You are on page 1of 40

Makalah

Transformasi Peubah Acak


Diajukan sebagai Syarat Memenuhi Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
Statistika Matematika yang Diampu oleh Dr. Ahmad Yani T, M.Pd

Kelompok 9
1.
2.
3.
4.

Herlina
Rini Petronela
Siti Fatimah
Zhopri Deswandi

(F1041131002)
(F1041131015)
(F1041131025)
(F1041131029)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK

2016

Transformasi Peubah Acak

Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan mempelajarai materi ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan fungsi peluang dari satu fungsi peubah acak diskrit dengan teknik
transformasi peubah acak
2. Menentukan fungsi densitas dari satu fungsi peubah acak kontinu dengan teknik
transformasi peubah acak
3. Menentukan fungsi densitas dari fungsi dua peubah kontinu dengan menggunakan
teknik transformasi peubah acak
4. Menentukan fungsi densitas dari dua peubah acak kontinu yang berbentuk
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan menggunakan teknik
tranformasi peubah acak

A. Peubah Acak
Misalnya E adalah sebuah eksperimen dengan rumus sampelnya S,
sebuah fungsi X yang menetapkan setiap s S dengan sebuah
bilangan real X(s) dinamakan peubah acak. Peubah acak ada 2, yaitu
peubah acak diskrit dan peubah acak kontinu.
1. Peubah Acak Diskrit
Misalnya X adalah peubah acak. Jika banyak nilai-nilai yang
mungkin dari X(yaitu ruang hasil Rx) berhingga atau tak
berhingga tapi dapat dihitung, maka X dinamakan peubah acak
diskrit.
2. Peubah Acak Kontinu
Misalnya X adalah peubah acak. Jika banyak nilai-nilai yang
mungkin dari X(yaitu ruang hasil Rx) merupakan sebuah interval
pada garis bilangan real, maka X dinamakan peubah acak
kontinu.
B. Teknik Tranformasi Peubah Acak
Teknik ini bisa berlaku untuk satu maupun dua buah peubah acak
sehingga transformasi peubah acaknya juga bisa merupakan fungsi
dari satu peubah acak maupun fungsi dari dua buah peubah acak.
Khusus transformasi dari fungsi dua buah peubah acak, idealnya harus
ada dua transformasi peubah acak yang diketahui. Dalam praktiknya,
transformasi peubah acak yang diketahui mungkin hanya sebuah. Oleh

karena itu kita harus memisalkan satu transformasi peubah acak lagi
berdasarkan

bentuk

Transformasi

transformasi

peubah

acak

peubah

yang

acak

diketahui

yang

itu

diketahui.

bisa

berupa

penjumlahan, pengurangan, perkalian atau pembagian.


C. Teknik Transformasi Satu Peubah Acak
1. Teknik Transformasi Satu Peubah Acak Diskrit
Teorema
Misalkan X suatu peubah acak diskrit dengan fungsi peluangnya
f (x) . Misalkan
nilai

dan

Y =u ( X )
y

suatu transformasi satu-satu antara

sehingga persamaan

jawaban tunggal untuk

x=w ( y) , maka fungsi peluang

y=u( x)

dinyatakan dalam
y

adalah

mempunyai
y . Misalnya

g ( y )=f [w ( y ) ] .

Bukti
Diketahui X adalah peubah acak diskrit dengan fungsi peluang f(x).
Berdasarkan sifat ketiga pada fungsi peluang yaitu f(x) = P( X= x)
dan karena fungsi peluang akan ditransformasi pada peubah acak
Y diperoleh
f =P (Y = y )

Sifat iii fungsi peluang

P ( u ( X )= y )

Y = u (X)

P ( u (X )=u(x ) )

y = u (x)

w ( y)
u(X )=u ()
P

u (x) = w(y)

P ( X=w ( y ) )

. definisi fungsi injektif

f (w ( y ))

... syarat iii definisi peluang

Contoh
Misalkan fungsi peluang dari peubah acak X adalah :
1
f(x) = ( 2 ) x ; x=1,2,3,...
Tentukan fungsi peluang dari peubah acak Y = X3
Penyelesaian
Transformasinya : Y = X3

Hubungan antara nilai x dari peubah acak X dan nilai y dari peubah
acak Y diberikan dengan :
Inversnya :

y=x 3

x=3 y

Nilai-nilai yang mungkin dari Y = { y| y =1,8,27, }


Jadi fungsi peluang dari Y adalah :
3

1y
f ( y )=
; y=1,8,27
2

2. Teknik Tranformasi Satu Peubah Acak Kontinu


Teorema
Misalkan X suatu peubah acak kontinu dengan fungsi densitas
f ( x ).
nilai

Misalkan

Y =u ( X )

dan

menyatakan hubungan satu-satu antara


y=u ( x )

sehingga persamaan
x

jawaban tunggal untuk


y

distribusi peluang

dalam

adalah

mempunyai
x=w ( y )

misalnya
y

g ( y )=f [ w ( y ) ]|J| dengan


b

Maka
'

J =w ( y )

dan disebut Jacobi Transformasi.


a

Bukti
y=u( x)

Misalkan

y bernilai

antara

fungsi naik, terlihat bahwa bila

dan

w ( a ) dan

Berdasarkan

sifat

maka peubah acak

w(a)

bernilai

w (b) .

ketiga

pada

fungsi

padat

peluang

P ( a< X <b )= f ( x ) dx
a

P ( a<Y <b )=P

diperoleh

a=w ( a ) dan b=w (b)

w(b)

f ( x ) dx

w(a)

Dengan

x=w ( y ) , diperoleh bahwa

Sehingga :
w (b )

P ( a<Y <b )= f [ w ( y ) ] . w' ( y ) dy


w (a )

w(b)

sifat iii fungsi peluang


dx=w' ( y)

dy.

yaitu

Karena integral memberikan nilai peluang yang dicari untuk setiap


a<b

dalam batas nilai

yang mungkin, maka distribusi peluang

Y adalah :

g ( y )=f [ w ( y ) ] w ' ( y)

. P( Y = y) = f(y)
'
w ( y )=J

f [w ( y) ]. J

...

f [ w ( y ) ] . |J|

J adalah kemiringan, maka J=

|J|

y=u( x)

