You are on page 1of 69

KATALIS DALAM

INDUSTRI
Pokok Bahasan :
1. Katalis Homogen dan Heterogen
2. Prinsip dan Aplikasi

KATALIS
HOMOGEN

Rasyid Shiddiq Eka M


(13/347110/PA/15161)

Definisi
Katalis homogen adalah katalis yang memiliki atau bisa membentuk
satu fasa dengan reaktan dan pelarutnya

Rasyid Shiddiq Eka M | (13/347110/PA/15161)

Contoh Katalis Homogen:


Reaksi berkatalis homogen, fase gas
CO (g) + O2 (g) CO2 (g) katalis: NO (g)
CH3CHO (g) CH4 (g) + CO (g) katalis: uap I2
Reaksi berkatalis homogen, fase cair
C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6 | Katalis: asam
CH3COOC2H5 + H2O CH3COOH + C2H5OH | Katalis: asam

Rasyid Shiddiq Eka M | (13/347110/PA/15161)

Sifat-sifat Katalis Homogen:


Keunggulan:
Aktivitas dan selektivitasnya tinggi, tidak mudah teracuni oleh
keberadaan pengotor.
Mudah dioperasikan.
Mudah dimodifikasi.
Kekurangan:
Sulit dipisahkan dari campuran reaksi.
Kurang stabil pada suhu tinggi.
Rasyid Shiddiq Eka M | (13/347110/PA/15161)

MEKANISME
DAN CONTOH
REAKSI

Lea Afio Vidyasti


(13/347185/PA/15172)

Contoh Katalis Homogen


Katalis wujud gas dan pereaksi wujud gas
Katalis uap nitroso pada pembuatan gas SO3 dan gas SO2 dengan O2
2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g)
Katalis wujud cair dan pereaksi wujud cair
Katalis asam pada proses hidrolisa sukrosa
C12H22O11 (s) + H2O(l) C6H12O6(aq) +C6H12O6(aq)

Lea Afio Vidyasti | (13/347185/PA/15172)

Mekanisme Katalis Homogen


Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi
untuk membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi
membentuk produk akhir reaksi.
Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C
melambangkan katalisnya :
A + C AC

(1)

B + AC AB + C (2)

Lea Afio Vidyasti | (13/347185/PA/15172)

Meskipun katalis (C) bereaksi pada reaksi 1, namun selanjutnya


dihasilkan kembali pada reaksi ke 2, sehingga untuk reaksi
keseluruhannya menjadi :
A + B + C AB + C

Lea Afio Vidyasti | (13/347185/PA/15172)

Contoh
Reaksi fase gas
CO + 1/2 O2 CO2
Dengan adanya katalis NO2 maka prosesnya menjadi :
CO + NO2 CO2 + NO
NO + 1/2 O2 NO2
Sehingga dapat diperoleh kembali hasil

Lea Afio Vidyasti | (13/347185/PA/15172)

Kinetika Reaksi Berkatalis


Homogen

Lea Afio Vidyasti | (13/347185/PA/15172)

Homogen

Lea Afio Vidyasti | (13/347185/PA/15172)

KATALIS
HETEROGEN

Novira Jayanti Puteri


13/347129/PA/15162

Pengertian
Katalis heterogen merupakan katalis yang ada dalam fase berbeda dengan
pereaksi dalam reaksi yang dikatalisisnya
Pada umumnya, katalis heterogen dibuat dari unsur-unsur logam transisi
sebab memiliki sifat pengadsorpsi gas yang baik

Novira Jayanti Puteri | (13/347129/PA/15162)

Penggunaan katalis heterogen biasanya pada suhu dan tekanan tinggi


Umumnya katalis heterogen berupa zat padat yang terdiri dari logam
atau oksida logam
Tidak bersifat korosif
Mudah dipisahkan dari produk dengan cara filtrasi
Dapat digunakan berulang kali dalam jangka waktu yang lama
Meningkatkan kemurnian hasil karena reaksi samping dapat
dieliminasi
Novira Jayanti Puteri | (13/347129/PA/15162)

MEKANISME
DAN CONTOH
REAKSI

Rana Surya Ningtyas


(13/347362/PA/15203)

Mekanisme Katalis Heterogen


1.

Difusi molekul-molekul pereaksi menuju permukaan

2.

