You are on page 1of 7

ISOMERISME DALAM ALKENA

1.Terdapat lebih daripada satu formula struktur untuk formula


molekul.
2.Sebagai contoh, terdapat tiga struktur untuk formula molekul
C4H8:
a.Rantai lurus dengan ikatan C=C pada hujung rantai (4 atom C
atom membentuk satu rantai lurus dengan ikatan ganda dua
pada atom C kedua).
b.Rantai lurus dengan ikatan C=C pada tengah rantai(4 atom C
atom membentuk satu rantai lurus dengan ikatan ganda dua
pada atom C kedua).
c.Rantai bercabang(3 atom C membentuk rantai lurus dengan
ikatan C=C dan 1 atom C menjadi cabang sisi)

PENAMAAN ISOMER ALKENA

.
Ketiga struktur tersebut memiliki rumus molekul sama,C 4H8,
tetapi strukturnya berbeza.
Semakin rumit struktur molekulnya, makin rendah takat
didihnya.Ikatan rangkap dua karbon-karbon pada alkena tidak
dapat diputar kerana akan memutuskan ikatan rangkap,yang
memerlukan kuasa yang besar.Oleh itu,alkena dikatakan memiliki
struktur yang tegar.

Akibat dari ketegaran, ikatan rangkap menimbulkan isomer


tertentu pada alkena. Pada contoh berikut, ada dua isomer untuk
2-butena (CH3CH=CHCH3), yaitu cis-2-butena dan trans-2-butena.

Isomer pada cis-2-butena dan trans-2-butena dinamakan isomer


geometri. Isomer geometri adalah isomer yang terjadi akibat
perbedaan lokasi atom-atom atau gugus atom dalam ruang tiga
dimensi, sedangkan rumus molekul dan gugus terikatnya sama.
Perbedaan titik didih antara cis-2-butena (3,7C) dan trans-2butena (0,9C) menunjukkan bahwa kedua
senyawa hidrokarbon ini benar-benar ada dan berbeda,
walaupun keduanya memiliki rumus molekul sama (C 4H8) dan
gugus terikatnya sama.
Pada alkena, selain isomer geometri dan isomer struktur, juga
dikenal isomer posisi. Isomer posisi adalah isomer yang memiliki
perbedaan posisi ikatan rangkap karbon-karbon dalam molekul
yang sama. Contoh: 1-butena dan 2-butena.

ISOMER
Secara umum isomer-isomer yang ada pada alkena ditunjukan oleh bahagian berikut.

1. Isomer Struktur

Isomer dengan perbezaan terletak pada urutan penggabungan atom-atom penyusun molekul
a.Isomer Rangka
Senyawa dengan rumus molekul sama, namun rangka (bentuk) atom karbon berbeza.
b
Isomer Posisi
.
Senyawa dengan rumus molekul dan gugus fungsional sama, namun mempunyai posisi gugus

fungsional berbeda.
c.Isomer Fungsional
Senyawa dengan rumus molekul sama, namun jenis gugus fungsional berbeda.

2. Isomer Geometri
Senyawa dengan rumus molekul, gugus fungsional, dan posisi gugus fungsional sama, namun
bentuk geometri (struktur ruang) berbeda. Isomer geometri terdiri dari isomer cis-trans
dan isomer optik.
untuk lebih memahami perbedaan-perbedaan isomer tersebut, berikut penjelasannya...
Contoh : C4H8

Butena

Isobutana

Senyawa di atas merupakan senyawa berbeda namun memiliki rumus molekul yang sama,
yakni C4H8. Senyawa di atas memiliki gugus fungsi yang berbeda, dimana pada butena
terdapat ikatan rangkap sebagai gugus fungsinya sedangkan pada alkana tidak memiliki
gugus fungsi. Sehingga keduanya disebut berisomer fungsional.
Selain itu, senyawa alkena C4H8 juga memiliki 3 isomer lain, yaitu
a.
1-Butena
b.
2-Butena
Kedua-dua senyawa ini memiliki rangka atom C yang sama, tetapi posisi ikatan rangkapnya
berbeda sehingga keduanya disebutberisomer posisi. Kedua senyawa tersebut
juga berisomer rangka dengan senyawa berikut.