Kemudian dimisalkan bahwa


bahwa
antara

bernilai

w (a)

dan

fungsi turun, terliha bahwa

maka peubah acak

bernilai

w ( b ) , jadi :

dan

a
w(a)

w(b)

P ( a<Y <b )=P [ w ( b ) < X < w ( a ) ]

a=w ( b ) dan b=w (a)

w(a)

f ( x ) dx

sifat iii definisi fungsi peluang

w(b)

P ( a<Y <b )= f [ w ( y ) ] w ( y ) dy
'

P ( a<Y <b )= f ( y) dy
b

f [ w ( y ) ] w' ( y ) dy
a

sifat

integral

f ( x)dx= f ( x ) dx
b

Karena integral memberikan nilai peluang yang dicari untuk setiap


a<b batas nilai

yang mungkin, maka distribusi peluang

adalah :
'

g ( y )=f [ w ( y ) ] w ( y )

f [ w ( y ) ] J
Karena slope dari kurva adalah negatif, dan
distribusi peluang

adalah:

J = J , maka

g( y )=f [ w ( y ) ] J
Bukti lain
Jika

y=u( x)

adalah fungsi satu-satu, maka

naik monoton atau

turun monoton. Pertama kita asumsikan naik, maka


dan hanya jika

jika

x w ( y) . Dengan demikian

FY =P ( u ( X ) y )
y
X w()
P

u(x ) y

..... definisi fungsi distribusi

.... sifat fungsi monoton

FY (w ( y ))

.... definisi fungsi distribusi

Sehingga fungsi densitasnya menjadi


f Y ( y )=

d
F
dy Y ( w ( y ))

FY ( w ( y ) )

... definisi fungsi densitas

d
d
w ( y)
d ( w ( y ) ) dy

FY ( w ( y ) )

d
w( y)
dy

Dalam hal ini

... aturan rantai

... sifat kalkulus

d
w ( y ) >0, karena
dy

dalam kasus monoton turun

u(x ) y

monoton naik. Sekarang

jika dan hanya jika

dengan demikian :
FY =P ( u ( X ) y )
y
X w()
P

... definisi fungsi distribusi

... sifat monoton turun

w ( y) x

1P( X w ( y ) )

... sifat peluang

1F X (w ( y ))

... definisi fungsi distribusi

Sehingga fungsi densitasnya menjadi


d
(1F X ( w ( y )))
dy

... definisi fungsi densitas

d
d
( 1 ) F X ( w ( y ) )
dy
dy

... aturan kalkulus

f ( y )=

d
d
F X (w ( y )) w( y )
dy
d (w ( y ) )

f X (w ( y ))

f X (w ( y ))

Dalam hal ini

... aturan rantai

d
w ( y )
dy

... definisi fungsi densitas

d
w ( y)
dy
d
w ( y ) <0
dy

...

, karena

d
w ( y ) <0
dy

y monoton turun.

Dalam konteks kasus kontinu, turunan

w ( y)

disebut Jacobian dan

dinotasikan :
J=

d
w( y )
dy

Contoh
Misalkan

f ( x )=

X peubah acak kontinu dengan distribusi peluang

x
, 1< x<5
12
0, untuk x yang lain

Hitunglah distribusi peluang peubah acak

Y =2 X 3

Jawab :
Fungsi

kebalikan

dari

Y =2 X 3

adalah

x=

y+ 3
2

sehingga

diperoleh
J =w' ( y )=

d y +3
d 1
1
1
1
=
( y +3) = ( 0 )+ 0 ( y+ 3 )= + 0=
dy 2
dy 2
2
2
2

( ) (

Kemudian untuk interval daerahnya didapat :


x=1

dan

y=1

x=5

dan

y=7

Dengan demikian didapatlah bahwa :

y +3
(
2 ) 1
g ( y )=
,1< y< 7
12 ( 2 )

g ( y )=

0,untuk x yang lain

y +3
,1< y <7
48
0,untuk x yang lain

D. Teknik Tranformasi Dua Peubah Acak


1. Teknik Transformasi Dua Peubah Acak Diskrit
Teorema
Misalkan X1 dan X2 peubah acak diskrit dengan distribusi peluang
gabungan f(x1 , x2), misalkan Y1 = u1 (X1,X2) dan Y2 = u2 (X1,X2)
merupakan transformasi satu-satu antara himpunan titik (x 1 , x2) dan
(y1,y2) sehingga persamaan Y1 = u1 (x1 , x2 ) dan Y2 = u2 (x1 ,x2)
mempunyai jawaban tunggal untuk x1 dan x2 yang dinyatakan
dalam y1,y2. Misalkan x1=w1(y1,y2) dan x2=w2(y1,y2) maka distribusi
peluang gabungan Y1 dan Y2 adalah g(y1,y2)= f[w1(y1,y2) , w2(y1,y2)]
Bukti
Misalkan Y1 = u1 (X1,X2) dan
Y2 = u2 (X1,X2) menyatakan
transformasi satu-satu yang memetakan A ke B , maka transformasi

invers nya adalah X1 = w1(Y1,Y2), X2 = w2(Y1,Y2) yang memetakan


V(Y1,Y2) B ke A
Berdasarkan teknik satu peubah acak diskrit

f ( y )=f [ w( y) ]

Maka untuk dua peubah acak diskrit diperoleh:


g ( y 1 , y 2 )=f [ w 1 ( y 1 , y 2) , w 2 ( y 1 , y 2 ) ]
Jadi distribusi peluang gabungan Y1 dan Y2 adalah g(y1,y2)=
f[w1(y1,y2) , w2(y1,y2)] B. dan nol untuk yang lainnya.
Transformasi ini sangat berguna untuk menentukkan distribusi
peubah acak y1 = u1(X1,X2) peubah acak diskrit dengan distribusi
peluang

f(x1,x2). Untuk menemukan distribusi peluang gabungan

g(y1.y2)cukup dibentuk fungsi kedua misalnya Y2 = u2(X1,X2) dan


(y1,y2) dapat dipertahankan. Distribusi Y1 ini hanyalah distribusi
marginal

dari

g(y1,y2)

yang

dapat

diperoleh

dengan

menjumlahkannya terhadap nilai y2, jika distribusi Y1 dinyatakan


dengan h(y1) maka distribusi nya dapat dinyatakan dengan h(y 1)=

g
y2

(y1-y2)

