You are on page 1of 6

DINAS KESEHATAN KABUPATEN DOMPU

UPTD PUSKESMAS DOMPU KOTA

Jl. Sonokling No. 1 Telp. / Fax : (0373) 2723242 Dompu NTB

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS DOMPU KOTA


Nomor : /
/ /
TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS
Menimbang

: a.

bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan


Puskesmas terhadap tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu disusun
tentang penerapan Manajemen Resiko Klinis;

b.

bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas


ditetapkan Manajemen Resiko Klinis dengan keputusan
Kepala UPTD Puskesmas Dompu Kota;

Mengingat

: 1

Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur

Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


Kesehatan.

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah

Peraturan

Keputusan

Sakit.
Menteri

Kesehatan

1691/2011

tentang

Keselamatan Pasien RS
menteri

kesehatan

No.

129/Menkes/SK

II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah


Sakit.

Peraturan

Menteri

/Menkes/Per/III/2008
Kesehatan Kerja

Kesehatan
tentang

Nomor

Keselamatan

269
dan

MEMUTUSKAN
Menetapka
n

: KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS DOMPU KOTA


TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS

Pertama

: Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti tertera dalam


lampiran surat keputusan ini;

Kedua

: Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Apabila terdapat kekeliruan dalam pembuatan keputusan

PUSKESMAS DOMPU KOTA

ini, akan di perbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan Di
: Dompu
Pada Tanggal
:
2015
Kepala UPTD Puskesmas Dompu Kota

Nasrullah,SKM
Penata Tk. I (III/d)
NIP : 19791020 2005011009

Tembusan : Disampaikan kepada yth.;


1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
2. Arsip

Lampiran Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Dompu Kota


Nomor :

/ 2015

Tentang Manajement Resiko Klinis UPTD Puskesmas


Dompu Kota

MANAJEMEN RESIKO KLINIS


A. Pendahuluan
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan baik di rumah sakit maupun puskesmas dalam rangka
mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medic. Resiko klinis
dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal
yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klsik
yang diberikan kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya medical error, adverse events, dan harms
pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim da mengendalikan biaya
klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian
finansial) dan dokter.
C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas pembantu
3. Poskesdes/pkd

4. Posyandu
D. Tahapan manajemen resiko klinis
1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic.
2. Pembahasan : tim manajemen medik, koordinator pemegang program.
3. Kesimpulan : rca: tipe medical error, sumber medical error, fmea:
perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak lanjut.
E. Incident report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien ( patient care and ptient safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada
keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hokum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi
termasuk juga kejadian yg potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk
meneliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.
F. Sumber medical report
1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Adminidtrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
e. Manajemen supplai
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal

a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidakmenggunakan checklist
G. Tipe medical error
1. Kekeliruan konsep
a. Wrong concept of disease
b. Wrong concept of treatment
2. Kekeliruan diagnostik
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. Hasil pemeriksaan penunjang.
3. Kekeliruan terapi
a. Error melakukan tindakan medic
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan
diagnostic sudah jelas
f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada
indikasi
g. Teknik yang keliru
4. Kekeliruan pencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) Komukasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. Kegagalan system lainnya
H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penerapan manajemen resiko klinis di uptd puskesmas dompu kota .

Ditetapkan di
: Dompu
Pada tanggal
:
2015
Kepala UPTD Puskesmas Dompu Kota

Nasrullah,SKM
Penata Tk. I (III/d)
NIP : 19791020 2005011009

You might also like