Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Kota Malang merupakan salah satu kota yang dipengaruhi oleh masa kolonial.
Bangunan-bangunan peninggalan kolonial Belanda merupakan bangunan bersejarah yang
patut untuk dilindungi dan dimanfaatkan secara arif sebagai salah satu wujud keragaman
arsitektur kota. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendukung pelestarian dan
pemanfaatan bangunan cagar budaya sebagai potensi wilayah yaitu dengan menerapkan
teknik Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Penelitian ini dilakukan di
Kota Malang dengan penentuan Kawasan Bangunan Cagar Budaya berdasarkan studi literatur
dan observasi lapangan. Potensi bangunan cagar budaya di Kota Malang berada di Kawasan
Tugu, Kawasan Ijen dan Kawasan Alun-alun Merdeka.
Kata Kunci: bangunan cagar budaya, potensi wilayah, sistem informasi geografis
Pendahuluan
Budaya tidak dapat terlepas dari
kehidupan
bermasyarakat,
selain
itu
mengalami
pertumbuhan
dan
Bangunan
budaya
ekonomi,
budaya
sehingga
halnya
tidak
dan
arsitektur kotanya.
ini
yang
kota-kota
menunjukkan
berbeda,
di
Indonesia
politik
fungsi
dan
lingkungan
perkembangan
diperkotaan,
tersebut
melestarikan
Pawitro
perkembangan
pedalaman
yang
karesidenan
Pasuruan
sebagai
berada
gemeente
di
dan
bawah
ditetapkan
(kotamadya)
menunjukkan
bahwa
tempat-tempat
(2015)
bersejarah.
menyatakan,
kota,
dalam
Dengan
akan
terlihat
bangunan cagar
pada
tersebut
ilmu
berdampak
perkembangan
pada
Kota
kelanjutan
Malang
yang
oleh
Herman
teknologi
Salah
satu
cara
yang
dapat
Thomas
perencaan
kota.
Malang
Perencanaan
Ir.
dan
pengetahuan
pengembangan
perluasan
Kota
Bangunan-bangunan
peninggalan
di
Kota
Malang
informasi
lokasi,
peninggalan
kolinial
Belanda
seperti
dapat
memberikan
persebaran
dan
mempermudah
segala
kegiatan
yang
pembentukan
diperkenalkan
konsep
dalam
baru
budaya;
(6)
landskap
yang
Undang-Undang
Tata
Ruang
Wilayah
Kota
lingkungan
cagar
bangunan
cagar
budaya
dan
budaya
yang
lingkungan
Candi
Badut,
lingkungan
Candi
Tidar,
Tlogomas,
Polowijen.
ruang
geografis
dan
lingkungan
Kereta
Api,
Bank
Indonesia,
Metode
untuk
analisis
diperoleh
sebagai
satu
potensi
sarana
wilayah
menentukan
melalui
survei
kawasan
lapangan,
Sehingga
untuk dikembangkan.
Salah
pelestarian.
dalam
satu
cara
yang
dapat
digunakan
untuk
mendukung
perkembangan
Penerapannya
dapat
digunakan adalah:
-
berupa
Laptop
GPS
Kamera Digital
Proses
dapat
berupa
informasi
mengenai
pemetaaan
kawasan
bangunan
cagar
Mulai
Google Earth
Imagery Digital
Globe
Studi Pustaka
Nama-nama
Bangunan Cagar
Budaya
Georeferenc
e
Interpretasi visual
penggunaan lahan
Ground
check
Peta Tentatif
Peta Penggunaan
Lahan
berdekatan
sehingga
menjadi
suatu
pada
literatur
menggunakan
yang
digunakan
penilaian
berdasarkan
6
Kawasan
Kawasan Tugu
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
Kawasan Ijen
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
1.
1.
Jalan Semeru
Jalan Kahuripan
Malang
dan
menjadi
pusat
datang
ke
Kota
Malang
tersebut
ditunjukkan
Balaikota
dan
dengan
di
baru,
HBS/AMS,
militer,
Kota
Malang.
beberapa
adanya
Sehingga
sekolah
memiliki
Hotel
Splendid
rumah
rumah
Inn,
tinggal
gubernur,
Sekolah
panglima
dan
pusat
merupakan
2012).
Kota
entrance
Malang
kawasan
2012).