Contoh
Misalkan X1 dan X2 dua peubah acak bebas dengan distribusi
poisson. Masing-masing dengan parameter u1dan u2. Tentukan
distribusi peubah acak Y1 = X1 + X2
Jawab :
Karena X1 dan X2 saling bebas maka dapat ditulis
F(x1,x2)

f(x1) f(x2)

e 1 1x1 e 2 2x2

x1 !
x2!

e( 1+ 2) 1 2
x 1! x 2!

x1

2,

x2

dengan x1=0, 1, 2, ... dan x2=0, 1,

Bentuk peubah acak kedua misalnya Y 2=X2, kemudian didapat


fungsi kebalikan nya yaitu x1=y1-y2 dan x2 = y2. Dengan demikian
distribusi peluang gabungan Y1 dan Y2 didapat, yaitu :
y1 y2

G(y1 , y2) =

y2

e( 1+ 2) 1 2
( y 1 y 2) ! y 2 !

dengan x1=0, 1, 2, ... Danx2=0, 1, 2,

, y1
Karena x1 > 0 transformasi x1 = y1-x2 mengakibatkan x2, jadi juga y2,
harus selalu lebih kecil atau sama dengan y 1, jadi distribusi peluang
pias y1 adalah
y1

h(y1)=

g( y 1, y 2)

y 2=0

y1 y2

y1

y2

e( 1+ 2) 1 2
= ( y 1 y 2)! y 2 !
y 2=0

( 1 + 2)
= e

y1

1 y1 y 2 2 y2

y 2=0 ( y 1 y 2)! y 2 !
y1

e( 1+ 2)
y 1 !
1 y1 y 2 2 y2

=
y 1! y 2=0 ( y 1 y 2) ! y 2!
y1

e( 1+ 2)
( y 1 ) 1 y 1 y 2 2 y 2

=
y 1! y 2=0 y 2
e( 1+ 2)
y1
( 1+ 2 )
=
y 1!
Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahawa jumlah dua peubah
acak bebas yang berdistribusi poisson dengan parameter
2

akan berdistribusi poisson juga dengan parameter

2. Teknik Transformasi Dua Peubah Acak Kontinu

1+ 2

dan

Teorema
Misalkan X1 dan X2 peubah acak kontinu dengan distribusi peluang
gabungan f(x1,x2). Misalkan Y1=u1(X1,X2) merupakan transformasi
satu-satu antara titik (x1,x2) dan (y1,y2) sedemikian rupa sehingga
persamaan y1 = u1(x1,x2)

dan y2=u2(x1,x1) mempunyai jawaban

tunggal untuk x1 dan x2 dinyatakan dalam y1 dan y2, misalkan x1 =


w1(y1,y2) dan x2 = x2(y1,y2). Maka distribusi peluang gabungan

Y1

dan Y2 adalah g(y1,y2) = f[w1(y1,y2),w2(y1,y2)][J] dengan jacobi adalah


determinan 2 X 2

| |
x1
y1
x2
y1

J=

x 1
y2
x2
y2

dan

x1
y1

adalah turunan x1 = w1(y1,y2) terhadap

y1 bila y2 tetap disebut turunan parsial x1 terhadap y1.


Turunan parsial lainnya didefinisikan dengan cara yang sama.
x1
y1

adalah turunan parsial dari x1=w1(y1,y2) terhadap y1

dengan y1 konstan
x1
: y 2 adalah turunan parsial dari x1=w1(y1,y2) terhadap y2

dengan y1 konstan
x2
: y 1 adalah turunan parsial dari x2=w2(y1,y2) terhadap y1

dengan y2 konstan
x2
: y 2 adalah turunan parsial dari x2=w2(y1,y2) terhadap y2
dengan y1 konstan

Contoh
Misalkan X1 dan X2 peubah acak kontinu dengan distribusi peluang
gabungan

4 x 1 x 2. 0< x 1<1, 0< x 2<1


0 untuk x 1 dan x 2 lainnya

F(x1,x2) = {

Cari distribusi peluang gabungan Y1=X12 dan Y2=X1X2


Jawab :
y1=x12 x1=

Invers:

y2=x1x2

x2=

y1

y2
y1

Sehingga diperoleh

J=

| |
1
2 y 1
y 2
2 y1

-0=

1
y1

3
2

1
= ( 2 y1

1
y1

y2
)(

2 y1

3
2

x 0) =

1
2 y 1

Berdasarkan teorema di atas diperoleh :


g(y1,y2)

=4

y1

2 y2

y1

y2
1

y1 2y1

Kemudian dapat ditulis distribusi peluang gabungan Y1 dan Y2


2 y2
y 1

, y22 < y1 < 1 , 0 < y2 < 1

G(y1,y2) =
0, untuk y1 dan y2 lainnya

1
2 y 1

Dalam prakteknya, penentuan fungsi densitas dari peubah


acak transformasi bisa terjadi dalam empat kemungkinan yaitu
:
1. Dua Transformasi Peubah Acak dan Fungsi Densitas Gabungan Diketahui
Misalkan kita mempunyai fungsi densitas gabungan dari dua peubah
acak kontinu dan dua peubah acak transformasi yang masingmasing merupakan fungsi dari dua peubah acak kontinu tersebut.
Kedua peubah acak transformasi itu merupakan peubah acak yang
baru. Langkah-langkah untuk menentukan fungsi densitas marginal
dari salah satu peubah acak transformasi itu sebagai berikut :
- Ubah bentuk dua peubah acak transformasi dari huruf besar
(dalam bentuk peubah acak) jadi huruf kecil (dalam bentuk nilai
-

peubah acak) sehingga diperoleh nilai peubah acak transformasi


Tentukan invers dari nilai peubah acak transformasi itu, sehingga
diperoleh dua nilai peubah acak lama yang merupakan fungsi

dari nilai peubah acak transformasi


Hitung nilai jacobian (J) dari dua nilai peubah acak lama dengan
jacobiannya berupa determinan dari matriks berordo 2X2.

