Professional Documents
Culture Documents
II
PEMBANGUNAN SISTEM
INFORMASI PERTANAHAN
_________________________________________________
A. PERAN SISTEM INFORMASI DALAM
ORGANISASI/LEMBAGA PUBLIK BIDANG
PERTANAHAN
Setiap organisasi memerlukan data dan informasi dalam mengambil keputusankeputusan yang terkait dengan manajemen organisasi. Tahapan pengambilan
keputusan oleh seorang manajer atau lembaga manajerial dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Tahap 1 - penyelidikan: dipelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan
keputusan -- data mentah diperoleh, diolah (menjadi informasi), dan diuji
untuk dijadikan petunjuk yang dapat mengidentifikasikan persoalan
2. Tahap 2 - perancangan: identifikasi, pengembangan, dan analisis tindakan
yang mungkin -- termasuk proses untuk memahami persoalan, menghasilkan
penyelesaian, dan mengkaji kelayakan penyelesaian
3. Tahap 3 - pemilihan: pemilihan arah tindakan tertentu dari semua pilihan
yang ada, sehingga pilihan dapat ditentukan dan dilaksanakan
Bagaimana peran informasi dalam setiap tahap pengambilan keputusan dapat
digambarkan seperti berikut :
41
42
dipertemukan
43
Tabel
Tahun
60-an
Era
Data Proccesing
Karakteristik Pemanfaatan IT
Computer stand alone, remote from users,
70-80 an
Sistem Informasi
pengurangan biaya
Proses terdistribusi, interkoneksi, system
Manajemen
44
pembangunan
system
informasi
laiinya,
untuk
memulai
Tahap perencanaan
2.
Tahap analisis
3.
Tahap perancangan
4.
Tahap implementasi
5.
Tahap pemeliharaan
Di antara ke 5 tahapan tersebut tahap yang paling penting adalah tahap analisis,
perancangan, dan implementasi, sedang tahap perencanaan dan pemerilharaan
merupakan tambahan tahapan yang seyogyanya dilakukan dalam perancangan
system informasi.
Pada tahap analisis ada ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan yaitu
analisis kebutuhan pengguna (user) dengan mengekstrak atau menafsirkan
dari aturan-aturan, seperti standar operasional dan prosedur (SOP), dan
aturan lainnya yang kemudian diterjemahkan dalam enterprise rule.
45
46
b. Tahap desain: proses ini melibatkan empat atribut sebuah program yaitu
struktur data, arsitektur, perangkat lunak, representasi interface, dan detail
(algoritma) prosedural.
c. Tahap pengkodean: proses penterjemahan desain ke dalam bentuk bahasa
mesin yang dapat dilakukan secara mekanis.
d. Tahap pengujian: proses ini dikerjakan setelah kode dirancang dan
difokuskan pada fungsi dan jumlah kesalahan untuk diperbaiki.
e. Tahap pemeliharaan: meliputi penyesuaian atau perubahan yang
berkembang seiring dengan adaptasi perangkat lunak dengan kondisi atau
situasi sebenarnya setelah disampaikan kepada konsumen atau pelanggan.
Kelebihan metode ini antara lain mudah diaplikasikan karena urutan-urutan
pengerjaan sudah sering dipakai, selain itu juga cocok untuk software berskala
besar dan yang bersifat umum; yang paling penting, karena langkah-langkahnya
sangat sekuensial, pengerjaan proyek akan mudah dikontrol dan terjadwal dengan
baik.
Namun, terdapat pula beberapa kelemahan yang menjadi kekurangan dari metode
waterfall ini, seperti kurang fleksibel, dikarenakan rincian prosesnya harus benarbenar jelas dan tidak boleh diubah-ubah. Apabila dikerjakan dengan melampaui
tahap yang seharusnya maka proses desain yang sebelumnya itu akan berubah
total dan memakan waktu yang banyak jika harus mengulang proses.
Model waterfall ini sangat sesuai digunakan dalam pengembangan sistem
perangkat lunak dan hardware yang luas dan apabila kebutuhan pengguna telah
dimengerti dengan baik. Selain itu, juga apabila waktu yang tersedia juga masih
cukup banyak.
2. Model Prototipe (Purwarupa)
Metode ini menyajikan gambaran yang lengkap dari sistem, terdiri atas model
kertas, model kerja dan program. Pihak pengembang akan melakukan identifikasi
kebutuhan pemakai, menganalisa sistem dan melakukan studi kelayakan serta
studi terhadap kebutuhan pemakai, meliputi model interface, teknik prosedural
dan teknologi yang akan dimanfaatkan.