Baru
disebut
yang
main
merupakan
mewah
Adanya
dari
kawasan
bentukan
peninggalan
bangunan
perumahan
di
dengan
kombinasi
sepanjang
jalan
Ijen
keuskupan
dan
Empire
bangunannya
Style
yang
simetris,
karakterstik
tembok
utama.
Katedral
Ijen
ini
tebal,
Kawasan
Alun-alun
Merdeka
oleh
Kawasan
Ijen
diduga
mempunyai
bangunan-bangunan
pohon
angsana
peninggalan
berupa
(Pterocarpus
tahun
menunjukan
berawal
bahwa
Ruang Terbuka
tidak
Hijau
tersedianya
(RTH)
sesuai
1882
dan
dari
merupakan
pemerintahan
bagian
Gubernur
sistem
pembagian
Belanda
(Indonesia)
beberapa
kabupaten
alun-alun
berhadapan
dkk, 2012).
kota
daerah
dibagi
dan
kabupaten
dengan
di
Hindia
menjadi
karesidenan,
di
kediaman
Jawa
asisten
10
11
12
13
Bangunan Kembar
(Jalan Semeru)
Kiri Jalan
Bangunan Kembar
(Jalan Semeru)
Kanan Jalan
SMPK Frateran
Keberadaan
Kayutangan
oleh
berdekatan
berlangsungnya
aktifitas
kegiatan
bangunan
pemerintah
masyarakat
kota,
Jalan
Belanda,
beragam
termasuk
yang
dikhususkan
bagi
masyarakat
pribumi
menguatkan
upaya
dilengkapi
2015).
dengan
bangunan-bangunan
Apabila
ini
semakin
dominasi
dilakukan
yang
pemetaan
14
Cagar
kota
menunjukkan
bahwa
beberapa
bangunan
di
kawasan
bangunan
kolonial
Kesimpulan
Kawasan Bangunan Cagar Budaya
di Kota Malang meliputi Kawasan Tugu,
Kawasan Ijen dan Kawasan Alun-alun
Merdeka. Selain itu beberapa jalan di Kota
Malang juga terdapat kompleks bangunan
bersejarah peninggalan kolonial Belanda.
Sepanjang jalan tersebut saat ini masih
difungsikan sebagai fasilitas publik seperti
bank, pertokoan, Kantor PLN dan lain
sebagainya. Beberapa jalan tersebut ialah
Jalan Basuki Rahmat, Jalan Semeru dan
Jalan
Kahuripan.
Kawasan
Bangunan
Budaya
bukan
hanya
sebagai
Daftar Rujukan
Almadani, M. Ridha dan Ivan
Gunawan.2013.Identifikasi
Bangunan Cagar Budaya Bangunan
Kuning Agung, Senghie, Pontianak.
LANTING Journal of Architecture 2
(1):17-28.
Baskara, Medha.2010.Kota Malang-Kota
Taman Specifiek Indonesische.
Majalah Ilmiah Populer
Bakosurtanal Ekspedisi Geografi
Indonesia : 92.97.
Budiyono, Debora, dkk.2012.Lanskap
Kota Malang sebagai Objek Wisata
Sejarah Kolonial. Jurnal Lanskap
Indonesia 4 (1):43-50.
Mulyadi, Lalu dan Gaguk
Sukowiyono.2014.Kajian Bangunan
Bersejarah di Kota Malang sebagai
Pusaka Kota (Urban Heritage)
Pendekatan Persepsi Masyarakat.
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI.
Mulyadi, Lalu.2012.Persepsi Masyarakat
terhadap Elemen-Elemen Fisik Kota
Malang. Seminar Nasional Riset
Arsitektur dan Perencanaan.
Pawitro, Udjianto.2015.Preservasi
Konservasi Bangunan Bersejarah
dan Pengelolaan Kawasan Kota
Lama. Simposium Nasional RAPI
XIV FT UMS.
Rahardjo, Supratikno.2013.Beberapa
Permasalahan Pelestarian Kawasan
Cagar Budaya dan Strategi Solusinya.
Jurnal Konservasi Cagar Budaya
Borobudur 7 (2):4-17.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Malang tahun 2010 2020.
Satrio, Janus .2009. Pelestarian Kawasan
Purbakala Antara Konsep Dan
15