Kemudian hitung harga mutlak dari jacobian itu


Tentukan distribusi gabungan dari kedua

transformasi.
Tentukan batas-batas nilai dari kedua peubah acak transformasi.
Tentukan fungsi densitas marginal dari salah satu peubah acak

peubah

acak

transformasi yang diinginkan


Contoh :
Misalkan fungsi densitas dari X dan Y berbentuk
1
f ( x , y ) = ; 0< x< 2,0 < y <2
4
0 ; x , y lainnya
Jika U = X-Y dan V = X + Y, maka tentukan fungsi densitas marginal
dari U.
Penyelesaian:
Kedua peubah acak transformasinya : U = X Y dan V = X + Y
Hubungan antara nilai x dari X dan nilai Y dari Y serta hubungan
antara nilai u dengan U dan nilai v dengan V diberikan dengan :
u = x - y dan v = x + y

1
1
x= ( u+v ) dan y=(
( uv ) )
2
2

Inversnya :

Jacobiannya :

| || |

x
J= u
y
u

x
1
v = 2
y 1
v
2

1
2 = 1 + 1 = 1 ,|J|= 1
1 4 4 2
2
2

Fungsi densitas gabungan dari U dan V adalah


g (u , v )=f

([

1
1
( u+ v ) ,
( uv )
2
2

) ])

. |J|

1 1
.
4 2

1
8

Batas-batas dari U dan V adalah :


0<x <2 0< y <2
1
1
0< ( u+ v )< 20<
( uv ) <2
2
2
0<u+ v <4 0<v u<4

v <u< 4v u<v <4+u

Jadi,

1
g (u , v )= ; untukv<u <4v u< v <4 +u
8
0 ; u , v lainnya

Jadi fungsi densitas marginalnya dari U adalah


4 +u
1
1 4 +u 1
4 1
g1 ( u )= dv = v v=u
= ( 4 +uu )= =
8
8
8 2
u 8
Maka

1
g1 ( u )= ;0<u<2
2
0 ; u yang lainnya

2. Dua Transformasi Peubah Acak dan Fungsi Densitas Gabungan Tidak Diketahui
Misalkan kita mempunyai fungsi densitas dari masing-masing
peubah acak kontinu dan dua peubah acaknya saling bebas.
Kemudian diketahui dua buah peubah acak transformasi yang
masing-masing merupakan funfsi dari dua peubah acak kontinu

semula.

Langkah-langkah

untuk

menentukan

fungsi

densitas

marginal dari salah satu peubah acak transformasi itu adalah


sebagai berikut :
- Tentukan fungsi densitas gabungan dari kedua peubah acak
-

kontinu semula
Ubah bentuk dua peubah acak transformasi dari huruf besar
(dalam bentuk peubah acak) jadi huruf kecil (dalam bentuk nilai

peubah acak) sehingga diperoleh nilai peubah acak transformasi


Tentukan invers dari nilai peubah acak transformasi itu, sehingga
diperoleh dua nilai peubah acak lama yang merupakan fungsi

dari nilai peubah acak transformasi


Hitung nilai jacobian (J) dari dua nilai peubah acak lama dengan
jacobiannya berupa determinan dari matriks berordo 2X2.

Kemudian hitung harga mutlak dari jacobian itu


Tentukan distribusi gabungan dari kedua

transformasi.
Tentukan batas-batas nilai dari kedua peubah acak transformasi.
Tentukan fungsi densitas marginal dari salah satu peubah acak

peubah

acak

transformasi yang diinginkan

Contoh
Misalkan X dan Y adalah dua peubah acak kontinu yang saling bebas dan masingmasing mempunyai fungsi densitasnya sebagai berikut:
f ( x )=1 ; 1< x< 2
0; x

lainnya

1
g ( y )= ; 0< y <3
3
0; y

lainnya

Jika U = X Y dan V = X + Y, maka tentukan fungsi densitas marginal dari U


Penyelesaian:

Karena X dan Y saling bebas, maka fungsi densitas gabungannya adalah


h ( x , y )=f ( x ) . g ( x )
(1)

( 31 )

1
3

1
Jadi h ( x , y )= 3 ; 1< x <2, 0< y <3
0; x, y

lainnya

Kedua peubah acak transformasinya U = X Y dan V = X + Y


Hubungan antara nilai x dari X dan y dari Y serta hubungan antara nilai u dari U dan
nilai v dari V diberikan dengan:
u=x y dan v=x + y

Invernya

( 12 ) ( u+v ) dan y =( 12 )( uv )

x=

| || |

x
u
Jacobiannya: J = y
u

x
1
v
2
=
y 1
v
2

1
2
1
2

1 12 1
1
= 4 + 4 4 = 2 , |J|= 2

Fungsi densitas gabungan dari U dan V adalah

[( ) ( ) ]

k ( u , v )=h

1
1
( u+v ) .
( uv ) .|J |
2
2

( 13 )( 12 )

k ( u , v )=

1
6

Batas-batas dari U dan V adalah:


1< x< 2

0< y <3

( 12 ) ( u+ v )<2

1<

0 <(

1
( uv ) <3
2

2<u+ v< 4

0< vu<6

2v <u<4v

u< v< 6+u

1
Jadi k ( u , v )= 6 ; untuk 2v< u<4v ,u< v <6+u
0 ; u , v lainya
Jadi fungsi densitas marginal dari U

adalah:

1
k 1 ( u )= dv
u 6
1
Maka: k 1 ( u )= 6 ( 4+ 2u ) ;2<u<1

()

1
; 1 u 1
3

( 16 )( 42u ) ; 1 u 2

0 ; u lainnya.
3. Satu Transformasi Peubah Acak dan Fungsi Densitas Gabungan Diketahui
Misalkan kita mempunyai fungsi densitas gabungan dari dua peubah acak kontinu dan
sebuah transformasi peubah acak yang merupakan fungsi dari kedua peubah acak
kontinu tersebut.
Langkah-langkah untuk menentukan fungsi densitas dari transformasi peubah acak itu
sebagai berikut:
Kita mengambil atau memisalkan satu transformasi peubah acak
lagi dengan bentuknya disesuaikan dengan bentuk transformasi
yang diketahui.
Jika transformasi yang diketahui berbentuk penjumlahan, pengurangan, atau
perkalian, maka kita bebas mengambil transformasi yang kedua.
Jika transformasi yang diketahui berbentuk pembagian, maka kita sebaiknya
mengambil transformasi yang keduanya adalah penyebutnya.