47
dapat
segera memberitahukannya
sehingga
pengembang
dapat
jangka panjangnya.
karena ingin
48
sederhana dalam membuat prototipe tanpa memikirkan lebih lanjut program yang
lebih kompleks untuk membangun sistem yang sebenarnya.
Model Prototyping ini sangat sesuai diterapkan untuk kondisi yang beresiko tinggi
di mana masalah-masalah tidak terstruktur dengan baik, terdapat fluktuasi
kebutuhan pemakai yang berubah dari waktu ke waktu atau yang tidak terduga,
bila interaksi dengan pemakai menjadi syarat mutlak dan waktu yang tersedia
sangat terbatas sehingga butuh penyelesaian yang segera. Model ini juga dapat
berjalan dengan maksimal pada situasi di mana sistem yang diharapkan adalah
yang inovatif dan mutakhir sementara tahap penggunaan sistemnya relatif singkat.
3. Metode RAD Model (Rapid Aplication Development)
RAD adalah proses pembangunan Perangkat Lunak yang menekankan pada siklus
pengembangan yang pendek dan singkat. Model ini mengawinkan model waterfall
dan model component based construction.
Pemodelan
Data:
informasi-informasi
yang
dipadu
dari
49
mampu untuk
50
berbagai kegiatan untuk melengkapi sistem. Apalagi bila sistem ternyata tidak
dapat dimodularisasi sementara sistem mempunyai resiko teknik yang tinggi.
Model RAD sangat tepat diterapkan untuk sistem yang telah jelas dan lengkap
kebutuhannya, di mana terdapat komponen-komponen yang dapat dipakai
kembali dalam proyek yang berskala kecil dengan waktu pengembangan
perangkat lunak yang singkat.
4. Evolutionary software process model, terbagi dua:\
a. Incremental Model
Model ini merupakan hasil kombinasi elemen-elemen dari model waterfall
yang diaplikasikan secara berulang. Elemen-elemen tersebut dikerjakan
hingga menghasilkan produk dengan spesifikasi tertentu kemudian proses
dimulai dari awal kembali hingga muncul hasil yang spesifikasinya lebih
lengkap dari sebelumnya dan tentunya memenuhi kebutuhan pemakai.
51
Model ini mengadaptasi dua model perangkat lunak yang ada yaitu model
prototyping dengan pengulangannya dan model waterfall dengan pengendalian
dan sistematikanya.
52
Model ini merupakan gabungan dari berbagai sifat dan karakter dari model spiral
Boehm dan sangat erat keterikatannya dengan model RAD (Rapid Application
Development) model karena model CAM ini menggunakan peralatan-peralatan
dan GUI (Graphic User Interface) untuk membangun software. Dengan kata lain,
pembuatan aplikasinya dibuat dari paket perangkat lunak yang berisi serangkaian
komponen yang telah ada sebelumnya. Namun, waktu yang dibutuhkan dapat
disesuaikan atau lebih efektif ketimbang harus mengerjakan program dari awal.
53
Gambar 6. CAM
Tahapan-tahapan Model ini adalah:
Tahap Identifikasi calon-calon komponen (kelas objek); Tahap melihat komponenkomponen dalam pustaka; Tahap mengekstrak komponen jika ada; Tahap
membangun komponen jika tidak ada; Tahap menyimpan komponen baru pada
pustaka; Tahap mengkonstruksi iterasi ke-n dari sistem.
Kelebihan model ini adalah tinggal mencaplok atau menggunakan program atau
komponen yang sudah ada dan menyusunnya menjadi sebuah program yang lebih
kompleks dan berkembang sesuai dengan kebutuhan user/pengguna sehingga
dapat mengefisienkan penggunaan waktu dan tenaga. Selain itu, model ini juga
menyediakan kemampuan untuk memvisualisasikan hasil rakitan dengan
kesanggupan untuk mengukur, menganalisa, merancang dan merancang ulang
program.
Kekurangan model ini adalah seringnya program atau komponen-komponen
terdahulu tidak kompatibel atau sejalan dengan model perakitan komponen ini
sehingga untuk perusahaan berskala kecil akan kesulitan menemukan komponen
yang sesuai untuk dirakit.
Model ini sangat sesuai digunakan oleh perusahaan besar yang sudah
berpengalaman mengembangkan software. Mereka dapat memanfaatkan softwaresoftware yang telah umum dikembangkan sebelumnya menjadi bentuk baru dari
software yang ingin dikomersilkan.
6.
54
Model ini disebut juga dengan concurrent engineering yang dapat digambarkan
secara skematik sebagai serial dari kegiatan teknis utama, tugas-tugas, dan
hubungan antar bagian-bagian yang saling terkait di mana aktifitas analisa seperti
desain/rancangan atau komunikasi pelanggan dapat diskemakan dengan cara yang
sama.
