bervarisi. Bagian tersempit dari ismus
mempunyai diameter 2-3 mm, dan bagian terlebar ampula antara 5-8
mm.
Tuba dilapisi oleh selapis sel torak, sebagain bersilia dan sebagian
lainya bersifat sekretorik.
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba
kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum
dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan :
I.
II.
III.
Serosa
muskular (longitudinal dan sirkular)
mukosa dengan epitel bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars
infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan
dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya .
Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba
pengendali transfer gamet.
Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat
yang
sering
terjadi
fertilisasi
adalah
daerah
ampula
Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).
5)
Ovarium
Ovarium merupakan organ yang berbentuk seperti buah almond,
berfungsi untuk perkembangan dan pelepasan ovum, serta sintesis dan
sekresi hormon-hormon steroid. Ukuran ovarium cukup bervariasi , selama
masa reproduksi, panjang ovarium 1,5- 5 cm, lebar 1,5-3 cm, dan ebal
0,6-1,5 cm. setelah monopouse ukuran ovarium menjadi sangat mengecil.
Normalnya, ovarium terletak pada rongga panggul dan bersandar pada
lekukan dangkal dinding lateral pelvis diantara pembuluh darah iliaka
ekterna dan interna yang
jaringan
ikat
mesovarium.
Vaskularisasi
dari
cabang
aorta
Siklus
Respon
Seksual:
Tahapan
Yang
Terjadi
Saat
Berhubungan Seksual
Siklus respon seksual adalah tahapan yang terjadi saat kita melakukan
kegiatan seksual. Secara ilmiah siklus respon seksual diartikan sebagai
Tahap 1: Gairah
Pada tahap ini, gairah seksual mulai terasa dan semakin lama akan
meningkat. Tahap gairah dapat berlangsung selama beberapa menit
hingga beberapa jam. Ciri-ciri umum tahap gairah antara lain:
Ketegangan otot meningkat.
Denyut jantung dan pernapasan lebih cepat.
Kulit memerah (bercak kemerahan muncul di dada dan punggung).
Puting menjadi mengeras atau tegak (wanita).
Aliran
darah
ke
alat
kelamin
meningkat,
mengakibatkan
pembengkakan klitoris wanita dan labia minora (bibir bagian dalam), dan
ereksi penis bagi pria.
Orgasme adalah klimaks dari siklus respon seksual. Ini adalah tahap
yang paling singkat dari siklus respon seksual, yang berlangsung hanya
beberapa detik. Ciri-ciri umum tahap orgasme antara lain:
Kontraksi otot meningkat.
Tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan berada pada tingkat
tertinggi, dengan asupan oksigen yang cepat.
pria,
kontraksi
ritmis
dari
otot-otot
di
pangkal
penis
Jaringan
erektil
masing
masing
krus
corpus
cavernosus
Komponen Perifer
Gairah seksual menyebabkan :
Peningkatan tekanan darah sistolik dan distolik ( kadang hanya bersifat
transien )
Flushing generalisata pada seluruh kulit
FASE PLATEAU
Bila gairah seksual sudah sempurna maka sampailah pada fase plateu
dimana pasangan dapat memperpanjang kenikmatan sanggama sebelum
sampai pada fase orgasme. Bila fase ini berkepanjangan maka sanggama
akan justru menyakitkan baik pada pria ataupun pada wanita.
ORGASME
Orgasme melibatkan perubahan pada genital, muskular dan sensoris
serta respon kardiovaskular dan pernafasan
Pria
Pertama kali terjadi kontraksi otot polos epidedimis vase deferen
vesika seminalis prostat dan ampula mendorong cairan prostat dan
vesika seminalis kedalam bulbus urethralis. Kemudian pria merasa bahwa
orgasme akan segera terjadi dan dalam beberapa detik kemudian akan
terjadi ejakulasi. Sfingter internal vesika urinaria tetap menutup namun
sfinter eternal akan relaksasi dam cairan semen akan masuk kedalam
urethra melalui kontraksi ritmis dari muskulus bulbospongiosus dan
ischiocavernosus.