Ubah bentuk dua peubah acak transformasi dari huruf besar (dalam bentuk
peubah acak) menjadi huruf kecil (dalam bentuk nilai peubah acak), sehingga
diperoleh nilai peubah acak transformasi.
Tentukan invers dari nilai peubah acak transformasi itu, sehingga akan diperoleh
dua nilai peubah acak lama yang merupakan fungsi dari nilai peubah acak
transformasi.
Hitung nilai Jacobian (ditulis dengan J) dari dua nilai peubah acak lama, dengan
jacobiannya berupa determinan dari matriks berordo 2 x 2. Kemudian hitung
harga mutlak dari jacobian itu.
Tentukan distribusi gabungan dari kedua peubah acak transformasi.
Tentukan batas-batas nilai dari kedua peubah acak transformasi yang diketahui.
Penjelasan dari uraian di atas :
a. Teorema A
Transformasi Berbentuk Penjumlahan
Misalkan X dan Y adalah peubah acak kontinu dengan fungsi densitas
gabungannya f(x,y). Jika S = X + Y, maka fungsi densitas dari S dirumuskan
sebagai berikut:

k 1 ( s )= f ( w , sw ) dw

Atau,

k 1 ( s )= f ( sw , w ) dw

Misalkan X dan Y adalah peubah acak kontinu dengan fungsi densitas


gabungannya f(x,y). Jika S = X + Y, maka fungsi densitas dari S dirumuskan
sebagai berikut:

k 1 ( s )= f ( x , sw ) dw

Atau,

k 1 ( s )= f ( xw , w ) dw

Bukti:
Karena transformasi peubah acak yang diketahui berbentuk S = X + Y, maka kita
mengambil transformasdi peubah acak keduanya adalah W=Y
Jadi transformasi peubah acaknya: S = X + Y dan W=Y
Hubungan antara nilai x dari X dan y dari Y serta hubungan antara nilai s dari S
dan nilai w dari W diberikan sebagai:
s = x + y dan w = y
Inversnya: y = w dan x = s -w

| ||

x
w
Jacobiannya : J = y
w

x
s = 1 1 =1 ,|J |=1
y
1 0
s

Fungsi densitas gabungan dari S dan W adalah:


k ( s , w )=f ( sw , w ) .|J |
f ( sw , w ) .1
k ( s , w )=f ( sw , w)

Jadi fungsi densitas marginal dari S adalah:

k 1 ( s )= f ( xw , w ) dw

Contoh
Misalkan fungsi densitas gabungan dari peubah acak kontinu X dan Y berbentuk:
f ( x , y ) =2 x ; 0< x <1 ,1< y <2
0 ; x , y lainnya

Jika S = X + Y, maka tentukan fungsi densitas dari S


Penyelesaian:
Karena transformasi peubah acak yang diketahui berbentuk S = X + Y, maka kita
mengambil transformasi peubah acak keduanya adalah W = X
Jadi transformasi peubah acaknya S = X + Y dan W = X.
Hubungan antara nilai x dari X dan nilai y dari Y serta hubungan antara nilai s dari
S dan nilai w dari W diberikan dengan:
S = x + y dan w = x
Inversnya : x = w dan y = s w
x x
w s
1 0
Jacobiannya : J = y y = 1 1 = 1,|J|=1
w s

| ||

Fungsi densitas gabungan dari S dan W adalah:


g ( s , w )=f ( w , sw ) .|J|
(2 w ) (1)
2w

Batas-batas dari S dan W adalah:


0< x <11< y< 2
0< w<11< sw <2

1+w< s< 2+ w
Jadi : g(s,w) = 2w; 0 < w < 1 dan 1+w < s < 2+w
= 0; s,w lainnya
Kita akan menggambar daerah yang memenuhi 0 < w < 1 dan 1+w < s < 2+w

x
3

S=2
+w

S=1
+w

Bangun ABCD merupakan daerah yang memenuhi 0 < w < 1 dan 1+w < s < 2+w
Fungsi densitas marginal dari S adalah:
s1
2
g1 ( s )= 2 wdw=w2 s1
0 = ( s1 ) ; 1< s<2
0

2 wdw=w2 1w=s2=1( s2 )2 ; 2 s 3
s2

Maka:

g1 ( s )=( s1 )2 ; 1< s <2


2

1( s2 ) ; 2 s 3
0 ; lainnya

b. Teorema B
Teorema Berbentuk Pengurangan
Misalkan X dan Y adalah peubah acak kontinu dengan fungsi densitas
gabungannya f(x,y). Jika S = X Y, maka fungsi densitas dari S dirumuskan
sebagai berikut:

k 1 ( s )= f ( w , ws ) dw

Atau,

k 1 ( s )= f ( s +w , w ) dw

Bukti:
Karena transformasi peubah acak yang diketahui berbentuk S = X Y, maka kita
mengambil transformasi peubah acak keduanya adalah W=Y
Jadi transformasi peubah acaknya: S = X Y dan W = Y
Hubungan antara nilai x dari X dan nilai y dari Y serta hubungan antara nilai s dari
S dan nilai w dari W diberikan sebagai:
s = x y dan w = y
inversnya: x = s+w dan y = w
x x
w s 1 1
Jacobiannya : J = y y = 1 0 =1,|J|=1
w s

| ||

Fungsi densitas gabungan dari S dan W adalah:


k ( s , w )=f ( s +w , w ) .|J|
f ( s+w , w ) .1
k ( s , w )=f (s+ w , w)

