You are on page 1of 3

ANATOMI NEURON

Suatu neuran adalah suatu sel saraf yang lengkap dimana terdiri dari sel soma
(badan sel) dengan struktur di dalamnya dan tonjolan protoplasmanya, yaitu
dendrit dan axon. Dimana satu sel neuron memiliki satu axon, akan tetapi dapat
mempunyai satu atau lebih dendrit. Dimana dendrit merupakan tonjolan neuron
yang mengantarkan impuls kea rah tubuh sel saraf. Sedangkan axon tonjolan
protoplasma yang mengantarkan impuls menjauhi badan sel.
Secara Morfologik neuron
1. Ukuran perikaryon, besar, sedang kecil. Variasi ukuran tubuh sel saraf tsb
adalah 4 sampai 120 mikron
2. Berdasarkan tonjolan protoplasmanya dapat dibagi menjadi 3 kelompok.
o Neuron multipolar, bentuk polygon dengan inti bulat di tengah dan
nucleolus yang jelas. Ada 2 macam tonjolan protoplasmanya : dendrit
dan axon. Percabangan akhir suatu axon disebut telodendrit.
Berdasarkan panjang pendeknya dibagi menjadi 2 kelompok : 1)
neuron dengan axon panjang( neuronum multipolare longiaxonicum,
gol I) yang biasanya dapat keluar dari SSP melayani alat efektor di
perifer; 2) neuron dengan axon pendek ( neuronum multipolare
breviaxonicum, Gol II) yang tdk smpai melampaui batas substantia
grisea setempat.
o Neuron unipolar, perikaryon yang berbentuk unipolar dimana dari
tubuh sel saraf tsb hanya dikeluarkan satu tonjolan protoplasma yang
hamper segera bercabang dua: satu mengarah ke perifer (serat
sensorik / aferen) secara fungsional sesuai dengan dendrit dan satulagi
kearah sentral secara fungsional sesuai dengan axon
o Neuron bipolar, satu tonjolan dendrit dan satu tonjolan axon yang
masing keluar dari sisi yang berlawanan pada tubuh sel yang
bersangkutan.
Beberapa sifat axon dan selubung myelin
Diameter axon dari kurang dari 1 mikron sampai 25-30 mikron, semkin besar
ukuran mempunyai kecepatan pengantar impuls saraf yang tinggi (70-120
meter/detik), akan tetapi di SSP banyak sel neuron kecil dengan axon yang
langsing dan panjang.
Axon yang halus (diameter kurang dari 1 mikron) tidak dibungkus slubung
myelin. Dimana terdiri atas protein dan ebebrapa lipida sperti kolesterol, lesitin, dan
serebrosida. Kecepatan impuls berbanding lurus dengan axon yang tebal ,
mempunyai slubung myelin yang tebal pula, dengan jarak antara nodus yang
panjang. Di SSP selubung myelin dibentuk oleh selsel oligodendroglia sedangkan
SSperifer sel schwan.
Struktur di dalam sitoplasma neuron
Apparatus golgi, mitokondria, RE, neurofibril, vacuola, crystalloid, butir nissl

Butir-Butir nissl dikenal sebagai chromofil atau tigroid dimana butiran nissl ini
tidak terdapat pada axon hillock, dimana tonjolan tsb digunakan untuk
membedakan tonjolan axon dari dendrit
Neurofibrillae, tampak sebagai serabut halus yang membentuk semacam
anyaman di sitoplasma setelah mengalami pengecatan

ANATOMI NEUROGLIA terdiri atas


1. Astrocytus, merupakan sel yang berbentuk bintang dgn tbh sel kecil dan
tonjolan protoplasmanya yang ebrcabang amat rumit. Ada 2 macam
astrocytes : 1) Astrocytus protoplasmicus, yg dpt di jumpai do dlm substantia
liki tonjolan protoplasma yang rumit dan tdk teratur; dan 2) astrocytes
fibrosus, yang dijumpai di dlm substantia alba dan memiliki cytoplasma yang
mengandung serabut halus dan tonjolan protoplasma yang jumlahnya lebih
sedikit, lbih pnjang dan halus.
Salah satu sifat astrocytes yg khas adalah hubungan yang erat dengan
pembuluh darah
Kapiler, dimana ini di sebut sebagai pemisah antara darah dan sel sel saraf
yang lazim dikenal sebagai barrier darah-otak
2. Oligodendroglia, jauh lebih kecil dari astrocytes, dan tonjolan
protoplasmanya tdk serumin astrocytes. Dapat ditemukan di substansia alba,
dimana secara fungsional mirip dengan sel schwan dan diduga bersangkutan
dengan pembentukan selubung myelin, dan juga tampaknya mempunyai
fungsi nutritive dan protektif terhadap serat saraf tsb.
3. Microglia, sel sel kecil dengan inti oval dan tonjolan protoplasmanya yang
berjumlah amat banyak dan percabangan yang rumit. Secara embrionik
berasal dari mesoderm, tdk sama dengan unsur neuroglia lainnya yang
berasal dari ectoderma. Microglia memiliki saifat ameboid dan fagositik.
Sumber : Sukardi, E. (2013). Neuroanatomia Medica. Jakarta: UI-Pers.

ANATOMI KORTEKS CEREBRI


Cortex cerebri berdasarkan alas an filogeni dan ontogeni dikenal:
1)neocortex(neopallium) atau isocortex, yang mempunyai khas 6 lapis dan
merupakan bagian terbesar, secara berturut turut dari superficial kea rah profundus
1)lamina molecularis, 2) lamina granularis externa, 3) lamina pyramidalis externa,
4) lamina granularis interna, 5) lamina ganglionaris dan 6) lamina multiformis.
2)paleocortex(archipallium),meliputi daerah cortex yang bersifat olfactorik, dan
diwakili cortex area prepiriformis ;
3)archiocortex(archipallium), yang diwakili oleh formation hippocampi, gyrus
dentatus dan beberapa daerah cortes terbatas lainnya misalnya, gyrus fasciolaris
dan indusium griseum. Paleocortex dan archiocortex bersama membentuk
allocortex

Tebal rata cortex cerebri pada manusia adalah 2,5 mm( area motoric 4,5mm;
area penglihatan 1,45 sampai 2,2 mm)

ANATOMI GANGLIA BASALIA


Ganglia basalia terdiri atas beberapa kumpulan substantia grisea yang padat.
Pada otak manusia, ganglia basalia terdiri atas elemen-elemen saraf : 1) nucleus
caudatus; 2) putamen; 3) globus pallidus dan 4) corpus amygdaloideum
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM LIMBIK
Merupakan zona transisi antara batang otak dengan neokorteks. Dimana area
kortikal di dalamnya terdiri dari arkhikorteks (hipokampus dan girus dentatus),
paleokorteks (korteks piriformis), dan mesokorteks (girus cinguli). Dimana terdapat
struktur lainnya yaitu area entorhinal dan area septal, indusium, griseum, amiglada,
dan korpus mamilare.
Sirkuit Papez (hipokampus-forniks-korpus mamilare-nukleus anterior talamigirus cinguli-cingulum-hipokampus).
Korpus mamilare merupakan bagian terpenting dalam sirkuit papez karena
menghubungkan system limbic dengan mesensefalon dan formasio retikularis.
Selain itu impuls dari system saraf otonom dapat berjalan melali hipotalamus dan
nucleus dorsalis medialis talami untuk mencapai korteks orbitofrontalis.

You might also like