Adsorpsi molekul-molekul pereaksi pada permukaan

3.

Reaksi pada permukaan

4.

Desorpsi hasil dari permukaan

5.

Difusi hasil dari permukaan menuju badan sistem

Rana Surya Ningtyas | (13/347362/PA/15203)

Contoh Reaksi Katalis


Heterogen
C2H4(g) + H2(g) C2H6(g) menggunakan katalis Cu-Zn

Rana Surya Ningtyas | (13/347362/PA/15203)

KELEBIHAN
DAN
KEKURANGAN

Della Damayanti
(13/347162/PA/15168)

Katalis Homogen
KELEBIHAN
Aktivitas dan
selektivitasnya tinggi
Tidak mudah teracuni oleh
keberadaan pengotor

KEKURANGAN
Sulit dipisahkan dari
campuran reaksi
Kurang stabil pada suhu
tinggi

Mudah dioperasikan
Mudah dimodifikasi
Mudah untuk dipelajari
Della Damayanti | (13/347162/PA/15168)

Katalis Heterogen
KELEBIHAN
Mudah dipisahkan dari
campuran reaksi
Tahan dan relatif stabil terhadap
suhu yang relatif tinggi

KEKURANGAN
Diaktivasi terlebih
dahulusebelumdigunakan

Dapat digunakan berulang kali


dalam jangka waktu lama
Meningkatkan kemurnian hasil
karena reaksi samping dapat
dieliminas
Tidak korosif

Della Damayanti | (13/347162/PA/15168)

Prinsip Kerja
Katalis

Kurnia Anisa Agustin


(13/347138/PA/15163)

Katalis dapat mempercepat reaksi dengan cara


menurunkan Energi Aktivasi reaksi.

Energi aktivasi reaksi


merupakan banyaknya
energi minimum yang
dibutuhkan oleh reaksi
agarreaksi dapat
berlangsung.
Hubungan antara energy of
reacting particles versus
reaction path untuk kasus
reaksi eksotermik

Kurnia Anisa Agustin | (13/347138/PA/15163)

Prinsip Kerja Katalis


Katalis tetap ikut dalam jalannya reaksi, tetapi pada
kondisi akhir, katalis akan keluar lagi namun dalam
konteks tertentu tidak dalam bentuk dan jumlah yang
sama.
Katalis hanya mempercepat reaksi yang secara aspek
termodinamika dimungkinkan terjadi.

Kurnia Anisa Agustin | (13/347138/PA/15163)

DEAKTIVASI
KATALIS
DALAM
INDUSTRI

PENGERTIAN
DEAKTIVASI

Niken Hastuti
(13/347246/PA/15182)

Deaktivasi katalis merupakan penurunan aktivitas dan


selektivitas katalis selama pemakaian katalis tersebut.
Penurunan aktivitas dan selektivitas katalis yang terjadi secara
terus-menerus pada waktu tertentu akan menyebabkan katalis
tidak dapat digunakan lagi untuk mengkatalisis reaksi atau
dengan kata lain, katalis tersebut telah mati. Semakin besar
proses deaktivasi yang terjadi, semakin pendek umur suatu
katalis.

Secara umum, penyebab terjadinya Deaktivasi katalis yaitu


karena Peracunan, Pencemaran/pengerakan, dan sintering.
Niken Hastuti | (13/347246/PA/15182)

PENYEBAB
DEAKTIVASI

Fouling (Pengerakan)
Pengerakan terjadi jika ada zat-zat dalam reaktor terdeposit di atas
permukaan katalis dan menutup pori-pori (atau active sites) katalis
secara fisik
Reaksi molekul organik pada padatan katalis selalu diikuti dengan
pembentukan produk sekunder dengan massa molekul yang relatif
tinggi yang terdeposisi pada permukaan katalis. Senyawa tersebut
dikenal sebagai kokas yang akan membloking akses menuju situs
aktif sehingga akan menyebabkan deaktivasi

Ahmad Fauzan | (12/334775/PA/15005)

Karbon (coke/kokas) merupakan bentuk kerak yang paling


umum, dan proses pembentukannya dinamakan coking.
Misalnya, pembentukan coke (C) pada reaksi perengkahan
hidrokarbon dengan katalis silika-alumina:
C10H22 C5H12 + C4H10 + C(s)

Ahmad Fauzan | (12/334775/PA/15005)

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimasi coking:


Mengoperasikan reaktor dengan waktu tinggal yang singkat
Menambahkan hidrogen ke dalam aliran
mengkonversi karbon (fase gas) menjadi metana

proses,

untuk

Meminimasi suhu upstream dari unggun (bed) katalis, karena


karbon (fase gas) kurang mudah terbentuk pada suhu rendah.