Jadi fungsi densitas marginal dari S adalah:

k 1 ( s )= f ( s +w , w ) dw

Contoh:
Misalkan fungsi densitas dari peubah acak kontinu X dan Y berbentuk:
f(x,y)
=2y; 1 < x< 2, 0 < y < 1
= 0; x,y lainnya
Jika U = X Y , maka tentukan fungsi densitas dari U.
Penyelesaian:
Karena transformasi peubah acak yang diketahui berbentuk U = X Y, maka kita
mengambil transformasi peubah acak keduanya adlah T = X
Jadi transformasi peubah acaknya: U = X Y dan T = X
Hubungan antara nilai x dari X dan nilai y dari Y serta hubungan nilai t dari T dan
nilai u dari U diberikan dengan:
u = x y dan t = x
inversnya: x = t dan y = t u
x x
t u 1 0
Jacobiannya : J = y y = 1 1 =1 ,|J|=1
t u

| ||

Fungsi densitas gabungan dari T dan U adalah:


h(t,u) = f(t,t u).|J|
= 2(t u) (1)
=2t 2u
Batas-batas dari T dan U adalah:
1< x < 2 0 < y < 1
1 < t < 2 0 < t-u < 1
u < t < 1+u
Fungsi identitas marginal dari U adalah:
1+u

h1 ( u )= ( 2t2 u ) dt ; 0<u <1


1

t 2 2tu 1+u
t=1
2

( 1+ u ) 12 u ( 1+u1 )
2

1+ 2u+u 12 u
2uu2
2

h1 ( u )= ( 2 t2u ) dt ; 1< u<2


u

t 2 2tu 2t=u
( 4u 2) 2 u (2u )
2

4u 4 u+ 2u
2

u2
2
44 u+u =

Sehingga: h1 ( u )=2 uu

; 0<u<1

u2 ; 1<u<2

0 ; ulainnya .
c. Teorema C
Teorema Berbentuk Perkalian
Misalkan X dan Y adalah peubah acak kontinu dengan
fungsi densitas gabungannya f(x,y). Jika W = XY, maka
fungsi densitas W dirumuskan sebagai berikut:

w 1
h1 ( w ) = f u , . du
u u

( )| |

Atau
w
1
h1 ( w ) = f
,u . du
u
u

( )| |

Bukti :
Karena transformasi peubah acak yang diketahui berbentuk W =
XY, maka kita mmengambil transformasi peubah acak keduanya
adalah U = Y
Hubungan antara nilai x dari X dan nilai y dari Y serta hubungan
antara nilai u dari U dan nilai w dari W diberikan dengan :
w = xy dan u = y
w
Inversnya x = u dan y = u

Jacobiannya : J =

| |
x
u
y
u

x
w
y
w

| |
w
2
u
1

1
u
0

||

1
1
= u ,|J |= u

Fungsi densitas gabungan dari U dan W adalah:


w
h ( u , w )=f
, u . |J|
u

( )
w
1
= f ( u , u ) . | u|

Sehingga fungsi densitas marginal dari W adalah:

w
1
h1 ( w ) = f
,u . du
u
u

( )| |

Contoh
Misalkan fungsi densitas gabungan dari X dan Y berbentuk :

f ( x , y ) =x+ y ; 0< x <1,0< y <1


0 ; x , y lainnya

Jika W=XY, maka tentukan fungsi densitas dari W.


Penyelesaian:
Karena transformasi peubah acak yang diketahui berebntuk W =
XY, maka kita mengambil transformasi peubah acak keduanya
adalah U = X.
Jadi transformasi peubah acaknya: W = XY dan U = X
Hubungan antara nilai x dari X dan nilai y dari Y serta hubungan
antara nilai u dari U dan nilai w dari W diberikan dengan:
w = xy dan u = x
w
Inversnya x = u dan y = u

| |
x
u
y
u

Jacobiannya : J =

x
w
y
w

| |
1
w
u2

0
1
u

1
= u ,

Fungsi densitas gabungan dari U dan W adalah:

( wu ) . |J|
w
1
= f (u , u ) . | u|

h ( u , w )=f u ,

1+

w
2
u

Batas batas dari U dan W adalah:


0< x <1 0< y <1
0<u<1 0<

w
<1
u

0< w<u
1+

Jadi: g(u,w) =

w
; 0<u<1, 0< w<u
u2

= 0 ; u , w lainnya
Fungsi densital marginal dari W adalah:
1

( uw ) du

g1 ( w )= 1+
w

|u1|

|J|=

w 1

u u=w

( 1w )( w1 )
1ww+1

g1 ( w )=22 w ; 0< w<1


d. Teorema D
Transformasi Berbentuk Pembagian
Misalkan X dan Y adalah peubah acak kontinu dengan
fungsi densitas gabungannya f(x,y). Jika Z = X/Y, maka
fungsi densitas dari Z dirumuskan sebagai berikut:

h1 ( z ) = f ( vz , v ) . v dv

Bukti:

X
Y ,

Karena transformasi peubah acak yang diketahuinya Z =

maka kita mengambil transformasi peubah acak keduanya


adalah V = Y.
Jadi transdormasi peubah acaknya adalah Z =

X
Y

serta

hubungan antara nilai v dari V dan nilai z dari Z diberikan


dengan:
x
z = y dan

v=y

Inversnya: x = vz dan

Jacobiannya:

J =

y=v

| |
x
v
y
v

x
z
y
z

| |

z v =v
,
1 0

|J|=|v|=v

Fungsi densitas marginal dari Z adalah:

h1 ( z ) = f ( vz , v ) . v dv

Contoh
Misalkan fungsi densitas gabungan dari X dan Y berbentukn:
4 xy
f ( x , y )=
; 1< x <2,1< y< 2
9

0 x , y lainnya
Jika Z=

X
Y , maka tentukan fungsi densitas dari Z.

Penyelesaian:
Karena transformasi peubah acak yang diketahuinya Z==

X
,
Y

maka kita mengambil transformasi peubah acak keduanya


adalah V=Y.

