You are on page 1of 4

GEODIPA (Geodesi Pecinta Alam) 5/8/2010

SURVIVAL SURVIVAL berasal dari kata ‘survive’


ADITYA YAN - CINO yang berarti mampu mempertahankan
( GCB-VI/132) diri dari keadaan tertentu. Survival
biasanya terjadi karena adanya
keadaan darurat, contoh konkrit dalam
GEODIPA ( Geodesi Pecinta Alam )
kepecintaalaman misalnya tersesat.
Jurusan Teknik Geodesi UGM
Jl.Grafika No.2 Kampus Teknik UGM Yogyakarta

Dalam survival ada 2 faktor :


 Faktor yang tidak diketahui : sangat
 Faktor yang diketahui : tubuh di atur banyak sekali. Seperti cuaca, iklim, alam,
dan dikendalikan oleh otak dan syaraf. dll.
Tubuh diberi makan, minum, dilindungi
pakaian, bergerak dan mempunyai
tenaga yang terbatas. Tenaga dan otak
berhubungan dengan kemampuan
mengetahui bahaya/ancaman, dan
pengatahuan untuk mempertahankan
diri dari ancaman tersebut.

Komponen paling utama dalam


SURVIVAL  Bertahan Hidup  survival adalah “psikologi”. Yaitu sikap
Nasib seseorang ditentukan oleh mental berupa hati yang kuat untuk
dirinya sendiri bertahan hidup, mengutamakan akal
sehat, berpikir jernih dan optimis.

ADITYA YAN - CINO (GCB-VI/132) 1


GEODIPA (Geodesi Pecinta Alam) 5/8/2010

Langkah-langkah jika anda atau kelompok anda


tersesat : Kebutuhan dasar survival :

•Mengkoordinasi anggota  AIR


•Melakukan pertolongan pertama Air merupakan komponen penting dalam
•Melihat kemampuan anggota tubuh. Tanpa makan manusia dapat hidup
•Mengadakan orientasi medan kira-kira 20-30 hari, tetapi tanpa air manusia
•Mengadakan penjatahan makanan (jika ada) hanya dapat bertahan hidup kira-kira 3-5
•Membuat rencana dan pembagian tugas hari.
•Tetap berusaha menyambung komunikasi Syarat air pada umumnya : tidak berasa,
dengan dunia luar tidak berwarna, tidak berbau.
•Membuat jejak, perhatian dan tanda-tanda Sumber : mata air, sungai, air hujan,
untuk mendapatkan bantuan. embun, tumbuhan, air galian tanah.

MAKANAN
Makan digunakan untuk mengisi tenaga. • Variasikan makanan untuk menghindari
Sumber makanan : akumulasi zat-zat yang mungkin buruk
 Tumbuhan bagi tubuh.
Hal yang harus diperhatikan : • Kalau ragu jangan dimakan.
• Hindari tumbuhan yang berwarna  Hewan
mencolok Hampir semua jenis unggas dan ikan
• Hindari tumbuhan bergetah putih kecuali dapat dimakan. Begitu juga untuk mamalia,
yang sudah dikenal aman dimakan misalnya dan reptilia. Kendala utamanya adalah cara
sawo. untuk mendapatkanya harus menggunakan
• Mencicipi sedikit / mengoleskan ke kulit, jebakan (trap).
tumbuhan yang berbahaya biasanya
menimbulkan efek gatal, merah dan panas.

TEMPAT TINGGAL Syarat mendirikan bivak :


Tempat tinggal dalam survival dapat
berupa shelter atau bivak yang merupakan •Bukan tempat persembunyian binatang
tempat perlindungan sementara yang dapat •Hindari daerah aliran air
memberikan kenyamanan dan melindungi •Tidak tergenang bila hujan
diri dari panas, dingin, hujan dan angin. •Bukan lintasan jalur binatang
Shelter dapat berupa gua (bukan tempat •Tidak berada bi bawah pohon yang lapuk
persembunyian binatang dan tidak ada gas •Bahan yang kuat tetapi tidak merusak alam
beracun), celah batu besar, lubang pohon •Dekat dengan sumber air
tumbang, atau buatan sendiri dari ponco / •Terlindung langsung dari angin
dedaunan.