Ahmad Fauzan | (12/334775/PA/15005)

Poisoning
Peracunan katalis terjadi karena terdapat beberapa unsur tertentu
dalam senyawa yang diumpankan ke dalam reaktor yang teradsorpsi
dengan mudah secara kimia ke permukaan katalis sehingga
menutupi situs aktif katalis dalam melakukan fungsinya. Senyawa
racun katalis ini teradsorpsi pada katalis secara lebih kuat
dibandingkan dengan reaktan sehingga aktivitas katalis menjadi
terganggu

Nindy Flawerina Mandasari | (12/334838/PA/15035)

Ada 3 jenis utama racun, yaitu:


1. Molekul-molekul dengan heteroatom yang reaktif (misal: sulfur)
2. Molekul-molekul dengan ikatan kompleks antar atom (misal:
hidrokarbon tak jenuh)
3. Senyawa-senyawa logam atau ion-ion logam (misal: Hg, Pd, Bi, Sn,
Cu, Fe)

Nindy Flawerina Mandasari | (12/334838/PA/15035)

Peracunan pada Katalis Logam


Katalis logam yang mudah teracuni adalah logam golongan VIII dan
IB (Cu, Ag, Au)
Racun yang sangat efektif dalam proses deaktivasi katalis logam
adalah:
1.

Molekul yang mengandung unsur-unsur golongan VB dan VIB seperti N,


P, As, Sb dan O, S, Se, Te

2.

Senyawa logam berat Logam berat yaitu merkuri, timbale, bismuth,


timah, cadmium, dam tembaga dapat mengurangi aktivitas katalis

3.

Molekul yang memiliki ikatan rangkap seperti CO, senyawa cyanogens


dan molekul organik yang teradsorpsi kuat
Nindy Flawerina Mandasari | (12/334838/PA/15035)

Peracunan pada Katalis non


Logam
Penelitian yang banyak dilakukan tentang peracunan katalis non
logan adalah pada katalis perengkahan. Biasanya katalis tersebut
berupa oksida asam yang berperan dalam proses isomerisasi,
perengkahan, serta reaksi yang melibatkan ikatan rangkap.
Kebanyakan katalis perengkahan adalah alumina, silika, silikaalumina. Senyawa yang mengandung nitrogen merupakan racun
untuk katalis tersebut

Nindy Flawerina Mandasari | (12/334838/PA/15035)

Dalam reaksi hidrogenasi metil ester asam lemak menggunakan


katalis CuCrO4 terdapat 2 tipe racun katalis yaitu racun katalis yang
menurunkan aktivitas sementara dan racun yang menurunkan
aktivitas secara permanen. Contoh racun katalis yang dapat
menurunkan aktivitas sementara adalah air, sabun, asam lemak,
gliserin, dan gliserida. Sedangkan zat yang dapat menurunkan
aktivitas katalis secara permanen contohnya adalah senyawa yang
mengandung halogen, sulfur, dan fosfor (Thakur et al., 1999)

Nindy Flawerina Mandasari | (12/334838/PA/15035)

Proses Sintering
Merupakan proses deaktivasi termal, yaitu proses fisik yang berkaitan
dengan :
Hilangnya area material pengembang atau basa oksida
Hilangnya penyebaran kristal logam pada katalis logam pengemban
Penurunan komponen logam dalam katalis

Gianina Amanda | (12/334828/PA/15027)

Berdasarkan tipe katalis yang digunakan, proses sintering dapat


dibedakan menjadi dua :
Katalis merupakan material tipe pengemban dengan daerah suhu
operasional normal sampai tinggi, misal SiO2 dan Al2O3
Katalis dengan bahan aktif berupa logam yang diembankan pada
pengemban oksida dengan daerah suhu operasional tinggi, misal
logam Pt yang diembankan pada silika atau alumina

Gianina Amanda | (12/334828/PA/15027)

Mekanisme proses sintering :


Penguapan kondensasi
Difusi volume
Difusi permukaan
Difusi butiran di daerah batas antar butiran

Gianina Amanda | (12/334828/PA/15027)

Proses Sintering

Gianina Amanda | (12/334828/PA/15027)

REGENERASI
KATALIS
DALAM
INDSUTRI

Pratiwidianti V.
(13/347240/PA/15178)

Tujuan dari regenerasi katalis ialah mengembalikan katalis ke


keadaan semula untuk kembali memperoleh kinerja yang tinggi
denggan menghilangkan deaktivatornya.