X
Y

Jadi transformasi peubah acaknya adalah Z==

dan V = Y

Hubungan antara nilai x dari X dan nilai y dari Y serta hubungan


nilai v dari V dan nilai z dari Z diberikan dengan:
x
z=
v=y
y dan
Inversnya:

x=vz

dan

| |
x
v
y
v

J =

Jacobiannya:

y=v

x
z
y
z

| |

z v =v ,|J|=v
1 0

Fungsi densitas marginal dari z adalah:


4
4 3
g ( v , z )=f ( vz , v )|J|=
( vz ) ( v ) ( v )=
v z
9
9

()

()

Batas-batas dari V dan Z adalah:


1< x< 21< y <2
1<vz <2 1<v <2
1
2
<z<
v
v
2A

Jadi, g(v,z) =
1

( 49 ) v z ; 1<v <2, 1v <Cz < 2v


3

0 ; v , z lainnya

Kita menggambarkan daerah yang memenuhi


B

1
2
1<v <2, <z <
v
v
A

Bangun

ABCD

merupakan

daerah

yang

memenuhi

1
2
1<v <2, <z <
v
v .
Fungsi densitas dari z adalah:
2
4 3
1
g1= v zdv ; < z<1
2
1 9
z

1
1
1
1 3
zv 4 2 1 = z 16 4 =
z (16 z 41)
v=
9
9
9
z
z

)()

( 169 ) z( 19 ) z

Jadi, :

( 169 ) z ( 19 ) z
16
1
( ) z( ) z
9
9

g1=

1
; < z <1
2
; 1< z< 2

0 ; z lainnya
4. Satu Transformasi Peubah Acak dan Fungsi Densitas Gabungan Tak Diketahui
Misalkan kita mempunyai dua peubah acak kontinu yang saling
bebas

dan

masing

masing

mempunyai

fungsi

densitasnya.

Kemudian kita juga mempunyai sebuah transformasi peubah acak


yang merupakan fungsi dari kedua peubah acak itu. Langkahlangkah untuk menentukan fungsi densitas dari transformasi peubah
acak itu sebagai berikut.
- Kita menentukan fungsi densitas gabungan dari kedua peubah
-

acak tersebut.
Kita mengambil atau memisalkan satu transformasi peubah acak
lagi denagn bentuknya disesuaikan dengan bentuk transformasi
peubah acak yang diketahui. Jika transformasi peubah acak yang

diketahui berebntuk penjumlahan, pengurangan, atau perkalian,


maka kita bebas mengambil transformasi peubah acak yang
kedua. Jika transformasi peubah acak yang diketahui berbentuk
pembagian,
-

maka

kita

sebaiknya

mengambil

transformasi

peubah acak yang keduanya adalah penyebutnya.


Ubah bentuk peubah acak transformasi dari huruf besar (dalam
bentuk peubah acak) menjadi huruf kecil (dalam bentuk nilai

peubah acak) sehingga diperoleh nilai peubah acak trabsformasi.


Tentukan invers dari nilai peubah acak transformasi itu, sehingga
akan diperoleh dua nilai peubah acak lama yang merupakan

fungsi dari nilai peubah acak transformasi.


Hitung nilai Jacobian (ditulis dengan J) dari dua nilai peubah acak
lama dengan jacobiannya berupa determinan dari matriks

berordo 2x2. Kemudian hitung nilai mutlak dari jacobian itu.


Tentukan distribusi gabungan dari kedua peuabh acak

transformasi.
Tentukan batas-batas nilai dari kedua peubah acak transformasi.
Tentukan fungsi densitas marginal dari salah satu peubah acak

transformasi yang diinginkan.


E. Contoh soal
1. Misalkan X peubah acak dengan distribusi peluang
x
, x =1,2,3
f ( x )=
3
0, untuk x yang lain

Carilah distribusi peluang peubah acak y=2 x1


Penyelesaian :
y+ 1
Invers dar y=2 x1 adalah x= 2
sehingga diperoleh
'

J =w ( y ) =

J=

dx
=
dy

dx
dy

d(

y+1
)
2
1
=
dy
2

Kemudian untuk nilai daerahnya didapat :


x=1, y=1
x=2, y=3
x=3, y=5

Dengan demikian didapatlah bahwa

y+ 1
2 1
f ( x )=
, y=1,3,5
3 2
0, untuk x yang lain
X

2. Misalkan

f ( x )=

peubah acak kontinu dengan distribusi peluang

2( x+1)
,1< x<3
9
0, untuk x yang lain

Carilah distribusi peluang peubah acak

Y=X

Jawab :
Fungsi kebalikan dari

Y = X 2 adalah

x= y

J =w' ( y )
1

( )

d y2

dy dy

1
y
2

1
2

1
2 y

Kemudian untuk interval daerahnya didapat :


x=1
x=3

dan
dan

y=11
y=9

Dengan demikian didapatlah bahwa :

sehingga diperoleh

y +1
2()

( 2 1 y ) , 1< y <9

( 0,untuk

y yang lain

g ( y )=

y+1

18 y , 1< y <9
2

g ( y )=

3. Contoh fungsi densitas gabungan dari X dan Y berbentuk


3
f ( x , y ) = ; 1< x<3 , 1< y <3
5
0,untuk x , y yanglain

Jika U=X-Y dan V=X+Y, maka tentukan fungsi densitas marginal dari
U.
Penyelesaian :
Kedua peubah acak transformasinya : U=X-Y dan V=X+Y
Hubungan antara nilai

dari

dan nilai

dari

Y serta

hubungan antara nilai

dari

dan nilai

dari

diberikan dengan :
u=x y

dari

Inversnya :

v =x+ y

1
x= (u+ v )
2

dari

y=

1
(uv )
2

Jacobiannya :

| || |

dx
J = du
dy
du

dx
1 1
dv = 2 2 = 1
dy 1 1 2
dv
2 2

Fungsi densitas gabungan dari U dan V adalah

g (u , v )=f ( x , y )|J|

1
1
( u+ v ) ,
(uv) |J|
2
2
f

( )

3 1

5 2

3
10

Batas-batas dari U dan V adalah

1< x< 3

1< y <3

1
1< (u+ v)<3
2

1<

2<u+ v< 6

2<uv <6

2u< v <6u

Jadi

g (u , v ) =

1
(uv)<3
2

2+u< v< 6+u

3
; untuk 2u <v <6u , 2+ u<v <6 +u
10
0,untuk u , v yang lain

Jadi fungsi densitas marginal dari U adalah


6+u

g1 ( u ) =

2+u

3
dv
10

10

6 +u

2+u

3
3
( 6+u ) ( 2+ u )
10
10

6
5

Maka
6
g1 ( u )= , 1<u<3
5
0,u yang lain

4. Misalkan fungsi densitas dari peubah acak

x
, 0< x< 3
f ( x )=
9
0, untuk x yang lain

Tentukan fungsi densitas dari


Jawab :