Wanita
Beberapa detik setelah perasaan subjektif orgasme terjadi spasme otot
sekitar sepertiga bagian bawah vagina yang diikuti dengan kontraksi
ritmis sebanyak 5 8 kali. Pada saat itu juga dapat terjadi kontraksi
uterus.
Pada pria dan wanita
Terdapat kontraksi muskulus rectus abdominis, sfingter ani dan spasme
karpopedal.
FASE RESOLUSI
Hal hal yang terjadi Fase gairah Seksual secara berangsur angsur
mereda. Pada pria, ereksi penis secara bertahap berkurang dan kembali
ke ukuran semula. Pada wanita, bila tidak terjadi orgasme maka
ketegangan atau kongesti organ panggul memerlukan beberapa jam
untuk mereda dan terasa sangat tidak menyenangkan.
Pada pria dan wanita terdapat perasaan santai yang menyenangkan
namun dengan intensitas dan durasi pada pria dan wanita yang tidak
sama.
FASE REFRAKTER
Satu interval dimana stimulasi tidak menghasilkan respon. Pada pria
hal ini dapat berlangsung beberapa menit sampai beberapa jam
tergantung usia. Beberapa wanita tidak mengalami fase refrakter dan
sejumlah wanita dapat memperoleh orgasme yang multiple ( 14%)
SIKLUS RESPON SEKSUAL WANITA
1. Fase Eksitasi :
2. Fase Plateau :
Rangsangan
pendengaran,
seksual
penciuman,
yang
berupa
pengecapan
sentuhan,
serta
pengelihatan,
imaginasi
akan
3. Fase Orgasme
dan
terjadi
hilangnya
kendali
tonus
otot-otot
bergaris
4. Fase resolusi
ini
dimulai
dengan
stimulasi
fisik
atau
psikologi
yang
2. Fase Plateau
Testis membesar sebanyak 50% dan terjadi pula pembesaran prostat
dan penis.
Terjadi peningkatan aliran darah dalam kelenjar Bulbourehthralis
(
gl.Cowpers)
yang
menskresi
cairan
pre
ejakulasi
yang
dapat
mengandung sperma.
Terjadi peningkatan nadi, tekanan darah, frekuensi pernafasan dan
ketegangan otot.
3. Fase Orgasmik
Pada fase orgasme terjadi pelepasan ketegangan seksual dan fase ini
dapat berlangsung tanpa stimulasi fisik yang nyata. Terjadi kontraksi
ritmis vesika seminalis, vas deferen dan prostat.
4. Fase Resolusi
Pada fase resolusi ukuran genital dan penis berkurang dan menjadi
lemas. Testis kembali desensus. Tekanan darah, denyut nadi dan
pernafasan kembali ke normal
5. Fase Refrakter
Fase refrakter terjadi pada pria dan oleh karena itu bagi pria tidak
mungkin terjadi multiple orgasme seperti pada wanita. Pada fase ini,
stimulasi dalam bentuk apapun tidak dapat menyebabkan ejakulasi. Fase
ini berlangsung beberapa menit pada orang muda namun sampai bebera
jam atau hari pada orang yang lebih tua.
MASA REMAJA
Masa remaja ditandai dengan kapasitas gairah seksual yang tinggi dan
ingin mengetahui apakah dirinya memiliki daya tarik seksual terhadap
lawan jenisnya. Kebutuhan untuk memahami perilaku seksual ini memiliki
kepekaan emosinal yang amat tinggi. Pengalaman seksual yang tidak
memuaskan saat itu akan menyebabkan masalah kelak dikemudian hari.
Wanita muda pada usia belasan tahun memiliki resiko tinggi terjadinya
kehamilan yang tak dikehendaki ( unwanted pregnancy ) akibat tidak
memiliki pengetahuan mengenai cara pencegahan kehamilan.