Contoh lain : C5H10

2-metil-propena

Senyawa ini memiliki lima isomer dengan dua bentuk rangka atom C, iaitu rangka lurus dan
rangka bercabang.
Bentuk
rangka lurus

1.
a.

1-pentena

2.

a.

b.
2-pentena
PEMBUATAN

Bentuk
rangka
bercabang

2-Metil-1-butena

ALKENA
b.

1. Dehidrasi etanol menjadi etena


2-Metil-2-butena
Ini merupakan sebuah cara sederhana
untuk membuat alkena

wujud sebagai gas seperti c.


etena. Jika wap etanol dilewatkan pada
aluminium oksida yang dipanaskan, maka etanol akan terurai
3-Metil-1-butena

membentuk etena dan wap air.

2. Dehidrasi alkohol menggunakan sebuah katalis asam


Katalis asam yang biasa digunakan adalah asam sulfat pekat atau
asam fosfat(V) pekat, H3PO4.
3. Dehidrasi etanol menjadi etena.
Etanol dipanaskan bersama dengan asam sulfat pekat berlebih
pada suhu 170C. Gas-gas yang dihasilkan dilewatkan ke dalam
larutan natrium hidroksida untuk menghilangkan karbondioksida
dan sulfur dioksida yang dihasilkan dari reaksi-reaksi sampingan.

Etena terkumpul diatas air.


Asam sulfat pekat merupakan sebuah katalis. Olehitu,ianya biasa
dituliskan di atas tanda panah bukan di sebelah kanan atau kiri
persamaan reaksi.
Pembuatan Alkena Dalam Laboratorium
Dehidrasi etanol menjadi etena
Etanol dipanaskan bersama dengan asam sulfat pekat berlebih
pada suhu 170C. Gas-gas yang dihasilkan dilewatkan ke dalam
larutan natrium hidroksida untuk menghilangkan karbondioksida
dan sulfur dioksida yang dihasilkan dari reaksi-reaksi sampingan.

Dehidrasi sikloheksanol menjadi sikloheksana


Proses dehidrasi ini merupakan sebuah proses pemisahan yang
umum digunakan untuk mengilustrasikan pembentukan dan
pemurnian sebuah produk cair. Dengan adanya fakta bahwa
atom-atom karbon tergabung dalam sebuah struktur cincin, tidak
akan ada perbedaan yang terbentuk bagaimanapun karakteristik
kimia reaksi yang terjadi.
Sikloheksanol dipanaskan dengan asam fosfat(V) pekat dan
sikloheksana cair disaring dan bisa dikumpulkan dan dimurnikan.
Asam fosfat (V) cenderung digunakan menggantikan asam sulfat
karena lebih aman dan menghasilkan lebih sedikit reaksi
sampingan.
Hidrogenasi Alkena
Reaksi yang terjadi antara ikatan karbon-karbon rangkap dalam
alkena dengan hidrogen yang dibantu dengan mangkin logam.
Reaksi ini disebut penghidrogenan.

Penghidrogenan etena
Penambahan hidrogen, H2 pada etena, C2H4 untuk menghasilkan
etana, C2H6.
Pembuatan mentega dalam skala produksi
Beberapa mentega dibuat dengan menghidrogenasi ikatan
karbon-karbon rangkap yang terdapat pada minyak dan lemak
haiwan atau nabati. Anda boleh mengetahui keberadaan mentega
ini dalam produk-produk makanan yang dijual kerana daftar
komposisi produk makanan tersebut menunjukkan bahawa produk
makanan tersebut mengandungi minyak nabati terhidrogenasi
atau lemak terhidrogenasi.

You might also like