Pratiwidianti V. | (13/347240/PA/15178)

Kemampuan untuk meregenerasi katalis tergantung pada kapasitas


katalis tersebut untuk diaktivasi kembali.
Deaktivasi yang disebabkan oleh peracunan (poisoning) dan sintering
secara irreversibel biasanya tidak berhasil diregenerasi .
Beberapa racun dapat dibersihkan dengan cara pemanasan kimia
atau oksidasi tetapi yang lainnya tidak dapat dibersihkan tanpa
merusak katalis.
Dari beberapa penyebab deaktivasi, hanya deaktivasi akibat pengotor
(fouling) karena pembentukan karbon dan coke saja yang mudah
diregenerasi
Pratiwidianti V. | (13/347240/PA/15178)

Proses Regenerasi
Untuk katalis yang teracuni oleh sulfur, ikatan logam-sulfur biasanya
diputuskan dengan menambahkan steam. Contohnya, pada katalis
logam nikel:
Ni-S + H2O NiO + H2S (i)
H2S + 2 H2O SO2 + 3 H2 (ii)
Catatan:
Kesetimbangan reaksi (ii) yang menggeser H2S dicapai pada suhu
yang sangat tinggi (>700 C). Artinya, sintering katalis menjadi
persoalan (karena suhu sintering Ni 500 C). Selain itu, SO 2
biasanya merupakan racun untuk beberapa katalis.
Pratiwidianti V. | (13/347240/PA/15178)

Proses regenerasi yang berlangsung lambat dapat disebabkan oleh


meningkatnya batasan termodinamika atau tahanan difusi akibat
menutupnya pori-pori katalis. Peningkatan tahanan difusi ini akan
menurunkan effectiveness factor katalis.
Pengontakan katalis dengan aliran gas bersuhu tinggi untuk jangka
waktu lama dapat memicu terjadinya sintering dan hilangnya
aktivitas katalis secara ireversibel

Pratiwidianti V. | (13/347240/PA/15178)

Regernerasi katalis yang terdeaktivasi oleh coke biasanya dilakukan


dengan proses gasifikasi menggunakan oksigen, steam, hidrogen
atau karbon dioksida :
C + O2 CO2

(iii)

C + H2O CO + H2

(iv)

C + 2H2 CH4

(v)

C + CO2 2CO

(vi)

Pratiwidianti V. | (13/347240/PA/15178)

Reaksi III berlangsung sangat eksotermik sehingga dapat


menghasilkan suhu lokal yang tinggi di dalam katalis. Oleh karena
itu suhu harus benar-benar dikontrol untuk mencegah terjadinya
sintering

Pratiwidianti V. | (13/347240/PA/15178)

APLIKASI
KATALIS
HOMOGEN
DALAM
INDUSTRI

Contoh Aplikasi Katalis


Homogen Dalam Industri
Katalis Homogen jarang digunakan dalam Industri

Pembuatan Fenol

Produksi Fenol
Pembuatan fenol biasanya melalui proses cumene. Terdapat tiga tahap :
1. Produksi cumene
2. Konversi cumene menjadi cumene hydroperoxide
3. Dekomposisi cumene hydroperoxide

Foto udara pabrik pembuatan fenol dan propanone dari cumene

1. Pembuatan cumene
Cumene/isopropylbenzene

Reaksi Friedel-Craft

2. Konversi cumene menjadi cumene hydroperoxide

Unit proses oksidasi cumene menjadi cumene


hydroperoxide

3. Dekomposisi cumene hydroperoxide

Unit destilasi untuk memisahkan fenol dan propanone

Aplikasi Katalis Homogen Dalam


Industri
Biasanya katalis homogen jarang di jumpai pada percobaanpercobaan di laboratorium kimia kimia atau biasanya hanya dijumpai
pada industri-industri tertentu saja,misalnya industry besar seperti
industry obat-obatan atau industry kosmetik dan industry makanan.
Selain itu,beberapa industri petrokimia seperti produksi asam
asetat,alkilasi olefin,dan hidroformilasi juga menggunakan sistem
katalisis homogen.

