Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan dengan sistem kardiovaskular termasuk CHF mash menduduki
peringkat yang tinggi, menurut data WHO sekitar 3000 penduduk amerika menderita CHF.
Di indonesia CHF merupakan penyakit kardiovaskular yang terus meningkat insiden dan
prevalensinya.
Gagal jantung merupakan tahap akhir dari seluruh penyakit jantung dan merupakan
penyebab meningkatkan morbiditas dan mortalitas pasien dengan penyakit jantung.
Diperkirakan hampir 5% dari pasien yang dirawat di Rumah Sakit dengan persentase 4,7%
wanita dan 5,1% laki-laki. Insiden gagal jantung dalam setahun diperkirakan 2,3 3,7
perseribu penderita pertahun.
Kejadian gagal jantung akan semakin meningkat dimasa depan karena semakin
bertambah usia harapan hidup penderita dengan penurunan fungsi jantung.
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui defenisi gagal jantung kongestif
2. Untuk mengetahui etiologi gagal jantung kongestif
3. Untuk menegtahui patofisiologi gagal jantung kongestif
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis gagal jantung kongestif
5. Untuk mengetahui pemeriksaan gagal jantung kongestif
6. Untuk mengetahui evaluasi diagnostik gagal jantung kongestif
7. Untuk menegtahui penatalaksanaan gagal jantung kongestif
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Gagal jantung Kongsetif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrient
dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung gagal memompa darah
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau
isertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri (Braundwald).
B. ETIOLOGI
Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, disebabkan
menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot
jantung mencakup ateroslerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit degeneratif atau
inflamasi
Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran
darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). Infark
miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.
Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif berhubungan dengan gagal jantung karena
kondisi yang secara langsung merusak serabut jantung menyebabkan kontraktilitas menurun.
Hipertensi Sistemik atau pulmunal (peningkatan after load) meningkatkan beban kerja
jantung
dan
pada
gilirannya
mengakibatkan
hipertrofi
serabut
otot
jantung.
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Foto torax dapat mengungkapkan adanya pembesaran jantung, oedema atau efusi
pleura yang menegaskan diagnosa CHF
2. EKG dapat mengungkapkan adanya tachicardi, hipertrofi bilik jantung dan iskemi
(jika disebabkan AMI), Ekokardiogram
3. Pemeriksaan Lab meliputi : Elektrolit serum yang mengungkapkan kadar natrium
yang rendah sehingga hasil hemodelusi darah dari adanya kelebihan retensi air, K,
Na, Cl, Ureum, gula darah.
F. EVALUASI DIAGNOSTIK
Meliputi evaluasi manifestasi klinis dan pemantauan hemodinamik. Pengukuran tekanan
preload, afterload dan curah jantung dapat diperoleh melalui lubang-lubang yang terletak
pada berbagai interfal sepanjang kateter. Pengukuran CVP (N 15 20 mmHg) dapat
menghasilkan pengukuran preload yang akurat. PAWP atau Pulmonary Aretry Wedge
Pressure adalah tekanan penyempitan aretri pulmonal dimana yang diukur adalah tekanan
akhir diastolic ventrikel kiri. Curah jantung diukur dengan suatu lumen termodelusi yang
dihubungkan dengan komputer.
G. PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan adalah:
1. Dukung istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung
farmakologi
3. Membuang penumpukan air tubuh yang berlebihan dengan cara memberikan terapi
antidiuretik, diit dan istirahat
Terapi Farmakologis:
1. Glikosida jantung
2. Digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memperlambat
frekuensi jantung.
Efek yang dihasillkan : peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena dan
volume darah dan peningkatan diurisi dan mengurangi oedema.
3. Terapi diuretic, diberikan untuk memacu ekskresi natrium dan air melalui ginjal.
Penggunaan
harus
hati-hati
karena
efek
samping
hiponatremia
dan
DAFTAR PUSTAKA
2000.
Johnson, M. Maas, M and Moorhead, S. 2007. Nursing Outcomes Classifications
(NOC).Second Edition.IOWA Outcomes Project. Mosby-Year Book, Inc. St.Louis,
Missouri.
North American Nursing Diagnosis Association. 2012. Nursing Diagnosis :Definition