PASANGAN SEKSUAL
Pada bulan bulan pertama suatu hubungan laki dan perempuan
ditandai dengan sering terjadinya aktivitas seksual namun pasangan
tersebut harus membina suatu komunikasi yang baik agar cepat
memahami bagaimana membina hubungan mereka agar satu sama lain
dapat mengerti perilaku seksual pasangannya. Bila hal itu tidak terjadi
maka akan terjadi gangguan pola hubungan seperti misalnya ejakulasi
dini atau pasangan pria akan melakukan aktivitas seksual yang tidak
biasa dan tak lazim.
PASCA PERSALINAN
Waktu yang diperlukan untuk kembalinya hasrat seksual pasca
persalinan sangat beragam dan pada seorang wanita dapat berlangsung
beberapa bulan sampai bertahun. Masalah umumnya berangkat dari rasa
sakit akibat episiotomi , depresi pasca persalinan namun seringkali hal ini
akibat rasa lelah dalam mengasuh bayinya.
USIA TUA
Hilangnya kemampuan ereksi bertambah dengan bertambahnya usia
atau akibat penyakit fisik. Pasangan sering tidak dapat menerima hal ini
dan
cenderung
untuk
mencari
pengobatan
guna
mengembalikan
vitalitasnya.
FUNGSI SEKSUAL
Perlu disadari bahwa sejumlah pasangan mempunyai pandangan yang
berbeda dengan pasangan yang lain, rentang normal dari suatu perilaku
seksual adalah sangat luas.
1. FUNGSI REPRODUKSI
Pada saat ini , umumnya satu keluarga menginginkan dua anak.
Pandangan ini tak jarang menyebabkan terbatasnya peranan hubungan
seksual dalam kehidupan mereka. Bagi pasangan dengan gangguan
kesuburan hal ini akan dapat menyebabkan gangguan dalam kehidupan
sesual mereka. Setelah memiliki jumlah anak yang dikehendaki, mereka
sulit untuk melakukan hubungan seksual hanya atas dasar rekreasi belaka
2. REKREASI
Hubungan seksual sering dikaitkan dengan satu kenikmatan belaka
sehingga sejumlah hal tabu seputar kenikmatan seksual menjadi lebih
bersifat satu khayalan dibanding kenyataan.
3. IKATAN PASANGAN
Menikmati
aktivitas
seksual
menurunkan
ketegangan
hubungan
4. JATIDIRI SEKSUALITAS
Seseorang
sering
memakai
aktivitas
seksual
untuk
meyakinkan
kemampuan seksualitas dirinya. Hal ini sering terlihat pada masa remaja,
namun tak jarang pola ini berlanjut terus atau berulang saat yang
bersangkutan menderita ketegangan emosional.
5. KEPERCAYAAN DIRI
Kepuasan seksual dapat memperbaiki rasa percaya diri seseorang dan
sebaliknya ketidak mampuan untuk memperoleh kepuasan seksual akan
dapat meruntuhkan rasa percaya diri. Seseorang yang sulit memperoleh
kepuasan seksual dalam pekerjaan akan cenderung untuk punya sifat
memaksa dan hal ini justru akan berakibat buruk dalam kinerja nya.
6. MENDAPATKAN KEKUATAN
Sejumlah orang melihat hubungan seksual sebagai satu cara untuk
memperlihatkan dominasi dan memiliki satu tujuan tertentu. Hal ini dapat
dilaksanakan pada aktivitas sanggama itu sendiri atau melalui kekuatan
lain yang dapat memungkinkan satu aktivitas seksual dapat berlangsung
atau justru tidak dapat berlangsung.
7. PELAMPIASAN PERASAAN
Pada beberapa orang, rasa marah tidak sesuai dengan gairah seksual,
namun pada sejumlah orang lain rasa marah dapat memperkuat gairah
seksual dan mereka menggunakan aktivitas seksual yang kasar dan tak
lazim
untuk
melampiaskan
rasa
marahnya.