Y=X

berbentuk

Fungsi kebalikan dari

Y = X 3 adalah

x=3 y

sehingga diperoleh

'

J =w ( y )
1

( )

d y3

dy dy

1
y
3

2
3

1
3

3 y2

Kemudian untuk interval daerahnya didapat :


x=0

dan

x=3

dan

y=0
y=27

Dengan demikian didapatlah bahwa :

g ( y )=

g ( y )=

( 3 y )

( )

, 1< y <9
2
3 y
0, untuk y yang lain
9

1
, 1< y <9
27
0,untuk x yang lain

5. Misalkan fungsi densitas X dan Y adalah dua peubah acak yang saling bebas dan
masing-masing mempunyai fungsi densitas berbentuk :
f ( x )=2. e2 x ; x 0
0 ; x lainny a

g ( y )=3. e

3 y

; y0

0 ; untuk y lainnya .

Maka tentukan fungsi densitas dari U = X + Y


Penyelesaian :
Karena kedua peubah acak saling bebas, maka fungsi densitas gabungannya adalah :
f ( x , y ) =f ( x ) . g ( y )
2 x

3 y

2. e

. 3. e

2 x

= 6. e

3 y

.e

; x 0, y 0

= 0 ; untuk x,y lainnya


Karena transformasi peubah acak yang diketahui berbetuk U = X + Y, maka kita
mengambil transformasi peubah acak keduanya adalah : W =X
Jadi transformasi peubah acaknya : S= X+Y dan W = X
Hubungan antara nilai x dari X dan nilai y dari Y serta nilai u dari U dan nilai w dari
W diberikan dengan : s = x + y dan w = x
Inversnya : x = w dan y = u-w

Jacobiannya :

| ||
x
w
y
w

x
u
1 0
=
=1 ,|J |=1
y 1 1
u

Fungsi densitas gabungan dari U dan W adalah :


k ( u , w ) =f ( w , uw ) . ,|J |
2 w

6. e

3 (uw )

.e

.1

6. e2 w . e3 (uw )
6. e2 w . e3 u e3 w
6. ew . e3 u
Batas-batas nilai dari U dan W adalah :
x0

y0

w0

uw 0

uw
Fungsi densitas marginal dari U adalah
e
( u1)
u

u
w

g 1 ( u ) = 6 e . e

3u

dw=6 e

Jadi :

e
( u1); w 0,
g 1(u)=6. e3 u .

3 u

e w . dw=6 e3 u
0

uw

0 ; untuk u , w lainnya

6. Jika variabel acak X dan Y memiliki fungsi kepadatan gabungan


f ( x , y )=

xy
; 0< x < 4 , 1< y <5
96

0,untuk x , y lainnya

Tentukan fungsi kepadatan gabungan U = X + 2Y


Penyelesaian :
Anggaplah u = x + 2y, v = x, dimana hubungan kedua kita pilih
sendiri. Maka penyelesaian secara simultan menghasilkan x = v , y =
( u-v). Jadi daerah 0<x<4, 1<y<5 bersesuaian dengan daerah
0<u<4 , 2<u-v<10.

Jacobiannya ditentukan oleh :

J=

| |
x
u
y
u

x
v
y
v

| |
0
1
2

1
1
1 =
2
2

Jadi, fungsi kepadatan gabungan dari U dan V adalah :


1
v (uv )
2
1 v (uv )
g (u , v ) =
. =
; 2<uv <10 , 0< v< 4
96
2
384
0 ; u , v lainnya

Fungsi kepadatan marginal U ditentukan oleh :


u2

v (uv )
dv ; 2< u<6
384

g 1( u) =

v=0
4

v=0

v ( uv )
dv ; 6<u<10
384

v ( uv )
dv ; 10<u< 14
384

v=u10

0 , untuk u , v lainnya
Sebagaimana tampak pada daerah-daerah yang diarsir I , II , III pada
gambar. Dengan melakukan integrasi, kita memperoleh fungsi
densitas marginal dari U adalah :
2

g 1( u) =

(u2) (u+ 4 )
; 2<0<6
2304

3 u8
; 6 <u<10
144

(348 uu3 2128)

; 10<u<14
2304
0 ; untuk u lainnya

7. Misalkan peubah acak X dan Y mempunyaifungsi densitas gabungan berbentuk:


f ( x , y ) =xy ; 0< x< 4,1< y<5

0; x, y

lainnya

Tentukan fungsi densitas marginal dari U = X + Y


Penyelesaian:
Karena transformasi peubah acak yang diketahui berbentuk U = X + Y, maka kita
mengambil transformasi peubah acak keduanya adalah W = X.
Jadi transformasi peubah acaknya: U = X + Y dan W = X.
Hubungan antara nilai x dari X dan y dari Y serta hubungan antara nilai u dari U dan
nilai w dari W siberikan dengan
u=x + y dan w=x
Inversnya: x=w dan y=uw

| ||

x
w
Jacobiannya: J = y
w

x
u
1 0
=
=1
y 1 1
u

|J|=1
Fungsi densitas gabungan dari U dan W dalah:
g (u , w )=f ( w , uw ) .|J |
w ( uw )
uww2
Batas-batas dari U dan W adalah:
0<x <4
0< w<4

1< y <5
1<uw<5
1+w<u <5+w

2
Jadi: g (u , w )=uww ; 0< w<1 dan 1+w<u <5+w
0 ; u , w lainnya

Fungsi densitas marginal dari U adalah:


u1

g1 ( u )= ( uww2 ) dw ; 1<u<5
0

1
1
u w2 w 3
2
3

u 1

; 1<u<5
0

1
1
1
u3 u+ ;1<u< 5
6
2
3
4

g1 ( u )= ( uww 2) dw ; 5< u<9


u5

1
1
u w2 w 3
2
3

; 5<u< 9

u 5

1
141
439
u310 u2 +
u
; 5<u<9
6
2
3
Maka :

1
1
1
g1 ( u )= u3 u+ ; 1< u<5
6
2
3

1
141
439
u310 u2 +
u
; 5<u<9
6
2
3
= 0; u lainnya.

You might also like