ADITYA YAN - CINO (GCB-VI/132) 2


GEODIPA (Geodesi Pecinta Alam) 5/8/2010

 API SURVIVAL KIT


Api digunakan meningkatkan semangat
psikologis, penerangan, memasak, Survival kit adalah perlengkapan yang
menghangatkan tubuh, membuat tanda, dan harus dibawa dalam survival. Seperti alat
juga merokok. pancing, pisau, tali, cermin/lup, peluit,
Cara membuat api yaitu dengan korek, korek, jarum/peniti, dan obat-obatan.
kayu yang digesek, benturan logam/batu,
atau dengan suryakanta (lup) atau cermin
dengan bantuan bahan yang mudah terbakar
seperti kapas, kawul yang terdapat pada
dasar kelapa dan daun aren.

Mengatasi gangguan binatang : • Lebah


Jika tersengat lebah, oleskan air bawang
• Nyamuk. merah pada luka berkali-kali, tempelkan
Mengusir nyamuk dengan obat nyamuk tanah basah atau liat pada luka, jangan
bakar atau oles, membuat asap. Jika tergigit dipijit-pijit, tempelkan pecahan genting
nyamuk gosokan sedikit garam pada luka panas pada luka.
bekas gigitan nyamuk. • Lintah
• Laron Jika digigit lintah, teteskan air tembakau,
Mengusir laron yang terlalu banyak dengan air garam, sari jeruk mentah, atau taburkan
cara memasang cabe yang digantung. abu rokok pada lintahnya.

•Ular
• Semut Pertolongan jika tergigit ular berbisa :
Oleskan obat gosok pada luka bekas gigitan oSegera baringkan penderita, letakan bagian
semut. Letakan cabe merah atau sobekan yang tergigit lebih rendah dari jantung
daun sirih pada jalan semut. oUsahakan penderita tetap tenang, jangan
• Kalajengking dan lipan membuat gerakan karena dapat mempercepat
Jika tergigit, pijatlah daerah sekitar luka peredaran darah dan racun ular
sampai racun keluar. Ikatlah tubuh di sebelah oKenakan torniket kira-kira pada jarak 10 cm di
pangkal yang digigit. Tempelkan asam yang sebelah atas luka untuk mencegah aliran darah
dilumatkan di atas luka. Bubukan serbuk lada yang tercemar menuju ke jantung. Kendurkan
dan minyak goreng pada luka bekas gigitan. torniket setiap setengah jam selama setengah
Taburkan garam di sekeliling bivak untuk menit untuk mencegah terjadinya kelumpuhan
pencegahan. jaringan

ADITYA YAN - CINO (GCB-VI/132) 3


GEODIPA (Geodesi Pecinta Alam) 5/8/2010

oTerhadap luka dapat dilakukan dengan


membuat irisan pada luka sedalam 0,5 cm Survival adalah berusaha
sedalam 1,5 cm. Biarkan darah yang mempertahankan hidup di alam bebas
tercampur bisa mengalir lewat luka tersebut, dari hambatan alam sebelum
atau hisap dengan mulut (syaraf mulut
mendapatkan pertolongan. Survival
penghisap tidak boleh luka dan tidak boleh
ada gigi berlubang)
terjadi karena adanya kondisi darurat yang
oSebaiknya penderita diberi obat penenang sulit diprediksi/diperkirakan seperti
dan penghilang rasa sakit disebabkan oleh alam, kecelakaan,
oSesegera mungkin mencari pertolongan lebih gangguan satwa atau kondisi lainya.
lanjut

Persiapan dan perencanaan kegiatan S : Sadar dalam keadaan gawat darurat


adalah salah satu langkah untuk U : Usahakan tetap tenang dan tabah
mengantisipasi kondisi darurat yang R : Rasa takut dan putus asa dihilangkan
mungkin terjadi di lapangan. Hal ini V : Variasi alam dapat dimanfaatkan
I : Improvisasi, ingin tetap hidup & selamat
termasuk peralatan/perlengkapan dan
V : Vitalitas ditingkatkan
pengetahuan dasar mengenai survival. A : Asal mengerti, berlatih dan paham
Namun hal yang paling menentukan L : Lancar, sluman, slumun, slamet
adalah faktor diri sendiri.

TERIMA KASIH

ADITYA YAN - CINO (GCB-VI/132) 4

You might also like