Perkosaan
dan
9. PENGAMBILAN RESIKO
Resiko aktivitas seksual beragam mulai dari rasa takut ketahuan
sampai menderita infeksi HIV. Untuk sejumlah orang, unsur-unsur resiko
tersebut justru dapat menambah kenikmatan mereka.
10. MATERI
Prostitusi adalah bentuk yang jelas dari aktivitas seksual untuk
memperoleh keuntungan dan hal ini sering merupakan akibat dari
kemiskinan. Pernikahan, sampai masa ini masih sering dilandasi oleh
keinginan untuk memperoleh satu bentuk perlindungan dan bukan semata
mata ikatan emosional komitmen untuk hidup bersama.
Perkembangan seksualitas
Tahapan perkembangan ini disebut tahapan psikoseksual karena
memperesentasikan
suatu
kebutuhan(dan
pemuasan)
seksual
yang
baik
kepada
diri
sendiri,
dan
orang
lain.
Cinta
adalah
melalui
fungsi
pembuangan
isi
perut(anal)
dan
yang
berhubungan
dengan
toilet
training,
dimana
anak
orang
yang
sangat
menekankan
kepatuhan,
konformitas,
penting lain yang harus dipelajari anak adalah bahwa mereka memiliki
kekuatan, kemandirian, dan otonomi.
3) Tahap palis(3-5 tahun)
Pada fase ini anak laki-laki dan perempuan senang menyentuh
(mengeksploitasi) organ kelaminnya untuk memperoleh kesenangan
sambil melakukan fantasi-fantasi seksual. Anak laki-laki mengembangkan
fantasi
seksual
perempuan
dengan
ibunya
mengembangkan
disebut oedipus
fantasi
seksual
complex dan
dengan
anak
ayahnya
disebut electra complex. Jika konflik oedipal ini tak terpecahkan, anak lakilaki aka berkembang menjadi homoseksual atau heteroseksual sedangka
anak perempuan akan menjadi wanita genit penggoda pria atau lesbian..
Fase Phalic juga merupakan periode perkembangan hati nurani, dimana
anak belajar mengenai standar-standar moral. Selama fase ini anak perlu
belajar menerima perasaan seksualnya sebagai hal yang alamiah dan
belajar memandang tubuhnya sendiri secara sehat. Mereka membutuhkan
contoh yang memadai bagi identifikasi peran seksual, untuk mengetahui
apa yang benar dan salah, serta apa yang maskulin dan feminin, sehingga
mereka memperoleh perspektif yang benar tentang peran mereka sebagai
anak laki-laki atau anak perempuan.
4) Tahap laten(6-12 tahun)
Pada tahap ini anak laki-laki dan anak perempuan menekankan
semua isu-isu oedipal dan kehilangan minat seksualnya. Sebaliknya,
mereka mulai melibatkan dirinya ke dalam kelompok bermain yang terdiri
atas anak-anak lain dari jenis kelamin yang sama, baik kelompok yang
kelompok yang bersifat full male atau full female.Namun berkurangnya
perhatian pada masalah seksual itu bersifat laten dan masih akan terus
memberikan pengaruh pada tahap perkembangan kepribadian berikutnya.
5) Tahap genital(12 tahun keatas)
Fase genital dimulai pada usia 12 tahun, yaitu pada masa
remaja awal dan berlanjut terus sepanjang hidup. Pada fase ini energi
seksual anak mulai terarah kepada lawan jenis bukan lagi pada kepuasan
diri melalui masturbasi, dan anak mulai mengenal cinta kepada lawan
jenis.
Ketika memasuki masa pubertas anak-anak mulai tertarik satu sama lain
dengan lawan jenisnya dan menjadi manusia yang lebih matang. Mereka
saling mengembangkan afeksi (hubungan) dan minat-minat seksual,
cinta, dan bentuk-bentuk keterikatan yang lain.