Yosy Purnamasari | (12/331171/PA/14475)

Katalis homgen yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari


ialah katalis basa dan katalis asam.Banyak reaksi organic yang
bersangkutan yang dengan salah satu katalis tersebut,.Katalis asam
bronsted merupakan transfer ion hydrogen dari substrat ke basa
X + HA HX+ + A-

Kemudian HX+ bereaksi

Yosy Purnamasari | (12/331171/PA/14475)

Yang merupakan proses primer dalam pelarutan ester , tantomerisasi


ketonel, dan inversi sukrosa. Katalis basa bronsted merupakan
transfer ion hydrogen dari substrat ke basa :
XH + B X- + BH+

Kemudian X- bereaksi

Ini merupakan tahap primer dalam isomerasi dan halogenasi


senyawa organic, dan dalam reaksi claisen dan adol.

Yosy Purnamasari | (12/331171/PA/14475)

CONTOH
APLIKASI
KATALIS
HETEROGEN

PENGGUNAAN KATALIS
Ni/ZEOLIT PADA REAKSI
HIDROGENASI KATALITIK 1OKTADEKENA

Tujuan
Senyawa 1-oktadekena merupakan senyawa rantai panjang yang
memiliki ikatan rangkap di ujung, maka melalui reaksi hidrogenasi
senyawa tersebut diharapkan terjadi reaksi adisi atau pembukaan ikatan
rangkap diujung dan dilanjutkan dengan pemutusan ikatan rantai
panjang menjadi ikatan rantai pendek yang diharapkan masuk dalam
rentang komponen senyawa gasoline (C6 C11).

Ni

Hidrogena
si

Zeolit

Perengkah
an

Ni/Zeolit

Indrawanti Mandarukmi/15191

Reaksi Hidrogenasi
Penggunaan katalis logam didasarkan pada ketersediaan situs asam
Lewis, dimana situs tersebut merupakan bagian penting yang
mampu mengadsorpsi umpan pada permukaan katalis logam.

Reaksi Perengkahan
Penggunaan zeolit sebagai pengemban logam aktif didasarkan
pada kerangka yang dimilikinya dan keberadaan situs Bronsted.
Pada umumnya penggunan zeolit sebagai katalis untuk
mengarahkan terjadinya reaksi perengkahan (cracking).

Kusuma Putri Suwondo | (13/3470305/PA/15189)

Kusuma Putri Suwondo | (13/3470305/PA/15189)

Kesimpulan
Katalis homogen adalah katalis yang memiliki atau bisa membentuk
satu fasa dengan reaktan dan pelarutnya. Keunggulannya yaitu
aktivitas dan selektivitasnya tinggi, tidak mudah teracuni oleh
keberadaan pengotor, mudah dioperasikan, dan mudah dimodifikasi.
Namun kurang stabil pada suhu tinggi.

Shal Ginzanuswara/15199

Katalis heterogen merupakan katalis yang ada dalam fase berbeda


dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisisnya. Pada umumnya,
katalis heterogen dibuat dari unsur-unsur logam transisi sebab
memiliki sifat pengadsorpsi gas yang baik. Penggunaan katalis
heterogen biasanya pada suhu dan tekanan tinggi, tidak bersifat
korosif, dan dapat digunakan berulang kali dalam jangka waktu yang
lama.

Prinsip kerja katalis yaitu, katalis tetap ikut dalam jalannya reaksi,
tetapi pada kondisi akhir, katalis akan keluar lagi namun dalam
konteks tertentu tidak dalam bentuk dan jumlah yang sama.
Selain itu, suatu katalis mampu mengalami deaktivator, kemuadian
untuk mengatasinya, diperlukan suatu regenerasi, dimana tujuan
dari regenerasi katalis ialah mengembalikan katalis ke keadaan
semula untuk kembali memperoleh kinerja yang tinggi dengan
menghilangkan deaktivatornya.

You might also like