You are on page 1of 25

FISIOLOGI

LAKTASI

LAKTASI :

Proses pengeluaran dan


pembentukan
Asi
FISIOLOGI LAKTASI:

Merupakan bagian integral dari


daur
produksi manusia dibawah kontrol
hormon prolaktin dan oksitosin

Reflek Prolaktin

hisapan bayi receptor pada nipple


implus nasafagus hipotalamus
prolaktin epitel alveoli
memproduksi ASI
Reflek oksitosin ( let down refleks )

pituitary posterior
oktosin
kontrasi sel miopitel dinding alveoli
dengan sel mamae ASI meningkat
melalui sisi ductus dan sinus laktiferus

Reflek oksitosin
meningkat :
Ada rangsangan pada puting susu
Melihat bayi / perhatian
Suara cemas

Reflek oksitosin menurun :


Cemas
Takut, sakit
Kurang PD

Hormon-hormon yang
berperan dalam proses laktasi:
Estrogen : pembesaran mamae
Progesteron :
- Perkembangan sistim sekresi mamae
- Pertumbuhan lobulus, pembentukan alveolus
baru, perkembangan sekresi dalam sel-sel
alveolus
Prolaktin : Merangsang produksi ASI
Somototropin : Laktogenik ( ringan )
Glukokorticoid : Mengatur transportasi ASI selama
laktasi
Tyroid : Stimulasi nafsu makan (metabolisme)

Produksi ASI
Dalam fisiologi laktasi, prolaktin, suatu
hormon yang disekresi oleh glandula
pituitari anterior sangat penting untuk
produksi asi. Selama kehamilan kerja
hormon ini terhambat oleh hormon
placenta. Dengan lepasnya atau keluarnya
placenta pada akhir proses persalinan,
maka kadar estrogen & progesterone
beransur turun sampai dapat melepaskan
dan mengaktifkan prolaktin.

Pengeluaran air susu


Dua faktor yang terlibat dalam mengalirkan air
susu dari sel-sel kepapilla mamae:
Tekanan dari belakang
Tekanan globuli yang baru terbentuk didalam sel
akan mendorong globuli tersebut kedalam tubulus
laktifer dan pengisapan oleh bayi Akan memacu
sekresi air susu lebih banyak
Reflek neurohormonal
menyusui akan menghasilkan rangsangan saraf
yang
terdapat
didalam
glandula
pituitaria
posterior. Sekresi oksitoksin yang sama akan
menyebabkan otot uterus brkontraksi dan
membantu involusi uterus selama puerperium
(masa nifas)

Untuk menghadapi masa laktasi, sejak dari


kehamilan
telah
terjadi
perubahanperubahan pada kelenjer mamae yaitu :
Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar
mamae
Keluaran cairan susu jolong dari ductus
laktiferus disebut colostrum bewarna
kuning putih susu
Hipervaskularisasi pada permukaan dan
bagian dalam, dimana vena-vena
berdilatasi sehingga tampak jelas
Setelah persalinan, pengaruh supresi
estrogen dan progesterone hilang

ASI (AIR SUSU IBU)


Persiapan pembentukan Asi sudah
dimulai sejak awal kehamilan status
nutrisi
ibu
dalam
kehamilan
mempengaruhi proses laktasi. Tidak
diragukan lagi bahwa Asi adalah
makan yang cocok dan tepat untuk
bayi dapat dilihat dari komposisi dan
manfaatnya

Komposisi Asi
Asi adalah cairan yang alkalis (basa) berwarna putih
kebiruan dengan berat jenis 1031. rata-rata
kandungan Asi dikumpulkan selama 24 jam :

Karbohidrat 7,0%
mengabdung faktor bifidus dan faktor ini tidak
terdapat
didalam air susu sapi

Protein 1,5%
jauh lebih mudah dicerna bayi jika
dibandingkan dengan protein susu
sapi, protein dari susu disebut
kasien.
Kadar
protein
yaitu
laktoalbumin dan laktoglobulin lebih
besar terdapat pada ASI

Lemak 3,5%
Asi mengandung lemak jenuh dan
lemak
tak
jenuh
yang
sama
kadarnya, dapat diabsorbsi oleh bayi
secara lebih mudah daripada lemak
yang terdapat pada susu sapi.