Pada model ini, digunakan notasi matematika yang terperinci dan penuh ketelitian
dalam mengidentifikasi desain dan menguji sistem yang berbasis komputer.
Metode ini sering dipakai untuk spesifikasi yang detail, rancangan dan verifikasi
55
pada bagian-bagian sistem yang penting (bersifat kritikal) seperti pada sistem
avionic dan aerospace, serta pada sistem keamanan yang kritikal pada monitor
jantung, ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dan pada perbankan.
Secara khusus, metode formal sangat cocok dijalankan pada sistem yang
kompleks.
8. Fourth Generation Techniques/Model Teknik Generasi ke-4/4GT
56
fakta tidak jelas diketahui maka prototipe tidak dapat dikerjakan oleh peralatan
4GT.
Tahap Merancang Strategi: tahap ini dibutuhkan untuk proyek besar yakni dengan
menterjemahkan kebutuhan menjadi prototipe operasional
masalah yang sama jika dibuat dengan model konvensional. Namun, untuk proyek
skala kecil tahap ini dapat dihilangkan dengan langsung melakukan implementasi
dengan menggunakan bahasa generasi keempat (4GT).
Tahap Implementasi Menggunakan Bahasa Keempat: untuk skala kecil tahap ini
dapat langsung dilakukan ketika kebutuhan telah jelas, dan untuk proyek besar
tahapan ini dijalankan setelah dirancang prototipe operasional. Implementasi yang
menggunakan 4GT memudahkan pengembang software untuk menjelaskan hasil
yang diharapkan yang nantinya akan diterjemahkan ke dalam bentuk kode sumber
dan kode objek.
Tahap Produksi: Tahap ini merupakan langkah terakhir yakni mengubah
implementasi 4GT ke dalam hasil akhir berupa produk.
Kelebihan model ini adalah pengurangan waktu dan peningkatan produktivitas
yang besar.
Kekurangan model ini adalah kemungkinan akan sulit memanfaatkan alat
bantu/peralatan/tools
4GT
dibandingkan
dengan
menggunakan
bahasa
pemrograman yang konvensional, selain itu terdapat juga masalah dalam hal kode
sumber yang tidak efisien. Di samping itu, pemeliharaan sistem software besar
yang dikembangkan oleh 4GT juga masih sedang dalam proses pengkajian.
Model ini diaplikasikan untuk mengembangkan perangkat lunak yang memakai
bentuk bahasa khusus atau notasi grafik yang dieksekusi/diselesaikan dengan
syarat atau ketentuan yang dipahami oleh pemakai/pengguna/kustomer.
57
No. 2 Andaikan Saya terpilih menjadi seorang manajer proyek pada sebuah
perusahaan kecil yang memproduksi perangkat lunak di mana tugas saya adalah
membangun sebuah aplikasi yang sangat mirip dengan aplikasi lain yang sudah
dibangun sebelumnya, meskipun yang satu ini lebih besar dan kompleks,
sementara syarat-syarat sudah didokumentasikan dengan teliti oleh pemakai.
Maka, struktur yang akan saya pilih adalah struktur table karena fleksibelitas
rancangan struktur table ini yang dapat menjelaskan dengan baik hubungan antar
elemen/komponen yang dijelaskan, hal tersebut memudahkan pengembang untuk
menggunakannya.
Dan, model proses yang akan saya terapkan adalah RAD model (Rapid Aplication
Development), mengingat dalam tahapan RAD dapat digunakan kembali
dokumentasi dari pemakai yang sebelumnya telah ada. Dalam RAD ini terdapat
tahapan di mana pengembang harus mengetes atau menguji coba program,karena
program terdahulunya masih dapat dipakai, pengembang cukup melakukan testing
terhadap program-program dan komponen-komponen baru saja sehingga dapat
menghemat waktu. Oleh karena produksinya dilakukan oleh perusahaan kecil
dengan estimasi proyek berskala kecil dan tenaga manusianya (dalam bentuk) tim
dapat dipenuhi maka RAD sangat memungkinkan untuk diterapkan demi efisiensi
waktu dan kerja.
No. 3 Andaikan saya terpilih menjadi seorang manajer proyek pada sebuah
perusahaan besar yang memproduksi perangkat lunak, di mana tugas saya adalah
mengatur perkembangan versi generasi selanjutnya dari perangkat lunak pengolah
kata produk yang sudah dipakai sangat luas, sementara itu, kondisinya adalah
kompetisi dan batas waktu yang ketat sudah dibangun dan ditetapkan.
Maka, struktur yang akan saya pilih adalah struktur chart karena dapat
menjelaskan hubungan antar elemen/komponen dengan sangat baik, selain itu,
58
59