Garam mineral 0,2 %


natrium dalam kadar yang ideal untuk bayi
kalsium
Kadarnya dalam air susu ibu lebih cocok
Untuk bayi dan kadarnya lebih tinggi
fosfor
Dibandingkan pada susu sapi
magnesium
Zat besi
kadar zat besi yang rendah tak
mengurangi sifat anti infektif laktoferin
Vitamin
kadar vitamin A, B, C, D dan E lebih tinggi
dibandingkan kadarnya dalam susu sapi,
tetapi lebih sedikit vitamin K dalam ASI
Air 78,8%
nilai kalori 80 kilo joule / 30 ml

Faktor pelindung terdapat didalam


asi maupun didalam kolostrum

Imunoglobulin protektif
Laktoferin
Lisosom
Faktor antitripsin
Faktor bifidus

Manfaat Asi
Asi mengandung hampir semua zat gizi yang
diperlukan oleh bayi dengan komposisi yang sesuai
dgn kebutuhan bayi
Asi mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi
dimana laktosa ini dalam usus akan mengalami
peragian hingga membentuk asam laktat
mamfaat asam laktat :
1. Menghambat pertumbuhan bakteri yang potologis
2. Mersangsang pertumbuhan mikro organic yang
dapat
menghasilkan berbagai asam organic dan mesintesa
beberapa jenis vitamin dalam usus
3. Memudah pengendapan calsium casenat (protein
susu)
4. Memudahkan penyerapan berbagai mineral

Asi mengandung anti bodi / zat penolak yang dapat


melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi misalnya:
- Gastroenteritis
- Batuk ringan
- Tetanus, dll
Asi lebih aman dari kontraminasi, karena diberikan
langsung kemungkinan tercemar zat berbahaya lebih kecil
Temperatur asi lebih sesuai dengan temperatur tubuh bayi
Resiko alergi pada bayi kecil sekali karena tidak
mengandung beta laktoglobulin
Asi membantu pertumbuhan gigi lebih baik
Asi dapat dipakai sebagai perantara untuk menjalin
hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
Asi mengandung laktoferin untuk mengikat zat besi
Asi ekonomis, praktis tersedia setiap waktu pada suhu
untuk ideal dan dalam keadaan segar
Proses laktasi dapat membantu menjarangkan kehamilan

Pengeluaran ASI dapat dibedakan atas :


Kolostrum
- Berwarna kuning jernih dengan protein berkadar
tinggi
- mengandung : imunoglubulin, laktoferin, ion-ion
( Na, Ca, K, Zn, Fe ) Vitamin (A,D,E,K), lemak dan
rendah
laktosa
- Pengeluaran kolostrum berlangsung sekitar dua
tiga
hari dan diikuti ASI berwarna putih
ASI transisi (antara)
mulai berwarna putih bening, dengan susunan
yang disesuaikan kebutuhan bayi dan kemampuan
mencerna usus bayi
ASI sempurna
pengeluaran ASI penuh sesuai dengan
perkembangan usus bayi sehingga dapat
menerima susunan ASI sempurna

Kendala pemberian Asi :


1. Waktu pemberian asi tidak
terjadwal, tergantung dari bayinya
2. Kesiapan untuk ibu untuk
memberikan Asi setiap saat
3. Terdapat kesulitan bagi ibu yang
bekerja diluar rumah

Larangan untuk memberikan


ASI
Faktor dari ibu
1. Ibu dengan pre eklamsia dan ekslamsia
karena banyaknya obat-obatan yang
telah
diberikan,
sehingga
dapat
mempengaruhi bayinya
2. Penyakit infeksi berat pada payudara
3. Karsinoma
pada
payudara
dapat
menimbulkan metastasis
4. Ibu dengan infeksi virus
5. Ibu dengan TBC atau lepra


1.
2.
3.
4.

Faktor dari bayi


Bayi dalam keadaan kejang-kejang
Bayi yang menderita sakit berat
Bayi dengan BBLR rendah
Bayi dengan cacat bawaan yang tidak
mungkin menelan
Hal diatas untuk memberikan ASI
sebaiknya dipertimbangkan dengan
dokter anak

Keadaan patologis payudara yang


memerlukan konsultasi adalah:
1.Infeksi payudara
2.Terdapat abses yang memerlukan
insisi
3.Terdapat benjolan payudara yang
membesar saat hamil dan menyusui
4.Asi yang bercampur dengan darah

Variasi dalam komposisi Asi


dipengaruhi oleh faktor-faktor:

Keadaan kesehatan / gizi ibu


Tahap laktasi
Lama waktu menetekkan
Makanan ibu sehari-hari

Kualitas Asi dan kemampuan laktasi pada setiap


ibu tidak sama. Perbedaan kemampuan laktasi
tersebut dikarenakan:

Usia laktasi
Pengaruh kualitas dan kuantitas
makanan ibu
Gangguan emosi
Gangguan dalam pembinaan dan
pemeliharaan laktasi
Pengaruh pemberian makanan lain
kepada bayi.

Persiapan memperlancar pengeluaran


ASI dilaksanakan dengan jalan:

Membersihkan putting susu dengan


air atau minyak, sehingga epitel
yang lepas tidak menumpuk
Putting susu ditarik-tarik setiap
mandi sehingga menonjol untuk
memudahkan isapan bayi
Bila putting susu belum menonjol
dapat memakai pompa susu atau
dengan jalan operasi

TERIMA KASIH

You might also like